Profil Penulis
Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Malang
BIOGRAFI
SINGKAT
Lintang Ayu Ningtiyas
dilahirkan di Kediri, 19 April
2002. Saat ini penulis masih
berstatus sebagai mahasiswa
Pendidikan Sejarah, Fakult20a25s
Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Malang.
LINTANG AYU NINGTIYAS
200731638068
ii
II PENYUSUN RATFAD ISI
III DAFTAR ISI
IV GLOSARIUM
V PETA KONSEP
1 PENDAHULUAN
1 IDENTITAS E-MODUL
1 KOMPETENSI DASAR
2 DESKRIPSI SINGKAT MATERI
2 PETUNJUK PENGGUNAAN E-MODUL
3 2 MATERI PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
KEGIATAN
3 TUJUAN PEMBELAJARAN
3 URAIAN MATERI
10 R A N G K U M A N
11 P E N U G A S A N
KELOMPOK
12 LATIHAN SOAL
14 PENILAIAN DIRI
15 EVALUASI
16 DAFTAR PUSTAKA
iii
GLOSARIUM
Hukum Hukum yang berlandaskan Al-Qur’an, As-Sunnah,
Islam dan Al-Ijtihad dalam mengatur kehidupan dari
manusia yang berlaku secara universal, relevan
Kejawen dengan setiap ruang dan waktu bagi semua
manusia
Kepercayaan yang diamut orang Jawa
Pradata Perkara yang menjadi urusan negara
Padu Perkara yang menjadi urusan pengadilan raja
Pathok
Nagari Hakim dari alim ulama'
Ketib Pejabat pengadilan yang tugasnya membantu
hakim dalam membuat berita acara pemeriksaat
Tayub saat proses persidangan
Tarian yang dilakukan oleh laki laki dan
perempuan yang diiringi oleh gamelan dan
tembang untuk meramaikan pesta pernikahan dan
sebagainya
IV
PETA KONSEP
PELAKSANAAN HUKUM ISLAM DI
KERAJAAN MATARAM ISLAM PADA MASA
PEMERINTAHAN SULTAN AGUNG
HANYOKROKUSUMO TAHUN 1613-1645
KERAJAAN MATARAM PENGERTIAN HUKUM
ISLAM ISLAM
SULTAN AGUNG PERKEMBANGAN
HANYOKROKOSUMO HUKUM ISLAM PADA
MASA KERAJAAN
MATARAM ISLAM
PELAKSANAAN HUKUM ISLAM
PADA MASA SULTAN AGUNG DI
KERAJAAN MATARAM ISLAM
V
PENDAHULUAN
A. IDENTITAS E-MODUL
MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA
KELAS: X
ALOKASI WAKTU: 2 × 45
JUDUK E-MODUL: PELAKSANAAN HUKUM ISLAM DI
KERAJAAN MATARAM ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN
SULTAN AGUNG HANYOKROKUSUMO TAHUN 1613 - 1645
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.8 Menganalisis Perkembangan Kehidupan 3.8.1 Menjelaskan mengenai
Masyarakat, Pemerintahan, dan Budaya pada perkembangan kerajaan islam di
Masa Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia Indonesia ( Mataram Islam )
serta Menunjukkan Contoh Bukti-Bukti yang
Masih Berlaku pada Kehidupan Masyarakat 3.8.2 Mengidentifikasi mengenai
Indonesia Masa Kini. hukum islam yang berkembang di
Kerajaan Mataram Islam
3.8.3 Menunjukkan penerapan dari
hukum islam pada masa pemerintahan
Sultan Agung di Kerajaan Mataram
Islam
1
C. DESKRIPSI SINGKAT MATERI
Dalam modul ini akan dipaparkan mengenai pengertian hukum islam. Selain itu juga
akan ada penjelasan mengenai salah satu kerajaan yaitu kerajaan Mataram Islam yang
dilanjutkan dengan pembahasan mengenai raja yang berhasil membawa Mataram Islam ke masa
kejayaan yaitu Sultan Agung Hanyokrokusumo dan kemudian ada pembahasan mengenai
perkembangan hukum islam pada masa kerajaan Mataram Islam serta yang terakhir yaitu
membahas mengenai pelaksanaan hukum islam di kerajaan Mataram Islam pada masa Sultan
Agung. Setelah siswa nantinya membaca dan memahami e-modul ini diharapkan dapat
memperkaya wawasan siswa mengenai hukum islam dan pelaksanannya di kerajaan Mataram
Islam dan memungkinkan siswa juga membandingkannya dengan hukum islam di masa
sekarang.
