The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by melanidwisaputri, 2022-03-02 20:01:45

MODUL IKATAN KIMIA BERBASIS PENDEKATAN CTL

KATA PENGANTAR







Puji syukur dicurahkan kepada kehadiran Allah SWT yang telah


memberikan rahmat, kasih sayang, dan kemudahan sehingga penulis dapat

menyelesaikan “Modul Elektronik Berbasis Pendekatan Contextual Teaching


Learning (CTL) Pada Materi Ikatan Kimia”. Sholawat beriring salam senantiasa

tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW yang telah


membawa manusia dari zaman jahiliyah menuju zaman yang serba teknologi.

Dalam penyusunan modul elektronik ini tentunya tidak lepas dari bantuan


berbagai pihak yang mendorong atau memotivasi dalam penyusunan supaya

lebih baik dan lebih efesien. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih


kepada seluruh dosen pendidikan kimia UMRAH, teman-teman seperjuangan,

dan keluarga atas saran dan masukan dalam penyusunan modul elektronik ini.


Penulis memohon maaf apabila banyak kekurangan dalam penyusunan

modul elektronik ini, karena penulis menyadari bahwa modul elektronik ini


masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik yang membangun dapat

dijadikan bahan evaluasi dan intropeksi bagi penulis guna meningkatkan


kemampuan dalam penulisan modul elektronik untuk menjadi lebih baik

kedepannya. Semoga modul elektronik ini dapat bermanfaat bagi pengguna


sebagai bahan ajar dalam pembelajaran.




Tanjungpinang, 13 Januari 2021








Melani Dwi Saputri





2

DAFTAR ISI








KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 3

PETA KONSEP ...................................................................................................................... 4


GLOSARIUM ......................................................................................................................... 5

PENDAHULUAN ................................................................................................................... 6

A. IDENTITAS MODUL .................................................................................................... 6


B. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ........................................................................ 6


C. KOMPETENSI DASAR ................................................................................................. 6

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI ............................................................... 6

E. TUJUAN PEMBELAJARAN .......................................................................................... 7


F. PENGANTAR MODUL ................................................................................................ 7


KEGIATAN PEMBELAJARAN .............................................................................................. 8

A. KESETABILAN UNSUR ................................................................................................ 8

B. IKATAN ION ............................................................................................................... 10


C. IKATAN KOVALEN .................................................................................................... 12


D. IKATAN LOGAM ........................................................................................................ 16

E. RANGKUMAN ............................................................................................................ 18

F. EKSPERIMEN .............................................................................................................. 19


G. UJI KOMPETENSI ...................................................................................................... 21


H. PENILAIAN DIRI ........................................................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 25

PFORIL PENGEMBANG ..................................................................................................... 26


TABEL PERIODIK ................................................................................................................ 27






3

PETA KONSEP








Ikatan Kimia Untuk mencapai


Kesetabilan unsur


Dengan cara Melepas elektron






Terdiri Menangkap elektron
dari







Ikatan Ion Ikatan Kovalen Ikatan Logam






Membentuk Membentuk Membentuk

Senyawa Ion Senyawa Kovalen Senyawa Logam






Memiliki Memiliki Memiliki

Sifat Senyawa Sifat Senyawa Berdasarkan kepolaran Kovalen biasa Sifat Senyawa

Ion Kovalen Logam



Kovalen Tunggal
Terbagi Kovalen Rangkap Dua
Kovalen polar





Kovalen Berdasarkan asal elektron
nonpolar Kovalen Rangkap Tiga





Kovalen Koordinasi









4

GLOSARIUM









Elektron valensi : Elektron yang berada pada kulit terluar suatu atom
Aturan oktet : Kecenderungan suatu unsur untuk memiliki konfigurasi

elektron sebanyak 8 elektron

Aturan Duplet : Kecenderungan suatu unsur untuk memiliki konfigurasi
elektron sebanyak 2 elektron

Ikatan Kimia : Ikatan yang terbentuk akibat adanya daya tarik-menarik

antar unsur yang menyebabkan senyawa kimia dapat
berikatan

Ikatan ion : Ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik

antara ion positif dengan ion negatif
Ikatan kovalen : Ikatan yang terbentuk akibat kecenderungan atom-

atom untuk menggunakan elektron bersama (share

elektron
)
Ikatan Kovalen biasa : Ikatan yang biasa terjadi jika pasangan elektron yang

dipakai bersama berasal dari kedua atom yang berikatan

Ikatan kovalen tunggal: Ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan 1 pasangan
elektron (2 elektron) oleh dua atom yang saling berikatan.

