The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Tugas IPS Membuat E-book Masa Kolonial Belanda
Kelompok 2 Kelas 8H Esp'25
SMPN 2 Semarang

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dewialleysya, 2023-11-25 08:06:39

Masa Kolonial Belanda - Kelompok 2/8H Esp'25

Tugas IPS Membuat E-book Masa Kolonial Belanda
Kelompok 2 Kelas 8H Esp'25
SMPN 2 Semarang

Keywords: Masa Kolonial Belanda

MASA KOLONIAL BELANDA KELOMPOK 2 / 8H


LATAR BELAKANG KEDATANGAN BANGSA BELANDA KE INDONESIA AWAL MASUKNYA BANGSA BELANDA KE INDONESIA MASA KOLONIAL BELANDA DAMPAK NEGATIF MASA KOLONIAL BELANDA DAMPAK POSITIF MASA KOLONIAL BELANDA NAMA KELOMPOK 01 02 03 04 05 06 DAFTAR ISI


Meskipun pencarian sumber rempah merupakan faktor utama pendorong pelayaran bangsa Belanda ke nusantara, penjelajahan samudera yang mereka lakukan sejak abad 15 M, tidak hanya didasari tujuan itu. Mengutip buku Sejarah Indonesia Kelas IX terbitan Kemendikbud, sebagaimana bangsa-bangsa Eropa yang lain, pelayaran para pelaut Belanda ke berbagai belahan dunia didorong beberapa peristiwa politik dan perkembangan teknologi pada abad15. Penjelajahan samudera yang dilakukan oleh bangsa Eropa dilakukan setidaknya karena 2 peristiwa politik penting, yakni kekalahan kerajaan-kerajaan Katolik Eropa dalam Perang Salib dan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani. Perang Salib memporak-porandakan jalur perdagangan Eropa dan Asia karena berlangsung di perbatasan 2 benua tersebut. Selain jalur perdagangan, keadaan ekonomi kerajaan-kerajaan Eropa pun menjadi terpuruk. Kas mereka menyusut drastis karena besarnya biaya perang. KEDATANGAN BELANDA KE INDONESIA Sejak Konstantinopel dikuasai Turki Usmani, para pedagang Eropa dilarang datang ke kota itu untuk bertransaksi dengan pedagang-pedagang dari Asia. Laut Tengah kala itu pun dikuasasi oleh Turki Usmani sehingga bagi para pedagang Eropa nyaris tidak ada peluang untuk berinteraksi dengan penyuplai barang dari Timur Jauh. Terputusnya jalur perdagangan Asia-Eropa tersebut dibarengi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa-bangsa Benua Biru. Ilmu geografi dan teknologi pelayaran kalau itu mulai maju pesat di Eropa. Ilmu pengetahuan dan teknologi pelayaran yang berkembang pesat setelah Perang Salib membuat bangsa-bangsa Eropa berusaha menemukan jalur perdagangan lain melalui laut. Mereka juga berhasrat menemukan dunia baru di daratan-daratan yang masih misterius bagi bangsa-bangsa Eropa, terutama pulau-pulau penghasil rempah. Pelayaran-pelayaran yang dilakukan tersebut, selain untuk mencari sumber bahan baku dari Asia yang dibutuhkan masyarakat Eropa, juga dijadikan sarana misi penyebaran agama Katolik dan Kristen. Karena itu, lahir istilah gold, glory, and gospel (3G) yang menggambarkan semangat pelayaran para penjelajah Eropa kala itu. LATAR BELAKANG


AWAL MASUK NYA BANGSA BELANDA WE BELIEVE A HEALTHY WORKPLACE INCLUDES SETTING AND UPHOLDING HIGH STANDARDS FOR ETHICAL AND CONSTRUCTIVE BEHAVIOUR FOR THE BENEFIT OF ALL. Menurut sejarawan M. C. Ricklefs dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, rempah merupakan bahan baku yang sangat penting bagi peradaban bangsa Eropa pada abad ke-15. Oleh orang-orang Eropa, rempah digunakan sebagai bahan obat-obatan, parfum, bumbu masakan, alat ritual agama, dan yang terpenting adalah pengawet makanan. Kapal-kapal bangsa Belanda pertama kali masuk perairan kepulauan Indonesia pada 1596 masehi, berpuluh-puluh tahun setelah kedatangan Portugis dan Spanyol. Sebagaimana 2 bangsa Eropa terakhir, kedatangan kapal bangsa Belanda ke nusantara semula dilatarbelakangi tujuan untuk mencari rempah. Usaha pencarian rempah oleh Belanda tidak terlepas dari dominasi Spanyol dan Portugis, dua imperium terbesar daratan Eropa pada masanya. Tadinya, Belanda mendapat suplai rempah dari Lisboa, ibu kota Portugis. Namun, sejak Spanyol menguasai wilayah Belanda, Negeri Oranje dilarang menerima suplai rempah dari Portugis. Fungsi pengawet sangat dibutuhkan karena orang Eropa biasa menyembelih semua binatang ternak ketika musim dingin tiba. Jika tidak, ternak akan mati karena suhu dingin. Daging hasil penyembelihan massal tersebut mesti diawetkan untuk memenuhi kebutuhan selama musim dingin, dan rempah sangat dibutuhkan untuk itu. Oleh karena itu, Belanda kemudian mencari jalan lain untuk mendapatkan pasokan rempah. Orang-orang Belanda pun kemudian memulai penjelajahan samuderanya


