The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by inv.hubkarawang, 2022-12-05 19:31:35

Ebook Akuntansi

Ebook Akuntansi

Jurnal penutup merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang akan disusun pada akhir
periode pembukuan. Bagian dari laporan keuangan ini digunakan untuk menutup akun nominal untuk
menyiapkan neraca akhir periode.

Ada beberapa hal penting perlu dipahami dan diperhatikan saat menyusun jurnal penutup. Hal ini
termasuk bagaimana cara menyusunnya, berikut komponen apa saja yang harus dicatat di dalamnya.

1. Tujuan dan Fungsi Pembuatan Jurnal Penutup

Penyusunan jurnal penutup ini disesuaikan dengan bentuk perusahaan, baik CV, firma, maupun PT.
Penyusunan jurnal penutup yang dibuat fleksibel ini bertujuan untuk mempermudah pihak
berkepentingan untuk mempelajarinya.
Tujuan utama dari pembuatan jurnal penutup adalah untuk menutup semua akun yang berada pada
perkiraan sementara, sehingga saldonya menjadi nol. Hal ini dilakukan agar saldo pada akun modal
menunjukkan kondisi yang sesungguhnya pada saat akhir periode.

Fungsi dari jurnal penutup berikutnya adalah memisahkan akun pendapatan dan beban. Hal ini agar
kedua akun tersebut tidak bercampur dengan saldo pada periode pembukuan berikutnya. Setelah
pemisahan kedua akun tersebut, maka perusahaan bisa mulai menyusun periode berikutnya. Jurnal
penutup juga berguna untuk memudahkan proses auditing karena setiap transaksi antar periode sudah
dipisahkan. Pihak auditor perusahaan akan dengan mudah transaksi yang berada dalam beberapa
periode akuntansi sekaligus.

Kegunaan terakhir dari jurnal penutup adalah untuk membantu menyajikan laporan keuangan secara riil
dari perusahaan setelah penutupan pembukuan dalam satu periode. Laporan keuangan yang disajikan
pada akhir periode tersebut hanya memuat aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan.

Selanjutnya, ada beberapa komponen yang nantinya akan ditutup, yaitu akun nominal dan pembantu
modal. Jenis akun tersebut akan ditutup agar saldonya menjadi nol, sehingga tidak berpengaruh pada
transaksi keuangan perusahaan pada periode selanjutnya.

2. Cara Membuat Jurnal Penutup

Format laporan penutupan keuangan perusahaan ini susunannya sama dengan jurnal umum. Entri jurnal
yang disusun pada akhir periode ini digunakan untuk mentransfer saldo ke akun permanen. Saldo yang
ditransfer tersebut berasal dari akun nominal di dalam buku besar.

Pembuatan jurnal penutup dilakukan ketika penyusunan laporan keuangan tahunan perusahaan sudah
selesai dilakukan. Setiap akun nominal akan dipastikan saldonya kembali berjumlah nol agar
perusahaan bisa memulai siklus akuntansi pada periode berikutnya.

Penyusunan jurnal penutup ini sebenarnya didasarkan pada laporan laba rugi milik perusahaan. Pihak
akuntan perusahaan tidak perlu bingung lagi untuk membuka laporan keuangan lainnya, karena pada
laba rugi sudah dipaparkan angka nominalnya secara rinci.

Format jurnal umum yang dibuat sama seperti general journal juga mempunyai tujuan utama untuk
mempercepat proses pengerjaan. Di samping itu, format tersebut juga dianggap akan memudahkan
pihak auditing untuk memeriksa akun apa saja yang ada dalam jurnal penutup.

KElOMPOK 2


Komponen yang ada di dalam jurnal penutup antara lain adalah akun pendapatan, beban, ikhtisar
laba/rugi, dan prive. Berikut adalah ulasan lengkap terkait semua komponen akun yang harus disusun di
dalam jurnal penutup pada akhir periode.

