PROPOSAL PTK
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
(PBL)
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PADA MATERI IMAN KEPADA NABI DAN RASUL KELAS IV
SDN TALUN
(Disusun untuk memenuhi tugas PPG dalam jabatan)
NAMA DISUSUN OLEH :
KELAS
: MASMAS SITI MASPUPAH
: PAI 3J PPG UIN SGD
PENDIDIKAN GURU DALAM JABATAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
ANGKATAN III
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam konsep umum seringkali dipandang
sebagai mata pelajaran yang membosankan dimata para siswa. Hal ini akan berakibat pada
tidak tercapainya tujuan pembelajaran, sehingga guru Pendidikan Agama Islam harus bisa
mengembangkan sistem pembelajaran inovatif untuk membangkitkan minat siswa terhadap
Pendidikan Agama Islam.
Sehubungan dengan hal diatas model mengajar yang dipergunakan oleh guru
hendaknya bervariasi disesuaikan dengan materi yang diajarkan, sehingga membuat siswa
lebih bergairah dalam belajar. Metode atau model yang digunakan oleh guru merupakan
salah satu faktor yang menentukan kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar.
Metode yang digunakan oleh guru PAI biasanya metode ceramah, yang pastinya akan dirasa
membosankan oleh para siswa sehingga siswa tidak fokus dalam menyimak materi yang
disampaikan.
Berdasarkan kondisi tersebut diatas, guru membutuhkan inovasi model atau metode
pembelajaran untuk merangsang ketertarikan siswa dalam mata pelajaran PAI, dalam
konteks ini maka digunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
Problem Based Learning merupakan suatu model pengajaran dengan pendekatan
autentik, Masalah autentik dapat diartikan sebagai suatu masalah yang sering ditemukan
peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dilakukan penelitian
dengan judul: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Materi Beriman
kepada Nabi dan Rasul Kelas IV SDN Talun.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Memperhatikan Masalah diatas kondisi yang saat ini adalah :
1. Pembelajaran PAI dikelas kurang kreatif ( Cenderung Ceramah)
2. Model Pembelajaran yang digunakan kurang sesuai dengan materi yang di
sampaikan.
3. Rendahnya hasil belajar peserta didik pembelajaran PAI
C. BATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, dapat dibatasi masalah sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan hasil belajar
pesertadidik SDN Talun.
2. Penelitian dibatasi pada peserta didik kelas IV. Mata pelajaran Pendidikan
AgamaIslam dengan materi Beriman kepada Nabi dan Rasul Allah.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang telah di kemukakan diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian tindakan kelas yang ini adalah:
1. Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
dapatmeningkatkan hasil belajar peserta didik?
2. Bagaimana penerapan model pembelajaran Problem Based Learning?
E. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah
(problem basedlearning) terhadap peningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi
“BERIMAN KEPADA NABI DAN RASUL ALLAH”
F. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian yang akan peneliti lakukan di SDN Talun diharapkan dapat
bermanfaat untuk :
1. Bagi guru:
Untuk memperoleh sumbangan pemikiran untuk pihak sekolah khususnya guru
Pendidikan Agama Islam dalam rangka perbaikan proses pembelajaran dan
meningkatkan hasilbelajar peserta didik di SDN Talun.
2. Bagi peserta didik:
Untuk menjadikan peserta didik kelas IV SDN Talun memiliki hasil belajar
yang baik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model yang dapat
menjadikan siswa aktif, mandiri, menyenangkan dan mampu membentuk kerja sama
yang baik antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa yang lainnya dalam
menemukan dan memahami konsep tersebut.
Menurut I wayan Dasna PBL merupakan pelaksanaan pembelajaran berangkat
dari sebuah kasus tertentu dan kemudian di analisis lebih lanjut guna untuk ditemukan
masalahnya, dan merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat
memberikan kondisi belajaraktif kepada siswa”.¹
Menurut Wiantinaisyah “Problem Based Learning adalah metode belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru-baru”.²
Model pembelajaran berbasis masalah adalah "suatu pendekalan pembelajaran
yang menggunakan masalah faktual sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar
berpikir kritis dan terampil dalam pemecahan rnasalah,
Beberapa ciri-ciri utama yang perlu ada di dalam pembelajaran berbasis masalah
sepertiberikut:
1) Pembelajaran berpusat atau bermula dengan masalah.
