The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by putrisabitac, 2022-07-11 08:25:27

ilovepdf_merged (1)

ilovepdf_merged (1)

RANGKAIAN KEGIATAN YANG HARUS DILAKSANAKAN SEBAGAI
UPAYA MNGUASAI SEGALA BAHAN DAN MATERI AJAR, METODE
DAN PENGGUNAAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMBELAJARAN,

PERENCANAAN
PEMBELAJARAN

OLEH PUTRI SABITA
CAHYANINGSIH

Perencanaan Pembelajaran

1Perencanaan merupakan proses penyusunan strategi dalam mencapai tujuan tertentu.
Menurut Sanjaya (2011: 24) perencanaan mempunyai beberapa unsur, diantaranya : a. Adanya
tujuan yang harus dicapai, b. Adanya strategi untuk mencapai tujuan, c. Sumber daya pendukung
untuk melaksanakan strategi, dan d. Implementasi strategi.

Perencanaan adalah suatu rangkaian kegiatan atau opsi-opsi yang mencakup persiapan,
pemilihan alternatif, serta pelaksanaan yang dilakukan secara logis dan sistimatik sehingga
berbagai kemungkinan yang terjadi dapat dikondisikan, misal akan terjadi suatu yang kurang
baik bisa dig anti dengan yang lebih baik atau diantisipasi. Mengenai pengertian ini, dapat
dipahami bahwa bagaimanapun baiknya perencanaan, akan selalu menimbulkan dampak positif
dan dampak negatif. Oleh karena itu, setiap perencana harus dapat mengantisipasi berbagai
kemungkinan yang timbul akibat dari implementasi rencana yang dibuatnya. Agar kemungkinan
buruk atau yang tidak baik bisa di minimalisir dan kalaupun terjadi hal yang tidak diinginkan
memiliki alternative lain sebagai jalan.

Kegiatan perencanaan pada hakekatnya juga merupakan upaya untuk menentukan pilihan
dari sekian banyak alternative jalan yang tersedia, karena terkait dengan pengambilan keputusan.
Dalam kata lain lain, perencanaan adalah upaya untuk menyusun prioritas sesuai dengan sumber
daya yang tersedia dan tujuan jangka panjang yang ditetapkan. Pendapat ini dikemukakan oleh
Conyer dan Hill (1984). Berdasarkan pendapat ini, kegiatan perencanaan sesungguhnya juga
mengandung unsur kreatifitas dan keberanian dalam memberikan penilaian atas situasi saat ini
dan masa depan sekaligus. Namun demikian, kreatifitas dan keberanian tersebut tidak dapat
dilakukan secara seenaknya atau semaunya sendiri.

Dalam sehari-hari, kita perlu membuat rencana dan membuat beberapa list kegiatan yang
akan kita lakukan agar apa yang akan kita lakukan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai
dengan yang kita ingingakan. Alasan kita harus memiliki rencana pertama, kita adalah makhluk
yang diberi akal dan kesadaran ingin mencapai sesuatu dalam kehidupan, maka itu kita perlu
melakukan perencanaan dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis. Keuda kita sebagai makhluk
social selalu memiliki kebutuhan untuk berhubungan dan komunikasi dengan orang lain. Dan
dalam hubungan tersebut kita memiliki peran masing-masing, untuk menjalankan peran tersebut
dengan baik kita harus mengatur apa yang harus dilakukan agar peran kita bisa maksimal.
Contoh, untuk mencapai apa yang ingin diraih dalam studinya seorang mahasiswa harus
memiliki rencana studi. Dalam melaksanakan salah satu tugasnya pokonya seorang pendidik
harus merancanakan apa yang akan dilakukan agar kegiatan mengajarnya dapat dilaksanakan
dengan efektif.

1 Putrianingsih, Sri, Ali Muchasan, and M. Syarif. "Peran Perencanaan Pembelajaran Terhadap Kualitas Pengajaran."
INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan 7.1 (2021): 138-163.