D. PETUNJUK PENGGUNAAN E-MODUL
Baca dan pahami kompetensi dasar beserta indikator yang harus dicapai sehingga dapat
dipahaminya mengenai pokok-pokok pembahasan dalam pembelajaran di e-modul ini.
Perhatikan dan lakukan setiap kegiatan pembelajaran yang terdapat di e-modul ini
sehingga dapat menyelesaikan soal/tugas yang ada dalam modul ini.dengan baik.
Diskusi dengan teman atau guru kalau missal ada materi yang belum dipahami
Lakukan kegiatan evaluasi untuk mengecek pemahaman mengenai materi.
Belajar secara mandiri jika perlu bantuan dapat bertanya langsung kepada guru
Dalam menjawab dianjurkan tidak melihat kunci jawaban yang ada
Jika memang nilaimu masih kurang maka bisa belajar lagi dan lagi untuk lebih mengasah
materi pembelajaran.
E. MATERI PEMBELAJARAN
E-Modul ini memuat 1 pembelajaran yang terdiri dari materi , soal Latihan dan soal
evaluasi.
Materi :
-Pengertian Hukum Islam
-Kerajaan Mataram Islam
-Sultan Agung Hanyokrokusumo
-Perkembangan Hukum Islam pada Masa Kerajaan Mataram Islam
-Pelaksanaan Hukum Islam pada Masa Sultan Agung di Kerajaan Mataram Islam
2
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Mengetahui hukum islam yang ada pada kerajaan Mataram Islam masa Sultan Agung
2.Mengetahui bagaimana pelaksanaan hukum islam di Kerajaan Mataram Islam
3.Mengetahui perbedaan antara hukum islam pada masa kerajaan Mataram Islam dengan masa kini
4.Dapat membuat karya mengenai pelaksanaan hukum islam pada masa Kerajaan Mataram Islam
yang dibandingkan dengan hukum islam masa kini
B. URAIAN MATERI
Pada catatan sejarah manusia di masa lalu, terdapat banyak kerajaan-kerajaan islam yang
memegang peranan penting dalam perkembangan agama islam di Indonesia. Di setiap kerajaan
tersebut pasti memiliki hukum untuk mengatur perilaku dari manusia agar tidak berlaku sewenang-
wenang. Menurut Fuad ( 2005 ) bahwa hukum islam yang ada di kerajaan kerajaan ini telah menjadi
bagian dari kehidupan masyarakat secara budaya maupun sosial.
Hukum islam ada pada masa kerajaan karena dipengaruhi oleh politik dan kekuasaan. Hukum
islam diterapkan di setiap kebijakan seperti pengangkatan pejabat , undang undang yang berdasar pada
ajaran islam untuk menyelesaikan perkara, menjadikan islam sebagai agama resmi di kerajaan.
Penerapan hukum islam ini juga terjadi pada kerajaan Mataram Islam yang merupakan salah satu
kerajaan yang cukup berpengaruh di pulau Jawa. Di kerajaan Mataram Islam telah dikenal istilah
pidana dan perdata dan jika dibandingkan dengan kerajaan lainnya , kerajaan Mataram Islam ini lebih
spesifik dalam mengakomodasikan hukum adat setempat yaitu adat Jawa. Untuk lebih jelasnya ,
simak materi berikut !
1.Pengertian Hukum Islam
Hukum islam dapat dikatakan sebagai hukum yang berlandaskan Al-Qur’an, As-
Sunnah, dan Al-Ijtihad dalam mengatur kehidupan dari manusia yang berlaku secara universal,
relevan dengan setiap ruang dan waktu bagi semua manusia. Hukum islam dalam bahasa
Inggris yaitu Islamic Law yang biasanya dipakai oleh para orientalis saat mengartikan kata
syariah. Di dalam agama islam , aturan tidak disebut dengan istilah hukum, ahkam, ataupun
kata lainnya tetapi aturan disebut sebagai syariah yang berarti jalan menuju sumber air. Jadi
dapat dikatakan bahwa hukum islam ini merupakan sumber pedoman dari kehidupan manusia
sehingga tidak hanya sebatas hukum saja yang wajib di taati dengan sanksi apabila melanggar.