2) Masalah yang digunakan merupakan masalah dunia sebenarnya yang
mungkin akan dihadapi oleh siswa di masa depan
3) Pengetahuan yang diharapkan dicapai oleh siswa semasa proses
pembelajarandisusun berdasarkan masalah.
4) Para siswa bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran sendiri.
5) Siswa akan bersifat aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.
6) Pengetahuan yang ada akan menyokong pembangunan pengetahuan
yang baru.
7) Pengetahuan akan diperoleh dalam konteks yang bermakna.
8) Siswa berpeluang untuk meningkatkan serta mengorganisasikan
pengetahuan
1. Ciri-ciri Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Nurhayati mengemukakan pelaksanaan model pembelajaran PBL memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mengajukan pertanyaan atau masalah
b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
c. Penyelidikan auntentik
d. Menghasilkan produk atau karya dan memamerkannya
e. Kerja sama
2. Tahapan Problem Based Learning (PBL)
a. Langkah-Langkah Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah terdiri dari 5 (lima) langkah utama
yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah
dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Kelima langkah
tersebut dijelaskan berikut ini.
Table 2.1 Sintaks pembelajaran Berdasarkan Masalah
TAHAP TINGKAH LAKU GURU
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
Tahap - 1 Mengorganisasikan siswa kepada mengajukan fenomena, demontrasi, atau
masalah.
cerita untuk memunculkan masalah,
Tahap - 2
Mengorganisasikan siswauntuk belajar memotivasi siswa untuk terlibat dalam
Tahap - 4 pemecahan masalah yang dipilih
Mengembangkan danmempresentasikan
Guru mendorong siswa untuk
hasilkarya serta pameran
mengumpulkan Informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan
Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, video, dan
model serta membantu mereka untuk
berbagi tugas dengan
temannya
Tahap – 5 Guru membantu siswa untuk melakukan
Menganalisis dan refleksi atau evaluasi terhadap
mengevaluasiprosespemecahan masalah penyelidikan mereka dan proses- proses
yang mereka.Gunakan
Sumber: Suprahatiningrum. 2014:223)
3. Manfaat Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Menurut Sudjana "‘manfaat khusus yang diperoleh dari metode Dewey adalah
metode pemecahan masalah. Tugas guru adalah membantu para siswa rnerumuskan
tugas-tugas, dan bukan menyajikan tugas-tugas pelajaran. Objek pelajaran tidak
dipelajari dari buku, tetapi dari masalah yang ada di sekitarnya.
B. Materi Beriman Kepada Nabi dan Rasul Allah SWT.
I. MENTELADANI KISAH NABI AYUB A.S
Nabi Ayyub a.s. adalah keturunan Nabi Ishaq a.s. bin Ibrahim a.s. Beliau adalah
seorang nabi yang kaya raya. Binatang ternaknya banyak. Sawah ladangnya luas. Akan tetapi,
beliau tidak pernah sombong. Nabi Ayyub a.s. terkenal sabar dan dermawan. Suka menolong
fakir miskin, yatim-piatu, dan orang-orang yang membutuhkan. Nabi Ayyub a.s. pernah
mendapat ujian dari Allah. Hartanya yang banyak hari demi hari berkurang sehingga ia jatuh
miskin. Walaupun miskin, ia tidak mengemis, imannya tidak goyah karena ia ingat bahwa ketika
lahir ke dunia tidak mempunyai apa-apa. Harta datang dari Allah dan kembalinya pun kepada
Allah. Karena imannya kuat, setan tak mampu menggodanya. Kaya atau miskin merupakan ujian
bagi manusia.
Nabi Ayyub a.s., baik ketika kaya raya atau ketika
miskin senantiasa taat kepada Allah, selalu bersyukur.
