i
ii
i DAFTAR ISI DAFTAR ISI........................................................................................................... i KELOMPOK 1 BOLA BERACUN..................................................................... 1 KELOMPOK 2 PERMAINAN ANAK RUN EIGHT........................................ 6 KELOMPOK 3 PERMAINAN GOBAK SODOR DAN ENGKLEK............ 10 KELOMPOK 4 ESTAFET BOLA BESAR ...................................................... 20 KELOMPOK 5 PERMAINAN BOI-BOIAN................................................... 24 KELOMPOK 6 PERMAINAN REBUT POS .................................................. 28 KELOMPOK 7 PERMAINAN ESRAFET BOLA OBOR.............................. 31
1 KELOMPOK 1 BOLA BERACUN Nama Kelompok 1: 1. Elysa Nur Isna Isni (2020015041) 2. Rani Aulia Rahmawati (2020015054) 3. Panji Fajar Bagus Prasetio (2020015062) 4. Annisa Indria Komala (2020015064) 5. Ersa Gita Lintang Kurnia (2020015068) 6. Maria Destiana Bui Talo (2021015078) A. Nama/Judul permainan : Bola Beracun B. Pengertian permainan : Bola beracun sebuah permainan lempar bola. Olahraga permainan beregu yang menggunakan bola sebagai alatnya, yang dimainkan dengan menggunakan satu atau kedua tangan. Bola Beracun, permainan dimulai dengan suit, yang menang suit adalah dia yang memulai membawa bola itu untuk dilemparkan mengenai teman-temannya. Permainan ini cukup mudah, ketika pemain sudah terkena bola, maka pemain ini harus membantu pemain yang membawa bola sebelumnya, sampai akhirnya semua pemain terkena bola beracun ini. Permainan menjadi semakin seru ketika pemain yang belum terkena bola tinggal sedikit, karena ada aturan yang harus dilaksanakan. Bola tidak boleh dibawa lari, namun pemain yang membawa bola harus bekerjasama untuk saling mengumpan satu sama lain sebelum dilemparkan pada pemain yang belum terkena bola beracun ini. C. Manfaat/tujuan permainan : Bola beracun merupakan permainan olahraga bola kecil yang bagus dalam pengembangan gerak motoirk siswa. Untuk permainan dalam meningkatkan aktivitas kebugaran siswa. D. Bahan/alat/fasilitas : - Bola kecil/bola kasti - Cone kun kerucut - Tali rafia
2 - Lapangan yang memadai E. Petunjuk permainan: 1) Pertama bagi kelompok, ada 2 kelompok, masing-masing kelompok mempunyai enam orang dalam setiap kelompok. 2) Guru akan menyediakan kawasan permainan yang akan ditandai dengan kon dan net. 3) Lalu setiap kelompok berada didalam area yang berbentuk persegi. 4) Ketua kelompok suit untuk menentukan kelompok mana yang akan menjadi “penyerang” atau “mangsa”. 5) Setiap mangsa mempunyai nilai satu mata manakala ketuanya mempunyai lima mata. Oleh itu, kelompok mangsa akan melantik seorang ketua yang diyakini dapat menyelamatkan diri dengan baik. 6) Kesemua mangsa akan berada di dalam kawasan permainan. 7) Setelah ditentukan menjadi “penyerang” dan “mangsa”. Kelompok penyerang melempar bola ke arah mangsa/lawan 8) Ketua penyerang akan berada di luar kawasan permainan manakala lima orang penyerang berada di dalam kawasan permainan. 9) Tugas penyerang adalah untuk menangkap mangsa dengan cara membaling mangsa dengan menggunakan bola beracun. 10) Penyerang hanya boleh membaling bola beracun di bahagian pinggang dan kebawah mangsa 11) Ketua penyerang boleh bergerak bebas di dalam kawasan permainan, apabila ketua penyerang mendapat bola, ketua penyerang boleh bergerak untuk membaling mangsa. 12) Mangsa perlu berusaha untuk mengelak daripada terkena bola daripada penyerang. 13) Sekiranya mangsa atau salah satu anak terkena bola, maka anak itu tereliminasi atau keluar dari kawasan permainan.
3 14) Permainan akan tamat jika penyerang berjaya membaling semua mangsa ataupun masa permainan telahpun tamat dalam masa dua menit F. Penilaian permainan Penilaian dalam permainan ini yaitu berdasarkan jumlah anak dalam kelompok mangsa yang ditangkap. Apabila tamat permainan, kelompok akan bertukar peran. G. Aspek yang dikembangkan • Kognitif Dari segi kognitif anak akan berfikir • Afektif Kerja sama sangat diperlukan dalam permainan ini, karena permainan ini adalah berbentuk tim. Dalam kerja sama ada suatu rasa saling mengalah, saling menghargai, saling memberi kesempatan kepada teman, serta saling menyemangati sesama rekan satu tim mereka. Selain kerja sama diharapkan pemain antar tim ada rasa excellent, friendship, dan respect. • Psikomotor Permainan ini mengandalkan lari pendek dan mengumpan bola. Lari pendek sendiri membutuhkan suatu ledakan otot yang tiba-tiba sehingga menciptakan suatu gerak yang disebut akselerasi, serta mengumpan bola memerlukan kekuatan otot tangan. Sehingga dari segi psikomotor permainan ini bermanfaat untuk melatih gerak kaki dan tangan anak. Selain itu ada juga gerakan untuk menangkap bola yang tinggi dengan cara melompat, hal ini dapat melatih gerakan lompat peserta didik. • Fisik Sudah dijelaskan dari segi psikomotor bahwa permainan ini dapat melatih gerak kaki dan tangan, sehingga dari segi fisik yang paling menonjol adalah membuat otot kaki dan otot tangan peserta didik lebih matang. H. Modifikasi Permainan bola beracun adalah sebuah permainan yang diadaptasi dari olahraga bola voli lalu di modifikasi agar mudah dimainkan oleh anak-