Ikatan kovalen rangkap: Ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan 2 pasangan

dua elektron (4 elektron) oleh dua atom yang saling berikatan
Ikatan kovalen rangkap: Ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan 3 pasangan

tiga elektron (6 elektron) oleh dua atom yang saling berikatan

Ikatan kovalen : Ikatan kovalen yang pasangan elektron yang digunakan

koordinasi untuk berikatan hanya berasal dari salah satu atom.
Ikatan kovalen polar : Ikatan yang terbentuk dari atom-atom yang memiliki

keelektronegatifan yang berbeda

Ikatan kovalen : Ikatan yang terbentuk dari atom-atom yang memiliki
nonpolar keelektronegatifan yang sama atau tidak memiliki

perbedaan keelektronegatifan

Ikatan logam : Ikatan yang terjadi akibat adanya delokalisasi elektron
yang senantiasa berpindah-pindah





5

PENDAHULUAN








A. IDENTITAS MODUL



Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X

Semester : Ganjil
Judul : Modul Ikatan Kimia Berbasis Pendekatan Contextual Teaching
(CTL)
And Learning



B. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


Gunakan modul ini secara berkelompok dan pahami petunjuk berikut agar

pembelajaran dapat dilakukan dengan efektif:

1. Bagian yang memancarkan warna oren saat diklik akan beralih ke halaman

2. Bagian yang memancarkan warna kuning saat di klik akan menampilan info

3. Bagian yang memancarkan warna ungu saat diklik akan menampilkan video
4. Bagian yang memancarkan warna biru saat diklik akan menampilkan gambar

5. Bagian yang memancarkan warna hijau saat diklik akan menampilkan 3D

6. Bagian yang memancarkan warna merah saat diklik akan menampilkan quiz
7. Bagian yang memancarkan warna silver saat diklik akan beralih ke google form




C. KOMPETENSI DASAR



3.4 Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan

ikatan logam serta kaitannya dengan sifat zat
4.4 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik

senyawa ion atau senyawa kovalen berdasarkan sifat zat




D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.4.1 Menjelaskan proses suatu unsur untuk mencapai kesetabilan

3.4.2 Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan kimia (ikatan ion, ikatan
kovalen, dan ikatan logam)

6

d.
PENDAHULUAN







3.4.3 Mengklasifikasikan ikatan kimia (ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan
logam) berdasarkan sifat zat

4.4.1 Melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion atau

senyawa kovalen berdasarkan sifat zat (daya hantar listrik)


E. TUJUAN PEMBELAJARAN




3.4.1 Peserta didik mampu menjelaskan proses suatu unsur untuk mencapai

kesetabilan

3.4.2 Peserta didik mampu mendeskripsikan proses pembentukan ikatan kimia
(ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam)

3.4.3 Peserta didik mampu mengklasifikasikan ikatan kimia berdasarkan sifat zat

4.4.2 Peserta didik mampu melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik
senyawa ion atau senyawa kovalen berdasarkan sifat zat (daya hantar listrik)





F. PENGANTAR MODUL


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata ikatan, misalnya

ikatan rambut, ikatan pingga, ikatan pernikahan, ikatan persahabatan, ikatan

persaudaraan dan lain-lain yang bermakna sebagai sesuatu yang
mempersatukan. Pada dasarnya guna dari ikatan adalah untuk mendapatkan

kekuatan, ketenangan, ataupun rasa aman. Dengan kata lain kita membentuk

suatu ikatan untuk mencapai kestabilan.
Kata ikatan juga terjadi pada suatu atom untuk mencapai kesetabilan. Di

alam pada umumnya jarang ada atom dalam bentuk atom tunggal, melainkan

dalam bentuk atom yang sudah berpasangan dengan atom lain agar stabil.
Bagaimana atom dapat membentuk ikatan?
Bagaimana atom-atom dapat membentuk ikatan? Apa saja jenis ikatan yang
terbentuk? Bagaimana sifat-siifatnya? an yang terbentuk?
Apa saja jenis ikat
Bagaimana sifat-sifatnya?
YUK SIMAK MODUL INI UNTUK TAU KELANJUTNYA……


YUK SIMAK MODUL INI UNTUK TAU KELANJUTNYA……




7

KEGIATAN PEMBELAJARAN








A. KESETABILAN UNSUR
















Gambar diatas merupakan benda-benda yang sering digunakan dalam

kehidupan sehari-hari. Hampir semua kegiatan yang kita lakukan tidak terlepas

dari penggunakan bahan diatas yang terbuat dari plastik. Tahukah ananda
bahan kimia apakah yang terkandung dalam plastik? Plastik merupakan

senyawa polimer yang penyusun utamanya adalah unsur Karbon (C) dan

Hidrogen (H). Unsur-unsur yang terdapat di dalam plastik tidak berbentuk

atom bebas melainkan bergabung dengan unsur-unsur lainnya membentuk
senyawa. Seperti halnya unsur-unsur kimia di dalam plastik, sebagian besar


unsur-unsur yang ada di alam ditemukan dalam bentuk senyawa.