Dalam membuat laporan keuangan terdapat elemen yang penting di dalamnya seperti daftar nama akun
yang sistematis, saldo nilai uang yang beredar dalam tiap segmen aktivitas, dan perhitungannya
menggunakan akuntansi yang dapat dipilih sesuai kebutuhan perusahaan

a. Akun Pendapatan

Akun pendapatan berisi setiap transaksi terkait penghasilan yang diterima oleh perusahaan dalam satu
periode. Pada umumnya penghasilan perusahaan dibedakan menjadi dua macam, yaitu akibat adanya
kegiatan operasional perusahaan dan pendapatan lainnya.

Pendapatan yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan contohnya adalah pemasukan
perusahaan saat berhasil melakukan penjualan barang atau jasa. Jenis pendapatan yang satu ini
dipengaruhi oleh faktor produksi perusahaan.

Jenis pendapatan lainnya di perusahaan berhubungan dengan penghasilan di luar kegiatan operasional
utama, misalnya seperti karena adanya penjualan mesin. Seluruh penghasilan tersebut akan di posting di
dalam buku besar khusus akun pendapatan

Pada proses pembuatan laporan keuangan, setiap akun penghasilan di dalam buku besar akan ditutup
dan dipindahkan saldonya ke dalam ikhtisar laba rugi pada saat entry jurnal di akhir. Penutupan akun
penghasilan tersebut cukup mudah, yaitu dengan membalik posisi saldonya.

Pasangan akun penghasilan perusahaan saat entri jurnal penutup adalah ikhtisar laba/rugi. Akun
pendapatan direkam pada posisi debet, sementara ikhtisar laba rugi menempati kredit. Berikut adalah
contoh cara mengentri jurnal penutup untuk akun pendapatan.

Akun penghasilan mempunyai saldo normal berada di sebelah debet, sehingga pada saat entri jurnal
penutup saldonya akan dipindahkan menjadi pasangan. Setelah jurnal penutup selesai dibuat, maka
saldo di dalam akun pendapatan akan berjumlah nol.

Perlu diketahui juga bahwa pada perusahaan dagang, terdapat sedikit perbedaan dengan bidang jasa
terkait akun pendapatannya. Pada perusahaan jasa biasanya pemasukan perusahaan akan dicatat ke
dalam pendapatan usaha, semetara pada usaha dagang akan diposting pada akun penjualan.

b. Akun Beban

Beban merupakan bentuk pengeluaran perusahaan selama satu periode untuk menjalankan kegiatan
operasional agar bisa mendapatkan keuntungan. Sama halnya seperti penghasilan, beban dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu beban usaha dan beban lainnya.

Akun beban usaha mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan. Contoh
dari beban usaha ini antara lain adalah, penyusutan peralatan, pembayaran gaji karyawan, dan biaya
listrik perusahaan.

KElOMPOK 2


Jenis pengeluaran yang berikutnya yaitu beban lain-lain dalam hal ini tidak lain adalah pengeluaran
yang tidak berkaitan secara langsung dengan kegiatan operasional perusahaan. Bentuk pengeluaran lain-
lain yang dibebankan pada perusahaan ini salah satunya adalah beban bunga dari pinjaman bank.

Cara penutupan beban ini dilakukan dengan memindahkan akun yang berkaitan ke dalam jurnal. Akun
beban ini diletakkan pada sisi kredit pada jurnal penutup, sebab saldo aslinya berada di debet, sehingga
harus dibalik. Pasangan dari akun beban saat dicatat ke dalam jurnal penutup adalah ikhtisar laba/rugi.
Fungsi dari akun ikhtisar laba/rugi adalah untuk mengetahui jumlah total beban perusahaan untuk
menghitung profit perusahaan. Berikut adalah contoh untuk mengentri jurnal penutup akun beban.

c. Ikhtisar Laba/Rugi

Komponen berikutnya yang harus dicantumkan di dalam jurnal penutup adalah akun ikhtisar laba rugi.
Cara yang digunakan untuk menutup ikhtisar laba rugi mempunyai sedikit perbedaan jika dibandingkan
dengan akun beban dan pendapatan/.