4 anak. Permainan bola beracun dan bola voli memiliki beberapa persmaaan seperti net dan 2 area berbentuk persegi seperti olahraga bola voli. Hanya saja ukuran net dan area persegi tersebut tidak sama dengan olahraga bola voli. Jika olahraga bola voli menggunakan net sungguhan yang ada jaringjarignya maka, permainan bola beracun ini hanya menggunakan tali rafia saja. Aturan serta alah dan bahan permainan ini berbeda dengan bola voli. Jika olahraga bola voli menggunakan bola besar yang dipompa tetapi permainan bola beracun menggunakan bola kecil atau biasa disebut dengan bola kasti. Cara bermain permainan bola beracun dilempar hingga mengenai tubuh lawan maka regu yang melempar mendapatkan poin berbeda dengan olahraga voli yang menggunakan service dan passing atas bawah. Cara melemparnya pun melewati atas net dan tidak boleh mengenai kepala. Jika mengenai kepala maka satu poin untuk regu yang terkena lemaparan di area kepala tersebut. Dalam permainan bola beracun ini banyak melatih ketangkasan dan reflek menghindar dengan cepat jadi, permainan ini tampak seru untuk sekelas anak-anak. I. Lampiran (dokumentasi)
5 Berikut link youtube praktik permainan bola beracun https://youtu.be/x1L5AIBMEsU
6 KELOMPOK 2 PERMAINAN ANAK RUN EIGHT Nama Anggota Kelompok : Modifikasi Permainan Run Eight A. Definisi permainan run eight Permainan ini adalah permainan lari dengan membentuk pola angka 8 yang dikembangkan untuk memberikan variasi pembelajaran olahraga kepada peserta didik. Run eight ini, terinspirasi dari permainan zaman dahulu, dimana anak-anak sangat senang melakukan permainan ini di atas tanah yang bergambar angka 8. B. Manfaat permainan Manfaat permainan run eight yaitu sebagai berikut : 1) Terhindar dari risiko obesitas pada anak karena lari menekan lemaklemak yang ada dalam tubuh untuk dapat hilang secara sehat dan alami. 2) Meningkatkan stamina karena aliran darah yang tersuplai secara baik ke seluruh bagian tubuh yang dapat menghindari anak dari rasa lemas. 3) Meningkatkan memori karena lari dapat meningkatkan ukuran dari hippocampus. Dimana hippocampus ini adalah area otak yang terlibat dalam memori verbal dan kognitif. Dengan kata lain dapat meningkatkan ingatan agar dapat bekerja lebih baik. 4) Menyehatkan jantung detak jantung anak karena pada saat lari jantung anak akan berdetak lebih kencang dari biasanya. Hal tersebut membuktikan bahwa jantung sedang dilatih agar dapat bekerja lebih 1. Nurlita Putri Pertiwi Hartadi 2020015044 2. Nur Fadzilah Purba Putri 2020015046 3. Adelia Nur Azizah 2020015059 4. Ongki Firnanda 2020015057 5. Harry Dewantara 2020015050
7 optimal dan dapat dibuktikan juga dari oksigen yang mengalir secara bersama dengan darah yang dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. C. Fasilitas yang digunakan dalam permainan run eight Seperti halnya olahraga permainan lain, pemainan run eight ini juga memerlukan lapangan atau lahan yang luas agar dapat digunakan dalam permainan. Lapangan untuk permainan ini, memerlukan kurang lebih 8 x 4 meter. Berdasakan namanya, lapangan run eight harus berbentuk angka 8 dan bisa dibentuk dengan cara digambar dengan kapur/tongkat untuk membentuk angka 8 yang sempurna. Pada dasarnya permainan ini, cukup mudah karena hanya membutuhkan lapangan yang digambar angka 8 dan cukup untuk dilakukan oleh beberapa orang. Untuk lebih jelas mengenai bentuk lapangan permainan run eight dan bagaimana pembagian wilayah lapangan permainan dapat dilihat pada gambar lapangan sebagai berikut:
8 D. Petunjuk permainan run eight Agar lebih jelas mengenai permainan run eight, berikut cara permainnya : 1) Langkah pertama, membuat pola lintasan permainan yang berbentuk angka delapan. 2) Langkah kedua, membagi tim secara mandiri dengan hompimpa, karena permainan ini bukan merupakan permainan kelompok. 3) Langkah kegita, posisikan penjaga pada tengah-tengah di lintasan angka delapan. Lalu pemain lainnya sebagai pelari memposisikan diri di pos 1. Kemudian setelah peluit dibunyikan, pelari 1 harus berlari menuju ke pos 2 dan penjaga wajib mengejar pelari sesuai dengan pola angka 8. E. Penilaian permaianan Pada dasarnya permainan ini adalah permainan individu dimana orang yang menjaga akan bergantian dengan pemain jika penjaga menyentuh area badan pemain. F. Aspek yang dikembangkan Aspek yang dikembangkan dalam permaianan run eight ini adalah aspek kecepatan (speed) yang dimana dilakukan saat penjaga mengejar pemain agar bergantian dalam menjaganya.