Bahkan ketika ia jatuh miskin, harta yang ada selalu ia
sedekahkan. Ia yakin, bahwa orang miskin yang bersedekah
lebih mulia di sisi Allah Swt. Sebaliknya, orang kaya yang kikir
adalah yang paling hina di sisi Allah Swt. Kemudian, Nabi
Ayyub a.s. diuji dengan penyakit kulit, bisul, panas, dan
gatal sehingga orang-orang menjauhinya. mereka membuang
Nabi Ayyub a.s. ke padang pasir yang jauh dari keramaian
penduduk karena takut tertular penyakit. Setelah itu,
putra-putrinya meninggal dunia. Sekali pun musibah silih
berganti, tetapi tidak membuat dirinya lupa beribadah dan
memuji Allah Swt.
a. Siapakah Nabi Ayub ?
َوأَ ُيّو َب ِإذْ َنادَ ٰى َر ّبَهۥ أَ ِنى َم َّس ِن َى ٱل ُّض ُّر َوأَن َت أَ ْر َحم ٱل ٰ َّر ِح ِمي َن
Artinya: Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya, "(Ya Tuhanku),
sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha
Penyayang di antara semua penyayang."
Meski Nabi Ayub a.s diberi ujian yang begitu berat beliau tidak pernah benci
kepada Allah melainkan terus ingat dan berdo’a kepada-Nya,
b. Ujian apa saja yang menimpa kepada Nabi Ayub a.s ?
➢ Kehilangan Harta Benda.
Nabi Ayyub terlahir dari keturunan orang kaya. Sepeninggal ayahnya, Nabi
Ayyub kemudian mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya.
Sangat besar nikmat Allah yang diterima Nabi Ayyub, di antaranya hewan
ternak berlimpah, kebun luas, harta yang banyak, istri yang cantik dan
sholehah, serta keturunan yang taat. Namun nikmat tersebut tidak membuat
beliau sombong dan lalai.
Nabi Ayyub senantiasa menyedekahkan hartanya kepada fakir miskin. Ia
paham bahwa kekayaannya adalah titipan dari Allah SWT yang harus
digunakan sesuai dengan ketentuan-Nya hingga Allah mencabut nikmat
tersebut.
Allah tidak menyisakan harta kepadanya dan keluarganya. Namun Nabi
Ayyub tetap sabar menerima ujian ini dan semakin meningkatkan
ketakwaannya kepada-Nya.
➢ Kehilangan Keturunan.
Iblis tidak suka melihat ketaatan Nabi Ayyub yang justru semakin bertambah
setelah Allah mencabut nikmat kekayaannnya. Akhirnya iblis pun mulai
mengancam Nabi Ayyub.
Ketika anak-anak Nabi Ayyub sedang berada di rumah saudaranya, iblis
merobohkan rumah tersebut hingga anak Nabi Ayyub meninggal. Iblis
menggoda Nabi Ayyub dengan membawa kabar duka ini. Namun Nabi Ayyub
tetap teguh dengan keimanannya kepada Allah SWT.
Beliau yakin bahwa anak-anaknya adalah milik Allah. Iblis kembali gagal
menggoda Nabi Ayyub, namun mereka tidak menyerah untuk mencari cara
lain.
➢ Kehilangan Nikmat Sehat
Selanjutnya, iblis memerintahkan anak buahnya untuk menaburkan benih-
benih penyakit kepada beliau. Kemudian Nabi Ayyub pun menderita berbagai
penyakit seperti demam, batuk, dan penyakit kulit.
Tubuh Nabi Ayyub terlihat semakin kurus, tenaganya semakin lemah, dan
wajahnya semakin pucat. Nabi Ayyub pun dijauhi orang-orang karena
penyakitnya.
Ia kehilangan sanak saudaranya, kerabatnya, dan temannya. Namun istrinya
yang sholehah masih setia menemani beliau dan mengurusnya.
Meskipun dalam keadaan sakit parah, Nabi Ayyub tidak pernah meninggalkan
kebiasaannya. Beliau tetap beribadah dan berdzikir kepada Allah SWT. Dia
tetap sabar dan tidak mengeluh sedikit pun.
Karena ketaatannya tersebut, iblis mencari cara lain untuk menggoda beliau. Ia
menggoda istri Nabi Ayyub untuk mengingat-ingat nikmat yang Allah berikan
dulu dan membandingkannya dengan yang sekarang.
