The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Kajian Peran Marketplace dalan Meningkatkan Daya Saing Ekonomi di Pemkab. Blora 2023

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by AL EL BAPER (Almari Elektronik Badan Perencanaan), 2024-01-23 03:44:03

ONLINE MARKETPLACE BLORA 2023

Kajian Peran Marketplace dalan Meningkatkan Daya Saing Ekonomi di Pemkab. Blora 2023

Keywords: #marketplace #online #blora

ƒ’‘”ƒƒŒ‹ƒ‡”ƒƒ”‡–’Žƒ…‡ƒŽƒ ‡‹‰ƒ–ƒƒ›ƒƒ‹‰‘‘‹ ‹‡ƒ„Ž‘”ƒ TAHUN ANGGARAN 2023


ii KATA PENGANTAR Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirrahmaanirrahiim Marketing 4.0 menggunakan pendekatan pemasaran dengan cara mengkombinasikan interaksi online, offline, style dan substance, mengembangkan konektivitas machine-to machine dan artificial intelligence dalam rangka mendongkrak produktivitas. Kajian penelitian ini, lebih memfokuskan kepada mitra pelaku UMKM namun masih terkendala pemasaran secara online melalui flatform digital. Tujuan penelitian untuk meningkatkan skala usaha UMKM di seluruh kecamatan Kabupaten Blora untuk menghadapi tantangan dan peluang usaha di era Marketing 4.0 guna mengoptimalkan penjualan. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu fenomena untuk mengetahui bagaimana pengembangan dilihat dari peluang UMKM Sebagai penutup, tim penyusun kajian berharap hasil kegiatan Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora, ini dapat berkontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan Kabupaten Blora. Kami menyadari bahwa hasil kajian ini masih jauh dari sempurna, sehingga kami berharap hasil kajian ini dapat diimplementasikan dengan penyempurnaan yang diperlukan sesuai dengan kondisi terakhir dari perkembangan marketplace Kabupaten Blora. Akhirul kalam, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Tim Penyusun Kajian


iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................. iii DAFTAR GAMBAR ........................................................................ iv DAFTAR TABEL ........................................................................... v BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1 1.1. Latar Belakang ............................................................... 2 1.2. Rumusan Masalah ......................................................... 7 1.3. Tujuan Penelitian ........................................................... 8 1.4. Manfaat Penelitian .......................................................... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 9 2.1. UMKM............................................................................. 9 2.2. E-Commerce .................................................................... 12 2.3. Marketplace .................................................................... 14 2.4. Perkembangan Marketplace di Indonesia ........................ 15 2.5. Defenisi Seller, Reseller dan Dropshipper ........................ 17 BAB III STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN............................... 19 3.1. Permasalahan dan Isu-Isu Strategis ................................ 20 3.1.1. Strength (Kekuatan) ............................................ 20 3.1.2. Weakness (Kelemahan) ........................................ 20 3.1.3. Opportunity (Peluang) ......................................... 21 3.1.4. Threat (Ancaman ................................................. 21 3.2. Metode Penelitian Pengambilan Data .............................. 22 3.2.1. Data DindagkopUMKM ........................................ 22 3.2.2. Data Marketplace ................................................ 22 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ........................................ 26 4.1. GAP Analisis atau Kesenjangan ...................................... 27 4.2. Strategi Analisis SWOT ................................................... 28 BAB VI PENUTUP ....................................................................... 31 DAFTAR PUSTAKA


iv DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1. GAP Perbandingan Data Kecamatan Jumlah Pasar Konvensional dan Pasar Marketplace ...................... 28


v DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Data Jenis Sarana Perdagangan Blora Tahun 2021 .... 5 Tabel 1.2 Data UMKM di Kabupaten Blora Tahun 2021 ............. 6 Tabel 3.1. Pelaku Usaha Kecil Konvensional Seluruh Kecamatan di Kabupaten Blora Tahun 2023 ................................. 22 Tabel 3.2. Pelaku Usaha Kecil seluruh Kecamatan di Kabupaten Blora Yang Aktif Memasarkan Produknya Di Marketplace ................................................................ 23 Tabel 4.1. Perbandingan Data Kecamatan Jumlah Pasar Konvensional dan Pasar Marketplace .......................... 27 Tabel 4.2. Strategi Analisis SWOT ............................................... 29


1 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora Bab I Pendahuluan


2 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008, UMKM atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah memiliki pengertian sebagai Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang. Sebagai Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang. UMKM yang ada di Indonesia, sebagian besar merupakan kegiatan usaha rumah tangga yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, di Indonesia pada tahun 2019, terdapat 65,4 juta UMKM. Dengan jumlah unit usaha yang sampai 65,4 juta dapat menyerap tenaga kerja 123,3 ribu tenaga kerja. Ini membuktikan bahwa dampak dan kontribusi dari UMKM yang sangat besar terhadap pengurangan tingkat pengangguran di Indonesia. Dengan semakin banyaknya keterlibatan tenaga kerja pada UMKM itu akan membantu mengurangi jumlah pengangguran di negara ini. Saat ini, UMKM sedang dalam tren yang positif dengan jumlahnya yang terus bertambah setiap tahunnya. Tren positif ini akan berdampak baik bagi perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional


