NK
6
Berkembang biak merupakan proses makhluk hidup dalam memperbarui
keturunannya untuk mempertahankan atau memelihara spiesnya. Tujuan reproduksi
(berkembang biak) untuk memperbanyak keturunan sehingga tidak punah, dengan
kata lain melestarikan keturunannya. Lalu, reproduksi pada tumbuhan ada dua cara
yaitu dengan perkembangbiakan vegetatif (tidak kawin) dan perkembangbiakan
generatif (kawin). Apa itu perkembangbiakan generative dan vegetative?
Perkembangbiakan generative adalah perkembangbiakan yang didahului dengan
meleburnya dua gamet (sel kelamin), yakni gamet jantan (sperma) dan gamet betina
(ovum). Proses peleburan gamet jantan dan betina akan membentuk zigot dan disebut
pembuahan atau fertilisasi. Reproduksi generatif pada tumbuhan umumnya terjadi
pada tumbuhan berbiji, baik yang berbiji tertutup (Angiospermae) maupun yang berbiji
terbuka (Gymnospermae). Sedangkan perkembangbiakan vegetative adalah
perkembangbiakan yang tidak di dahului dengan meleburnya dua gamet (sel kelamin),
baik gamet jantan (sperma) maupun gamet betina (ovum). Reproduksi vegetatif dapat
terjadi pada tumbuhan berbiji maupun tidak berbiji. Pada tumbuhan berbiji, reproduksi
terjadi dengan dua cara, yaitu reproduksi vegetatif secara alami dan buatan.
Bagaimana proses perkembangan generative dan vegetative? Yuk kita pelajari lebih
mendalam!
A. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN
1. Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah terjadinya tumbuhan baru
yang didahului dengan penyerbukan atau persarian. Penyerbukan adalah
peristiwa jatuhnya serbuk sari yang mengandung sel kelamin jantan ke kepala
putik yang mengandung sel kelamin betina. Pada tumbuhan, manfaat
perkembangbiakan generatif adalah tanaman baru yang dihasilkan memiliki akar
yang kuat. Selain itu, umur tanaman juga bisa lebih lama. Alat perkembangbiakan
generatif bunga merupakan alat perkembangbiakan bagi tumbuhan berbiji.
Bentuk, warna, dan ukuran bunga memang beragam, namun mereka memiliki
bagian tertentu yang sama. Bagian-bagian bunga tersebut adalah tangkai bunga,
dasar bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari. Putik
memiliki kepala putik dan bakal buah, sedangkan benang sari memiliki kepala sari
dan tangkai sari.
Bunga yang memiliki bagian-bagian tersebut disebut sebagai bunga lengkap,
contohnya adalah bunga mawar dan bunga melati. Sebagaimana yang telah
disebutkan, putik dan benang sari adalah bagian bunga yang berperan sebagai
alat perkembangbiakan generatif.
1. Putik
Putik adalah alat perkembangbiakan betina yang terletak pada lingkaran
terdalam dari bunga dan dikelilingi oleh benang sari. Putik terdiri dari kepala
putik, tangkai putik, bakal buah, dan bakal biji. Di dalam bakal biji, terdapat
kantung yang berisi beberapa sel. Salah satu sel di antara kandung tersebut
adalah sel telur atau ovum yang nantinya akan dibuahi oleh sperma.
2. Benang sari Benang sari adalah alat perkembangbiakan jantan. Benang sari
terdiri dari tangkai sari dan kepala sari. Kepala sari memiliki empat kantong sari
(lokulus). Serbuk sari terbentuk di dalam kantong sari. Jika telah masak, kepala
sari pecah dan serbuk sari akan keluar.
Pada bunga dari tanaman tertentu, seperti jagung, putik dan benang sari terdapat
pada bunga yang berbeda. Bunga jagung memiliki bunga betina yang terletak di
bagian ketiak daun, sedangkan bunga jantannya terletak pada ujung batang.
Alat-alat perkembangbiakan generatif tumbuhan terdapat pada bunga. Bentuk dan
susunan bunga setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Meski begitu,
perkembangbiakan generatif pada tumbuhan melalui beberapa cara yakni:
a. Konjungsi adalah ketika reproduksi generatif pada tumbuhan belum jelas alat
kelaminnya.
b. Isogami merupakan meleburnya dua sel gamet atau kelamin yang sama besar.
c. Anisogami adalah meleburnya dua sel gamet yang tidak sama besar atau
gamet 1 lebih kecil dan gamet 2 lebih besar.
