KELAS VIII
SEMESTER
1
LKPD
BAHASA
INDONESIA
MENULIS TEKS PUISI
Disusun oleh:
Yoga Gandara Mulyana
NAMA : ...........................
UNTUK SISWA KELAS : ...........................
SMP/MTSN SEKOLAH : ...........................
PETA MATERI
DIKSI
IMAJI
KATA
STRUKTUR KONGKRET
BAHASA
PENGERTIAN FISIK FIGURATIF
VERSIFIKASI
PUISI
(MAJAS)
TIPOGRAFI
STRUKTUR
TEMA
PUISI STRUKTUR PERASAAN
BATIN NADA
AMANAT
PETA KONSEP
MODEL PEMBELAJARAN
ABSTRAKSI
Puisi merupakan salah satu karya sastra yang berbentuk
tulisan. Memiliki aturan dan mengandung keindahan di
dalamnya. Puisi menjadi sangat digemari karena unsur
keindahan dan musikalitas kata termasuk makna yang
tersimpan rapi di dalamnya. Mengingat pentingnya
mengenal puisi, puisi juga termaktub di dalam kurikulum
materi pelajaran, khususnya di kelas VIII tingkat sekolah
menengah pertama. Demikian pula keterampilan menulis
puisi yang merupakan bentuk penyampaian ekspresi bagi
siswa yang sangat penting diajarkan guna melatih proses
kreatifnya, sehingga menghasilkan karya yang luar biasa.
Maka dengan disusunya lembar kerja peserta didik
(LKPD) ini diharapkan siswa dengan praktis satu langkah
lebih maju mamahami materi teks puisi. Dengan dilengkapi
latihan soal dan perencanaan proyek siswa akan lebih
terukur baik pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
mempelajari materi menulis teks puisi.
PETUNJUK PENGGUNAAN LKPD
Komponen Tugas Tugas
Silabus Mandiri Kelompok
Merupakan acuan Merupakan sarana Merupaka sarana
yang paling evaluasi evaluasi sekaligus
mendasar dalam pengetahuan siswa melatih kekompakan
merancang dalam menyerap prinsip sosial dalam
perangkat materi pelajaran pembelajaran.
pembelajaran dan secara mandiri dan
kebutuhan penuh tanggung
pembelajaran jawab.
lainnya.
Uraian Materi Lembar Kerja Uji Kompetensi
Berisi penjelasan Sarana latihan Alat ukur
secara luas dengan langsung bagi siswa pemahaman siswa
teori para ahli dan dengan petunjuk dan selama
contoh-contoh untuk arahan yang jelas. pembelajaran satu
dipelajari oleh siswa. materi berlangsung
dan tuntas.
Penilaian Sikap
Sarana alat ukur
perilaku siswa
selama menikuti
pembelajaran
BAB IV
MENULIS TEKS PUISI
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Menelaah unsur-unsur 3.8.1 Mampu mengungkapkan unsur-unsur
pembangun teks puisi pembangun teks puisi yang diperdengarkan
(perjuangan, dan dibaca.
lingkungan 3.8.2 Mampu menjelaskan unsur-unsur
hidup, kondisi sosial, pembangun teks puisi yang diperdengarkan
dan lain-lain) yang dan dibaca.
diperdengarkan atau
dibaca
4.8 Menyajikan gagasan, 4.8.1 Mampu menulis teks puisi dengan
perasaan, pendapat memperhatikan unsur-unsur pembangun
dalam bentuk teks puisi.
puisi secara tulis/lisan 4.8.2 Mampu mempresentasikan teks puisi
dengan dengan memperhatikan unsur-unsur
memperhatikan pembangun puisi.
unsur-unsur
pembangun puisi
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat:
1. Siswa mampu mengungkapkan unsur-unsur pembangun
teks puisi yang diperdengarkan dan dibaca.
TUJUAN 2. Siswa mampu menjelaskan unsur-unsur pembangun teks
PEMBELAJARAN
puisi yang diperdengarkan dan dibaca.
3. Siswa mampu menulis teks puisi dengan memperhatikan
unsur-unsur pembangun puisi.
