DAVA, FEBI, NIKO, REIFFA, ZAHRA KERAGAMAN BUDAYA MANADO
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. yang telah memberikan berbagai kenikmatan kepada kita sehingga pada kesempatan kali ini, kita dari kelompok 3 Manado bisa menyelesaikan tugas mata pelajaran Geografi tahun pelajaran 2023/2024 dengan baik. Semoga buku yang kami susun ini dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan. Semoga Tuhan memberkati, menyertai, dan membimbing kita. Aamiin. Disusun Oleh : XI IPS 3 Daffa Fajar Febriyanto Febi Setya Nugraha Niko Rangga Nur Isandi Tzabita Reiffa Fiddiyana Zahra Zanuba Arrifa' I
DAFTAR ISI Kata Pengantar .........................................................I Daftar Isi .....................................................................II Kondiri Geografis, Peta, dan Penduduk ...........1 Perlengkapan dan Peralatan Hidup ...................3 Adat dan Budaya .....................................................12 Kearifan lokal ............................................................16 Potensi Wisata Budaya ..........................................19 Sumber-sumber .......................................................22 II
KONDISI GEOGRAFIS, PETA, DAN PENDUDUK WILAYAH MANADO 1
KONDISI GEOGRAFIS, PETA, DAN PENDUDUK WILAYAH MANADO Kota Manado terletak di ujung jazirah utara pulau Sulawesi, pada posisi geografis 124°40' - 124°50' BT dan 1°30' - 1°40' LU. Iklim di kota ini adalah iklim tropis dengan suhu rata-rata 24° - 27 °C. Curah hujan rata-rata 3.187 mm/tahun dengan iklim terkering di sekitar bulan Agustus dan terbasah pada bulan Januari. Intensitas penyinaran matahari rata-rata 53% dan kelembaban nisbi ±84 %. Luas wilayah daratan adalah 16.253 hektare. Manado juga merupakan kota pantai yang memiliki garis pantai sepanjang 18,7 kilometer. Kota ini juga dikelilingi oleh perbukitan dan barisan pegunungan. Wilayah daratannya didominasi oleh kawasan berbukit dengan sebagian dataran rendah di daerah pantai. Interval ketinggian dataran antara 0-40% dengan puncak tertinggi digunung Tumpa. Wilayah perairan Kota Manado meliputi pulau Bunaken, pulau Siladen dan pulau Manado Tua. Pulau Bunaken dan Siladen memiliki topografi yang bergelombang dengan puncak setinggi 200 meter. Sedangkan pulau Manado Tua adalah pulau gunung dengan ketinggian ± 2
Perlengkapan & Peralatan Hidup di Wilayah Manado 3
Rumah Adat Manado PERLENGKAPAN DAN PERALATAN DI WILAYAH MANADO • Rumah Adat Manado merupakan salah satu representasi kebudayaan yang paling tinggi dalam sebuah komunitas suku/masyarakat. Rumah Adat sendiri memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang sedang berlibur ke daerah Sulawesi Utara. • Uniknya, mesti menggunakan bahan material alami, namun rumah adat Indonesia ini ternyata lebih kokoh dan lebih tahan lama. Jika diperhatikan rumah rumah adat yang ada di Indonesia. Ada banyak yang usianya mencapai puluhan hingga ratusan tahun. 4
