The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

MATERI SISTEM INDRA UNTUK SISWA KELAS XI

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dwiandininurfadillah, 2022-05-19 23:58:35

BAHAN AJAR SISTEM INDRA KELAS XI

MATERI SISTEM INDRA UNTUK SISWA KELAS XI

Keywords: SISTEM INDRA KELAS XI

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga bahan ajar ini dapat terselesaikan. Bahan ajar ini disusun berdasarkan
referensi yang dianggap relevan dan sesuai dengan materi. Penulis menyadari selama
penyusunan bahan ajar ini penulis mendapatkan lebih banyak ilmu baik dari segi pembuatan
sistematika bahan ajar serta dari segi materi yang di bahas.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih karena penulisan bahan ajar ini juga tidak
terlepas dari bantuan beberapa pihak. Terutama kepada dosen pembimbing yaitu Bapak Prof.
Dr.H.Toto Sutarto Gani Utari,Drs.,M.Pd.dan Ibu Cita Tresnawati,S.Pd.,M.Si. Penulis juga
menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan mahasiswa/mahasiswi untuk semua bantuan,
motivasi, dan saran-sarannya dalam penyusunan bahan ajar ini. Meskipun telah berusaha untuk
menghindari kesalahan, penulis menyadari juga bahwa bahan ajar ini masih mempunyai
kelemahan sebagai kekurangannya. Karena itu, penulis berharap agar pembaca berkenan
menyampaikan kritikan. Dengan segala pengharapan dan keterbukaan, penulis menyampaikan
rasa terima kasih dengan setulus-tulusnya. Kritik merupakan perhatian agar dapat menuju
kesempurnaan.

Bahan ajar ini berisi materi tentang sistem indra pada manusia sebagai pendukung
pembelajaran untuk siswa/siswi SMA kelas XI. Cakupan dari bahan ajar ini yaitu mengenai
pengertian sistem indra, organ sistem indra, mekanisme, serta kelainan/gangguan yang
mungkin terjadi di sistem indra. Selain itu bahan ajar ini di dukung dengan gambar, tabel, atau
ilustrasi untuk memudahkan dalam pemahaman. Serta terdapat latihan, kegiatan siswa, dan uji
kompetensi untuk penguatan dalam konsep serta evaluasi yang memfokuskan siswa agar
mampu berpikir kritis.

Akhir kata, penulis berharap agar bahan ajar ini dapat membawa manfaat kepada pembaca
khususnya siswa/siswi SMA kelas XI yang dapat memudahkan atau melengkapi dalam
pelaksanaan pembelajaran.

Bandung, Maret 2022

Penulis

i

DAFTAR ISI

PRAKATA..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Deskripsi Singkat ............................................................................................................1
B. Rumusan Kompetensi Dasar dan Indikator ....................................................................1
C. Urutan Bahasan dan Kaitan Materi.................................................................................2
D. Petunjuk Belajar..............................................................................................................2
E. Struktur Makro................................................................................................................3
F. Peta Konsep ....................................................................................................................4
BAB II PENYAJIAN................................................................................................................5
A. Pengertian Sistem Indra ..................................................................................................5
B. Alat Indra ........................................................................................................................5

1. Kulit (Indra Peraba).....................................................................................................5
2. Lidah (Indra Pengecap) ...............................................................................................7
3. Hiduang (Indra Pencium) ............................................................................................7
4. Telinga (Indra Pendengar)...........................................................................................8
5. Mata (Indra Penglihat) ..............................................................................................10
C. Gangguan Sistem Indra.................................................................................................12
RANGKUMAN .......................................................................................................................16
UJI KOMPETENSI .................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................18
GLOSARIUM..........................................................................................................................21
INDEKS ................................................................................................................................... 22
KUNCI JAWABAN ................................................................................................................23

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Reseptor pada Kulit .............................................................................................5
Gambar 2. 2 Papila pada Lidah Manusia .................................................................................7
Gambar 2. 3 Reseptor pada Hidung .........................................................................................7
Gambar 2. 4 Bagian-Bagian Telinga........................................................................................8
Gambar 2. 5 Mekanisme Keseimbangan................................................................................10
Gambar 2. 6 Bagian-Bagian Mata..........................................................................................10
Gambar 2. 7 Mekanisme Melihat ...........................................................................................11
Gambar 2. 8 Panu ...................................................................................................................12
Gambar 2. 9 Impertigo ...........................................................................................................12
Gambar 2. 10 Orang buta warna tidak dapat melihat angka 12 dan 9 ...................................14
Gambar 2. 11 Perbedaan Lensa Mata Normal dan Katarak ...................................................15

iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi Singkat
Tubuh kita dapat merespon suatu keadaan yang terjadi dari luar, misalnya kita dapat

