Pengertian Buku Fiksi dan Nonfiksi Sebelum kita masuk dalam pembahasan buku fiksi dan nonfiksi secara mendalam, kalian perlu memahami pengertian dari buku fiksi dan nonfiksi. Buku Fiksi Secara pengertian buku fiksi adalah buku fiksi berisikan kisah atau cerita yang bersumber dari karangan, imajinasi, atau khayalan dari penulis. Jadi dapat dipastikan bahwa buku fiksi tidak 100 persen mengambil referensi dari kenyataan. Karena bersumber dari sebuah imajinasi, maka tutur tulis dalam buku fiksi harus mengalir dengan baik sehingga pembaca bisa masuk dan mengikuti alur cerita yang dibawa oleh penulis. Untuk bisa mencapai tujuan tersebut, penulis buku fiksi perlu memiliki imajinasi yang diimbangi dengan wawasan yang luas, agar pembaca tetap merasa punya kaitan antara bacaan mereka dengan kehidupan mereka di dunia nyata. Buku Nonfiksi Sementara itu berlawanan dengan buku fiksi, buku nonfiksi bersumber dari kejadian nyata. Artinya isi buku nonfiksi tersusun berdasarkan kajian data dan fakta yang memberikan informasi bagi pembacanya. Isi pada buku nonfiksi juga umumnya bersifat objektif serta punya landasan ilmiah. Dikarenakan isi dari buku nonfiksi merupakan olahan dari berbagai sumber dan bahan rujukan, maka penulis harus mampu membahasakan olahan data dan fakta yang ada secara logis agar dapat diterima oleh nalar pembaca. Umumnya juga, buku nonfiksi menggunakan bahasa formal. Jenis Buku Fiksi dan Nonfiksi Agar semakin memahami perbedaan antara buku fiksi dan nonfiksi, mari kita pelajari beberapa jenis buku-buku yang termasuk fiksi dan buku-buku yang masuk dalam kategori nonfiksi. Jenis Buku Fiksi Jenis buku yang masuk dalam kategori fiksi di antaranya adalah novel, cerita pendek, komik, cerita bergambar, serta antologi dongeng. Selain itu ada juga jenis buku fiksi sains, fiksi historis, fiksi biografis, hikayat, mite, hingga cerita/kisah perumpamaan. Jenis Buku Nonfiksi Buku yang termasuk dalam kategori non fiksi terdiri dari beberapa jenis di antaranya buku bahan mengajar, buku motivasi, buku referensi, buku biografi maupun autobiografi, buku sejarah, buku literatur, buku kesehatan, kajian ilmiah, dan masih banyak lagi. Ciri-Ciri Buku Fiksi dan Nonfiksi Di antara buku fiksi dan nonfiksi sebenarnya terdapat ciri-ciri yang sangat membedakan antara keduanya, yaitu sebagai berikut: Ciri Buku Fiksi Buku fiksi punya ciri khas utama yakni isi dari buku adalah karangan fiktif dari sang penulis. Kisah atau alur yang tergambar dalam buku fiksi bukanlah sebuah kelaziman di dunia nyata. Turunan ciri-ciri buku fiksi dari ciri utama tersebut antara lain adalah buku fiksi bersifat imajinatif, unsur kebenaran dalam buku fiksi bersifat relatif, bahasa yang digunakan dalam buku fiksi konotatif untuk meningkatkan imajinasi, serta tutur tulis dalam buku fiksi tidak menggunakan struktur baku .
Ciri Buku Nonfiksi Buku non fiksi juga memiliki ciri mendasar diantaranya kerap menggunakan bahasa formal karena bersifat informatif, ditulis berdasarkan fakta kejadian yang pernah terjadi dalam realitas, serta informasi dalam buku nonfiksi dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Selain ketiga ciri tersebut, buku nonfiksi juga punya ciri lain yakni penggunaan bahasa yang denotatif atau gamblang, serta merupakan pengembangan ide baru dari tema atau ide yang sebelumnya sudah pernah ada dan sudah pernah tertulis. Struktur Buku Fiksi dan Nonfiksi Meski buku fiksi dan buku nonfiksi memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda antara keduanya, tidak ada perbedaan mencolok dalam struktur buku fiksi dan nonfiksi. Struktur Buku Fiksi Setidaknya terdapat 5 komponen yang terdapat dalam struktur buku fiksi yakni: 1. Orientasi Orientasi memuat beberapa unsur seperti unsur tema, latar belakang tema, serta latar belakang penokohan. Komponen ini penting sebagai fondasi untuk membantu pembaca memahami teks cerita dalam buku secara utuh. 2. Komplikasi Dalam buku fiksi, komplikasi merupakan komponen konflik dan permasalahan yang hendak diangkat penulis dalam tulisan. Biasanya, konflik dan permasalahan tersebut berujung klimaks. Komplikasi penting untuk menguras emosi pembaca agar cerita dalam buku fiksi tidak flat. 3. Evaluasi Sementara struktur buku fiksi yang selanjutnya adalah evaluasi, yang mengarahkan pembaca menuju pada jalan keluar dari klimaks permasalahan yang muncul. 4. Resolusi Setelah adanya evaluasi, maka penulis biasanya akan mengarahkan pada sebuah resolusi atau penyelesaian inti permasalahan. 5. Koda Terakhir terdapat komponen koda diartikan sebagai reorientasi. Di bagian inilah tempat untuk menyampaikan pesan moral positif yang dapat diambil dari buku fiksi, baik secara tersirat maupun tersurat. Struktur Buku Nonfiksi Struktur buku nonfiksi juga umumnya terdiri dari orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Struktur ini bersifat relatif bergantung pada kebutuhan penulis dan jenis buku nonfiksi. Selain itu, umumnya buku nonfiksi dibuka oleh abstrak yang menjadi komponen penting dalam sebuah karya tulis ilmiah. Abstrak memberikan gambaran ringkas kepada pembaca mengenai isi dari buku nonfiksi.
