Sada Ar ih, Sada U l ih LAWE DESKY KAMPUNG KARO SUKSES GELAR ACARA GUROGURO ARON 2023 LAPORAN KEGIATAN WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 G G A 2 0 2 3 Masyarakat Lawe Desky Kampung Karo, Aceh Tenggara, sukses menggelar Guro-Guro Aron 2023 pada Senin, (3/7/2023). Gendang Guro-Guro Aron merupakan sebuah panggung budaya tahunan yang didedikasikan bagi mudamudi serta warga masyarakat suku Karo. (Halaman 3) Penutupan Gendang Guro-Guro Aron Lawe Desky Kampung Karo 2023, usai sudah. Dalam rangka kesuksesan acara, panitia mengapresiasi peran serta semua pihak yang terlibat. Panitia juga menyampaikan lembar evaluasi untuk saran perbaikan ke depannya. (Halaman 6) Tim Penyusun: Simon Sembiring, Stepanus Ginting, Karya Sitepu, Rukiah br Ginting. Redaksi & Layout: Thom Sembiring, Foto: Agustinus Surbakti
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 Bersyukur pada Tuhan yang turut serta dalam penyelenggaraan ini, karena kami sadari itu, dari suasana cerah yang diberikan pada saat hari pelaksanaannya. Padahal hari-hari sebelum Gendang Guro-Guro Aron berlangsung, hujan tak henti datang. Banyak pujian datang kepada kami selaku panitia, walau kami sadari banyak kekurangan, salah paham dan kelemahan. 'Jam terbang' yang masih minimlah sebagai penyebabnya. Semoga untuk hari-hari mendatang, itu menjadi pelajaran buat grup 'aron' dan panitia, agar lebih sempurna lagi dalam menyiapkan acara. Pengantar Panitia "Kemeriahan itu ternyata ada akhirnya, namun masih bisa diulang lagi pada harihari berikutnya. Suatu peristiwa yang banyak menggores tinta dalam lembaran peristiwa kehidupan kita," Terima kasih banyak khusus buat para perantau yang menjadi penyumbang utama perhelatan ini dan juga pihak-pihak, yang tak dapat kami sebut satu persatu. Mereka yang memberi hati dan materi bagi kami panitia. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan yang Anda berikan. Semoga kemesraan antara saudara-saudara yg diperantauan dgn yg di kampung halaman dapat dipertahankan dan bahkan dikembangkan. Lawe Desky Kampung Karo, 6 Juli 2023 Simon Sembiring Ketua Panitia Dok. Simon Sembiring
Sada Ar ih, Sada U l ih LAWE DESKY KAMPUNG KARO SUKSES GELAR ACARA GURO-GURO ARON 2023 WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 Masyarakat Lawe Desky Kampung Karo, Aceh Tenggara, sukses menggelar Guro-Guro Aron 2023 pada Senin, (3/7/2023). Gendang Guro-Guro Aron merupakan sebuah panggung budaya tahunan yang didedikasikan bagi mudamudi serta warga masyarakat suku Karo. Ajang Guro-Guro Aron biasanya menjadi perekat tali silaturahmi bagi masyarakat Karo yang disertai tradisi pulang kampung bagi para perantau. Tahun ini, penyelenggaraan acara ini menjadi istimewa karena sebelumnya bertahun-tahun berhenti karena pandemi Covid-19. “Kita bersyukur bisa menggelar acara ini untuk mengukuhkan persatuan masyarakat. Terlebih Kampung Karo saat ini secara administratif telah mekar menjadi 3 desa. Ajang budaya demikian bisa membantu merawat kebersamaan,” ujar Simon Sembiring, Ketua Panitia Gendang Guro-Guro Aron Lawe Desky Kampung Karo 2023. Simon berharap acara ini juga dapat menjadi sarana untuk membangun prinsip-prinsip budaya yang menyatukan. Terlebih jelang tahun politik, menurutnya kadang perbedaan menjadi menguat ketimbang persatuan. Dengan menggelar acara yang berisi pentas seni tari dan lagu serta silaturahmi antar warga 3 desa, ia berharap kepentingan masyarakat bisa lebih kuat dari kompetisi politik.
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 Pulang Kampung Bersilaturahmi Lawe Desky Kampung Karo sendiri merupakan desa unik yang dihuni mayoritas suku Karo. Kini desa yang dulu satu telah mekar menjadi 3 Desa yakni Lawe Desky I, Lawe Desky Jaya, dan Sabilussalam. Meski ada perbedaan administrasi desa, namun secara sosial masyarakat 3 desa ini masih terikat dalam ikatan adat dan budaya. Di desa budaya ini, beragam suku lain hidup berdampingan dengan harmonis. Beragamnya warga dari suku berbeda mulai dari Karo, Toba, Gayo, Alas, Mandailing, Minang, Sunda, Jawa, memperkaya kehidupan sosial masyarakat. Meski tradisi budaya Karo menjadi dominan dan diterima baik sebagai perekat sosial. Karya Sitepu, perantau yang kini bermukim di Bekasi menyampaikan kegembiraannya atas penyelenggaraan acara ini. Wakil Sekretaris Panitia ini pun menyebut bahwa umumnya masyarakat Kampung Karo akan kembali pada 3 momen. Pertama adalah hari raya seperti Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, serta Gendang Guro-Guro Aron yang jadi momen kebudayaan.Ia pun berharap kebersamaan dalam merawat tradisi dan budaya, bisa menjaga persatuan dan mendorong kesejahteraan masyarakat. Rukiah br Ginting, Bendahara Panitia, menyampaikan terima kasih atas dukungan banyak pihak. Khususnya dari para perantau, Kepala Desa, karang taruna, pemerintah daerah setempat, pihak keamanan, hingga pelaku usaha yang turut berpartisipasi. “Kami apresiasi seluruh dukungan yang diberikan sehingga acara ini berlangsung. Semoga dengan acara ini, persatuan warga semakin kokoh ke depannya,” ujar perempuan yang juga bermukim di Bekasi ini.