merasakan kasar atau halusnya sebuah benda, kita dapat melihat aneka warna benda, dapat
merasakan makanan, mencium aroma wangi dan sebagainya. Kemampuan itu haruslah kita
syukuri sebagai anugerah Tuhan kepada kita. Kemampuan kita untuk merespons sesuatu yang
berasal dari luar itu tidak hanya dilakukan oleh satu organ saja, tetapi masing-masing dilakukan
oleh organ yang berbeda beda. Anda melihat dengan mata, mendengar menggunakan telinga,
dan mencium bau dengan hidung, meraba dengan kulit, dan mengecap rasa dengan lidah. Coba
Anda bayangkan andaikata kita tidak memiliki semua alat-alat itu? Apa yang akan terjadi?
Indra manusia dikatakan seperti jendela untuk mengenal dunia. Karena melalui indra ini Anda
dapat melihat, mendengar, merasakan sesuatu sehingga dapat mengenal lingkungannya.

B. Rumusan Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem

koordinasi (saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme
koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem
koordinasi manusia
4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan
fungsi organ sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan hormon
pada manusia berdasarkan studi literatur
Indikator

3.10.1 Menganalisis argumen terkait dengan sistem indra manusia
3.10.2 Memberikan penjelasan sederhana tentang sistem indra manusia
3.10.3 Mempertimbangkan sumber dapat dipercaya atau tida terkait dengan sistem indra

manusia
3.10.4 Mempertimbangkan hasil observasi terkait sistem indra manusia
3.10.5 Menginterpretasikan hasil yang berhubungan dengan sistem indra manusia
3.10.6 Membuat simpulan hasil temuan mengenai sistem indra
3.10.7 Membuat suatu definisi yang terkait dengan sistem indra manusia
3.10.8 Mengidentifikasi ketidakbenaran suatu definis tentang sistem indra manusia

1

3.10.9 Merumuskan solusi alternatif terkait gangguan/kelainan pada sistem indra manusia.
4.10.1 Menyajikan hasil analisis berdasarkan studi literatur berupa poster tentang kelainan

pada sistem indra.

C. Urutan Bahasan dan Kaitan Materi
a) Pengertian sistem indra
b) Alat Indra

• Kulit (Indra peraba)
• Lidah (Indra pengecap)
• Hidung (Indra pencium)
• Mata (Indra penglihat)
• Telinga (Indra pendengar)
c) Gangguan pada sistem indra

D. Petunjuk Belajar
1. Petunjuk Untuk Guru

a) Memberikan pengantar pembelajaran dan materi
b) Melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum yang ditetapkan
c) Melaksanakan pembelajaran sesuai silabus dan Rancangan Pembelajaran yang telah

ditetapkan
d) Memberikan materi sesuai dengan bahan ajar dan urutan materi
e) Membimbing siswa dengan baik agar tujuan pembelajaran tercapai
f) Memotivasi siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan untuk melatih kemampuan

penguasaan pengetahuan konseptual dan literasi lingkungan.
g) Membimbing siswa yang merasa kesulitan menyelesaikan tugas
h) Mengarahkan siswa untuk menemukan konsep melalui kegiatan diskusi dan analisis

video
i) Melatih siswa untuk mengimplementasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

sebagai bentuk kecintaan terhadap lingkungan
j) Mengajak siswa untuk terus berperan aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan

apresiasi yang baik terhadap bentuk kerja siswa
k) Tidak membeda-bedakan siswa dengan memberikan perlakuan istimewa berdasarkan

tingkat pemahaman siswa.
2. Petunjuk Untuk Siswa

2

a) Membaca dan memahami bahan ajar yang diberikan oleh guru. Apabila terdapat materi
yang kurang jelas segera tanyakan kepada guru.

b) Menandai bagian penting pada bahan ajar lalu dibuat sebuah rangkuman.
c) Memperhatikan tayangan video dan gambar animasi yang disajikan oleh guru.
d) Kerjakan soal Latihan dengan baik untuk melatih kemampuan penguasaan pengetahuan

konseptual dan literasi lingkungan

E. Struktur Makro
Pengertian Sistem Indra

Alat Indra
Kulit (Indra Peraba)
Reseptor Sentuhan : Saraf Meissner dan Diskus Markel
Reseptor Tekanan : Korpus vater dan Badan Paccini
Reseptor Rasa Sakit
Reseptor Suhu : Panas (korspukulus badan ruffini), Dingin (saraf
keause).
Lidah (Indra Pegecap)
Papilla : Manis, Pahit, Asin, Dan Masam
Hidung (Indra Pembau)
Sel saraf pembau (olfaktori)
Telinga (Indra Pendengaran)
Telinga Luar : Daun telinga dan saluran pendengaran
Telinga Tengah : Gendang telinga hingga tinggap oval
Telingan Dalam : koklea (rumah siput) dan saluran setengah lingkaran
Mata (Indra Penglihatan)
Sklera
Koroid
Retina