Hukum islam yang diterapkan oleh penguasa yang ada di wilayah tertentu biasa disebut
dengan qonun dan hal ini juga berlaku di masa kerajaan. Hukum islam ini disesuaikan dengan
waktu, tempat, dan keadaan sedangkan kehidupan di masyarakat selalu berubah seiring dengan
waktu sehingga hukum islam hanya perlu untuk menyesuaikannya agar dapat tercipta keadilan
di masyarakat.
3
2. Kerajaan Mataram Islam
a. Letak Geografis
Kerajaan Mataram Islam terletak di daerah Jawa Tengah bagian
selatan yang berpusat atau beribukota di kawasan Kotagede ( daerah
Yogyakarta sekarang ). Awalnya hanya daerah tersebut namun semakin
lama semakin berkembang dengan meliputi daerah Jawa Tengah, Jawa
Timur, dan sebagian Jawa Barat yang membuat Kerajaan Mataram Islam
menjadi kerajaan besar.
Gambar 1.1 Peta Kerajaan Mataram Islam
Sumber: http://www.guruips.com/2018/08/kerajaan-mataram-islam-letak-
peninggalan.html
b . S e j a r a h B e r d i r i n y a K e r a j a a n M a t
a r a m I s l a m
Kerajaan Mataram Islam berdiri tahun 1582. Pada mulanya
sebelum menjadi kerajaan, wilayah Mataram Islam ini merupakan hutan
yang bertumbuhan tropis dan berada diatas puing-puing istana tua dari
Mataram Hindu. Kemudian menjadi bawahan dari Kesultanan Pajang
hingga akhir abad ke-16. Namun, daerah Mataram yang dikuasai oleh
Kesultanan Pajang ini dihadiahkan oleh Sultan Hadiwijaya kepada Ki
Ageng Pemanahan karena sebagai balas jasa perjuangannya dalam
mengalahkan Arya Panangsang. Hal ini berawal dari Sultan Hadiwijaya
yang merupakan raja dari Kesultanan Pajang ingin menegakkan
kekuasaan Pajang dengan mengambil kekuasaan Demak. Namun , Sultan
Hadiwijaya merasa bahwa tidak mudah mengalahkan Arya Panangsang
sehingga Sultan Hadiwijaya ini mengadakan sebuah sayembara.
Sayembara tersebut isinya bagi siapa saja yang bisa mengalahkan
Panangsang akan mendapatkan hadiah berupa tanah Pati dan Mataram.
Kemudian dalam sayembara tersebut, Panangsang ini berhasil dikalahkan
oleh Danang Sutawijaya yang merupakan putra dari Pemanahan.
Kemenangan Danang ini dianggap karena strategi dari Pamanahan dan
Panjawi maka Sultan Hadiwijaya memberikan tanah tersebut kepada dua
orang ini. Penjawi yang mendapatkan tanah Pati yaitu sebuah kadipaten
yang berada di pesisir utara sedangkan untuk Pemanahan mendapatkan
tanah Mataram yang masih berupa hutan Mentaok yang berada di sekitar
Kotagede , Yogyakarta. Pemanahan ini kemudian dikenal dengan sebutan
Ki Gede Mataram ( Purwadi , 2010).
4
Daerah Mataram ini yang sudah diberikan oleh Ki Agung
Pemanahan dibangun menjadi tempat pemukiman baru dan persawahan.
Ada beberapa penguasa setempat yang menentang pembangunan ini seperti
Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Tembayat. Namun, hal tersebut tidak dapat
mengubah pendirian dari Ki Ageng Pemanahan dalam melanjutkan
pembangunan daerah tersebut. Ki Ageng Pemanahan membangun pusat
kekuatannya di Plered serta menyiapkan strategi untuk menundukkan para
penguasa setempat yang menentang kehadirannya. Kemudian pada tahun
1575, Ki Ageng Pemanahan meninggal yang digantikan oleh putranya
yaitu , Danang Sutawijaya atau Pangeran Ngabehi Loring Pasar.
c. Raja-Raja yang Pernah Memerintah Kerajaan Mataram Islam
1. Sutawijaya/ Panembahan Senopati ( 1584-1601 )
Setelah Pemanahan meninggal tahun 1575 yang berujung
digantikan oleh Sutawijaya dengan berusaha untuk mewujudkan mimpi
ayahnya yaitu membebaskan Mataram dari kekuasaan Pajang yang
membuat hubungan antara Mataram dengan Pajang menjadi buruk.
Ketegangan yang terjadi di antara Mataram dengan Pajang ini
menimbulkan peperangan. Setelah Sultan Hadiwijaya wafat pada 1587,
Sutawijaya mengangkat dirinya sebagai raja Mataram dengan gelarnya
Panembahan Senopati Ing Alaga yang berarti panglima perang.
