The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Koleksi nukilan kreatif daripada pensyarah Jabatan Pengajian Melayu, IPG Kampus Tuanku Bainun.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by enighazali, 2020-06-09 06:20:39

KOLEKSI NUKILAN KREATIF

Koleksi nukilan kreatif daripada pensyarah Jabatan Pengajian Melayu, IPG Kampus Tuanku Bainun.

2020

KOLEKSI NUKILAN KREATIF

JABATAN PENGAJIAN MELAYU
IPG KAMPUS TUANKU BAINUN
6/9/2020

CIKGU SELAYANG PANDANG

Riuh rendah sedari terbit fajar
Berjalan beriring ke taman bakti
Ramai anak kecil menunggu menagih ilmu dan nasihat
Hati ceria penuh harapan untuk mendidik.

Kasih cikgu tiada sempadan
Giat tekun mencurah dan menabur ilmu
Penuh kasih sayang dan cinta tanpa sempadan
Saban hari saban waktu anak didik dalam sanubari.

Pertemuan demi pertemuan hingga mereka merangkak dewasa
Semaian subur dipelihara terus hingga ke gerbang menengah
Cikgu tetap sama terus mengasihi dan merindui
Doa terus dari hati yang suci untuk anak didik tercinta

Anak didik berjaya cikgu rasa penuh sukacita
Anak didik kecundang cikgu rasa kecewa menderita,
Hang yang bergelar cikgu tahu rasa tahu cinta
Orang lain hanya bicara sesedap rasa tanpa jiwa.

Jiwa pendidik anugerah tidak terbatas
Hanya pengorbanan bisa merasa cinta bahagia
Terus gembira dengan kecemerlangan
Terus kecewa dengan kegagalan…

Akhirnya cikgu bersyukur dan sendiri saja
Menunggu ziarah yang tak kunjung tiba
Terus merindu dan tersenyum sendiri
Namun hati tetap bahagia atas jasa jasa.

JOHARI HARUN

Corona Virus

Semua bermula dari Wuhan
Menyebar kemana-mana tanpa pemberitahuan
Melampaui batas Negara dan Jabatan
Memapar segala Bangsa tanpa ampun

Di Korea menyebar dari tempat Peribadatan
Melanda Qom, tempat suci Syiah di Iran
Di ltalia merebak di Kota mode Milan
Di Negeri ini diawali di tempat Hiburan

Hari-hari Inl penuh dengan kekhawatiran
Dimana doa terbaik sudah dipanjatkan
Bekerja, belajar, dan ibadah sudah dirumahkan
Menunggu nasib baik penuh harapan

Ya Tuhan. berilah kepada para ahli, kemampuan
Untuk menemukan yang dicari, obat dan vaksin Sebagaimana janji-Mu, bahwa
semua penyakit ada obatnya
Agar kami dapat beribadah lagi di Masjid dengan gembira

Kepada Bangsa, bersatu dengan penuh semangat
Semua dapat membantu sesuai kemampuan
Bagi yang Ahli membantu yang Sakit
Bagi yang mampu membantu yang rentan

Kepada para Doktor dan Perawat, terima kasih atas ketulusan
Dan atas upaya yang penuh risiko dan bj pengorbanan Kepada para Relawan,
terima kasih atas Pengabdian
Akhirnya kepada Allah jualah kami memohon

ZECK NASIR

TERASING

Kawan, kita telah tegal hidup berjauhan
senyum tawa, gurau senda jadi kenangan
semacam baru semalam melayani ragam
meningkah jerkah juga melayani marah
kita sedang bermain angin bendang
gembira mengejar pipit pulang petang
menikmati jambu batu manis tebu
meski peluh memercik kulit dagu
kita tetap memeluk bahagia
kerana jauh mengerti dewasa
mungkin perjarakan begini
kita akan lebih mengerti
susur hidup galur mati
segalanya terperam
sembunyi dalam
nostalgia silam.

