KONEKSI ANTAR MATERI
MODul 1.4
budaya positif
NURUL FITRIAH,S.Pd.I
SDN PULOGEDE II TAMBAKBOYO TUBAN
KELAS 138 CGP ANGKATAN 7
Filosofi pemikiran khd
Tujuan pendidikan Menurut KHD
"Menuntun segala kodrat anak agar
mereke dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setiggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun sebagai
masyarakat"
nilai, peran, dan visi guru penggerak
Nilai Guru penggerak Visi Guru penggerak
Berpihak pada Murid Dalam menyusun visi, Guru
Mandiri Penggerak harus mempu
Kolaboratif mencerminkan nilai dan
Reflektif perannya dalam
Inovatif mewujudkan pembelajaran
yang bermuara pada murid
Peran Guru penggerak yang bertujuan
mewujdukan Profil Pelajar
Menjadi Pemimpin Pembelajaran Pancasila
Coach Bagi guru lain
Mendorong Kolaboratif
Mewujudkakan Kepemimpinan
Murid
Menggerakkan komunitas praktisi
INKUIRI
APRESIATIF Inkuiri apresiatif adalah manajemen
perubahan yang berbasis kolaboratif dan
berbasis kekuatan serta prinsip-prinsip
utama psikologi positif dan pendidikan
positif Pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA)
dapat dimulai dengan mengidentifikasi
hal baik apa yang telah ada di sekolah,
sehingga dengan menggunakan tahapan
BAGJA mampu melakukan prakarsa
perubahan ke arah yang lebih positif..
Rancangan Tahapan BAGJA
Prakarsa Perubahan Diri
“Mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila
melalui
Peningkatan
Kegiatan Religius”
Berpihak pada murid
BUDAYA
POSITIF
Budaya positif adalah nilai,
keyakinan, dan kebiasaan di
sekolah yang berpihak pada murid
agar murid dapat berkembang
menjadi pribadi yang kritis, penuh
hormat dan bertanggungjawab.
Perubahan positif
Posisi kontrol Disiplin positif Budaya positif
guru sebagai yang berpihak
manager pada murid
Posisi Kontrol Halaman 1
Posisi kontrol dalam menyelesaikan beberapa
kasus yang sering terjadi di sekolah. Posisi
kontrol tersebut yaitu (1) pemberian
hukuman, (2) membuat rasa bersalah, (3)
teman (4) pemantau, (5) manajer.
Konten ini telah tayang di
Kompasiana.com d
Kebutuhan Dasar
Lima kebutuhan dasar hidup yaitu (1)
kasih sayang, (2) rasa diterima, (3)
penguasan, (4) kebebasan, dan (5)
keseangan
Halaman 5
segitiga restitusi
Segitiga Restitusi
sebagai upaya yang
dapat dilakukan
dalam membangun
budaya positif di
sekolah
Sisi 1 : Menstabilkan Identitas
Sisi 2 : Validasi Tindakan
Sisi 3 : Menanyakan keyakinan
KONEKSI ANTAR MATERI
Dalam menciptakan budaya positif di sekolah tidak dapat berdiri sendiri.
Diperlukan adanya kolaborasi dari seluruh kekuatan yang ada baik dari
dalam maupun dari luar sekolah. Antara lain: Kepala Sekolah, rekan guru,
murid dan orang tua serta lembaga kemasyarakatan lainnya yang dapat
mendukung pelaksanaan budaya positif. Penerapan budaya positif dalam
aktifitas belajar mengajar sehari-hari di sekolah sangat berkaitan
dengan nilai lainnya. Misalnya penerapan budaya positif “Antri” sangat
erat kaitannya dengan penanaman nilai mandiri dan disiplin bagi murid.
Melalui pembiasaan antri murid dapat mengembangkan kemandiriannya
melaksanakan antri meskipun tanpa adanya pengawasan dari guru.
KONEKSI ANTAR MATERI
Dari modul 1.1 sampai dengan modul 1.4 ini sangat erat kaitannya dan
saling mendukung antara satu dengan yang lainnya. Budaya positif
dilaksanakan sesuai dengan tujuan pendidikan menurut Ki Hadjar
Dewantara yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-
anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan
tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Oleh karena itu menurut KHD,
pendidikan adalah tempat bersemainya benih-benih kebudayaan.
Koneksi Antar Materi
Dari sinilah, peran guru penggerak sangat penting dalam
menularkan kebiasaan baik kepada guru lain dalam
membangun budaya positif di sekolah. Antara lain:
Guru penggerak harus mampu menjadi teladan
Menjalin kolaborasi dengan rekan guru lain dan seluruh warga
sekolah dalam melaksanakan budaya positi
Menggerakkan komunitas praktisi yang ada di sekolah
Menjadi coach bagi guru lain serta mampu menjadi pemimpin
dalam pembelajaran yang berpihak pada murid.
.
Koneksi Antar Materi
Guru penggerak juga harus bisa menumbuhkan budaya positif di
kelas menjadi budaya positif di sekolah dan menjadi visi di
sekolah. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara :
Memulai dari diri sendiri dalam menumbuhkan budaya
positif di kelas dan menajdi teladan bagi seluruh warga
sekolah
Mensosialisasikan dan berkolaborasi dengan rekan guru
serta Kepala Sekolah
Penuh kesabaran, keuletan, dan positif thinking terhadap
penolakan ide dan pelanggaran
Terus melakukan refleksi dan perbaikan.
Koneksi Antar
Materi
Jika budaya positf di kelas menjadi
kebiasaan yang konsisten dan
berkelanjutan bagi warga sekolah maka
visi sekolah akan tercapai dan sekolah
menjadi tempat yang menyenangkan,
aman, dan nyaman untuk belajar.
Thank You
Salam Sehat dan Bahagia