The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by karinadewisap, 2021-05-02 04:46:54

EBULLETIN SIA 2020

EBULLETIN SIA 2020

Being Human
is Given.

But Keeping
Our Humanity

is Choice.

1

About Us!

Halo sobat mengabdi! Tahukah kamu
apa itu Social in Action? So.. Social
in Action atau yang biasa disebut SIA
adalah program kerja pengabdian yang
dilaksanakan FEB UB setiap tahunnya
di sebuah dusun. Nah, SIA 2020 kali ini
bertepatan di Dusun Pusung, Wonorejo,
Singosari, Kabupaten Malang. Tujuannya
sendiri adalah untuk membantu Dusun
Pusung menjadi dusun yang lebih maju
dan mandiri dalam mengembangkan
aspek ekonomi disertai pengembangan
sumber daya manusia dan menjaga
lingkungan yang ramah.

2

Cerita di Balik

Social in Action

2020

KBreytauna YPuewlaaknsadnaa PWeAlaadkkiissl aKFnieratmuaan

3

SIA 2020 merupakan rangkain kata-kata yang mengukir beribu
kenangan mengenai arti penting tentang pengabdian, dan suatu
tanggung jawab besar buat saya, Bryan Yuwanda, untuk menjadi
Ketua Pelaksana pada SIA 2020.

Cita-cita, harapan, dan impian awal mengenai SIA 2020 yang
dipersiapkan untuk membantu masyarakat Dusun Pusung seketika
menjadi tantangan dengan kedatangan pandemi COVID19. Perlu
waktu dalam beradptasi di mana suatu pengabdian yang harus
dilakukan secara online. Dalam berproses di SIA 2020, banyak
rintangan di depan mata yang belum pernah terbayang sebelumnya,
tapi saya tidak sendirian, saya punya tim yang super hebat di mana
tanpa mereka mungkin saya tidak bisa menyelesaikan langkah saya
di SIA 2020. Seorang ketua pelaksana bukan apa-apa tanpa partner
dan tim yang hebat, impian akan menjadi fana tanpa adanya
satu tujuan yang sama dan kalian SIA 2020 suatu kebahagian
bisa berproses dan mengukir kenangan mengenai pengabdian.
Walaupun SIA 2020 berakhir, bukan berarti kita berhenti untuk
mengabdi, terus tebar kebaikan di mana pun kalian berada, suatu
kebanggan buat saya bisa menjadi satu tim dengan kalian SIA 2020.

Kalo cerita soal SIA, dulu waktu awal-awal seleksi jadi Kapel Wakapel
nih ya. Itutuh nggaada kepikiran sama sekali buat jadi seorang
Wakapel bahkan Kapel. Sampe pada akhirnya aku dikasih tau dan
ya aku ditunjuk jadi Wakapel SIA 2020. Di situ aku campur aduk
lah pokoknya antara harus seneng, bangga, kaget, takut semuanya
menjadi satu. Perlahan-lahan semuanya berusaha dijalanin, susah
seneng dijalanin aja satu persatu. Mulai dari A sampai Z hingga balik
ke A lagi. Mulai dari offline, online, sampe offline lagi. Dan ngga
kerasa sekarang udah usai.

Suka dan duka dijalani bersama, susah senang dilalui bersama.
Susahnya membangun kekompakan dan inisiatif dikala online
menjadi kendala utama. Keterbatasan waktu, media, dan
kesempatan juga turut menjadi warna dalam SIA 2020.

Setiap acara, setiap kegiatan pasti punya jalan ceritanya masing
masing dalam pelaksananaanya. Dan inilah cerita SIA 2020. Semoga
apa yang kita usahakan sampai sekarang dapat berbuah baik di lain
waktu. Semoga dapat memberi kebermanfaatan untuk banyak orang.
Sampai jumpa di SIA 2021!!