Penyerbukan dan pembuahan adalah terjadi ketika alat kelamin jantan berupa benang
sakir dana alat kelamin betina berupa putik bertemu.
Bagaimanakah Prosesnya?
Gambar 1. 1 proses perkembangbiakan generative pada tumbuhan
Cara perkembangbiakan generatif
diawali dengan adanya
penyerbukan, yaitu jatuhnya
serbuk sari pada kepala putik.
Setelah itu, terjadilah pembuahan
yang merupakan proses
meleburnya sel kelamin jantan dan
sel kelamin betina. Hasil
pembuahannya berupa lembaga,
bakal biji, dan bakal buah.
Lembaga akan berkembang menjadi calon tumbuhan baru, bakal biji akan menjadi
biji, sedangkan bakal buah menjadi daging buah.
Penyerbukan dapat terjadi melalui perantara maupun tanpa perantara. Penyerbukan
karena adanya perantara dibantu oleh hewan, angin, air, atau manusia. Sedangkan,
penyerbukan tanpa perantara terjadi tanpa bantuan organisme atau benda lain.
Apabila serbuk sari telah masak, maka akan langsung melekat pada kepala putik
dengan sendirinya. Penyerbukan yang terjadi pada perkembangbiakan generatif
dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
1. Penyerbukan Sendiri
Penyerbukan yang dilakukan oleh serbuk sari dan kepala putik suatu bunga. Jadi,
serbuk sari dan kepala putik berasal dari bunga yang sama.
2. Penyerbukan Tetangga
Penyerbukan yang terjadi saat serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain. Jadi,
serbuk sari dan kepala putik berasal dari bunga yang berbeda namun masih dari
pohon yang sama.
3. Penyerbukan Silang
Penyerbukan yang terjadi saat serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga dan tumbuhan
lain. Namun, walaupun dari asal yang berbeda, tumbuhan ini masih satu jenis yang
sama.
4. Penyerbukan Bastar
Penyerbukan yang terjadi saat serbuk sari jatuh ke kepala putik dari bunga dan
tumbuhan yang berbeda jenis. Namun, masih dalam satu famili yang sama.
Contohnya: cabai rawit dan cabai merah.
Contoh Tumbuhan
Contoh tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara generatif antara lain
jagung, salak, mangga, rambutan, pepaya, kacang tanah, dan pepaya.
Gambar 1.2 kacang tanah berkembangbiak secara generatif
2. Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan
Reproduksi vegetatif Reproduksi vegetatif atau aseksual terjadi tanpa adanya proses
reproduksi anatar sel jantan dan betina. Perkembangbiakan vegetatif tidak
memerlukan bunga sehingga tidak terjadi penyerbukan. Reproduksi ini bisa terjadi
secara alami atau buatan. Berikut ini jenis-jenis reproduksi vegetatif alami dan buatan,
Perkembangbiakan Vegetatif Alami
a. Umbi
• Umbi lapis
Bagian yang berlapis-lapis tersebut disebut dengan tunas. Tunas tumbuh
membesar sehingga terbentuk siung. Siung ini dapat tumbuh menjadi
tumbuhan baru.
Contoh tanaman yang berkembangbiak dengan umbi lapis adalah bawang
merah, bawang putih, dan bunga lili.
• Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah yang
menggelembung menjadi umbi. Pada umbi batang terdapat bakal-bakal tunas
yang akan tumbuh menjadi menjadi tumbuhan baru.
Contoh: kentang dan ketela rambat.
• Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi
akar ditanam bersama pangkal batangnya maka akan tumbuh tunas baru.
Contoh tanaman yang berkembangbiak dengan umbi akar adalah wortel,
lobak, dahlia
Gambar 1.3 wortel berkembangbiak dengan umbi akar
b. Tunas
Tunas muncul pada pangkal batang tanaman induk. Tunas akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan tunas antara lain,
pisang, bambu, dan tebu.