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 Menurutnya berkat kerja sama seluruh pihak, panitia berhasil mengumpulkan dana hingga Rp100 juta lebih. Dukungan ini menurutnya menjadi tanda harapan masyarakat akan acara yang menyatukan. Ia pun berterima kasih atas dukungan dan amanah yang menurutnya akan dipertanggungjawabkan secara transparan. Untuk tahun ini para perantau yang pulang kampung mengikuti acara, umumnya dari Sumatera Utara, Jabodetabek, Lampung, Riau, hingga Bangka Belitung. Para perantau ini tak sungkan membagikan momen kepulangan mereka di sosial media. Acara ini dimeriahkan perkolongkolong Pedro Ginting dan Sabarina br Surbakti serta bintang tamu seperti Narta Siregar, Julya Cristi br Ginting, Iche br Ginting, dan pemusik serta pemain kulcapi Djast Group. Mengambil tema Sada Arih, Sada Ulih yang bermakna Satu Mufakat, Satu Berkat, acara ini diharapkan menjadi sarana hiburan yang mempersatukan masyarakat. Dok. Rukiah br Ginting Dok. Syarif Ginting
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO Panitia Gendang Guro-Guro Aron Lawe Desky Kampung Karo 2023 L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO Penasehat: Saidin Karo-Karo, Kepala Desa Lawe Desky I Salbiati Sekedang, Kepala Desa Sabilussalam Wansari Sihaloho, Kepala Desa Lawe Desky Jaya Panitia Inti Ketua Panitia : Simon Sembiring Wakil Ketua : Eddy Suranta Sembiring Sekretaris Panitia : Stepanus Ginting Wakil Sekretaris : Karya Sitepu Bendahara : Rukiah br Ginting Tim Teknis Seksi Acara : Bp Juna Tarigan, Sappar Ginting, Sari Tarigan. Seksi Tamu : Nande Josua, Leny Tarigan, Grasella br Sembiring, Flora Nababan. Seksi Perlengkapan : Simson Depari, Eka Tarigan, Despri Tarigan, Muklas PeranginAngin, Andi Bangun, Sodar Sembiring, Wardi Ginting. Seksi izin/Keamanan : Benar Sembiring, Wilis Ginting, Linmas, Polsek Babul Makmur. Seksi Belanja Umum : Semadi Kacaribu, Nana br Karo. Seksi Dana : Semadi Kacaribu, Nana br Karo, Andre Sembiring, Nursamsi br Karo (Batam), Liasta Tarigan & Sri Depari (Aceh), Hendrawan Sembiring (Pematang Siantar), Wawan Singarimbun & Rosmiati br Tarigan (Pekan Baru), Syarifudin Ginting, Lenni br Sembiring (Bangka Belitung), Ridwan Sitepu & Juniati br Ginting (Rantau Prapat), Agustinus Surbakti, Kosmas Tarigan, Lina Tarigan (Medan), Suprianto Kaban, Andar Nainggolan, Imantaras Karo-Karo, Thom Sembiring, Alex Sembiring (Jabodetabek). Seksi Dokumentasi : Agustinus Surbakti, Adhitya Ginting. Pulo Aron : Wahyunta Sebayang & Despri Tarigan. Kemberahen Aron : Asri br Sembiring & Irma br Ginting. Per-kolong2/Artis : Pedro Ginting & Sabarina br Pinem. Penggual/Pemusik : Djast Group. Panitia Gendang Guro-Guro Aron Lawe Desky Kampung Karo 2023 L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3 A. Pengantar Pelaksanaan Gendang Guro-Guro Aron Lawe Desky Kampung Karo 2023 merupakan harapan banyak pihak. Terselenggaranya acara ini pada 3-4 Juli 2023 merupakan kolaborasi perantau yang diwakili tim kecil dan direpresentasikan oleh Bendahara Panitia yang juga merupakan Bendahara dalam WA Group perantau "Persamaan Kampung Karo", serta Ketua dan Sekretaris yang berada di kampung halaman. Dengan demikian sejak awal acara ini juga adalah keinginan dari perantau untuk membawa misi persatuan dan kegembiraan sebagaimana tema "Sada Arih, Sada Ulih". Terselenggaranya acara dengan baik pada waktu yang telah ditetapkan tentu saja keberhasilan dari semua pihak. Untuk itu disampaikan terima kasih atas kontribusi masing-masing dalam menyukseskan acara. Sebagai sebuah pertanggungjawaban panitia, berikut dilaporkan pelaksanaan kegiatan, postur keuangan, bahan evaluasi, foto dan bukti transaksi kegiatan. B. Laporan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan pada 3-4 Juli berlangsung dengan baik. Melibatkan semua elemen 3 desa dan dukungan dari aparat keamanan serta berbagai pihak, acara berhasil digelar. Adapun selain pelaksanaan GuroGuro Aron dan juga tamu undangan serta seluruh pihak terkait, acara ini dimeriahkan oleh perkolong-kolong Pedro Ginting dan Sabarina Surbakti, Ichee br Ginting, Juli Cristi br Ginting, dan Narta Siregar. Sesuai rencana seluruh pengisi acara dengan dukungan pemusik Djast Group, menjalankan peran yang menghibur dan direspon positif oleh masyarakat. Selain itu perlu dicatat kreasikreasi sebagai suplemen yang memeriahkan acara juga ditampilkan tahun ini lewat apresiasi pemasak cimpa, apresiasi penyanyi dan penari terbaik, apresiasi penonton paling setia hingga akhir, hingga adanya penampilan tor-tor dari Naposo Bulung Lawe Desky Jaya, lorong tolu.
