PERKEMBANGAN
KURIKULUM DI
INDONESIA
Di susun oleh :
Afra Hanafi Nurifah
KATA PEN
GANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas
berkat rahmat dan hidyah-Nya sehingga
penulisan ebook ini dapat terselesaikan dengan
waktu yang telah ditentukan. Penyusunan
tugas ebook ini dibuat dengan tujuan untuk
membahas topik "Perkembangan Kurikulum
diIndonesia".
Penyusunan ebook ini dengan harapan dapat
membantu pembaca untuk lebih memahami
materi tentang "Perkembangan Kurikulum
diIndonesia". Namun demikian, tentu saja
dalam penyusunan masih terdapat banyak
kekurangan dalam penulisan dan pemilihan
kata yang tepat.
Yogyakarta, 10 November 2022
Afra Hanafi Nurifah
2021015005
DAFTAR ISI
SEJARAH PERKEMBANGAN
KURIKULUM
Setelah Indonesia merdeka pada tahun
1945, kurikulum sekolah diubah dan
disesuaikan dengan kepentingan politik
bangsa Indonesia yang dilandasi oleh nilai-
nilai luhur bangsa sebagai cerminan
masyarakat Indonesia. Pasca kemerdekaan,
kurikulum pendidikan nasional telah
mengalami perubahan, yaitu pada tahun
1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994,
2004, 2006 dan 2013. Semua kurikulum
nasional dirancang berdasarkan landasan
yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945,
perbedaannya pada penekanan pokok dari
tujuan pendidikan serta pendekatan dalam
merealisasikannya.
Dinamika Pengembangan
Kurikulum Pendidikan
Salah satu faktor yang mendorong untuk
mengembangkan kurikulum adalah amanat
Undang-Undang tentang Sitem Pendidikan
Nasional. Kurikulum pertama di Indonesia
telah lahir sebagai penjabaran amanat dalam
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950 tentang
Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran,
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1954, UU
Nomor 22 Tahun 1961, UU Nomor 2 Tahun
1989, dan akhirnya UU Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Di
samping itu, tuntutan globalisasi, dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknolgi juga ikut mendorong terjadinya
perbaikan dan pengembangan kurikulum.
Kelebihan dan kekurang
kurikulum
Kurikulum 2006
Kelebihan :
Memberikan otonomi secara luas pada
sekolah untuk mengembangkan kreativitas
dan inovasinya dalam meningkatkan
kualitas pendidikan sesuai dengan potensi
di daerahnya.
Tenaga kependidikan termotivasi untuk
meningkatkan kreatifitas dan inovasi.
Sekolah leluasa untuk ambil peranan dalam
pendidikan untuk membentuk siswa sebagai
pengambil peranan dalam masyarakat.
Kekurangan :
Kurangnya SDM yang diharapkan mampu
menjabarkan KTSP pada kebanyakan
satuan pendidikan yang ada.
Kurangnya ketersediaan sarana dan
prasarana pendukung sebagai kelengkapan
dari pelaksanaan KTSP.
Masih banyak guru yang belum memahami
KTSP secara Komprehensif baik konsepnya,
penyusunanya maupun prakteknya di
lapangan.
Kurikulum 2013
Kelebihan :
Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif
dan inovatif dalam setiap pemecahan
masalah yang mereka hadapi di sekolah.
Munculnya pendidikan karakter dan
pendidikan budi pekerti yang telah
diintegrasikan ke dalam semua program
studi.
Adanya kompetensi yang sesuai dengan
tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional.
Kekurangan :
Guru banyak salah kaprah, karena
beranggapan dengan kurikulum 2013
guru tidak perlu menjelaskan materi
kepada siswa di kelas.
Guru tidak banyak yang menguasai
penilaian autentik,
Beban belajar siswa dan guru terlalu
berat, sehingga waktu belajar di sekolah
terlalu lama.
KESIMPULAN
Setelah Indonesia merdeka pada tahun
1945, kurikulum sekolah diubah dan
disesuaikan dengan kepentingan politik
bangsa Indonesia yang dilandasi oleh nilai-
nilai luhur bangsa sebagai cerminan
masyarakat Indonesia. Salah satu faktor
yang mendorong untuk mengembangkan
kurikulum adalah amanat Undang-Undang
tentang Sitem Pendidikan Nasional. Di
samping itu, tuntutan globalisasi, dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknolgi juga ikut mendorong terjadinya
perbaikan dan pengembangan kurikulum.
DAFTAR PUSTAKA
Nikmah, Adhimatun, dkk. 2015. Pendekatan
Pengembangan Kurikulum.
Rosari, M. Andri, dkk. 2017. Perkembangan
Kurikulum Indonesia.