Akun ikhtisar laba rugi ditutup setelah penyusunan laporan keuangan dengan cara memindahkan
saldonya ke dalam rekening modal. Ada dua jenis cara yang bisa dilakukan untuk membuat jurnal
penutup akun ikhtisar laba/rugi. Ini tergantung kondisi perusahaan, apakah kemungkinannya menjadi
profit atau resiko.

Apabila perusahaan mengalami laba, dimana pendapatan lebih besar dibandingkan dengan beban, maka
akun ikhtisar laba rugi akan dicatat pada posisi debet, Ada pula kemungkinan lain yang juga bisa terjadi
berkaitan dengan keuangan perusahaan, yakni timbulnya kerugian. Ketika perusahaan mengalami
kerugian tersebut, maka saat menyusun jurnal penutupan akun ikhtisar laba/rugi akan diposting pada sisi
kredit,

Setiap kondisi akun ikhtisar laba/rugi di dalam jurnal penutup harus diposting karena mempunyai
pengaruh terhadap modal untuk periode akuntansi yang berikutnya. Modal yang dimiliki perusahaan
akan bertambah atau berkurang sesuai dengan posisinya di jurnal penutup.

d. Akun Prive

Akun terakhir yang harus ditutup saat menyusun jurnal akhir periode ini adalah akun prive. Pengertian
dari prive merupakan pengeluaran pribadi oleh pemilik perusahaan yang biasanya mempunyai jumlah
minim.

Prive tersebut harus diposting ke dalam buku besar untuk selanjutnya diadakan penutupan dalam jurnal
akhir periode. Pengeluaran perusahaan berbentuk prive ini akan mempengaruhi posisi modal, meskipun
hanya dalam jumlah kecil.

Prive ini nantinya akan dicatat pada sebelah kredit jurnal penutup, sementara bagian debet akan diisi
dengan modal. Penarikan modal milik pribadi tersebut akan mempengaruhi nominal dalam saldo modal
perusahaan untuk periode akuntansi berikutnya.

KElOMPOK 2


Hal yang harus diperhatikan sebelum membuat jurnal penutup adalah, sebaiknya pemilik tidak
mengambil modal tersebut secara berlebihan. Pengambilan modal yang dilakukan terlalu sering dan
berlebihan harus dihindari agar kestabilan keuangan tetap bisa dipertahankan.
Pada proses penyusunan jurnal penutup, posisi akun prive berada di sebelah kredit, sementara pada
bagian debitnya akan diisi oleh modal

3. Contoh Kasus Jurnal Penutup

Mempelajari cara untuk menyusun jurnal penutup tidak lengkap rasanya jika tanpa disertai dengan
contoh kasus. Pembuatan jurnal penutup bisa didasarkan pada neraca dan laporan rugi pada tahun
bersangkutan untuk mengetahui poin apa saja yang ada di dalam laporan keuangan.
Bentuk dari laporan laba rugi dan neraca tersebut dapat didesain dengan model yang sesederhana
mungkin agar memudahkan proses pembalikan.
Dalam hal ini, laporan keuangan perusahaan dagang terbilang lebih kompleks karena ada akun
penjualan yang sebagai pendapatan. Di samping itu, ada pula akun-akun lain yang terkait dengan
penjualan, sehingga diperlukan kejelian saat menyusunnya.
Akun beban pada perusahaan dagang juga dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu pengeluaran yang dilakukan
untuk proses produksi dan penyelenggaraan pengelolaan kantor. Kedua jenis beban tersebut harus
dimasukkan ke dalam jurnal penutup. Berikut adalah contoh kasus untuk menyusun jurnal penutup yang
ada di suatu perusahaan.