Gangguan pada Sistem Indra

3

F. Peta Konsep

4

BAB II
PENYAJIAN

A. Pengertian Sistem Indra
Indra adalah organ reseptor sensorik yang berfungsi untuk menerima rangsang. Reseptor

sensorik adalah struktur penerima rangsang dari lingkungan luar (eksteroreseptor) seperti bau,
warna, dan rasa ataupun rangsangan dari dalam (interoreseptor) contohnya presoreseptor,
osmoreseptor, dan kemoreseptor. Reseptor sensorik dapat dibedakan berdasarkan sifat sinyal
yang dideteksi, yaitu kemoreseptor, yang mendeteksi rangsang kimia, nosiseptor (painreseptor)
yang mendeteksi rasa sakit, fotoreseptor yang mendeteksi sinar, mekanoreseptor yang
mendeteksi rangsangan gerak, sentuhan, dan tekanan, serta termoreseptor yang mendeteksi
perubahan suhu. Kita mengenal lima indra pada tubuh kita, yaitu indra peraba (kulit), indra
pengecap (lidah), indra pembau (hidnng), indra pendengaran dan keseimbangan (telinga), serta
indra pengihatan (mata).

B. Alat Indra
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa sistem indra manusia terdiri dari 5 yaitu:

1. Kulit (Indra Peraba)
Pada kulit manusia terdapat lima macam sel saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor,

yaitu penerima rangsang atau penerima informasi dari luar, antara lain reseptor untuk
merasakan sentuhan, gerakan, tekanan, rasa sakit, dan suhu (panas dan dingin). Berikut
penjelasaan lengkapnya:

Gambar 2. 1 Reseptor pada Kulit

5

a) Reseptor Sentuhan
Reseptor sentuhan disebut juga sebagai korpus meisner, letakna dibagian bawah lapisan
epidermis. Reseptor sentuhan dapat merasakan rangsang berupa tekanan ringan pada
kulit sehingga impuls yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan berupa pesan
untuk membedakan rasa halus, kasar, lunak, dan keras. Reseptor lain pada kulit, juga
ditemukan pada pangkal rambut. Pesan yang ditangkap oleh ujung saraf ini berupa
pesan arah gerakan rambut yang disebabkan tiupan angin atau akibat adanya sentuhan.
Reseptor sentuhan tersebar tidak merata pada kulit sehingga ada bagian yang sangat
peka terhadap rangsang sentuhan, ada pula bagian yang kurang begitu peka

b) Reseptor Tekanan
Reseptor tekanan terdiri dari korpus vater dan badan pacini. Reseptor tekanan
merupakan ujung saraf yang letaknya di sebelah bagian dalamkulit yang disebut dermis.
Ujung sel saraf reseptor ini hanya dapat terangsang apabila terjadi tekanan dan getaran
yang cukup kuat.

c) Reseptor Rasa Sakit
Reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsangan rasa sakit terdapat pada lapisan
epidermis dan dermis. Reseptor ini tersebar tidak merata pada bagian kulit tubuh
manusia sehingga ada bagian kulit yang kurang peka terhadap rasa sakit. Reseptor ini
sangat berguna untuk sistem pertahanan tubuh, karena dapat memberikan pesan apabila
terjadi rangsangan berupa sakit yang merusak organ tubuh.

d) Reseptor Suhu
Pada kulit tubuh manusia juga ditemukan reseptor untuk menerima pesan berupa rasa
panas dan dingin. Reseptor ini disebut juga termoreseptor. Kemampuan termoreseptor
untuk menerima rangsang bersifat kualitatif sehingga anda tidak mungkin membedakan
secara pasti suhu yang dirasakan. Reseptor ini terdiri atas korspukulus badan ruffini
yang merasakan rasa panas dan ujung saraf krause yang merasakan suhudingin.
Kemampuan cepat dan lambatnya reseptor juga sangat dipengaruhi ketika menerima
atau melepaskan panas. Suasana panas baru dapat dirasakan apabila reseptor berpindah
dari kondisi dingin, sedangkan suasana dingin baru dapat dirasakan apabila baru
berpindah dari kondisi yang panas

6

2. Lidah (Indra Pengecap)
Reseptor pada lidah termasuk reseptor yang bersifat khusus. Pada lidah, reseptor-reseptor

rasa itu disebut kuncup rasa yang merupakan reseptor yang sangat peka terhadap adanya
rangsang yang berupa zat zat kimia (kemoreseptor).

Gambar 2. 2 Papila pada Lidah Manusia
Kuncup pengecap yang terdapat pada celah-celah tonjolan lidah disebut papilla. Papilla
lidah akan terlihat seperti tonjolan-tonjolan tidak teratur pada permukaan lidah. Setiap kuncup
pengecap, memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap rasa. Pada dasarnya, rasa sangat
beragam sekali, tapi hanya ada empat macam rasa yang umum kita kecap, yaitu manis, asin,
asam, dan pahit. Setiap bagian di lidah mempunyai sensitivitas berbeda terhadap sensasi empat
rasa tersebut.
3. Hiduang (Indra Pencium)
Di dalam rongga hidung bagian atas terdapat ujung-ujung sel saraf pembau. Ujung-ujung
sel saraf pembau ini dilengkapi dengan rambut-rambut halus pada bagian ujungnya dan diliputi
lapisan lendir sebagai pelembab.