Pengertian Kesetabilan Unsur

Fakta menunjukan bahwa selain gas mulia

hampir semua unsur yang ada di alam terdapat
sebagai senyawa, artinya unsur tersebut berikatan

dengan unsur lain dan tidak berdiri sendiri. Suatu

unsur akan berusaha untuk mencapai suatu kestabilan
dengan cara begabung atau berikatan dengan unsur

lain membentuk molekul atau senyawa. Daya tarik-
menarik antar unsur akan menyebabkan senyawa kimia dapat bersatu yang
hhhhhhhhhh
disebut ikatan kimia.

Suatu unsur dapat dikatakan stabil jika memiliki konfigurasi elektron

seperti unsur gas mulia Golongan VIII A. Gas mulia memiliki konfigurasi

elektron penuh, yaitu 2 eletron untuk unsur He (duplet) dan 8 (oktet) untuk

unsur Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn.

8

KEGIATAN PEMBELAJARAN






2He : 2

10Ne : 2 8
18Ar : 2 8 8 Melakukan

36Kr : 2 8 18 8 penelitian

54Xe : 2 8 18 18 8 tahun 1916
86Rn : 2 8 18 32 18 8




1. Aturan duplet : Konfigurasi elektron stabil dengan 2 elektron pada

kulit terluar
2. Aturan oktet : Konfigurasi elektron stabil dengan 8 elektron pada
kulit terluar



Pembentukan Kesetabilan Unsur

Pada saat atom membentuk ikatan hanya elektron pada kulit terluar yang

berperan, sehingga upaya mencapai kestabilan dapat ditinjau sebagai upaya

perubahan agar jumlah elektron pada kulit terluar sama dengan unsur gas
mulia. Jumlah elektron pada kulit terluar disebut sebagai elektron valensi.

Suatu atom dapat mencapai kestabilan konfigurasi elektron gas mulia

dengan cara melepas elektron atau menangkap elektron.
1) Melepas elektron contohnya 3Li

Atom Li memiliki konfigurasi elektron 2,1 yang tidak stabil, sehingga untuk

stabil seperti gas mulia terdekat yaitu (He; 2) atom Li akan mengurangi 1
elektron dengan cara melepaskan 1 elektronya.

2) Menangkap elektron contohnya 9F

Atom F memiliki konfigurasi elektron 2,7
HHHHHHH
yang tidak stabil, sehingga untuk stabil

seperti gas mulia terdekat (Ne; 2,8) atom

F membutuhkan 1 elektron dengan cara
menangkap 1 elektron.










9

KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN







B. IKATAN ION





Garam merupakan salah satu

bahan yang sering digunakan untuk

penambah cita rasa pada aneka

makanan. Antara makanan dengan

garam tidak dapat dipisahkan, hampir

semua makan menggunakan garam.
Bahkan pepatah lama mengibaratkan

garam hhhhhhhh
untuk menunjukan suatu hal yang ideal dengan istilah "bagaikan sayur tanpa
garam". Artinya sepenting itu penggunaan garam dalam menunjang rasa pada


makanan. Garam tidak hanya bermanfaat sebagai penambah cita rasa pada

makanan, dalam sektor kesehatan garam digunakan sebagai bahan untuk

membuat obat-obatan dan di sektor industri garam digunakan sebagai

pengawet pada makanan. Tahukah ananda bahwa Garam merupakan salah

satu contoh dari ikatan ion yang tersusun dari unsur Natrium (Na) dan Klor (Cl)

membentuk senyawa Natrium Klorida (NaCl). Bagaimana ikatan ion dapat
terbentuk dan apa saja sifat sifatnya, yuk simak kelanjutanya!




Pengertian Ikatan Ion

Ikatan ion umumnya terbentuk antara atom logam dan non logam akibat

adanya serah terima elektron sehingga membentuk ion positif dan ion negatif
yang konfigurasi elektron sama dengan gas mulia. Ion positif dan ion negatif

diikat oleh suatu gaya yang disebut gaya elektrostatik.


Pembentukan Ikatan Ion

Ikatan ion akan terbentuk dengan cara


melepas elektron dan menangkap elektron.

Contohnya NaCl; atom Na akan melepaskan 1

elektronnya dan atom Cl akan menangkap 1

elektron dari Na.


