IDENTITAS MADRASAH Nama Madrasah : MIN 1 INDRAGIRI HULU NSM : 111114020001 NPSN : 60704229 Jalan : Jl. Rakimun No. 41 Kecamatan : Rengat Kabupaten : Indragiri Hulu Provinsi : Riau Nama Kepala Madrasah : Yeni Suryani Samaun, S.Pd.I Jumlah murid : 262 orang Jumlah Rombel : 12 Rombel Jumlah Guru : 18 orang
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN DISEMINASI MIN 1 INDRAGIRI HULU Di Sahkan oleh : Kepala MIN 1 Indragiri Hulu YENI SURYANI SAMAUN, S.Pd.I, M.Pd NIP. 19781216 200501 2 007
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia yang dilimpahkan kepada penulis sehingga Laporan Kegiatan Diseminasi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan ini dapat diselesaikan berkat adanya bantuan, bimbingan, dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar – besarnya kepada: 1. Bpk Hendriadi, M.Pd.I Selaku Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hulu. 2. Ibu Dra. Hasanah selaku Ketua POKJAWAS Wilayah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hulu 3. Ibu Juni Erpida, M.Pd Selaku pendamping Implementasi Kurikulum Merdeka di MIN 1 Indragiri Hulu 4. Ibu Yeni Suryani Samaun selaku Kepala MIN 1 Indragiri Hulu. 5. Bapak/Ibu Guru peserta deseminasi Impelementasi Kurikulum Merdeka di MIN 1 Indragiri Hulu. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan ini masih banyak terdapat kekurangan bahkan mungkin kesalahan, baik dalam penyusunan, penyajian maupun sistematika penulisannya. Oleh karenanya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, demi kesempurnaan penulisan Laporan ini. Meski demikian, penulis tetap berharap agar kiranya Laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak lain yang memerlukan. Rengat, Mei 2023 Tim Penulis
DAFTAR ISI COVER IDENTITAS MADRASAH.......................................................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN ATASAN LANGSUNG..............................................................iii KATA PENGANTAR ..............................................................................................................iv DAFTAR ISI..............................................................................................................................v BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1 A.Latar Belakang ...................................................................................................................1 B.Tujuan.................................................................................................................................5 C.Ruang Lingkup ...................................................................................................................5 BAB II PELAKSANAAN .........................................................................................................6 A.Waktu dan Tempat .............................................................................................................6 B.Sasaran................................................................................................................................6 C.Hasil....................................................................................................................................6 D.Hambatan dan solusi ..........................................................................................................6 BAB III DISEMINASI ..............................................................................................................7 BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................7 A.Kesimpulan....................................................................... Error! Bookmark not defined. B.Saran ................................................................................. Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................28 LAMPIRAN.............................................................................................................................29
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merdeka belajar merupakan program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Anwar Makarim. Menurut beliau, esensi kemerdekaan berpikir harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa- siswi. Beliau menyebutkan bahwa dalam kompetensi guru level apa pun, tanpa ada proses penerjemahan dari kompetensi dasar dan kurikulum yang ada, maka tidak akan pernah ada pembelajaran yang terjadi. Peluncuran kebijakan merdeka belajar bukanlah tanpa suatu alasan. Melansir dari hasil Programe for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 Indonesia berada di urutan ke-74 dari 79 negara (Hewi, 2020). Data tersebut memperlihatkan rendahnya kemampuan matematika, sains dan literasi di Indonesia. Dari data tersebut terlihat bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih jauh di bawah rata-rata dan terjadi penurunan skor PISA pada tahun 2018. Hal ini juga mengindikasikan bahwa terdapat kesalahan metodologi serta orientasi kebijakan pendidikan di Indonesia. Padahal, kemampuan literasi dan numerasi menjadi salah satu kemampuan dasar di era revolusi industry 4.0. Revolusi industri 4.0 ditandai dengan teknologi yang berkembang semakin pesat. Perkembangan teknologi ini turut mempengaruhi dunia pendidikan. Apabila tidak direspon dengan cepat maka sistem pendidikan di Indonesia akan mengalami kemunduran. Karena ancaman utama di era revolusi industri 4.0 ialah setiapindividu yang tidak mampu mangimbangi perkembangan teknologi maka akan tertinggal bahkan terperosok dalam jurang kemiskinan. Di sinilah peran sebuah institusi pendidikan dibutuhkan untuk mencetak lulusan berkualitas. Peluncuran merdeka belajar ini semakin diperkuat dengan munculnya pandemi global yang melanda seluruh dunia. Sejak tahun 2020 hingga saat ini dikarenakan musibah pandemi Covid–19, membuat semua peserta didik harus belajar dari rumah. Pendidikan dilakukan secara serentak dengan cara daring guna menghindari pola pendidikan tatap muka (luring). Penangguhan pembelajaran tatap muka di sekolah ini telah menimbulkan kekhawatiran akan penurunan kualitas pengetahuan kognisi, keterampilan vokasi, dan keterampilan sosial yang dimiliki pribadi siswa. Dimulai dari penyampaian materi yang tidak 1