KElOMPOK 2


KElOMPOK 2


KElOMPOK 2


Setiap akun yang ada dalam laporan laba rugi harus dipindahkan semuanya ke dalam jurnal penutup.
Pemindahan akun tersebut dilakukan dengan proses pembalikan agar saldonya menjadi nol dan tidak
perlu lagi dicantumkan untuk neraca awal periode berikutnya.

Profit milik perusahaan yang didapatkan dari laporan laba rugi akan dimasukkan ke dalam laba bersih
yang ditahan atau tambahan modal. Hal tersebut ditandai dengan penutupan akun ikhtisar laba rugi dan
bertambahnya nominal modal pada neraca.

B. Buku Besar Setelah Penutup

Menutup buku besar adalah memindahkan sisa akun nominal ke akun ekuitas sehingga akun
nominal menjadi tertutup (tersisa nol) dan akun ekuitas menunjukan sisa yang sebenarnya.

Secara teknis akuntansi, pemindahan dilakukan dengan membuat jurnal penutup, kemudian diposting
ke akun buku besar, setelah itu dibuat neraca saldo penutupan.

1. Tujuan menutup buku besar antara lain sebagai berikut:

- Menghitung laba rugi untuk suatu periode tertentu.
- Memisahkan transaksi pendapatan dan beban tahun tertentu dengan tahun berikutnya.
- Mendapatkan neraca akhir (neraca saldo setelah penutupan) yang akan menjadi neraca

saldoawal tahun berikutnya.
- Memisahkan pencatatan tahun tertentu dengan tahun berikutnya, sehingga memudahkan

pemeriksaan.

2. Langkah Penutupan Buku Besar

Untuk melakukan penutupan buku besar, beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:

 Menyusun jurnal penutup dengan cara berikut:

a. Memindahkan saldo akun laba rugi atau ikhtisar laba rugi, dengan mendebit saldo akun pendapatan
dan mengkredit akun ikhtisar laba rugi.

b. Memindahkan saldo akun beban ke akun laba rugi, dengan mengkredit saldo akun beban dan
mendebit akun ikhtisar laba rugi.

c. Memindahkan saldo akun laba rugi ke akun ekuitas, jika saldo menunjukan laba, akun laba rugi
didebit dan ekuitas dikredit. Apabila saldo menunjukan rugi, maka akun laba rugi dikredit dan
akun ekuitas didebit.

d. Memindahkan akun prive ke akun ekuitas, dengan mengkredit akun prive dan mendebit ekuitas.

 Memindahkan jurnal penyesuaian ke buku besar.

Contoh dan Pembahasannya !

SOAL 1

Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Konsultan Ridwan sebagai berikut:

KElOMPOK 2


KElOMPOK 2


Tambahan informasi :
Laba tercatat pada laporan laba rugi sebesar Rp. 950.000
prive yang tertera pada laporan perubahan modal sebesar Rp.200.000
Diminta : Buatlah neraca saldo setelah penutup.
Jawab:
Berdasarkan langkah yang telah dijelaskan, pertama kita harus membuat jurnal penutup terlebih
dahulu dengan menutup akun nominal ke dalam akun ikhtisar laba rugi dan akun laba rugi ke akun
ekuitas, kemudian prive ke akun ekuitas sebagai berikut:
1. Menutup beban

2. Menutup Pendapatan

KElOMPOK 2


3. Menutup akun laba rugi, dengan cara mengkredit saldo laba dan mendebit ikhtisar laba rugi.
4. Menutup akun prive dengan cara mengkredit saldo prive dan mendebit modal/ekuitas.

KElOMPOK 2


5. Setelah membuat jurnal penutup kita memposting buku besar, sebagai berikut:
KElOMPOK 2


KElOMPOK 2


KElOMPOK 2


Setelah memposting buku besar kemudian pindahkan postingan ke dalam neraca saldo setelah
penutupan, sebagai berikut:

KElOMPOK 2


SOAL 2

PD. Makmur selama bulan juli 2012 melakukan penjualan sebagai berikut:

1. Tanggal 5 juli menjual barang dagang senilai Rp 2.000.000 dengan tunai
2. Tanggal 10 juli menjual barang dagang senilai Rp 2.500.000 dengan kredit
3. Tanggal 25 juli membayar biaya sewa senilai Rp 500.000
4. Tanggal 30 juli membayar gaji karyawan sebesar Rp 600.000
5.
Berdasarkan data di atas buatlah jurnal dan posting buku besar penutupnya untuk akun nominalnya.