Gambar 1.4 tebu berkembangbiak dengan tunas
c. Akar Tinggal
Akar tinggal adalah batang yang terdapat di dalam tanah. Batang tersebut beruas-
ruas dan tumbuh mendatar. Di setiap ruas akan tumbuh akar. Tunas ini dapat
tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan
akar tinggal adalah jahe, kunyit, lengkuas, alang-alang, dan rumput.
Gambar 1.5 alang-alang berkembangbiak dengan akar tinggal
Perkembangbiakan Vegetatif buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan secara tidak
kawin, yang dilakukan melalui bantuan manusia.
a. Mencangkok Menempel dengan tunas
Cangkok adalah cara perkembangbiakan pada tumbuhan dengan menanam
batang atau dahan yang diusahakan berakar terlebih dahulu sebelum dipotong
dan ditanam di tempat lain. Perkembangbiakan vegetatif dengan cara
mencangkok bertujuan untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat
sama dengan induknya dan cepat menghasilkan. Namun, tidak semua
tumbuhan bisa dicangkok. Tumbuhan yang bisa dicangkok hanyalah tumbuhan
dikotil dan tumbuhan biji terbuka.
Mencangkok biasanya dilakukan pada tanaman yang berkambium. Contoh:
tanaman mangga, jambu air, dan rambutan.
Gambar 1.6 mencangkok dengan benar
b. Kultur jaringan
kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi
tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya. Contoh kultur jaringan
adalah perbanyakan tanaman hias seperti anggrek, tanaman obat seperti
bidara upas, tanaman berkayu seperti jati, dan buah-buahan semisal pisang
Gambar 1.9 gambaran proses kultur jaringan pada wortel
c. Stek
Stek dilakukan dengan menanam bagian potongan tumbuhan. Bagian
potongan tumbuhan yang dipotong dapat berupa batang, daun, atau akar. Ada
tiga macam stek. Stek batang dapat dilakukan pada tanaman ketela pohon dan
sirih. Stek daun dilakukan dengan memotong dan menanam helaian daunnya.
Misalnya, cocor bebek. Sementara itu, stek akar dilakukan dengan memotong
bagian akar. Stek akar dapat dilakukan pada tanaman sukun.
Gambar 1.7 stek daun pada tanaman cocor bebek
d. Menyambung batang pokok dengan batang lainnya
Menyambung adalah cara mengembangbiakan tanaman dengan cara
menyambungkan bagian pucuk dahan/ pohon ke dahan yang lain tanaman
yang sejenis. Tumbuhan yang dapat disambung, antara lain kopi, ubi, karet,
jambu, durian, dan sebagainya.
Gambar 1.8 sambung pucuk pada pohon durian
B. PERKEMBANGBIAKAN HEWAN
1. Perkembangbiakan Generatif Hewan
Perkembangbiakan generatif pada hewan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ovipar,
vivipar, dan ovovivipar.
a. Ovipar (Bertelur)
Ovipar merupakan perkembangbiakan dengan cara bertelur.
Perkembangbiakan ini biasanya dilakukan oleh unggas dan reptil. Setelah
terjadi pembuahan, embrio yang dihasilkan akan tumbuh dan berkembang di
dalam cangkang telur. Embrio tersebut mendapatkan nutrisi dan cadangan
makanan dari dalam telur yang akan dikeluarkan dari tubuh induknya.
Sehingga, embrio hewan ovipar berkembang di dalam telur yang berada di luar
tubuh induknya. Beberapa ciri hewan ovipar yaitu tidak memiliki kelenjar susu
dan tidak memiliki daun telinga. Contoh hewan ovipar atau bertelur adalah
ayam, bebek, dan angsa.
Contoh hewan ovipar
Gambar 2.1 Ayam merupakan contoh hewan ovipar
b. Vivipar (Melahirkan)
Vivipar merupakan perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara
melahirkan. Setelah terjadi pembuahan, embrio akan tumbuh dan berkembang
di dalam rahim induk betina. Selama di dalam kandungan, embrio tersebut
mendapatkan nutrisi dari makanan yang dimakan oleh induknya melalui
plasenta. Beberapa ciri hewan vivipar yaitu memiliki kelenjar susu, memiliki
daun telinga, dan tubuh dilindungi rambut. Contoh hewan melahirkan adalah
kucing, anjing, dan singa.