Gambar 2. 3 Reseptor pada Hidung

7

Ujung-ujung sel saraf pembau di dalam rongga hidung dilapisi cairan tipis. Rangsangan
berupa bau dapat diterima apabila telah larut dalam cairan tersebut. Di samping itu, ujung-
ujung sel saraf pembau di dalam rongga hidung sangat peka terhadap rangsangan zat-zat kimia
yang berupa gas atau uap (kemoreseptor). Proses terjadinya bau, mula-mula zat kimia terbawa
oleh udara masuk ke dalam rongga hidung. Setelah larut dalam selaput lendir kemudian
diterima dan dibawa oleh saraf pembau ke otak untuk diterjemahkan. Dengan demikian, gas
yang masuk tadi dapat terdeteksi. Indra pembau pada manusia peka terhadap berbagai macam
bau, seperti bau anyir, wangi, busuk, dan bau yang lainnya. Kepekaan indra pada beberapa
hewan seperti serigala, anjing, atau harimau lebih kuat dibandingkan dengan manusia. Hewan
hewan tersebut memiliki kepekaan indra penciuman yang sangat tajam sehingga dapat
mendeteksi bau yang berada pada jarak yang cukup jauh bahkan dapat mencapai puluhan
meter.

4. Telinga (Indra Pendengar)

Telinga merupakan indra pendengaran sekaligus keseimbangan.

a. Struktur Telinga

Telinga terbagi atas telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga dalam

mengandung organ dasar pendengaran dan cairan (cairan perilimfa dan endolimfa). Telinga

luar terdiri atas daun telinga (aurikel) dan saluran pendengaran. Fungsi daun telinga untuk

membantu mengarahkan suara yang memasuki saluran pendengaran.

Telinga tengah dimulai dari gendang

telinga (membran timpani) hingga tingkap

oval. Dalam ruangan tersebut terdapat tiga

tulang yang menyatu, disebut osikel. Osikel

berfungsi sebagai pengungkit yang

menyampaikan getaran yang dihasilkan oleh

gendang telinga ke telinga dalam. Osikel

Gambar 2. 4 Bagian-Bagian Telinga dibedakan menjadi tulang martil (maleus),
tulang landasan (inkus), dan tulang

sanggurdi (stapes). Pada sebelah dalam gendang telinga terdapat saluran Eustachius yang

menghubungkan telinga tengah dengan rongga mulut.

Telinga dalam tersusun dari dua bagian utama, yaitu koklea (rumah siput) dan saluran

setengah lingkaran. Koklea terbagi menjadi tiga bagian, yaitu vestibuli yang pada pangkalnya

8

terdapat selaput tingkap oval, pipa tengah (media), dan skala timpani. Pipa tengah berisi cairan
endolimfa. Vestibuli dan timpani berisi cairan perilimfe. Kedua pipa tersebut saling
berhubungan pada puncak rumah siput.

Di antara pipa tengah dan timpani terdapat selaput basilar. Pada selaput tersebut terdapat
sel-sel yang membentuk organ pendengaran sebenarnya, yaitu organ Corti. Pada ujung organ
tersebut terdapat sel-sel rambut. Sel-sel tersebut berhubungan dengan serabut saraf yang
menuju ke otak. Di dalam rumah siput, tepatnya di pipa vestibuli terdapat dua kantong kecil
berongga, yaitu sakulus dan utrikulus.

Saluran setengah lingkaran merupakan organ keseimbangan. Organ tersebut terdiri atas
tiga saluran yang berbentuk setengah lingkaran. Di dalamnya berisi banyak reseptor dan cairan
yang menyerupai cairan di dalam rumah siput.
b. Mekanisme Pendengaran

Jika gelombang suara mencapai telinga, maka akan melewati telinga luar, pendengaran ke
saluran pendengaran, selanjutnya ke gendang telinga. Gelombang suara menggetarkan
gendang telinga, kemudian tulang martil, landasan sanggurdi, dan akhirnya menggetarkan
tingkap oval. Akibatnya, terjadi getaran pada cairan di dalam rumah siput sehingga merangsang
ujung saraf pendengaran. Selanjutnya, pangkal saraf mengirimkan impuls ke otak besar
sehingga otak besar akan menginterpretasikannya. Hasil interpretasi tersebut adalah kita dapat
mendengar suara tertentu.
c. Mekanisme Keseimbangan