10

KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN






Sifat senyawa ion


1. Sifat senyawa

Lapisan-lapisan senyawa ion dapat bergeser

jika dikenakan gaya dari luar. Pergeseran posisi ion

positif dan negatif, dari yang semula berselang-


seling menjadi berhadapan langsung. Hal ini
menyebabkan ion positif bertemu muka dengan ion

positif dan terjadi gaya tolak menolak. Akibatnya
kekuatan senyawa ion akan berkurang sehingga

senyawa ion bersifat keras tetapi mudah rapuh.

2. Volatilitas atau kemudahan menguap


Senyawa ion memiliki gaya tarik menarik anatar molekul reltif kuat,
akibatnya senyawa ion tidak mudah menguap.

3. Titik didih dan titik leleh
Senyawa ion mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi dikarenakan gaya

elektrostatik yang sangat kuat sehingga senyawa ion tidak dapat bergerak

bebas. Maka untuk mencapai titik didih dan titik leleh memerlukan waktu
dan suhu yang tinggi.

4. Kelarutan

Senyawa ion cenderung mudah larut dalam pelarut polar namun sulit
larut dalam pelarut organik karena dalam pelarut polar senyawa ionik dapat

terionisasi membentuk ion positif dan ion negatif.

5. Daya hantar listrik.
Senyawa ion dalam bentuk larutan mampu menghantarkan arus listrik

dikarenakan keberadaan elektron bebas dan ion yang dapat bergerak bebas.

Namun senyawa ion dalam bentuk padat tidak mampu menghantarkan arus
lsitrik.












11

KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN






C.IKATAN KOVALEN







Sekitar ¾ bagian dari dari

tubuh kita terdiri dari air dan tidak
seorangpun dapat bertahan hidup

lebih dari 4-5 hari tanpa minum air.

Ketergantungan manusia terhadap
air tidak hanya berhenti pada

kebutuhan biologis semata, air juga

sangat bermanfaat dalam kehidpan sehari
sangat hari seperti untuk memasak,
air kemungkinan tidak ada
mencuci, mandi, dan lain sebagainya. Tanpa

kehidupan di dunia karena pentingnya penggunaan air dalam kehidupan.
Sesungguhnya air yang cair adalah kumpulan dari triliyunan senyawa H2O yang
terbentuk dari unsur hidrogen (H) dan Unsur Oksigen (O). Padahal seperti yang

diketahui bahwa pada tekanan atmosfer unsur hidrogen dan oksigen berwujud

namun ketika kedua unsur ini bersatu membentuk ikatan dapat berubah wujud
menjadi cair. Bagaimana ikatan kovalen dapat terbentuk dan apa saja sifat

sifatnya, yuk simak kelanjutanya!




Pengertian Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen umumnya terbentuk antara unsur logam dengan unsur

logam akibat kecenderungan atom-atom untuk menggunakan elektron

bersama (share elektron) agar memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia
terdekat.


Pembentukan Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen akan terbentuk dengan

cara menggunakan elektron secara

bersamaan. Contohnya H2O; elektron dari

masing-masing atom H akan di pakai secara

bersamaan dengan atom O.


12

KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN




 Berdasarkan asal pasangan elektron yang digunakan ikatan kovalen terbagi 2

1. Ikatan kovalen biasa

Ikatan kovalen biasa adalah ikatan yang biasa terjadi jika pasangan elektron
yang dipakai bersama berasal dari kedua atom yang berikatan. Ikatan kovalen

biasa terbagi 3 berdasarkan jumlah tangan ikatan ;

a. Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan kovalen yang melibatkan

penggunaan 1 pasangan elektron (2 elektron) oleh dua atom yang saling

berikatan contohnya H2.









b. Ikatan kovalen rangkap dua

Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan kovalen yang melibatkan
penggunaan 2 pasangan elektron (4 elektron) oleh dua atom yang saling


berikatan contohnya O2.








c. Ikatan kovalen rangkap tiga

Ikatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan kovalen yang melibatkan

penggunaan 3 pasangan elektron (6 elektron) oleh dua atom yang saling

berikatan contohnya N2.









2. Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah Ikatan kovalen yang pasangan elektron

yang digunakan untuk berikatan hanya berasal dari salah satu atom. Ikatan

kovalen koordinasi umumnya terjadi pada molekul yang juga mempunyai

ikatan kovalen. Agar semua atom dapat memenuhi aturan oktet, maka salah
satu nnnnnnn
13

KEGIATAN PEMBELAJARAN






atom yang berada di tengah harus menyumbangkan dua elektronnya untuk

digunakan bersama contohnya SO3.















