IDENTIFIKASI ETNOMATEMATIKA PADA KESENIAN BEGALAN DARI
BANYUMAS JAWA TENGAH
Mata Kuliah: Etnomatematika
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Marsigit MA
Disusun Oleh
Puri Sinatrya (21309251102)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
BEGALAN
Salah satu tradisi Banyumasan yang masih
terjaga kelestariannya adalah Begalan
Banyumasan. Begalan merupakan salah satu tradisi
yang diwariskan secara turun-temurun di wilayah
Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Di daerah
Banyumas, tradisi Begalan ini menjadi bagian yang
terpenting dalam prosesi pernikahan adat. Begitu
kuatnya kepercayaan masyarakat Banyumas
terhadap tradisi ini, seringkali pernikahan adat itu dinilai belum lengkap jika tradisi
Begalan belum terlaksana.
Tradisi begalan berlaku untuk pernikahan anak pertama dengan anak pertama,
anak terakhir dengan anak terakhir, anak pertama dengan anak terakhir, dan anak
pertama yang perempuan. Begalan kali pertama diperkenalkan semasa Bupati Banyumas
XIV, Raden Adipati Tjokronegoro (tahun 1850).
Kata begalan berasal dari bahasa Jawa yang artinya perampokan. Sesuai dengan
namanya begalan dilatarbelakangi oleh kisah pembegalan yang dialami oleh Adipati
Wirasaba. Tepatnya pada saat Adipati Wirasaba ingin menikahkan putri bungsunya
dengan putra sulung Adipati Banyumas. Pada saat Adipati Banyumas ingin membawa
kedua mempelai ke Banyumas, mereka dihadang oleh seorang begal atau perampok
berbadan besar. Begal tersebut hendak merampok semua barang bawaan rombongan
pengantin. Terjadilah peperangan antara para pengawal melawan Begal raksasa yang
mengaku sebagai penunggu daerah tersebut. Pertempuran dapat dimenangkan oleh
pengawal dan perjalanan pun dilanjutkan hingga sampai tujuan dengan selamat.
Begalan
1
Selanjutnya tradisi begalan
tersebut dilaksanakan setiap resepsi
pernikahan anak laki-laki sulung atau
bungsu. Pada dasarnya tradisi begalan
merupakan kesenian Banyumas dalam
bentuk tarian rakyat. Tradisi begalan
ini dipercaya dapat membawa kebaikan
bagi pasangan pengantin. Tradisi
begalan masih dilestarikan sampai dengan saat ini.
Begalan adalah jenis kesenian yang biasanya dipentaskan dalam rangkaian
upacara perkawinan yaitu saat calon pengantin pria beserta rombongannya memasuki
pelataran rumah pengantin wanita. Kesenian ini disebut begalan karena atraksi ini mirip
perampokan yang dalam bahasa Jawa disebut begal. Begalan merupakan kombinasi
antara seni tari dan seni tutur atau seni lawak dengan iringan gending.
Sebagai layaknya tari klasik, gerak tarinya tidak begitu terikat pada patokan
tertentu yang penting gerak tarinya selaras dengan irama gending. Jumlah penari 2
orang, seorang bertindak sebagai pembawa barang-barang (peralatan dapur) yang
bernama Gunareka, seorang lagi bertindak sebagai pembegal / perampok yang bernama
Rekaguna.
Begalan dilaksanakan
sebelum rombongan Gunareka
memasuki tempat resepsi, di mana
ada Rekaguna yang mencegat.
Dialog diatur seolah serupa
pertengkaran dan sedikit adegan
tantang-menantang. Rekaguna
pun menanyakan maksud rombongam Gunareka, termasuk apa saja barang bawaan
mereka. Gunareka kemudian menyampaikan maksud kedatangan dan menjelaskan
barang bawaan secara simbolis berisi falsafah Jawa bagi pengantin dalam berumah
tangga nantinya. Singkat cerita, akhirnya Rekaguna mengizinkan rombongan Gunareka
Begalan
2
memasuki ruang resepsi. Hal menarik pada begalan adalah dialog-dialog antara yang
dibegal dengan sipembegal biasanya berisi kritikan dan petuah bagi calon pengantin
dan disampaikan dengan gaya yang jenaka penuh humor.