Proses keseimbangan dilakukan oleh saluran setengah lingkaran. Saluran tersebut
mendeteksi keseimbangan rotasi (gerakan memutar kepala) dan keseimbangan gravitasi
(gerakan kepala tegak atau datar). Keseimbangan rotasi melibatkan tiga saluran setengah
lingkaran. Pada bagian dasar ketiga saluran tersebut terdapat struktur yang disebut ampula. Di
dalam ampula terdapat sel rambut yang tertanam di dalam gelatin, disebut kupula. Pada saat
cairan di dalam saluran setengah lingkaran mengalir, kupula bergerak sesuai dengan arah aliran
sehingga menimbulkan impuls-impuls saraf. Impuls-impuls saraf tersebut kemudian mengalir
melalui saraf vestibular menuju otak. Keseimbangan gravitasi bergantung pada utrikulus dan
sakulus yang di dalamnya mengandung batu otolit. Utrikulus sangat peka terhadap gerakan
naik turun. Pergerakan batu otolit akan menekan ujung saraf keseimbangan sehingga impuls
akan terkirim ke pusat keseimbangan di otak.

9

Gambar 2. 5 Mekanisme Keseimbangan

5. Mata (Indra Penglihat)

Mata merupakan indra penglihatan. Bagian depan mata dilindungi oleh membran

transparan (konjungtiva) yang berfungsi untuk melindungi kornea mata. Pada membran

tersebut sering dialiri oleh air mata. Air mata dihasilkan oleh kelenjar air mata (lakrimal),

fungsinya untuk menjaga agar bola mata tetap basah, membersihkan bola mata dari kotoran,

dan membunuh bakteri karena berisi enzim antibakteri.

a. Struktur Mata

Mata terletak pada rongga mata, bentuk bulat lonjong. Bola mata dengan dinding rongga

mata dengan enam otot yang berguna untuk memutar bola mata ke berbagai arah. Mata

tersusun dari tiga lapisan, yaitu sklera, koroid, dan retina.

1) Sklera, merupakan lapisan terluar,

sangat kuat, dan berwarna putih.

Lapisan tersebut menyebabkan

bagian depan mata menonjol. Pada

sklera terdapat yang transparan dan

disusun oleh serabut kolagen.

2) Koroid, merupakan lapisan tengah,

tipis, berwarna gelap dan banyak

mengandung pigmen dan pembuluh Gambar 2. 6 Bagian-Bagian Mata
darah. Pada bagian depan koroid, tepat

di belakang terdapat iris yang terdiri atas otot-otot kedua berpigmen. Pigmen pada iris

menjadi penentu warna mata manusia, Iris di sini untuk mengatur jumlah yang masuk

ke mata dengan cara mengatur ukuran pupil (celah di bagian tengah iris). Jika

menerima intensitas cahaya yang kuat, maka ukuran pupil akan menyempit.

Sebaliknya, jika menerima cahaya yang lemah, pupil akan melebar. Pada bagian

belakang iris terdapat lensa mata yang bening berbentuk cembung (bikonkaf) dipegang

10

oleh otot bersilia melalui ligamen suspensori. Pada saat otot berkontraksi, bentuk lensa

akan berubah sehingga kita dapat melihat benda secara fokus. Perubahan bentuk lensa

mata disebut akomodasi. Lensa membagi mata menjadi dua bagian. Bagian depan lensa

(antara lensa dengan kornea) terisi oleh cairan aqueous humor, Pada bagian belakang

lensa berisi cairan vitreous humor yang transparan berfungsi untuk menjaga bentuk bola

mata.

3) Retina, merupakan lapisan terdalam yang mengandung fotoreseptor dan sel-sel saraf

yang sensitif terhadap cahaya. Retina mempunyai ketebalan kurang dari 1 milimeter.

Retina tersusun dari beberapa lapisan sel, seperti sel reseptor, sel ganglion, dan serabut

saraf. Pada bagian tengah retina terdapat tempat fokus cahaya, disebut bintik kuning

(macula lutea).

Di dalam retina terdapat dua macam penerima rangsang cahaya (fotoreseptor), yaitu sel

kerucut (konus) dan sel batang. Sel reseptor tidak ditemukan pada daerah antara saraf optik

dengan retina, yang disebut bintik buta.

b. Mekanisme Melihat

Kita dapat melihat suatu benda jika ada cahaya

yang dipantulkan dari benda tersebut, Pantulan

cahava akan diterima mata melalur kornea,

aqueous humor, pupil, lensa, vitreous humor, dan

akhirnya ke retina. Cahaya merangsang

fotoreseptor pada retina sehingga impuls akan

disampaikan fotoreseptor menuju ke saraf optik.

Lensa mata akan memfokuskan cahaya agar jatuh

ke bagian tengah bintik kuning, disebut fovea.

Cahaya yang jatuh ke retina, tetapi tidak tepat pada

bagian fovea mengakibatkan benda yang dilihat

terlihat kurang jelas karena sel kerucut paling Gambar 2. 7 Mekanisme Melihat
banyak terdapat di fovea.