1. Bolaang Mongondow Indonesia punya banyak sekali rumah tradisional daerah yang menarik, termasuk rumah adat Sulawesi Utara. Sulawesi Utara terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Beberapa pantai dan laut di Sulawesi Utara jadi destinasi favorit para pelancong lokal hingga mancanegara. Sebut saja di antaranya ialah Bunaken, Pulau Perawan, Pulau Lembeh, Pulau Ponteng, Pulau Mahoro, hingga Taman Nasional Tangkoko. Selain punya tempat wisata yang cantik, Sulawesi Utara juga kaya akan budaya. Rumah adat Sulawesi Utara pastinya mengandung banyak cerita dan sejarah luar biasa dan penting untuk diketahui. Nah, dalam artikel ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai keunikan rumah adat Sulawesi Utara. 2. Walewangko Rumah adat Walewangko merupakan rumah adat suku Minahasa yang tinggal di Sulawesi Utara. Dikenal juga dengan sebutan rumah pewaris, rumah adat ini berbentuk rumah panggung yang tiang penopangnya terbuat dari kayu yang kuat. Melansir dari buku berjudul Sejarah dan kebudayaan Minahasa (2007) karya Jessy Wenas, dijelaskan bahwa bentuk arsitektur rumah Minahasa memiliki dua bentuk rumah panjang yang disebut Walewangko. 5
3. Pedang Bara Sangihe Seperti Provinsi di Pulau Sulawesi lainnya, Sulawesi Utara juga memiliki salah satu senjata tradisional yang dikenal dengan nama Pedang Bara Sangihe. Di masa lalu, Pedang Bara Sangihe dikenal sebagai salah satu senjata yang digunakan oleh pahlawan di Sulawesi Utara yang bernama Hengkeng U Nang. Contoh senjata tradisional Sulawesi Utara 1. Pedang Bara Sangihe 2. Peda (sejenis Parang) 3. Perisai 4. Bubur Tinutuan Bubur tinutuan merupakan makanan khas yang sangat identik dengan kuliner Sulawesi Utara. Masyarakat ada yang menyebut bubur ini sebagai bubur Manado. Namun, bubur ini ngga hanyak ada di Manado lho, melainkan di daerahdaerah lain di Sulawesi Utara, termasuk Likupang.Dalam satu porsi bubur tinutuan, Sobat Pesona nggak hanya mendapatkan bubur, tapi juga beragam sayuran segar. Sebut saja kangkung, bayam, kemangi, pipilan jagung, ubi, dan labu kuning. Sebagai pelengkap, biasanya akan ada cakalang atau cacahan daging sapi yang ditaburkan di atas bubur. 6
Busana tonaas wangko berupa baju kemeja lengan panjang berkerah tinggi. Model potongan bajunya lurus dengan kancing dan tanpa saku. Warna bajunya hitam dengan hiasan motif bunga padi berwarna kuning keemasan pada leher baju, ujung lengan dan sepanjang ujung baju bagian depan yang terbelah. Ketika dikenakan, pakaian ini dipadukan dengan topi warna merah dengan motif bunga padi warna kuning keemasan.Selain itu, pria Minahasa juga mengenakan walian wangko, yang merupakan modifikasi bentuk dari baju tonaas wangko.Model baju ini panjang seperti jubah dan berwarna putih dengan hiasan corak bunga padi. 5. Busana Tonaas Wangko Pakaian adat Sulawesi Utara khas Minahasa di masa lalu terdiri dari pakaian karai untuk laki-laki, dan wuyang untuk perempuan.Bentuk baju karai tanpa lengan, lurus, berwarna hitam dan terbuat dari ijuk.Selain baju karai, ada juga bentuk baju yang berlengan panjang, memakai kerah dan saku disebut baju baniang. Celana yang dipakai masih sederhana, terdiri dari celana pendek sampai celana panjang seperti celana piyama. Sementara baju wuyang untuk perempuan terbuat dari kulit kayu menyerupai kebaya. Selain itu, mereka memakai blus atau gaun yang disebut pasalongan rinegetan. 7