Tradisi begalan Banyumasan ini dilaksanakan dengan mengikuti beberapa
ketentuan. Beberapa ketentuan pelaksanaan tradisi begalan Banyumasan antara lain
sebagai berikut.
1. Tradisi begalan Banyumasan diiringi gamelan Jawa, sedangkan gerakan tarian
disesuaikan dengan irama gamelan.
2. Traian begalan dilakukan oleh dua orang penari pria yang memerankan Gunareka
dan Rekaguna.
3. Dialog dalam tarian berisi nasehat-nasehat penting dan disampaikan dengan
jenaka
4. Tradisi begalan biasa dilakukan pada waktu siang atau sore hari dengan lama
waktu kurang lebih satu jam.
5. Tempat yang digunakan biasanya pelataran rumah (halaman) pengantin wanita.
Tata busana pada seni begalan bersifat sangat sederhana dan apa adanya dari
sisi penampilan dan bahan yang digunakan. Mereka hanya mengenakan pakaian adat
Jawa saja. Pakaian yang digunakan untuk pementasan antara lain:
1. Baju Koko Hitam
2. Stagen dan Sabuk
3. Celana Komprang
berwarna Hitam
4. Kain Sarung
5. Sampur atau Selendang
menari
6. Ikat Wulung berwarna
Hitam
Tata rias yang digunakan pada tradisi Begalan sangat sederhana. Dahulu mereka
menggunakan langes atau arang yang dihaluskan kemudian dicampurkan minyak
Begalan
3
kelapa. Campuran berwarna hitam untuk merias muka, membuat kumis, jambang, alis
dan lain-lain. Bahan lain yang diperlukan yaitu bedak dan teres (sepuhan). Saat ini alat
rias yang digunakan antara lain:
1. Bedak tabur, sinwit putih (sebagai pengganti
bedak tabur) agar wajah lebih putih.
2. Pensil alis digunakan untuk mempertegas alis,
cambang, kumis, dan jenggot, dan untuk
memunculkan karakter gagah
3. Lipstik digunakan untuk pemerah bibir dan
rona merah pada wajah.
Peralatan atau properti yang dibutuhkan pada
tradisi begalan yaitu berupa alat dapur, antara lain:
ian, ilir, kukusan, pedaringan, layah atau ciri, muthu, irus, siwur, padi, wangkring, sapu
sada suket, cehing, daun salam, dan tampah. Barang bawaan ini sering disebut brenong
kepang. Pembegal properti berupa pedang kayu yang disebut wlira.
1. Pikulan atau Wangkring
Pikulan adalah alat pengangkat brenong kepang bagi peraga yang bernama
Gunareka. Begal ini dari pihak pengantin pria atau kakung. Alat ini terbuat dari
bambu yang melambangkan seorang pria yang akan berumah tangga harus
dipertimbangkan terlebih dahulu, jangan sampai merasa kecewa setelah
pernikahan sehingga ketika seorang pria mencari seorang calon isteri maka harus
dipertimbangkan bibit, bobot, dan bebetnya.
2. Pedang Wlira
Pedang Wlira adalah alat yang digunakan sebagai pemukul dengan ukuran
panjang 1 meter, tebal 2 cm, dan lebar 4 cm. Terbuat dari kayu pohon pinang.
Pedang Wlira dibawa oleh Rekaguna dari pihak pengantin wanita yang
menggambarkan seorang pria yang bertanggungjawab, berani menghadapi segala
sesuatu yang menyangkut keselamatan keluarga dari ancaman bahaya.
