The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Disusun oleh :
Drg.Tadeus Arufan Jasrin.,MM dkk

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by tadeus.jasrin, 2020-09-18 02:18:52

BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM BMS1 HISTOLOGI

Disusun oleh :
Drg.Tadeus Arufan Jasrin.,MM dkk

Keywords: HISTOLOGI

BUKU PRAKTIKUM

BMS 1 HISTOLOGI

Disusun oleh :
Drg. Tadeus Arufan Jasrin.,MM
Dr. Marry Siti Mariam,Drg.,MKes
Dr. WinnyYohana,drg.,SpKGA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN

2020



BUKU PRAKTIKUM

BMS 1 HISTOLOGI

Kasus 1 : KARTILAGO, TULANG dan OTOT
Kasus 2 : SISTEM RESPIRASI
Kasus 3 : JARINGAN SARAF

SUSUNAN SARAF TEPI
SUSUNAN SARAF PUSAT

Disusun oleh :
Drg. Tadeus Arufan Jasrin.,MM
Dr. Marry Siti Mariam,drg.,Mkes
Dr. Winny Yohana,drg.,SpKGA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN

2020

PRATIKUM HISTOLOGI KASUS 1 BMS 1

A. KARTILAGO

1. Kartilago Hialin
Sediaan : Trakea
No. Sediaan : C – 2 / H.E

Objektif 10X / Objektif 45X
Kartilago tempak berbentuk tapal kuda atau huruf C.
Tampak perikhondrium melapisi kartilago.
Perikondrium terdiri atas 2 bagian yaitu lapisan fibrosa dan lapisan
kondrogenik. Dalam keadaan dewasa lapisan kondrogenik sukar ditemukan.
Kondrosit mempunyai inti bundar dengan 1 atau 2 buah nuckleoli.
Sel-sel kondrosit terdapat dalam lakuna; bentuk, ukuran serta serta strukturnya
tergantung dari lokasinya, makin ketengah sel-selnya makin membundar dan
tampak adanya sel isogen.
Lakuna yang berisi sel isogen disebut sarang sel (nest cell). Matriks disekeliling
lakuna tampak lebih gelap disebut matriks teritorial. Matriks yang lebih jernih
dan terdapat diluar matriks territorial disebut matriks Interteritorial.

Gambar Histologi :

2. Kartilago Elastis
Sediaan : Aurikula
No. Sediaan : C – 3 / Orcein

Objektif 10X / Objektif 45X
Perikondrium terdiri atas jaringan pengikat padat fibrosa. Gambaran
kondrositnya sama dengan kartilago hialin. Matriks kartilago tidak homogen
karena banyaknya anyaman serat-serat elastis yang dengan pewarnaan orcein
berwarna tengguli.

Gambar Histologi :

3. Kartilago Fibrosa
Sediaan : Diskus-Invertebralis
No. Sediaan : C – 4 / H.E

Objektif 10X :
Terdapat diantara dua tulang korpus vertebra. Tampak kondrosit dalam jumlah
sedikit dan dikelilingi matriks kartilago dan serat-serat kasar dari jaringan padat
fibrosa.

Objektif 45X
Substansi dasar tidak begitu jelas kecuali sekitar kondrosit. Sel-sel terdapat juga
dalam lakuna yang di kelilingi matriks dan membentuk deretan diantara berkas –
berkas serabut kolagen atau berkelompok-kelompok.

Gambar Histologi :

C--A--T--A--T--A--N---P--R--A--K---T-I-K---U--M---K--A---R--T--IL--A--G---O-

B. TULANG

1. Tulang Panjang
Sediaan : Melintang tulang panjang
No. Sediaan : T – 1 / Sediaan gosok

Pelajarilah berturut – turut dari luar ke dalam :
1. Periosteum merupakan jaringan pengikat padat fibrosa.
2. Serat – serat Sharpey merupakan serat kolagen yang berjalan dari

periosteum ke matriks tulang.
3. Lamellae generale externa : adalah lamella-lamella yang tersusun sejajar

permukaan luar tulang
4. Sistem Harvesi ; terdiri atas lamella- lamella yang tersusun konsentris

Dalam lamella terdapat lakuna yang berisi osteosit. Antara satu lakuna dengan
lakuna yang lain dihubungkan oleh canaliculi. Di dalam sistem Haversi
terdapat canalis haversi.
5. Lamellae interstitialis adalah lamella-lamella yang tersusun tidak beraturan,
terdapat diantara sistem harvesi.
6. Canalis Volkmanni dalam sediaan saluran ini tampak terpotong melintang
dikelilingi oleh lamella – lamella yang tidak tersusun konsentris.
7. Lamellae generale interna : Terdiri dari lamella- lamella yang tersusun sejajar
dengan permukaan dalam tulang.