9 G. Modifikasi Permainan run eight ini terinspirasi dari permainan lari yang membentuk pola angka 8. Biasanya permainan ini dimainkan oleh anakanak yang dilakukan pada sore hari menjelang malam. Dalam permainan, lari dengan kecepatan yang tepat akan membtua pemain dalam posisi aman, dan penjaga akan kewalahan saat mengejar pemainnya. H. Dokumentasi 1) Gambar/Foto 2) Link Video https://drive.google.com/drive/folders/13hl8Cd0vAZQjnEZoNGnPC7 8AeHH8MB6
10 KELOMPOK 3 PERMAINAN GOBAK SODOR DAN ENGKLEK Nama Anggota Kelompok 3: 1. Lia Fathra Nurummaula (2020015043) 2. Trinita Nur Rahma (2020015051) 3. Zulvananda Satriatama (2020015053) 4. Dwi Winarsi (2020015079) 5. Margiyanti Palupi (2020015080) Pengertian permainan Gobak Sodor Permainan gobak sodor dikenal pula dengan nama galasin atau galah asin. Permainan tradisional gobak sodor adalah permainan yang dilakukan secara berkelompok dan jumlah pemain dalam permainan ini harus genap antara 6 sampai 10 anak (Achroni, 2012: 55). Menurut Handayani (dalam Erlina. 2018: 13) Gobag sodor mempunyai aturan yang telah ditentukan oleh masing-masing kelompok, sehingga permainan gobag sodor ini membutuhkan tempat yang cukup luas atau dapat dimainkan di lapangan. Permainan tradisional gobak sodor menurut Mulyani (2016: 161) merupakan permainan grup yang terdiri atas 2 kelompok, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 3-5 orang. Gobak sodor biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional gobak sodor adalah suatu permainan yang dimainkan dengan maju mundur untuk dapat masuk melalui pintu-pintu yang telah digaja. Permainan gobak sodor merupakan permainan berkelompok yang terdiri dari kelompok jaga dan kelompok lawan, setiap kelompok terdiri beberapa orang yang dapat disesuaikan dengan jumlah anggota yang ada. Permainan ini memerlukan tempat yang cukup luas karena digunakan untuk berkejaran seperti lapangan atau tanah
11 yang lapang sehingga anak dapat meningkatkan kelincahannya dalam berlari, selain itu permainan tradisional gobak sodor memiliki manfaat bagi anak. Pengertian permainan Engklek Nama engklek berasal dari bahasa Jawa, namun di daerah lain juga ada permainan seperti ini namun dikenal dengan sebutan yang berbeda. Permainan tradisional ini biasa dimainkan di lapangan atau halaman karena membutuhkan wilayah yang cukup luas. Permainan harus dilakukan pada permukaan yang datar untuk mengurangi resiko cedera. Pemain harus menggambar kotak-kotak terlebih dahulu sebagai batas dan membentuk area yang harus dilewati oleh para pemain. Permainan engklek disebut juga dengan permainan lompat-lompatan karena setiap pemain harus mampu melompat dari satu kotak ke kotak lainnya dengan menggunakan satu kaki. Engklek bisa dimainkan dengan sistem perorangan atau kelompok. Pemain harus melewati kotak secara berurutan sesuai dengan angka yang tertera pada kotak. Selama permainan, pemain tidak boleh menyentuh garis atau menjatuhkan kaki. Permainan ini membutuhkan ketahanan dan keseimbangan tubuh yang baik. Permainan ini menggunakan tipe susunan kotak yang terdiri dari 3 jenis yaitu berbentuk pesawat, baling-baling dan gunung. Untuk bentuk papan permainannya sendiri bisa ditentukan sesuai dengan kesepakatan para pemain. Dahulu area permainan digambar menggunakan kapur berwarna putih, namun saat ini sudah tersedia papan permainan khusus yang dilengkapi dengan warna dan angka di dalamnya. Manfaat Permainan Gobak Sodor Permain bagi anak merupakan hal yang mengasyikkan apalagi dengan permainan tradisional yang memiliki banyak manfaat bagi anak-anak. Manfaat permainan tradisional menurut Subagiyo (dalam Mulyani, 2016: 49-52) antara lain :
12 1. Anak menjadi lebih kreatif 2. Bisa digunakan sebagai terapi terhadap anak, 3. Mengembangkan kecerdasan intelektual anak, 4. Mengembangkan kecerdasan emosi antarpersonal anak, 5. Mengembangkan kecerdasan logika anak, 6. Mengembangkan kecerdasan kinestetik anak, 7. Mengembangkan kecerdasan natural anak, 8. Mengembangkan kecerdasan spasial anak, 9. Mengembangkan kecerdasan musikal anak, dan 10. Mengembangkan kecerdasan spiritual anak Permainan tradisional biasanya aturan yang digunakan dibuat langsung oleh para pemainnya, dengan permainan tradisional anak dapat menggali wawasan terhadap beragam pengetahuan yang ada dalam permainan tersebut. Permainan tradisional juga mengenalkan konsep menang dan kalah sehingga saat bermain anak-anak akan melepaskan emosinya. Menurut Laksmitaningrum ( dalam Erlina, 2018: 14) permainan tradisional memiliki beberapa manfaat bagi anak yaitu manfaat sosial, manfaat disiplin, dan manfaat budipekerti. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional memiliki banyak manfaat, permainan tradisional dapat memberikan dampak yang sangat baik dalam membantu mengembangkan keterampilan emosi dan sosial anak. Selain itu manfaat permainan tradisional diantaranya dapat mempengaruhi aspek-aspek pada diri anak seperti aspek psikomotor, afektif, dan kognitif. Permainan tradisional tidak hanya dapat mempengaruhi aspek anak tetapi dalam permainan tradisional terdapat nilainilai positif bagi anak. Manfaat Permainan Engklek Permainan ini bukan hanya dilakukan sebagai hiburan saja, namun juga memiliki banyak manfaat bagi para pemainnya. Secara umum, permainan ini mengkombinasikan kemampuan fisik dengan pola pikir yang cepat tanggap untuk dapat menjalankan aksi secara tepat. Permainan engklek sangat baik dilakukan oleh