Dibawah kekuasaan Sutawijaya, Mataram semakin berkembang (
Badio, 2012 ). Wilayah kekuasannya juga diperluas hingga meliputi
Surabaya , Madiun, Pasuruan, Ponorogo, dan Kediri.
2.Raden Mas Jolang / Panembahan Seda ing Krapyak ( 1601- 1613 )
Peran dari Raden Mas Jolang ini tidak banyak dicatat karena ia
meninggal pada usia yang muda dengan waktu berkuasa yang termasuk
singkat. Tapi pada masa pemerintahannya, Raden Mas Jolang sibuk
dengan usahanya dalam mempertahankan wilayah yang sudah
ditaklukkan oleh ayahnya karena terdapat ancaman Portugis dan Belanda
yang semakin besar terhadap Jawa. Selanjutnya pada tahun 1612, Raden
Mas Jolang berhasil menguasai Gresik.
3.Raden Mas Rangsang /Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613- 1645)
Pada masa pemerintahan Sultan Agung ini , kerajaan Mataram
Islam mencapai masa kejayaan. Hal ini karena banyak aspek kehidupan
yang mengalami kemajuan misalnya dari bidang militer dan politik:
Mataram Islam memiliki pertahanan yang kuat sehingga pemerintah
Belanda sulit untuk menembus daerah Mataram, Sultan Agung mampu
untuk membuat para bupati mengakui kekuasaan dari pusat Mataram,
adanya penyusunan kitab undang-undang surya alam yaitu kitab
perpaduan mengenai hukum islam dan adat istiadat Jawa, serta mampu
mengirim armada untuk menyerang Batavia yang telah dikuasai oleh
VOC.
5
Dari bidang kegamaan, Sultan Agung ini merupakan penguasa yang
memiliki perhatian yang besar terhadap pekembangan islam di tanah Jawa.
Ia selalu pergi ke masjid dan para pembesar diharuskan mengikutinya,
menegakkan syariat yang harus ditaati seperti tradisi khitan,
memendekkan rambut untuk kaum pria, serta mengenakkan tutup kepala
yang berwarna putih. Selain itu , ia juga memadukan tradisi pesantren
islam dengan tradisi kejawen yang berdasarkan kepada perhitungan tahun.
Dibidang kebudayaan, ia berhasil membuat karya yang terkenal yakni
kitab serat sastra gendhing dengan isinya mengenai budi pekerti luhur dan
keselarasan lahir batin. Kemudian , Sultan Agung juga memerintahkan
para pujangga untuk menuliskan sejarah babad tanah Jawi.
Pada bidang perekonomian, sesuai dengan letak geografis dari
Mataram sendiri yakni di pedalaman maka sektor ekonominya adalah
agraris. Pertanian inilah yang menjadi sumber ekonomi negara, sumber
kejayaan sekaligus sumber politik ekspansi ke daerah-daerah lain sebagai
upaya dalam memperluas penguasaan tanah yang nantinya dapat dijadikan
sebagai sumber produksi padi ( beras ) yang sejak dahulu membuat Pulau
Jawa terkenal ( Daliman, 2012 ).
4.Raden Mas Sayidin/Amangkurat I ( 1646- 1677 )
Pada masa pemerintahan Amangkurat I ini banyak pemberontakan
yang dilakukan oleh rakyat. Hal ini karena Amangkurat sendiri bekerja
sama dengan pihak Belanda sehingga banyak rakyat yang tidak senang
dengan hal tersebut. Dapat dikatakan pada masa Amangkurat I ini ,
Kerajaan Mataram Islam mulai mengalami kemunduran. Pada masa ini,
wilayah kekuasaan Mataram Islam mulai berturut-turut menyempit karena
sudah direbut oleh kompeni VOC. Puncaknya yaitu saat terjadinya
pemberontakan yang dilakukan oleh Trunojoyo yang merupakan penguasa
Madura pada 1670-an yang membuat Amangkurat I harus melakukan
pelarian namun kemudian meninggal di Tegal saat pelarian tersebut dan
kemudian digantikan oleh putranya Amangkurat II.
5.Adipati Anom / Amangkurat II
Pada masa pemerintahannya, Amangkuat II meminta bantuan ke VOC
agar dapat meredam pemberontakan Trunojoyo. Pada tahun 1679,
Trunojoyo berhasil dilumpuhkan dan Kerajaam Mataram Islam diberikan
kepada Amangkurat II ini.