ZECK NASIR

RUMAH ABADI
Gelap...pengab tanpa cahaya
Berteman cacing...rayap dan binatang melata
Aku masuk dipandu diiringi doa
Kini kusendiri berselimut kain berlapis tiga
Tunggu dua tamu agung yang adakan jamuan istimewa
Moga aku sanggup jawab pertanyaannya
Agar tidurku di rumah abadiku tenang hingga hancurnya dunia

PENGHUNI KE-7
Lelah tubuh melayangi waktu
Mencari puing reruntuhan rumah bata merah dipelosok hutan rimba
Namun yang kutemukan hanya gubuk kayu penuh semak belukar
Jejak kaki yang tak menapak melangkah masuk
Bau pengap dan dingin menyeruap tajam
Gubuk tua yang awalnya tak berpenghuni seketika ramai riuh
"Selamat datang, hantu generasi penghuni ke-7!" para leluhur menyambut haru

TEMPAT BERLINDUNG
Engkau berada diatas bumi dibawah langit,
Tak lupa dinding terbuat dari bata,
Dan tak lupa genteng sebagai tempat berlindung hujan dan sinar matahari,
Rumahku tempatku untuk pulang,
Rumahku segalanya untuk hidupku,
Terimakasih Tuhan atas semua nikmat-Nya

MERINDU BOSAN
Bila di luar aku rindu

Bila di dalam aku bosan
Baikmu enyahkan panas mentari
Lindungi insan dari hujan bulan ini
Gersang tak pernah bilang
Dingin tak pernah menggigil
Aku sedang merindukan bosanku

KEPADA RUMAH CINTA
Hidup memang fana
Namun cinta berkekalan
Kepadanya kita selalu pulang
Dari perjalanan hidup penuh liku dan curam
Rumah di mana kita menyemai harapan ...
Hingga cinta berkembang biak
Beranak-cucu kasih sayang

HANYA DIA
Nyamannya Ia, menghanyutkan jiwa raga...
Kedamaian, kehangatan dan cinta penuh terasa...
Menghapus semua yang buruk.. ya, yang buruk...
Hujan, panas, gempa, banjir, segala bencana...
Semua itu hanyalah sebuah kebohongan...
Hanya Dia yang mampu...
Hanya Dia tempat kembaliku... rumahku..

TUHANKU
Engkau
Perhentian akhirku

Tempat jiwa mengadu
Penyembuh segala kelu pilu
Di altar-Mu segala puja tertuju
Setiap doa terlantun dalam sembah sujudku
Allah ... hanya kepada-Mu pasrah seluruh jiwa ragaku

ZECK NASIR

Pantun Jiwa Yang Tercakna

Bersinar bintang di malam kelam,
Bintang kejora indah buana;

Ilmu dituntut serata alam,
Membina insan akal tercakna.

Tepian pantai bayu mendingin,
Berombak laut sapa-menyapa;

Hajatnya hati penuh kepingin,
Suratan takdir jangan dilupa.

Daun nyiur melambai-lambai,
Pohon beringin merimbun redup;

Usah kesal ujian melambai,
Susah senang fitrahnya hidup.

Nukilan Pena
Enda Hamidah
8 Jun 2020

Covid-19

Kehadiranmu yang tak diundang merobek kedamaian alam
jika dulu kita bebas ke sana-sini
kini tidak lagi
jika dulu kita tidak menjaga kebersihan
kini tidak lagi
dan bermacam-macam lagi perkara yang dulu kita bebas
kini tidak lagi

Dengan beriak tandak keangkuhanmu
kau mengajar erti kehidupan yang sebenar yang sekian lama dilupakan
kau insafi kami
jika dulu tiada imam yang mengimarahkan makmum di rumah
kini sudah ada imam dan makmum yang bersama-sama mengimarahkan solat
jika dulu kita berlepak berjam-jam di kedai-kedai mamak
kini semua berlepak di teratak masing-masing

