The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Biography, pendidikan, perjalanan karier, dsb

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Hani Aulia F., 2023-11-27 21:07:00

Mengenal Lebih Dekat Sastrawan UMAR KAYAM

Biography, pendidikan, perjalanan karier, dsb

Keywords: Umar Kayam,para priyayi,sastra indonesia,sastrawan,sastra,novel umar kayam

Man of Latters Supporting text for the cover story goes here Masterpice of Writing Personal life Career Biography of Umar Kayam Mengenal Lebih Dekat NOVEMBER 2023 | EDISI 1 MAGAZINE UMAR KAYAM


1 PENGANTAR REDAKSI PENDIDIKAN YANG DITEMPUH PERJALANAN KARIER KARYA-KARYA 01 06 10 07 BIOGRAFI 02 Masa kecil Umar Kayam; Relationship Table of Contents Cerpen, Noveet dan Novel PROSES KREATIF DALAM MENULIS 22 DAFTAR PUSTAKA 26 UMAR KAYAM DALAM KHAZANAH SASTRA INDONESIA 24


PENGANTAR REDAKSI Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah begitu banyak melimpahkan rahmat-Nya. Sehingga majalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Mungkin dalam penulisan majalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dari penulisan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk membenahi kekurangan dan kesalahan sehingga majalah ini dapat tersusun dengan baik. Isi majalah ini kami mencoba mengulas tentang salah satu tokoh sastrawan pada angkatan 1950-an yakni Umar Kayam. Majalah ini akan mengulas biografi, pendidikan/prestasi, karier, dan karya-karya yang diciptakan. Apabila dalam majalah ini ditemukan kata-kata atau kalimat yang prokontra bukanlah kami menjelakkan tokoh tersebut. penyusun dan editor Hani Auliyah U M AR KAYA M | PA G E 0 1


“ Priyayi utama itu, Sastro, tidak hanya akan gagah dalam kemenangan, tetapi juga dalam kekalahan.” ― Umar Kayam BIOGRAFI UMAR KAYAM Umar Kayam adalah seorang sastrawan, aktor, sosiolog, seniman dan budayawan yang lahir pada tanggal 30 April 1932 di Ngawi, Hindia Belanda. Umar Kayam wafat pada tanggal 16 Maret 2002 saat berusia 69 tahun. Umar Kayam adalah sosok yang multidimensional dengan bakat yang luar biasa. Umar Kayam telah memaknai berbagai aspek yang direfleksikan dalam lintas disiplin ilmu. U M AR KAYA M | PA G E 0 2


B I O G RAF I Seperti yang ditekankan Umar Kayam bahwa penting bagi seorang sarjana memiliki wawasan “vertikal” sebagai refleksi dari masing-masing bidang ilmu dan wawasan “horizontal” yang merelevansikan bidang ilmunya dengan ilmu lain. Sehingga pengetahuan yang di dapat akan lebih luas (Rachmanto,2004:2). Seperti yang ditekankan Umar Kayam bahwa penting bagi seorang sarjana memiliki wawasan “vertikal” sebagai refleksi dari masing-masing bidang ilmu dan wawasan horizontal yang merelevansikan bidang ilmunya dengan ilmu lain. Sehingga pengetahuan yang di dapat akan lebih luas (Rachmanto,2004:2). Sosok ayah Umar Kayam bernama Satrosoekoso yang merupakan seorang guru Hollands Islands School (HIS), yakni Sekolah Dasar masa Belanda. Profil dari sang ayahnya ini menjadi salah satu inspirasi Umar Kayam dalam membuat karya terkenalnya yang berjudul Para Priyayo. Profesi sang ayah mempengaruhi kehidupan masa kecil Umar Kayam. Sejak kecil Umar Kayam gemar menekuni dunia membaca dan menulis. Umar Kayam terbiasa dengan bacaan dongeng yang termasuk dalam bagian dari sastra. Hal ini membuatnya semakin cinta dan menjurus pada bacaan lain yang berkaitan dengan kepenulisan. U M AR KAYA M | PA G E 0 3