Gambar Histologi :

2. Osteogenesis Enchondralis
Sediaan : Articulatio Cubiti
No. Sediaan : T – 2 / H.E

Pelajari bagian yang berwarna lembayung !
Pada sediaan ini dapat dipelajari dua tipe osteogenesis :
a. Osteogenesis Perichondralis, yang membentuk perikondrium
b. Osteogenesis Enchondralis, proses dimulai dari permukaan sendi epifise ke

arah diafise tulang.

Zone – zone Osteogenesis Enchondralis berturut – turut :
- Zone reverse, tampak kondrosit tersusun tidak beraturan
- Zone proliferasi, kondrosit membelah diri secara mitosis dan mulai

berderet memanjang.
- Zone maturasi, kondrosit tidak lagi membelah diri tetapi menjadi lebih

besar.
- Zone hipertrofi, kondrosit membesar dan bervakuola.
- Zone kalsifikasi, terjadi pengendapan garam kalsium.
- Zone degenerasi, kondrosit sudah berdegenerasi dan mati, terlihat lakuna

lakuna kosong
- Zone osifikasi, terlihat balok-balok tulang dan diantaranya terdapat

sumsum tulang berwarna merah.

Gambar Histologi :

3. Osteogenesis Desmalis
Sediaan : Carvaria Cranii
No. Sediaan : T – 3/ H.E

Pada Osteogenesis Desmalis jaringan tulang dibentuk dari jaringan mesenkhim,
Proses Osteogenesis Desmalis menghasilkan bangunan seperti pulau- pulau, ada
yang masih berupa jaringan osteoid, ada yang sudah menjadi balok tulang. Di tepi
balok tulang terdapat sel- sel yang masih mempunyai tonjolan sitoplasma yang
disebut osteoblas. Pada proses lebih lanjut, pada matriks interseluler sudah
terjadi pengendapan garam kalsium, dan osteoblas berubah menjadi osteosit,
Tonjolan sitoplasmatik osteosit terdapat dalam canaliculi. Carilah Osteoklas di
bagian pinggir balok tulang atau dalam lacuna howship.

Gambar Histologi :

C---A--T--A--T--A--N---P--R--A--K---T-I-K---U--M---T--U--L--A--N--G---

C. OTOT

1. Otot Polos
Sediaan : Vesica Urinaria
No. Sediaan : O -1 / H.E

Objektif 10x / 45x :
Sel otot polos ada yang terpotong melintang, ada yang terpotong memanjang,
atau miring. Tampak sel-sel otot polos yang terpotong memanjang berbentuk
seperti kumparan dengan inti oval. Sel otot yang terpotong melintang,
memperlihatkan gambaran bulat yang tidak sama besar dengan inti ataupun tidak.
Inti relatif terletak di tengah.

Gambar Histologi :

2. Otot Bercorak
Sediaan : Potongan melintang lidah
No. Sediaan : o-2 / H. E

Objektif 10x:
Tampak pada berkas- berkas yang terpotong memanjang dan melintang.
Pada berkas otot yang tepotong melintang, tampak serabut otot yang dibungkus
oleh jaringan pengikat yang disebut endomysium.
Beberapa serabut otot membentuk berkas otot yang diliputi oleh suatu jaringan
pengikat yang disebut perimycium. Dan beberapa berkas otot akan membentuk
berkas otot yang lebih besar, yang dibungkus oleh jaringan pengikat yang disebut
epimysium. Pada potongan memanjang, tampak bahwa sel otot ini merupakan
satu serat panjang dan tebalnya sama. Inti terletak di pinggir dan banyak.