Pada tahun 1755 terjadinya perjanjian Giyanti yang membuat
perpecahan di Kerajaan Mataram Islam yang terbagi menjadi 2 kekuasaan
yaitu Kesunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta. Pada tahun
1757 dan 1813 pecah lagi dengan munculnya Mangkunegara dan
Pakualaman. Keempat pecahan dari Kerajaan Mataram Islam ini pada masa
Hindia Belanda dinamakan sebagai Vorstenlanden dan keempatnya
menjalankan wilayah dan perannya masing-masing.
6
3. Sultan Agung Hanyokrokusumo
Gambar 2.1 Sultan Agung Hanyokrokusumo
Sumber: https://kebudayaan.jogjakota.go.id/page/index/sultan-agung
S u l t a n A g u n g m e r u p a k a n s a l a
h s a t u r a j a M a t a r a m I s l a m y a n g
berkuasa setelah pemerintahan Panembahan Senopati dan Panembahan
Seda ing Krapyak. Ia Merupakan putra pertama dari Panembahan Seda ing
Krapyak dengan putri dari Pangeran Benowo yaitu Ratu Mas Adi Dyah
Banawati. Ia lahir di Yogyakarta pada 14 November 1593 M dan wafat
pada 1645 M ( Purwadi, 2010 ). Ada versi lain yang mengatakan bahwa
Sultan Agung dilahirkan pada tahun 1591 M di Kotagede, Yogyakarta (
Komandoko, 2011 ).
Sultan Agung ini naik tahta saat usianya 20 tahun pada 1613.
Menjelang wafat ayahnya, Panembahan Krapyak menunjuk Sultan Agung
menjadi penggantinya padahal sebelumnya Panembahan Krapyak sudah
menjanjikan kepada putranya yang lebih muda yaitu Martapura sebagai
penggantinya.
Saat memerintah, Sultan Agung dikenal sebagai raja Mataram yang
cerdas, tangkas, dan taat dalam menjalankan agama islam sehingga
dibawah kepemimpinannya, Kerajaan Mataram Islam bisa mencapai
puncak kejayaannya dan menjadi kerajaan yang terbesar di Pulau Jawa (
Gunarso, 2007 ). Selain itu , Sultan Agung juga dikenal sebagai raja yang
cakap, bijaksana, dan cerdik dalam menjalankan roda pemerintahan yang
berdampak pada perekonomian pada masyarakat Mataram Islam semakin
berkembang pesat yang didukung oleh hasil bumi yang sangat melimpah
serta wilayah kekuasaan Mataram Islam juga semakin luas. Hal inilah
yang membuat Sultan Agung dikenal sebagai raja Mataram dengan
ekspansi wilayahnya.
Sebagai raja kerajaan Islam, Sultan Agung meupakan penguasa yang
taat dalam beragam. Ia rajin dalam menjalankan agama dan beribadah
kepada Allah Swt. Namun , Sultan Agung tetaplah orang Jawa sehingga ia
juga tetap menjalankan tradisi dari leluhurnya yaitu menghormati arwah
para leluhurnya ( Soemanto, 2003 )
7
4. Perkembangan Hukum Islam pada Masa Kerajaan Mataram Islam
Hukum islam berawal sebelum adanya kerajaan islam berdiri yang
membuat para pedagang muslim mulai mendirikan beberapa pemukiman.
Di pemukiman-pemukiman tersebut, para umat islam mulai menjalankan
agama Allah dengan taat dan berusaha dalam menerapkannya di
kehidupan mereka. Hukum islam ini penerapannya ditiap kerajaan
berbeda tergantung pada waktu dan tempatnya.
Di kerajaan Mataram Islam sendiri, awalnya hukum islam kurang
berpengaruh di Mataram Islam. Hal ini karena ajaran yang berkembang
pada saat itu adalah ajarah Hindu yang juga mempengaruhi sistem
peradilannya. Kemudian, perkara juga terbagi menjadi 2 bagian yaitu
perkara yang menjadi urusan negara ( pradata ) dan perkara yang tidak
menjadi urusan pengadilan raja ( Padu ). Seiring berjalannya waktu ,
tepat saat kepemimpinan Sultan Agung, hukum islam mulai berkembang
dan berpengaruh di masyarakat dengan mulainya diadakan perubahan
pada sistem peradilan dengan memasukkan unsur-unsur agama islam
dalam peradilan pradata kemudian mendorong orang orang yang kompeten
di bidang hukum islam untuk masuk ke lembaga peradilan. Sultan Agung
ini mengambil kebijakan politik hukumnya dengan cara mengambil
lembaga yang telah berkembang di masyarakat yang kemudian
memasukkan prinsip-prinsip keislaman. Setelah masyarakat sudah siap
dengan prinsip islam maka untuk peradilan pradata pun juga diubah
menjadi peradilan surambi yang pelaksanannya di Serambi Masjid Agung
( Gunaryo, 2006 ).