leluasa, kesulitan untuk bertanya maupun berkonsultasi dengan guru, serta gangguan kelancaran internet. Selain itu, proses pembelajaran daring yang diselenggarakan oleh guru belum menemukan format yang tepat di banyak sekolah sehingga efektivitasnya masih sering dipertanyakan. Dari permasalahan learning loss ini, dikhawatirkan siswa akan mengalami kesulitan belajar setelah masa pandemi Covid-19 usai. Jika kualitas siswa menurun, nantinya akan berimbas pada pembangunan pendidikan secara keseluruhan dan juga dunia kerja. Pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 penting dilakukan untuk mengurangi dampak kehilangan pembelajaran (learning loss) pada peserta didik. Oleh karena itu perlu penyesuaian kurikulum karena kondisi covid-19,diantaranya diluncurkanya kurikulum darurat yang merupakan penyederhanaan kurikulum 2013 pada masa pandemi covid-19, dan kurikulum merdeka yang merupakan penyempurnaan Kurikulum 2013 yang baru diterapkan di beberapa sekolah. Cara ini diharapkan dapat membantu dalam pemulihan dunia pendidikan akibat pandemi covid-19. Adapun esensi dari kurikulum merdeka ini adalah merdeka belajar. Kurikulum sendiri merupakan seperangkat pelajaran yang diberikan dalam suatu kegiatan belajar mengajar untuk mencapai suatu tujuan pendidikan tertentu. Karena itu perangkat pelajaran yang disajikan dalam kurikulum harus mempunyai relevansi dengan yang hendak dicapai (Trisnawati, 2022). Tidak bisa dinafikkan keadaan pendidikan pasca pandemi Covid-19 proses pendidikan terkendala dan mengalami ketertinggalan. Dalam satuan pendidikan kurikulum memiliki peranan peting berkaitan tentang implementasi kurikulum tersebut diantaranya kompetensi peserta didik yang harus tercapai sesuai dengan tujuan pendidikan. Learning loss berupa tertinggal dalam proses pendidikan memerlukan pembenahan berkaitan dengan kebijakan kurikulum pendidikan, terutama dalam menangani pembelajaran yang mengalami ketertinggalan. Maka satuan pendidikan pemirintah dengan perangkat kurikulum memberikan opsi pada kurikulum 2013, namun Kemendikbudristek menyederhanakan kurikulum 2013 disebut juga kurikulum darurat dengan dengan Kurikulum Merdeka sebagai pilihan untuk mengimplementasikan kurikulum pasca pandemi tersebut. Sehingga dapat menjadi solusi atas ketertinggalan pendidikan di Indonesia (Kemendikbud RI, 2022). Menjadi sorotan utama pada pendidikan tingkat dasar atau madrasah ibtidaiyah, tentu dalam proses pendidikan mengalami permasalahan yang berarti. Sehingga Kemendikbudristek memaklumatkan kebijakannya berkaitan pengembangan Kurikulum Merdeka pada satuan pendidikan yang berwenang untuk memilih untuk meningkatkan pembelajaran pada tahun 2022 sampai 2024 pada madrasah ibtidaiyah.
Penetapan kurikulum disesuaikan pada keadaan sosial dan kultural pada negara tersebut, sebagaimana di Indonesia dengan menyesuaikan masyarakatnya. Semua bidang harus dibenahi agar tercapainya tujuan pendidikan secara menyeluruh dan juga menambah bidang lain yang belum ada, agar dapat mewujudkan tujuan dari kurikulum merdeka dengan baik. Revolusi industri 4.0 dan society 5.0 diantara faktor yang menjadi pertimbangan dan tujuan kurikulum merdeka, berarti pendidik menjadi orang yang berinteraksi langsung kepada peserta didik sebagai faktor penting dalam ketercapainnya. Sedangkan madrasah bukan saja sebagai tempat proses belajar mengajar, namun memiliki peranan penting untuk peserta didik dalam mengidentifikasi permasalahan di masyarakat (Kristiawan, 2019). Sehingga dapat dicari solusi dari permasalahan yang ada. Kurikulum Merdeka menjadi harapan baru dari kurikulum-kurikulum sebelumnya, yaitu dalam menjawab kompetisi global yang membutuhkan kompetensi yang unggul. Ada tiga kompetensi yang harus dimiliki manusia untuk menghadapi abad 21, berupa kompetensi daya fikir, bertindak dan hidup di dunia. Adapun kompetensi daya fikir terdiri dari bernalar dengan kreatif dan mampu mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapi. Sedangkan kompetensi dalam bertindak berupa interaksi, kerjasama, literasi digital dan teknologi. Kompetensi hidup berupa inisiatif, pengontrolan diri, pemahaman global dan memiliki pertanggung jawaban. Penerapan Kurikulum Merdeka harus didukung dengan pelaksanaan pelatihan, penyediaan sumber bahan belajar guru dan perangkat ajar yang inovatif dan kreatif. Penyediaan bahawan pembelajaran yaitu buku pegangan dan pendukung dalam pembelajaran, misalnya rancangan serta skema tujuan pembelajaran, kurikulum operasional madrasah, modul ajar serta proyek punguatan profil belajar Pancasila bagi pendidik. Madrasah masa depan merupakan madrasah yang disusun secara berkesinambungan, berkembang dan berubah berdasarkan yang dibutuhkan dan menjadi keinginan peserta didik dalam pembelajaran. Progresifitas, perbaikan dan penyususnan pada pembelajaran, membina, tidak adanya penekanan dan pengarahan kepada kehidupan yang akan datang pada peserta didik. Madrasah pada dasarnya berorientasi pendidikan yang sesuai target, berinteraksi dengan yanglain, pelaksanaan serta teoeri yang sinergi selama berlangsungnya proses pendidikan. Sehingga mampu mengubah pola pikir yang miliki analisis, berfikir pada masa depan serta memiliki respon pada masyarakat.