Si cantik Corona yang bermaharaja lela
kau telah mengajar kami tentang amanah dan kesabaran
susuk tubuh yang kerdil yang segak dan penuh senyuman dibibir sering melapor
berita tentang dikau tanpa penat jemu
bersama-sama barisan hadapan tanpa memikirkan keselamatan diri dan keluarga
bekerja siang dan malam dengan penuh amanah dan berintegriti
sanggup melupakan kepentingan diri dan ada yang telah kehilangan nyawa
inilah keistimewaan bangsaku Malaysia yang bekerja dengan penuh berdidikasi
malah dicemburi dan menjadi teladan kepada seantario dunia
ayuh bangun dan teruskan kehidupan dengan norma baharu Malaysiaku

ZAKI
Pulau Pinang, 8 Jun 2020.

Wawasan 2020

Aku pernah terfikir
Ketika itu
Perdana Menteri Kita
YAB Tun Dr. Mahathir
Laungkan Wawasan 2020

Aku masih tertanya-tanya
Sampaikah aku
Wawasan 2020

Umurku masih panjang
Rupanya Wawasan 2020
Kau lahirkan penuh dugaan

Namunku mengharap
Umat di dunia ini
Kuatkan semangat
Patuh arahan PKP
Putuskan rantaian Covid-19

Insyaallah
Segala dugaan akan berakhir
Berakhir dengan jayanya
Amin.

NASSER

Ramadhan 2020

Bismillahirrahmanirrahim
Ya Allah Yaa Rabb
Cahaya Ramadhan semakin terasa
Tapi entah kenapa
Rasa gelisah kian memuncak
Kerana di keliling masih ada Corona

Indahnya Ramadhan
Sudah tercipta
Tapi entah mengapa
Rasa kian gusar

Alhamdulillah
Keranamu Corona
Allah membuka pintu hati
Solat Tarawikh dan solat fardhu
Berjemaah di rumah
Mamberi laluan kepadaku
Untuk lebih rapat dan mesra
Dengan keluargaku
Selama ini aku sibuk dengan tugasan harianku

Ya Allah Yaa Rabb
Hikmah disebalik Corona
Yang cukup bermakna
Bagi penghidupan seharianku
Bersama keluargaku
Yang tercinta

NASSER

Novel Coronavirus (COvid-19)

Penyakit Pendamik
Yang diwartakan pada 18 Mac 2020
Amat terkesan bagi semua warga
Tidak kira tua atau muda

Restoran dan kedai makan ditutup
Kedai bukan keperluan asas ditutup
Aktiviti sukan tidak dibenarkan
Konsert ,pelancongan ,acara hiburan dibatalkan
Majlis perkahwinan dilarang
Tiada lagi Jemaah di masjid
Rumah-rumah ibadat ditutup
Taman kanak-kanak ditutup

Kegusaran hanyalah sementara
Ketabahan dan kekuatan mental
Memainkan peranan
Warga Malaysia berbilang kaum
Patuh demi kebaikan di masa hadapan

Lakukan kebaikan antara satu sama lain
Sayangi antara satu sama lain
Sentiasa menyokong antara satu sama lain
Kita semua adalah Satu
Untuk terus berjaya

NASSER

Rahmat Disebaliknya

Pernah kita terdengar
Tibanya Ramadhan
Sedih rasanya
Longgok sisa makanan
Yang begitu banyak sekali

Kini
Ramadhan 2020
Kau
Telah merubah segalanya
Tiada lagi
Longgokan sisa makanan

Alhamdulillah
Timbulnya
Perasaan sayangi makanan
Ku mengharap
Akan terus
Ke Ramadhan yang akan datang
Amin.

