HAK CIPTA DAN
PERPUSTAKAAN
DIGITAL
Oleh
Irva Yunita, S.Hum., M.IP.
Pengertian Hak Cipta, Pencipta dan Ciptaan Menurut Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam
bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri
atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan
pribadi.
Ciptaan adalah setiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan
sastra yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan,
keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata.
Kaidah penggandaan koleksi digital dikenal dengan
istilah PAPA
privacy accuracy property accessibility
Pendit (2007)
Kaidah privacy dijelaskan bahwa suatu
isi koleksi digital pada dasarnya bersifat
rahasia bagi pemiliknya. Setiap orang
harus menghormati kerahasiaan
pemiliknya, dan juga harus menjaga
rahasia pencipta apabila dipercayakan
kepadanya.
Kaidah accuracy dijelaskan bahwa suatu
konten digital layak dipercaya apabila
isi yang disampaikan sama dengan
aslinya.
Kaidah property dijelaskan bahwa isi
digital merupakan objek kepemilikan.
Oleh karena itu, untuk cara
penggunaannya sangat ditentukan oleh
keputusan pemiliknya.
Kaidah accessibility dijelaskan bahwa
untuk mendorong kemajuan
pengetahuan dan peningkatan kualitas
kehidupan manusia suatu isi digital
harus dapat diakses dengan bebas dan
terbuka oleh setiap orang.
Beberapa kesepakatan yang harus diperhatikan oleh perpustakaan dalam
memberikan hak akses informasi digitalnya ke pengguna, antara lain:
Kesepakatan teknis Kesepakatan semantik Kesepakatan politis
Kesepakatan antar- Kesepakatan hukum Kesepakatan
komunitas pemakai Internasional
Tedd dan Large dalam Pendit (2007)
Berbagai kesamaan dalam penggunaan
prosedur dan mekanisme perangkat
keras dan perangkat lunak, termasuk di
dalamnya protokol komunikasi,
transport data, tata cara penyimpanan,
dan pembuatan indeks.
Kesepakatan dalam penggunaan istilah
dan maknanya. Misalnya, kesepakatan
antara author dan creator merujuk ke
satu hal yang sama, yakni pencipta
karya intelektual.
Berbentuk keputusan-keputusan untuk
berbagi bersama (sharing) sumber-
sumber informasi digital.
Bentuk kerjasama institusi atau
pengembangan bidang multi-disiplin
yang sebenarnya memotivasi bagi para
pemakai perpustakaan untuk berbagi
informasi ilmiah.
Hal yang paling utama menyangkut
bahan-bahan koleksi yang dilindungi
oleh hak cipta, paten, dan sebagainya.
Apabila kerjasama meluas sampai
menyangkut lembaga-lembaga di
negara lain yang mungkin memiliki
spesifikasi teknis, cara kerja, prosedur,
dan hukum yang berbeda.
Beberapa kebijakan yang diberikan perpustakaan dalam mengelola sumber
daya digital antara lain:
Peraturan Deposit
Trade-secrecy
Copy left
Doktrin Fair Use
Peraturan Deposit
Peraturan deposit berisi kewajiban bagi pencipta dan sekaligus pengguna untuk menyerahkan
karya ciptanya, baik karya cetak atau karya rekam sesuai dengan yang ditentukan oleh
perpustakaan.
Menurut Sulistiyo-Basuki, ketika peraturan deposit dikaitkan dengan hak cipta maka dalam
menggandakan ciptaan satu kopi harus memiliki izin terlebih dulu dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Kopi tersebut digunakan bukan untuk mencari untung, tetapi dibuat oleh perpustakaan
untuk kepentingan umum, serta harus ada tanda copyright ”©” pada kopi ganda.
2. Untuk karya yang tidak diterbitkan maka kopi tersebut berlaku sebagai kopi pelestarian
atau sebagai substitusi bagi peminjaman ke luar perpustakaan.
3. Kopi untuk menggantikan kopi asli yang hilang atau rusak, apabila perpustakaan tidak dapat
memperoleh gantinya dengan harga wajar.
4. Bagi artikel yang diperoleh dari perpustakaan lain maka kopi artikel tersebut hanya boleh
digunakan untuk keperluan pribadi serta harus mencantumkan ketentuan hak cipta.
Trade-Secrecy
Trade-secrecy adalah pembatasan akses informasi pada sebuah organisasi yang biasanya dilakukan dengan
penandatanganan persetujuan sebelumnya.
Beberapa cara umum digunakan dalam mengontrol hak cipta pada sebuah akses informasi dalam
perpustakaan digital yaitu:
1. Menyediakan formulir perjanjian antara lembaga dan penulis. Penulis harus menyetujui hasil karyanya
dipublikasikan secara digital oleh perpustakaan sesuai dengan aturan dan perjanjian yang berlaku.
2. Mengedit hasil karya dengan menambahkan informasi pencipta karya tersebut, sesuai dengan persetujuan
yang telah ditetapkan.
3. Membatasi akses pengguna terhadap dokumentasi tertentu, misalnya file tertentu hanya bisa dibaca dan
tidak bisa di-copy atau didownload
Copy Left
Kandungan copy left yaitu sekumpulan lisensi yang diberikan pada setiap
orang yang memiliki kopi suatu karya ilmiah untuk menjamin agar orang
tersebut dapat menjalankan hak ekonomi atas karya tersebut (menggandakan,
menyebarluaskan, memodifikasi) dengan syarat karya tersebut dan
turunannya disebarkan dengan lisensi yang sama. Lisensi dalam copy left
menjamin bahwa setiap pemilik dari kopi suatu karya digital dapat melakukan
tiga hal yaitu menggunakannya tanpa pembatasan apapun,
meredistribusikannya sebanyak apapun yang diinginkan, dan memodifikasinya
dengan cara apapun yang dianggap memungkinkan (Pendit, 2007).
Doktrin Fair Use
Terdapat pengecualian bahwa ketentuan hukum mengenai hak cipta memungkinkan penggunaan suatu
ciptaan tanpa seizin dari pemegang haknya sepanjang tidak merugikan kepentingan yang wajar dari
sipencipta. Pengecualian tersebut bersifat limitatif dan hanya berlaku terhadap apa-apa yang tercantum
dalam UU Hak Cipta. Konsepsi pengecualian ini disebut dengan doktrin penggunaan yang wajar atau fair
use doctrine (Pendit, 2007).
Evans (2000:528), menyatakan bahwa terdapat beberapa kriteria ciptaan yang masuk dalam kategori
peraturan doktrin fair use, antara lain: Ciptaan tersebut digunakan sesuai dengan tujuan dan
karakteristiknya, misalnya untuk pendidikan non-profit dan bukan untuk komersial, bersifat mematuhi
peraturan hak cipta, jumlah dan substansi dari bagian ciptaan yang digunakan dalam hubungan kerja
secara keseluruhan tetap berpedoman pada aturan hak cipta, serta pengaruh dari penggunaan ciptaan
diatas untuk membuka potensi dan nilai pasar yang baik