4

5

6

Sumber Daya
Alam di Pusung

Menurut Kemenkop UKM, pada tahun 2019 terdapat 59,2
juta UMKM yang ada di Indonesia. Itu artinya persaingannya juga
semakin ketat, eitss tapi jangan khawatir! Dusun Pusung juga
punya sumber daya alam melimpah yang bisa dijadikan sebagai
media berbisnis loh! Penasaran ga sih? Mari kita lihat!!

kopi

Data Konsumsi Kopi di Indonesia 2019
menunjukkan proyeksi konsumsi kopi domestik
mencapai 294.000 ton. Data ini menunjukkan
sudah banyak olahan yang berasal dari kopi,
seperti kopi bubuk, pengharum ruangan,
masker organik, sabun, dan sebagainya.

singkong

Indonesia merupakan negara penghasil
singkong terbanyak ke empat di dunia yang
mampu memproduksi 20-21 juta ton singkong
dan diolah menjadi tape, es krim, sabun,
kantong plastik, souvenir, dan sebagainya.

susu sapi

Data dari Kementerian Perindustrian
di tahun 2019 menunjukkan angka
konsumsi susu penduduk Indonesia baru
mencapai 16,9 kg/kapita per tahun.
Data ini menunjukkan bahwa tingkat
konsumsi susu penduduk Indonesia
masih jauh di bawah negara Asia
Tenggara lainnya. Susu sapi sendiri bisa
diolah menjadi berbagai macam bentuk
olahan, seperti es krim, keju, yogurt,
kerupuk, butter, masker organik, dan
sebagainya.

7

Story of Pusung

Pusung, sebuah tempat yang cukup istimewa ya terutama
bagi Social in Action. Awal pembinaan desa dilakukan di
sana hingga sekarang memasuki tahun ke empat, Dusun
Pusung telah jauh berkembang banyak, program kerja
yang dilakukan oleh teman-teman Social In Action dalam
membantu masyarakat dusun Pusung. Warga yang ada di
sana juga sangat baik, ramah kepada orang lain dan ini
patut untuk disebarluaskan. Budaya yang masih kental juga
patut dijaga.

Dusun Pusung merupakan tempat yang asri yang terletak
di atas perbukitan di mana mayoritas pekerjaannya, yaitu
petani dan peternak. Hawa dingin yang bikin rindu akan
suasana di mana panitia biasanya meminum kopi dan
memakan gorengan sambil menunggu hujan reda. Di
balik itu semua, perlu peran kita untuk memperbaiki dan
meningkatkan apa yang ada di sana. Dengan mengedukasi,
menuntun, dan mengarahkan dalam perkembangannya
sehingga Dusun Pusung bisa menjadi daerah yang lebih
berkembang ke depanya.

8

9

10

11

12

13

Kepala Departemen Somaliah BEM FEB UB 2019, Azmi M.
Shidqi, sudah dua kali mengikuti pengabdian di Dusun
Pusung, yaitu di tahun 2018 dan 2019. Banyak hal yang
dia bagi ke teman-teman SIA 2020, ia bercerita tentang
pendidikan di Dusun Pusung itu sendiri, di mana hanya
ada satu sekolah SD saja, jadi di satu sekolah digabung
kelasnya dan cuma sedikit yang sekolah di sana. Bisa

dibilang rendah dibanding daerah lain di Malang. Karena
pendidikannya rendah, jadi perekonomian di sana

produktivitasnya otomatis juga rendah. Namun, kalau

potensinya sebenarnya ada, di sana mereka rata-rata petani, di beberapa rumah juga
ada sapi untuk diperah, ada petani jagung, kopi, dan umbi-umbian. Masih sangat
tertinggal dan harus ditingkatkan potensinya.

Banyak banget hal yang bisa dilakukan untuk memberdayakan Dusun Pusung,
tuturnya, bisa kerja sama dengan desa atau lembaga untuk mengembangkan Dusun
Pusung ini. Bukan hanya dari sektor ekonomi, tapi juga bisa dari pendidikan maupun
meningkatkan SDMnya. Bisa juga mengajak lembaga pemberdayaan masyarakat untuk
membuat program di Dusun Pusungnya, karena antar masyarakat itu masih ada gap
dan untuk perekonomian itu masih jalan sendiri-sendiri. Bisa jadi tempat wisata juga
sebenernya, karena tempatnya itu paling ujung dan pemandanganya mendukung. Bisa
ajak pemerintah mungkin untuk renovasi jalannya dan mengembangkan pariwisata di
sekitar. Kalau mahasiswa ya bisa bikin program yang mengajak stakeholder yang ada

di Dusun Pusung.

Menurut Kak Azmi, aspek penting yang harus dibangun di Dusun Pusung adalah
sumber daya manusianya. Dengan cara membuang kebiasaan yang buruk seperti
kurang produktif. Kurang produktif ini maksudnya dari segi pendidikan karena ya
sayang aja di sana potensi ekonominya bagus tapi SDMnya tidak mendukung jadi

kurang maksimal. Kita bisa membuat pembelajaran, minimal pendidikan dasar.
Mengajak masyarakat tertama anak-anak dan remaja, kita bangun sekolah semakin
memadai, memperbaiki sistem pendidikan karena di sana kekurangan guru. Kebiasaan

itu harus kita kikis perlahan dengan hal itu tadi, mungkin bisa mengajak guru-
guru untuk mengajar di sana. Karena pendidikan itu berpengaruh ke ekonomi dan

produktivitasnya.