Badan Litbang dan Diklat mengeluarkan Surat Keputusan Kepala Badan Litbang dan Diklat (Kaban) Kementerian Agama Nomor 41 Tahun 2023 tentang Panduan Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas (IKM BK). Regulasi pertama yang mengatur Pelatihan IKM BK ini berlaku sejak tanggal ditetapkan pada 13 Maret 2023. Panduan ini terdiri atas delapan bab yang mengatur kurikulum, silabus, dan tata kelola pelatihan yang meliputi, tahapan, kepesertaan, tenaga, penyelenggaraan, sarana dan parasarana, hingga evaluasi serta sertifikat. Pelatihan yang berdurasi 216 jam ini meliputi tahapan: pertama On the Job Training I (OJT I) selama dua minggu, kedua In Service Training (IST) selama satu minggu, dan ketiga On the Job Training II (OJT II) selama 25 minggu. Tahap pertama dilaksanakan di tempat kerja secara mandiri berbasis massive open online course (MOOC) pada aplikasi Pintar. Tahap kedua dilaksanakan secara tatap muka, dilanjutkan tahap ketiga praktik implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan madrasah. Berbeda dari biasanya, Pelatihan IKM BK menuntut waktu yang panjang sampai dengan enam bulan tiga minggu. Durasi waktu panjang ini dibutuhkan untuk praktik implementasi Kurikulum Merdeka dalam proses kegiatan belajar mengajar secara real disertai dengan pendampingan dan pelaporan perkembangan. Sebagaimana dalam Panduan, output Pelatihan IKM BK meliputi: (1) tersedianya SDM yang siap menerapkan IKM di satuan pendidikan, (2) terbentuknya komunitas sebagai team work pelaksana IKM, dan (3) tersusunnya rencana tindak lanjut team work dalam mengimplementasikan KM. Adapun outcome Pelatihan IKM BK meliputi: (1) tersedianya sejumlah madrasah yang siap menerapkan IKM, (2) terwujudnya model pelatihan IKM di wilayah kerja unit pelatihan, dan (3) terbentuknya ekosistem yang mendukung pengembangan IKM pada satuan pendidikan. Setelah guru-guru melaksanakan pelatihan IKM BK guru yang mengikuti pelatihan tersebut melakukan pengimbasan atau transfer informasi kepada guru-guru yang beradapada komunitas dengan tujuan guru-guru pada komunitas madrasah mendapatkan materi yang sama yaitu pengembangan kapasitas team work, theory of change / perubahan , pembelajaran berdiferensiasi dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila serta Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5PPRA). Informasi yang guru peroleh tersebut akan menjadi bekal bagi Madrasah dalam menjalankan kurikulum merdeka pada tahun pelajaran 2023-2024.
B. Tujuan Tujuan dari kegiatan diseminasi ini adalah : 1. Menyampaikan informasi lanjutan kepada teman guru di MIN 1 Indragiri Hulu. 2. Memberikan pengetahuan yang luas terutama tentang Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah. 3. Diskusi mengenai penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah serta Program Unggulan yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan kondisi belajar peserta didik serta disesuaikan dengan ruang lingkup Madrasah. C. Ruang Lingkup Kegiatan pelatihan pembelajaran tematik MI angkatan II dilaksanakan tanggal 30 Januari 2023 s.d 04 Februari 2023 bertempat di Gedung asrama MAN 1 Indragiri Hulu jln. Kusuma no. 6, Pematang Reba kec. Rengat Barat kab. Indragiri Hulu prov. Riau. Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas berdurasi 216 jam meliputi tahapan: pertama On the Job Training I (OJT I) selama dua minggu yaitu dilakukan secara mandiri berbasis massive open online course (MOOC) pada aplikasi Pintar Kemenag.m Kedua In Service Training (IST) selama satu minggu, dilaksanakan tanggal 15 s.d 20 Mei 2023 s.d 04 bertempat di Gedung asrama MAN 1 Indragiri Hulu jln. Kusuma no. 6, Pematang Reba kec. Rengat Barat kab. Indragiri Hulu prov. Riau. Dan ketiga On the Job Training II (OJT II) selama 25 minggu yaitu di MIN 1 Indragiri Hulu. Peserta dalam pelatihan Impelemtasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas angkatan II adalah berjumlah 30 Orang dari berbagai Unsur Praktisi pendidikan. Yaitu Pengawas, Dosen dan guru Madrasah .
BAB II PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Kegiatan Diseminasi ini dilaksanakan pada : Hari/Tanggal: Selasa, 30 Mei 2023 Pukul : 09.00 Wib Tempat : MIN 1 Indragiri Hulu Pelaksanaan kegiatan deseminasi hasil dari pelatihan dilakukan dengan pemaparan langsung dengan menggunakan media (infocus). B. Sasaran Peserta dalam kegiatan deseminasi ini adalah kepala madrasah dan rekan-rekan Guru yang bertugas di MIN 1 Indragiri Hulu baik yang berstatus ASN maupun GBPNS. C. Hasil Adapun hasil dari kegiatan deseminasi tersebut : 1. Kegiatan Diseminasi berjalan lancar dan tertib. 2. Bertambahnya pengetahuan baru mengenai pembelajaran tematik 3. Mengubah pola pikir dan tindakan dari peserta yang berkaitan dengan kinerjanya dan akan dituangkan dalam suatu perencanaan pembelajaran D. Hambatan dan solusi Tidak ada hambatan selama pelaksanaan kegiatan deseminasi tersebut. 6
BAB III MATERI DISEMINASI A. Pemateri dan Materi Diseminasi No Nama Pemateri Materi Diseminasi 1. Hendriadi, M.Pd Regulasi dan Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah 2. Dra. Hasanah Kinerja Rencana Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka 3. Juni Erpida, M.Pd Paradigma Perubahan Kurikulum 4. Yeni Suryani Samaun, M.Pd Analisis Karakteristik Madrasah dan Kurikulum Operasional Madrasah 5. Sri harsanti, S.Pd.I Analisis Capaian Pembelajaran dan Pembelajaran berdifernsiasi (Modul Ajar) 6 Retno Wulan Dari M.Pd Asesmen Pembelajaran 7 Amanah, S.Pd.I Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan pelajar Rahmatan Lil’alamin B. Materi Diseminasi 1. Regulasi dan Impementasi Kurikulum Merdeka Nama Pemateri : Hendriadi, M.Pd Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4 mengamanatkan bahwa Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan diselenggarakan dengan prinsip memberi keteladanan, membangun motivasi, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran. Diberlakukannya Keputusan Menteri Agama Nomor 792 Tahun 2018 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Raudhatul Athfal, Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Pada Madrasah, dan Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah, memberikan ruang pada madrasah untuk melakukan kreasi dan inovasi dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah meluncurkan Kurikulum Merdeka yang akan diberlakukan mulai tahun pelajaran 2023/2024. Konsep dari kurikulum merdeka antara lain adanya penyederhanaan kurikulum, memberi ruang kreasi dan fleksibilitas satuan pendidikan dalam pengelolaan pembelajaran. 7