B I O G RAF I Umar Kayam lahir di Ngawi, Jawa Timur pada 30 April 1932. Umar Kayam merupakan anak dari Sastrosoekoso yang merupakan seorang guru di Hollands Islands School (HIS) atau sekolah dasar masa Hindia-Belanda. Sastroseokoso memiliki harapan bahwa anaknya kelas dapat menjadi seorang manusia yang bijak seperti Omar Khayam, yakni seorang fisluf, tokoh sufi, ahli perbintangan, ahli matematika dan ahli Pujangga di Persia pada abad ke-12. Sehingga, Sastrosoekoso memberi nama anaknya Umar Kayam dengan harapan agar dapat menjadi orang besar seperti yang dicita-citakannya. Sebenarnya, orang tua Umar Kayam tinggal di Solo. Akan tetapi, menjelang kelahiran Umar Kayam, orang tuanya memang sengaja datang ke Ngawi, rumah kakek Umar Kayam, karena Sang kakek ingin cucu pertamanya lahir di rumahnya. Maka, lahirlah Umar kayam di Ngawi. Profesi sang ayah mempengaruhi kehidupan masa kecil Umar Kayam. Sejak kecil Umar Kayam gemar menekuni dunia membaca dan menulis. Umar Kayam terbiasa dengan bacaan dongeng yang termasuk dalam bagian dari sastra. Hal ini membuatnya semakin cinta dan menjurus pada bacaan lain yang berkaitan dengan kepenulisan. M ASA K E C I L U M AR KAYA M U M AR KAYA M | PA G E 0 4


B I O G RAF I Sebagai seorang pengajar, profesi sang ayah mempengaruhi masa kecil Umar Kayam. Sejak kecil Umar Kayam telah menekuni dunia membaca dan menulis yang sudah menjadi kegemarannya. Sejak kecil ia terbiasa dengan bacaan dongeng yang termasuk bagian dari sastra. Hal ini membuatnya semakin cinta dan mengarah pada bacaan lain yang berkaitan dengan kepenulisan. Pada saat Umar Kayam menempuh pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), yakni pendiidkan setingkat SMP pada zaman kolonial Belanda, Umar Kayam terlah terbiasa dengan novel. Oleh sebab itu, novel menjadi bekalnya dalam mengelolah majalah dinding bersama dengan teman-temannya. Diantaranya ada Nugroho Notosusanto dan Daoed Joeosoef yang pernah memiliki jabatan sebagai menteri pendidikan dan Kebudayaan di era presiden Soeharto. R E LAT I O N S H I P Umar Kayam menikahi gadis Minang yang bernama Roosliana Hanoum pada tanggal 1 Mei 1959 di Medan. Resepsinya diadakan di Singaraja, Bali, tempat Umar Kayam bertugas kala itu. Kehidupan rumah tangganya berjalan dengan langgeng. menerapkan sikap demokrasi di keluarganya, tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada anak dan istrinya. Sita, putri sulungnya, misalnya, menyukai tari Jawa, tetapi kurang bisa berbahasa Jawa. Umar kayam, yang sangat peduli terhadap budaya Jawa, tidak mau ikut campur untuk memaksa putrinya harus menguasai bahasa Jawa, meskipun menurut pikirannya seharusnya memang demikian. Ia membiarkan anak-anaknya berkembang menurut kehendak anak itu sendiri. Begitu pula dengan istrinya, yang akrab disapa dengan nama kecilnya, Yus, tidak dipaksanya menjadi istri dan ibu yang harus bekerja di rumah mengurusi rumah tangganya saja. Ia merelakan istrinya berkarier, bahkan mendukungnya, jika hal itu yang dibutuhkan oleh istrinya. U M AR KAYA M | PA G E 0 5


