i
TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI
Oleh
Masithoh Zakiyah Putri
NIM 12212193015
JURUSAN TADRIS KIMIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
2022
i
LEMBAR PENGESAHAN
Buku ajar dengan judul ”Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi” yang ditulis oleh
Masithoh Zakiyah Putri ini telah dibaca, dikonsultasikan, dan telah sesuai RPS kurikulum 2013
untuk SMA/MA/sederajat.
Mata Pelajaran : Kimia
Komponen : Mata pelajaran peminatan IPA
Jurusan : MIPA
Jenjang : Kelas X
Sekolah : SMA/MA/Sederajat
Telah disahkan untuk digunakan sebagai buku ajar mata pelajaran kimia di sekolah
SMA/MA/sederajat
Tulungagung,10 Maret 2022
Dosen,
Ratna Kumala Dewi, M.Pd
NIP. 199408012020122016
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt yang senantiasa
melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
bahan ajar yang berupa modul ini.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik tingkat MA/SMA dalam
mempelajari mata pelajaran kimia tentang tata nama senyawa dan persamaan reaksi.
Pembahasan modul ini dimulai dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai sampai
ringkasan materi. Kelebihan modul ini terdapat latihan kuis dan pengetahuan menarik dan
bermanfaat tentang materi serta konsep yang disusun secara rapi dan mudah untuk dibaca.
Pembahasan yang disampaikan disertai dengan contoh dan soal-soal yang dapat digunakan
untuk mengukur tingkat ketercapaian dan ketuntasan.
Penyusun menyadari bahwa di dalam pembuatan modul masih banyak kekurangan,
untuk itu penyusun sangat membuka saran dan kritik yang sifatnya membangun. Mudah-
mudahan modul ini memberikan manfaat.
Tulungagung, 10 Maret 2022
Penulis,
Masithoh Zakiyah Putri
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
KI, KD dan Indikator.................................................................................................................v
Petunjuk Penggunaan Buku............/.........................................................................................vi
Peta Konsep.............................................................................................................................vii
Sekilas Info.............................................................................................................................viii
Kegiatan 1 Tata Nama Senyawa dan Rumus Senyawa..............................................................1
Kegiatan 2 Persamaan Reaksi..................................................................................................11
Ayat Berkaitan dengan Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi......................................18
Rangkuman...............................................................................................................................19
Latihan Soal..............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................25
GLOSARIUM.........................................................................................................................26
BIOGRAFI PENULIS...........................................................................................................27
iv
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 3.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa
dan mengevaluasi pengetahuan faktual, anorganik dan organik sederhana, serta
konseptual, prosedural dalam ilmu persamaan reaksi.
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan 3.2 Memahami tata nama senyawa, rumus
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kimia, serta persamaan reaksi.
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban 3.3 Menerapkan aturan IUPAC untuk
terkait fenomena dan kejadian, serta penamaan senyawa anorganik dan organik
menerapkan pengetahuan prosedural pada sederhana.
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam 4.1 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan
ranah konkret dan ranah abstrak terkait senyawa anorganik dan organik sederhana
dengan pengembangan dari yang 4.2 Menuliskan rumus senyawa dan nama
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan senyawa serta persamaan reaksi.
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah 4.2 menyajikan hasil dikusi kelompok
keilmuan tentang rumus senyawa dan nama senyawa
serta persamaan reaksi.
Indikator
1. Menjelaskan dan memahami aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan
organik sederhana
2. Menentukan nama senyawa kimia biner logam
3. Menentukana nama senyawa kimia biner non logam – non logam
4. Menentukan senyawa ion, senyawa asam basa dan senyawa organik sederhana
5. Mengidentifikasi dan memberi nama-nama senyawa kimia sederhana menurut
IUPAC
6. Menyetarakan persamaan reaksi
v
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
1. Untuk menggunakan modul ini saudara diminta untuk mengikuti langkah-langkah
berikut:
2. Bacalah doa sebelum belajar dengan keyakinan masing-masing
3. Bacalah peta konsep dan pahami keterkaitan antar materi tata nama senyawa dan
persamaan reaksi.
4. bacalah sekilas info tentang materi, kemudian pahami materi pembelajaran dan contoh
soal.
5. Perdalam pemahamanmu tentang materi Tata nama senyawa dan Persamaan reaksi
dengan membuat ringkasan seperti pada bagian rangkuman, baru kemudian
mengerjakan latihan soal.
6. Kerjakan kuis dan latihan soal dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab untuk
penguatan pemahaman terhadap materi yang telah dipelajari.
7. Akhiri kegiatan dengan mengisi penilaian diri dengan jujur.
vi
PETA KONSEP
Tata Nama Sederhana Biner Atom Logam
Senyawa dan & Non Logam
Rumus Senyawa Anorganik
Organik Biner Atom Non
Tata Nama Koefisien Reaksi Logam & Non
Senyawa dan Wujud Zat Logam
Persamaan Reaksi Penyetaraan
Reaksi Senyawa Kovalen
Persamaan Reaksi Biner
Senyawa Ion
Senyawa Asam
dan Basa
Sederhana
Metode Abjad
vii
SEKILAS INFO
Setiap senyawa perlu mempunyai nama spesifik. Seperti pada penamaan
unsur, pada mulanya penamaan senyawa didasarkan pada berbagai hal, seperti
nama tempat, nama orang, atau sifat tertentu dari senyawa yang bersangkutan.