Unsur–Unsur Buku Fiksi dan Nonfiksi Unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi pun memiliki persamaan dan perbedaan. Bacalah pemaparan berikut untuk tahu lebih jelas. Unsur Buku Fiksi 1. Sampul Buku Sampul buku menjadi unsur penting dalam buku fiksi di mana pembaca dapat menemukan informasi mengenai judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, serta edisi cetakan dari buku tersebut. Tidak ada keharusan judul buku menggunakan kata baku atau tak baku, semua tergantung dari tema yang akan diangkat. 2. Pokok Bab Buku Pokok bab buku berisikan informasi mengenai kata pengantar. Nah, di dalam kata pengantar, biasanya penulis akan memberikan gambaran mengenai isi buku dan ucapan terima kasih untuk semua pihak yang turut berkontribusi pada proses penyusunan buku. 3. Judul Bab dan Sub-bab Bab serta Sub-bab dalam buku fiksi dapat dilihat di daftar isi. Dengan adanya judul bab serta sub-bab maka pembaca jadi lebih mudah dalam mendapatkan informasi mengenai isi buku. 4. Tema Tema menjadi unsur yang penting terhadap jalannya cerita dalam buku fiksi. Tema adalah gagasan pokok dalam sebuah karya tulis, sehingga penulis memiliki pakem untuk menjabarkan dan mengembangkan isi cerita. 5. Penokohan atau Perwatakan Tokoh juga unsur buku yang sangat penting bagi buku fiksi. Penokohan dan perwatakan karakter dalam cerita penting untuk memberikan nyawa bagi buku fiksi. Unsur Buku Nonfiksi Unsur buku nonfiksi kurang lebih sama dengan unsur buku nonfiksi mulai dari sampul, pokok bab buku, judul bab dan sub-bab, tema, hingga penokohan atau perwatakan. Hal yang membedakan buku nonfiksi dengan buku fiksi dari sisi struktur adalah sistematika penulisan yang lebih runut dan teratur. Setiap detail informasi termasuk penyajian data harus disajikan secara terstruktur dan berurut agar pembaca tidak bingung membaca karya tulis buku nonfiksi, yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi Dari uraian di atas sebenarnya sudah cukup jelas apa saja perbedaan antara buku fiksi dan nonfiksi yang dapat dirangkum sebagai berikut: 1. Buku fiksi adalah karya yang bersumber dari khayalan penulis, sementara informasi dalam buku nonfiksi bersumber dari data dan fakta. 2. Buku fiksi bersifat subjektif karena bersumber dari khayalan penulis, sementara buku nonfiksi harus bersifat objektif karena bersumber dari data dan fakta. 3. Buku fiksi sah-sah saja jika bersifat multitafsir terkait cara pembaca memahami serta cara menyimpulkan isi buku, sementara buku nonfiksi harus menghindari penafsiran ganda agar informasi yang ingin disampaikan tetap sesuai dan terarah. 4. Dengan begitu, buku fiksi tidak memerlukan tanggung jawab dengan kebenaran isinya, sementara informasi yang tersaji dalam buku nonfiksi harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Persamaan Buku Fiksi dan Nonfiksi Baik buku fiksi dan nonfiksi sama-sama dapat dijadikan pengayaan untuk memperkaya karya tulis atau buku yang dibuat atau ditulis di kemudian hari.
Apa Saja Contoh Buku Fiksi dan Nonfiksi Berikut contoh buku fiksi dan nonfiksi populer: Contoh Buku Fiksi 1. Seri novel Harry Potter karya J.K. Rowling 2. Trilogi Sembilan Pembawa Cincin, Dua Menara, dan Kembalinya Sang Raja, karya J.R.R Tolkien 3. Laskar Pelangi karya Andrea Hirata 4. Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq. 5. 5 cm karya Dony Dhirgantoro 6. Trilogi The Hobbit, karya J.R.R. Tolkien 7. Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi, 8. Orang-orang Bloomington karya Budi Darma 9. Filosofi Kopi karya Dee Lestari 10. Bidadari yang Mengembara karya A.S. Laksana, Contoh Buku Nonfiksi • Sebuah Seni Untuk Bersifat Bodo Amat karya Mark Manson • Filosofi Teras karya Henry Manampiring • Atomic Habbits karya James Clear • Sapiens Riwayat Singkat Manusia karya Yuval Noah Harhari • Madilog karya Tan Malaka • Rich Dad, Poor Dad karya Robert T Kiyosai • Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini karya Marchella FP • The Lien Startup karya Eric Liens • Segala-galanya Ambyar karya Marc Manson • I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki Karya Baek Se Hee