3 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora sebesar 60,5%. Ini menunjukkan bahwa UMKM yang ada di Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan hingga dapat berkontribusi lebih besar lagi bagi perekonomian. Peran UMKM sangat penting bagi perekonomian Indonesia, yaitu memberi kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar lebih dari 60% atau sekitar Rp8.573 Triliun setiap tahunnya. Selain itu, UMKM juga 97% total tenaga kerja Indonesia atau 116 juta orang. Dikarenakan peran UMKM sangat krusial bagi perekonomian Indonesia, mengetahui berapa besar jumlah dan tingkat pertumbuhannya sangatlah penting. Sebagai entitas bisnis yang menopang perekonomian Indonesia, jumlah UMKM alami peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut Kementerian Koperasi dan UKM RI, pertumbuhan UMKM terus alami peningkatan selama tahun 2015-2019. Gambar 1.1. Data Pertumbuhan UMKM 2015-2019 (Sumber : Kementerian Koperasi dan UKM RI, 2020) Sebagai catatan, jumlah UMKM yang tertera pada data tersebut berupa estimasi, jadi tidak mencerminkan jumlah UMKM yang sesungguhnya. Hal ini dikarenakan jumlah UMKM sangatlah


4 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora banyak dan sebagian besar belum melakukan registrasi usaha sehingga sulit untuk didata. Jumlah UMKM yang Sudah Terdata di OSS, pada tahun 2021 lalu, pemerintah meluncurkan platform Online Single Submission - Risk Based Approach (OSS RBA) yang bisa diakses melalui www.oss.go.id. Website ini digunakan sebagai media pendaftaran perizinan usaha di Indonesia bagi pelaku usaha. Hingga 2022, jumlah UMKM yang sudah mendaftarkan bisnisnya di platform OSS sudah mencapai 8,71 Juta unit dengan persebaran lokasi sebagai berikut: Gambar 1.2. Jumlah UMKM di sepanjang 2022 (Sumber : Kementerian Koperasi dan UKM RI, 2020)


5 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora Sebagai salah satu komponen dari perencanaan strategis, tujuan yang dirumuskan merupakan gambaran tentang keadaan yang diinginkan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah Kabupaten Blora selama kurun waktu lima tahun kedepan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, serta sebagai upaya mendukung pencapaian Pembangunan Pemerintah Daerah seperti yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Blora Tahun 2016-2021. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Untuk itu, tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi. Adapun tujuan Dinas Perdagagan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Blora Tahun 2017 -2021, adalah sebagai berikut: “Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan masyarakat di sektor perdagangan” dengan indikator tujuan: pertumbuhan PDRB sektor Perdagangan. Tabel 1.1 Data Jenis Sarana Perdagangan Blora Tahun 2021 (Sumber: Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Blora) Jenis Sarana Perdagangan Jumlah Sarana Perdagangan 2017 2018 2019 Pasar 12 12 12 Toko 331 347 292 Kios 1113 1117 1349 Warung 5030 5550 6305 Total 6486 7026 7958


6 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora Tabel 1.2 Data UMKM di Kabupaten Blora Tahun 2021 (Sumber: Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Blora) No. Jenis Usaha Jumlah 1. Usaha Menengah 0 unit 2. Usaha Kecil 0 unit 3. Usaha Mikro 13.244 unit Jumlah 13.244 unit Berikut ini adalah langkah praktis yang harus dilakukan Dindagkop-UKM untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Kabupaten Blora : a. Pemerintah masih berupaya melalui Jasa Perbankan,tenaga pendampingan UMKM, dan lainnya untuk mempermudah akses UMKM terhadap permodalan, ataupun dengan keringanan angsuran pokok atau bunga yang menjadi tanggungjawab setiap bulannya dengan perpanjangan jangka waktu angsuran. Bantuan permodalan biasanya diberikan oleh lembaga keuangan terhadap UMKM yang sudah memenuhi persyaratan. Sehingga pendamping UMKM bertugas untuk menjadikan UMKM tersebut layak dalam mengakses bantuan modal. b. Pemerintah memperluas jaringan pemasaran produk-produk UMKM secara On Line. Dalam pemasaran produk UMKM, pelaku UMKM harus mengetahui keinginan konsumen, untuk itu harus dilakukan evaluasi produk dengan melakukan inovasi untuk mendapatkan produk terbaik. UMKM akan sulit berkembang jika tidak mengetahui. c. caranya memasarkan suatu produk. Revitalisasi desa, revitalisasi pasar, dan jaringan pertukaran yang telah dilakukan pemerintah dengan program berbasis