Untuk kondisi sarana dan prasarananya sendiri, Kak Azmi menceritakan di tahun 2019
itu sudah lebih maju karena jalannya sudah mulai dibangun, kemudian masjid juga
sudah proses renovasi. Namun, yang masih jadi masalah itu kamar mandi, karena
hanya ada di beberapa titik saja, jadi masyarakat kadang harus menimba dulu. Jadi,
dusun itu sumber airnya gak di setiap rumah ada, cuman ada di beberapa titik dan
dipakai bersama-sama. Tahun 2018, kita udah bangun kamar mandi dan toilet, ke

depannya mungkin bisa dibangun paralon yg bisa ngalirin air ke setiap rumah warga,
beberapa rumah juga lantainya masih tanah.

14

Tolong- manusia sudah seharusnya untuk
menolong
akan saling tolong menolong, karena
membawa
kebahagiaan pada hakikatnya manusia adalah

makhluk sosial. Hal tersebut

juga diakui oleh Dirjen

Pemberdayaan Masyarakat EM UB

2020, Aditya Kahfi Wicaksono,

menurutnya arti tolong

menolong itu sendiri adalah

salah satu bentuk sikap hidup

yang didambakan semua manusia,

karena meskipun manusia itu

mahkluk individu, tetapi

manusia juga makhluk sosial.

M embangun kepedulian Kesadaran sosial kini
menjadi penting adanya, karena
sosial sama halnya dengan setiap manusia harus memiliki
kesadaran penuh dan kepekaan
membangun kepekaan yang tinggi. Menurut Kak
Kahfi, untuk menyadarkan serta
terhadap kondisi orang meningkatkan kesadaran untuk
hidup tolong menolong, dapat
lain. Karena disadari atau dimulai dari diri sendiri.
Kemudian barulah kita dapat
tidak manusia adalah makhluk mengajak orang lain untuk
mengikuti kegiatan sosial,
sosial, di mana kita hidup bisa dimulai dengan berdonasi,
santunan anak yatim, dan
saling berdampingan dan saling sebagainya. Dengan membiasakan

membutuhkan satu sama lain.

Maka dari itu, sebagai sesama

15

dengan hal tersebut, sifat ikut serta membantu desa yang masih
peduli terhadap orang lain tertinggal harus dimulai dari diri
akan tumbuh dengan sendirinya. sendiri serta niat yang tulus.
Kemudian bisa berikan alasan kuat
Kak Kahfi juga menyebutkan bahwa yang dapat menarik orang untuk
manusia sebagai khalifah di bumi, ikut serta pembangunan desa,
di mana ada ikatan tolong menolong serta melakukan kampanye terkait
dengan makhluk hidup yang lain. mahasiswa yang ingin membantu desa
Selaiknya semut, bahwa walaupun tertinggal.
tubuhnya kecil tetapi memiliki
kebersamaan tolong menolong dengan Oleh karena itu, diperlukan
koloninya sehingga membuat mereka
lebih kuat dan dapat bertahan adanya peran millenial saat ini
hidup. Bentuk tolong menolong
itu sendiri juga termanifestasi dalam konteks pembangunan desa
dari hubungan yang baik, dengan
membentuk hubungan yang baik pada yang tertinggal, seperti yang
orang lain maka keberlanjutan dari
tolong-menolong ini akan terwujud. telah disampaikan oleh Kak Kahfi

Kak Kahfi juga mengatakan bahwasanya millenial berkaitan
bahwa semua desa berhak untuk
memajukan desanya sendiri, karena erat dengan teknologi, di mana
permasalahan di desa juga beragam
dan unik. Sedangkan untuk prioritas semakin tinggi teknologi maka
dalam memberi bantuan di desa harus
memperhatikan kesanggupan individu semakin efektifnya pekerjaan yang
atau organisasi itu sendiri, karena
semakin kompleks permasalahannya dilakukan dan semakin cepatnya
harus diimbangi dengan kesanggupan
dari individu atau pun organisasinya penyebaran informasi. Lebih
untuk menolong desa tersebut. Lebih
lanjut, Kak Kahfi menuturkan bahwa Lanjut, Kak Kahfi juga menuturkan
strategi untuk mengajak orang lain
bahwa banyak dampak positif yang

dapat diraskaan saat mengulurkan

tangan untuk menolong orang lain,

salah satunya seperti kebahagian,

menambah relasi, pandai bersyukur,

serta rendah hati. Karena pada

kodratnya sebagai makhluk sosial

yang tidak dipungkiri pasti kita

juga akan membutuhkan bantuan orang

lain serta dengan menolong orang

lain maka kebahagian akan selalu

ada.