Dalam Lampiran KMA Nomor 347 Tahun 2022 ini disebutkan bahwa Kurikulum Merdeka di Madrasah adalah kurikulum mata pelajaran selain PAI dan Bahasa Arab yang disusun oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kurikulum Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab khusus Madrasah yang dikembangkan oleh Kementerian Agama, dan nilai-nilai kekhasan Madrasah yang dikembangkan oleh madrasah. Berdasarkan diktum dalam KMA Kurikulum Merdeka Belajar Pada Madrasah, poin ketiga, disebutkan bahwa madrasah berhak dan bebas memilih salah satu di antara berikut: Pertama, Madrasah menerapkan Kurikulum 2013, dengan Standar Isi, Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD) yang ditetapkan oleh pemerintah, dengan memberi kewenangan madrasah melakukan kreasi dan inovasi dalam mengembangkan kurikulum operasional di masing-masing madrasah, atau Kedua, Madrasah menerapkan Kurikulum Merdeka dengan Standar Isi dan Capaian Pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah, dengan memberi kewenangan madrasah melakukan kreasi dan inovasi dalam mengembangkan kurikulum operasional di masing-masing madrasah. Bagi madrasah yang memilih pilihan pertama, menerapkan Kurikulum 2013, berlaku ketentuan sebagai berikut: Standar Isi, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar mata pelajaran selain Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab berdasarkan ketetapan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi; Standar Isi, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019; Implementasi Kurikulum Raudhatul Athfal (RA) berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 792 Tahun 2018; dan Implementasi kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019. Sedang bagi madrasah yang memilih opsi kedua, menerapkan Kurikulum Merdeka, disyaratkan untuk: Standar Isi dan Capaian Pembelajaran mata pelajaran selain Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab berpedoman pada ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi; dan Standar Isi dan Capaian Pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab mengacu pada ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.
Masih merujuk pada diktum dalam KMA Nomor 347 Tahun 2022, Kurikulum Merdeka diterapkan di madrasah secara bertahap mulai Tahun Pelajaran 2022/2023. Penerapannya adalah pada RA, MI, MTS, dan MA, dan MAK secara terbatas, yaitu pada madrasah percontohan (piloting) yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam. 2. Kinerja Rencana Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka Nama Pemateri : Dra. Hasanah Tujuan Rencana Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka Antara adalah Meningkatkan Kemanpuan Guru Dalam Mengimplemantasikan 1 KM Pada Min 1 Inhu Adapun yang menjadi Dasar hukum pendampingan tersebut adalah sebagai berikut: a. Uraian Permanpan No 14 Tahun 2016 Perubahan Afna Permanpan NO 21 tahun 2010. b. Permanpan RB No 1 Tahun 2023 Melakukan Pendampingan Dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Perancanaan Program Pembelajaran / Bimbingan Program , Proses Pembelajaran ,Melaksanakan penilaian Hasil Belajar Peserta Didik , Guru Dalam Menggunakan Media Dan sumber Belajar dst. Ruang lingkup Pendampingan Pengawas Madrasah Antara lain sebagai berikut: a. Pembinaan Guru tentang implementasi Kurikulum merdeka b. Pembelajaran Berdiferensiasi c. Pembahasan CP, ATP, Dan Modul ajar d. PS dan PPRA e. Asesmen f. Perumusan dan Penyusunan SOAR g. Perumusan dan Peyusunan KOM Adapun pelaksanaan Aksi Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah Antara lain Sebagai berikut: a. Pelaksanaan Training b. Penguatan dan Refleksi Metode Pendekatan Pendampingan Implementasi kurikulum Merdeka di Madrasah: a. Collaboration
b. Coaching c. Mentoring d. Konseling 3. Paradigma Perubahan Kurikulum Merdeka Nama Pemateri : Juni Erpida, M.Pd Kurikulum pendidikan merupakan komponen terpenting, sangat strategis, dan memiliki kedudukan spesial yang tidak boleh diabaikan. Dalam kurikulum tercantum visi, misi, dan tujuan pendidikan. Artinya, kurikulum pendidikan merupakan pusat nilai-nilai pendidikan (karakter/moral/akhlak) yang akan ditransformasikan kepada peserta didik. Transformasi nilai-nilai merupakan upaya mencapai tujuan pendidikan secara nasional. Selain itu, menyikapi perkembangan zaman, kurikulum pendidikan harus bersifat dinamis, fleksibel, dan futuristik. Harus mampu mengikuti perkembangan dan tantangan zaman yang semakin sulit untuk dibendung. Perjalanan panjang sejarah kurikulum pendidikan di Indonesia telah melalui beberapa perubahan. Mulai kurikulum 1947, 1952, 1964, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, 2013, sampai Kurikulum Merdeka. Ilmu pengetahuan dan teori-teori pendidikan yang senantiasa mengalami perkembangan tentu berimbas pada praktik pendidikan dan menghasilkan paradigma pembelajaran abad 21 serta pergeseran peradaban dunia secara dinamis. Fenomena ini memerlukan pola baru dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran di sekolah atau madrasah. Kurikulum pendidikan tidak lagi hanya fokus membekali peserta didik tentang penguasaan ilmu pengetahuan saja. Perkembangan teknologi informasi telah mengurangi peran guru dalam menyampaikan konten mata pelajaran di depan kelas (intrakurikuler). Sebab, informasi ilmu pengetahuan telah diambil alih oleh teknologi (internet) dan sangat mudah diakses siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Untuk itu, fokus yang sangat penting dalam kurikulum pendidikan saat ini adalah membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi. Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan (UU 13/2003). Paradigma pembelajaran abad ke-21 yang berkembang saat ini dapat menjadi rujukan dalam rangka mengembangkan keterampilan hidup (life skills) peserta didik. Lebih lanjut, pembekalan atau pengembangan kompetensi sikap peserta didik dapat dilakukan dengan
mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter/moral/akhlak/adab dalam proses pembelajaran pada semua mata pelajaran muatan kurikulum. Proses pembelajaran tidak hanya di ruang-ruang kelas (intrakurikuler), akan tetapi dapat juga dilakukan di luar kelas (kokurikuler dan ekstrakurikuler). Kurikulum terbaru saat ini adalah Kurikulum Merdeka. Mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2022/2023 secara bertahap. Setelah dievaluasi dan perbaikan-perbaikan maka pada tahun pelajaran 2024/2025 Kurikulum Merdeka mulai diberlakukan secara merata pada semua jenjang pendidikan dasar dan menengah, termasuk madrasah. Kurikulum Merdeka diharapkan mampu mengembalikan learning loss yang terjadi pada masa Covid-19. Learning loss adalah terjadinya penurunan pengetahuan dan keterampilan peserta didik secara akademis akibat berlangsungnya pembelajaran di rumah dalam waktu yang cukup lama. Penurunan akademik dan keterampilan tersebut diikuti pula dengan penurunan karakter/moral (adab), kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan inovasi peserta didik. Kurikulum Merdeka menjadi acuan bagi madrasah memilih nilai-nilai karakter/moral/akhlak yang akan dikembangkan, ditanamkan, dan dibentuk bagi peserta didik. Nilai-nilai agama Islam merupakan ruh madrasah yang menjadi warna tersendiri dalam implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di madrasah. Ruh Kurikulum Merdeka harus menjadi spirit bagi madrasah untuk meningkatkan kualitas, menumbuhkan keberanian berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, agar mampu bersaing dengan satuan pendidikan secara nasional maupun internasional. Perlu ditekankan kembali bahwa pelaksanaan IKM di madrasah harus terintegrasi dengan nilai-nilai agama Islam. Pelaksanaan IKM terintegrasi dengan nilai-nilai agama Islam diharapkan mampu membentuk karakter/moral/akhlak bercirikan nilai-nilai religius (keislaman) peserta didik. Karakter/moral/akhlak dapat tecermin dalam cara berpikir, bertindak, bersikap, berinovasi, berkreasi, dan memiliki kompetensi abad-21, serta keterampilan hidup sebagai hasil pendidikan dan pembelajaran di madrasah. Kurikulum paradigma baru mencakup pemetaan standar kompetensi, merdeka belajar dan asesmen kompetensi minimal sehingga menjamin ruang yang lebih leluasa bagi pendidik untuk merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Kompetensi merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan dan keterampilan individu untuk mencapai hasil yang diharapkan. Berdasarkan definisi ini, maka beberapa hal penting yang terkait dengan kompetensi di antaranya adalah pengetahuan, sikap, pemahaman, nilai, bakat atau kemampuan, dan minat.
4. Paradigma Perubahan Kurikulum Merdeka Nama Pemateri : Yeni Suryani Samaun, M.Pd Prinsip Penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah Prinsip penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah adalah: a. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. b. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik madrasah, konteks sosial budaya dan lingkungan serta dunia kerja dan industri (khusus MAK) dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (khusus madrasah inklusif). c. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di madrasah. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas dan mudah dipahami. d. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual. e. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum madrasah melibatkan komite madrasah dan berbagai pemangku kepentingan, antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra dan dunia kerja (untuk MAK), di bawah koordinasi dan supervisi Kementerian Agama sesuai dengan kewenangannya. Kajian internal atau kondisi madrasah dalam pelaksanaan penyusunan Kurikulum Oprasional Madrasah (KOM) terwujud atas dasar hasil evaluasi diri (self evaluation) terhadap madrasah. Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan pendekatan SOAR (Strengths, Opportunities, Aspiration and Result). Dalam hal ini dapat diterapkan kajian lingkungan internal untuk memahami Opportunities dan Aspiration. Dari hasil analisis internal madrasah pada tahun pelajaran 2023/2024 dapat disampaikan bahwa karakteristik MIN 1 Indragiri Hulu adalah : Strengths atau kekuatan MIN 1 Indragiri Hulu Situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki MIN 1 Indragiri Hulu yang bisa memberikan pengaruh positif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang adalah sebagai berikut :
a. Penerapan pendidikan karakter agar peserta didik memiliki budi pekerti yang luhur dan dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. b. Berupaya membentuk sifat eksplorasi agar peserta didik dapat mencari berbagai informasi serta mengetahui ilmu pengetahuan lebih luas dan mendalam. c. Memiliki koleksi perpustakan yang memadai dan di kelola dengan sistem otomatisasi perpustakaan serta mendukung peroses pembelajaran. d. Memiliki prasarana lahan madrasah yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman dan hasil perkebunan e. Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki semangat kerja yang baik dan mampu berkolaborasi untuk mewujudkan visi misi madrasah. f. g. Memiliki sarana TIK yang memadai untuk media pembelajaran. Memiliki Kemitraan dengan Masyarakat yang mendukung Pogram Madrasah Opportunities atau peluang MIN 1 Indragiri Hulu Situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau kesempatan yang dimiliki MIN 1 Indragiri Hulu yang bisa memberikan peluang untuk berkembang di kemudian hari adalah sebagai berikut : 1. Program pengolahan Sampah 3R (REDUCE, RECYCLE, REUSE). 2. Memanfaatkan perpustakaan Daerah sebagai Informasi Budaya dan kearifan lokal dengan segala perbedaan yang diciptakan oleh Allah. 3. Memiliki narasumber yang berkompeten di bidang Usaha Kecil dan Menengah di bidang Makanan Khas Rengat 4. Memiliki icon wisata daerah Setempat. 5. Tokoh masyarakat yang berkompeten di bidang kerajinan tangan (merajut dan menganyam) 6. Lokasi madrasah yang teretak di pinggir sungai 7. Pemanfaatan Lahan Madrasah yang masih kosong.