NASSER

Uniknya Syawal 2020

24 mei 2020
Tarikh keramat bagiku
Tarikh pasti tidak dapat dilupakan
Seumur hidupku
Tarikh lahirku 1 Syawal

Syawal 2020
Disambut dengan unik sekali
Sesuailah alam digital
Maka sambutan Syawal
Kali ini
Bermaaf-maafan
Ucapan diberi
Menanya khabar
Memperagakan baju raya
Hanyalah
Di Media Sosial
Memeriahkan suasana
Sambutan Aidil-Fitri

NASSER

Dugaanku

DImanakah tempatku
Yang mampu untuk mengadu
Bila sekali diuji
Terus merasakan perit
Hanya mampu
Linangan air mata
Mambasahi pipiku

Dugaan Ku alami
Amat menakutkan
Apabila diriku merasakan
Demam
Batuk
Sesak nafas
Covid-19 menghantui hariku

Alhamdulillah
Keputusan negative
Itu yang ku tunggu-tunggu
Ku tetap berdoa
Padamu Ya Allah
Amin.

NASSER

Kehidupan Yang Berliku

Covid-19,
Hadirnya engkau telah mengajar kami,
Erti sebenar kehidupan,
Kesibukan dunia yang terlampau ditaksubkan,

Kini, telah hilang sekelip mata,
Nikmat bersosial secara bebas telah terbatas,
Norma baharu perlu diamalkan,
Agar wabak ini dapat dibendung,

Sudah puas engkau menjelajah dunia,
Jutaan nyawa telah diragut,
Vaksin untuk merawatnya belum dtemui,
Penjarakan sosial menjadi kebiasaan baharu masyarakat,
Agar rantaian dapat diputuskan,

Kerajaan bersama barisan hadapan,
Telah berusaha keras demi rakyat tercinta,
Pkp,pkpd,pkpb dan pkpp,
Telah memberi kesan positif dalam membendung engkau,
Pulanglah engkau ke tempat asalmu...

NASSER

Bahagia Dalam Derita

Corona Virus
Bermulanya satu perjalanan
Tidak Kusangka
Mampu mengubah dunia
Dengan hanya sekelip mata

Corona Virus
Hadirmu
Membuat dunia huru hara
Membuat manusia berasa risau
Menbuat manusia berasa takut
Sehingga berkurung di dalam rumah

Corona Virus
Kau punca masyarakat menderita
Kau punca keluargaku terpisah
Kau punca para pejuang
Perlu berjuang tanpa penat dan lelah

Disebalik hujan lebat
Lahirnya pelangi yang indah
Mencorakkan kehidupan baharu

NASSER

‘Frontliner’

Polis
Tentera
Bomba
Rela
Semua petugas KKM
Kamu semua wira negara

Wira negara
Tugasmu tidak kira masa
Tidak kira waktu
Tidak kira hari
Kau tetap bertugas
Demi bangsa ,agama dan negara

Kami bangga
Tugasmu tidak mengenal
Erti penat lelah
Hujan rebut
Pelbagai gelagat
Seribu jenis ragam manusia

Kami bangga
Kerjasama yang padu
Kini Malaysia
Dalam fasa pemulihan
Dengan Berkat kerjasamu
Syabas
Tahniah
Kepadamu
‘Frontliner’

NASSER

Perintah Kawalan Pergerakan

PKP
Seluruh rakyat Malaysia
Akan terpahat didalam memorinya

Namamu mula diwartakan
18 Mac hinggalah 31 Mac 2020
Teruskan penghidupan seharian
Dalam kegusaran

1 April hingga 14 April 2020
Sekali lagi PKP diumumkan
Namun syabas rakyat Malaysia
Masih akur dan patuh
Demi untuk memutuskan
Rantaian Covid-19

Rakyat Malaysia menanti
Pengumuman seterusnya
Namun sekali lagi
15 April hingga 28 April 2020
PKP diumumkan buat kali ketiga
Alhamdulillah
Sekali lagi rakyat Malaysia
Menerimanya dengan hati terbuka

29 April hingga 12 Mei 2020
PKP diumumkan lagi
Namun tiada bantahan dan protes
Syabas rakyat Malaysia
Demi membasmikan Covid-19