Dalam melaksanakan pembelajaran memerlukan perencanaan dan beberapa
pertimbangan agar pembelajaran bisa terlaksana sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan
menghasilkan proses belajar yang efektif. Perencanaan pembelajaran merupakan langkah-
langkah guru dikelas untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang sudah
ditetapkan. Perencanaan pembelajaran juga didefinisikan sebagai kegiatan merumuskan tujuan-
tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran selama proses pembelajaran, cara yang
digunakan untuk melalui pencapaian tujuan tersebut, materi atau bahan apa yang akan
disampaikan, cara menyampaikan bahan ajar yang memudahkan guru untuk menyampaikan
materi serta peserta didik untuk memahaminya, serta media yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan pembelajaran yang membangkitkan semangat serta antusias peserta didik.

Perencanaan adalah suatu usaha menyusun, memikirkan, merancang tentang apa yang
harus dilakukan agar mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan memiliki
unsur kegiatan mengidentifikasi, menginventarisasi dan menyeleksi, kebutuhan berdasarkan
skala prioritas, mengadakan spesifikasi lebih rinci mengenai hasil yang ingin dicapai,
mengidentifikasikan persyaratan atau kriteria untuk memenuhi segala kebutuhan, serta
mengidentifikasi kemungkinan alternatif, strategi, dan sasaran bagi pelaksananya.

Kebutuhan terhadap perencanaan pendidikan terjadi karna adanya komplektisitas
masyarakat yang sudah banyak berubah ini dengan seiring berjalanya zaman seperti masalah
jumlah penduduk, kebutuhan akan tenaga kerja, masalah lingkungan, dan adanya keterbatasan
sumber daya alam.

Sampai sekarang ini pendidikan di Indonesia masih mengalami krisis bear karna
perkembangan dan kebutuhan zaman yang mana pendidikan belum bisa memenuhi sumber-
sumber yang tersedia. Untuk mengatasi permasalah tersebut Banghart dan Trull (1973:120)
merumuskan beberapa hal yang harus di pahami antara lain:2

a. Mengidentifikasi berbagai kebijakan terkait dengan system pendidikan
b. Mengevaluasi dan mempertimbangkan berbagai alternatif metode pendidikan dan dalam

kaitannya dengan masalah-masalah khusus pendidikan.
c. Mencermati masalah-masalah kritis yang memerlukan perhatian, penelitian, dan

pengembangan.
d. Mengevaluasi keunggulan dan kelemahan sistem pendidikan yang ada
e. melaksanakan kajian terhadap sistem pendidikan dan komponen-komponennya.

Perencanaan berfungsi sebagai pemberi arah bagi terlaksananya aktivitas yang disusun
secara komprehensif, sistematis, dan transparan.

Manfaat dan pentingnya perencanaan dalam pembelajaran

2 Somantri, Manap. "Perencanaan pendidikan." (2014).

1. Perencanaan dapat menghindarkan kegagalan pembelajaran ataupun keberhasilan yang
bersifat untung-untungan. Dengan perencanaan yang maksimal, seorang guru dapat
menentukan strategi apa yang digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2. Sebagai alat untuk memecahkan masalah.
Dengan perencanaan yang baik, setidaknya dapat mengantisipasi atau meminimalisir
permasalahanpermasalahan yang nantinya akan muncul, sehingga pembelajaran berjalan
normal dan keberhasilan pembelajaran tercapai. Karna pembelajaran merupakan proses
kerja sama antara guru dan siswa pasti akan menghadapi beberapa masalah pembelajaran.

3. Perencanaan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis.
Agar memiliki proses pembelajaran yang efektif guru harus memiliki strategi atau
rencana agar dapat menggunakan waktu secara efektif dalam mencapai tujuan dan
keberhasilan pembelajaran.3

a. Proses perencanaan
( Fondation of education planning, Unesco,76 )
a. Tahap perencanaan
1. Diagnosis system
2. Formulasi tujuan
3. Perkiraan sumber
4. Perkiraan target
5. Constrains
b. Formulasi rencana
c. Elaborasi rencana
d. Evaluasi/revisi

Model raphl tyler (1950)

1. Menentukan tujuan
2. Memilih pengalaman-pengalaman pendidikan
3. Mengorganisir pengalaman-pengalaman pendidikan
4. Cara mengevaluasi

Model D.K.Wheeler (1976)

1. Menentukan tujuan
2. Memilih pengalaman-pengalamn pendidikan
3. Menentukan materi pembelajaran
4. Organisasi dan integrasi no.2 dan 3
5. Evaluasi terhadap efektifitas pada no. 2,3,4 dalam pencapaian no.1
b. Tujuan perencanaan
a. Menyempurnakan Tri Darma Perguruan Tinggi