Sada Ar ih, Sada U l ih C. Laporan Keuangan Terkait pelaksanaan acara berikut dilampirkan laporan keuangan Gendang Guro-Guro Aron Lawe Desky Kampung Karo 2023. Selanjutnya surplus keuangan diserahkan pada mekanisme musyawarah kuta. WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3
Sada Ar ih, Sada U l ih NO SEKSI DESKRIPSI @ Volume Satuan Jumlah 1 Acara dan Dokumentasi Honor Perkolong-kolong 9.000.000 2 Orang 18.000.000 Honor Bintang Tamu Narta Siregar 4.000.000 1 orang 4.000.000 Iche Br Ginting 2.300.000 1 Orang 2.300.000 Julia Kristi Br Ginting 2.500.000 1 Orang 2.500.000 Honor Sierjabaten 20.000.000 1 Paket 20.000.000 Papan Bunga Desa 300.000 1 unit 300.000 Papan Bunga Anak Rantau 300.000 1 unit 300.000 Papan Bunga Panitia 300.000 1 unit 300.000 Administrasi Ijin Keramaian 1.600.000 1 Keg 1.600.000 Transport Ijin Keramaian 300.000 1 Keg 300.000 Pembuatan Cimpa & Ombus-ombus 3 Desa 2.000.000 Pengadaan Hadiah 2.650.000 Salon Panitia 6 Orang 1.300.000 Keyboard Gladi Resik 1.600.000 Rokok dan Minuman Perkeyboard 300.000 Honor Linmas 200.000 Service Keamanan 750.000 Sinatang Wari 400.000 Sewa Shooting 7.000.000 1 Paket 7.000.000 Subtotal Acara 65.800.000 WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3 C. Laporan Keuangan Terkait pelaksanaan acara berikut dilampirkan laporan keuangan Gendang Guro-Guro Aron Lawe Desky Kampung Karo 2023.
Sada Ar ih, Sada U l ih N O SEKSI DESKRIPSI @ Volume Satuan Jumlah 2 Kesekretariatan Cetak Stempel 50.000 1 unit 50.000 kwitansi 10.000 1 Unit 10.000 Cetak dan Jilid Proposal 15.000 10 Unit 150.000 Sarung dan Gantungan bad Panitia 6.000 40 Unit 240.000 Cetak Bad Panitia 2.000 40 Eks 80.000 Baterai Alkaline 15.000 4 Pasang 60.000 Print Papan Beru 2.000 11 Lembar 22.000 Press Papan Beru 5.000 5 eks 25.000 Pengadaan Buku Tulis 6.000 5 unit 30.000 Spanduk Panitia 220.000 Spanduk Acara 7 550.000 Transportasi Umum 750.000 Pengadaan Pulpen 8.000 5 unit 40.000 Cetak LPJ 500.000 Subtotal Kesekretariatan 2.727.000 WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3
Sada Ar ih, Sada U l ih NO SEKSI DESKRIPSI @ Volume Satuan Jumlah 3 Peralatan & Konsumsi Kabel, bohlam 1.780.000 1 Paket 1.780.000 Kawat Beton 20.000 1 Kg 20.000 Beras, Telur, dll Pembuatan batar-barar 337.000 1 paket 337.000 Makan Siang 217.000 3 hari 651.000 Sewa Teratak Panggung 500.000 4 Unit 2.000.000 Pembuatan Batar-Batar 750.000 4 Hari 3.000.000 Konsumsi pengisi acara dan Panitia 2.000.000 1 Keg 2.000.000 Konsumsi Perkeyboard Gladi Resik 150.000 Rokok Panitia 2.500.000 Air Mineral Selama Latihan 15.000 30 Kotak 450.000 Minuman Perkibot & Per-kolong2 700.000 1 Keg 700.000 Instalasi Kelistrikan 500.000 Sewa Tikar 300.000 Bongkar Batar-Batar 700.000 Rokok Perkibot +Perkolong-kolong + Shooting 2.000.000 1 Keg 2.000.000 Rapat Evaluasi Desa 300.000 Subtotal Peralatan dan Konsumsi 17.388.000 Total Pengeluaran Acara 85.915.000 WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3 D. Evaluasi Acara 1) Kelemahan Terkait penyelenggaraan acara dilakukan evaluasi untuk upaya perbaikan di masa depan. Berdasarkan evaluasi bersama patut dicatat kekurangan penyelenggaraan acara ini. Pertama, terkait waktu persiapan acara yang terbilang singkat dan tergesagesa karena sejak 2022, mufakat baru tercapai oleh beberapa orang di bulan Mei dan mendapat dukungan besar pada awal Juni atau sebulan jelang acara. Dampaknya, persiapan tergesagesa, sesama tim baru saling mengenal pola kerja yang berbeda, dan dampaknya menimbulkan kelemahan koordinasi. Lambatnya pengambilan keputusan penyelenggaraan ini datang dari lemahnya koordinasi masyarakat Kampung maupun perantau yang memang hanya punya WA Grup yang merupakan forum cair. Sehingga perantau pun sulit mengambil keputusan dan lebih diwakili oleh inisiator. Idealnya, grup perantau bisa ditingkatkan menjadi forum koordinasi dengan adanya pengurus/administrator yang mewakili kepentingan perantau. Dengan demikian, ketika dorongan Gendang Guro-Guro Aron dari kampung tidak tercapai, maka opsi penyelenggaraan gendang dapat diinisiasi langsung oleh perantau melalui pengurus/administrator yang dipercaya. Kedua, lemahnya koordinasi panitia perwakilan perantau dan panitia di lapangan memicu kurang solidnya panitia. Komunikasi yang buruk membuat koordinasi umum panitia keseluruhan tidak pernah terjadi, bahkan hingga acara selesai. Ketiga, lemahnya komunikasi dan koordinasi antar panitia menimbulkan masalah terhadap kelemahan penggalangan dana, kerja-kerja lapangan, inefisiensi anggaran, tata kelola dan pengaturan waktu acara, hingga lemahnya mengantisipasi aksi politisi yang melanggar kesepakatan dengan panitia terkait prinsip tidak ada orasi dan kampanye. Dok. Simon Sembiring