Jawab:

Jurnal yang terbentuk sebagai berikut:

Kemudian jurnal penutup dari transaksi tersebut sebagai berikut:
Untuk memposting akun nominal transaksi tersebut sebagai berikut:

KElOMPOK 2


SOAL 3
PD. Mandiri selama bulan maret 2011 melakukan transaksi sebagai berikut:
6. Tanggal 1 maret membeli sepeda senilai Rp 1.500.000 tunai
7. Tanggal 5 menjual sepeda senilai Rp 500.000 kredit
8. Tanggal 10 membayar listrik Rp 200.000
9. Tanggal 25 membayar sewa Rp 300.000
10.
Berdasarkan data di atas, buatlah jurnal dan posting ke dalam buku besar penutup.
Jawab:
Jurnal yang terbentuk:

KElOMPOK 2


Jurnal penutup yang terbentuk:

Posting buku besar penutup sebagai berikut:

C. Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan akun neraca.
Jika tidak dibalik akan terjadi akun ganda.
Dengan kata lain jurnal yang memiliki istilah lain reverse entry ini yang dibuat pada awal periode
akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan perkiraan riil baru.

KElOMPOK 2


Jurnal ini merupakan jurnal yang sengaja dibuat untuk membalik beberapa jurnal penyesuaian tertentu
yang sudah disusun pada periode sebelumnya.

Penyusunan jurnal ini dalam tahapan siklus akuntansi adalah opsional, artinya kita boleh membuat dan
kita juga boleh tidak membuat jurnal pembalik.

1. Fungsi Jurnal Pembalik

Adapun fungsi jurnal dibuatnya antara lain untuk :

- Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru, terutama yang
berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian.

- Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya. Jurnal pembalik dapat
memberikan manfaat bila perusahaan membuat ayat jurnal yang jumlahnya banyak.

- Meminimalkan kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi, seperti menghindari
pengakuan biaya atau pendapatan yang dobel karena penyusunan ayat jurnal penyesuaian.

- Menghindari terjadinya double entry (pencatatan berganda) pada periode selanjutnya.

Akun yang Membutuhkan Jurnal Pembalik

Tidak semua akun dalam jurnal penyesuaian membutuhkan jurnal pembalik.

Tanda tanda suatu akun jurnal penyesuaian membutuhkan jurnal ini adalah apabila suatu akun jurnal
penyesuaian memunculkan akun riil yang baru atau belum terlihat di neraca saldo.

Terdapat lima jenis akun atau transaksi yang perlu untuk dibuatkan jurnal pembalik, yakni adalah:

11. Beban dibayar dimuka yang dicatat sebagai beban, adalah beban yang sudah dibayarkan
namun belum dicatat sebagai beban pada periode tersebut. Biasanya terjadi jika perusahaan membayar
biaya transaksi dari pengeluaran perusahaan untuk periode tertentu.

12. Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan, adalah pendapatan yang
diterima oleh perusahaan pada awal transaksi yang belum dilakukan kepada pelanggan.

13. Beban yang masih harus dibayar, adalah beban yang masih harus dikeluarkan/dibayar oleh
perusahaan pada akhir periode akuntansi, sehingga beban tersebut masih akan berlanjut pada periode
akuntansi berikutnya.

14. Pendapatan yang masih harus diterima, adalah pendapatan yang sudah terjadi namun karena
beberapa alasan belum diakui sebagai pendapatan perusahaan.