Objektif 45x:
Pada potongan melintang serabut otot ini intinya terletak di pinggir.
Selubung sel otot disebut sarkolemma. Sitoplasmanya disebut sarkoplasma dan
di dalamnya tampak juga potongan melintang miofibril yang menyebar. Kadang-
kadang myofibril ini membentuk suatu kelompok yang disebut Area Cohnheim.
Dalam satu serabut otot terdapat banyak inti yang terletak dibawah sarkolemma.
Dalam sarkoplasma tampak garis- garis yang melintang. Lempeng I dan A sudah
bisa dibedakan.

3. Otot Jantung
Sediaan : Otot Jantung
No. sediaan : O – 4 / H.E

Objektif 10x:
Tampak potongan memanjang dan melintang otot jantung
Lapisan jantung dari dalam ke luar:

 Endocardium
 Miocardium/ otot jantung
 Epicardium

Objektif 45x:
Pada potongan melintang otot jantung, tampak inti di tengah dan myofibril
menyebar dan membentuk kelompok- kelompok.
Pada potongan memanjang, tampak gambaran otot jantung yang saling
beranastomose, inti berbentuk oval terletak di tengah. Terlihat juga gambaran
garis- garis melintang seperti otot bercorak. Pada beberapa tempat, tampak
adanya discus intercalaris yang merupakan batas antara sel otot jantung

Gambar Histologi :

C---A--T--A--T--A--N---P--R--A--K---T-I-K---U--M---O--T--O---T-

PRAKTIKUM HISTOLOGI KASUS 2 BMS 1

SISTEM RESPIRASI

1. Epiglotis
Sediaan : Epiglotis
No. Sediaan : SR – 1 / H.E

Objektif 10 X:
Bedakanlah bagian faringeal dan bagian lingual epiglotis.
Carilah tempat perubahan jenis epitelnya.

Objektif 45X:
Epitel
Bagian Lingual : Epitel gepeng berlapis tidak berkeratin.
Bagian Faringeal : Epitel selindris bertingkat bersilia, kadang-kadang

ditemukan taste buds

Lamina Propia
Terdapat banyak kelenjar campur serosa dan mukosa dibawah epitil, terutama
dibagian faringeal. Ditengah-tengah terdapat kartilago elastis, dengan
perikondrium yang berhubungan dengan lamina propria. Kadang-kadang
ditemukan glandula epiglotika.

2. Trakea
Sediaan : Potongan memanjang trakea
No. Sediaan : SR – 3 / H.E

Objektif 10 X:
Tampak daerah potongan melintang kartilago hyalin, yang masing-masing
digabungkan oleh jaringan pengikat padat.

Objektif 45 X:
Epitel selindris bertingkat bercilia, dengan sel piala dan kadang-kadang taste
buds terdapat diantara sel-sel epitel. Membrana basalis disini tampak lebih tebal.
Lamina propria: terdiri atas jaringan pengikat longgar dengan serabut elastis
yang tampak berjalan memanjang. Juga terdapat glandula trakealis yang bersifat
campur serosa dan mukosa.

3. Pulmo
Sediaan : Pulmo
No. Sediaan: SR – 4 / H.E

Objektif 10 X:
Tampak jaringan spongiosa. Saluran yang tampak adalah pembuluh darah dan
cabang-cabang bronkus. Permukannya tampak dilapisi oleh selapis sel-sel
gepeng mesotel yang disebut pleura visceralis. Pelajari pleura parietalis dan
cavum pleura. Pelajari Pars Konduktoria dan Pars Respiratoria

Objektif 45 X:

Bronkus:
Epitel: Silindris bertingkat bersilia
Lamina Propria: adanya infiltrasi limfosit dan kelenjar campur yang bermuara
dalam lumen bronkus.
Tunika Muskularis: merupakan otot polos yang berjalan melingkar/ spiral.
Pada bagian luar bronkus terdapat kartilago. Makin kearah distal, kartilago
makin berkurang dan makin kecil. Bronkus biasanya diikuti oleh cabang arteri dan
vena pulmonalis. Pada dinding bronkus didapatkan arteri dan vena bronkialis
yang berfungsi untuk nutrisi dinding bronkus.

