The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ekaarumsasim, 2022-10-09 08:07:27

2. BAHAN AJAR rencana aksi 3

2. BAHAN AJAR rencana aksi 3

BAHAN AJAR
Berorientasi Kurikulum Merdeka
(Sistematika Bahan Ajar sesuai Kurikulum Merdeka)

Satuan Pendidikan : SMAN 3 Lumajang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Pokok Bahasan : Inovasi Teknologi Biologi
Sub Pokok Bahasan : Kloning Hewan
Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit

A. Capaian Pembelajaran:
Peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan-permasalahan
berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman inovasi teknologi biologi.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran berbasis problem based learning (PBL) dengan
pendekatan saintifik, peserta didik dapat:
1. Menganalisis tahapan kloning pada tikus melalui media virtual reality dengan benar.
2. Menganalisis artikel tentang kode etik kloning dari sudut agama dan sosial melalui

diskusi dengan benar.
3. Menciptakan solusi tentang semakin banyaknya satwa yang punah setiap tahunnya

melalui diskusi dengan benar.

C. Materi Ajar

Bioteknologi Modern

Penerapan bioteknologi dalam segala bidang kehidupan semakin meningkat sejak
ditemukannya struktur dan fungsi DNA. Penemuan tersebut memberikan dampak yang besar
bagi perkembangan bioteknologi. Penerapan tersebut memberikan dampak yang besar bagi
perkembangan bioteknologi. Penerapan metode-metode baru seperti rekayasa genetika juga
mendukung terciptanya produk-produk baru yang lebih mutakhir.

Bioteknologi modern berkembang sejak ditemukannya struktur dan fungsi DNA.
Menggunakan mikroorganisme, atau bagian-bagiannya untuk memperbaiki dan
meningkatkan kinerja genetik organisme yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Menggunakan peralatan modern dengan berbagai teknologi, misalnya menggunakan mesin
isolasi, teknologi hibridoma, kloning, rekayasa biokimia, dan rekayasa genetika. Proses dan
hasilnya steril, mampu memproduksi banyak dalam waktu cepat, dan kualitas terstandarisasi.
Contoh kultur jaringan, organisme transgenik, hewan hasil kloning, dan insulin buatan.

Salah satu pemanfaatan bioteknologi modern adalah kloning hewan. Kloning hewan
merupakan usaha perbanyakan individu secara vegetatif. Kloning pada hewan dibedakan
menjadi dua macam, yaitu kloning embrio dan kloning transfer inti.

A. Kloning Embrio
Kloning embrio merupakan usaha untuk menghasilkan individu baru dengan sifat secara

genetik sama dengan kedua induknya tanpa melalui perkawinan secara ilmiah. Dengan teknik
ini, diharapkan dapat diperoleh hewan yang berkualitas baik dan berjumlah banyak dalam
waktu yang lebih cepat. Kloning embrio dapat dilakukan pada hewan Mammalia, misalnya
sapi, kelinci, dan domba.

Gambar 1. Tahapan kloning embrio pada sapi

Berdasarkan Gambar 1, tahapan teknik kloning embrio sebagai berikut.
1. Sel telur dari sapi betina difertilisasikan dengan sperma sapi jantan secara in vitro (di luar

tubuh.
2. Zigot hasil fertilisasi in vitro akan tumbuh menjadi embrio.
3. Embrio-embrio tersebut kemudian ditanamkan dengan cara disuntikkan ke dalam rahim

sapi-sapi betina dewasa lainnya.
4. Embrio di dalam rahim sapi betina akan tumbuh menjadi anak sapi hingga dlahirkan.

Saat ini, sudah ditemukan teknik pembekuan embrio, yaitu embrio disimpan pada suhu
rendah dalam waktu beberapa bulan hingga tahunan sebelum diiseminasikan ke rahim.
Kloning embrio juga dapat dilakukan pada manusia yang dikenal dengan istilah bayi tabung.
Teknik bayi tabung dilakukan terhadap pasangan suami-istri yang sulit memiliki keturunan
karena adanya hambatan pada sistem reproduksi, seperti ketidakmampuan menghasilkan
sperma atau sel telur yang subur, dinding rahim wanita yang lemah, terhambatnya fertilisasi,
atau terhambatnya pertumbuhan embrio di dalam rahim.

Gambar 2. Tahapan teknik bayi tabung

Prosedur bayi tabung dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Pasangan suami-istri yang sah diambil sel telur dan sel spermanya.

2. Sel telur dan sel sperma difertilisasaikan secara in vitro dalam tabung yang berisi
medium yang sesuai untuk pertumbuhan zigot hingga membentuk morula.

3. Morula kemudian diimplantasikan atau ditanam di dalam rahim ibu.
4. Di dalam rahim ibu, morula akan tumbuh menjadi blastula, gastrula, hingga menjadi bayi

yang siap dilahirkan.

B. Kloning Transfer Inti (Transplantasi Inti)
Domba Dolly merupakan hasil kloning transfer inti yang dilakukan oleh ilmuwan dari

Skotlandia yang dipimpin oleh Ian Wilmut pada tahun 1996 Kloning transfer inti, yaitu
memindahkan int dari sel donor ke sel yang lain agar diperoleh individu dengan sifat yang
sama dengan inti sel donor. Kloning transfer inti bertujuan menghasilkan individu baru
dengan sifat dan jenis kelamin yang sama dalam jumlah banyak.