editor dan penyusun majalah by Hani Auliyah PENDIDIKAN UMAR KAYAM Umar Kayam menyelesaikan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah peratama (SMP)-nya di Solo. Dari Solo ia melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah atas (SMA) di Yogyakarta dan menamatkannya di SMA Semarang. Ia kembali lagi ke Yogyakarta setelah lulus SMA. Di Yogyakarta ia masuk ke Fakultas Psikologi, Universitas Gajah Mada (UGM). Ia meraih gelar B.A (sarjana muda) pada tahun 1955. Umar Kayam meraih gelar Magister of Art (M.A) di New York University, Amerika Serikat. pada tahun 1963. Kemudian ia meraig gekar Ph.D dari Cornell University, Amerika Serikat di tahun 1965 yang saat itu hanya ditempuh selama dua tahun setelah ia menamtakan gelar magisternya. Gelar professor diperolehnya dari UGM, tempat ia mengabdikan ilmunya, pada tahun 1986 dan dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Sastra UGM pada tahun 1988. U M AR KAYA M | PA G E 0 6


Pekerjaan yang ditekuni oleh Umar Kayam meliputi berbagai bidang akademik, kesenian, dan jabatan pemerintah. PERJALANAN KARIER UmarKayam Jabatan kariernya dimulai dari dosen pada Fakultas Sastra, di Universitas Gadjah Masa (UGM). Seiring dengan peningkatan sumber daya manusianya yang cukup menonjol, meningkat pula kariernya di Universitas Gadjah Masa (UGM), bahkan merambat ke tempat lain. Pada saat menjadi dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM), Umar Kayam mengembangkan studi sosiologi dengan metode grounded. Sehingga, memberikan pendekatanpendekatan secara kultural untuk penelitian sosial dan membentuk karya-karya seni baru (sastra, seni rupa, seni pertunjukan). Sangat banyak pekerjaan yang pernah digeluti oleh Umar Kayam dan dalam berbagai jenis pula. Pengetahuannya yang tinggi dan wawasannya yang luas memungkinkan ia menggeluti semua pekerjaan U M AR KAYA M | PA G E 0 7


Direktur Jenderal Radio, Televisi, dan Film, Departemen Penerangan, Republik Indonesia (Dirjen RTF) pada tahun 1966--1969 Rektor Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta pada tahun 1968— 1972 Ketua Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1969—1972 Direktur Pusat Latihan Ilmu-ilmu Sosial, Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang (1975—1976), Direktur Pusat Penelitian Kebudayaan, UGM pada tahun 1977 Ketua Dewan Film Nasional pada tahun 1978—1979 Ketua Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) pada tahun 1988 Anggota Akademi Jakarta pada tahun 1988 Anggota MPRS Dosen Universitas Indonesia (UI) dan dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyakara, Jakarta, Senior Fellow pada East-West Center, Hawai, AS, anggota penyantun/penasehat majalah Horison. Umar Kayam pernah menjadi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 8 U M AR KAYA M | PA G E 0 8


P E R JALANAN KAR I E R Sebagai seorang seniman Umar Kayam sempat terjun kedalam dunia perfilman sebagai seorang aktor. ia memerankan sebagai tokoh Soekarno dalam film yang berjudul Pengkhianatan G 30 S/PKI, sebagai wujud propaganda rezim Orde Baru di kala itu. Umar Kayam dalam memerankan menjadi Soekarno sangat menjiwai. Sehingga membuatnya sukses dalam memerankan film tersebut. Umar Kayam juga sempat berperan dalam film lain sebagai aktor dalam film Karmila. Kehidupan Umar Kayam sebagai aktivis terus berlangsung hingga 16 Maret 2022 (nafas terakhirnya). Umar Kayam Wafat disebabkan karena mengalami patah tulang paha pangkal kiri di usianya ke 69 tahun, dengan meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Meskipun Umar Kayam telah tiada, ia merupakan sosok yang akademisi dan budayawan tersohor yang masih dikenang oleh orang-orang terdekat, serta orang yang mecintai karya-karya yang diciptakannya. U M AR KAYA M | PA G E 0 9