Kesabaran demi kesabaran
13 Mei hingga 9 Jun 2020
Bukan lagi PKP tapi
PKPB telah diumumkan
Kini rakyat Malaysia
Boleh menarik nafas lega
Kerana sedikit kelonggaran
Yang telah diberikan

Akhirnya
Rasa penuh kesyukuran
10 Jun hingga 31 Ogos 2020
Bukan lagi PKP
Bukan lagi PKPB
Tapi PKPP
Semua warga bergembira
Rentas negeri telah dibenarkan
Dengan mengikut SOP

Alhamdulillah
Berkat kesabaran
Malaysia telah Berjaya
Membasmikan Covid-19
Dengan jayanya
Terima Kasih ‘Frontliner’

NASSER

Syair Penyakit Hati

Dengarkan tuan ini bicara
Daripada siapa janganlah kira
Nasihat ikhlas tidak berpura
Jadikan pedoman menuju muara

Hasad dengki jangan disimpan
Iblis syaitan empunya umpan
Rosak silaturahim tiada tertampan
Pecah muafakat punah kehidupan

Rasa dendam di dalam hati
Jangan dibawa sampai mati
Kelak di sirat gagal menanti
Neraka di bawah marah menanti

Sifat sombong sesama insan
Kepada ibadat memberi kesan
Segala amalan tiada balasan
Melihat catatan rasa nak pengsan

Sifat ujub sangat tercela
Jangan biarkan ia merajalela
Ke segenap hati dari juga jemala
Semoga amalan mendapat pahala

Pesanan rasul kita taati
Berdoalah kita sebelum mati
Kepada Allah Rabbulizzati
Mohon diperlindungan penyakit hati

Jika riyak datang melintas
Dengan istighfar dapat dicantas
Bisikan syaitan dapat dipintas
Padang mahsyar dapat direntas

Penyakit hati sangat bahaya
Tiada mengira miskin dan kaya
Buanglah ia sedaya upaya
Berkat hidupmu di jagat raya

Oleh itu marilah teman
Bersama-sama tingkatkan iman
Kelak di syurga tinggal di taman
Kekal abadi tiada berzaman

ROSLEE

Melihat Semut
melihat semut berpindah, terfikir akan diri sendiri
Semut berpindah dan bergerak dalam barisan, satu persatu
tidak membawa bersama barangan, releks.

Terfikir hal akan berpindah,
menyewa lori bagi mengangkut barangan yang masih disayangi-nafsu
sebelum berpindah, membungkus barangan satu persatu, dikotakkan satu persatu,
mengikatnya satu persatu...
kerana sayang- melindunginya daripada berlakunya kerosakan.
kerana sayang- terkorban masa, tenaga hampir sebulan.
kerana sayang- memeras otak - apa, siapa, berapa dan bagaimana.
Terlintas di minda,
“Saya tidak mempunyai kebijaksanaan seperti yang dimiliki oleh semut...”
Kerana nafsu- saya membelinya dengan wang ringgit hasil titik peluh bertahun-
tahun.
Kini, bekerja keras lagi untuk memindahkannya ke tempat baharu. Masa, tenaga,
kos pengangkutan, insuran dan...
Penyesalan,
Dulu-dulu, sekiranya dapat mengawal nafsu, penderitaan ini tidak perlu ditanggung.
kerana - kebanyakan barangan tersebut sekadar pameran, sekadar perhiasan,
sekadar kepuasan semasa dan seketika.
Keinsafan,
rahmat dan keberkatan lebih banyak dinikmati oleh orang yang dapat mengawal
nafsu diri sendiri.

EAU YONG

Bicara Hati Sang Khalifah Noda

Bintang sudah mula bekerlipan,
Bulan juga sudah menerangi angkasa,
Awan yang cerah sudah bertukar gelap,
Namun mengapa mata ini masih giat bekerja,
Tiada tanda ingin menutup bicara,
Juga Tiada tanda untuk mengunjungi alam mimpi.