Begalan
4
3. Brenong Kepang
Brenong Kepang dalah barang-barang yang dibawa oleh Gunareka utusan dari
keluarga mempelai pria berupa alat-alat dapur meliputi:
a. Ian merupakan alat untuk angi nasi terbuat dari anyaman bambu yang
menggambarkan bumi tempat kita berpijak.
b. Ilir merupakan kipas yang terbuat dari anyaman bambu melambangkan
seseorang yang sudah berkeluarga agar dapat membedakan perbuatan baik
dan buruk sehingga dapat mengambil keputusan yang bijak saat sudah
berumah tangga.
c. Ceting adalah alat yang digunakan untuk tempat nasi terbuat dari bambu.
Maksudnya bahwa manusia hidup di masyarakat tidak boleh semunya sendiri
tanpa mempedulikan orang lain dan lingkunganya. Manusia adalah mahluk
sosial yang butuh orang lain
d. Kukusan adalah alat untuk menanak nasi yang terbuat dari anyaman bambu
berbentuk kerucut yang mempunyai arti kiasan bahwa seseorang yang sudah
berumah tangga harus berjuang untuk menckupi kebutuhan hidup semaksimal
mungkin.
Begalan
5
e. Centong adalah alat untuk mengambil nasi pada saat nasi diangi, yang
terbuat dari kayu atau hasil tempurung kelapa. Maksudnya seorang yang
sudah berumah tangga mampu mengoreksi diri sendiri atau introspeksi
sehingga ketika mendapatkan perselisihan antara kedua belah pihak (suami
dan istri) dapat terselesaikan dengan baik. Selalu mengadakan musyawarah
yang mufakat sehingga terwujudlah keluarga yang sejahtera, bahagia lahir
dan batin.
f. Irus adalah alat untuk mengambil dan mengaduk sayur yang terbuat dari
kayu atau tempurung kelapa. Maksudnya ialah sesorang yang sudah berumah
tangga hendaknya tidak tergiur atau tergoda dengan pria atau wanita lain
yang dapat mengakibatkan retaknya hubungan rumah tangga.
g. Siwur adalah alat untuk mengambil air terbuat dari tempurung kelapa yang
masih utuh dengan melubangi di bagian atas dan diberi tangkai. Siwur
merupakan kerata basa yaitu, asihe aja diawur-awur. Artinya, orang yang
sudah berumah tangga harus dapat mengendalikan hawa nafsu, jangan suka
menabur benih kasih sayang kepada orang lain.
h. Saringan ampas atau kalo adalah alat untuk menyaring ampas terbuat dari
anyaman bambu yang memiliki arti bahwa setiap ada berita yang datang
harus disaring atau harus hati-hati.
i. Wangkring yaitu pikulan dari bambu. Filsafatnya adalah di dalam menjalani
hidup ini berat ringan, senang susah hendaklah dipikul bersama antara suami
dan istri.
Begalan
6
Identifikasi Etnomatemati
No Gambar Artefak Identifikasi
Etnomatematika
- Kain sarung yang
digunakan
berbentuk persegi
panjang
1 - Motif kain sarung Bang
Kain sarung pada kostum
kesenian begalan
yaitu berbentuk
belah ketupat.