Aspiration atau aspirasi MIN 1 Indragiri Hulu Aspirasi yang merupakan gambaran tentang apa yang ingin diraih madrasah di masa depan adalah sebagai berikut : 1. Pengolahan sampah plastik dengan melibatkan masyarakat dan orang tua 2. Siswa berkunjung ke Perpustakaan daerah untuk mengenal Budaya daerah Riau 3. Mendatangkan Pemilik UKM Makanan Khas Rengat sebagai tutor membuat produk. 4. Berkunjung ke tempat sejarah yang merupakan icon daerah 5. Mendatangkan tokoh masyarakat yang berkompeten di bidang kerajinan tangan (merajut dan menganyam) untuk mengajarkan membuat kerajinan. 6. Memanfatkan Sungai untuk siswa membuat alat menangkap ikan 7. Pengelolaan tanaman toga di Madrasah dengan melibatkan peran masyarakat dan orang tua. Result atau hasil MIN 1 Indragiri Hulu Hasil yang sudah terukur untuk diwujudkan pada Program MIN 1 Indragiri Hulu adalah sebagai berikut: 1. Produk bernilai guna dari sampah plastik 2. Pupuk kompos dari sampah non plastik 3. Menghasilkan produk makanan khas daerah Rengat 4. Siswa mengenal dan melestarikan budaya dan kearifkan lokal daerah setempat. 5. Menghasilkan karya dari bahan rajut 6. Alat penangkap ikan seperti luka dan pancingan dari bamboo 7. Tanaman toga yang akan di jual kepengolah bumbu dan hasilnya 50% di sumbangkan untuk pembangunan mushola madrasah
Program Unggulan MIN 1 Indragiri Hulu 1. Program Pengolahan Sampah Plastik 3R (Reduce, Reause, Recycle) No. Kelas Materi Kegiatan Waktu Kegiatan 1 I 1. Mengenal jenis-jenis Sampah Organik dan Non Organik 2. Mengenal cara pemisahan sampah organik dan non organic 2 II 1. Mengenal cara pengolahan sampah organik dan Non Organik 2. Mengetahui manfaat pengolahan sampah 3 III 1. Mengenal Program 3R (Reduce, Recycle, Reuse) 2. Melakukan Reduce (Penguran limbah) 4 IV 1. Mengenal Pemanfaatan pengolahan kembali sampah organik dan non organic 2. Melaksanakan Reduce dan reuse 5 V 1. Mengenal Pemanfaatan pengolahan kembali, dan mendaur ulang sampah organik dan non organik 2. Melaksanakan Reduce, reuse dan Recycle 6 VI 1. Mengolah sampah non organik menjadi benda yang benilai guna 2. Pemasaran hasil karya 2. Program Penanaman TOGA No. Kelas Materi Kegiatan Waktu Kegiatan 1 I 1 Mengenal jenis-jenis tanaman TOGA Mengenal jenis-jenis pupuk untuk TOGA 2 II 1 Mengenal cara penanaman TOGA 2 Mengenal cara perawatan tanaman TOGA 3 III 1 Menentukan waktu penanaman TOGA 2 Mengenal cara pemberantasan hama pada tanaman TOGA 4 IV 1 Menanam berbagai jenis Tanaman TOGA 2 Melakukan perawatan Tanaman TOGA 5 V 1 Melakukan Panen Tanaman TOGA 2 Mengenal cara pengolahan
6 VI 1 Melakukan Pengolahan Tanaman TOGA 2 Pemasaran hasil pengolahan TOGA 5. Analisis Capaian Pembelajaran dan Pembelajaran Berdiferensiasi Nama Pemateri : Sri Harsanti, M.Pd a. Capaian pembelajaran Terdapat beberapa komponen yang membentuk kurikulum merdeka. Komponen tersebut harus dipahami agar kegiatan proses belajar mengajar bisa berjalan secara optimal. Berikut beberapa komponen pembentuk kurikulum merdeka, antara lain: 1. Capaian Pembelajaran 2. Tujuan Pembelajaran 3. Alur Tujuan Pembelajaran Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai murid pada setiap fase perkembangan, yang dimulai dari fase Fondasi pada PAUD. Capaian Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian Pembelajaran untuk pendidikan dasar dan menengah terdiri dari 6 fase (A–F), atau tahapan yang meliputi seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB, SMALB, Paket A, Paket B, dan Paket C). Capaian Pembelajaran untuk pendidikan dasar dan menengah juga disusun untuk setiap mata pelajaran. Langkah-langkah Mengembangkan Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Memahami Capaian Pembelajaran (CP) 2) Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran 3) Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) 4) Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
Langkah Prosedur Penyusunan ATP Terdapat tujuh langkah-langkah yang menjadi prosedur dalam Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) antara lain: a. Melakukan analisis Capaian Pembelajaran yang memuat materi dan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. b. Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan kompetensi – kompetensi sebelumnya yang perlu dikuasai peserta didik sebelum mencapai kompetensi di akhir fase. c. Melakukan analisis setiap elemen dan atau subelemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan mata pelajaran dan Capaian Pembelajaran pada Fase tersebut. Ada enam dimensi, yaitu: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha, Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif. d. Berdasarkan identifikasi kompetensi – kompetensi inti di akhir fase, rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai, pemahaman bermakna yang akan dipahami dan variasi keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. e. Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari dan dari waktu ke waktu f. Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran (setiap tujuan pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu lingkup materi dan materi utama). g. Berdasarkan perumusan TP tentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan. Contohnya TP untuk mencapai suatu kompetensi pengetahuan 120 menit, keterampilan 480, dan sikap 120 menit. 2) Modul Ajar Berdeferensiasi Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
Ciri-ciri atau kerekteristik pembelajaran berdiferensiasi antara lain; lingkungan belajar mengundang murid untuk belajar, kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, terdapat penilaian berkelanjutan, guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid, dan manajemen kelas efektif. 6. Asesmen Pembelajaran Kurikulum Merdeka Nama Pemateri : Retno Wulan Dari, M.Pd a. Pengertian Asesmen Kata asesmen berasal dari serapan bahasa Inggris, yaitu assessment yang artinya penilaian. Dalam dunia pendidikan, asesmen adalah serangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan data, analisis data, hingga interpretasi data yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kinerja siswa selama proses pembelajaran. Asesmen ini tidak hanya dilakukan di akhir pembelajaran saja, tapi juga selama proses pembelajaran berlangsung. Biasanya, asesmen terhadap siswa ini dilakukan oleh masing-masing guru pengampu mata pelajaran.