 Berdasarkan asal pasangan elektron yang digunakan ikatan kovalen terbagi 2
1. Ikatan kovalen polar

Ikatan kovalen polar merupakan ikatan yang terbentuk dari atom-atom

yang memiliki keelektronegatifan yang berbeda. Pada ikatan kovalen polar,
distribusi elektron pada kedua atom yang saling berikatan tidak merata.

Artinya, salah satu atom lebih kuat menarik elektron ke arahnya (atom yang

lebih elektronegatif). Pada atom itu terkumpul elektron dan terbentuk kutub
negatif, sedangkan atom yang elektronnya tertarik membentuk kutub positif,

sehingga membentuk polarisasi muatan serta bentuk molekulnya akan

menjadi asimetris atau tidak simetris, contohnya HCl.







2. Ikatan kovalen nonpolar

Ikatan kovalen nonpolar merupakan ikatan yang terbentuk dari atom-atom

yang memiliki keelektronegatifan yang sama atau tidak memiliki perbedaan
keelektronegatifan. Pada ikatan kovalen nonpolar, distribusi elektron pada

kedua atom yang saling berikatan merata. Artinya, tarikan elektron dari tiap–

tiap atom sama besar (harga keelektronegatifan sama), sehingga tidak
membentuk polarisasi muatan serta bentuk molekul akan menjadi simetris,


contohnya Cl2.








14

KEGIATAN PEMBELAJARAN







Sifat Senyawa Kovalen


1. Sifat senyawa
Senyawa kovalen memiliki sifat lunak namun

tidak mudah rapuh. Dalam senyawa kovalen,

molekul-molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul

yang lemah sehingga molekul-molekul tersebut
dapat bergerak relatif bebas. Sehingga kovalen sifat

nya lunak namun tidak mudah rapuh.

2. Volatilitas atau kemudahan menguap

Senyawa kovalen memiliki gaya tarik antar molekul yang relatif lemah,

akibatnya senyawa kovalen pada umumnya mudah menguap kecuali senyawa

kovalen yang membentuk jaringan raksasa, seperti intan dan grafit.

3. Titik didih dan titik leleh
Senyawa kovalen mempunyai titik didih dan titik leleh rendah dikarenakan

gaya elektrostatik yang tidak kuat sehingga senyawa kovalen dapat dapat

bergerak bebas. Maka untuk mencapai titik didih dan titik leleh tidak
memerlukan waktu dan suhu yang terlalu tinggi.

4. Kelarutan

Senyawa kovalen cenderung mudah larut dalam pelarut organik (eter,
aseton dan lainnya). namun sulit larut dalam pelarut polar.

5. Daya hantar listrik.

Senyawa kovalen dalam bentuk padatan maupun cairannya bersifat netral.

Artinya, tidak terjadi pemisahan atom-atom membentuk ion yang bermuatan
listrik, melainkan tetap sebagai molekul kovalen. Oleh karena dalam senyawa

kovalen tidak ada spesi yang bermuatan listrik maka arus listrik yang

dikenakan pada senyawa kovalen tidak dapat dialirkan.

















15

KEGIATAN PEMBELAJARAN








C.IKATAN LOGAM





Salah satu unsur kimia yang

sangat banyak manfaatnya bagi

kehidupan manusia adalah besi.
Contoh dekat yang bisa kita amati

terdapat pada gambar disamping

yaitu pagar yang terbuat dari besi.
Besi juga digunakan dalam

bidang konstruksi, perabotan rumah tangga, alat perkakas dan lain sebagainya.
KONTRUKSItangga seper
Besi merupakan hasil olahan dari mineral yang disebut Ferrum (Fe). Ikatan yang

terbentuk antar besi menyebabkan sifatnya yang kokoh dan menjadi pilihan

sebagai bahan dasar pembuat berbagai alat kebutuhan manusia. Bagaimana

ikatan logam dapat terbentuk dan apa saja sifat sifatnya, yuk simak
kelanjutanya!




Pengertian Ikatan Logam


Ikatan logam terjadi akibat adanya delokalisasi elektron yang senantiasa

berpindah-pindah, kemudian terjadilah proses saling meminjamkan elektron

atau juga sering disebut sebagai model lautan elektron. Jika atom logam
melepaskan elektron maka terbentuk kation atau ion positif. Elektron-elektron

dari atom logam ditemukan di dalam kisi-kisi logam dan bebas bergerak

diantara semua kation, membentuk lautan elektron.