Gambar 3. Tahapan kloning transfer inti

Manfaat Kloning Hewan
Menurut Rusda (2004), secara garis besar manfaat kloning adalah sebagai berikut.
1. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan Manfaat kloning terutama dalam rangka

pengembangan biologi, khususnya reproduksi-embriologi dan diferensiasi.
2. Untuk mengembangkan dan memperbanyak bibit unggul Seperti telah kita ketahui, pada

sapi telah dilakukan embrio transfer. Hal yangserupa tentu saja dapat juga dilakukan
pada hewan ternak lain, seperti pada domba, kambing dan lain-lain. Dalam hal ini jika
nukleus sel donornya diambil dari bibit unggul, maka anggota klonnya pun akan
mempunyai sifat-sifat unggul tersebut. Sifat unggul tersebut dapat lebih meningkat lagi,
jika dikombinasikan dengan teknik transgenik. Dalam hal ini ke dalam nukleus zigot
dimasukkan gen yang dikehendaki, sehingga anggota klonnya akan mempunyai gen
tambahan yang lebih unggul.
3. Untuk tujuan diagnostik dan terapi Sebagai contoh jika sepasang suami isteri diduga
akan menurunkan penyakit genetika thalasemia mayor. Dahulu pasangan tersebut
dianjurkan untuk tidak mempunyai anak. Sekarang mereka dapat dianjurkan menjalani

terapi gen dengan terlebih dahulu dibuat klon pada tingkat blastomer. Jika ternyata salah
satu klon blastomer tersebut mengandung kelainan gen yang menjurus ke thalasemia
mayor, maka dianjurkan untuk melakukan terapi gen pada blastomer yang lain, sebelum
dikembangkan menjadi blastosit. Contoh lain adalah mengkultur sel pokok (stem
cells) in vitro, membentuk organ atau jaringan untuk menggantikan organ ataujaringan
yang rusak.
4. Menolong atau menyembuhkan pasangan infertil mempunyai turunan Manfaat yang
tidak kalah penting adalah bahwa kloning manusia dapat membantu/menyembuhkan
pasangan
infertil mempunyai turunan. Secara medis infertilitas dapat digolongkan sebagai
penyakit, sedangkan secara psikologis ia merupakan kondisi yang menghancurkan atau
membuat frustasi. Salah satu bantuan ialah menggunakan teknik fertilisasi in vitro. (in
vitro fertilization = IVF). Namun IVF tidak dapat menolong semua pasangan infertil.
Misalnya bagi seorang ibu yang tidak dapat memproduksi sel telur atau seorang pria
yang tidak dapat menghasilkan sperma, IVF tidak akan membantu. Dalam hubungan ini,
maka teknik kloning merupakan hal yang revolusioner sebagai pengobatan infertilitas,
karena penderita tidak perlu menghasilkan sperma atau telur. Mereka hanya memerlukan
sejumlah sel somatik dari manapun diambil, sudah memungkinkan mereka punya
turunan yang mengandung gen dari suami atau istrinya.

Pemanfaatan kloning dalam aplikasi medik ditujukan untuk pengobatan, reproduksi, dan
replacement. Walaupun demikian, dalam hal pemanfaatannya masih banyak ketidak sesuaian
pendapat, terlebih lagi bila masalah kloning terkait langsung dengan nilai-nilai kemanusiaan,
hukum, dan etik. Walaupun kloning merupakan lahan penelitian yang melibatkan berbagai
disiplin ilmu yang bernaung di bawah biomolekuler dan bioteknologi, masih terdapat banyak
tantangan, ketidaksesuaian paham, ataupun oposisi dari berbagai pihak, terlebih lagi bila
berkaitan dengan etik, kepercayaan/agaman, dan hukum.

Berikut ini merupakan link media virtual laboratorium kloning tikus.

Link Artikel Ilmiah
a. Data jumlah satwa punah
https://dataindonesia.id/ragam/detail/sebanyak-16479-spesies-hewan-terancam-punah-pada-
2021
b. Manfaat kloning hewan
https://bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/kloning/
c. Kode etik kloning hewan
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/view/847/665

Bahan Ajar Pengayaan

Artikel:
https://idepmedia.com/images/idepmedia/downloads/free-media-downloads/organic-
gardening-and-farming/idep-media-fact-sheet-apa-itu-transgenik-id.pdf

Video:
https://www.youtube.com/watch?v=kh9kthH4BhM

Daftar Pustaka
Irnaningtyas. 2018. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mahdi, M Ivan. 2022. Sebanyak 16.479 Spesies Hewan Terancam Punah pada 2021.
(Online), (https://dataindonesia.id/ragam/detail/sebanyak-16479-spesies-hewan-
terancam-punah-pada-2021, diakses tanggal 28 September 2022).

Tegar, Muhammad. 2022. Kloning. (Online), (https://bbibsingosari.ditjenpkh.
pertanian.go.id/kloning/, diakses tanggal 28 September 2022)

Wangko, Sunny dan Erwin Kristanto. 2010. Kloning Manfaat Versus Masalah. Jurnal
Biomedik, Volume 2, Nomor 2, Juli 2020, hlm. 88-94. (Online),
(https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/view/847/665, diakses
tanggal 28 September 2022).


Click to View FlipBook Version