b. Tujuan Asesmen dalam Kurikulum Merdeka Selain bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kinerja siswa selama proses pembelajaran, asesmen dalam Kurikulum Merdeka juga dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan evaluasi terhadap suatu proses pembelajaran. Adapun tujuan lain dari asesmen Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut. Memberikan informasi kepada guru mengenai gaya belajar siswa. Memberikan informasi yang lebih rinci mengenai kemajuan siswa dalam pembelajaran. Memperlihatkan kemajuan hasil belajar siswa secara individual dari proses pembelajaran yang diikutinya. Memberikan informasi mengenai efektivitas pembelajaran yang dilakukan. Memberikan ruang kepada guru untuk dapat memberikan umpan balik kepada siswa. Memotivasi siswa untuk meningkatkan atau mempertahankan hasil belajarnya. Memudahkan guru untuk mengetahui potensi dan minat siswa. c. Jenis-jenis Asesmen dalam Kurikulum Merdeka Ada dua asesmen yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka, yaitu asesmen formatif dan sumatif. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kedua jenis asesmen Kurikulum Merdeka tersebut. 1) Asesmen Formatif Asesmen formatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memberikan informasi atau umpan balik kepada guru maupun siswa agar dapat memperbaiki proses belajar. Asesmen ini dilakukan di awal pembelajaran, pertengahan pembelajaran, akhir pembelajaran, maupun sepanjang pembelajaran berlangsung. Asesmen formatif yang dilakukan di awal pembelajaran bertujuan untuk memberikan informasi kepada guru mengenai kesiapan siswa dalam mempelajari materi pelajaran sekaligus kesiapan mereka dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Artinya, asesmen ini tidak digunakan untuk keperluan penilaian hasil belajar siswa yang dilaporkan dalam rapor.
Sementara jika asesmen formatif dilakukan di pertengahan, akhir, atau sepanjang pembelajaran berlangsung bertujuan untuk mengetahui perkembangan siswa sekaligus memberikan umpan balik yang cepat kepada guru, misalnya mengenai pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dijelaskan. 2) Asesmen Sumatif Asesmen sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memastikan tercapai tujuan pembelajaran secara keseluruhan. Itulah mengapa, asesmen ini sering dilakukan di akhir proses pembelajaran, seperti di akhir semester, akhir tahun ajaran, atau akhir jenjang pendidikan. Berbeda dengan asesmen formatif, asesmen sumatif dapat mempengaruhi nilai rapor siswa dan menentukan kelanjutan proses belajar siswa di kelas atau jenjang pendidikan berikutnya. Itu artinya, siswa yang tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran atau tidak memenuhi standar pencapaian pembelajaran yang telah ditetapkan, bisa saja tidak naik kelas atau tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. 7. Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5 PPRA) Nama Pemateri : Amanah, S.Pd.I Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang selanjutnya disebut profil pelajar, merupakan pelajar yang memiliki pola pikir, bersikap dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila yang universal dan menjunjung tinggi toleransi demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa serta perdamaian dunia. Profil Pelajar juga memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir antara lain: berpikir kritis, memecahkan masalah, metakognisi, berkomunikasi, berkolaborasi, inovatif, kreatif, berliterasi informasi, berketakwaan, berakhlak mulia, dan moderat dalam keagamaan. Profil pelajar memiliki komitmen kebangsaan yang kuat, bersikap toleran terhadap sesama, memiliki prinsip menolak tindakan kekerasan baik secara fisik maupun verbal dan menghargai tradisi. Kehadiran profil pelajar di tengah kehidupan mampu mewujudkan tatanan dunia yang penuh kedamaian dan kasih sayang. Profil pelajar selalu mengajak untuk merealisasikan kedamaian, kebahagiaan, dan keselamatan baik di dunia maupun akhirat bagi semua golongan umat manusia, bahkan seluruh alam semesta.