5. Pelaksanaan Hukum Islam pada Masa Sultan Agung di Kerajaan Mataram Islam
Pelaksanaan hukum islam di masa Sultan Agung ini dilakukan di
pengadilan yang awalnya bernama pengadilan pradata menjadi pengadilan
surambi. Untuk pemimpin pengadilannya sudah beralih ke tangan
penghulu yang didampingi oleh beberapa ulama dari lingkusan pesantren
sebagai anggota majelisnya. Dengan adanya pengadilan surambi maka
sultan tidak bisa mengambil keputusan yang bertentangan dengan
nasihatnya ( Alaiddin Koto, 2010 ). Beberapa perkara hukum yang diadili
sesuai dengan syariat di pengadilan :
1.Harta kekayaan
2.Perkawinan
3.Hutang piutang
4.Pinjam meminjam
5.Talak
6.Warisan
7.Hukum pidana diantaranya pencurian dan pembunuhan
8
Di pengadilan terdapat pengurus yang terdiri dari 10 orang yaitu
Kyai penghulu sebagai ketua, anggota pathok nagari yang terdiri dari 4
orang, seorang penghulu hakim dan sisanya yang terdiri dari para ketib,
dan para abdi dalem yang yang bertugas dalam eksekutor hukuman antara
lain abdi dalem martalulut dan abdi dalem singanagara. Abdi dalem
martalulut ini berjumlah 15 orang dan tugasnya untuk memenggal kepala
seseorang yang dianggap bersalah sedangkan abdi dalem singanagara juga
berjumlah 15 orang yang bertugas dalam memenggal leher orang yang
sudah dijatuhi hukuman mati dengan menggunakan wedhung ( pisau besar
bersarung ), mengikat tangan dan kaki , memberangus dan merajam.
Untuk pelaksanaan eksekusi hukuman mati tersebut yaitu di Alun-alun
Utara ( lor ). Ada beberapa kejahatan yang mendapatkan hukuman mati
yaitu :
a)Pemberontakan
Pemberontakan dapat mengakibatkan persatuan dan kesatuan
negara menjadi terganggu dan jika tidak ditumpas dapat berpengaruh
terhadap daerah lain. Hal inilah yang membuat hukuman bagi para
pemberontak adalah hukuman mati. Dengan hukuman ini, maka
pemberontak akan merasakan jera.
b)Tawanan perang
Tawanan yang dihukum mati adalah mereka yang tidak mau disunat
dan masuk islam. Selain itu mereka juga dapat membahayakan
keselamatan raja seperti Antonie Paulo yang diduga melakukan sihir
terhadap raja. Untuk pelaksanannya sendiri, para tawanan diberikan
kesempatan hidup dalam kurun waktu 1 bulan untuk berfikir.
c)Gagal dalam menjalankan perintah raja
Para panglima yang gagal menjalankan perintah raja akan dihukum
mati hal ini karena pentingnya tugas yang diemban. Misalnya saja pada
saat penyerangan VOC yang pertama yang mengeluarkan biaya yang besar
serta pasukan yang banyak namun hasilnya tidak diinginkan. Karena
sebab itu, membuat para panglima dijatuhi hukuman mati dengan alasan
kalau mereka tidak berjuang secara mati – matian dalam menyerang VOC.
d)Melakukan zina
Perbuatan zina dapat dihukum mati karena akan dapat menjadi
konfik di dalam kerajaan berakibat melemahnya kerajaan.
Hukuman untuk orang -orang yang melakukan kejahatan tidak hanya
hukuman mati saja tetapi juga terdapat hukuman cambuk bagi orang-
orang yang melakukan pelanggaran seperti perjudian, melarikan seorang
Wanita, dan pergelaran tayub ( purwadi, 2005 ).
Hukum islam yang diterapkan di Mataram Islam khusunya hukuman
mati bagi orang-orang yang melakukan kejahatan besar merupakan
hukuman yang dipandang efektif. Hukum islam inilah yang membawa
Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya.
