The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by joyjie, 2023-03-02 23:36:18

MAJALAH SOSIO, GEO, BSUND

MAJALAH SOSIOLOGI, GEO, BSUND

TAHU SUMEDANG, MAKANAN FENOMENAL YANG TERKENAL DARI SUMEDANG T A H U K H A S S U M E D A N G Maret 2023 Dis u s u n o l e h : T o d i , Me is y a , Ma ls y a , F a r e l XII IPS


DAFTAR ISI JAWA BARAT SUMEDANG 01 02 03 PABRIK TAHU PALASARI 04 PENCETUS TAHU SUMEDANG 05 KEUNIKAN SUMEDANG 06 KEBUDAYAAN SUMEDANG


Jawa Barat (disingkat Jabar) atau dikenal dengan Tatar Sunda adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini berada di Kota Bandung. Pada tahun 2021 penduduk provinsi Jawa Barat berjumlah 48.782.408 jiwa, dengan kepadatan 1.379 jiwa/km2. Berdasarkan sensus BPS pada tahun 2010, penduduk di Jawa Barat merupakan provinsi dengan penduduk terbanyak pertama di Indonesia, penduduk aslinya merupakan suku Sunda. Jawa Barat merupakan jantung budaya Sunda atau biasa disebut sebagai Tatar Sunda/Pasundan bersama dengan provinsi Banten meskipun banyak pendatang yang menetap dan tinggal dari berbagai suku bangsa lainnya di Indonesia terutama di wilayah metropolitan Jakarta dan migrasi di Cirebon sejak berabad-abad lamanya. JAWA BARAT Suku bangsa[ Penduduk asli provinsi Jawa Barat adalah Suku Sunda. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, suku bangsa Jawa Barat sangat beragam. Adapun jumlah penduduk provinsi Jawa Barat berdasarkan suku bangsa tahun 2010 dari 42.982.865 jiwa adalah suku Sunda sebanyak 30.889.910 jiwa (71,87%), kemudian suku Jawa 5.710.652 jiwa (13,29%), Betawi 2.664.143 (6,20%), Cirebon 1.812.842 jiwa (4,22%).[65] Suku di luar pulau Jawa terbesar adalah suku Batak sebanyak 467.438 jiwa (1,09%), kemudian suku Minangkabau 272.018 jiwa (0,63%), Tionghoa 254.920 jiwa (0,59%) dan Melayu 190.224 jiwa (0,44%). Suku asal Sumatra Selatan sebanyak 95.502 jiwa (0,22%), asal Lampung 92.862 jiwa (0,22%), asal Banten 60.948 jiwa (0,14%), Madura 0,10% dan suku lainnya 0,99%. 01


SUMEDANG MONUMEN LINGGA YANG MENJADI ICON DI SUMEDANG PETA SUMEDANG 02 Sumedang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Sumedang, sekitar 45 km timur laut Kota Bandung. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Indramayu di utara, Kabupaten Majalengka di timur, Kabupaten Garut di selatan, serta Kabupaten Subang, Bandung, dan Bandung Barat di barat. Sumedang merupakan kabupaten yang menjadi bagian dari Cekungan Bandung Raya. Sumedang dahulu merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Sumedang Larang. Produk yang menjadi identitas Kabupaten Sumedang adalah tahu, yang dirintis pada tahun 1917 oleh seorang imigran Tiongkok bernama Ong Kino. LAMBANG KABUPATEN SUMEDANG Pola keruangan desa Sumedang adalah Pola Desa Konsentris (Memusat). Dikarenakan, pola macam ini terbentuk mungkin karena penduduknya berasal dari satu keturunan yang sama, atau juga karena terdapatnya fasilitas-fasilitas umum yang dibutuhkan penduduk setempat, seperti mata air, danau, ataupun fasilitasfasilitas lainnya.


03 Ketenaran Sumedang sebagai Kota Tahu ini, memang cukup beralasan. Sebab faktanya, cemilan berbahan dasar kacang kedelai yang diproduksi pengrajin asal Sumedang ini, memang sudah sangat populer di telinga masyarakat Indonesia. MENGENAL PABRIK TAHU PALASARI YANG FENOMENAL Ada lebih dari 400 pabrik tahu di wilayah Kabupaten Sumedang. Dari sekian banyak pabrik tahu tersebut, salah satu pabrik diantaranya ternyata pernah dikunjungi langsung oleh mantan Presiden Republik Indonesia. Mantan orang nomor satu di Indonesia yang pernah melihat secara langsung proses pembuatan tahu Sumedang ini, tiada lain adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Alasan SBY menyempatkan diri mampir ke pabrik Tahu Palasari ini, tiada lain karena dia merasa penasaran ingin melihat secara langsung proses pembuatan tahu goreng yang menjadi salah satu cemilan paporitnya di Istana Kepresidenan kala itu. Bahkan, saking tertariknya pada Tahu Sumedang, kala itu mantan Ibu Negara pun sampai menyempatkan diri untuk mencoba menggoreng sendiri tahu tersebut.