7. Panada Panada merupakan roti goreng yang memiliki isian ikan cakalang yang sudah disuwir-suwir kecil. Ikan tersebut juga sudah dibumbui dengan bawang merah, cabai, kemangi, daun bawang, dan daun jeruk. Laku tepu adalah pakaian adat Sulawesi Utara khas suku Sangihe. Pakaian ini dikenakan oleh laki-laki dan perempuan.Ciri khas busana ini adalah bentuknya terusan panjang. Baju pria mencapai lutut dan telapak kaki, dan dilengkapi dengan ikat kepala disebut paporong.Sedangkan baju wanita panjangnya mencapai betis. Bagian bawahnya menggunakan kain sarung yang disebut balri.Umumnya, baju laku tepu berwarna terang dan mencolok seperti merah, ungu, kuning tua, dan hijau tua.Warna-warna berbeda pada baju laku tepu menunjukkan identitas pemakainya. Warna laku tepu yang dikenakan seorang pemimpin dalam lingkup pemerintahan berbeda dengan pegawai biasa.Pemimpin atau bangsawan mengenakan laku tepu biru, merah dan kuning. Warna kuning atau putih pegawai tinggi oleh mereka dengan posisi tinggi.Warna biru sebagai simbol pegawai menengah. Sementara biru atau ungu sebagai simbol pegawai rendah. 8
9. Tari Maengket Kesenian tradisional Sulawesi Utara yang pertama adalah Tari Maengket. Hingga kini, Tari Maengket menjadi salah satu kesenian yang masih terus eksis. Dahulu, tarian ini dibawakan saat masa tanam dan panen padi.Jadi, sembari petani hendak mulai menanam maupun memanen padi, mereka juga sambil menarikannya. Selain menari, penari juga menyanyikan syair lagu khas dengan Bahasa Minahasa. Inti dari tarian ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. 10. Tempurung Tempurung memiliki arti cangkak atau batok kelapa yang digunakan warga sebagai mangkuk atau wadah tertentu. Kesenian tradisional Sulawesi Utara ini menggunakan properti tempurung dengan bunyi khas yang nyaring.Makna dari tarian ini adalah ungkapan rasa syukur atas hasil panen kopra atau buah kelapa, serta pemberian apresiasi terhadap para keluarga petani. 9
11. Tari Kabasaran Setiap daerah rasanya memiliki tarian perang yang identik dibawakan oleh penari laki-laki yang memegang senjata. Di Sulawesi Utara sendiri, tari Kabasaran lah yang merepresentasikan cerita perang dalam sebuah pertunjukan tari.Senjata yang digunakan adalah pedang atau tombak. Gerakan tarian ini mirip dengan perkelahian ayam jantan. Meskipun merupakan tarian perang, peruntukkan tarian ini sebenarnya untuk mengawal tokoh adat penting Minahasa saat upacara adat digelar.Kabasaran sendiri memiliki arti prajurit pengawal yang menjamin kelancaran jalannya upacara adat. 12. Pedang Bara sangihe Seperti Provinsi di Pulau Sulawesi lainnya, Sulawesi Utara juga memiliki salah satu senjata tradisional yang dikenal dengan nama Pedang Bara Sangihe. Di masa lalu, Pedang Bara Sangihe dikenal sebagai salah satu senjata yang digunakan oleh pahlawan di Sulawesi Utara yang bernama Hengkeng U Nang.Pedang Bara Sangihe memiliki gagang dengan dua cabang. Tak hanya pada gagang saja, pada ujung pedang bara juga mempunyai dua cabang yang di antara dua cabang ini memiliki gerigi-gerigi. Pedang Bara Sangihe menjadi salah satu senjata tradisional kebanggaan masyarakat di Sulawesi Utara dan menjadi salah satu kekayaan kebudayaan yang dimiliki negara Indonesia yang semestinya terus dijaga. 10
13. Peda (sejenis pedang) Senjata tradisional Sulawesi Utara berikutnya yaitu Peda yang berbentuk pendek dengan ukuran 50 cm dan terbuat dari bahan besi. Hulunya dibuat dari kayu yang keras dan ujungnya yang bercabang dua. Peda dan parang biasa dipakai untuk berbagai macam keperluan, seperti untuk bertani dan menyadap enau. 14. Perisai Perisai adalah senjata tradisional yang berfungsi sebagai alat penangkis dan dibuat dari bahan kayu, serta diberi ukiran dengan berbagai macam motif-motif binatang atau daun daunan. 11