Bronkioulus:
Epitel : Silindris rendah/ kuboid selapis bersilia, dengan sedikit sel piala.
Lamina Propria: jarang terdapat kelenjar,
Tunika Muskularis: merupakan otot polos yang berjalan melingkar / spiral.
Pada bagian luar bronkiolus tidak ditemukan kartilago.

Bronkiolus terminalis:
Epitel: Silindris/ kuboid selapis bersilia, tampak sel piala.
Lamina Propria: kelenjar dan kartilago tidak ada.
Tunika Muskularis: terdiri atas lapisan otot polos dan serabut elastis

Bronkiolus Respiratorious:
Epitel : Kuboid selapis bersilia, yang makin kearah distal silianya akan
menghilang dan sel epitelnya menjadi makin rendah.
Lamina Propria: terdiri atas lapisan tipis otot polos.
Terdapat alveoli di beberapa tempat dari dindingnya yang makin ke arah distal
makin banyak.

Duktus Alveolaris:
Tampak seluruh dindingnya terbentuk oleh alveoli
Epitel: Gepeng/kuboid rendah selapis
Terdapat otot polos yang tampak sebagai titik-titik

Saccus alveolaris:
Merupakan ruangan yang dindingnya terdiri atas alveoli bisa juga ditemukan sel-
sel otot polos di jaringan intraalveolar

Gambar Histologi :

4. Pulmo
Sediaan : Pulmo Foetus
No. Sediaan : SR – 6 / H.E

Objektif 10 X dan 45 X :
Tampak jaringan ini lebih padat, dinding alveoli tebal dan masih melipat-lipat
karena belum terjadi pernafasan. Tentukan fase pembentukan paru-paru di
sediaan yang saudara lihat.

1. Fase Kelenjar
2. Fase Kanalikuler
3. Fase Alveolar

Gambar Histologi :

C---A--T--A--T--A--N----P--R--A--K--T--I-K--U---M----S--I-S--T-E--M----R---E--S--P--I-R--A--S--I

PRATIKUM HISTOLOGI KASUS 3 BMS 1

A. JARINGAN SARAF

1. Sel Saraf
Sediaan : Potongan melintang Medulla Spinalis
No. Sediaan : N – 3 / H.E

Objektif 10x / 45x:
Sel- sel neuron ini terdapat di cornu anterior medulla spinalis.
Sel-sel berbentuk multipolar dengan sebuah axon dan beberapa dendrit.
Inti : biasanya terletak sentral, berbentuk bulat, realtif besar. Butir- butir kromatin
halus tersebar, nucleolus besar dan basofil.
Sitoplasma : Substansi Nissl tampak merupakan granula- granula basofilik,
tersebar di seluruh sitoplasma kecuali di tempat keluarnya axon (Axon Hillock)

2. Serabut saraf
Sediaan : Potongan memanjang N Ishiadicus
No. sediaan : N – 4 / H. E

Objektif 10x / 45x :
N Ischiadicus mengandung serabut – serabut saraf yang bermielin dan yang tidak
bermielin, yang dibungkus di sebelah luar oleh epineurium, kelompokan
beberapa serabut dibungkus oleh perineurium dan masing – masing serabut
diliputi oleh endoneurium, Pada serabut saraf ini tampak axon yang dibungkus
oleh selubung myelin dan bagian luarnya dibungkus oleh selubung sel
schwann. Pada beberapa tempat selubung myelin mengalami lekukan yang
disebut nodus ranvier. Sel schwann terdapat di antara 2 buah nodus ranvier
dengan inti yang berbentuk oval atau gepeng sitoplasmanya meliputi selubung
myelin.

Gambar Histologi :

3. Serabut saraf
Sediaan : Potongan memanjang N Ishiadicus
No. sediaan : N – 6 / H. E

Objektif 10x dan 45x :
Tentukanlah komponen jaringan pengikat dalam saraf ini yang berupa epineurium
dan endoneurium. Carilah pada potongan serabut saraf ini, axoplasma,
axolemma, selubung myelin dan sel Schwann.
Bedakanlah serabut- serabut yang bermielin dan yang tidak bermielin.