Pencetus tahu sumedang adalah Ong Kino, ayah Boen Keng. Ong Kino mulanya berjualan keripik tapioka dari singkong. Baru pada 1917, dia mulai membuat tahu. Diceritakan Sam Setyautama dalam TokohTokoh Etnis Tionghoa di Indonesia, pembuatan tahu oleh Ong Kino dilakukan secara tradisional dengan menggiling kacang kedelai menggunakan penggiling batu. Setelah Ong Kino kembali ke Tiongkok, usaha tahu yang dijalankan di Jalan Tegal Kalong (sekarang Jalan 11 April) diserahkan kepada putranya, Boen Keng. Boen Keng berhasil mengembangkan usaha tahu tersebut. Tercatat pada periode 1970 sampai 1980, usaha tahu Boen Keng mampu menghasilkan 2.000-3.000 tahu per harinya. Puncak keemasan terjadi pada 1992 dengan mencatatkan rekor produksi mencapai 7.000 potong per hari. 04 FYI : Menurut Ong Joe Kim, tokoh tahu Sumedang, "tahu" berasal dari bahasa Mandarin dòufu (⾖腐) dibaca tou-fu atau tāu- hū oleh orang Hokkian PENCETUS TAHU SUMEDANG


05 KEUNIKAN SUMEDANG memiliki jalan bersejarah yang angker Jalan Cadas Pangeran merupakan nama kawasan yang terletak di sekitar 6 kilometer dari pusat kota Sumedang. Jalan tersebut dibangun berdasarkan ide Gubernur Jenderal Herman William Daendels pada masa penjajahan Belanda. alan tersebut dinamakan Cadas Pangeran untuk mengenang keberanian Pangeran Kornel yang gugur dalam memperjuangkan kepentingan rakyat Sumedang. Selain itu, terdapat pula patung Pangeran Kornel dan Gubernur Jenderal Herman William Daendels sebagai ciri khas jalanan tersebut. Di kawasan ini juga terdapat Tanjakan si Budi dan Pancuran Orok yang terkenal sebagai tempat terangker di Cadas Pangeran. makam cut nyak dien Makam Cut Nyak Dien berada di Kampung Gungun Puyuh, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan. Pada batu nisan makam Cut Nyak Dien, diketahui terangkum riwayat hidupnya, kemudian tertera juga surah at-Taubah dan al-Fajr, serta hikayat rakyat Aceh. Kabaranya, makam Cut Nyak Dien baru ditemukan pada 1959 atas permintaan Gubernur Aceh saat itu, Ali Hasan, yang meminta untuk dilakukan pencarian makam Cut Nyak Dien di Sumedang berdasarkan data pemerintah Belanda. Sampai saat ini makam Cuy Nyak Dien termasuk salah satu tempat wisata terpopuler dan banyak dikunjungi terutama untuk menghornati jasa-jasanya untuk kemerdekaan Indonesia.


KEBUDAYAAN SUMEDANG KUDA RENGGONG Upacara sérén taun mangrupa salah sahiji wujud kabudayaan di wewengkon Sumedang anu mangrupa upacara adat minangka wujud rasa sukur kana hasil pepelakan anu loba pisan. Sérén dina basa Sunda nyaéta pasrah, ku kituna sérén taun téh ngandung harti pasrah ti taun katukang ka taun saterusna minangka gaganti sarta mangrupa rasa sukur ka Gusti Nu Maha Suci kana sagala hasil tatanén dina taun ieu, sedengkeun hasil perhatosanana bakal ningkat dina taun-taun saterusna bakal datang. upacara seren taun 06 Kuda renggong mangrupa kasenian tradisional anu populer di Sumedang, sabab kuda renggong mangrupa daya tarik dina wangun kuda nu ngalalakonkeun gerak tari jeung leumpang nanggeuy sora musik tradisional Sunda nu biasa disebut kendang halibut. Kuda renggong sering dipintonkeun dina upacara nyunatan, samemeh budak disunatan, saurang budak diarak ngurilingan dayeuh dina tonggong kuda renggong jeung diiring ku kulawargana anu ngagidig hareupeunana tuluy ngurilingan ti hiji desa ka desa nu sejen. Iring-iringan musik barudak dimaénkeun kalawan sumanget, musikna beuki lila beuki meujeuhna. Alat musik anu dipaké ku kuda rénggong nyaéta kendang, kendang, goong, kecrek, kemprak genjring, kecrek jeung tarompét.


Kebudayaan yang abadi untuk negeri sendiri.


Click to View FlipBook Version