7 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora pemberdayaan akan membantu meningkatkan jaringan pemasaran lokal menuju regional dan bahkan global di tingkat internasional. d. Pemerintah meningkatkan kulitas sumber daya manusia sebagai pengusaha (UMKM) yang kreatif, penuh inisiatif dan mandiri. Pemerintah dapat menumbuhkan dan menciptakan jiwa entrepreneur, berjiwa kewirausahaan masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan. e. Pemerintah menyediakan sarana dan prasarana usaha bagi UMKM yang memadai. f. Terciptanya iklim usaha untuk UMKM yang kondusif melalui berbagai regulasi dan kebijakan-kebijakan ekonomi yang seharusnya berpihak pada rakyat kecil. g. Para pendamping UMKM mengarahkan dan mampu mendorong pelaku UMKM menggunakan teknologi tepat guna demi kemajuan usahanya, misalnya pemanfaatan internet dapat dimanfaatkan untuk memperluas jaringan usaha sebagai sarana promosi produknya. 1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini : 1. Memberdayakan UMKM agar memiliki kemandirian dan daya saing produk, menuju starup Bisnis E-Commerce dan Marketplace. 2. Memanfaatkan rantai nilai dan jaringan regional untuk meningkatkan ekspor dan meningkatkan kelayakan bangunan pasar moderen. 3. Meningkatnya nilai ekspor dan tertatanya pasar moderen. 4. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan program dan kegiatan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kab. Blora.


8 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah membuat kajian peran marketplace dalam meningkatkan daya saing ekonomi di kabupaten Blora. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Data UMKM Blora umumnya bermanfaat untuk mengetahui hal-hal berikut: a. Mengetahui jumlah dan tingkat pertumbuhan UMKM di Kabupaten Blora. Data UMKM Kabupaten Blora mengindikasikan kondisi perekonomian daerah Jika jumlah UMKM terus bertambah, kondisi ekonomi sedang membaik. Sebaliknya, jika alami penurunan atau stagnan, ada indikasi ekonomi sedang melemah. b. Bagi akademisi, data UMKM di Kabupaten Blora diperlukan untuk keperluan studi dalam riset kuantitatif dan kualitatif. Umumnya dipergunakan untuk mengamati dan menganalisa suatu trend terkait isu ekonomi dan sosial. c. Bagi pemerintah, data UMKM di Kabupaten Blora punya kegunaan yang lebih besar lagi, yaitu untuk mengambil keputusan strategis untuk membuat kebijakan publik, khususnya terkait pengembangan dan pemberdayaan ekonomi di tingkat nasional dan daerah. d. Mengetahui data UMKM di Kabupaten Blora yang sudah masuk ke dunia e-Commerce dan Marketplace.


9 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora Bab II Tinjauan Pustaka


10 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. UMKM Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah kegiatan usaha yang dapat memperluas lapangan kerja dan berperan penting dalam proses pemerataan serta peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mewujudkan stabilitas ekonomi nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 20, tahun 2008, tentang ketentuan umum Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah sebagai berikut: 1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. 3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau


11 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini. Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah sebagai berikut: 1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). 2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). 4. Kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan ayat (2) huruf a, huruf b, serta ayat (3) huruf


12 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora a, huruf b nilai nominalnya dapat diubah sesuai dengan perkembangan perekonomian yang diatur dengan Peraturan Presiden. 2.2. E-Commerce E-Commerce (Electronic Commerce) berdasarkan Co-Operation for Economic and Development (OECD) adalah penjualan atau pembelian barang/jasa, yang dilakukan melalui jaringan komputer dengan metode secara spesifik dirancang untuk tujuan menerima atau melakukan pesanan, tetapi pembayaran dan pengiriman utama barang/jasa tidak harus dilakukan secara online. Transaksi e-Commerce dapat terjadi antar usaha, rumah tangga individu, pemerintah, dan organisasi swasta publik lainnya (Luthfi, A., 2020). Menurut Laudon yang dikutip oleh Pradianingtyas, eCommerce adalah suatu proses membeli dan menjual produkproduk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai alat perantara transaksi bisnis (Pradiatiningtyas, D., 2019), sedangkan menurut perspektif ekonomi, e-Commerce adalah aplikasi dari sebuah teknologi menuju otomatisasi dari transaksi bisnis (Firmansyah, A., 2020). a. Jenis-jenis E-Commerce Ada beberapa jenis transaksi e-Commerce yang ada di Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut :4 1) E-Commerce business to business (B2B) Transaksi e-Commerce ini dilakukan oleh kedua belah pihak yang mempunyai kepentingan bisnis yang sejalan untuk bekerjasama, biasanya bisnis ini dilaksanakan secara berkelanjutan atau berlangganan. Contoh dari B2B ini yaitu produsen dan suplier yang bertransaksi secara online untuk konsultasi kebutuhan barang hingga proses pembayarannya.