Sada Ar ih, Sada U l ih Isi Gambar Buat Cimpa dan tari remaja dan naposo bulung WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3 2) Keunggulan Kelemahan-kelemahan terkait komunikasi dan koordinasi adalah elemen penting dalam evaluasi tahun ini. Meski demikian, secara umum penyelenggaraan acara berlangsung sukses dengan hadirnya pendekatan baru dalam menyajikan acara. Pertama, panitia menyadari dinamika masyarakat kampung terkait acara sebelumnya. Oleh karena itu komitmen penyelenggaraan acara yang transparan telah dimulai sejak penggalangan dana yang terbuka di media sosial dan WAG Persadaan Kampung Karo. Kedua, kurangnya persiapan dan lemahnya koordinasi tetap teratasi dengan pengelolaan acara dan pemilihan bintang tamu serta perkolong-kolong yang berhasil menghibur. Ketiga, hadirnya kreasi seperti apresiasi kuliner Cimpa hingga apresiasi penyanyi terbaik menghadirkan suasana baru yang menambah antusiasme acara. Keempat, menghadirkan penampilan tortor dari Naposo Bulung Lawe Desky Jaya Dok. Hendani br Sitepu
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3 menghadirkan suasana persatuan yang menghibur. Ini menjadi sejarah baru penyelenggaraan acara Gendang Guro-Guro Aron yang menghormati entitas budaya lain selain Karo. Kelima, pelibatan banyak pihak yang menyumbang dalam bentuk barang hingga pentas menjadi sebuah warna tersendiri. Terlebih tidak ada kutipan bagi masyarakat dalam penyelenggaraan acara. Keenam, penggalangan semangat gotong royong di kalangan karang taruna dengan membersihkan pemakaman tualang hingga Lau Galang menjadi modal dasar yang membangkitkan semangat generasi muda 3 desa untuk saling terhubung serta saling mendukung.
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3 E. Evaluasi Umum
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3 Inisiatif penyelenggaraan Gendang Guro-Guro Aron sejak awal tidak lazim karena acara diinisiasi oleh perantau yang didukung warga. Idealnya acara diinisiasi desa. Namun adanya dinamika di desa sehingga inisiatif sulit berjalan. Pada satu sisi, untuk perantau melakukan inisiatif pun cukup rumit karena perantau tidak punya forum yang representatif kecuali WA Group. Dampaknya inisiatif kerap tidak mendapatkan respon yang cepat dan memperlambat pengambilan keputusan. Terlihat dari dinamika usulan gendang yang berlangsung sejak 2022 namun tidak mendapat respon cukup baik, hingga baru berhasil direspon pada Juni 2023. Mengantisipasi kejadian serupa, disarankan agar perantau memiliki wadah sekaligus forum. Tidak harus berupa kepengurusan organisasi namun cukup sebagai tim kesekretariatan atau administrator. Tim ini dipercaya untuk menyerap, mengelola dan memperjuangkan aspirasi perantau. Termasuk menjembatani komunikasi dengan pihak desa, atau melakukan inisiasi menggelar acara seperti gendang, aksi sosial, dan lain sebagainya. Dengan demikian, tim lebih punya landasan moral dan kepercayaan untuk menjalin kontak dengan perangkat desa. Peta Masalah & Usulan Solusi
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3 Pembentukan Panitia yang baru resmi terbentuk sebulan jelang acara. Dua bulan sebelumnya baru ada inisiatif perorangan membuat tim penjajakan. Dampaknya persiapan menjadi tergesa-gesa dan waktu bekerja efektif hanya 1 bulan saja, meski di desa juga sudah ada inisiatif berlatih menari. Panitia baru saling mengenal pola kerja dalam waktu yang singkat ini sehingga menimbulkan masalah pada komunikasi dan koordinasi. Salah satu masalah misalnya panitia tidak pernah koordinasi secara umum, meski dimungkinkan berkoordinasi dengan zoom atau video call. Sampai pelaksanaan acara, koordinasi tidak terjadi sehingga ada panitia yang barangkali tidak tahu namanya ditulis sebagai panitia. Atau ada pula yang sudah tahu namun tidak juga menjalin komunikasi. Lambatnya pembentukan panitia didasari pada problem pertama di atas. Ke depan, mesti ada perwakilan perantau yang disepakati untuk berkomunikasi dengan pihak desa lebih awal. Merencanakan dan menentukan waktu pelaksanaan, setidak-tidaknya 3 bulan sebelum waktu pelaksanaan. Dengan asumsi usulan perantau yang secara umum dalam survei meminta pelaksanaan acara pada momen Juni hingga Agustus, maka idealnya setiap awal tahun inisiatif komunikasi sudah dilakukan dengan pihak desa. Sehingga paling tidak pada bulan Maret sudah terbentuk kepanitiaan dengan waktu yang lebih memadai. Peta Masalah & Usulan Solusi
