Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4 Budaya Positif_Wisna Zakaria

Jurnal Refleksi Dwi
Mingguan Modul 1.4

Budaya Positif

Oleh:
Wisna Zakaria
CGP Angkatan 7 Kota

Gorontalo

dPikaedma breafnlegkksainmJouilnregnhgaDul rRk.eeRf-lo8egkseaspriyeGDarrtwmaeineeMnymawiinalaingyhg.smu4eaFbonaddgMaeapliorabdetefudlrleiit1kke.su4ritjB4e:Fum,dayahayikatauPnmomsoietdinefjlardeif4lePk,sdieynagnagn

Facts (Peristiwa)
Pengalaman, Pada minggu kedua bulan desember, tanggal 6 Desember 2022 ini
kegiatan untuk modul 1.4 budaya positif dimulai yang diawali dengan kegiatan
Mulai dari diri dan Eksplorasi konsep, saya mempelajari modul secara mandiri di
LMS dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di LMS Modul 1.4. Budaya
Positif, kegiatan dilanjutkan dengan kerja kelompok pada kegiatan Ruang
Kolaborasi dan kemudian dilanjutkan dengan Kegiatan diskusi kelompok
membahas tentang studi kasus budaya positif yang didampingi oleh oleh
fasilitator, dimana kami dibagi dalam 3 kelompok dengan tugas menganalisis
semua kasus yang ada dalam LMS, kegiatan diskusi berlangsung dengan baik dan
banyak hal yang saya dapatkan dalam menambah pengetahuan saya tentang
penerapan dari modul 1.4 ini. Kegiatan selajutnya adalah Elaborasi konsep bersama
Instruktur dan ini menjadi akhir dari seluruh rangkaian kegiatan dalam
mempelajari dan memahami modul 1.4 Budaya Positif.

Facts (Peristiwa)

Hal Baik : Melalui kegiatan Mulai dari diri dan Eksplorasi konsep tentang Budaya Positif,
saya mendapat pengetahuan baru bahwa seseorang dapat berubah dari paradigma
stimulus respon ke pendekatan teori kontrol. Dengan mempelajari secara mandiri
tentang stimulus respon dan teori kontrol, saya termotivasi untuk menerapkan
perubahan paradigma stimulus respon menjadi teori kontrol.
Hambatan : Penyesuaian waktu antara mengkaji modul dan juga tugas – tugas saya di
sekolah.
Yang saya lakukan dalam mengatasi hambatan : Saya selalu berupaya untuk mengatur
jadwal saya, karena berhubung materi dalam modul 1.4 ini begitu banyak dan semuanya
sangat penting untuk merubah pola pikir saya dari paradigma stimulus respon ke
pendekatan teori kontol, maka saya harus menyediakan waktu yang lebih ekstra,
sehingga ketika ada waktu yang kosong, selalu saya manfaatkan untuk membuka LMS,
berupaya membaca, mencatat hal-hal yang penting dan berupaya memahami materinya
agar dalam pengimplementasiannya nanti akan menjadi lebih mudah.

(PFeerealisnagasn)KtybeafamgnaemGndibhtdeaTugeaareaaamteyerrnprmapdaursasagaanuaaastnipathPtiatykpgtanaaeabubaesmsmdneysenmaamigrbiairla,yn,aagbuanaamdgstkeelngtyeaaaaruleaaaanratnkrtdpnijslktgeiaaebkaulag-rinrbeuileyknyianairlagpaaoyhtanmsiie,nsaalynahepirlgbrukgtihasaudnmaakaeddammngnbunbaeaapyeruiupingatbannmdtiraytbke,ia.iiredodirbrdNsmlamdkd.-eaaebrasuaeesinaieakmlslpamrgnanya1uaisuamfkaaen.bdaa4nnarnaayanBjakhyabdtahudmeaeadmyapdapskgliaoraeaeloiiauanbtndmlyhluauhsagauaapnglrpbbluPgpspiiueaaasaongaiealkennhnsayalrMbiiaywrakrtdeakabsuisafalanksisarupairayainnnemdisnasy–yaialaPa,aamnaaydbe,ajpyynaeaminanaeadyrrndln.isaaaaayistgentsdAneeadsekaigdsalgkakrojaagtaiyuinalhtiayaagdniarghaaaa.kn

Findings (Pembelajaran) memahami perubahan tentang Paradigma stimulus-respon
kepada pendekatan teori Kontrol dan tentunya saya merasa
Melalui eksplorasi konsep harus mengadakan perubahan pola pikir saya dalam
Budaya positif terdapat 6 penerapannya di sekolah nantinya. Saya juga harus mampu
bagian materi yang harus melakukan refleksi atas penerapan praktik disiplin yang
dipahami, yaitu : Perubahan dijalankan di sekolah.
Paradigma Stimulus Respon memahami konsep dari disiplin positif dihubungkan dengan
nilai – nilai kebajikan universal, teori motivasi perilaku
kepada pendekatan Teori manusia, pemberian hukuman, penghargaan dan restitusi,
Kontrol, Makna kata serta konsep motivasi internal dan eksternal.
memahami pentingnya memiliki keyakinan kelas sebagai
Disiplin dan 3 Motivasi fondasi dan arah tujuan sebuah sekolah/kelas, dan segitiga
Perilaku Manusia, Keyakinan restitusi yang nantinya akan menjadi landasan dalam
memecahkan konflik atau permasalahan di dalam sebuah
Kelas, Hukuman dan sekolah/kelas, yang pada akhirnya akan menciptakan budaya
Penghargaan, Lima (5) positif.
Kebutuhan Dasar Manusia, memahami bahwa setiap tindakan murid dilakukan untuk
Lima (5) Posisi Kontrol, memenuhi kebutuhan dasar mereka yang berbeda-beda dan agar
dan Segitiga Restitusi menjadi individu yang selamat dan bahagia, dan peran saya
Dengan demikian saya harus sebagai guru adalah berupaya memahami, menuntun dan
tentunya berusaha mengakomodir apa yang mereka inginkan,
mampu : agar mereka dapat memenuhi kebutuhannya secara positif.

melakukan refleksi atas praktik disiplin yang dijalankan
selama ini di sekolah dan dampaknya untuk murid-murid
saya.
Berupaya untuk menerapkan posisi pemantau dan Manajer agar
dapat menciptakan lingkungan positif, aman, dan nyaman dan
dapat menghasilkan murid-murid yang lebih mandiri,
merdeka, dan bertanggung jawab.

FBsusmttepimsetliktremiemepuotenauaemneternenrgpnpuigrinaebtmkaaelwameuupeukyrrne(runsaneanoPanyapjypfttgurpeallueudakiieeadavnsnlhkaaskanbniagilaepsntneasdniobrgrimyfkadanap,smgpaenkaehepanebkmoemrgrararguipyrtaiagieetiintlaannvtiainunBpakdgi)aksemhjuo,aaimas,unrassdideaaeiunarkamtimpnlernyyirkaktfiaseabaydh,mekatnanae,ioienrauattrgPralniudmtsaisfopgysai,edsskaseaaiay,caai,ordrntaanydyumnai,mkrfdaaabntmaaeandlrauannodpgaehrmtmplieairnaea,doddirtrnnlmassieibpniakmieapkkupteeykikkkiuaakennafoaa.at,rnaemymlninagacresdaedaaihdlpepeminrneparghtsnu,kodlmaediaagransaknadiumaaenpagajpatnsagnanandatti

Terima kasih