4. Siswa mampu mempresentasikan teks puisi dengan
memperhatikan unsur-unsur pembangun puisi
URAIAN MATERI
A. Pengertian Teks Puisi
Puisi merupakan salah satu genre karya sastra yang
berbentuk tulisan mengandung keindahan dan terikat aturan di
dalamnya. Dalam Nurhasanah (2014: 20) juga dijelaskan bahwa
puisi adalah karya sastra yang bentuknya terikat oleh berbagai
ketentuan. Ketentuan itu menyangkut jumlah kata, bait, larik, rima,
dan irama. Artinya bahwa Puisi bagian dari karya seni karena
menggunakan kualitas estetika (keindahan bahasa) sehingga
berfokus kepada unsur bunyi, irama, serta penggunaan diksi.
Contoh puisi yaitu pantun, syair, gurindam, puisi modern.
B. Jenis-jenis Puisi
Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau
gagasannya, memang puisi dapat dibagi ke dalam beberapa jenis,
yakni puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif.
1. Puisi Naratif
Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair.
Puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yaitu balada dan
romansa.
2. Puisi Lirik
Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, misalnya
elegi, ode, dan serenada. Elegi adalah puisi yang
mengungkapkan perasaan duka. Misalnya "Elegi Jakarta" karya
Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Kota
Jakarta.
3. Puisi Deskriptif
Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan
terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang
dipandang menarik perhatiannya. Puisi yang termasuk ke dalam
jenis puisi deskriptif, misaInya satire dan puisi yang bersifat kritik
sosial.
C. Unsur Pembangun Puisi
1. Unsur Instrinsik
a) Tema
Tema merupakan gagasan pokor sebuah karya yang
dikemukakan oleh seorang penyair. Sebuah pokok pikiran atau
persoalan utama yang hendak diangkat dan diwarnai terhadap
sebuah puisi. (Waluyo, 2006: 107)
b) Nada Suasana
Nada dalam puisi adalah sikap tertentu penyair yang ingin
diutarakan terhadap pembaca. Sikap ini bermacam-macam antara
lain, menggurui, menasihati, mengejek, menyindir atau bersifat
lugas hanya menceritakan sesuatu kepada pembacanya.
Sedangkan suasana adalah sikap pembaca setelah membaca
sebuah karya penyair, hal ini menyangkut psikologi yang timbul
akibat membaca sebuah karya penyair. (Waluyo, 2006: 125).
c) Perasaan
Dalam menciptakan puisi, suasana perasaan penyair ikut
diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca. Ketika
menulis puisi penyair memiliki perasaan yang berbeda-beda dari
puisi satu dengan puisi lainnya, dari penyair satu dan penyair
lainnya. Inilah yang disebut nuansa batin pengarang, pembaca
bisa menangkap nuansa batin apa yang disampaikan penyair
terhadap pembaca dengan cara mengapresiasi puisi tersebut baik
itu membaca atau cara apresiasi lainnya. (Waluyo, 2006: 123).
d) Amanat
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan penyair
terhadap pembacanya. Hal ini dapat ditelaah apabila sudah
mampu menemukan tema, nada, suasana pada sebuah
puisi.Amanat bisa dikatakan sebuah tafsiran pembaca terhadap
intisari yang dapat diambil dari sebuah karya penyair. (Waluyo,
2006: 131).
2. Unsur Ekstrinsik
a) Majas
Majas merupakan bahasa yang digunakan penyair untuk
menungkapkan sesuatu melalui kata-kata dengan cara yang
tidak biasa, yakni secara tidak langsung mengungkapkan
makna. Kata atau bahasanya bermakna kiasan atau lambang.
Bahasa figuratif juga sering disebut majas, di mana macam-
macam majas di antaranya: simile (perumpamaan), metafora
(membandingkan), personifikasi (benda mati solah hidup),
hiperbola (ungkapan yang dilebih-lebihkan), dan sinekdok.
Majas Personifikasi
“Kemarin burung bicara padaku,
perihal do’a dan malammu untuk siapa.