Sel-sel kerucut bertanggung jawab terhadap penglihatan berwarna dan lebih sensitif

terhadap cahaya yang terang daripada sel batang. Pada malam hari tidak terdapat cahaya yang

cukup kuat untuk merangsang sel kerucut, tetapi sudah cukup kuat untuk merangsang sel

batang. Namun demikian, sel batang tidak dapat membedakan warna sehingga kita tidak dapat

melihat banyak warna pada cahaya yang redup.

11

Pada fovea tidak terdapat sel batang, sebaliknya di luar fovea terdapat banyak sekali sel
batang. Itulah sebabnya, pada ruangan yang gelap atau kurang cahaya kita akan lebih mudah
melihat benda di sekitar dengan menggunakan sudut mata.

C. Gangguan Sistem Indra

Berikut ini beberapa macam gangguan pada indra manusia.

1) Gangguan pada Kulit (Indra Peraba)

Berikut ini adalah beberapa gangguan pada kulit.

a. Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang disebabkan karena ada gangguan pada

bagian kelenjar kulit. Kelenjar kulit terhubung secara langsung dengan bagian pori-pori

kulit. Kelenjar minyak yang ada di bagian bawah kulit dapat terkena infeksi dari

kotoran luar yang masuk lewat pori-pori, sel-sel kulit mati dan bakteri atau virus,

sehingga terbentuk jerawat

b. Dermatis adalah peradangan pada kulit yang menimbulkan gejala mengganggu, seperti

ruam kemerahan serta kulit yang terasa gatal, kering, dan bersisik.

c. Panu termasuk dalam penyakit kulit yang

disebabkan karena infeksi jamur yang menyerang

pada bagian pigmen kulit. Infeksi panu yang

terjadi menyebabkan bercak putih yang akan

terlihat karena berbeda dengan bagian kulit yang

lain. Gambar 2. 8 Panu
d. Herpes adalah jenis penyakit kulit yang

disebabkan oleh virus varisella. Herpes dapat

menyebabkan kulit menjadi ruam dan terasa

perih serta gatal. Penyakit ini sangat

mengganggu, karena biasanya menyebabkan

sakit dan demam pada penderitanya.

e. Kudis adalah jenis penyakit kulit yang Gambar 2. 9 Impertigo

disebabkan karena serangan tungau atau kutu kecil. Jenis kutu kecil ini sering disebut

dengan istilah sarcoptes scabiei. Penyakit kudis akan menyebabkan bercak kemerahan

pada bagian kulit tertentu.

12

f. Impertigo adalah infeksi kulit menular yang banyak dialami oleh bayi dan anak-anak.
Infeksi ini ditandai dengan kemunculan bercak merah dan lepuhan pada kulit, terutama
di bagian wajah, tangan, dan kaki.

2) Gangguan pada Lidah (Indra Pengecap)
Berikut ini adalah beberapa gangguan dan penyakit pada lidah.
a. Sariawan adalah peradangan pada mulut yang terasa nyeri, sehingga bisa mengganggu
pengidapnya untuk makan, berbicara, dan tidur. Gejalanya berupa Sensasi terbakar
pada lidah, bagian mulut dan tenggorokan berwarna merah, rasa tak nyaman saat
menelan, luka berwarna putih yang muncul di lidah
b. Kanker lidah merupakan penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel-sel abnormal
yang tidak terkendali pada lidah. Gejala yang dirasakan Sakit tenggorokan dan nyeri
saat menelan yang berlangsung terus menerus, muncul benjolan pada mulut dan leher,
kebas pada mulut yang tak kunjung hilang, pendarahan pada lidah.
c. Glossoptosis merupakan pembentukan abnormal lidah, yaitu suatu kondisi ketika posisi
lidah ada di belakang dan juga mudah jatuh ke belakang.
d. Glossopyrosis atau biasa dikenal dengan Burning Mouth Syndrome (BMS) adalah
suatu kondisi ketika terjadi sensasi rasa terbakar pada bagian ujung dan samping lidah,
bibir, langit-langit mulut, atau di dalam seluruh rongga mulut.

3) Gangguan pada Hidung (Indra Pencium)
Indera pembau pada hidung dapat mengalami kelainan. Kelainan- kelainan itu antara lain

sebagai berikut.
a. Influenza; penyebab influenza adalah infeksi virus flu yang menyebabkan
tersumbatnya rongga hidung sehingga kemampuan membau menjadi berkurang.
b. Rhinitis alergi adalah diagnosis yang terkait dengan sekelompok gejala yang
mempengaruhi hidung. Gejala-gejala ini terjadi ketika menghirup sesuatu yang bersifat
alergen, seperti debu, bulu binatang, atau serbuk sari. Gejala bisa terjadi ketika
konsumsi makanan yang bersifat alergen.
c. Sinusitis adalah peradangan pada dinding sinus yang merupakan rongga kecil berisi
udara dan terletak pada struktur tulang wajah. Saat terinfeksi, rongga ini akan terisi
lendir dan terjadi pembengkakan pada selaput lendir sehingga membuat sumbatan.