13 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora 2) E-Commerce Business to Consumer (B2C) B2C ini dilakukan oleh pelaku bisnis dan konsumen, transaksi e-Commerce ini terjadi layaknya jual-beli seperti biasa, konsumen mendapatkan penawaran produk dari produsen tanpa adanya feed back dari konsumen untuk melakukan bisnis kembali. E-Commerce jenis ini adalah Bhinneka.com, Berrybenka.com dan Tiket.com. 3) E-Commerce Konsumen to Consumen (C2C) Transaksi ini dilakukan oleh konsumen ke konsumen, dilakukan secara online melalui pihak ke tiga atau marketplace. Contoh dari penerapan C2C ini adalah marketplace Shopee, Tokopedia, BliBli, Lazada dan sejenisnya. 4) Consumen to Business (C2B) C2B merupakan model bisnis dimana perorangan dapat menawarkan berbagai produk dan jasa kepada perusahaan tertentu dimana nantinya perusahaan membeli atau membayar barang dan jasa tersebut. Contoh dari C2B ini adalah Priceline.com, Stockphto.com, dan MyBlogger Themes.com. 5) Business to Administration (B2A) B2A mencakup semua transaksi yang dilakukan secara daring antara perusahaan dan administrasi publik. Website administrasi publik yang menerapkan B2A adalah Pajak.go.id. 6) Consumen to Administration (C2A) C2A meliputi semua transaksi elektronik yang dilakukan diantara individu dan administrasi publik. Contohnya adalah Pajak.go.id. 7) Online to Offline (O2O)


14 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora O2O mengkombinasikan antara e- Commerce dan belanja ritel fisik. Contohnya konsumen meng-order belajaan secara online disitus yang dimiliki penjual lalu konsumen mengambil secara langsung di store terdekat yang dimiliki perusahaan. Contoh dari O2O ini adalah Carrefour.co.id dan mataharimall.com. b. Manfaat E-Commerce E-Commerce tentunya mempunyai segudang manfaat, diantaranya yaitu: 5 1) Merubah perilaku sosial berbasis media, menjadi sosial berbasis bisnis. 2) Meningkatan Bank Saving Account sebagai alat pembayaran online. 3) Memperluas pangsa pasar Produk UMKM ke tingkat nasional dan internasional. 4) Kaum millenial berpeluang menjadi pembisnis muda. 5) Secara nasional meningkatkan PDB 6) Penerimaan pajak UMKM meningkat 7) Kecerdasan masyarakat atas teknologi baru semakin meningkat. 8) Menekan inflasi akibat banyaknya penawaran produk. 9) Menunjang aktifitas pemasaran produk UMKM yang lebih praktis. 10) Produk lokal semakin diminati oleh masyarakat. 2.3. Marketplace Marketplace adalah sebuah lokasi atau wadah jual- beli produk, dimana penjual dan konsumen bertemu di suatu flat form digital. Contoh dari marketplace adalah Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dan lain-lain. Marketplace adalah perantara antara penjual dan pembeli di dunia maya. Situs marketplace


15 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora bertindak sebagai pihak ketiga dalam transaksi online dengan menyediakan tempat berjualan dan fasilitas pembayaran, marketplace bisa dikatakan toko online. Pada umumnya di Indonesia terdapat dua jenis marketplace yaitu :7 a. Marketplace Murni Marketplace murni adalah ketika situs marketplace hanya menyediakan lapak untuk berjualan dan fasilitas pembayaran, penjual yang melakukan kerjasama dengan marketplace diberikan keluasaan lebih banyak dibandingkan kerja sama konsinyai. Penjual berkewajiban untuk menyediakan deskripsi dan foto penawaran harga dari pembeli. Jadi sebelum melakukan pembayaran, pembeli dapat melakukan penawaran harga kepada penjual setelah mendapatkan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak, pembeli bisa mengirimkan sejumlah uang ke rekening yang disediakan marketplace. Contoh marketplace jenis ini yang ada di Indonesia adalah Shopee, Tokopedia, Blibli, Lazada dan lain- lain. b. Marketplace Konsinyasi Konsinyasi atau biasa disebut dengan istilah titip barang, penjual yang melakukan kerjasama dengan marketplace jenis ini hanya perlu menyediakan produk dan detail informasi ke pihak marketplce. Pihak situs marketplace ini akan mengatur penjualan dari foto produk, gudang, pengiriman barang, hingga fasilitas pembayaran, pembeli juga tidak dapat melakukan penawaran harga karna semua alur transaksi sudah diatur oleh pihak situs marketplace. 2.4. Perkembangan Marketplace di Indonesia Berikut Perkembangan Marketplace yang ada di Indonesia:8 1) Shopee