13 anak-anak karena mampu membantu mengasah kemampuan fisik dan mentalnya. Berikut beberapa manfaat permainan engklek : 1. Meningkatkan Kreativitas Permainan ini memicu anak untuk berpikir guna menentukan langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Proses tersebut harus dilakukan dengan cepat, karena jika tidak pemain bisa kalah sebab tidak mampu menahan posisi satu kaki terangkat. Permainan ini melatih anak untuk berhitung dan mengambil keputusan dengan lebih cepat. Anak-anak umumnya menjadi lebih kreatif saat melakukan permainan tradisional karena harus memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitarnya. 2. Meningkatkan Kemampuan Otak untuk Memecahkan Masalah Bermain engklek mampu mengasah kemampuan otak anak untuk segera memecahkan masalah dengan cepat. Saat bermain engklek, pemain harus cepat mengambil keputusan untuk menentukan pilihan lokasi pelemparan gaco. Pemain harus menyusun strategi dengan baik untuk dapat memenangkan permainan. Ketika terjadi konflik saat melakukan permainan, secara tidak langsung anak akan berpikir untuk mencari solusi terbaik bersama pemain lainnya. 3. Mengasah Kemampuan Motorik Anak Kemampuan motorik anak harus diasah sejak dini agar tubuhnya dapat bergerak aktif dan penuh semangat. Salah satu upaya yang paling efektif untuk dilakukan adalah bermain. Permainan ini akan mengasah keterampilan anak saat melompat dan menjaga keseimbangan. Pada saat melompat anak akan belajar bagaimana cara mendarat yang baik pada area tertentu tanpa terjatuh. Koordinasi tangan dan kaki dalam permainan ini juga sangat dibutuhkan sebagai penyeimbang. Pemain harus dapat berpikir dengan cepat dan mengambil langkah selanjutnya. 4. Belajar Berbagai Hal Permainan ini sangat cocok dilakukan oleh anak-anak karena sambil bermain anak bisa sambil belajar. Terdapat beberapa hal yang bisa dipelajari anak dari permainan ini seperti matematika, pengenalan warna, bentuk, ukuran dan lain sebagainya. Permainan ini juga mampu mengasah kemampuan fisik dan keseimbangan tubuh anak karena pemain harus melompat sesuai dengan area jatuhnya gaco yang dilempar. Bermain dengan aktif secara tidak langsung dapat mengasah kepercayaan diri anak. 5. Mendeteksi Masalah Psikologis pada Anak
14 Permainan ini bisa mendeteksi masalah psikologis yang mungkin diderita oleh anak. Dengan melakukan permainan, orang tua bisa melakukan observasi terhadap tingkah laku anak saat di lingkungan. Apakah kesulitan untuk menyesuaikan diri atau baik-baik saja. Dengan mendeteksi masalah psikologis sejak dini, maka orang tua bisa mencari solusinya dengan lebih cepat. Hal ini bisa berdampak pada sikap percaya diri dan kemampuan beradaptasinya anak di kemudian hari. 6. Meningkatkan Keterampilan Sosial Keterampilan bersosialisasi harus diajarkan sejak dini kepada anak agar nantinya bisa membentuk hubungan interaksi yang baik dengan orang sekitarnya. Melakukan permainan bisa membiasakan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan. Bahan / alat / fasilitas : • tepung kanji • bendera • lapangan Petunjuk Permainan Engklek : Sebelum memulai bermain, semua pemain harus melakukan hompimpa terlebih dahulu untuk menentukan giliran. a. Pemain pertama akan mulai melemparkan gaco ke kotak nomor satu. Gaco yang biasa digunakan berupa pecahan keramik, batu atau genting yang memiliki permukaan datar agar mudah mendarat tepat pada sasaran. b. Ketika melempar gaco, pemain tidak boleh melebihi kotak yang sudah disediakan. Jika melebihi maka akan dianggap gugur dan digantikan oleh pemain lain. c. Ketika gaco telah mendarat di kotak, pemain harus melompat ke area yang ada di sebelahnya dengan satu kaki. d. Permainan dilanjutkan dengan mengulang langkah yang sama untuk nomor selanjutnya. e. Pemain akan terus melanjutkan permainan jika masih bisa melempar gaco ke kotak yang tepat.
15 f. Pemain akan digantikan jika gaco yang dilempar keluar dari garis, saat kaki menginjak garis atau kedua kaki menapak. g. Ketika gaco mendarat di sebuah area, pemain harus mengambil gaco dari area di sebelahnya sambil menjaga keseimbangan. h. Pemain boleh beristirahat dengan menurunkan kedua kaki pada area tertentu. i. Pemain harus melewati semua nomor secara berurutan dan mengambil gaco tanpa menjatuhkan kaki. j. Sesampai di puncak gambar, pemain harus mengambil gaco dengan membelakangi area. Saat mengambil, tangan pemain tidak boleh menyentuh garis. k. Setelah sampai ke nomor terakhir, pemain harus kembali ke nomor sebelumnya dan kembali ke posisi awal memulai permainan. l. Pemain yang memiliki rumah paling banyak dari kotak akan keluar sebagai pemenangnya. Petunjuk Permainan Gobak Sodor : 1. Tim jaga bertugas menjaga agar tim lawan tidak bisa menuju garis finish 2. Tim lawan berusaha untuk menuju garis finish dengan syarat tidak tersentuh oleh tim penjaga. Dimana sebelum memasuki area Gobak sodor. 3.Tim lawan harus melakukan engklek terlebih dahulu. Dan setelah berhasil masuk kebaris awal,tim lawan harus bisa membawa kain sampai garis finish 4. Tim lawan dinyatakan gugur apabila tersentuh oleh tim penjaga Penilaian Permainan : Setiap pemain yang lolos ke garis finish dan masih membawa bendera mendapat point 10. 1. Teknik Penilaian a. Observasi : Kegiatan mempraktikkan permainan tradisional
16 b. Penilaian Sikap : Tekun, teliti, dan suportif 2. Bentuk Instrumen Penilaian a. Penilaian Observasi: Kegiatan mempraktikkan permainan tradisional Rubrik Penilaian Observasi No. Nama Siswa Kriteria Siswa mampu bermain dengan aturan yang benar Siswa mampu bekerja sama dengan temannya saat bermain 4 3 2 1 4 3 2 1 1. 2. 3. b. Penilaian Sikap Lembar Penilaian Sikap No. Nama Siswa Perkembangan Perilaku Tekun Teliti Sportif SB B C K SB B C K SB B C K 1. 2. 3. Catatan: SB= Sangat Baik, B= Baik, C= Cukup, K= Kurang. Aspek yang dikembangkan : Aspek yang dikembangkan melalui permainan ini adalah untuk dapat melatih fisik motoric kasar, kognitif, ketangkasan, kelincahan, serta memahami aturan permainan yang mana kemudian dapat menumbuhkan rasa emosional yang diperlukan dalam masa pertumbuhan anak, dan dapat juga menimbulkan rasa suka cinta.