4. Ganglion Spinale
Sediaan : Ganglion Spinale
No. Sediaan : N – 1 / H.E

Objektif 10x:
Ganglion Spinale diselubungi oleh kapsula jaringan pengikat padat.
Kapsula meneruskan diri ke dalam membentuk trabekula-trabekula yang
memisahkan kelompok sel- sel ganglion. Bersama- sama dengan kelompok sel-
sel ganglion terdapat jaringan serabut saraf.
Sel- sel ganglion dikelilingi oleh dua lapis pembungkus:
1. Lapisan Luar

Lapisan jaringan pengikat yang mengandung fibrosit dan serabut- serabut.
2. Lapisan dalam

Selapis sel- sel yang berbentuk stelat atau fusiform yang disebut sel satelit/
sel amfisit.

Objektif 45x:
Sel- sel ganglion terdapat dalam kelompok sel berbentuk unipolar atau
psedounipolar. Inti terletak di tengah. Struktur sitologis sama dengan neuron-
neuron yang lain. Serabut- serabut saraf tampak bermielin.

Gambar Histologi :

5. Ganglion Sympathicum
Sediaan : Trunchus sympathicum
No. Sediaan : N – 2 / H.E

Objektif 10x / 45x:
Ganglion sympathicum dibungkus oleh jaringan pengikat, tetapi tidak
membentuk trabekula-trabekula. Sel- sel ganglion tampak tersebar tidak
membentuk kelompok- kelompok. Ukuran sel tidak bervariasi besar, sehingga
tampak hampir sama.
Sel ganglion berbentuk multipolar, inti eksentris, kadang- kadang didapatkan
2 buah inti.
Serabut- serabut tampak bermielin.

Gambar Histologi :

C---A--T--A--T--A--N----P--R--A--K--T--I-K--U---M----J-A--R---I-N--G--A--N----S--A--R--A---F-

B. SUSUNAN SARAF PERIFER

1. Corpusculum Meissneri
Sediaan : Kulit jari
No. Sediaan : NE – 1 / H.E

Objektif 10x / 45x :
Carilah komponen- komponen berbentuk spiral yang diselubungi kapsula jaringan
pengikat. Bangunan ini terdapat di dalam papila corri di bawah epidermis.
Pada potongan memanjang ini di dalam kapsula tampak fibrosit yang relatif sejajar
permukaan kulit dan di antaranya tampak serabut- serabut tidak bermielin yang
dalam keadaan hidup berjalan seperti spiral. Pelajari fungsinya dan terdapat di
bagian tubuh mana saja.

Gambar Histologi :

2. Corpusculum Lamellosum Vater Pacini
Sediaan : Pancreas
No. Sediaan : NE – 2 / H.E

Objektif 10x / 45x :
Carilah bangunan yang berbentuk oval atau bulat yang terdapat pada jaringan ikat
interlobular. Tampak lamella- lamella konsentris yang terdiri atas jaringan
pengikat yang mengandung sel- sel dan cairan. Bagian tengah bangunan ini
tampak lebih padat dan dinamakan bulbus internus dan di dalamnya terdapat
saraf yang tidak bermielin.

Gambar Histologi :

3. Motor end Plate
Sediaan : M. Intercostalis
No. Sediaan : NE – 3 / H.E

Objektif 10x / 45x :
Terdapat di antara berkas otot bercorak. Ujung percabangan saraf menempel
pada serabut otot. Pada tempat bersatunya serabut otot dan serabut saraf terjadi
hal sbb :
- Serabut saraf kehilangan selubung myelin
- Endoneurium melanjutkan diri menjadi endomysium
Pelajari fungsinya dan terdapat di bagian tubhuh mana saja

Gambar Histologi :

4. Muscle spindle
Sediaan : Potongan Melintang Otot Bercorak
No. Sediaan : NE – 4 / H.E

Objektif 10x
Akhiran saraf aferen berkapsula ini berbentuk kumparan dan didapatkan dalam
jaringan pengikat di antara pembungkus serabut- serabut otot. Bangunan ini terdiri
atas pembungkus serabut saraf, otot serat lintang yang disebut otot intrafusal,
pembuluh darah, dan jaringan pengikat longgar.