Sambil menarik napas panjang, istri Ayyub menunggu suaminya yang sedang
menderita kesakitan, lalu berbisik kepadanya, "Wahai sayangku, sampai
kapankah engkau tersiksa oleh ujian Tuhanmu ini? Di manakah kekayaanmu,
putra-putramu, sahabat-sahabatmu, dan teman-teman terdekatmu? Oh,
alangkah indahnya masa lalu kita, usia muda, kesehatan, kebahagiaan, dan
kesejahteraan menghiasi keluarga kita. Kapankah masa itu terulang kembali?
Wahai Ayyub, berdoalah kepada Allah agar kita dibebaskan dari segala
penderitaan dan musibah yang berkepanjangan ini."
Nabi Ayyub menangani keluhan istrinya, "Wahai istriku yang kusayangi,
engkau menangisi kebahagiaan dan kesejahteraan masa lalu. Menangisi
anak-anak kita yang telah mati diambil oleh Allah. Engkau minta aku
memohon kepada Allah agar kita dibebaskan dari kesengsaraan yang kita
alami saat ini.
Aku malu, memohon kepada Allah untuk membebaskan kita dari kesengsaraan
dan penderitaan ini. Padahal, kebahagiaan yang sudah Allah SWT berikan
lebih lama. Jika engkau telah termakan hasutan dan bujukan iblis sehingga
imanmu mulai menipis dan merasa kesal menerima takdir dan ketentuan Allah
SWT ini, tunggulah ganjaranmu kelak jika aku telah sembuh dan kekuatan
badanku pulih kembali. Aku bersumpah akan mencambukmu seratus kali.
Tinggalkanlah aku seorang diri di tempat ini sampai Allah menentukan
takdir-Nya," jawab Nabi Ayyub.
Akhirnya istri Nabi Ayyub meninggalkannya. Tinggalah Nabi Ayyub seorang
diri dengan penyakit yang dideritanya. Hingga pada suatu hari, datanglah
pemikiran setan di benaknya.
Bisikan setan mulai menyerangnya. Iblis terus menggodanya untuk berhenti
bersabar dan terus membisikinya dengan keputusasaan. Namun, Nabi Ayyub
mampu menghalau pikiran buruk tersebut.
Nabi Ayyub pun mengadu kepada Allah SWT atas kelancangan iblis
terhadapnya
َوا ْذك ْر َع ْبدَ َنا اَيُّ ْو ََۘب اِذْ نَا ٰدى َر َبّه اَنِ ْي َم َّس ِن َي ال َّش ْي ٰطن ِبن ْص ٍب َّو َعذَا ٍب
"Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana." (QS.
Shaad: 41)
Setelah melewati masa-masą sulit, Allah menerima doa Nabi Ayyub yang
kteelpaahdamneyna,ca ٌبpاa َرi َّو َشpٌدuِرnَباcلaٌ ٌۢ k ْغتَ َسkمeَاsهذaٰ bَۚ َكaِلr ْجaرnِ ِب dan keteguhan iman. Allah berfirman
ا ْرك ْض
"Hentakanlah kakimu. Inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum." (Qs.
Shaad: 42)
Nabi Ayyub pun mandi dan minum dengan air tersebut. Atas izin Alah SWT,
Nabi Ayyub langsung sembuh dari penyakitnya. la terlihat sehat dan lebih kuat
dari sebelumnya. Pada saat yang sama, istrinya yang telah diusir dan
meninggalkan seorang diri, merasa tidak sampai hati lebih lama berada jauh
dari suaminya. Ia pun kembali kepada suaminya dan mereka kembali
menjalani hidup dengan bahagia.
c. Apac Hikmah dari kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s adalah ?
Setelah mempelajari tentang Kisah Keteladanan Nabi Ayyub a.s., kita
akan merasakan hikmah beriman kepadanya. Setiap Mengahadapi Segala
sesuatu Permasalahan atau ujian maka inagtlah pada Nabi Ayyub a.s yang
selalau sabar, hadirkan keyakinan dalam hatimu bahwa Bersabar akan
mandatangkan manfaat untuk kebaikan hidupmu.