9
C. RANGKUMAN
Hukum islam dapat dikatakan sebagai hukum yang berlandaskan Al-
Qur’an, As-Sunnah, dan Al-Ijtihad dalam mengatur kehidupan dari
manusia yang berlaku secara universal, relevan dengan setiap ruang dan
waktu bagi semua manusia. Hukum islam ini sudah digunakan pada zaman
kerajaan islam terutama di kerajaan Mataram Islam.
Kerajaan Mataram Islam sendiri terletak di Kotagede, Jawa Tengah.
Awalnya Mataram ini masihlah berupa hutan Mentaok yang kemudian
dibangun oleh Pemanahan sebuah pemukiman serta persawahan disana.
Pada masa Sutawijaya, Kerajaan Mataram Islah telah mengalami
perkembangan. Saat Kerajaan Mataram Islam dibawah kepemimpinan
Sultan Agung Hanyokrokusumo, Kerajaan Mataram Islam ini mengalami
kemajuan dari berbagai aspek sehingga dinamakan masa kejayaan.
Setelah kepemimpinan Sultan Agung, Kerajaan Mataram Islam sudah
mulai mengalami kemunduran karena banyaknya konflik yang terjadi.
Masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo adalah masa
yang damai sehingga Kerajaan Mataram Islam dapat mencapai
kejayaanya. Sultan Agung sendiri merupakan putra pertama dari
Panembahan Seda Ing Krapyak ( raja kedua dari Kerajaan Mataram Islam
) dengan Ratu Masa Adi Dyah Banawati. Sultan Agung naik tahtah saat
usianya masih 20 tahun dan dikenal sebagai raja yang cerdas, tangkas,
taat dalam beragama, cakap, bijaksana, dan cerdik dalam menjalankan
roda pemerintahan.
Sultan Agung ini berhasil memajukan berbagai aspek kehidupan
termasuk memasukkan hukum islam pada perpolitikan. Sebelum
pemerintahannya, hukum islam masihlah belum berpengaruh karena pada
saat itu ajaran yang berkembang adalah ajaran Hindu yang juga
mempengaruhi sistem peradilan di Kerajaan Mataram Islam. Namun,
setelah kepimimpinan Sultan Agung ini, Hukum Islam mulai berpengaruh
di masyarakat dengan mulainya diadakan perubahan pada sistem
peradilan dengan memasukkan unsur-unsur agama islam dalam peradilan
pradata kemudian mendorong orang orang yang kompeten di bidang
hukum islam untuk masuk ke lembaga peradilan.
Pelaksanaan hukum islam di masa Sultan Agung ini dilakukan di
pengadilan yang awalnya bernama pengadilan pradata menjadi pengadilan
surambi. Untuk perkara yang diadili yaitu : harta kekayaan, perkawinan,
hutang piutang, pinjam meminjam, talak, warisan, hukum pidana seperti
pencurian dan pembunuhan. Untuk perkara yang berat hingga dijatuhi
hukuman mati pelaksanannya adalah di Alun-Alun sedangkan untuk
perkara lainnya dilaksanakan di Serambi Masjid Agung.
10
D. PENUGASAN KELOMPOK
Bacalah materi mengenai pelaksanaan hukum islam di kerajaan
mataram islam pada masa pemerintahan sultan agung hanyokrokusumo
tahun 1613-1645 kemudian bentuklah kelompok yang terdiri dari 3
anggota. Setelah membentuk kelompok buatlah sebuah essay yang
berhubungan dengan hukum islam pada masa kini di Indonesia dan
kaitkan dengan hukum islam pada masa Kerajaan Mataram islam. Pilih
tema melalui gambar dibawah, diskusikan dengan teman sekelompokmu
dan buatlah 1 essay yang nanti akan dipresentasikan.