16 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora Marketplace shopee didirikan oleh Chris Feng yang berasal dari Singapura. Shopee masuk ke Indonesia pada bulan Desember 2015 lalu. Keberhasilan promosi dalam waktu yang relatif singkat sehingga penggunanya tidak kalah banyak dari pesaing lainnya menjadi prestasi marketplace ini. Shopee dikenal sebagai online marketplace yang pertama kali menawarkan fitur pengiriman gratis ongkir bagi penggunanya. Ini adalah salah satu strategi efektif yang terbukti membuat konsumen beralih ke marketplace Shopee. Kampanye Shopee yang cukup terkenal di akhir desember 2019 adalah kampanya 12.12 Shopee Sale. Kampanye ini berhasil membukukan rekor penjualan sebesar Rp. 1,3 triliun dalam 24 jam. Sejak terjadinya kasus positif pertama Covid-19 di Indonesia pada Maret 2019, jumlah kunjungan ke situs Shopee mengalami peningkatan dari 76,5 juta meningkat menjadi 97,7 juta pada Juni 2020. Peningkatan ini akibat adanya layanan shopee pay yang sedang gencar- gencarnya menarik pengguna baru dengan penawaran promo cashback yang sangat menggiurkan. 2) Tokopedia Tokopedia didirikan oleh seorang founder yang bernama William Tanuwijaya dengan temannya yang bernama Leontinus Alpha E. tepat pada hari peringatan kemerdekaaan Indonesia yaitu tanggal 17 Agustus 2019. Tokopedia menyediakan berbagai produk lokal dan sering berkolaborasi dengan Jackloth untuk mengadakan even online melalui marketplace Tokopedia. 3) Bukalapak Bukalapak memiliki kantor yang bertempat di kawasan


17 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora Kemang Timur Pejaten. Marketplace ini menjadi wadah bagi Unit Kecil Menengah dan pebisnis dalam negeri dalam berdagang secara online. Bukalapak didirikan oleh Ahmad Zacky pada tahun 2011, selain menyediakan kebutuhan seperti pakaian, elektronik, furniture rumah tangga, dan kebutuhan harian lainnya, bukalapak kini memperluas layanannya. Bukalapak menempati urutan ke-tiga marketplace dengan jumlah penunjung terbanyak. Fitur baru yang dikembangkan adalah BukuReksa dan BukuEmas yang mendukung masyarakat dalam berinvestasi. 4) Lazada Lazada merupakan perusahaan e-Commerce swasta yang didirikan oleh Rocket Internet dari Singapura pada tahun 2011. Lazada menawarkan berbagai jenis produk mulai dari peralatan rumah tangga, fashion, Elektronik dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Pilihan pembayaran Lazada termasuk kartu kredit, cash on delivery, bank transfer, mobile banking dan lazpay/lazpaylatter. 5) Blibli Marketplace paling unggul ke-lima adalah BliBli.com, dengan jumlah pengguna bulanan yang mencapai sekitar 18 juta pengguna. Sebagai produk dari PT global Digital Niaga, BliBli merupakan anak usaha PT Djarum yang berdiri sekitar 10 tahun yang lalu. Perusahaan lokal ini telah memiliki karyawan sebanyak 1.800 pekerja.9 2.5. Defenisi Seller, Reseller dan Dropshipper Seller (penjual) adalah orang yang menjual barang/jasa produksi sendiri atau mengambil dari supplier sehingga harga dan


18 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora keuntungan ditentukan oleh penjual itu sendiri. Penjual/seller lebih independen dan memiliki kontrol penuh terhadap barangnya, tidak ada komisi karena keuntungan diperoleh langsung dari penjualan barang. Reseller (penjual kembali) adalah orang yang membeli produk dari distributor atau supplier dengan harga yang lebih murah dari pasaran, untuk dijual kembali dengan harapan mendapatkan sejumlah keuntungan dari penjualan barangnya tersebut. Dropshipper (perantara penjual dan pembeli) hampir sama dengan reseller, namun ia tidak memiliki barang yang dijual tersebut, sehingga tugasnya hanyalah mencari konsumen, kemudian melaporkan adanya pemesanan kepada supplier. Setelah itu supplier akan mengirimkan pada konsumen, dan para dropshipper mendapatkan komisi dari transaksi penjualan tersebut.


19 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora Bab III Strategi dan Arah Kebijakan


20 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora BAB III STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 3.1. Permasalahan dan Isu-Isu Strategis 3.1.1. Strength (Kekuatan) 1. Memiliki NIB (Nomer Induk Berusaha) (S1). 2. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya daerah yang ramah lingkungan dan berkesinambungan (S2). 3. Meningkatnya iklim kondusif dan kerjasama dengan pihakpihak berkepentingan serta menciptakan lapangan kerja dan pengembangan ivestasi (S3). 4. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan bidang pendidikan, kesehatan, social dasar, pemberdayaan masyarakat dan lainnya, serta memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kearifan local (S4). 5. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana public (S5). 6. Terwujudnya kebijakan daerah yang berpihak pada masyarakat miskin (Pro Poor), pro job, pro growth, pro environment dan pro gender (S6). 3.1.2. Weakness (Kelemahan) 1. Banyak UMKM yang belum dapat mengakses permodalan dari Lembaga Keuangan (W1). 2. Pemasaran produk KUMKM masih sebatas pasar local (W2). 3. Sistem produksi KUMKM masih sederhana (W3). 4. Banyak KUMKM yang belum memiliki kompetensi serta pengetahuan dalam menghadapi IPTEK (W4).