3 Manajemen kurikulum berbasi karakter oleh Ir. Agustinus Hermino, S.P.,M.Pd (Februari, 2014)

b. Mengembangkan kerja sama dengan lembaga-lembaga lain
c. Mengusahakan hilangnya gaps antara dunia teori dengan dunia praktis

Dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran guru secara umum harus memeperhaatikan
prinsip-prinsip berikut :

a. Beragam, dalam merencenakan pembelajaran guru harus merancang kegiatan
pembelajaran secara variatif dengan mempertimbangkan keragaman siswa.

b. Fleksible, perencanaan pembelajaran yang dibuat guru harus dapat disesuaikan dengan
situasi dan kondisi kelas.

c. Sistematis, dalam merencanakan pembelajaran, guru harus memperhatikan keterkaitan
antar komponen perencanaan, ketrkaitan komponen ini ditekankan terutama dalam
perencanaan pembelajaran sistematis ( Brown, 1955 ).

d. Konsisten, menegaskan bahwa guru harus mengusahakan kejelasan antara apa yang
dirancang dalam perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran.

e. Keseuaian, perencanaan pembelajaran harus disesuaikan sekurang-kurangnya dengan
standar nasional dan kebutuhan peserta didik. Guru juga harus mempertimbangkan
kebutuhan dan kemampuan peserta didik dalam perencanaan pembelajaran.4

Perencanaan terhadap peserta didik

Perencanaan terhadap peserta didik menyangkut perencanaan siswa baru, kelulusan, jumlah
putus sekolah, dan kepindahan. Langkah yang pertama yaitu perencanaan terhadap peserta
didik, yang meliputi kegiatan ; analisis kebutuhan peserta didik, kebutuhan peserta didik,
seleksi peserta didik, orientasi, penempatan peserta didik, pencatatan dan pelaporan.

a. Analisis kebutuhan peserta didik, merupakan penempatan siswa yang dibutuhkan oleh
lembaga pendidikan yang meliputi; merencanakan jumlah peserta didik yang akan
diterima dengan pertimbangan daya tamping kelas atau jumlah kelas yang tersedia.
Menyusun program kegiatan kesiswaan yaitu visi misi sekolah, minat dan bakat siswa,
sarana, dan prasarana yang ada, anggaran yang tersedia, dan tenaga kependidikan yang
tersedia.

b. Rekrutmen peserta didik, proses mencari peserta didik yang natinya akan menjadi peserta
didik dilembaga sekolah yang bersangkutan.

c. Seleksi peserta didik, merupakan kegiatan memilih calon peserta didik untukmenentukan
diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan
berdasarkan ketentuan yang berlaku. Adapun cara-cara seleksi yang digunakan adalah,
melalui tes atau ujian, melalui penelususran bakat, berdasarkan nilai STB atau nilai UAN.

d. Orientasi peserta didik baru, merupakan kegiatan mengenalkan situasi dan kondisi
lembaga pendidikan tempat peserta didik menempuh pendidikan. Lingkungan yang
dimaksud merupakan lingkungan fisik sekolah dan lingkungan social sekolah. Kegiatan

4 Desain Pembelajaran Bahas Indonesia dalam kurikulum 2013 oleh Endah Tri Priyatni (2014)

ini bertujuan agar siswa mengerti dan menaati peraturan yang berlaku disekolah, serta
peserta didik bisa aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan sekolah dan siap
menghadapi lingkungan yang baru.
e. Penempatan peserta didik, merupakan kegiatan pengelompokan peserta didik yang
dilakukan dengan system kelas, pengelompokan bisa dilakukan berdasarkan dengan
kesamaan yang ada peserta didik, atau pengelompokan berdasarkan perbedaan yang ada
pada individupeserta didik seperti minat, bakat, dan kemampuan.
f. Pencatatan dan pelaporan peserta didik, kegiatan ini dimulai sejak peserta didik diterima
di sekolah tertentu sampai tamat atau lulus dari sekolah tersebut.5

5 Perencanaan dan pengembangan kurikulum oleh prof. Drs. H. Dakir UNY (Agustus, 2004)


Click to View FlipBook Version