The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by aretaazaliadaiva, 2022-10-27 03:24:55

Penelitian Geografi Kelompok 4

pdf_20221027_142442_0000

Karya ilmiah geografi

Upaya Penanggulangan Bencana Banjir Di
Kecamatan Jatinangor Kabupaten
Sumedang

Anggota kelompok 4

as Muham
a
mad

ni
M
Dim

A
utiara Mela reta Azali

BAB 1

A.Latar belakang

Banjir menjadi masalah serius di berbagai daerah, yang disebabkan oleh perubahan lingkungan oleh
aktivitas manusia yang mempengaruhi berbagai aspek lingkungan hidup.

Alasan kita mengambil permasalahan mengenai banjir karena kita ingin memberitahu upaya
pencegahan banjir, agar banjir di daerah tersebut tidak terus meningkat.

Nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup
berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan
yang di atas normal. Di samping itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan
lahan yang tidak tepat, pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah
daratan banjir dan sebaliknya.

Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka.

Setelah penelitian ini di lakukan kami harapkan dapat membantu
masyarakat sekitar untuk menanggulangi permasalahan banjir di
kawasan tersebut.

BAB 1

B.Rumusan Masalah

1. Apa penyebab terjadinya banjir di Jatinangor ?

2. Bagaimana cara penanggulangan banjir di kawasan Jatinangor ?

C.Tujuan Penelitian

1. Memberitahu banyak upaya penanggulangan banjir

2. Untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Geografi


D.Manfaat penelitian

1. Mengetahui kesiagaan masyarakat Jatinangor.

2. Mengetahui pengetahuan masyarakat di kecamatan
Jatinangor mengenai bencana banjir.

BAB 2

Landasan Teori

A. Kajian Teori

A. Pengertian Banjir

Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh
air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat
berarti masuknya pasang laut. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu
kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan
sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan
tersebut. Dalam cakupan pembicaraan yang luas,kitabisa melihat banjir sebagai suatu bagian
dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam
siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan bumi dominan
ditentukan oleh tingkah curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

BAB 2

Landasan Teori

B. Penyebab Terjadi Banjir

1. Curah Hujan Tinggi

Tidak bisa dimungkiri bahwa hujan dengan intensitas tinggi juga dapat menyebabkan banjir bandang. Tingginya curah
hujan yang terjadi, berdampak pada meningkatnya volume air di daratan. Jika air tidak bisa terserap dengan sempurna
oleh tanah atau dialirkan ke sungai, kondisi ini bisa menjadi penyebab banjir bandang, terutama di area perbukitan.


2. Membuang Sampah Sembarangan

Tak hanya menyebabkan lingkungan menjadi kotor, membuang sampah sembarangan juga bisa menghambat
aliran sungai, yang akhirnya memicu banjir bandang. Ketika sampah-sampah tersangkut, aliran sungai akan
berhenti dan volumenya akan semakin membesar. Hal inilah yang berpotensi menimbulkan tekanan sangat
besar. Dengan membuang sampah pada tempatnya, hal ini bisa mencegah risiko banjir.


3.Daerah Dataran Rendah

Daerah dataran yang rendah juga bisa menjadi faktor penyebab terjadinya banjir. Ketika air turun dari dataran yang
lebih tinggi, tentu akan mengalir ke dataran rendah. Hal inilah yang harus diwaspadai, karena derasnya air tersebut
bisa memorakporandakan tembok-tembok rumah.

B. Kerangka Konseptual BAB 2

Landasan Teori




Banjir

Upaya Penanggulangan Bencana
Banjir Di Kecamatan Jatinangor
Kabupaten Sumedang

Latar Belakang Rumusan Masalah : Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
1. Penyebab Terjadinya Banjir
2. Cara Penanggulangan Banjir

Metode Penelitian Penelitian Eksplanatif
Metode Studi Pustaka
Kesimpulan & Saran

BAB 3

Metode Penelitian




A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian Eksplanatif.

Penelitian Eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan,
menguji hipotesis dari variable-variable penelitian.


B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi pustaka. Metode studi
pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian
data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto,
gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses
penulisan.

BAB 4

Pembahasan Rumusan Masalah

A. Penyebab Terjadi Banjir Di Jatinangor

1). Luapan sungai Cikeruh

Banjir disebabkan meluapnya aliran Sungai Cikeruh diakibatkan oleh intensitas hujan yang
tinggi. "Banjir akibat meluapnya air sungai Cikeruh, sungai Cikeruh sendiri hulunya berasal
dari atas di daerah Sukasari Manglayang," terang Uus kepada peneliti.