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3 Lemahnya komunikasi dan koordinasi antar panitia menimbulkan persoalan termasuk lemahnya antisipasi terhadap masalah yang mungkin timbul. Komitmen terhadap keputusankeputusan musyawarah atau rapat juga rendah, sehingga inisiatifinisiatif pribadi diluar kesepakatan kadang sulit dikendalikan. Hal ini berpengaruh terhadap tata kelola acara, inefisiensi anggaran, pengelolaan bintang tamu dan perkolong-kolong, hingga tamu politisi yang melanggar komitmen dengan panitia. Agar panitia berikut memiliki komitmen untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik, serta menjalankan hanya apa yang menjadi keputusan rapat atau setidaknya keputusan berdasarkan komunikasi dengan sesama panitia inti. Inisiatif pribadi diluar koordinasi, yang menimbulkan kerugian terhadap acara perlu ditekankan menjadi konsekuensi pribadi. Seluruh komitmen ini perlu ditegaskan dalam rapat pembentukan acara. Bila perlu dipertegas dengan pernyataan tertulis bersama untuk melatih disiplin kerja sama. Peta Masalah & Usulan Solusi
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3 Terkait tata kelola dan waktu acara mendapat sorotan terutama berkaitan dengan inisiatif perkolongkolong dan bintang tamu yang dinilai kurang patut. Misalnya perkolong-kolong terkesan menagih sumbangan saat menari yang dapat menimbulkan rasa malu bagi yang kebetulan tidak membawa uang. Selain itu hal ini juga menimbulkan molornya waktu. Waktu yang terlalu molor menimbulkan keluhan dari lansia yang merasa tidak cukup sehat menunggu giliran menari terlalu lama. Ke depan agenda warga yang lansia perlu mendapatkan prioritas di awal. Sehingga seksi acara perlu lebih memperhatikan. Berikutnya terkait perkolong-kolong dan bintang tamu, wajib dilakukan briefing oleh panitia, setidaknya sekali sebelum acara. Briefing berfungsi untuk menekankan kesepakatan-kesepakatan yang ada seperti misalnya permintaan cokongcokong atau turun dari panggung mengumpulkan uang. Kesepakatan tertulis pada saat perkolong-kolong atau bintang tamu hadir, juga akan sangat baik. Peta Masalah & Usulan Solusi
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3 Adanya keluhan terkait ketersediaan toilet umum yang merepotkan manula untuk kembali ke rumah, sekadar untuk ke toilet. Perlu dipertimbangkan satu atau dua rumah penduduk yang diperkenankan untuk menerima kebutuhan khusus lansia yang hendak ke toilet. Bila mengikuti konsep panitia saat ini yang punya sekretariat, maka secretariat bisa difungsikan untuk kebutuhan ini, dan diumumkan oleh MC atau dibuat penanda yang dapat dibaca. Peta Masalah & Usulan Solusi Keluhan terkait hawa panas di lokasi akibat kurangnya kipas. Ke depan agar ketersediaan kipas dapat dipastikan dalam jumlah yang memadai dan setidaknya telah terkonfirmasi sepekan sebelum acara. Aron dianggap kurang tertib dan sulit diatur pada saat acara karena kerap berpindah posisi. Selain itu penggunaan bambu sebagai pengganti tepuk juga disorot karena tidak kompak iramanya. Hal ini dapat diantisipasi ke depannya dengan memberlakukan pola duduk saat acara dalam momen latihan-latihan menari. Selain itu memastikan Pulo Aron dan Kembrahennya punya kapasitas untuk memimpin serta memandu aron agar lebih tertib, semangat, dan kompak.
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3 Pengelolaan sampah perlu ditingkatkan karena ada keluhan terkait tumpukan sampah. Perlu dipertimbangkan membeli tempat sampah portable yang bisa dipakai saat gendang atau acara di los, maupun acara lainnya. Bila memungkinkan sumber dana dari desa, alternatif dari panitia atau sisa dana yang ada tahun ini. Peta Masalah & Usulan Solusi Ketiadaan live streaming membuat perantau yang tidak pulang, kesulitan mengakses acara dan harus mengandalkan siaran terputus dari panitia yang berinisiatif membuat siaran langsung di medsos. Hal ini terjadi karena intensitas komunikasi yang kurang, meski sebenarnya tim punya kapasitas untuk membuat live streaming berbiaya rendah. Inisiatif sempat dilakukan namun tidak berlangsung lama dan tidak konsisten. Ke depan perlu dibentuk seksi khusus yang menangani live streaming dari panitia sendiri, mengingat untuk berbayar akan memakan biaya besar.