Kompetensi profil pelajar memperhatikan faktor internal yang berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan konteks kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia di Abad ke21 yang sedang menghadapi masa revolusi industri 4.0, serta moderasi beragama. Dalam profil pelajar terdapat beberapa dimensi dan nilai yang menunjukkan bahwa profil pelajar tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia yang: 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; 2. Berkebhinekaan global; 3. Bergotong-royong; 4. Mandiri; 5. Bernalar kritis; 6. Kreatif. Sekaligus pelajar juga mengamalkan nilai-nilai beragama yang moderat, baik sebagai pelajar Indonesia maupun warga dunia. Nilai moderasi beragama ini meliputi: 1. Berkeadaban (ta’addub); 2. Keteladanan (qudwah); 3. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah); 4. Mengambil jalan tengah (tawassuṭ); 5. Berimbang (tawāzun); 6. Lurus dan tegas (I’tidāl); 7. Kesetaraan (musāwah); 8. Musyawarah (syūra); 9. Toleransi (tasāmuh); 10. Dinamis dan inovatif (taṭawwur wa ibtikār);
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Kegiatan diseminasi Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas merupakan tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan yang bertujuan menyampaikan informasi lanjutan kepada teman guru lainnya sehingga ilmu yang diperoleh selama pelatihan dapat diketahui juga. terutama yang berkaitan dengan Kurikulum Merdeka yaitu Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Nodul Ajar Berdiferensiasi dan Asesmen Pembelajaram. Hal tersebut diharapkan guru mempunyai peningkatan kompetensi dan pengetahuan guru dalam mewujudkan pelaksanaan kurikulum merdeka di madrasah B. Saran 1. Waktu Pelaksanaan kegiatan deseminasi sebaiknya dilaksanakan lebih dari 1 hari 2. Pendampingan Implementasi Kurikulum madrasah dilaksanakan secara berkesinambungan. 22
DAFTAR PUSTAKA Ayu Tiwikrama, Sri, dkk. 2021. “Merdeka Belajar Dari Rumah: Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Lokalitas Dimasa Pandemi Covid-19”, dalam Jurnal Pemberdayaan Masyarakat 34, Volume 9 No. 1. ISSN: 2355-8679. Hewi, La. 2020. “Refleksi Hasil PISA (The Programme For International Student Assesment): Upaya Perbaikan Bertumpu Pada Pendidikan Anak Usia Dini)”, dalam Jurnal l Golden Age, Universitas Hamzanwadi Vol. 04 No. 1. Hal. 30-41 E-ISSN: 2549-7367. Kemendikbudristek. 2022. Pemulihan Pembelajaran: Waktunya untuk Bertindak,dalam INOVASI, https://puslitjakdikbud.kemdikbud.go.id/assets_front/images/produk/1- gtk/kebijakan/20210926_Policy_Brief_Learning_Recovery_Time_for_Action_(IND) _OK_(1).pdf KMA nomor 347. 2022. Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah.
DOKUMENTASI PERSIAPAN DISEMINASI \
DOKUMENTASI DISEMINASI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI MIN 1 INDRAGIRI HULU
NOTULEN DISEMINASI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI MIN 1 INDRAGIRI HULU SELASA, 30 Mei 2023 SUSUNAN ACARA : 1. PEMBUKAAN Dibuka dengan bacaan Surotul Fatikhah 2. SAMBUTAN-SAMBUTAN A. Kepala Madrasah B. KASI Pendidikan Madrasah - Pembuka pelaksaaan Diseminasi - Penyampaian Model Pelatihan IKM BK tahun 2023 3. PENYAMPAIAN MATERI DISEMINASI No Nama Narasumber Materi Diseminasi 1. Hendriadi, M.Pd Regulasi dan Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah 2. Dra. Hasanah Kinerja Rencana Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka 3. Juni Erpida, M.Pd Paradigma Perubahan Kurikulum 4. Yeni Suryani Samaun, M.Pd Analisis Karakteristik Madrasah dan Kurikulum Operasional Madrasah 5. Sri harsanti, S.Pd.I Analisis Capaian Pembelajaran dan Pembelajaran berdifernsiasi (Modul Ajar) 6 Retno Wulan Dari M.Pd Asesmen Pembelajaran 7 Amanah, S.Pd.I Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan pelajar Rahmatan Lil’alamin 4. HASIL DISEMINASI - Implementasi Kurikulum Merdeka di MIN 1 Indragiri Hulu dimulai Tahun Ajaran 2023/2024 yaitu pada Bulan Juli 2023 - Implementasi Kurikulum Merdeka di MIN 1 Indragiri Hulu dilaksanakan pada Fase A yaitu Siswa Kelas I, Fase B siswa Kelas III, dan Fase C siswa Kelas IV.
- Pembagian Tugas Mengajar Tahun Pelajaran 2023/2024 - Program Unggulan Madrasah yang akan digunakan pada P5 PPRA (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil’Alamin adalah sebagai berikut a. Program Pengolahan Sampah Plastik dan Non Plastik 3 R (Reduce Reause, and Recycle) b. Program Budidaya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) - Seluruh Guru berkomitmen untuk membuat Administrasi Implementasi Kurikulum Merdeka (Capaian Pembelajaram, Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, Modul ajar, dan Modul P5 PPRA) - Melibatkan peran serta Wali Murid dan Masyarakat dalam pengimplementasian Kurikul Merdea 1. Penutup dan Do’a Mengetahui, Rengat, 30 Mei 2023 Kepala Madrasah Notulen Yeni Suryani Samaun, S.Pd.I Juita Eka Syafrina, S.Pd.I NIP. 19781216 200501 2 007
BERITA ACARA DISEMINASI Pada hari ini Selasa tanggal 30 Bulan Mei Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga, bertempat di MIN 1 Indragiri Hulu Jam 09.00 Wib sampai selesai, telah dilaksanakan diseminasi materi pelatihan Implementasi kurikulum Merdeka. Yang berlangsung pada: Hari/tanggal : Selasa, 30 Mei 2023 Tempat : MIN 1 Indragiri Hulu Pukul : 09.00 Wib Peserta Diseminasi yang hadir: 1. KASI PENDMAD : 1 Orang 2. Pengawas Madrasah : 1 Orang 3. Dosen : 1 Orang 4. Kepala Madrasah : 1 Orang 5. Guru : 18 Orang 6. Tenaga Pendidik : 5 Orang Bahwa kegiatan diseminasi ini sah dan demikian berita acara ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Indragiri Hulu, 30 Mei 2023 Kepala Madrasah, Yeni Suryani Samaun, M.Pd KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN INDRAGIRI HULU MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) 1 INDRAGIRI HULU Jalan Rakimun Nomor 41 Sungai Beringin Telp. 0769 323844 Email: [email protected] Akreditasi A
19781216 200501 2 007