15. Pemakaian atas perlengkapan (bila tercatat sebagai beban). Perlengkapan yang digunakan
secara terus-menerus oleh perusahaan kemudian dicatat sebagai beban dalam ayat jurnal penyesuaian.

KElOMPOK 2


Soal dan pembahasan

3.1 TRANSAKSI

Tn. Tatang Hadi membuka usaha jasa guide pariwisata “Mina Bahari” pada bulan
September 2011. Selama bulan September 2011 melakukan transaksi sebagai berikut:
 1 Sept Mina Bahari menerima modal berupa kas Rp 20.890.000 dan peralatan

Rp34.810.000
 4 sept Membeli peralatan secara kredit Rp 3.050.000
 5 sept Membeli bahan habis pakai secara tunai Rp 1.820.000
 10 sept Menerima pendapatan atas jasa yang diberikan RP 20.000.000
 11 sept Membayar sewa bulan bulan September 2011 Rp 13.790.000
 14 sept Membayar beban utilitas sebesar Rp 10.050.000
 15 sept Menerima pendapatan atas jasa yang belum dilakukan sebesar

Rp4.800.000
 19 sept Menyelesaikan jasa guide tetapi belum menerima pembayaran sebesar

Rp21.900.000
 22 sept Tuan Tatang mengambil uang perusahaan untuk kepentingan pribadi

Rp2.500.000
 23 sept Menerima pendapatan atas jasa yang diberikan Rp 29.550.000
 25 sept Membayar beban-beban lain-lain sebesar Rp 2.260.000
 27 sept Membayar gaji pegawai Rp 38.210.000
Pada akhir bulan September data penyesuaian berikut disiapkan:

a. Sisa bahan habis pakai per 33 September Rp 300.000
b. Pendapatan diterima tapi belum ditagih per 30 September Rp 2.310.000
c. Penyusutan peralatan diperkirakan Rp 1.500.000
d. Akruan gaji yang belum dibayar per 30 September Rp 475.000
e. Saldo pedapatan diterima dimuka mencerminkan penerimaan di muka

padatanggal 1 September untuk jasa yang diberikan. Jasa yang diberikan
antara tanggal 1 sampai 30 September hanya Rp 1.000.000

KElOMPOK 2


3.2 PEMBAHASAN
3.2.1 JURNAL UMUM

MINA BAHARI JURNAL UMUM
PERIODE SEPTEMBER 2011

KElOMPOK 2


3.2.2 BUKU BESAR

KElOMPOK 2


KElOMPOK 2


3.2.3 NERACA SALDO SEBELUM PENYESUAIAN

Mina bahari

Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
PERIODE 30 SEPTEMBER 2011

NO Nama Akun Debet Kredit
Akun
101 Kas Rp 6.610.000
102 Piutanng Usaha Rp 21.900.000
103 Bahan Habis Pakai Rp 1.820.000
104 Peralatan Rp 37.860.000
201 Utang Usaha
202 Pendapatan Diterima Dimuka Rp 3.050.000
301 Modal Rp 4.800.000
302 Prive Rp 55.700.000
401 Pendapatan Jasa Rp 2.500.000
501 Beban Sewa Rp 71.450.000
502 Beban Utilitas Rp 13.790.000
503 Beban Gaji Rp 10.050.000
504 Beban Lain Rp 38.210.000
Rp 2.260.000
Total
Rp 135.000.000 Rp 135.000.000