21 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora 5. Lemahnya Koperasi dan UMKM terhadap penguasaan teknologi dan pemenuhan sarana/prasarana usaha (W5). 6. Lemahnya akses Koperasi dan UMKM terhadap sumber permodalan dan pembiayaan usaha (W6). 7. Rendahnya produktivitas dan daya saing UMKM, dari segi kompetensi, semangat dan jiwa kewirausahaan (W7). 3.1.3. Opportunity (Peluang) 1. Koperasi berkualitas bertumbuh sebanyak 5.000 unit pertahun (O1). 2. Tersedianya sistem informasi KUKM online (O2). 3. Kredit Usaha Rakyat terdistribusi sebesar 13 triliun per tahun (O3). 4. Sarjana Calon Wirausaha Baru (O4). 5. Banyaknya platform e-commerce yang bisa di manfaatkan (O5). 6. Kemudahan akses internet wilayah (O6). 7. Dibantu oleh mahasiswa KKN dalam pengembangan digitalisasi UMKM Digital (O7). 3.1.4. Threat (Ancaman) 1. Kurangnya Pemanfaatan Teknologi Sebagai Pemasaran (T1). 2. Pengemasan Produk Kurang Menarik (T2). 3. Kurangnya Pemahaman Strategi Pemasaran. (T3). 4. Kurangnya Pembinaan UMKM di Kabupaten Blora (T4). 5. Banyak bermunculan pesaing baru dari UMKM Digital 6. Perilaku konsumen yang cepat berubah dari marketing 1.0 sampai marketing 4.0 (T5). 7. Perkembangan zaman yang pesat memaksa UMKM untuk terus bergerak cepat dalam merespon perubahan dan kemajuan (T6).


22 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora 3.2. Metode Penelitian Pengambilan Data 3.2.1. Data DindagkopUMKM Dari data 16 Kecamatan di Kabupaten Blora yang telah disebutkan di atas, ada beberapa pelaku usaha yang telah mendaftar di aplikasi DindagkopUMKM Kab. Blora, di ambil melalui data langsung melalui dinas DindagkopUMKM Kab. Blora. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.1. Pelaku Usaha Kecil Konvensional Seluruh Kecamatan di Kabupaten Blora Tahun 2023 No Kecamatan Jumlah 1 Blora 1323 2 Todanan 379 3 Banjarejo 791 4 Bogorejo 274 5 Cepu 528 6 Japah 203 7 Jepon 596 8 Jiken 361 9 Kedungtuban 537 10 Kradenan 135 11 Kunduran 289 12 Ngawen 600 13 Randublatung 448 14 Sambong 152 15 Tunjungan 608 16 Jati 328 Total Toko Konvesional 2023 7552 3.2.2. Data Marketplace Dari data 16 Kecamatan di Kabupaten Blora yang telah disebutkan di atas, ada beberapa pelaku usaha yang telah mulai merambah marketplace, di ambil melalui data Google Shooping,


23 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora dan web resmi Marketplace. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.2. Pelaku Usaha Kecil seluruh Kecamatan di Kabupaten Blora Yang Aktif Memasarkan Produknya Di Marketplace. No Kecamatan Toko Yang Masuk ke Pasar Marketplace 2023 Jumlah 1 Jati 0 2 Todanan Gamerystation 10 Bambang Todanan Ians Elektronik Todanan Motor Bekas Todanan Todanancity Pak Jenggot Todanan B Cell Todanan Distro Nu Todanan Alsha Fashion Todanan Ana Kosmetik Todanan 3 Banjarejo Banjarejo Online Shop 4 Banjarejoonline Shop Toko Perdifa Banjarejo New Toko Perdifa Banjarejo 4 Bogorejo 0 5 Cepu Fazshop Cepu 13 Cepu Adventure Unggul Teknik Cepu Apotek 46 Cepu Hero Computer Cepu Curut Shop Cepu Cepu Etnic S Tronik Cepu Cepu Cellular Toko Anyar Cepu Sonic Cell Cepu Home Computer Cepu Cepumania 6 Japah Japah Cell 2 Japahcell 7 Jepon Jeponkelinci 9 An-Nur Pasar Jepon


24 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora Demamo Jepon Blora Toko Perdifa Jepon Jepon3 Jepon Celluler Jeponshop1 Ben Waras Jepon Jepon Cell 8 Jiken Milagros Jiken 2 Toko Jiken Blora 9 Kedungtuban Aulia Nasa Kedungtuban 2 Azizah Beauty Kedungtuban 10 Kradenan 0 11 Kunduran Part Kunduran 7 Toko Ubay Kunduran Wong Kunduran Perdifa Kunduran Kunduran Store Warung Batik Kunduran Kundurancell 12 Ngawen Bc Smk Nh Ngawen 5 Toko Ngawen NJM_94 Ngawen Toko Perdifa Ngawen Ngawenshop 13 Randublatung Maya Randublatung 6 Tk. Estu Randublatung Toko Javas Randublatung_Jersey Roro Mendut Randublatung Online Shop Randublatung 14 Sambong Sinar Baru Sambong 4 Grosir Sambong Sambong Cell Gudang Sambong 15 Tunjungan 0 16 Blora Apotek Diponegoro Blora 29 Hijab Instant Blora Roketoil (BLORA) Cahaya Mtr Blora Rumah Kelor Blora Nomor Cantik Blora