Pembentukan Ikatan logam

Ikatan logam akan terbentuk dengan


cara saling meminjam elektron (penggunaan
elektron secara bersamaan). Contohnya Fe;

elektron dari atom-atom Fe akan bergerak
bebas di kisi logam dan terjadilah saling

pinjam elektron antar atom.


16

KEGIATAN PEMBELAJARAN







Sifat Senyawa Logam


1. Sifat senyawa

Senyawa logam memiliki sifat keras namun tidak

mudah rapuh. Adanya elektron-elektron bebas
menyebabkan logam bersifat lentur dikarenakan

elektron-elektron bebas akan berpindah mengikuti

ion-ion positif yang bergeser sewaktu dikenakan
gaya luar. Hal ini menyebabkan logam mudah

dibentuk dengan ditempa dan digunakan untuk

perhiasan atau pajangan dengan bentuk yang indah.

2. Titik didih dan titik leleh

Senyawa logam tersusun rapat membentuk struktur raksasa sehingga
logam mempunyai titik leleh dan kekerasan yang tinggi. Dengan demikian

logam banyak digunakan sebagai penghantar panas.

3. Kelarutan
Senyawa logam tidak dapat larut dalam pelarut polar maupun pelarut

organik (eter, aseton dan lainnya).

4. Daya hantar listrik.
Senyawa logam dalam menghantarka arus listrik karena elektron yang

bebas bergerak pada lautan elektron, sehingga logam banyak digunakan

sebagai penghantar listrik dalam kabel.




























17

KEGIATAN PEMBELAJARAN







F. RANGKUMAN




Suatu unsur akan berusaha untuk mencapai suatu kestabilan dengan cara
begabung atau berikatan dengan unsur lain membentuk molekul atau

senyawa.Unsur dapat dikatakan stabil jika memiliki konfigurasi elektron seperti

unsur gas mulia elektron valensi 2 (duplet) atau 8 (oktet). Untuk mencapai
kestabilan unsur, dapat dilakukan dengan cara melepaskan elektron atau

menangkap elektron.

Ikatan ion terbentuk akibat adanya gaya tarik menarik antara ion positif
dengan ion negatif. Senyawa ion bersifat keras tetapi mudah rapuh, tidak

mudah menguap , titik didih dan titik leleh tinggi, dapat larut dalam pelarut

polar, dan dapat menghantarkan arus listrik dalam wujud larutan dan tidak

dapat menghantarkan arus listrik dalam wujud padat.
Ikatan kovalen terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk

menggunakan elektron bersama (share elektron agar memiliki konfigurasi
)
elektron seperti gas mulia terdekat. Ikatan kovalen terbagi menjadi 2
berdasarkan asal pasangan elektron yang digunakan yaitu ikatan kovalen biasa

dan ikatan kovalen koordinasi. Berdasarkan kepolaran ikatan kimia terbagi 2

yaitu ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen nonpolar Senyawa kovalen bersifat
lunak tetapi tidak mudah rapuh, mudah menguap, titik didih dan titik leleh

rendah, dapat larut dalam pelarut nonpolar, dan tidak dapat menghantarkan

arus listrik dalam wujudpadat maupun larutan.
Ikatan logam terjadi akibat adanya delokalisasi elektron yang senantiasa

berpindah-pindah, kemudian terjadilah proses saling meminjamkan elektron

atau juga sering disebut sebagai model lautan elektron. Senyawa logam bersifat
keras tetapi tidak mudah rapuh, titik didih dan titik leleh tinggi, tidak dapat larut

dalam pelarut polar maupun nonpolar, dan dapat menghantarkan arus listrik

baik dalam wujud padat maupun larutan.











18

KEGIATAN PEMBELAJARAN









G. EKSPERIMEN




Menunjukkan karakteristik senyawa ion atau senyawa kovalen

berdasarkan daya hantar listrik pada larutan garam dan air



Alat Bahan

1. Kardus 1 buah 1. 100ml Larutan garam
2. Kabel 1 meter 2. 100ml Air
3. Baterai 1,5 volt 2 buah

4. Lampu led 5 volt 1 buah
5. Paku 2 buah
6. Isolasi

7. Gunting

Membat rangkaian listrik

1. Susun 2 buah baterai sejajar dan pastikan setiap kutubnya saling bersentuhan
antara kutub (+) dan kutub (-) kemudian rekatkan kedua baterai dengan
isolasi

2. Rekatkan batre ke kardus menggunakan isolasi
3. Gunting kabel sebanyak 3 buah dengan ukuran 15cm
4. Lilitkan 1 kabel ke sisi kanan batre dan rekatkan dengan isolasi