CERITA PENDEK (CERPEN), NOVELET, DAN NOVEL UMAR KAYAM KARYA-KARYA U M AR KAYA M | PA G E 1 0


KARYA-KARYA UMAR KAYAM Cerita Pendek (Cerpen), Novelet, Novel Pada bidang sastra, Umar Kayam telah menerbitkan cerpen, novel, esai, dan karya ilmiah. Umar Kayam merupakan sastrawan yang menggabungkan antar ilmu dan seni. Karyanya digolongkan sebagai karya fiksi maupun non-fiksi. Seribu Kunang-Kunang di Manhattan (1972) Totok dan Toni (1975) Parta Karma (1997) Istriku, Madame Schultz, dan Sang Raksasa Sybil Secangkir Kopi dan Sepotong Donat Chief Sitting Bull There Goes Tatum Musim Gugur Kembali di Connecticut Kimono Biru buat Istri Berikut kumpulan Cerita Pendek Karya Umar Kayam: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Sri Sumarah Bawuk Para Priyayi (Pustaka Jaya, 1992) Jalan Menikung (Pustaka Jaya 2002) Novelet: 1. 2. Kedelapan cerpen di atas bersama dua novelet Sri Sumarah dan Bawuk diterbitkan dalam satu buku yang berjudul Sri Sumarah, pada tahun 1975. Penerbitnya adalah Pustaka Jaya, Jakarta. Novel: 1. 2. U M AR KAYA M | PA G E 1 1


KAR YA- KAR YA Umar Kayam dalam bidang cerpen maupun novel tidak produktif seperti pengarang lainnya. Namun, karya-karyanya juga dikenal luas dan telah diterbitkan dalam beberapa bahasa. Seribu Kunang-Kunang di Manhattan dan Sri Sumarah dan Bawuk telah diterbitkan kedalam bahasa Inggris tahun 1980 dan bahasa Belanda tahun 1981. Novelet Seribu Kunang-Kunang di Manhattan juga di terjemahkan kedalam berbagai bahasa selain bahasa Inggris dan Belanda, yakni bahasa Jerman, Jepang, Malaysia, Prancis. Cerpen dan Novel Umar Kayam sangat aktif dalam mengisi kolom di majalah Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta. Kolom yang ditulis di majalah Kedaulatan Rakyat dalam rentang 10 tahun kemudian dihimpunan dan diterbitkan dalan 3 kumpulan buku dengan judul: Mangan Ora Mangan Kumpul; Sugih tanpa Banda; Madhep Ngalor Sugih, Madhep Ngidul Sugih Karya-karya yang diciptakan oleh Umar Kayam terpengaruh oleh beberapa hal. Hal tersebut merupakan bentuk penuturan imajinasi yang diciptakan melalui sebuah cerita. Terlihat dari nama tokoh yakni bernama Marno, yang merupakan penamaan dengan unsur Jawa. Kunang-kunang identik dengan kehidupan pedesaan. Namun simbol kunang-kunang di Manhattan merupakan ribuan pijaran lampu yang terlihat seperti cahaya kunang-kunang di desa yang menjadi latar belakang penulis sebagai orang Jawa. Seribu Kunang-Kunang di Manhattan mengambarkan kisah tentang kehidupan sebagai representasi dari pengarang yang terperangkap dengan kehiduoan di kota New York, USA. Seperti yang menjadi dasar dari penuisan seorang Jawa, Umar Kayam tidak meninggalakan adatnya sendiri meskipun mengambil latar tempat kota New York, tetapi masih terdapat unsur Jawa yang di terapkan dalam cerpen tersebut. U M AR KAYA M | PA G E 1 2