4) Gangguan pada Telinga (Indra Pendengaran)

13

a. Tuli konduksi, yaitu gangguan pendengaran akibat kerusakan pada bagian penghantar

getaran. Misalnya, penyumbatan saluran telinga, gendang telinga pecah, dan

pengapuran pada tulang pendengaran.

b. Tuli saraf, yaitu gangguan pendengaran akibat kerusakan saraf pendengaran atau organ

corti.

c. Otitis eksterna adalah infeksi telinga bagian luar menyebabkan bagian yang terinfeksi

mengeluarkan nanah sehingga harus segera diobati.

d. Otitis interna disebut juga otitis media akut, infeksi saluran telinga bagian tengah

biasanya terjadi karena bakteri atau infeksi virus yang menyerang bagian tengah saluran

telinga.

5) Gangguan pada Mata (Indra Penglihatan)

Gangguan pada mata terjadi jika bayangan tidak tepat jatuh pada bintik kuning.

a. Miopi, jika bayangan benda jatuh di depan bintik kuning karena bentuk lensa mata

terlalu cembung. Penderita dapat dibantu dengan kacamata negatif (lensa cekung).

b. Astigmatisme, jika bayangan benda tidak fokus pada satu titik karena bentuk kornea

yang tidak rata. Penderita dapat dibantu dengan kacamata silinder.

c. Hipermetropi, jika bayangan benda jatuh di belakang bintik kuning karena bentuk

lensa mata terlalu pipih. Penderita dapat dibantu dengan kacamata positif (lensa

cembung).

d. Presbiopi, jika bayangan benda jatuh di belakang retina karena bentuk lensa mata

terlalu pipih dan daya akomodasi mata terlalu lemah. Penderita presbiopi biasanya

berusia lanjut. Penderita dapat dibantu dengan kacamata rangkap (positif dan negatif).

e. Buta warna, yaitu mata tidak mampu

membedakan warna-warna tertentu.

Penyakit tersebut bersifat menurun yang

terbagi menjadi dua macam, yaitu buta

warna parsial (sebagian), jika penderita

tidak dapat mengenal warna tertentu saja

dan buta warna total, jika penderita hanya Gambar 2. 10 Orang buta warna tidak

dapat mengenal warna hitam dan putih saja. dapat melihat angka 12 dan 9

f. Rabun senja (hemeralopi), yaitu gangguan penglihatan karena kekurangan vitamin A.

14

g. Xeroftalmia dan keratomalasi, yaitu
gangguan penglihatan akibat pengeringan
kornea.

h. Katarak, yaitu gangguan penglihatan
karena ada bagian pada satu atau kedua
lensa yang kabur.
Gambar 2. 11 Perbedaan Lensa Mata
Normal dan Katarak

15

RANGKUMAN

Indra adalah organ reseptor sensorik yang berfungsi untuk menerima
rangsang. Reseptor sensorik adalah struktur penerima rangsang dari
lingkungan luar (eksteroreseptor) seperti bau, warna, dan rasa ataupun
rangsangan dari dalam (interoreseptor) contohnya presoreseptor,
osmoreseptor, dan kemoreseptor. Sistem indra manusia sebagai reseptor
yang berada di permukaan tubuh manusia, yang mana terdiri dari 5 organ
yaitu, mata, hidung, telinga, lidah dan kulit. Kelima indra ini terhubung
dengan sistem saraf dan bekerja sama dalam menerima dan menerjemahkan
rangsangan.

Adanya pola hidup yang tidak sesuai dapat mengakibatkan terjadinya
gangguan/kelainan pada sistem tubuh salah satunya pada sistem indra tubuh
kita.
1. Kelainan Penglihatan (Mata) antara lain Miopi (rabun dekat),

hipermetropi (rabun jauh), Astigmatisme, Presbiopi, dan lain-lain.
2. Kelainan pada indra pembau (hidung) antara lain influenza, rhinitis

alergi, dan sinusitis
3. Kelainan pada Indra Pengecap (Lidah) antara lain sariawan, kanker

lidah, glossoptosis, dan glossopyrosis
4. Kelainan pada Indra Peraba (Kulit) antara lain jerawat, dermatitis, panu,

dan lain-lain
5. Kelainan pada Indra Pendengaran (Telinga) antara lain tuli dan ototis.