17 Modifikasi: Pembelajaran motorik di sekolah dasar saat ini menjadi perhatian banyak kalangan, hal ini disebabkan pada masa usia sekolah dasar merupakan masa intelektual atau masa yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Oleh karena itu, penerimaan berbagai pengalaman keterampilan gerak yang intensif melalui proses pembelajaran motorik dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar menjadi penting. Melalui pembelajaran motorik di sekolah dasar akan berpengaruh terhadap beberapa aspek kehidupan para siswa seperti: (1) melalui pembelajaran motorik anak mendapatkan hiburan dan memperoleh kesenangan, (2) melalui pembelajaran motorik anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, (3) melalui pembelajaran motorik akan menunjang keterampilan anak dalam berbagai hal, dan (4) melalui pembelajaran motorik akan mendorong anak bersikap mandiri, sehingga dapat menyelesaikan segala persoalan yang dihadapinya (Decaprio, 2013, p.24). Berdasarkan hal tersebut, guru dapat menghasilkan model pembelajaran motorik dengan menggunakan modifikasi permainan tradisional untuk anak sekolah dasar kelas bawah yang menaik, efektif dan menyenangkan yang dapat digunakan guru pendidikan jasmani. Salah satunya yaitu modifikasi antara permainan gobak sodor dan engklek. Tujuan dari permainan ini ialah. 1) Mengembangkan kesadaran tubuh, kesadaran ruang dan arah (ranah motor), 2) Mengembangkan berbagai variasi dalam gerak (indikator ranah kognitif), 3) Meningkatkan kemampuan fisik kelincahan, 4) Meningkatkan Kerjasama dan bersosial dalam bermain gobak sodor dan engklek. Peralatan: Lapangan sekolah, kapur/cat, bendera/kain. Peraturan dalam permainan gobak sodor yang dimodifikasi ini adalah guru membuat lapangan permainan modifikasi gobak sodor dan engklek (ukuran gobak sodor disesuaikan dengan jumlah peserta didik). Bentuk aktivitas dapat terlihat pada gambar 1 berikut;
18 Gambar 1 Permainan terdiri dari 2 regu. Satu tim sebagai penjaga dan satu tim sebagai lawan. Cara bermainnya : 1. Tim jaga bertugas menjaga agar tim lawan tidak bisa menuju garis finish. 2. Tim lawan berusaha untuk menuju garis finish dengan syarat tidak tersentuh oleh tim penjaga. Dimana sebelum memasuki area Gobak sodor,tim lawan harus melakukan engklek terlebih dahulu. Dan setelah berhasil masuk kebaris awal,tim lawan harus bisa membawa kain sampai garis finish. 3. Tim lawan dinyatakan gugur apabila tersentuh oleh tim penjaga. Lampiran (dokumentasi)
19 Daftar Pustaka Achroni, K. (2012). Mengoptimalkan Tumbuh kembang Anak Melalui Permainan Tradisional Panduan untuk Orangtua dan Guru. Yogyakarta: Javalitera. Darajat, E. Z. (2018, Maret 27). Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap kemampuan Problem Solving Siswa Kelas 3 SD Islam Sabilul Khoir. pp. 1- 53. Decaprio, R. (2013). Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press. Mulyani, N. (2016). Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia. Yogyakarta: Diva Press.
20 KELOMPOK 4 ESTAFET BOLA BESAR Nama Anggota Kelompok : 1. Agnes Haka Muda (2020025067) 2. Azminatun Bidiyah (2020015337) 3. Carolina Anya Azalia Putri (2020015076) 4. Allviyan Arifiant (2020025058) 5. Madiasta (2021015095) A. Pengertian Permainan Permainan adalah suatu perbuatan yang mengandung keasyikan dan dilakukan atas kehendak sendiri, bebas tanpa paksaan dengan bertujuan untuk memperoleh kesenangan pada waktu mengadakan kegiatan tersebut. Permainan cukup penting bagi perkembangan jiwa anak. Oleh karena itu perlu kiranya bagi anak-anak untuk diberi kesempatan dan sarana di dalam kegiatan permainannya (Abu Ahmadi, 1991 : 69 – 70) Menurut Sadiman (dalam Azhar, 2021 : 35) permainan (games) merupakan setiap kontes antara pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula. Menurut Agus Mahendra menyatakan bahwa setiap permainan memiliki karakteristik dan manfaatnya masing-masing. Kita dapat melihat manfaat serta faktor apa yang dikembangkannya melalui ciri atau karakteristik permainan itu sendiri. Menurut Bettelheim dalam Hurlock seperti dikutip Tedjasaputra, permainan dan olahraga adalah kegiatan yang ditandai oleh aturan serta persyaratan-persyaratan yang disetujui bersama dan ditentukan dari luar untuk melakukan kegiatan dalam tindakan yang bertujuan. Permainan Estafet Bola Permainan estafet bola merupakan suatu permainan yang dirancang oleh penulis yang mana permainan ini merupakan modifikai dari olahraga lari estafet. Permainan estafet bola adalah salah satu bentuk permainan bola tangan yang mengandalkan kerjasama tim. Permainan ini menjadi salah satu olahraga yang baik untuk melatih aspek psikomotorik anak. Sehingga sangat