Alat dan Budaya di Wilayah Sulawesi Utara 12
Tarian Maengket ialah sebuah tarian tradisional yang berasal dari daerah Manado, Sulawesi Utara. Nama Tari Maengket sendiri berasal dari kata “Engket” yang berarti mengangkat tumit kaki secara naik dan turun serta penambahan imbuhan “Ma” di depan kata engket yang menjadikan artinya menjadi menari dengan gerak tumit secara naik dan turun. 1. Tari Maengket Tarian di Wilayah Sulawesi Utara 2.Tari Mahambak Tarian Mahambak merupakan kesenian tari tradisional yang berasal dari anak Suku Bantik, Sulawesi Utara. Jenis tarian ini termasuk kedalam sebuah tarian massal yang dilakukan oleh banyak orang di dalamnya baik kaum pria maupun kaum wanita. 13
Bahasa di Wilayah Sulawesi Utara 1. Bahasa Bantik Bahasa Bantik dituturkan warga Desa Bantik, Kecamatan Bolaang Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kelurahan Buha, Kecamatan Mapanget, Kota Manado. 2. Bahasa Bolaang Mongondow (Bolmong) Bahasa Bolaang Mongondow (Bolmong) dituturkan masyarakat yang berada di Kabupaten Bolmong, Bolmong Utara, Bolmong Selatan dan Bolmong Timur. Bahasa ini memiliki tiga dialek, yaitu dialek Kaidipang, dialek Bintauna dan dialek Mongondow. 3. Bahasa Gorontalo Bahasa Gorontalo dituturkan masyarakat yang berada di Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Bahasa Gorontalo di Sulawesi Utara berdialek Bolango. 4. Bahasa Minahasa Bahasa daerah Sulawesi Utara selanjutnya Bahasa Minahasa dituturkan masyarakat yang mendiami beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Utara, seperti di Minahasa Selatan, Minahasa dan Kota Tomohon. 5. Bahasa Sangihe Talaud (Satal) Bahasa Sangihe Talaud dituturkan masyarakat di Bolmong Utara, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Minahasa Selatan, Kepulauan Talaud dan Kota Manado. Bahasa Sangihe Talaud terdiri atas dua dialek yaitu dialek Sitagu dan dialek Talaud. 6. Bahasa Melayu Bahasa Melayu tersebar di Desa Malalayang Satu, Kecamatan Malalayang, Kota Manado dan di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo bahkan sampai ke Sulawesi Tengah. 14
Alat Tradisional Sulawesi Utara 2. Tetengkoren Tetengkoren terbuat dari bambu dan mempunyai bentuk yang mirip dengan kentongan. Dahulu, alat musik yang satu ini memang kerap digunakan sebagai salah satu media komunikasi antar warga jika terdapat ancaman atau bahaya tertentu. Disamping itu, bentuknya yang mirip kentongan, memiliki suara yang nyaring juga kerap digunakan oleh para petani dalam mengusir hama di lah 3. Talindo Talindo atau Tolindo merupakan alat musik tradisional Sulawesi Selatan yang berasal dari Toraja. Alat musik tergolong cukup unik karena bentuknya yang menyerupai tanduk sapi atau kerbau yang bertumpu pada tempurung kelapa. Salah satunya adalah Kolintang yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh enam orang serta terdapat juga musik Bambu yang umumnya diadakan pada festival musik tradisional Minahasa, Sulawesi Utara. 1. 15
Kearifan lokal di wilayah Sulawesi Utara 16