2). Adanya saluran pembuangan Air Tol

Banjir selain diakibatkan hujan deras juga akibat dampak dari adanya sistem pembuangan
air dari Tol Cisumdawu.

"Banjir di antaranya akibat dampak adanya saluran pembuangan air Tol (Cisumdawu), dulu
tidak pernah banjir tapi sekarang dengan adanya saluran pembuangan air tol jadi sering
banjir, itu kan sistem saluran airnya kan kecil jadi tidak bisa tertampung," ungkap Duduy
kepada detik Jabar.

BAB 4

Pembahasan Rumusan Masalah

B. Cara Penanggulangan Banjir Di Kawasan Jatinangor

1. Sering Membersihkan Saluran Air

Perbaikan dan pembersihan saluran air tentu harus ada. Di wilayah tertentu bisa diadakan secara gotong
royong. Penjagaan ini harus dilakukan secara terus menerus dengan waktu berkala. Hal ini bertujuan agar
terjadi hujan deras, air tidak akan tersumbat dan mampu mencegah terjadinya banjir.


2. Buang Sampah Pada Tempatnya

Sering kali masyarakat Indonesia membuang sampah sembarangan terutama membuang sampah ke sungai, tentu
hal ini akan memberikan dampak buruk di kemudian hari. Karena sampah yang menumpuk bisa menyebabkan
terjadinya banjir saat curah hujan sedang tinggi. Pengelolaan sampah yang tepat bisa membantu mencegah banjir.


3. Melakukan Reboisasi

Reboisasi adalah melakukan penghijauan kembali agar alam menjadi hijau dan biasanya dilakukan di hutan yang
sudah menjadi gundul agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Hutan ini memiliki fungsi sebagai penyimpan
cadangan air, pelindung manusia dan juga aneka satwa. Dengan ditanaminya kembali hutan yang gundul tersebut
persediaan udara, air dan bencana alam bisa dicegah.

Banjir Jatinangor

BAB 5

Penutup

A. Kesimpulan

Banjir yang terjadi di Kecamatan Jatinangor Kabupaten
Sumedang diakibatkan oleh meluapnya air sungai Cikeruh
akibat curah hujan yang sangat tinggi, yang menyebabkan air
sungai meluap. Selain itu banjir terjadi karena adanya
pembuangan saluran air Tol.

Cara penanggulangan banjir ini bisa dengan lebih merawat
saluran saluran air, dan tidak membuang sampah pada sungai,
karena sampah yang menumpuk di sungai akan membuat air
mudah meluap karena air yang mengalir tersumbat oleh
tumpukan tumpukan sampah.

BAB 5

Penutup

B. Saran

Dari pernyataan-pernyataan di atas kita dapat
memperoleh bahwa sebaiknya kita jangan membuang
sampah sembarangan, apalagi jika membuang sampah
ke sungai. Dan kita harus sering membersihkan
saluran air apalagi daerah Jatinangor yang merukapan
dataran rendah.

Daftar Pustaka

https://www-detik-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.detik.com/jabar/berita/d-6041170/banjir-terjang-jatinangor-
puluhan-rumah-terendam-15-hektar-sawah-terdampak/amp?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=166678411
51762&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.detik.com%2Fjabar%2Fberita%
2Fd-6041170%2Fbanjir-terjang-jatinangor-puluhan-rumah-terendam-15-hektar-sawah-terdampak

https://m-tribunnews-com.cdn.ampproject.org/v/s/m.tribunnews.com/amp/regional/2022/04/19/5-desa-di-
jatinangor-sumedang-dilanda-banjir-akibat-luapan-sungai-cikeruh?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16668
550138035&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.tribunnews.co
m%2Fregional%2F2022%2F04%2F19%2F5-desa-di-jatinangor-sumedang-dilanda-banjir-akibat-luapan-sungai-
cikeruh

https://www-cnnindonesia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.cnnindonesia.com/nasional/20211226124146-20-
738778/banjir-parah-jatinangor-diduga-imbas-sistem-saluran-air-tol-cisumdawu/amp?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16668550138035
&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Fnasional%2F2
0211226124146-20-738778%2Fbanjir-parah-jatinangor-diduga-imbas-sistem-saluran-air-tol-cisumdawu

Thank you
for listening!


Click to View FlipBook Version