KElOMPOK 2


3.2.4 AYAT JURNAL PENYESUAIAN
MINABAHARI

PERIODE 30 SEPTEMBER 2011

N TGL URAIAN DEBET KREDIT
O

1 30-Sep Beban Bahan Habis Pakai Rp 1,520,000.00

Bahan Habis Pakai Rp 1,520,000.00

ket: bahan habis pakai bulan sept

2 30-Sep Piutang Usaha Rp 2,310,000.00

Pendapatan Jasa Rp 2,310,000.00

ket: pendapatan yang belum ditagih

3 30-Sep Beban Penyusutan Rp 1,500,000.00

Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp 1,500,000.00

ket: beban penyusutan peralatan

4 30-Sep Beban Gaji Rp 475,000.00

Utang Gaji Rp 475,000.00

ket: beban gaji yang belum dibayar

5 30-Sep Pendapatan Diterima Dimuka Rp 1,000,000.00

Pendapatan Jasa Rp 1,000,000.00

ket: pendapatan yang terealisasi

Total Rp 6,805,000.00 Rp 6,805,000.00

KElOMPOK 2


3.2.5 NERACA LAJUR

No Akun Neraca Saldo AJP Neraca Saldo Stlh AJP Lap Laba Rugi Lap Posisi Keuangan
Akun
101 Kas Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit

6,610,000 6,610,000 6,610,000

102 Piutang Usaha 21,900,000 2,310,000 24,210,000 24,210,000
1,520,000
103 Bahan Habis Pakai 1,820,000 300,000 300,000

104 Peralatan 37,860,000 37,860,000 37,860,000

105 Akum. Penyusutan Peralatan 1,500,000 1,500,000 1,500,000

201 Utang Usaha 3,050,000 3,050,000 3,050,000
4,800,000
202 Pendapatan Diterima Dimuka 1,000,000 3,800,000 3,800,000
-
203 Utang Gaji 55,700,000 475,000 475,000 475,000
71,450,000
301 Modal 55,700,000 55,700,000
135,000,000
302 Prive 2,500,000 2,500,000 2,500,000

401 Pendapatan Jasa 13,790,000 3,310,000 74,760,000 74,760,000
10,050,000
501 Beban Sewa 38,210,000 13,790,000 13,790,000 74,760,000
2,260,000 10,050,000 74,760,000
502 Beban Utilitas 10,050,000 38,685,000
- 2,260,000
503 Beban Gaji - 475,000 38,685,000 1,520,000
135,000,000 1,500,000
504 Beban Lain 2,260,000
67,805,000
505 Beban Bahan Habis Pakai 1,520,000 1,520,000
1,500,000 6,955,000
506 Beban Penyusutan Peralatan 1,500,000
6,805,000 74,760,000
6,805,000 139,285,000 139,285,000 71,480,000 64,525,000
71,480,000 6,955,000
Laba 71,480,000

3.2.6 LAPORAN KEUANGAN

Mina Bahari
LAPORAN LABA RUGI


KElOMPOK 2 1


3.2.7 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Perusahaan jasa adalah suatu usaha atau lembaga yang kegiatannya

dibidang jasa. Siklus Akuntansi meliputi tahap pencatatan, pengikhtisaran dan
pelaporan. Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang
dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu) dengan menunjukkan
akun yang harus didebet dan dikredit beserta jumlahnya masing-masing. Jurnal
merupakan catatan pertama setelah adanya bukti transaksi sebelum dilakukan
pencatatan dalam buku besar, sehingga jurnal sering dikatakan sebagai “the
book of original entry”. Buku besar merupakan hasil dari analisis transaksi
setelah jurnal. Buku besar adalah kumpulan dari akun–akun yang saling
berhubungan dan merupakan suatu kesatuan, misalnya pada semua akun yang
digunakan dalam pembukuan sebuah perusahaan. Neraca Saldo adalah semua
transaksi yang terjadi selama periode berjalan diposting yang berguna untuk
memverivikasikan bahwa saldo debit dan saldo kredit jumlahnya sama dan
saldo rekening yang ada diambil langsung dari saldo rekening buku besar
yang belum dilakukan penyesuaian.

3.2 SARAN
Diakhir penulisan makalah ini diharapkan kepada pembaca agar lebih

memahami dan mengetahui mengenai akuntansi untuk perusahaan jasa,
dimana didalamnya terdapat siklus akuntansinya, jurnal umum beserta neraca
saldonya.

KElOMPOK 2 2


KElOMPOK 2 3


Click to View FlipBook Version