Pemanjatan rasa syukur Menurut tradisi masyarakat Minahasa di Manado, memanjatkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa merupakan hal yang wajib dilakukan, terutama setelah panen. Prosesi ucapan syukur biasanya dihubungkan dengan prosesi keagamaan. Kesenian musik Kolintang Disajikan dalam bentuk orkes dan biasanya sudah diajarkan sedini mungkin saat anakanak masih duduk di bangku sekolah. Alat musik kolintang asli Manado terbuat dari kayu belar yang juga sering disebut sebagai wunut, kemudian seiring dengan perkembangan zaman, kolintang terbuat dari kayu cempaka. 17
Kegiatan Mapalus Adalah sistem tradisional orang Minahasa berbentuk gotong royong dengan prosedur kerjasama secara bergiliran oleh tiap-tiap anggota untuk kepentingan bersama. Kegiatan mapalus merupakan kesadaran bersama untuk berkarya, berpikir, dan lain-lain. Upacara Toki Pintu Yaitu upacara adat untuk pernikahan suku Minahasa yang mayoritas memeluk agama Kristen Protestan. Acara dilakukan dengan makan malam dan acara kebaktian. Toki Pintu sendiri berisi antar harta hingga prosesi upacara adat yang dirangkai dalam satu hari pelaksanaan. 18
Potensi Wisata Budaya di Wilayah Sulawesi Utara 19
1. Amphitheater Amphitheater merupakan kawasan wisata dengan pagelaran budaya, serta rutinas penghormatan kepada para leluhur mereka yang bisa kalian saksikan langsung saat sedang berkunjung. Berbagai tarian dan pertunjukan suku minahasa lainnya. Tempat ini sangat cocok untuk berlibur bersama keluarga, terdapat pegunungan serta nuansa yang sejuk seperti di taman. 2. Situs Batu Sumanti Batu Sumanti merupakan arti dari kata batu 'watu' yaitu batu tempat memainkan pedang, yang dikenal sebagai tempat ziarah batu suci. 20
3. Rumah Alam Adventure Park Rumah alam ini menawarkan suasana alam penuh pepohonan yang sangat indah dan asri, setiap pengunjung akan merasakan sejuknya tempat ini. 4.Taman Nasional Bunaken merupakan tempat wisata paling populer di Manado, bahkan sampai ke kancah internasional. Taman nasional warisan dunia UNESCO ini menawarkan keindahan bawah laut dan memiliki biodiversitas laut tertinggi dunia. Pengunjung dapat mengeksplorasi suasana pulau, diving, snorkeling, berenang, menikmati kuliner khas laut, dan berbaur dengan warga setempat. Fasilitas di Taman Nasional Bunaken tersedia lengkap, antara lain penginappan, transportasi, tempat makan, dan penyewaan alat. Pengunjung akan dikenai biaya masuk mulai Rp5.000 per orang untuk wisatawan nusantara, dan mulai Rp150.000 per orang untuk wisatawan mancanegara. 21
Sumber - sumber https://www.gramedia.com/literasi/senjata-tradisionalsulawesi/ https://www.cekaja.com/info/kesenian-tradisionalsulawesi-utara https://www.orami.co.id/magazine/pakaian-adatsulawesi-utara https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/ceritaota-khas-likupang-sulawesi-utara-7-deretan-kuliner-inisiap-bikin-lidahmu-goyang https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/20342900 07/01110_62_Tugas%201%20-%20Kewiraan.pptx https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Manado https://id.theasianparent.com/tempat-wisata-dimanado/amp 22
Keragaman budaya Manado Selain kaya akan sumber daya alam Sulawesi Utara juga kaya akan seni dan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang. Berbagai seni dan budaya dari berbagai suku yang ada di Provinsi Sulawesi Utara justru menjadikan daerah nyiur melambai semakin indah dan mempesona. Berbagai pentas seni dan budaya maupun tradisi dari nenek moyang memberikan warna tersendiri bagi provinsi yang terkenal akan kecantikan dan ketampanan nyong dan nona Manado. DAVA, FEBI, NIKO, REIFFA, ZAHRA