Selama abad ke-18, Vereenigde OostIndische Compagnie (disingkat VOC) memantapkan dirinya sebagai kekuatan ekonomi dan politik di pulau Jawa setelah runtuhnya Kesultanan Mataram. Perusahaan dagang Belanda ini telah menjadi kekuatan utama di perdagangan Asia sejak awal 1600- an, tetapi pada abad ke-18 mulai mengembangkan minat untuk campur tangan dalam politik pribumi di pulau Jawa demi meningkatkan kekuasaannya pada ekonomi lokal. Namun korupsi, manajemen yang buruk dan persaingan ketat dari Inggris (East India Company) mengakibatkan runtuhnya VOC menjelang akhir abad ke-18. Pada tahun 1796, VOC akhirnya bangkrut dan kemudian dinasionalisasi oleh pemerintah Belanda. Akibatnya, harta dan milik (aset) VOC di Nusantara jatuh ke tangan mahkota Belanda pada tahun 1800. Arsitek Pemerintah Kolonial Belanda di Indonesia Dua nama menonjol sebagai arsitek Pemerintah Kolonial Belanda di Indonesia. Pertama, Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal 1808-1811 ketika Belanda dikuasai oleh Perancis, dan, kedua, Letnan Inggris Stamford Raffles, Gubernur Jenderal 1811- 1816 ketika Jawa dikuasai Inggris. Sistem pemerintahan kolonial Belanda di Jawa adalah sistem yang direk (langsung) maupun dualistik. Bersamaan dengan hirarki Belanda, ada hirarki pribumi yang berfungsi sebagai perantara antara petani Jawa dan layanan sipil Eropa. Bagian atas struktur hirarki pribumi ini terdiri dari para aristokrasi Jawa, sebelumnya para pejabat yang mengelola kerajaan Mataram. Namun, karena dikuasai penjajah, para priyayi ini terpaksa melaksanakan kehendak Belanda. Tanam Paksa atau Sistem Kultivasi di Jawa Persaingan dengan para pedagang Inggris, Perang Napoleon di Eropa, dan Perang Jawa mengakibatkan beban keuangan yang berat bagi pemerintah Belanda. Diputuskan bahwa Jawa harus menjadi sebuah sumber pendapatan utama untuk Belanda dan karena itu Gubernur Jenderal Van den Bosch mendorong dimulainya era Tanam Paksa (para sejarawan di Indonesia mencatat periode ini sebagai era Tanam Paksa namun pemerintah kolonial Belanda menyebutnya Cultuurstelsel yang artinya Sistem Kultivasi) di tahun 1830.Selain pemaksaan penanaman dan kerja rodi, pajak tanah Raffles juga masih berlaku. Sistem Tanam Paksa menghasilkan kesuksesan keuangan. Pada awalnya, sistem Tanam Paksa itu tidak didominasi hanya oleh pemerintah Belanda saja. Para pemegang kekuasaan Jawa, pihak Eropa swasta dan juga para pengusaha Tionghoa ikut berperan. Namun, setelah 1850 - waktu sistem Tanam Paksa direorganisasi - pemerintah kolonial Belanda menjadi pemain utama. MASA KOLONIAL BELANDA


DAMPAK POSITIF MASA KOLONIAL BELANDA DI BERBAGAI BIDANG A. BIDANG EKONOMI Belanda mengenalkan tentang ajaran agama Kristen mengenalkan berbagai kesenian yang ada di Eropa dari musik dan dansa. adanya perubahan cara pergaulan, gaya hidup, bahasa, hingga cara berpakaian 1. 2. 3. C. BUDAYA 1. Eksploitasi Sumber Daya Alam. 2. Pembatasan Pendidikan dan Intelektual. 3. Pembatasan Politik dan Ekonomi. 4. Pergesaran Sistem Feodal ke Sistem Kapitalisme. 5. Eksploitasi Budaya dan Identitas. B. BIDANG SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA MENGETAHUI SISTEM EKONOMI LIBERALIS DAN KAPITALIS, DIPERKENALKANNYA SISTEM PERBANKAN DI INDONESIA, MUNCULNYA ALAT TRANSPORTASI MODERN. 1. 2. 3.


1. 2. 3. MENGENDALIKAN SUMBER DAYA SOSIAL BUDAYA DAMPAK EKONOMI Mereka menguasai sebagian besar wilayah Indonesia dan mengendalikan sumber daya serta jalur perdagangan. Penjajahan ini menyebabkan penderitaan besar bagi penduduk asli, termasuk pelanggaran hak asasi manusia, perampasan tanah, dan eksploitasi berkelanjutan. Melemahnya tradisi lokal akibat pengaruh Eropa dan diganti dengan tradisi pemerintah Belanda. Bahasa Belanda menjadi bahasa serapan. Hilangnya status raja menjadi pegawai pemerintah. Penyebaran Kristen Protestan semakin masif. Munculnya strata sosial baru. Bangsa Indonesia banyak yang mengalami kemiskinan dan kelaparan karena kebijakan yang menindas. Runtuhnya sistem ekonomi tradisional Indonesia. Adanya monopoli perdagangan oleh bangsa kolonial yang merugikan. DAMPAK NEGATIF MASA KOLONIAL BELANDA


DAFFI ACHMAD MORENO DEANOVA AMRINA ROSYADA DEWI ALLEYSYA NAZEHA BASHIRA DISYA AUDREY CALISTA EMALINDA SALIM FIDELA YOANEITA PRAMATYA FIRU KURNIAWAN INDIRA DEWI ADININGTYAS 09 10 11 12 13 14 15 16 DAFTAR ANGGOTA


TERIMA KASIH DIBALIK BATU ADA UDANG UDANG SIBUK MENCARI MANGSA TAK ADA YANG PENTING SEKARANG DARI KEMERDEKAAN INDONESIA


Click to View FlipBook Version