25 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora Handycraf Jati Blora Pison Florist Blora Apotek Kaliwangan Blora Gerai Kelorina Blora Candra Jati Blora Duamerpati_Id Apotek Estu Blora Dapur Antik Blora Alfazza Food Agsa Official F22 Blora Rak Dinding Blora Aquafish Aquarium Blora Herbal Naturindo Blora Toserba Blora Abi-Aisyah Shop Toko Citra Blora Solidewood Blora Sambalia Blora Bunga Papan Blora Galeri Helm Blora Pusat Ponsel Blora Toko Batik Difabel Blora Total Toko Yang Masuk ke Pasar Marketplace 2023 93


26 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora Bab IV Analisa Dan Pembahasan


27 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. GAP Analisis atau Kesenjangan Gap analysis adalah tools analisis yang dirancang untuk mengukur perbedaan antara keadaan aktual (actual state) atau kinerja organisasi pada selang waktu tertentu dan keadaan yang diinginkan atau potensial di masa depan. Tabel 4.1. Perbandingan Data Kecamatan Jumlah Pasar Konvensional dan Pasar Marketplace. No Kecamatan JML Pasar Konvensional JML Pasar Marketplace 1 Blora 1323 29 2 Todanan 379 10 3 Banjarejo 791 4 4 Bogorejo 274 0 5 Cepu 528 13 6 Japah 203 2 7 Jepon 596 9 8 Jiken 361 2 9 Kedungtuban 537 2 10 Kradenan 135 0 11 Kunduran 289 7 12 Ngawen 600 5 13 Randublatung 448 6 14 Sambong 152 4 15 Tunjungan 608 0 16 Jati 328 0 7552 93


28 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora Gambar 4.1. GAP Perbandingan Data Kecamatan Jumlah Pasar Konvensional dan Pasar Marketplace. 4.2. Strategi Analisis SWOT Strategi untuk mencapai visi dan misi Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah Kabupaten Blora dihasilkan dari hasil analisis strategis lingkungan yaitu SWOT (Strengths – Weaknesses-Opportunity-Threats) yang mengarah pada kekuatan atau keunggulan untuk meraih peluang dan tantangan yang ada. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Strategi yang ditempuh untuk mewujudkan visi dan misi adalah sebagai berikut: 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1 Blora 2 Todanan 3 Banjarejo 4 Bogorejo 5 Cepu 6 Japah 7 Jepon 8 Jiken 9 Kedungtu ban 10 Kradenan 11 Kunduran 12 Ngawen 13 Randublat ung 14 Sambong 15 Tunjunga n 16 Jati JML Pasar Konvensional JML Pasar Marketplace


29 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora Strategi : meningkatkan pembinaan koperasi agar sehat dan memberdayakan UMKM agar memiliki kemandirian dan daya saing produk Tabel 4.2. Strategi Analisis SWOT. Strengths Weaknesses Opportunity 1.Menggunakan NIB (Nomer Induk Berusaha agar produk tidak di klaim oleh pihak ke 3 dimedsos. 2.Meningkatkan produk sekaligus memanfaatan Marketplace promosi secara modern. 3.Meningkatkan Kapasitas UMKM dengan memanfaatkan kemampuan kerjasama untuk meraih pasar potensial. 4.Meningkatkan kualitas bahan baku agar produk yang berkualitas bisa terasa kelebihannya. 5.Pengembangan digitalisasi UMKM 6.Mendalami,pencatatan dan Pembukaan Keuangan UMKM agar Meminimalisir Risiko kerugian. 1. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan UMKM sejenis yang berada di daerah sekitar. 2. Mengoptimalkan perputaran pendapatan terhadap modal yang terbatas. 3. Memasifkan Promosi diakun adi medsos dan marketplace. 4. Mendalami strategi Pemasaran digital melalui internet 7. Memperkecil produksi dengan modal terbatas namun menaikan kualitas untuk 5. Mendapatkan konsumen yang akan membeli Kembali act again.


30 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora Threats 1. Membuat daftar harga dan anggaran belanja produksi agar terhindardari bahan baku naik fluktuatif. 2. Mendesain produk sesuai dengan keinginan konsumen agar meminimalisir produk yang sama. 3. Mengevaluasi sistem produksi untuk efisiensi waktu dan menghemat bahan baku. 4. Memperbanyak mitra kerja atau kolaborasi dengan aplikasi wallet sejenis . 5. Membuat plan bisnis jangka pendek untuk marketing 1.0 sampai marketing 4.0. 6. Memaksimalkan Marketplace guna memperbesar peluang. 7. Mempertahankan dan meningkatkan mutu produk sesuai dengan trend GenZ. 1. Mengevaluasi sistem produksi untuk efisiensi waktu dan menghemat bahan baku. 2. Memperbanyak mitra kerja atau kolaborasi dengan aplikasi wallet sejenis. 3. Membuat plan bisnis jangka pendek untuk memprediksi perubahan konsumen 4. Riset mendalam mengenai produk darikopetitor yang sama. 5. Ikut workshop digital marketing agar mampu bersaing dan mampu beradaptasi dalam perkembangan zaman 6. Mencari bahan yang berkualitas agar produk stabil.