12
43
11
E. LATIHAN SOSIAL
1.Hukum yang berlandaskan Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Al-Ijtihad
dalam mengatur kehidupan dari manusia yang berlaku secara universal,
relevan dengan setiap ruang dan waktu bagi semua manusia disebut…..
a.Hukum perdata
b.Hukum Pidana
c.Hukum adat
d.Hukum Islam
2.Sebab Sultan Hadiwijaya memberikan tanah Mataram kepada
Pemanahan adalah……
a.Pemanahan merupakan kerabat dekat Sultan Hadiwijaya
b.Pemanahan berhasil menyusun strategi untuk mengalahkan Arya
Panangsang
c.Pemanahan berhasil mengalahkan Arya Panangsang
d.Sultan Hadiwijaya ingin menjalin kerjasama dengan pemanahan dalam
hal politik
3.Raja yang berhasil membawa Mataram Islam mencapai pucak kejayaan
adalah…..
a.Panembahan Senopati
b.Panembahan Seda Ing Krapyak
c.Raden Mas Rangsang
d.Amangkurat I
4.Sultan Agung yang merupakan salah satu raja dari Kerajaan Mataram
islam yang menaiki tahta ketika berumur…..
a.20 tahun
b.32 tahun
c.26 tahun
d.22 tahun
5.Pada masa pemerintahan Sultan Agung, para panglima yang gagal
dalam menjalankan perintah raja akan dijatuhi hukuman mati. Hal ini
karena…..
a.Para panglima diduga melakukan penghianatan
b.Sultan Agung sangat otoriter dan tidak berperikemanusiaan
c.Para panglima dianggap tidak berjuang secara sungguh-sungguh yang
dapat membuat kerajaan dalam bahaya
d.Para panglima tidak takut pada hukum di kerajaan Mataram Islam
12
KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL
1D
Hukum islam dapat dikatakan sebagai hukum yang berlandaskan Al-
Qur’an, As-Sunnah, dan Al-Ijtihad dalam mengatur kehidupan dari
manusia yang berlaku secara universal, relevan dengan setiap ruang dan
waktu bagi semua manusia
2B
Pemanahan berhasil menyusun strategi dengan Panjawi untuk
mengalahkan Panangsang sedangkan orang yang dilawan oleh
Panangsang adalah Danang Sutawijaya yang merupakan anak dari
Pemanahan
3C
Raden Mas Rangsang atau Sultan Agung Hanyokrokusumo berhasil
membuat Kerajaan Mataram islam mencapai puncak kejayaannya karena
pada saat pemerintahannya hampir semua aspek kehidupan mengalami
kemajuan
4A
Sultan Agung naik tahta saat usianya 20 tahun pada 1613
5C
Para panglima tidak sungguh dalam berjuang dan hal ini terjadi pada
salah satu kasus yaitu pada saat penyerangan VOC yang pertama yang
mengeluarkan biaya yang besar serta pasukan yang banyak namun
hasilnya tidak diinginkan. Karena sebab itu, membuat para panglima
dijatuhi hukuman mati dengan alasan kalau mereka tidak berjuang
secara mati – matian dalam menyerang VOC.
13
F. PENILAIAN DIRI
BJawablah pertanyaan - pertanyaan berikut dengan jujur dan
bertanggungjawab!
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1.
Apakah kamu telah mengetahui yang
dimaksud dengan hukum islam
2. Apakah Kamu telah paham mengenai
Materi Kerajaan Mataram Islam
Apakah kamu sudah telah mengetahui
3. bagaimana Sultan Agung Hanyokrokusumo
itu
Apakah kamu sudah dapat menjelaskan
4. mengenai perkembangan hukum islam pada
masa kerajaan Mataram Islam
Apakah kamu dapat memahami bagaimana
pelaksanaan hukum islam pada masa
5. pemerintahan Sultan Agung di Kerajaan
Mataram Islam dan bagaimana perbedaan
dengan hukum islam pada masa kini
14
EVALUASI
15
DAFTAR PUSTAKA
Daliman.A. (2012). Islamisasi dan Perkembagan Kerajaan Kerajaan
Islam di Indonesia. Yogjakarta : Ombak.
Fuad, M. (2005). Hukum Islam Indonesia: Dari Nalar Partisipatoris
Hingga Emansipatoris. Yogyakarta: LKIS.
Gunarso,Arief. (2007). ‘’Sultan Agung Hanyokrokusumo’’, Ensiklopedia
Pahlawan Nasional. Jakarta: Tanda Baca.
Gunaryo, Achmad. (2006). Pergumulan Politik dan Hukum Islam : Reposisi
Peradlan Agama dari Peradilan “ Pupuk Bawang” Menuju Peradilan
Sesungguhnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Komandoko,Gamal. (2011). Atlas Pahlawan Indonesia. Yogyakarta:
Quantum Ilmu.
Purwadi. (2010). The History of Javanese kings: Sejarah Raja-raja Jawa
.Yogyakarta: Ragam Media.
Soemanto,Bakdi. (2003). Cerita Rakyat dari Yogyakarta 3. Yogyakarta:
Grasindo.
16