16

137

Haruskah Mahasiswa

Mengabdi?

Bagi Ervina Rahdi, Kodiv Acara SIA 2018, pengabdian dan pendidikan adalah dua
hal yang tidak bisa dipisahkan karena tujuan pendidikan adalah kemajuan pengetahuan
dan penyebaran kebenaran. Penyebaran kebenaran itu bisa dilakukan melalui pengabdian
masyarakat. Kak Ervina menceritakan awal mula ia terjun melakukan pengabdian, “Waktu
SMA aku pindah lagi ke kota, terus aku ikut organisasi forum anak di bawah naungan LPAI
yang banyak kegiatan sosialnya kayak healing, ngajar di desa, dan edukasi pernikahan
dini. Waktu kuliah aku masuk organisasi BEM FEB UB Departemen Somaliah dan lebih ke
bidang pendidikan untuk bentuk pengabdiannya.”

Menurut Kak Ervina, kalau mahasiswa belum turun ke masyarakat itu seperti ada
yang kurang. Sebenarnya pengabdian itu tidak harus turun langsung ke masyarakat,
tetapi alangkah baiknya kalau kita bisa turun langsung ke masyarakat. Anggapannya
seperti kita memilih buat melihat sesuatu tanpa tau rasanya gimana, kalau kita udah
turun langsung pasti kita udah tau rasanya. Dalam Tri Dharma perguruan tinggi juga bisa
dilihat bahwa salah satunya kan mahasiswa harus melakukan pengabdian. Aku pernah
ngomong sama salah satu orang, tuturnya, kalau apa yang kita dapat dari masyarakat
harus dikembalikan kepada masyarakat. Sebenarnya apa yang kita dapatkan itu harus
dikembalikan masyarakat karena tanpa kita sadari, masyarakat itu memiliki sumbangsih
yang banyak ke kehidupan kita. Pengabdian kan bukan cuma tentang materi, tetapi
juga bisa dengan meluangkan waktu dan tenaga kalian untuk masyarakat. Pengabdian
itu tidak ada kata cukup ya, karena saat kamu melakukan hal yang baik pasti kamu
bakal melihat mereka bahagia dan bikin ketagihan buat ngelakuin itu lagi. Anggapannya
seperti ibadah, kalau kita meninggalkan ibadah pasti kita ngerasa gelisah dan nggak
enak kayak kosong gitu.

Menurut Kak Ervina pun SIA adalah wadah yang tepat untuk melakukan pengabdian,
menurutnya di Desa Pusung itu wadah yang tepat buat memulai pengabdian karena yang
pertama warganya ramah-ramah dan banyak anak kecil. Jadi kita bisa pengabdian sedikit
demi sedikit sesuai keahlian kita. Kalau keahlian kita mengajar ya kita bisa mengajar
anak-anak kecil, kalau keahlian kalian bertani kan di pusung ada lahan pertanian.
Mengabdi itu berbagi, bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. Di saat kamu udah
memutuskan buat mengabdi, ya kamu harus berbagi bukan hanya berbagi materi tapi
juga waktu dan tenaga.

Pesan dari Kak Ervina untuk mahasiswa yang baru memulai atau tengah mengabdi
adalah segala sesuatu yang ada pada kita tidak selamanya ada, sewaktu-waktu bisa
pergi. Temen- temen harus pintar mencari kebahagiaan dengan cara berbagi karena
kalau kita lihat orang bahagia pasti kita ikut bahagia. Temen temen juga harus lepas dari
kata malu dan takut, jangan pernah merasa apa yang kita berikan itu tidak bermanfaat
karena apapun yang kita berikan orang lain itu sangat berharga. Segera niatkan untuk
mengabdi, jangan sampai menyesal karena belum pernah mengabdi.

18









Mendidik adalah
tanggung jawab
orang terdidik.

Mengabdi adalah
tanggung jawab orang
yang tahu balas budi.




Click to View FlipBook Version