5. Lilitkan 1 kabel ke sisi kiri batre dan rekatkan dengan isolasi
6. Ambil lampu dan lilitkan ke sisi kanan kabel
7. Ambil 1 kabel dan lilitkan ke sisi kanan lampu

8. Rekatkan kabel ke kardus menggunakan isolasi
9. Ambil 1 paku dan lilitkan ke sisi kiri kabel
10. Ambil 1 paku dan lilitkan ke sisi kanan kabe

11. Rangkaian listrik siap digunakan

Prosedur Eksperimen

1. Ambil larutan garam letakan ke tengah rangkaian listrk
2. Masukan kedua paku ke dalam larutan garam
3. Amati perubahan yang terjadi

4. Lakukan hal yang sama untuk air



19

KEGIATAN PEMBELAJARAN







Video Eksperimen

























Jawab pertanyaan di bawah sesuai hasil eksperimenmu
melalui menu pesan di samping Eksperimen


1. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah ananda lakukan apakah yang

terjadi?

2. Tentukan jenis ikatan yang terbentuk berdasarkan karakteristik sifat senyawa
ion dan kovalen (daya hantar listrik)!

3. Dokumentasikan ekperimen yang ananda lakukan dalam bentuk video!











































20

KEGIATAN PEMBELAJARAN









H. UJI KOMPETENSI



Pilihlah jawaban yang benar dari pertanyaan di bawah ini
melalui menu pesan di samping Objektif


1. Helium merupakan salah satu gas yang digunakan untuk mengisi balon udara
karna tidak terbakar dan tidak mudah bereaksi sebab memiliki..…..

a. Sifat yang stabil d. Kekuatan
b. Sifat yang ringan e. Kelenturan
c. Sifat yang berat


2. Atom yang memiliki konfigurasi elektron paling stabil adalah…….
a. 6H d. 8O

b. 7C e. 10Ne
d. 8N


3. Unsur berikut ini yang cenderung menangkap elektron adalah…….
a. 1H d. 16S
b. 11Na e. 19K

c. 12Ma

4. Magnesium mempunyai nomor atom 12Mg, untuk mencapai kondisi yang stabil

seperti golongan gas mulia, maka yang terjadi pada magnesium adalah.…...
a. Melepaskan 1 elektron sehingga bermuatan 1+
b. Melepaskan 2 elektron sehingga bermuatan 2+

c. Menyerap 1 elektron sehingga bermuatan 1-
d. Menyerap 2 elektron sehingga bermuatan 2-
e. Memasangkan dua elektron dengan dua elektron lain


5. Untuk memenuhi kebutuhan elektrolit di dalam tubuh, seorng atlet dianjurkan
meminum cairan elektrolit agar tumbunya seimbang yaitu minuman yang

mengandung Kalium Iodida (KI). Bagaimana cari kalium dan iodida dapat
berikatan……
a. Atom Kalium akan kehilangan 1 elektronya dan atom Iodida akan menagkap

1 elektron Kalium
b. Atom Iodida akan kehilangan 1 elektronya dan atom Kalium akan menagkap
1 elektron Kalium


21

KEGIATAN PEMBELAJARAN






c. Atom Iodida dan atom Kalium akan menggunakan elektron secara bersama
d. Atom Iodida dan atom Kalium akan saling meminjam elektron
c. elektron dari atom Kalium dan Iodida akan bergerak bebas


6. Air di kolam renang biasanya ditambahin Kalsium Klorida atau kaporit. Jenis
ikatan dan rumus senyawa yang terbentuk adalah......


a. Berikatan ion dengan rumus CaCl2
b. Berikatan ion dengan rumus Ca2Cl
c. Berikatan ion dengan rumus CaCl

d. Berikatan kovalen dengan rumus CaCl2
e. Berikatan kovalen dengan rumus Ca2Cl


7. Garam merupakan senyawa yang dapat larut dalam pelarut polar (air) dan dapat
menghantarkan daya listrik yang manunjukan sifat dari......
a. Senyawa ion

b. Senyawa kovalen polar
c. Senyawa kovalen nonpolar
d. Senyawa semi logam

e. Senyawa logam

8. Natrium karbonat (Na₂CO₃) atau baking soda adalah salah satu contoh senyawa

ion yang biasa digunakan untuk..….
a. Pupuk d. Pengembang Kue
b. Pewarna makanan e. Pengawet Makanan

c. Pewangi ruangan

9. Gas LPG merupakan salah satu bahan bakar yang digunakan untuk memasak

yang biasa terbentuk dari campuran C3H8 dan C4H10 yang merupakan contoh
dari ikatan……
a. Ikatan ion d. Ikatan logam