KAR YA- KAR YA Sri Sumarah dan Kimono Biru untuk Istriku, yang dibuat oleh Umar Kayam di daerah Hawai ketika ia menjadi senior Fellow East-West Centre membuat tempat tinggal penuh dengan wisata. Umar Kayam tetap membuat cerita dengan gamabran negerinya sendiri. Hal ini menunjukkan kecintaanya terhadap bangsa Indonesia dan tanah Jawa. Karya-karya Umar Kayam salah satunya juga merepresentasikan latar belakang masa rezim Orde Baru. Hal tersebut terlihat dengan adanya unsur-unsur PKI yang menjadi konflik cerita yaitu, Bawuk, Musim Gugur Kembali di Conectiucut, Para Priyayi, Jalan Menikung, Mangan Ora Mangan Kumpul, Sugih Tanpa Banda, dan Madhep Ngalor Sugih, Madep Ngidul Sugih. U M AR KAYA M | PA G E 1 3


1 4 KARYA- KARYA UMAR KAYAM BERUPA CERPEN DAN NOVELET Sri Sumarah Seribu Kunang - Kunang di Manhattan 2 PRATA KARMA 3 U M AR KAYA M | PA G E 1 4


4 4 Madhep Ngalir Sugih Madhep Nidul Sugih Mangan Ora Mangan Kumpul KARYA- KARYA UMAR KAYAM BERUPA CERPEN DAN NOVELET Seni, Tradisi, Masyarakat 5 6 U M AR KAYA M | PA G E 1 5


Para Priyayi Jalan Menikung: Para Priyayi KARYA- KARYA UMAR KAYAM BERUPA NOVEL 1 2 U M AR KAYA M | PA G E 1 6


UMAR KAYAM Novel Para Priyayi merupakan Novel Umar Kayam yang paling terkenal. Hal ini disebabkan dalam novel tersebut terdapat tradisi Jawa yang diceritakan secara jelas, terutama tentang kehidupan priyayi yang sesungguhnya. U M AR KAYA M | PA G E 1 7


Clifford James Geertz Umar Kayam mengintrupsi hal tersebut, bukan dengan mengkritik kejam tulisan Greertz, melainkan Umar Kayam menyajikan sebuah novel berjudul Para Priyayi. Dengan gaya tutur yang dapat disebut baru, dengan membebaskan aktoraktor dalam novelnya bercerita mengalir menarasikan hidupnya sendiri. Novel Para Priyayi ini sebagai jawaban, iterupsi, dan ketidaksetujuan atas simplifikasi masyarakat Jawa yang diungkapkan oleh Geertz Clifford Geertz merupakan pencetus trikotomi masyarakat Jawa menjadi Santri, Abangan, dan Priyayi. Umar Kayam merupakan golongan masyarakat Jawa yang dikategorikan oleh Geertz. Sebagai orang Jawa, Umar Kayam merasa keberatan dengan narasi ciptaan Geertz atas dunia priyayi, wilayah dimana mungkin ia masuk di dalamnya. U M AR KAYA M | PA G E 1 8


Namun, bagi Umar Kayam Priyayi memiliki tujuan untuk mengabdi dan mengayomi hidup orang banyak dan hidup dengan sederhana. Dengan Tokohtokohnya yang beragama islam kejawen. Umar Kayam memandang bahwa priyayi tidak hanya sebagai bangsawan yang hanya bisa memerintah, namaun juga bisa mengayomi dan mengabdi kepada masyarakat. Geetz memandang bahwa kaum priyayi adalah kaum bangsawan yang duduk di kota dan pemerintahan. Priyayi menurut Geetz (1980) merupakan kaum elit yang sah, memanifestasikan satu tradisi agama yang khas yang disebut sebagai varian agama priyayi dari sistem keagamaan pada umumunya di Jawa. Kaum priyayi mencakup elit tradisiona dibedakan dari rakyat biasa karena memiliki gelar-gelar kehormatan yang terdiri dari berbagai tingkat menurut hierarki hak dan kewajiban. Dalam hal tersbut gelar-gelar itu turun menurun. Hal ini merupakan salah satu cara Umar Kayam bersastra sekaligus berdebat akademik. Umar Kayam mengungkapkan jalan pikirannya melalui karya yang diciptakannya. U M AR KAYA M | PA G E 0 1 U M AR KAYA M | PA G E 1 9