- Bentuk ikat kepala
yaitu persegi
2 - Motif ikat kepala Bang
pada kostum
kesenian begalan
yaitu belah ketupat
Ikat Kepala Wulung
Bentuk ian pada
3 kesenian begalan adalah Bang
lingkaran
Bega
7
ika dari Kesenian Begalan
Topik Penerapan pada K-13
gun Datar SD Kelas 1
KD 3.6 Mengenal bangun ruang dan bangun datar dengan
menggunakan berbagai benda konkret
KD 3.7 Mengidentifikasi bangun datar yang dapat disusun
membentuk pola pengubinan
gun Datar SD Kelas 2
KD 3.8 Menjelaskan ruas garis dengan menggunakan model
konkret bangun datar dan bangun ruang
KD 3.9 Menjelaskan bangun datar dan bangun ruang
berdasarkan ciri-cirinya
KD 3.10 Menjelaskan pola barisan bangun datar dan bangun
ruang menggunakan gambar atau benda konkret
gun Datar SD Kelas 3
KD 3.9 Menjelaskan simetri lipat dan simetri putar pada bangun
alan datar menggunakan benda konkret
7 KD 3.10 Menjelaskan dan menentukan keliling bangun datar
KD 3.12 Menganalisis berbagai bangun datar berdasarkan sifat-
sifat yang dimiliki
No Gambar Artefak Identifikasi
Etnomatematika
Ian
Bentuk ilir pada
kesenian begalan adalah
persegi atau bujur
4 sangkar, kemudian Bang
Ilir gagang atau
pegangannya berbentuk
persegi panjang
Bega
8
Topik Penerapan pada K-13
SD Kelas 4
KD 3.12 Menjelaskan dan menentukan ukuran sudut pada
bangun datar dalam satuan baku dengan menggunakan busur
derajat
SD Kelas 6
KD 3.4 Menjelaskan titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali
busur, tembereng, dan juring
KD 3.5 Menjelaskan taksiran keliling dan luas lingkaran
gun Datar SMP Kelas 7
KD 3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis
segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang,
trapesium, dan layang-layang) dan segitiga
SMP Kelas 8
KD 3.7 Menjelaskan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur,
dan luas juring lingkaran, serta hubungannya
KD 3.8 Menjelaskan garis singgung persekutuan luar dan
persekutuan dalam dua lingkaran dan cara melukisnya
alan
8
No Gambar Artefak Identifikasi
Etnomatematika
Bentuk cething ini
adalah ½ bola,
5 kemudian alasnya Bang
merupakan silinder atau
tabung
cething
Bentuk kukusan ini
6 Bang
adalah kerucut
Kukusan
Bega
9
Topik Penerapan pada K-13
SMP Kelas 9
KD 3.6 Menjelaskan dan menentukan kesebangunan dan
kekongruenan antar bangun datar
gun Ruang SD Kelas 1
gun Ruang KD 3.6 Mengenal bangun ruang dan bangun datar dengan
menggunakan berbagai benda konkret
SD Kelas 2
KD 3.8 Menjelaskan ruas garis dengan menggunakan model
konkret bangun datar dan bangun ruang
KD 3.9 Menjelaskan bangun datar dan bangun ruang
berdasarkan ciri-cirinya
KD 3.10 Menjelaskan pola barisan bangun datar dan bangun
ruang menggunakan gambar atau benda konkret
SD Kelas 3
KD 3.8 Menjelaskan dan menentukan luas dan volume dalam
satuan tidak baku dengan menggunakan benda konkret
alan
9
No Gambar Artefak Identifikasi
Etnomatematika
Bentuk siwur adalah ¾
7 Bang
bola
Siwur
Bentuk saringan adalah
8 Bang
½ bola
Saringan / Kalo
Pikulan tersusun atas
kumpulan bambu.
9 Bang
Bambu disini berbentuk
silinder atau tabung.
Bega
10
Topik Penerapan pada K-13
gun Ruang SD Kelas 5
KD 3.5 Menjelaskan, dan menentukan volume bangun ruang
dengan menggunakan satuan volume (seperti kubus satuan) serta
hubungan pangkat tiga dengan akar pangkat tiga
KD 3.6 Menjelaskan dan menemukan jaring-jaring bangun ruang
sederhana (kubus dan balok)
gun Ruang SD Kelas 6
KD 3.6 Membandingkan prisma, tabung, limas, kerucut, dan bola.
KD 3.7 Menjelaskan bangun ruang yang merupakan gabungan
dari beberapa bangun ruang, serta luas permukaan dan
volumenya
gun Ruang SMP Kelas 8
KD 3.9 Membedakan dan menentukan luas permukaan dan
volume bangun ruang sisi datar (kubus, balok, prisma, dan limas)
SMP Kelas 9
KD 3.7 Membuat generalisasi luas permukaan dan volume
berbagai bangun ruang sisi lengkung (tabung, kerucut, dan bola)
alan
0