Pohon menuntunku pada tepi jurang
Saat matahari mulai benam,
b) Irama
Irama adalah pergantian panjang-pendek, turun-naik, keras-
lembut ucapan bunyi bahasa yang teratur. (Jabrohim. dkk., 2009:
53). Irama juga disebut bunyi teratur yang berulang-ulang.puisi
akan indah apabila susunan katanya memiliki irama.
c) Pengimajian
Pengimajian adalah kata atau susunan kata-kata yang
dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan,
pendengaran, dan perasaan. Melalui pengimajian, apa yang
dibaca atau diapresiasi dalam puisi, menjadi seolah-olah dapat
dilihat (imaji visual), didengar (imaji auditif), atau dirasa (imaji
taktil).
Pernahkah kamu mendengarkan musik?.
Seberapa sering kamu mendengarkan musik?.
Musik apa yang kamu sukai?.
Bagaimanakah perasaanmu keika mendengarkan musik?.
Tahukah kamu?
● Pendapat Lazanov (dalam DePorter, Bobbi & Hernacki, 2006: 73)
menyatakan bahwa musik berpengaruh pada guru dan siswa. Guru
dapat menggunakan lagu untuk menata suasana hati, mengubah
keadaan mental siswa, dan mendukung lingkungan belajar siswa.
● Adapun beberapa keuntungan dari penggunaan musik di dalam
pembelajaran, yaitu: (1) membuat siswa rileks dan mengurangi stres,
(2) mengurangi masalah disiplin, (3) merangsang aktivitas dan
kemampuan berpikir, (4) membantu kreativitas dengan membawa
otak pada gelombang tertentu, (5) merangsang minat baca,
keterampilan motorik, dan perbendaharaan kata, dan (6) sangat
efektif untuk proses pembelajaran yang melibatkan pikiran sadar
maupun pikiran bawah sadar. (Marjoni & Indrapraja, 2016).
• Menulis puisi
membutuhkan
imajinasi.
• Dengan
mendengarkan musik
mampu mengaktifkan
imajinasi.
D. Langkah-langkah Menulis Puisi
1. Lakukan orientasi terhadap teks puisi (membaca, memahami
gaya bahasa dan latar belakang pengarang) sebagai wawasan
bacaan dan memperbanyak kosa kata.
2. Menentukan tema atau gagasan yang menarik.
3. Identifikasi tema dan gagasan tersebut.
4. Kembangkan tema tersebut ke dalam tulisan.
5. Pilihlah diksi atau kata yang tepat dengan kepadatan kata.
6. Dorong imajinasi, inspirasi, dan motivasi dengan musik
(didengarkan).
7. Buat musik yang dengar berpengaruh terhadap proses
berpikir/berimajinasi (memilih kata dan mengolah kata).
8. Lakukanlah evaluasi dan penyuntingan terhadap tulisan yang
dibuat baik kata ataupun kalimat kebahasaannya.
E. Contoh Puisi dan Soal Latihan
Silakan scan barcode di bawah ini dengan gawaimu!.
Aktivitas Mandiri
1. Mengapa teks itu dikatakan sebagai
puisi?.
2. Apa yang diungkapkan dalam teks puisi
tersebut? .
3. Keindahan apa yang tampak pada
rangkaian kata di dalam teks puisi
tersebut?.
4. Ditunjukan kepada siapakah maksud
dari teks puisi tersebut?.
5. Bagaimana sikapmu sendiri berkaitan
dengan masalah yang diangkat di
dalamnya?.
MENELAAH UNSUR
PEMBANGUN PUISI
“Peringatan”
Karya Wiji Tukul
jika rakyat pergi
ketika penguasa pidato
kita harus hati-hati
barangkali mereka putus asa
kalau rakyat sembunyi
dan berbisik-bisik
ketika membicarakan masalahnya sendiri
penguasa harus waspada dan belajar mendengar
bila rakyat tidak berani mengeluh
itu artinya sudah gawat
dan bila omongan penguasa
tidak boleh dibantah
kebenaran pasti terancam
apabila usul ditolak tanpa ditimbang
suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
dituduh subversif dan mengganggu keamanan
maka hanya ada satu kata: lawan!