Contoh hewan vivipar
Gambar 2.2 Kucing merupakan contoh hewan vivipar
c. Ovovivipar (Bertelur dan Melahirkan)
Ovovivipar merupakan kombinasi dari dua cara perkembangbiakan yang telah
dibahas sebelumnya, yakni ovipar dan vivipar. Pada perkembangbiakan secara
ovovivipar, setelah terjadi pembuahan, embrio yang dihasilkan akan tumbuh
dan berkembang di dalam telur. Sekilas memang terdengar mirip ovipar. Tapi,
pada ovovivipar, telur tersebut tidak akan dikeluarkan dari tubuh induknya,
melainkan akan tetap berada di dalam tubuh induknya sampai menetas.
Setelah menetas, barulah calon anak tersebut akan dilahirkan oleh induk
betinanya.
Jumlah hewan yang berkembangbiak secara ovovivipar tidak sebanyak hewan
yang berkembangbiak secara ovipar dan vivipar. Beberapa contoh hewan
ovovivipar di antaranya adalah platypus, kuda laut, beberapa spesies hiu, dan
iguana.
Contoh hewan ovovivipar
Gambar 2.3 beberapa spesies hiu berkembangbiak secara ovovivipar
2. Perkembangbiakan Vegetatif Hewan
Perkembangbiakan vegetatif disebut juga sebagai perkembangbiakan aseksual,
artinya tidak terjadi pertemuan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin
betina. Perkembangbiakan vegetatif hanya terjadi pada hewan tingkat rendah.
Hewan tingkat rendah adalah hewan yang tidak memiliki struktur tubuh sempurna.
Mereka tidak memiliki tulang belakang (avertebrata) dan memiliki struktur anatomi
yang lebih sederhana daripada hewan bertulang belakang (vertebrata).
Perkembangbiakan vegetatif dibagi menjadi tiga jenis yaitu tunas, fragmentasi,
dan membelah diri.
a. Tunas
Hewan yang berkembangbiak dengan tunas memiliki tunas kecil pada
tubuhnya. Ketika sudah dewasa, tunas kecil tersebut akan berpisah dengan
induknya dan membentuk individu baru. Contoh hewan yang berkembangbiak
dengan tunas antara lain hydra, porifera (bunga karang), dan coelenterata
(ubur-ubur).
Contoh tunas pada hewan
Gambar 2.4 hydra berkembangbiak dengan tunas
b. Fragmentasi
Fragmentasi merupakan cara hewan untuk berkembangbiak dengan memutus
atau memotong tubuhnya menjadi dua bagian atau lebih. Kemudian, potongan-
potongan tubuh tersebut akan tumbuh menjadi individu-individu yang baru.
Contoh hewan yang berkembangbiak secara fragmentasi yaitu cacing pipih
atau planaria dan cacing pita.
Contoh fragmentasi pada hewan
Gambar 2.5 Planaria berkembangbiak secara fragmentasi
c. Membelah Diri
Eits, membelah diri yang dimaksud di sini bukan membelah diri seperti Boruto
gitu, ya! Membelah diri yang kita bahas ini dilakukan oleh hewan bersel satu
seperti amoeba. Ketika membelah diri, inti sel hewan akan membelah menjadi
dua, diikuti dengan pembelahan cairan dan juga dinding sel. Kemudian, jadi
deh, dua individu baru!
Hmm.. terus apa bedanya dong, dengan fragmentasi? Nah, kalau fragmentasi,
setelah induknya memotong tubuhnya menjadi dua bagian atau lebih,
potongan-potongan tubuh tersebut akan berupa tubuh yang masih belum
lengkap anggota tubuhnya. Sehingga, butuh waktu bagi potongan-potongan
tubuh tersebut untuk tumbuh menjadi individu baru yang lengkap. Sedangkan
pada proses membelah diri, setelah induknya membelah dirinya menjadi dua,
masing-masing hasil pembelahan ini akan langsung menjadi individu baru yang
lengkap.
Contoh hewan membelah diri
Gambar 2.6 Amoeba berkembangbiak dengan membelah diri
NMN
Materi di atas dikembangkan berdasarkan buku tematik SD Kelas 6
TEMA 1 SELAMATKAN MAKHLUK HIDUP
SUBTEMA 2 HEWANKU SAHABATKU
PEMBELAJARAN 1