21 tepat dimainkan anak sekolah dasar. Pada permainan ini, benda yang digunakan adalah bola sepak plastik yang dibawa lari dari belakang menuju depan sambil berlari 1,5 meter lalu lari zig zag melewati teman yang berposisi jongkok lalu mengoper bola ke teman belakangnya dengan posisi membuka kedua kedua kakinya. Itulah sebabnya permainan ini dinamakan permainan estafet bola. Permainan ini dilaksanakan di luar ruangan (outdoor) yang kurang lebih memerlukan waktu tergantung banyaknya pemain. B. Manfaat/tujuan Permainan 1. Anak menjadi lebih terlatih untuk konsentrasi, 2. Anak menjadi semakin cepat berlari dan semakin lincah dalam bidang olahraga, 3. Anak bisa secara langsung berlatih teamwork yang baik dalam sebuah regu atau kelompok, 4. Anak bisa mengendalikan diri lebih baik, seperti mengendalikan emosi pada setiap kemenangan dan kekalahan yang didapatkannya, 5. Anak berlatih untuk lebih hati-hati saat membawa bola dan mendapatkan bola. C. Bahan/alat/fasilitas 1. Bola plastik sebanyak sesuai dengan kelompok (1 kelompok 1 bola) 2. Peluit 3. Prasarana lapangan D. Petunjuk permainan 1. Membagi siswa ke dalam regu atau kelompok. Pertama yang harus disiapkan adalah regu atau kelompok bermain estafet bola. Dimana masingmasing regu yang ada harus beranggota sama banyak. 2. Setiap anak berdiri dengan rapi dan baris kebelakang berjarak dengan kelompok lainnya. 3. Tanda bermain estafet bola dimulai. Saat pelatih atau guru meniup sebuah peluit yang menandakan permainan dimulai. 4. Teknik menggambil bola. Anak yang berada paling belakang harus segera bersiap lari ke belakang mengambil bola yang ada di garis lingkaran, setelah
22 mengambil bola anak memutari lingkaran terlebih dahulu. Lalu berlari 1,5 meter kemudian disambung lari zig zag melewati temannya yang jongkok menuju barisan paling depan. 5. Oper bola. Setelah sampai barisan depan, bola dioper kebelakang lewat bawah kaki yang dibuka, lalu pemain kedua mulai. Sampai semua anggota bermain. Mengoper bola estafet wajib memakai kedua tangan. 6. Pemain yang akan menerima bola dari pemain sebelumnya tidak boleh berpindah tempat. 7. Dilarang bermain sampil mengucapkan kata-kata yang kasar dan tidak sopan. E. Penilaian permainan Ketika anak sudah sampai baris depan maka dihitung 1 poin, begitu seterusnya. F. Aspek yang dikembangkan Melatih kekompakan tim, Kerjasama, sportivitas, kecepatan dan konsentrasi. Mwningkatkan kemampuan motoric pada anak. G. Modifikasi Pada referensi permainan yang kami ambil setelah peluit dibunyikan pemain lari melompati kawan bermainnya. Kemudian modifikasi yang kami lakukan dari permainan adalah menggnti lari melompati tersebut menjadi lari zig zag melewati kawan bermain, alasannya adalah untuk melatih kelincahan dari pemain. H. Referensi Azhar, Samsul. Penjasorkes Keterampilan Olahraga dengan Permainan. Jawa Barat: Jejak Publisher, 2022.
23 I. Lampiran (dokumentasi)
24 KELOMPOK 5 PERMAINAN BOI-BOIAN Nama Anggota Kelompok 5 : 1. Navis Fiadiatin Asyifa (2020015052) 2. Ariefanto Kurniawan (2020015066) 3. Atika Puspita Dewi (2020015133) 4. Ainun Min Safarina (2020015338) 5. Satria Ari Putra (2020015339) A. Nama/Judul Permainan Boi-boian B. Pengertian permainan Permainan boi-boian merupakan permainan tradisional yang dimainkan dengan cara melemparkan bola kecil berupa bola plastik, bola kasti, atau benda serupa bola. Misalnya kain atau plastik yang digulung dalam bentuk bola. Permainannya ialah dengan cara menyusun lempengan batu, biasanya diambil dari pecahan genting atau pocelen berukuran kecil. Bolanya bervariasi, biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik, empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai. Permainan ini merupakan permainan sederhana namun mempunyai makna yaitu untuk mengajarkan anak-anak arti kerjasama dengan kelompoknya. Pada permainan boi-boian ini dimainkan oleh dua kelompok kecil, yaitu kelompok yang bermain dan kelompok yang berjaga. C. Manfaat/tujuan permainan 1. Untuk melatih kerjasama antar pemain, 2. Anak akan melatih ketelitian dan kecerdikan. 3. Anak akan belajar sikap sportif yaitu bermain secara jujur, 4. Melatih anak untuk bertanggung jawab dan kerja keras dan mampu menyesuaikan diri dengan situasi disekitarnya. D. Bahan/alat/fasilitas • Bola plastik/bola kasti • Pecahan genting • Tepung/tali rafia E. Petunjuk permainan 1. Anak-anak dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok penjaga dan kelompok pelempar.
25 2. Permainan dimulai dengan melakukan HomPimPa, yang kalah akan menyusun pecahan genting dan yang menang sebagai pelempar bola dengan jarak yang ditentukan. 3. Pelempar harus melempar pecahan genting itu hingga rubuh, dan jika sudah rubuh, maka pihak penjaga (kalah) harus mengejar pihak yang pelempar (menang), kelompok pelempar harus menghindari lemparan tersebut, juga mereka (pemenang) harus menata kembali pecahan genting yang telah mereka robohkan. 4. Permainan selesai jika pelempar berhasil menyusun kembali pecahan genting tersebut utuh kembali, dan berhasil menghindari lemparan bola dari penjaga, hingga pelempar mendapat poin. 5. Setelah selesai, posisi kelompok ditukar yang tadinya kelompok penyusun menjadi kelompok pelempar dan sebaliknya. F. Penilaian permainan Tim penyerang/pelempar : 1. Menjatuhkan susuan genting (1 poin) 2. Tidak mengenai susunan genting (0 poin) 3. Berhasil menyusun kembali genting (3 poin) Tim penjaga 1. Mengenai bola ke lawan (1 poin) 1 set pertandingan Max 15 poin G. Aspek yang dikembangkan 1. Perkembangan fisik Bermain akan membuat tubuh anak menjadi sehat. Otot-otot tubuh akan tumbuh dan menjadi kuat. Selain itu anggota tubuh mendapat kesempatan untuk digerakan. Anak juga dapat menyalurkan tenaga (Energi) yang berlebihan sehingga ia tidak merasa gelisah. 2. Perkembangan aspek motorik kasar dan motorik halus Aspek motorik kasar juga dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain. Contohnya bisa diamati pada anak yang berlari berkejar-kejaran untuk menangkap temannya. Pada awalnya ia belum terampil untuk berlari, tapi dengan bermain kejar-kejaran, maka anak berminat untuk melakukannya dan menjadi lebih terampil. Untuk motorik halus, misalnya pada usia 1 tahun, anak senang memainkan pensil untuk membuat coret-coretan. Secara tidak langsung ia belajar melakukan gerakan-gerakan motorik halus yang diperlukan dalam menulis. 3. Perkembangan aspek sosial Dengan bermain ia belajar berkomunikasi dengan sesama teman baik dalam hal mengemukakan isi pikiran dan perasaannya maupun memahami apa yang diucapkan oleh teman tersebut,