Solo, 1986
Dalam puisi ini wiji tukul menjelaskan bahwa banyak hal yang
terjadi pada pihak pemerintahan yang benar-benar merupakan sebuah
ruang gelap bagi negeri. Saat rakyat acuh dan tidak mendengar
pemerintah, dan ketika kebenaran tidak bisa diperoleh dimanapun.
Kemelut itu akan membawa Indonesia dalam keterpecah belahan, cerai-
berai, dan tak memilki tujuan bernegara lagi.
Dalam puisi ini penulis ingin menyampaikan apa yang dia rasakan
menjadi warga negara, penulis ingin rakyat bersama pemerintah bersatu
untuk meperbaiki negeri ini,bukan saling tuduh ataupun saling
mengkhianati satu sama lain, yang diinginkan penulis adanya
keselarasan antara pemerintah dengan rakyatnya.
Aktivitas Kelompok
Cermati teks puisi di atas, kemudian
analisislah unsur-unsur pembangunnya!
Tahukah kamu?
● Chairil Anwar lahir di
Medan, Sumatera Utara
pada 26 Juli 1922.
Chairil Anwar
diperkirakan telah
menulis sebanyak 96
karya, termasuk 70 puisi.
Bersama Asrul Sani dan
Rivai Apin, Chairul Anwar
dinobatkan oleh H.B.
Jassin sebagai pelopor
Angkatan ’45 sekaligus
puisi modern Indonesia.
UJI KOMPETENSI
A. PILIHAN GANDA
1. Unsur puisi yang termasuk ke dalam 4. Berikut ini adalah yang harus
unsur batin puisi adalah ... diperhatikan dalam menulis puisi
A. Tipografi, tema, diksi, rasa ...
B. Tema, rasa, kata kongkret, majas A. Membuat buku
C. Imaji, nada, tema, amanat B. Meniru tulisan
D. Tema, rasa, nada, amanat. C. Menentukan tema
D. Mengajak orang lain
2. Rima disebut juga dengan ... 5. Berikut ini pengertian tema, yaitu
A. Pengulangan bunyi ...
B. Diksi A. Jenis puisi
C. Tipografi B. Amanat keseluruhan puisi
D. Majas C. Gagasan pokok puisi
D. Tokoh dalam puisi
3. Perhatikan penggalan puisi berikut! 6. “Cintaku Jauh di Pulau”
Karya: Chairil Anwar
“Sajak Putih”
Karya: Chairil Anwar Amboi! Jalan sudah bertahun
kutempuh!
Bersandar pada tari warna pelangi Perahu yang bersama kan
Kau depanku bertudung sutra senja merapuh!
Di hitam matamu kembang mawar mengapa ajal memanggil dulu
dan melati sebelum sempat berpeluk dengan
Harum rambutmu mengalun bergelut cintaku
senda
Suasana dalam puisi di atas
Diksi yang ditumbulkan dari kata adalah ...
“warna pelangi” dalam puisi tersebut A. Sedih
adalah ... B. Marah
A. Gambaran hati seoarang pemuda C. Gembira
yang sedang senang D. Kecewa
B. Pada sore hari
C. Bola matanya yang indah
D. Indahnya menjalani kehidupan
7. Berikut ini pengertian Amanat, yaitu 11. Makna kata “perahu” pada kutipan
... puisi di atas adalah ...
A. Bunyi-bunyian A. Kehampaan
B. Pesan moral yang ingin B. Kematian
disampaikan C. Kehidupan
C. Makna kiasan D. Kepercayaan
D. Alur sebuah puisi
8. Cermatilah puisi karya W.S. Rendra 12. “Beratani”
Karya: Yoga Gandara M
Betapa dinginnya air sungai
Dinginnya! Hijau terkotak-kotak
Dinginnya! Galeungan mempersatukan
Betapa dinginnya daging duka Titik-titik tedung dipandang
Yang membaluti tulang-tulangku Karawang
Diikat diayun ambing, butir-butir
Citraan yang dominan pada puisi tersibak di langit
tersebut adalah ...