b. Ikatan kovalen e. Ikatan kovalen koordinasi
c. Ikatan hidrogen


10.Penggunaan pasangan elektron secara bersama-sama terdapat dalam
pembentukan……
a. NaCl d. KCl

b. CaCl2 e. HCl
c. MgCl2


22

KEGIATAN PEMBELAJARAN




11. Bahan yang digunakan untuk meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan

serta perkembangan tanaman merupakan salah satu bahan yang terbentuk
dari ikatan kovalen yaitu……
a. Detergen d. Sabun

b. Gula e. Minyak
c. Pupuk


12. Pasangan senyawa berikut yang molekulnya polar dan nonpolar secara
berturut-turut adalah……

a. CH4 dan CCl4 d. O2 dan HCl
b. HCl dan CCl4 e. Cl2 dan HCl
c. HCl dan Cl2


13. Jika minyak dan gula dilarutkan dalam air maka yang terjadi adalah……
a. Hanya minyak yang larut dalam air
b. Hanya gula yang larut dalam air
c. Minyak dan gula larut dalm air

d. Minyak dan gula tidak larut dalam air
e. Tidak terjadi perubahan


14. Pernyataan berikut yang benar tentang ikatan logam adalah……
a. Terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom yang lain pada
atom-atom yang berikatan

b. Terjadinya akibat pemakaian elektron valensi secara bersamasama yang
mengakibatkan terjadinya delokalisasi elektron

c. Terjadi akibat adanya pemakaian pasangan elektron bersama yang berasal
dari kedua atom yang berikatan
d. Terjadi akibat adanya pemakaian pasangan elektron bersama yang berasal
dari salah satu atom yang berikatan

e. Terjadi akibat elektron tidak digunakan


15. Senyawa logam merupakan salah satu senyawa yang paling sering digunakan
sebagai bahan dasar pembuat perabotan karena memiliki sifat……
a. Keras dan lunak
b. Keras dan mudah rapuh

c. Keras dan tidak mudah rapuh
d. Mudah menguap

e. Dapat larut dalam pelarut polar dan non polar

23

KEGIATAN PEMBELAJARAN







Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar
melalui menu pesan di samping Essay

1. Jelaskan cara suatu atom untuk mencapai kestabilan!


2. Jelaskan proses terjadinya ikatan kimia pada senyawa berikut!

a. CaO b. HCl c. SO3

3. Manakah diantara senyawa dibawah ini yang memiliki kepolaran tinggi?
a. CO b. NO c. Hf


4. Jika larutan garam dan minyak di panaskan maka minyak akan lebih cepat

menguap dan mendidih mengapa demikian? jelaskan!

5. Mengapa senyawa logam banyak digunakan sebagai penghantar listrik dalam
kabel?



Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jujur

dan bertanggung jawab sesuai pemahaman Penilaian diri

yang dicapai melalui menu pesan di samping



No Pernyataan Iya Tidak
Saya mampu menjelaskan proses suatu unsur
1
untuk mencapai kesetabilan

Saya mampu mendeskripsikan proses
2
pembentukan ikatan ion
3 Saya mampu memahami sifat senyawa ion

Saya mampu mendeskripsikan proses
4
pembentukan ikatan kovalen
5 Saya mampu memahami sifat senyawa kovalen

Saya mampu mendeskripsikan proses
6
pembentukan ikatan logam

7 Saya mampu memahami sifat senyawa logam
Saya mampu menentukan jenis ikatan kimia
8
berdasarkan sifatnya



24

DAFTAR PUSTAKA






. Jakarta: Erlangga
Purba, Michael dkk. 2012. Kimia untuk SMA kelas X
Ratna, Ika stri, dan Sukrismo. 2017. Erlangga X-PRESS UN SMA/MA


2018 KIMIA PROGRAM IPA
. Jakarta: Erlangga.
Sudarmono, Unggul. 2016. KIMIA 1 UNTUK SMA/MA KELAS X.

Surakarta: Erlangga.

Takim, Rani Riyas. (2021). Pengembangan Modul Ikatan Kimia Berbasis

Contextual Teaching And Learning (CTL) Melalui Metode


Eksperimen. Journal of Tropical Chemistry Research and Education
3
(2),53-62.
Yulianta, Heri. (2016). “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)

dengan Pendekatan Konstruktivisme pada Ikatan Kimia SMA/MA

Kelas X”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.






















































25

TABEL PERIODIK

































































































26

PROFIL PENGEMBANG































































































27

NH senyawa amonia
3

Oksigen elektronya delapan


Akan lebih asik belajar kimia

Jika terdapat didalam kehidupan


Click to View FlipBook Version