KAR YA- KAR YA Ideologi kultural tentang budaya Jawa terutama kepriyayian Jawa yang dianut oleh Umar Kayam juga diterapkan dalam kolom-kolom harian Kedaulatan Rakyar. Kolom tersebut merupakan bentuk anekdot atau sindiran terhadap permasalahan sosial yang terjadi di sekitar masyarakat. Pada buku Mangan Ora Mangan Kumpul lebih sekdar ibartakan sebagai kanvas Umar Kayam dalam mengambarkan sketsasketsa kehidupan. Karya ini adalah Karya yang paling dekat dengan dirinya, dalam arti ia menpung hampir secara total kepribadian, suara hati, dan pandangan hidup penulisnya yang paling intim. Ki Ageng sang juru kisah, sang juru kisah tersebut yang sekaligus merupakan alter-ego Umar Kayam, yang digambarakan sebagai sorang priyayti terpelajar dan progresif dalam beberapa aspek kehidupan. Walapun terkadang mudah menghadapi perubahan zaman. U M AR KAYA M | PA G E 2 0


KAR YA- KAR YA Umar Kayam dikenal memiliki ciri khas yang beraroma renungan. Dalam dunia seni peran, Umar Kayam pernah menulis beberapa skenario film dengan judul Jalur Penang dan Bulu-bulu Cendrawasih, yang merpuakan salah satu judul skenario karyanya yang difilmkan pada tahun 1978. Kolom-kolom ini terdapat kisah sekaligus tokoh dan beberapa figur lain yang permanen, dengan latar domestik yang jelas seperti ciri khas Umar Kayam. Inilah yang menjadi kolom-kolom tersebut, misalnya seoerti kata Sapardi Djoko Damono dalam kata pengantarnya semacam “Drama Domestik”. Umar Kayam menganut ideologi kultural dan mengungkapkan aspek sosial dalam kehidupan sebagai pembelajaran sekaligus bentuk sindiran terhadap permaslahan sosial yang terjadi. Kuatnya tradisi Jawa menjadi latar belakang sosial pengarang berpengaruh terhadap karya-karyanya. Walaupun, kultur yang kuat tidak menutup apndangan Umar Kayam terhadap pengaruh dari dunia barat. Hal ini disebut sebagai multikulturalis yang berkaitan dengan background pendidikan dan pengalaman hidupnya di luar negeri. Umar Kayam merupakan tokoh yang mencintai budaya sendiri sekaligus menghormati budaya dari bangsa lain. U M AR KAYA M | PA G E 2 1


PROSES KREATIF DALAM MENULIS Proses terjadinyta sebuah penulisan tidak bisa dijelaskan melalui suatu penalaran rasional. Jika seorang penulis menghadapi sebuah kemcetan maka itu sama halnya ketika ia dalam kondisi produktif. Menurut Umar Kayyam (Eneste, 2009:2007) menulis adalah kemauan yang pribadi sekali dan maslaah determinasi dalam mencapai suatu maksud ataut tujuan. Seorang penulis bergerak menurut kata hati. Seprti menurut Pramoedya yang menambahkan faktor pribadi yang ahris dimiliki oleh penulis yaitu, keberanian, kemauan, kedisiplinan, keyakinan, tanggung jawab dan kesadaran membuat sesuatu tanpa diperintah. Dengan demikian, dalam menciptakan karya sastra Umar Kayam menggunakanrasio dan hatinya untuk membuat suatu karya. Umar Kayam tidak hanya terpatri pada salah satu obyek tertentu saja. Namun terdapat banyak hal yang mengilhami tulisannya. Sebagai multikulutralis, Umar Kayam membuka mindset lebih luas untuk menerima hal baru. Namun dengan tetap menerapkan budaya yang dia junjung tinggi yaitu budaya Jawa. U M AR KAYA M | PA G E 2 2