A. Penglihatan Penggalan puisi di atas
B. Perabaan bertemakan ...
C. Pendengaran A. Sosial
D. Penciuman B. Keharuan
C. Kepahlawanan
D. Persahabatan
9. Contoh baris puisi yang mengandung 13. Perasaan yang diungkapkan pada
pengimajian pendengaran, adalah ... penggalan puisi di atas, adalah ...
A. Aku ini bukan bocah lagi A. Menggambarkan situasi di
B. Percikan hujan itu bahasi raga kota Karawang
C. Gemercik air yang mengalir B. Terpesona dengan cuaca kota
D. Rembulan begitu terang Karawang
C. Mengungkapkan kesedihan
kesendirian
D. Memberikan semangat
kehidupan
10. Berikut bukan termasuk hal-hal yang 14. Sapardi Djoko Damono
perlu diperhatikan dalam menulis Sukarakarta, 20 Maret 1940
puisi, antara lain ... Direktur Pelaksana Yayasan
A. Keindahan kata Indonesia
B. Kebakuan penulisan kata
C. Pilihan kata yang tepat Dalam puiis, keterangan di atas
D. Rima/persajakan merupakan ...
A. Catatan kaki
B. Daftar pustaka
C. Biografi pengarang
D. Nilai puisi
15 Salah satu jenis puisi berikut yang 18 Imaji yang terkandung dalam
. benar antara lain ... . penggalan puisi di atas, adalah ..
A. Puisi panjang A. Imaji pendengaran
B. Puisi naratif B. Imaji perasaaan
C. Puisi doa C. Imaji perabaan
D. Puisi pantun D. Imaji penglihatan
16 Unsur ekstrinsik puisi yaitu .. 19 Pengertian majas personifikasi
. A. Biografi, nilai, sosiologi . adalah ...
pengarang A. Menggambarkan benda-benda
B. Diksi, amanat, alur B. Penggambaran benda mati
C. Tokoh, penokohan, plot seolah hidup
D. Judul, pembukaan, isi, penutup C. Membandingkan dua hal
D. Bahasa konotosi
17 “Nyiur daun melambai-lambai..” 20 Berikut ini salah satu penulis puisi
. . Indonesia yang melegenda, yaitu
Kutipan puisi di atas menggunakan ...
majas ... A. Chairil Anwar
A. Hiperbola B. Firman Utina
B. Perbandingan C. Taufik Hidayat
C. Simile D. Habibie
D. Personifikasi
B. URAIAN
1. Jelaskan pengertian puisi menurut pendapat sendiri!.
2. Jelaskan unsur batin yang terkandung di dalam puisi!.
3. Buatlah satu contoh kalimat puisi yang menggunakan majas personfikasi!.
4. Menurut pendapat Anda, seberapa penting menulis puisi?.
5. Perhatikan penggalan puisi berikut!.
“Tuhan”
Kala kuberkaca pada kedua tangan
Kupanjat langit injaki harap dan do’a
Setiap anak tangga adalah dosa terasa
Cerca taubatku menggapai asa
Berikan pendapatmu amanat yang terkandung di dalam puisi di atas!.
C. PENGAYAAN
Buatlah satu puisi dengan memilih salah satu tema: alam,
kepahlwanan, cinta, atau persahabatan!.
JUDUL
......................................................
TEMA
........................................................
…………………………………………………………………...........
…………………………………………………………………...........
…………………………………………………………………...........
…………………………………………………………………...........
…………………………………………………………………...........
…………………………………………………………………...........
RUBRIK PENILAIAN
PIIHAN GANDA
01 Nilai = Jumlah skor yang diperoleh × 10
20
02 URAIAN
Jumlah skor maksimal = 100
03 PENGAYAAN
KRITERIA SKOR
Teks puisi sesuai dengan tema
pilihan.
Pemilihan diksi yang tepat. 5
Ketepatan rima.
Penciptaan suasana/imaji.
Penggunaan majas. 3
Amanat.
Kesesuaian karya dengan judul.
Pengumpulan tugas tepat waktu. 2
Keterbacaan tulisan.