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3 Terkait tata kelola anggaran perlu ditingkatkan lebih baik. Meski secara umum penanganan keuangan yang transparan sudah berjalan, namun efisiensi anggaran juga tak kalah penting sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Masih ada panitia yang teledor dalam belanja sehingga menimbulkan pemborosan. Pos-pos pengeluaran besar perlu dievaluasi ulang. Seperti misalnya penggunaan dua sangkep untuk perkolong-kolong bisa dikombinasi dengan dua pasang. Diusulkan juga melibatkan perkolong-kolong dari kampung sendiri seperti Seniwati br Ginting. Sehingga bintang tamu tak perlu harus banyak sehingga menyerap anggaran yang besar. Selain itu perlu dipertimbangkan sewa batar-batar/donasi batar-batar sekaligus pasang untuk penghematan. Karena dalam pelaksanaan pemasangan batarbatar menyita waktu dan pengeluaran lebih. Berikutnya komitmen untuk menjalankan kesepakatan soal pembelanjaan umum perlu ditekankan hanya melalui bendahara dan seksi belanja umum yang disepakati. Bukan yang ditunjuk atas dasar perorangan. Agar tidak terjadi pengeluaran yang tidak terkendali. Peta Masalah & Usulan Solusi
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3 Aksi politisi yang tidak menghargai panggung acara serta membagibagikan duit dipandang tidak elok dan merendahkan. Panitia sejatinya telah mengantisipasi dengan membuat komitmen tidak orasi namun dilanggar. Hanya saja ada yang tidak disepakati dari ide awal agar seluruh politisi digabung dalam satu panggung bersama, sehingga tidak tampak hanya satu warna partai yang berdiri. Hal ini terkait dengan poin paling awal, agar sejak awal kepastian dana dapat terlihat lebih dahulu dari perantau dan desa, sehingga idealnya tidak perlu pelibatan proposal atau mengundang politisi. Maka disarankan juga agar ke depan, panitia dibentuk setelah ada kepastian dana penyelenggaraan. Dana bisa dari perantau yang dikoordinir oleh tim secretariat/administrator. Atau bisa pula dari dana desa sebagaimana diupayakan oleh Sekretaris Panitia. Paling elok dan ideal tidak melibatkan politik dalam acara pentas seni budaya Karo. Politisi boleh hadir sebagai pribadi bukan mewakili partai, namun wajib ikut aturan dan kebiasaan adat setempat. Peta Masalah & Usulan Solusi
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3 Kurangnya ruang untuk menanamkan nilai-nilai adat budaya pada generasi muda. Disarankan agar selama latihan menari, diselipkan momen untuk mengenalkan adat, seni dan budaya. Sehingga saat pelaksanaan, mereka tidak sekadar menari namun juga paham melestarikan nilai tradisi. Selain itu disarankan juga untuk acara diselipkan waktu untuk bertemu intens antara perantau dan warga, khususnya generasi muda. Di mana sesi ini bisa digelar di los dan menjadi sesi berbagi pengalaman serta nilainilai hidup, khususnya untuk generasi muda yang mungkin akan atau sedang merantau. Peta Masalah & Usulan Solusi Ada komplain terkait penarikan uang cokong-cokong dan merasa harusnya itu adalah hak penerima. Agar ke depan segala sesuatu berkaitan dengan cokong-cokong, diinformasikan terlebih dahulu secara publik ketentuan yang disepakati oleh panitia dan aron. Sehingga publik paham bahwa ada ketentuan yang ditentukan sebelum gendang.
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO L A P O R A N K E G I A T A N G G A 2 0 2 3 F. Rekomendasi dan Saran Dalam upaya peningkatan kualitas Gendang Guro-Guro Aron Lawe Desky Kampung Karo di tahun berikutnya maka disarankan sebagai berikut: 1. Agar waktu persiapan ke depan lebih panjang setidaknya 3 bulan sebelum acara berlangsung. 2. Agar seluruh catatan evaluasi dalam laporan ini dibahas panitia Gendang Guro-Guro Aron Lawe Desky Kampung Karo yang berikut untuk dicarikan solusi bersama sebelum penyelenggaraan acara. 3. Agar kreativitas yang ada dapat dipertahankan dan dikembangkan dalam pelaksanaan acara berikutnya. G. Penutup Demikian laporan kegiatan dan pertanggungjawaban panitia ini kami sampaikan dengan harapan dapat diterima baik. Atas dukungan dan apresiasi semua pihak, disampaikan terima kasih. Lawe Desky, 07 Juli 2023 Panitia Gendang Guro-Guro Aron Lawe Desky Kampung Karo 2024. Ketua: Simon Sembiring Sekretaris: Stepanus Ginting Bendahara: Rukiah br Ginting
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 Bagaimana apresiasi perantau dalam WAG Persadaan Kampung Karo terhadap acara Gendang Guro-Guro Aron 2023? WA Group Persadaan Anak Rantau merupakan grup yang diiniasi pada 2020 lalu untuk menggalang aksi sosial bagi korban kebakaran di Kampung Karo. Aksi ini sempat menghasilkan puluhan juta donasi yang diserahkan langsung kepada warga di los kampung. WA Grup ini kemudian berkembang menjadi wadah bagi perantau asal Lawe Desky Kampung Karo, untuk berbagi kepedulian dalam berbagai kesempatan.
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 Bagaimana apresiasi perantau dalam WAG Persadaan Kampung Karo terhadap acara Gendang Guro-Guro Aron 2023? WA Group Persadaan Anak Rantau merupakan grup yang diiniasi pada 2020 lalu untuk menggalang aksi sosial bagi korban kebakaran di Kampung Karo. Aksi ini sempat menghasilkan puluhan juta donasi yang diserahkan langsung kepada warga di los kampung. WA Grup ini kemudian berkembang menjadi wadah bagi perantau asal Lawe Desky Kampung Karo, untuk berbagi kepedulian dalam berbagai kesempatan.
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 Bagaimana apresiasi perantau dalam WAG Persadaan Kampung Karo terhadap acara Gendang Guro-Guro Aron 2023? WA Group Persadaan Anak Rantau merupakan grup yang diiniasi pada 2020 lalu untuk menggalang aksi sosial bagi korban kebakaran di Kampung Karo. Aksi ini sempat menghasilkan puluhan juta donasi yang diserahkan langsung kepada warga di los kampung. WA Grup ini kemudian berkembang menjadi wadah bagi perantau asal Lawe Desky Kampung Karo, untuk berbagi kepedulian dalam berbagai kesempatan.