Walaupun hakikatnya jiwa ini ingin berehat,
Namun masih ada perkara yang mengkecamukkan minda.
Tak perlu diungkapkan namun ingin dibicarakan,
Tak mahu didengarkan namun ingin dikongsikan,
Tak perlu dirintihkan namun ingin diluahkan,
Akal dan hati masing-masing bertarung mati.

Menyakiti atau tersakiti,
Persoalan mengapa dan mengapa,
sering diutarakan
Tetapi mengapa persoalan bagaimana dilupakan,
Memangkan engkau terlupa atau kau sengaja ingin mengelakkannya,
Adakah engkau terlalu takut untuk menghadapi kenyataan yang menyakitkan,
Atau mungkin engkau tidak mahu menerima takdir yang tertuliskan ?

Mungkin kau resah memikirkan dosamu yang bersepah
Sehingga lenamu kini tidak seenak dahulu
Mungkin kah kau sedar maut mengejarmu
Sedang kau masih bermaksiat tanpa jemu ?

Adakah engkau yang bersalah,
Mungkin Ya,
Namun Jangan sesekali kau menyalahkan orang lain,
Di atas bencana yang sendiri kau tempa untuk diri sendiri,
Kerana ia bukanlah satu kebetulan,
Tetapi ia merupakan satu ketetapan.

Fikirlah,
Adakah engkau menjaganya,
Adakah engkau mengawalnya,
Adakah engkau membimbingnya,
Adakah engkau memeliharanya ?
Kau Masih tidak mengerti
fikiranmu Masih di awang-awangan.

Hati, ya hati,
Secebis daging yang diamanahkan Tuhan,
yang ia mampu mengawal segalanya.
Tanpa kawalannya kan mengundang amarah,
Tanpa bimbingannya kan mencetus kemungkaran.

Setelah apa yang kulontarkan ,
Adakah hati kau tersentak setelah membacanya ?
Andai jawapanmu ya, kukira ia baik untukmu
Namun jika sebaliknya,
Sedarlah bahawa hatimu punya kekosongan,
Kegelapan jiwa yang terhasil angkara perbuatan ingkarmu !

Meskipun begitu,
Jangan kau risau mahupun gusar,
Kerana pintu itu sentiasa terbuka untukmu,

Ia hanya menunggu ketukan darimu ,
Tidakkah engkau ingin menyapanya ?
Jangan biar egomu membinasakan ,
Janganlah pula kewujudannya engkau hiraukan
Kerana apabila ia ditutup kelak,
Tiada jawaban melainkan penyesalan

Pada saat itu
tiada apa yang dapat membuka pintu itu semula,
Walau air mata darahmu mengalir,
Walau seribu sesalanmu hadir,
Engkau sudah terlambat....
Dan kelak hanya keazaban yang kan menjadi sahabat .
Adilkah Bicaramu ini Sang Khalifah Noda...

NORAINI ISMAIL

HIKMAH PKP 2020

Tikar mengkuang pusaka berharga,
Anyaman tangan asli berseni;

Masa diluang bersama keluarga,
Memupuk hubungan menjana harmoni.

Bayu menerpa langit membiru,
Cerah sinaran di Pulau Tioman;

Ibu bapa menjadi guru,
Ilmu pelajaran tonggak pedoman.

Pohon mangga lebat berbuah,
Di tepi sawah banyak kerengga;
Bersama keluarga solat jemaah,
Membina ukhuwah hingga ke syurga.

ENI ELIZA BINTI GHAZALI,
25 MEI 2020

HASIL NUKILAN

JOHARI HARUN
HAMIDAH CHE MEH
MOHAMAD ZAKI SHAMSUDIN
MOHD ZAHIR NASIR

NORAINI ISMAIL
ROSLEE OSMAN
EAU YONG CHEW YOUN
NASSER MD ISA
ENI ELIZA GHAZALI

JABATAN PENGAJIAN MELAYU
IPG KAMPUS TUANKU BAINUN

PULAU PINANG
9 JUN 2020


Click to View FlipBook Version