Tidak melakukan tugas proyek. 0
DAFTAR PUSTAKA
DePorter, Bobbi & Hernacki, M. (2006). Quantum Learning:
Membiaasakan Belajar Nyaman & Menyenangkan. PT. Mizah
Pustaka.
Kosasih E. (2017). Bahasa Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.
Marjoni, I., & Indrapraja, D. K. (2016). Penggunaan Media Musik sebagai
Aspek Pendukung dalam Pembelajaran Seni Budaya di SMP.
Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 5(1), 1–19.
Nurhasanah, E. (2014). Diktat Mata KuliahPengantar Kajian
Kesusastraan. Karawang: Universitas
SingaperbangsaKarawang.
Ramdani E, (2018). Analisis Makna yang Terkandung Dalam Puisi Karya
Wiji Thukul Yang Berjudul “Peringatan”. Vol. 1 No. 5. Jurnal
Parole
Waluyo, H. J. (2006). Teori dan Apresiasi puisi. Erlangga.
TENTANG PENULIS
Yoga Gandara Mulyana. Memiliki nama pena gandara m y. Laki-laki
kelahiran Karawang, 29 Oktober 1996 merupakan anak bungsu dari empat
bersaudara dari pasangan Endjam Djamsir dan E. Nurliah. Memulai pendidikan
dasar di SDN Balonggandu IV lulus pada tahun 2008, melanjutkan jenjang
menengah di SMPN 1 Jatisari lulus tahun 2011 dan jenjang menengah di SMAN 1
Jatisari pada tahun 2014. Kemudian pendidikan tinggi S1 di Universitas
Singaperbangsa Karawang jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia lulus
tahun 2018, dan kini penulis melanjutkan studinya pada program magister
Pendidikan Bahasa Indonesia di Intitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi
Cimahi. Penulis saat ini berprofesi sebagai guru swasta di sekolah menengah
kejuruan dan sekolah menengah pertama di Kabupaten Karawang.
Di kampung hingga di kampus, penulis aktif bergiat dalam organisasi
baik organisasi kepemudaan, organisasi masyarakat dan organisasi
kemahasiswaan. Adapun jabatan yang pernah diemban penulis adalah: Ketua
Umum Ekskul Musikalisasi Puisi PBSI FKIP Unsika 2014 – 2016, Pengurus BEM
FKIP Unsika 2015 – 2016, Ketua Umum Himadiksatrasia FKIP Unsika
2016 - 2017, Ketua Umum Paguyuban Alumni SMAN 1 Jatisari 14 2018, Wakil
Sekretaris Bid. Umum KTNA Kab. Karawang 2017 – 2021, dan sekarang masih
menjabat sebagai Ketua Umum IKAPBSI FKIP Unsika.
Penulis bermain gitar sejak sekolah dasar kelas 1, aktif dalam
kesenian musik, membentuk sebuah grup band dan tampil di panggung ke
panggung dari mulai SD, SMP, SMA dan sampai sekarang masih aktif bermain
musik dan menulis lagu. Penulis menyukai berbagai jenis genre musik seperti: Pop,
Rock, Metal hingga Grunge. Pada tahun 2013 sampai 2016 penulis berhasil
menciptakan mini album yang berjudul “Tersingkirkan” bersama bandnya “Failure of
December”. Mini album tersebut terdiri dari 7 lagu bergenre alternative rock, dua di
antaranya telah diarsipkan dalam dapur rekaman. Musik menurut penulis
merupakan semangat hidup, dengan musik akan memulihkan keadaan buruk dan
menghilangkan perasaan-perasaan sedih.
Karya lainnya yang pernah ditulis dalam bentuk buku, antara lain:
Kumpulan Cerita Rakyat Desa Wanakerta Kecamatan Telukjambe Barat (2017),
Antologi Puisi “Karawang Abadi dalam Puisi” (2018), Bunga Rampai “Pembelajaran
di Era Pandemi” (2021), Naskah Drama “Ciung Wanara dan Telaga Warna” (2021),
Naskah Drama “Ande-ande Lumut, Pesut Mahakam, dan Bukti Cinta Takatuliang”
(2021).