31 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora Bab V Penutup


32 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora BAB V PENUTUP Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi di Pemkab Blora lebih memfokuskan kepada mitra pelaku UMKM yang saat ini penjualannya lebih banyak mengandalkan pemasaran media offline. Potensi Usaha Masyarakat Untuk Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Melalui Transformasi Digital, bertujuan untuk meningkatkan skala usaha UMKM dalam menghadapi tantangan dan peluang usaha di era Marketing 4.0 dengan pendekatan pemasaran yang menggabungkan interaksi online dan offline antara UMKM dan pelanggan, memadukan gaya dengan substansi dalam membangun merek, dan akhirnya melengkapi konektivitas mesin-ke-mesin dengan sentuhan manusia kemanusia untuk memperkuat keterlibatan dengan cara melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang diharapkan mampu meningkatkan skala usaha (scale-up) bagi pelaku ekonomi. Kemudian dari hasil Analisis SWOT dari Lingkungan Eksternal dan Internal diketahui bahwa terdapat beberapa faktor – faktor baik itu secara internal maupun eksternal. Beberapa pilihan alternatif strategi pemasaran yang bisa digunakan seperti memperluas pangsa pasar untuk meningkatkan penjualan, Meningkatkan produk sekaligus memanfaatan Marketplace dalam promosi secara modern, Mengevaluasi sistem produksi untuk efisiensi waktu dan menghemat bahan baku.


33 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora DAFTAR PUSTAKA Admin Xohop. 2017. Apa itu Marketplace. From : http://www.xohop.com/blog/detail/123/apa-itumarketplace. Ahmadi, Candra. Hermanwan, Dadang. 2013. E-Business & ECommerce. Yogyakarta: AndiPublisher. Apriyanto. 2016. Mengapa Situs Marketplace di Indonesia Bisa Menjadi Begitu Populer. From https://id.techinasia.com/talk/populernya-situsmarketplace-di-indonesia. Fitriati, Rachma, 2016, Menguak Daya Saing Wirausaha Industri Kreatif, Jakarta: Gramedia. Handayani, M. 2017. Analisis Beberapa Variabel yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen E-Commerce. From : http://eprints.ums.ac.id/49537/3/BAB%20I.pdf. Harlipan, Alfin. 2017. Analisis Perbandingan Customer Interface Pada Bukalapak.com Dan Tokopedia.com. Thesis, Universitas Pendidikan Indonesia. Hereen, Rick. 2010. Marketplace Miracles. Yogyakarta: Andi Publisher. Keegan, Warren J. 2006, Manajemen Pemasaran Global, Prenhallindo, Jakarta. Majid, BW. 2017. Analisis Kepercayaan dan Persepsi Rantai Nilai Menurut Konsumen Pada E- Commerce. From http://eprints.umm.ac.id/38115/2/jiptummpp-gdlbimowirion-48198-2- babi.pdf. Makmur, Rakhmat, 2011. Bisnis Online. Yogyakarta: Informatika. Nathasya. 2018. Apa Itu Marketplace. From https://www.dewaweb.com/blog/apa-itu-marketplace/. Outletz.ID., 2018. 5 Alasan Penting Anda Perlu Mencoba Jualan


34 Kajian Peran Marketplace Dalam Meningkatan Daya Saing Ekonomi Di Pemkab Blora di Marketplace. From https://outletz.id/5-alasanpenting-anda-perlu-mencoba-jualan-di-marketplace/ Pahlevi. 2017. Pengertian Marketplace dan Jenis-jenis Marketplace. From https://www.pahlevi.net/pengertian-marketplace/. Reza. 2018. Dorong UMKM, Kominfo Gandeng6 Marketplace Indonesia. From https://www.liputan6.com/news/read/3488224/dorong -umkm-kominfo-gandeng-6-marketplace- indonesia. Sally, AM. 2017. Pengaruh Effort, Expectancy, Trust, dan Experience terhadap Satisfaction dan Online Repurchase Intention pada konsumen mobile aplikasi Shopee di Surabaya. From http://repository.wima.ac.id/13360/2/bab%201.pdf. Santoso, Singgih. 2010. Menggunakan SPSS Untuk Staistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo. Soekiman, JFXS., Baktiono, RA, Artaya, I Putu. 2018. Optimization of governance model of post- food harest and distribution in msme centers in 5 subdistricts in sidoarjo regency. Journal of Economics Business & Accountancy Ventura, 20(3), 295-308. Dari https://journal.perbanas.ac.id/index.php/jebav/issue/vi ew/63


Click to View FlipBook Version