16

UJI KOMPETENSI

1. Salah satu reseptor yang terdapat pada kulit adalah corpus krause, reseptor ini untuk
merasakan ...

A. panas

B. nyeri

C. dingin

D. kasar

E. halus

2. Jika kita berjalan di malam hari, bagian retina mata yang paling berperan, yaitu . . . .

A. sel batang

B. sel kerucut

C. bintik kuning

D. koroid

E. vitreus humor

3. Ciri-ciri mata yang mengalami gangguan miopi adalah sebagai berikut, kecuali . . . .

A. bayangan benda jatuh di dekat retina

B. lensa pada mata terlalu pipih

C. jika melihat benda yang jauh terlihat kabur

D. dapat dikoreksi dengan kacamata minus

E. benda yang dekat, bayangannya jatuh pada retina

4. Telinga kita terdiri dari telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga dalam
memiliki bagian-bagian sebagai berikut, kecuali . . . .

A. tulang martil

B. koklea

C. organ korti

17

D. labirin

E. tingkap oval

5. Urutan yang benar bagian telinga yang dilewati oleh suara adalah . . . .
A. martil – labirin – koklea – organ korti
B. sanggurdi – koklea – organ korti – labirin
C. martil – sanggurdi – organ korti – koklea
D. gendang telinga – koklea – tingkap oval
E. martil – gendang telinga – koklea – organ korti

6. Pada kulit indra peraba perasa dingin disebut...

A. Meisner

B. Ruffin

C. Pacini

D. Krauss

E. Muskular

7. Jika mencium masakan yang sedap, air liur ikut terangsang keluar, hal ini menunjukkan
adanya hubungan antara indera....

A. Perasa dan peraba

B. Pembau dan pengecap

C. Perasa dan pengecap

D. Pembau dan penglihat

E. Penglihatan dan peraba

8. Indra penegcap menerima rangsang berupa ....

A. Zat kimia dalam bentuk gas

B. Zat kimia dalam bentuk larutan

C. Temperatur yang berubah

18

D. Zat kimia dalam bentuk padatan
E. Bentuk larutan dan padatan
9. Dalam hidung, zat kimia yang terdapat dalam udara akan larut dalam .......
A. Selaput lendir
B. Bulu cambuk
C. Rambut getar
D. Bulu hidung
E. Koklea
10. Perhatikan gambar di samping! Bagian lidah yang berfungsi

mengecap rasa pahit adalah . . . .
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E

19

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2019. Gangguan dan Penyakit Alat Indra Manusia Disertai Penjelasannya.
https://www.amongguru.com/gangguan-dan-penyakit-alat-indra-manusia-disertai-
penjelasannya/. Diakses 18 Maret 2022.

Lestari, Endang Sri dan Indun Kistinnah. 2009. BIOLOGI 2 : Makhluk Hidup dan Lingkungan
Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.

P Ferdinand, Fictor dan Moekti Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 2 untuk SMA/MA
Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Priadi, Arif. 2010. Biologi 2 SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira.

20

D GLOSARIUM
Dermis
: lapisan kulit di bawah kulit ari (epidermis)

E : organ atau jaringan yang bereaksi terhadap rangsangan, misalnya otot dan
Efektor kelenjar.

Ekteroseptor : reseptor yang mendeteksi rangsang dari luar.
Ekuilibrium : alat keseimbangan yang terdapat di antara ketiga saluran telinga dan rumah
siput.
Emetropi : mata normal
Epidermis : lapisan kulit ari, merupaka lapisan kulit terluar.

F : sel penerima rangsang suara.
Fonoreseptor : sel penerima rangsang cahaya.
Fotoreseptor

H : bagian alat indra manusia untuk mencium bau.
Hidung : mata tidak bisa melihat benda yang letaknya dekat.
Hipermetropi

I : bagian tubuh yang memiliki ujung saraf sensori yang peka terhadap
Indra rangsangan tertentu.

Interoseptor : reseptor yang mendeteksi rangsang dari dalam tubuh.
Interoseptor : reseptor yang mendeteksi rangsang dari dalam tubuh.

K : gangguan penglihatan karena adanya pengapuran pada lensa mata.
Katarak : sel-sel reseptor yang peka terhadap zat-zat kimia.
Kemoreseptor : rumah siput di ddalam telinga yang berisi cairan limfa.
Koklea : selaput benung di bagian depan mata, berfungsi untuk memudahkan cahaya
Kornea masuk ke dalam mata.

21

C INDEKS
Corti, 9
I
D Indra, 1, 2, 3, 5, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 21
Dermis, 21 Interoseptor, 21

E K
Efektor, 21 Katarak, 15, 21
Ekteroseptor, 21 Kemoreseptor, 21
Ekuilibrium, 21 Koklea, 8, 21
Emetropi, 21 Kornea, 21
Epidermis, 21 Koroid, 10

F O
Fonoreseptor, 21 osmoreseptor, 5
Fotoreseptor, 21
R
H Retina, 11
Hidung, 2, 3, 13, 21
Hipermetropi, 14, 21 S
Sklera,, 10

22

KUNCI JAWABAN

1. C
2. A
3. C
4. A
5. C
6. D
7. B
8. B
9. A
10. C

23

24


Click to View FlipBook Version