Beberapa Hikmah dari kisah Keteladanan Nabi Ayyub a.s adalah :
1. Selalu bersyukur dan taat kepada Allah dikala kaya maupun miskin
2. Sabar dna tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan
3. Selalu berserah diri dan berdoa kepada Allah semata
4. Menepati janji atau sumpah yang pernah diucapkan meskipun berat
5. Ikhlas dalam menghadapi kehilangan karena sesungguhnya semua adalah milik
Allah swt.
BAB III
METODE
PENELITIAN
C. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan
memperbaiki mutu pembelajaran di kelas. Hasil penelitian ini kemudian dibuat laporan sesuai
dengan kondisi nyata yang dilakukan peneliti dikelasnya. Adapun pelaksanaan penelitian ini
sekurang- kurangnya dilakukan minimal 2 siklus. Dengan satu kali pertemuan ditiap
siklusnya. Hasil refleksi dari siklus 1 sangat menentukan bentuk siklus berikutnya, karena
hasil refleksi harus digunakan sebagai bahan masukan untuk perencanaan siklus berikutnya.
D. Setting Penelitian
Setting penelitian merupakan lokasi dimana penelitian dilakukan, dan waktu adalah
mengenai kapan dan berapa lama waktu yang digunakan untuk penelitian dari awal hingga
akhir.
1. Tempat :
Penelitian dilakukan di SDN Talun
2. Waktu
Waktu pelaksanan penelitian........................ 2022, semester ganjil tahun pelajaran
2022/2023.
E. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik di kelas IV SDN Talun, jumlah pesertadidik
tahun pelajaran 2022-2023 sebanyak 9 peserta didik yang tediri dari laki-laki 3 dan
perempuan 6.
F. Teknik Pengumpulan
Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi guru pada KBM, data diperoleh dari lembar observasi guru pada KBM
yang diisi oleh guru sejawat yang bertindak sebagai observer dengan cara
mengamati peneliti yang bertindak sebagai guru yang mengajar di kelas dengan
mencheklist setiap aspek yang dinilai pada setiap pertemuan.
2. Observasi aktivitas peserta didik belajar PAI, data diperoleh dari lembar observasi
aktivitas belajar PAI peserta didik yang diisi oleh guru bidang studi yang
bertindak sebagai observer dengan mencheklist setiap aktivitas yang dinilai pada
setiappertemuan.
3. Dokumentasi, dokumentasi diperoleh dengan cara mengambil gambar segala
bentukaktivitas peserta didik pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
4. Data yang sudah terkumpul, kemudian didiskusikan dan dianalisis oleh peneliti dan
gurubidang studi untuk perencanaan tindakan pada siklus berikutnya.
G. Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Data Tes
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bidang studi Pendidikan Agama Islam
kelas IV SDN Talun adalah 75. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
pada siklus I dan siklus II, serta peningkatan presentasi belajar maka digunakan
rumus sebagai berikut:
X= Σx
N
a. Rata-rata
NilaiKet:
∑x = Nilai peserta didik.
N = Jumlah peserta didik .³7
b. Persentase Ketuntasan
BelajarKB = F x 100 %
N
Ket:
KB = Persentase Ketuntasan Belajar
F = Jumlah Siswa yang mendapat nilai
dtatas 70N = Jumlah Seluruh Siswa
Adapun acuan yang digunakan untuk mengetahui kriteria hasil belajar
adalah sebagai berikut:
Rentang Nilai Nilai Keterangan
85-100 A Sangat Baik
70-84 B
55-69 C Baik
40-54 D Cukup Baik
Kurang Baik
2. Data Observasi
Data observasi yang di peroleh digunakan untuk merefleksi tindakan yang
telahdilakukan dan diolah secara deskriptif dengan menghitung:
Skor Pengamatan Setiap Aspek Yang Diamati pada lembar observasi guru
dan siswa:
No. Kriteria Skor
1 Baik (B) 3
2 Cukup (C) 2
3 Kurang (K) 1
Keterangan penilaian :
1. Baik bila mendapatkan nilai 81 sampai dengan 100
2. Cukup bila mendapatkan nilai 61 sampai dengan 80
3. Kurang baik bila mendapatkan nilai kurang dari 61.
3. Dokumentasi
Adalah ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian,
meliputi foto-foto, data yang relevan, guru-guru, peserta didik serta benda-benda
atau alat-alat yang dapat menjadi penunjang penelitian.