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 P a n t a u a n F a c e b o o k
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 D o k u m e n t a s i A c a r a
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 D o k u m e n t a s i A c a r a
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 D o k u m e n t a s i A c a r a
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 D o k u m e n t a s i A c a r a
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 D o k u m e n t a s i A c a r a
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 D o k u m e n t a s i A c a r a
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 Sekitar Februari 2022, pembicaraan mengenai Gendang Guro-Guro Aron Lawe Desky Kampung Karo 2023 yang dibahas sejak tahun sebelumnya, mulai hangat kembali. Beberapa pembicaraan di WAG Persadaan Kampung Karo yang sebelumnya digalakkan oleh perantau seperti Karya Sitepu dan Syariffudin Ginting serta beberapa yang lain, mulai menunjukkan peluangnya. Stepanus Ginting, teman sekolah dan juga kila, menghubungi. Sambil bercerita ia menanyakan bagaimana keseriusan perantau untuk mendukung acara. Tentu saja saya tak bisa menjawab. Saya bukan siapa-siapa karena meski ada WAG Persadaan Kampung Karo dan beberapa kali bikin aksi sosial, nyatanya grup itu tak lebih sebuah forum bebas. Bukan organisasi, alias tanpa pengurus. Maka pendidik di Yayasan Katolik Aceh Tenggara itu pun mendorong agar acara terselenggara. Menurutnya, muda-mudi menantikan acara ini. Dari pembicaraan ini, juga usaha-usaha yang telah dirintis oleh Karya Sitepu dan Syariffudin serta lainnya di grup, ditemukanlah titik terang. Ada peluang menghidupkan wacana yang sempat kurang diperhatikan. Stepanus yang juga merupakan bagian dari Badan Perwakilan Desa pun membangun komunikasi di lapangan dan menggerakkan muda-mudi. Sementara di Jakarta, pada medio Maret 2023, sembari ngopi di Cawang Cililitan, draf perantau yang berpeluang menyumbang pun dibuatkan daftar. Perkiraan saat itu mungkin bisa terealisasi sekitar 56 juta dari perantau. Ancang-ancang panitia pun didraf sementara, jaga-jaga kalau usaha ini berhasil. Mengoptimalkan Waktu Yang Terbatas Cerita Balik Layar Dok. Rukiah br Ginting
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 Kabar ini segera disampaikan ke Stepanus yang merespon gembira dan meneruskan ke muda-mudi. Namun rupanya penggalangan dana yang diperkirakan juga kurang berjalan. Muncul sikap skeptis. Namun rupanya Stepanus punya ide lain. Sebagai BPD ia pun mengakses dana desa dan mendapatkan komitmen Rp 30 juta dari perangkat desa. Meski tentu saja, ada sedikit protes dari Kepala Desa yang mengira semua sudah disiapkan perantau tanpa koordinasi. Faktanya adalah bahwa panitia yang sebenarnya, belum pernah terjadi kecuali bahwa ada kesepakatan dari perantau untuk membentuk tim kecil. Bukan panitia, tapi ini embrio panitia. Tim kecil ini tugasnya penjajakan. Itu sebabnya sempat terjadi kesalahan komunikasi yang segera diperbaiki oleh tim. Dari koordinasi baru inilah, gerak semakin terasa. Pembentukan panitia pun disiapkan, sementara latihan muda-mudi, sebenarnya sudah lebih dulu berlangsung atas inisiatif di lapangan. Tidak lazim, tapi inilah bukti bahwa warga menyambut antusias adanya niat dari tim. Selanjutnya setelah melakukan pembicaraan dengan warga di Los, panitia pun baru benar-benar terwujud dengan tim penjajakan awal menjadi bagian inti di dalamnya. Stepanus dengan lincah memainkan peran baru sebagai panitia. Beberapa idenya terkait tidak adanya pungutan ke masyarakat dan mengoptimalkan gotong royong pelaku usaha dalam bentuk barang, pun dilakukan. Hasilnya ada banyak penyumbang dalam bentuk barang, sebagai upaya meminimalisir penyalahgunaan. Meski semarak latihan mulai ramai di Facebook, rupanya lagi-lagi pergerakan dana belum terlihat. Dari proyeksi sekitar 50 juta, baru 5 orang yang berkomitmen dengan total 23 juta per 3 Juni 2023. Belum menjadi angka yang riil, mungkin karena pertimbangan acara mungkin masih berpeluang gagal setelah target Idul Fitri sebelumnya juga tidak tercapai kata mufakat. Dengan perhitungan waktu sebulan jelang acara, tim juga sempat gusar. Sebab meski ada komitmen dari Kepala Desa Lawe Desky I, namun tentu saja, segala sesuatu mesti
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 diantisipasi agar tidak berisiko tinggi. Karenya segala sesuatu pun dipertimbangkan ulang. Ini pula salah satu alasan yang membuat panitia mesti mengambil opsi melibatkan pihak ketiga selain perantau. Membuat proposal ke berbagai pihak termasuk politisi. Padahal niat awal, bila memungkinkan tak perlu melibatkan pihak selain perantau. Meski pun sebenarnya ini bukan hal buruk, namun tentu akan lebih ideal bila secara mandiri dana bisa disediakan. Karena kendala komunikasi dan kesibukan, hingga minggu kedua pembentukan panitia, proposal belum juga jadi. Waktu makin menipis sementara kas riil belum lagi muncul. Atas inisiatif Bendahara, lalu satu persatu yang berkomitmen mulai mengirim bukti transfer dan taraaaaa. Perjalanan keuangan pun terasa mulai lancar. Tim di lapangan pun mulai lega dan situasi semakin membaik. Bendahara yang sebenarnya menetap di Bekasi pun memainkan peran saat di kampung halaman. Berkolaborasi dengan Ketua Panitia Bapa Sella, serta Sekretaris dan panitia lain, dinamika pun dimulai. Sebagaimana lazimnya panitia, tentu banyak tantangan. Terlebih soal komunikasi dan koordinasi. Strategi memanfaatkan 3 sumber dana dari perantau, proposal, dan dana desa mulai menampakkan hasil. Diluar dugaan, bahkan perantau sendiri pun ternyata bisa melampaui target.