KAR YA- KAR YA Seperti yang tergambar dalam kisah Jalan Menikung atau yang dikenal sebagai Para Priyayi 2, bahwa kehidupan seorang mantan Lekra merupakan kehidupan yang sulit, bahkan hingga keturunannya. Hal ini membuat Umar Kayam melayangkan kritik terhadap hal tersebut melalui novelnya. Meskipun perisistiwa 30 September 1965 meniysakan trauma bagi rakyat Indonesia. Namun alangkah tidak adilnya jika seorang yang tidak bersalah mendapat perlakuan yang sama dalam masyarakat. Kritik ini lah merupakan bentuk perjuangan Umar Kayam untuk mengungkapkan pemikirannya terhadap situasi sosial pada masa itu. Selain mengangkat permasalahan tradisi masyarakat Jawa, karya-karyanya juga merupakan reportase dari peristiwa yang ada di sekitarnya. Seperti halnya karya berjudul Seribu Kunangkunang di Manhattan yang menggambarkan kehidupan di negeri orang atau New York. Kemudian Sri Sumarah, Bawuk, Para Priyayi, Jalan Menikung, dan kumpulan kolom-kolomnya merupakan reportase terhadap propaganda rezim Orde Baru, sekaligus sebagai bentuk kritik terhadap situasi masyarakat pada zamannya. U M AR KAYA M | PA G E 2 3


UMAR KAYAM DALAM KHAZANAH SASTRA INDONESIA penyusun dan editor by Hani Auliyah Febriyanti Kesibukannya dalam berbagai kegiatan, baik pada bidang akademis mapun birokrasi, tak membuat darah seni Umar Kayam luntur begitu saja. Ia tetap kreatif dalam menghasilkan karya tulis baik dalam bentuk cerpen, esai, ataupun dalam bentukk novel bagi dunia kesastraan. Meskipun karyanya tidak sebanyak sastrawan lain, namun kontribusi yang dihasilkan terhadap masyarakat dan sosiologi merupakan hal yang luar biasa. Umar Kayam adalah sosok yang demokratis serta inklusif terhadap siapapun dan dalam persoalan apapun. Umar Kayam juga dikenal sebagai sosok sastrawan dan budayawan. Karyanya budayawan. Karyanya meliputi cerpen, novel, esai-esaii kebudayaan,khususnya kebudayaan Jawa. U M AR KAYA M | PA G E 2 4


12 Karya- karya fiksinya dianggap mempunyai makna baru dalam dunia kesusastraan. Umar Kayam dikelompokkan sebagai sastrawan angkatan 50-an (1950-1970). Angakatan dengan corak atau kekhasan berupa penceritaan yang kukuh, tanpa banyak disertai pandangan-pandangan pribadi. Keberanian penulis untuk menguak keberadaan Umar Kayam, lewat karya-karyanya yang kritis baik yang berupa cerpen, novel, sekaligus esainya. U M AR KAYA M | PA G E 2 5


Bisa coba scan untuk melihat versi digital Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2022. Umar Kayam. (Online). https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/tokohdetail/3304/umar-kayam, diakses pada 16 November 2023 Eneste, Pamusuk. 2009. Proses Kreatif: Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang (Jilid 1). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Djamaris, E dkk. 2003. Ensiklopedia Sastra Indonesia Modern. Jakarta: Pusat Bahasa. Kayam, Umar. 1999. Jalan Menikung: Para Priyayi 2. Jakarta: Grafiti. Geertz, Clifford. 1981. Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyaraat Jawa. Bandung:Pustaka Jaya. Rahmanto, B. 2004. Umar Kayam Karya dan Dunianya. Jakarta: Grasindo. VERSI E-MAJALAH DAFTAR PUSTAKA UMAR KAYAM BIOGRAPHY SCAN DISINI U M AR KAYA M | PA G E 2 6


UMAR KAYAM


Mengenal Lebih Dekat Sastrawan UMAR KAYAM Majalah Volume 1 November 2023 Edition www.um.ac.id @universitasnegerimalang Universitas Negeri Malang - UM @UM_1954 Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No. 5 Malang Telp (0321) 551312 Website: www.um.ac.id Author: HANI AULIYAH FEBRIYANTI 210731610854 A1 / Sastra Dalam Sejarah


Click to View FlipBook Version