H. Rancangan Siklus Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom
action research) dengan model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL)mencoba untuk memperbaiki proses belajar mengajar di dalam kelas
tersebut.
Menurut Suharsimi Arikunto “Penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal
dengan
action research adalah sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas.
Penelitian tindakan kelas berkembang dan penelitian Tindakan oleh karena
itu, untuk mernahami pengertian PTK perlu kita telusuri pengertian penelitian
tindakan. Menurut Kemmis, penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian
retlektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran praktik sosial mereka.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan
berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar di
kelas. Dengan demikian,
prosedur langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini akan mengikuti prinsip-
prinsip dasar penelitian tindakan yang sudah umum dilakukan pada penelitian
tindakan kelas ini terdiri dari empat rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam
siklus berulang, pada penelitian ini peneliti menggunakan dua siklus. Prosedur
penelitian ini tersebut terdiri dari empat tahap kegiatan setiap siklus. yaitu:
I. Perencanaan (planning)
Dalam tahap ini peneliti merencanakan dengan merumuskan pertanyaan
apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan
dilakukan.
II. Tindakan/Pelakasanaan (action)
Pada tahap ini peneliti melaksanakan apa yang telah direncanakan pada
tahap perencanaan
III. Pengamatan (observing)
Peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses belajar
mengajar berlangsung dengan lembar observasi
IV. Refleksi (reflection)
Pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis data yang telahdiperoleh
dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan
yang direncanakan hal ini kemudian dianalisis dan akan digunakan untuk
merencanakan tindakan selanjutnya.
Secara rinci prosedur penelitian untuk setiap siklus dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan Tindakan
1) Menyiapkan program pembelajaran berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Problem Based
Learning (PBL).
2) Menemukan materi yang akan diajarkan untuk setiap pertemuan.
3) Membuat instrumen-insirumen penelitian, yaitu lembar observasi
guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar Pendidikan Agama
Islam. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) serta lembar soal pada
akhir siklus ini.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1) Guru memberikan penjelasan mengenai materi dan langkah-
Langkahmodel pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
kepada siswa
2) Guru melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan
metodediskusi dengan menggunakan LKPD
3) Guru memonitor kegiatan-kegiatan siswa pada saat proses
pembelajaran
4) Pada akhir pembelajaran guru dan siswa bersama-sama
menyimpulkanmateri pelajaran
5) Guru memberikan tugas kepada siswa pada materi yang akan di
bahasselanjutnya
c. Tahap observasi
Observer (guru bidang studi) mencatat secara detail aktivitas guru dan siswa
dikelas pada format observasi
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini guru bidang studi PAI melakukan refleksi. Refleksi
dilakukan untuk mengkaji dan memproses data yang didapat saat
dilakukan pengamatan atau observasi Tindakan. Kemudian hasil refleksi
digunakan untuk perbaikan pada tahap perencanaan siklus II.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Semarang: PT Tanjung Mas Inti,
2005.
Arif Jouhar Tontowi, 2019. Penelitian Kuantitatif dan analisis Data Menggunakan SEM.
Surabaya . Pustaka Radja.
Dimyati dan Mujiono, (2006) Belajar dan Pembelajaran, Jakarta PT.RinekaCipta
Oemar Hamalik (2013). Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,
Jakarta : Bumi Aksara. Dimyati. Mudjiono, (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT.
Asdi Mahasatya.
Suharsimi, Arikunto dkk, (2011) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Bumi Aksara
Sumarji. "Penerapan Pembelajaran Model Problem Posed Learning Untuk
Meningkatkan Mofivasi Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Ilmu Statika Dan
Tegangan Di SMK”. Tesis S1. 2009. Universitas Malang
Rusman. (20l2), Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Abbas. Nurhayati. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (problem
based Instruction) dalam pembelajaran Matematika di SMU. dalam Jurnal Pendidikan
dan kebudayaan Jakarta, November 2004 Tahun ke-10. No.051.