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 Jadi dengan masa kerja keuangan yang efektif terlihat 3 minggu jelang acara, tentu ada rasa was-was yang menyita pikiran. Hal ini juga berimbas pada menumpuknya kerja-kerja teknis. Belum lagi untuk menyolidkan muda-mudi generasi Covid-19 yang tidak mudah untuk dibentuk kekompakannya. Maka ketika ada tanda-tanda peluang Gendang Guro-Guro Aron bisa digelar, maka Stepanus pun berinisiatif membawa muda-mudi membersihkan pemakaman tualang hingga akses ke lau Galang. Kerja lincah bagai kuda pun mesti dimainkan Stepanus. Berbagai pihak pun berhasil dilobi untuk berkontribusi untuk menghasilkan panggung, tratak, hingga minuman. Ini sangat efektif. Dari sisi keuangan diskusi intensif dilakukan by phone untuk mengejar target aman. Dalam durasi waktu kurang dari 3 minggu dana riil belum sepenuhnya memadai tentu bisa dibayangkan kecemasannya. Meski akhirnya alhamdulilah, puji Tuhan, fase cemas keuangan terlewati. Terlebih ada komitmen dari Syariffudin Ginting dalam rapat bersama beberapa perantau secara virtual. Ini meningkatkan moral dan etos kerja panitia. Karena waktu yang terbatas ini, banyak hal pun mesti terlewatkan. Termasuk komunikasi dengan panitia yang di rantau. Terlebih panitia juga pekerja dan punya keluarga, sehingga kadang cukup rumit menggambarkan situasinya. Ini tentu saja jadi bahan evaluasi ke depannya. Sebab tak ada gading yang tak retak. Tantangan lain adalah bahwa banyak generasi muda terlibat dalam kepanitiaan. Peran Ketua Panitia Simon Sembiring yang sejak awal diminta serta diamanahkan dengan pertimbangan rekam jejak bersih dalam aksi sosial penggalangan dana
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 sebelumnya pada 2020 lalu, sangat menentukan. Kesediaan untuk menjadi Ketua Panitia atas permintaan perantau butuh pengorbanan yang tidak mudah karena akan menjadi sorotan masyarakat. Sehingga segala sesuatu pun mesti dilakukan cermat. Dengan dinamika panitia yang singkat, menjaga kekompakan adalah tantangan tersendiri. Peran Ketua Panitia yang mengayomi serta mendukung semangat kerja panitia menjadi terasa dalam berbagai perbedaan pandangan. Apresiasi pada Ketua Panitia yang ditengah kesibukan melaju lintas Kutacane-Medan, masih berkenan mendukung dan bersama-sama generasi muda di kepanitiaan berproses bersama. Terlebih dengan sigap membaur dan menjadi figur yang memoderasi ragam. Namun juga disinilah kekuatan yang penting dari peran Ketua Panitia. Sebab kerapkali dengan pengalaman kerja sama yang baru terjalin dalam waktu kurang dari sebulan serta panitia yang kelelahan, menimbulkan emosi. Atas peran-peran bersama, seluruh panitia yang saling terhubung dan mendukung, membuat penyelenggaraan acara mungkin terjadi. Dedikasi panitia yang baru saling mengenal ritme kerja masing-masing, kadang tak mulus untuk diselaraskan. Tak jarang perbedaan pandangan menimbulkan pertentangan. Meski demikian, inilah letak dari kekuatan sesungguhnya panitia. Kesediaan untuk mau terlibat dan bekerja menyiapkan acara. Terlebih ketika agenda-agenda penting seperti menyiapkan panggung mulai berjalan.
Sada Ar ih, Sada U l ih WARTA KAMPUNG KARO E d i s i K h u s u s G u r o - G u r o A r o n , J u l i 2 0 2 3 Akhirnya dengan segala keterbatasan, penyelenggaraan acara pun dapat dilakukan. Meriah dan diluar ekspektasi awal. Munculnya ide-ide segar yang dirancang sejak awal untuk menjadi booster semangat dan pewarna acara, berhasil menggelitik dan menarik perhatian. Meski belum sempurna, lomba cimpa hingga apresiasi pada peserta acara, menjadi warna tersendiri. Apalagi munculnya kejutan di malam terakhir di mana tortor dari Naposo Bulung Lawe Desky Jaya bisa tampil. Ini bonus di mana target inisiatif panitia memberi warna baru dan juga memperkuat kedekatan kultural antara warga Karo dan Tapanuli di satu kampung besar ini, bisa juga tercapai. Hikmah Perjalanan Gendang Guro-Guro Aron Lawe Desky Kampung Karo 2023 akhirnya tercapai. Tak hanya itu, berhasil mengembalikan kepercayaan publik, meski tentu tak lepas dari masukan dan kritik. Cerita panjang di balik layar ini akhirnya mengingatkan bahwa nilai tradisi arih ersada adalah kunci dari kesuksesan. Sesuai tema "Sada Arih, Sada Ulih", meski dengan perjuangan panjang memulihkan kepercayaan, semua berhasil mewujudkan gendang ini. Kesatuan, persadaan Kampung Karo terbukti bisa menghadirkan kegembiraan dan kreativitas baru. Semoga ke depan kita mengingat kembali poin persatuan ini. Sada arih, sada ulih. Catatan Thom Sembiring, Admin WA Group Persadaan Kampung Karo, Jakarta