26 sehingga hubungan dapat terbina dan dapat saling bertukar informasi (pengetahuan). Perlu juga diingat peran bermain sebagai media bagi anak untuk mempelajari budaya setempat, peran-peran sosial dan peran jenis kelamin yang berlangsung di masyarakat. Anak akan mewarisi permainan yang khas sesuai dengan budaya masyarakat tempat ia hidup. 4. Perkembangan aspek emosi atau kepribadian Dari kegiatan bermain yang dilakukan bersama sekelompok teman, anak akan mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan-kelebihan yang ia miliki sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri yang positif, mempunyai rasa percaya diri dan harga diri karena ia merasa mempunyai kompetensi tertentu. Anak belajar bagaimana harus bersikap dan bertingkah laku agar dapat bekerja sama dengan teman-teman, bersikap jujur, kesatria, murah hati, tulus dan sebagainnya. 5. Untuk perkembangan aspek kognisi Anak akan menguasai berbagai konsep seperti warna, ukuran, bentuk, arah, besaran sebagai landasan untuk belajar menulis, bahasa, matematika dan ilmu pengetahuan lain. Pengetahuan akan konsep-konsep ini jauh lebih mudah diperoleh melalui kegiatan bermain. Anak usia prasekolah mempunyai rentang perhatian yang terbatas dan masih sulit diatur atau masih sulit belajar dengan serius. 6. Mengasah ketajaman pengindraan Pada anak prasekolah, ketajaman atau kepekaan penglihatan dan pendengaran sangat perlu untuk dikembangkan karena akan membantu anak agar lebih mudah belajar mengenal dan mengingat bentuk atau kata-kata tertentu yang akhirnya memudahkan anak untuk belajar membaca serta menulis dikemudian hari. H. Modifikasi Permainan boi-boian ini ditujukan pada anak untuk meningkatkan kognitif anak. Biasanya permainan ini dimainkan pada sore hari, modifikasi pada permainan ini salah satunya yaitu merubah proses penilaiannya. Dalam permainan boi-boian ini bola yang di gunakan menggunakan bola plastik dan berukuran sedikit besar, ukuran lapangan yang di perkecil, kemudian jumlah pemain yang di batasi menyesuaikan ukuran lapangannya. I. Lampiran 1. Dokumentasi gambar
27 2. Link video : https://drive.google.com/drive/folders/1s3FyJS1rC24jAkV5crbPR1j17qrkte0?usp=sharing
28 KELOMPOK 6 PERMAINAN REBUT POS Nama Anggota Kelompok : 1.Pangestika Khairunnisa (2020015047) 2. Syefira Fahru Nabila (2020015065) 3. Alfarezi (2020015077) 4. Juliardi Saputra (2020015078) 5. Artha Marta Barokah (2021015080) a) Nama/Judul Permainan : “REBUT POS” b) Pengertian Permainan Rebut Pos merupakan bentuk permainan modifikasi dari permainan tradisional yaitu bentengan. Sama halnya dengan permainan bentengan, permainan rebut pos ini membutuhkan keterampilan, kecepatan berlari, ketangkasan, dan strategi. Permainan rebut pos ini dilakukan oleh anak-anak dengan cara kerjasama, partisipasi, komunikasi, dan adaptasi untuk saling menghargai arti kebersamaan (sosial). Permainan ini dimainkan oleh 5 kelompok yang terdiri dari minimal 4 orang pada tiap kelompoknya. Permainan ini bisa di lakukan dari segala usia. Permainan ini dapat juga melatih dan meningkatkan kebugaran tubuh karena dalam permainan ini memanfaatkan kegiatan-kegiatan seperti push up,sit up, dll. Yang dijadikan sebagai hukuman untuk kelompok yang gagal merebut pos. c) Manfaat/Tujuan Permainan - Melatih konsentrasi - Melatih kerjasama antar kelompok - Melatih Kebugaran - d) Bahan/Alat/Fasilitas Bahan atau alat yang dibutuhkan hanyalah 5 buah cone/benda yang dapat dijadikan sebagai penanda pos. Selain itu juga membutuhkan peluit untuk tanda tiap permainan. e) Petunjuk Permainan 1. Siapkan 5 buah cone/kerucut sebagai pos 2. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing mengisi pos 1-4 dan kelompok 5 berada di tengah 3. Ketika peluit ditiup. pos 1 berlari ke pos 2, pos 2 berlari ke pos 3, dan seterusnya 4. Kelompok yang berada di tengah berusaha merebut pos
29 5. kelompok yang tidak mendapatkan pos dapat dapat diberikan hukuman misalkan push up, squat jump, dll. f) Penilaian Permainan Sistem penilaian dan penentuan pemenang dalam permainan tradisional "Rebut Pos", yaitu : 1. Regu yang dapat berpindah dari pos satu ke pos lainnya dengan selamat mendapat nilai satu. Regu yang terbanyak berpindah pos dinyatakan sebagai pemenang, 2. Apabila pada akhir pertandingan kedua regu mendapat nilai yang sama, maka diadakan pertandingan perpanjangan dengan waktu 2 x 5 menit tanpa istirahat, 3. Apabila dalam perpanjangan waktu nilai masih tetap sama, maka ditentukan dengan undian. g) Aspek yang dikembangkan 1. Aspek Organis a) Menjadikan fungsi tubuh lebih baik b) Meningkatkan kekuatan, daya tahan otot, kardiovaskuler, fleksibilitas 2. Aspek Neuromuscular a) Mengembangkan keterampilan gerak b) Mengembangkan keterampilan olahraga 3. Aspek Perceptual a) Mengembangkan koordinasi gerak visual b) Mengembangkan kombinasi tubuh c) Mengembangkan keseimbangan tubuh 4. Aspek kognitif a) Mengembangkan kemampuan taktik, strategi b) Mengembangkan kemampuan berorganisasi/berkelompok 5. Aspek sosial a) Mengembangkan kemampuan menyesuaikan diri b) Mengembangkan komunikasi dengan orang lain 6. Aspek emosional a) Mengembangkan respon positif terhadap aktifitas permainan b) Melepas ketegangan lewat permainan yang menyenangkan c) Memberi sarana mengekspresikan diri h) Modifikasi modifikasi dari permainan tradisional rebut pos yaitu dari permainan bentengan. Sama halnya dengan permainan bentengan, permainan rebut pos ini