Gambar Histologi :

C--A---T-A---T--A--N---P--R---A--K--T--I-K--U--M----S--U---S--U--N--A--N----S--A--R--A---F---T--E--P--I-

C. SUSUNAN SARAF PUSAT

1. Medulla Spinalis
Sediaan : Medulla spinalis
No. Sediaan : CN – 1 / H.E

Objektif 10x dan 45x
1) Substantia alba

Terdiri atas serabut- serabut saraf yang terpotong melintang sebagian besar
bermielin. Selubung myelin telah larut luarnya tampak sebagai lubang di
tengahnya terdapat axon. Di antara serabut- serabut saraf terdapat inti- inti sel
neuroglia yang dengan pewarnaan H. E sukar dipastikan jenisnya.
2) Substantia grisea
Terdiri atas serabut- serabut saraf yang tidak bermyelin, neuroglia dan sel-
sel neuron. Kornu anterior terdiri atas sel- sel neuron multipolar yang bersifat
motorik. Di tengah- tengah terdapat lubang kecil yaitu canalis centralis yang
terpotong melintang dengan berbataskan sel- sel ependym.

Lapisan yang membungkus medulla spinalis:
- Durameter : Jaringan pengikat fibrosa yang agak tebal
- Arachnoidea: tampak terdiri atas jaringan pengikat dengan banyak pembuluh

darah
- Piameter: merupakan jaringan fibrosa tipis

Gambar Histologi :

2. Cerebrum
Sediaan : Cerebrum
No. Sediaan : CN – 2/ H.E

Objektif 10x dan 45x:
Korteks cerebrum terdiri atas neuron dengan sel- sel glianya. Bentuk sel- sel
neuron bermacam- macam, di antaranya ada yang berbentuk pyramidal.

Lapisan- lapisan korteks celebri dari luar ke dalam:
- Lamina molekularis
- Lamina granularis externa
- Lamina pyramidalis
- Lamina granularis interna
- Lamina ganglionaris
- Lamina multiformis

Gambar Histologi :

3. Cerebellum
Sediaan : Korteks Serebeli
No. Sediaan : CN – 5 / H.E

Objektif 10x dan 45x :

Korteks Cerebelum :

1. Stratum molekularis

2. Stratum ganglionaris, terlihat badan sel purkinje dengan dendritnya

meluas ke dalam stratum molekularis.

3. Stratum granularis, banyak mengandung sel- sel neuron yang disebut sel

granule.

Medulla : Sebagian besar terdiri atas serabut- serabut saraf.

Gambar Histologi :

4. Sel- sel Neuroglia
Sediaan : Serebrum
No. Sediaan : CN – 7 / H.E
Objektif 10x dan 45x:
1. Astrofit Fibrosa
Tonjolan -tonjolannya lebih panjang dan lurus dengan sedikit percabangannya. Di
dalam tonjolan- tonjolannya dapat terlihat adanya serabut- serabut.
2. Astrosit Protoplasmatis
Mempunyai tonjolan sitoplasmatik yang meluas dari seluruh permukaan sel.
Kadang- kadang tonjolan tadi berakhir pada pembuluh darah kecil membentuk
perivascular feet.
Gambar Histologi :
Astrosit Fibrosa

Astrosit Protoplasmatis

5. Sel- sel Neuroglia
Sediaan : Serebrum
No. Sediaan : CN – 8 / Ramon Y. Cayal / Gold Chloride
Objektif 10x dan 45x :
1. Mikroglia, terlihat jelas badan sel dengan tonjolan- tonjolan dan
percabangannya, badan sel berbentuk lonjong.
2. Oligodendroglia,
Terdapat di sepanjang pembuluh darah atau berdekatan dengan sel ganglion
sebagai sel satelit. Badan sel besar menyerupai telur, cabang- cabangnya
halus terlihat titik- titik pada percabangan tadi cabang akhir lurus- lurus.
Gambar Histologi :
Mikroglia

Oligodendroglia

C---A--T--A--T--A--N----P--R--A--K--T--I-K--U---M----S--U--S--U--N--A---N---S--A--R--A--F---P--U---S--A--T-


Click to View FlipBook Version