30 membutuhkan keterampilan, kecepatan berlari, ketangkasan, dan strategi. Untuk modifikasi hukumanya adalah kelompok yang tidak mendapatkan pos dapat dapat diberikan hukuman misalkan push up, squat jump, dll. i) Lampiran (dokumentasi) : Video permainan rebut pos : https://youtu.be/-uPmdj1DZXs j) Referensi https://ejournal.upi.edu/index.php/SpoRTIVE/article/view/27977/PDF https://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/olahraga/article/download/141/1 38&ved=2ahUKEwiQ9e_vxaj_AhXL4DgGHXe7CWYQFnoECAoQAQ &usg=AOvVaw2AFgp0f_7qsniwDTbaL9vu
31 KELOMPOK 7 PERMAINAN ESRAFET BOLA OBOR Nama Anggota Kelompok : 1. Joko Nugroho (2020015045) 2. Nikmatul Forscha O.S (2020015048) 3. Riana Dwi Utami (2020015069) 4. Nadifa Nissa Maharani (2020015072) 5. Rifki Wahyu Nugroho (2020015075) PERMAINAN ESTAFET BOLA OBOR A. Pengertian Estafet Bola Obor Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua. Olahraga ini dilakukan oleh manusia sejak zaman purba. Bahkan boleh dikatakan sejak adanya manusia dimuka bumi ini atletik sudah ada. Hal ini karena gerakan seoerti berjalan, melompat, dan melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cabang atletik adalah lari estafet. Lari estafet adalah nomor yang paling menyenangkan dalam program atletik. Para pelari mengkombinasikan kecepatan, koordinasi, dan kerja tim untuk menyelesaikan tugas. Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu nomor lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau berantai (Guthrie, 2008:79) dalam Anis (2014:7). Biasanya permainan estafet berupa lari sambung tongkat, yaitu perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau berantai. Dalam satu regu lari sambung tongkat ada empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Sehingga kami memodifikasi estafet lari sambung tongkat dengan estafet bola obor. Estafet bola obor sendiri merupakan permainan estafet dengan menggunakan bola, tongkat, dan corn. Dalam permainan ini juga dibutuhkan kerjasama dari tiap tim agar dapat membawa bola tanpa terjatuh dari gars start hingga finish.
32 B. Tujuan atau Manfaat Estafet Bola Obor 1. Memberikan kesenangan dan menghilangkan rasa bosan dalam berolahraga untuk para peserta didik. 2. Menambah kekompakan para peserta didik. 3. Melatih kerjasama antar tim peserta didik. 4. Melatih keseimbangan saat lari membawa bola obor. 5. Kebugaran jasmani meningkat. Permainan ini juga dapat meningkatkan kekuatan, keseimbangan dan koordinasi mata-tangan-kaki, dan bermanfaat untuk perkembangan motorik kasar anak usia dini. Selain itu juga dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar anak karena gerakannnya melibatkan otot besar dan seluruh tubuh. Serta anak dapat menyalurkan energinya melalui aktivitas fisik yang dilakukan secara bersama-sama, sehingga anak memperoleh kepuasan serta kesenangan dalam bermain. C. Bahan, Alat atau Fasilitas 1. Cone berjumlah 4 2. Pralon 1 meter/tongkat pramuka berjumlah 4 3. Bola berjumlah 4 D. Petunjuk Permainan 1. Siapkan area lapangan seluas kurang lebih ada 20 meter. 2. Siapkan peralatan yang dibutuhkan. 3. Peserta didik dibagi menjadi per tim ada 3 anggota 4. 2 tim yang akan bertanding memilih salah satu kapten untuk mengkondisikan tugas tim 5. Dalam 1 tim ada 2 langkah permainan. Pertama, 2 orang membawa dua buah paralon dengan memegangnya untuk membawa bola ke teman 1 orang
33 nya yang akan membawa bola/mengestafetkan bola dengan menggunakan cone terbalik yang terlihat berbentuk obor. 6. Dan untuk tim yang membawa obor/ bola yang diestafetkan akan menjadi pemenangnya. E. Penilaian Permainan Dalam permainan estafet bola obor penilaian yang dilakukan berdasarkan secara cepat sampai finish yang ditentukan dan ketepatan bola dalam membawa bola bagaimana caranya kelompok tersebut membawa bola dengan cepat tanpa bola tersebut jatuh, disini kerja kelompok sangat dibutuhkan. F. Aspek yang dikembangkan Aspek yang dapat dikembangkan dalam permainan estafet bola obor adalah aspek kestabilan, kelincahan, dan pengendalian emosi yang sangat penting bagi keseimbangan mental. Disamping itu juga dapat dikembangkan kecepatan proses berfikir. Hal ini disebabkan dalam permainan estafet bola obor sangat mengandalkan kecapatan dan ketepatan dalam melakukannya. Terlebih kerjasama antara anggota kelompok juga sangat diandalkan karena tanpa adanya kerjasama permainan ini akan tidak terlaksana dengan baik. G. Modifikasi Tim 1 Tim 2 Tim 3 Tim 4
34 Modifikasi yang kami kembangkan dari permainan ini adalah permainan ini basicnya hanyalah permainan estafet biasa yang mengandalkan keceppatan dan kelincahan. Namun kita kembangkan menjadi estafet bola obor dengan menggunakan alat tambahan yaitu tongkat, bola, dan cone. Dalam modifikasi ini siswa juga akan mengandalkan keseimbangan dalam menyeimbangkan tongkat agar bola yang dibawa tidak terjatuh dan sampai finish tanpa menyentuh tanah. H. Lampiran (Dokumentasi)
35
36