Sebagai contoh:
Garam glauber, yaitu natrium sulfat (Na2SO4 ) yang ditemukan oleh J. R.
Glauber.
Salmiak atau amonium klorida (NH4Cl), yaitu suatu garam yang awal
mulanya diperoleh dari kotoran sapi di dekat kuil untuk dewa Jupiter Amon
di Mesir.
Garam NaHCO3 (natrium bikarbonat) digunakan untuk pengembang
dalam pembuatan kue.
Akan tetapi, karena setiap tahun para ahli kimia di seluruh dunia mensintesis
ribuan jenis senyawa baru, maka perlu suatu aturan agar mempermudah dalam
penamaan dan untuk mempelajarinya. Maka dari itu, IUPAC (International Union
of Pure and Applied Chemistry) membuat aturan penamaan senyawa kimia.
Aturan IUPAC dalam penamaan senyawa kimia tersebut dibedakan mejadi tata
nama senyawa anorganik dan tata nama senyawa organik.
viii
Tata Nama Senyawa dan Rumus Senyawa
Kegiatan I
Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan dan memahami aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan
organik sederhana
Dapat menentukan nama senyawa kimia biner logam
Dapat menentukana nama senyawa kimia biner non logam – non logam
Dapat menentukan senyawa ion, senyawa asam basa dan senyawa organik sederhana
Dapat mengidentifikasi dan memberi nama-nama senyawa kimia sederhana menurut
IUPAC
Mengamati
Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3
(sumber : (sumber : (sumber :
https://images.app.goo.gl/ https://images.app.goo.gl/ https://images.app.goo.gl/
jek23WUQGsEvt3m8A ) ay1pFEkS7KBMCat16) Z7aKWhFmu5NdCiiM8)
Nama merupakan sebutan atau label yang diberikan kepada benda seperti manusia,
hewan, tumbuhan serta dapat pula diberikan kepada tempat atau lokasi. Amati gambar di atas!
Dapatkah kamu mengenalinya atau mengetahui namanya? nama-nama yang yang kamu
ketahui tersebut merupakan sebutan ketika kamu menyebut orang, benda hingga tempat yang
kamu maksud. Hal itu akan memudahkan karena setiap benda ada berbagai jenis sehingga
dengan adanya nama tentu memudahkan dalam penyebutan orang, tempat atau lainnya.
1
Menanya
Senyawa kimia memiliki namanya masing-masing, dalam kehidupan sehari-hari dapat kita
jumpai garam dapur (NaCl) atau senyawa yang belum kita ketahui. Nah, bagaimana
penyebutan nama yang benar dari senyawa kimia itu? Lalu bagaimana tata penamaannya? Mari
kita bahas bersama!
Mengumpulkan Data
Tata Nama Senyawa Sederhana
1) Tata nama senyawa biner atom logam dan non logam
Senyawa biner Suatu senyawa dapat tersusun atas dua atau lebih unsur kimia. Senyawa
yang tersusun atas dua unsur kimia. Berikut tata nama senyawa biner yang tersusun atas
unsur logam dan nonlogam.
- Nama senyawa kimia yang terdiri dari dua unsur (senyawa biner) menggunakan akhiran
–ida.
- Unsur logam (kation) disebutkan terlebih dahulu diikuti unsur nonlogam (anion).
- Jumlah unsur yang menyusun senyawa tidak berpengaruh terhadap penamaan senyawa.
Contoh:
KCl = kalium klorida
NaCl = natrium klorida
MgI2 = magnesium iodida
MgO = magnesium oksida
Na2S = natrium sulfida
- Jika kation berasal dari logam yang memiliki jumlah muatan lebih dari satu, maka
dibelakang nama logam (dalam bahasa Indonesia) dituliskan muatan ion dalam kurung
dengan tulisan Romawi dilanjutkan dengan nama nonlogam diberi akhiran –ida.
Contoh:
FeCl2 = besi (II) klorida
FeCl3 = besi (III) klorida
CuO = Tembaga (II) oksida
1) Tata nama senyawa biner atom non logam dan non logam
3
Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam disebut dengan senyawa kovalen
biner. Cara penamaan senyawa kovalen biner adalah sama seperti senyawa ion, yaitu
diberi akhiran “ida”. Jika pasangan unsur hanya membentuk satu jenis senyawa, angka
indeks (jumlah atom) tidak perlu disebutkan. Contoh: NaOH = Natrium Hidroksida
Beberapa pasang unsur dapat pula membentuk lebih dari satu senyawa biner. Penamaan
senyawa harus disebutkan jumlah atomnya dalam angka latin dengan indeks dalam
bahasa Yunani.
Tata Nama Senyawa Anorganik
1) Tata Nama Senyawa Kovalen Biner
Senyawa kovalen biner adalah senyawa yang terbentuk dari dua unsur saja
dalam ikatan kovalen.
Aturan dalam pemberian nama senyawa kovalen biner:
Penulisan unsur pada senyawa kovalen biner diurutkan berdasarkan urutan tertentu.
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Contoh: rumus kimia air lazim ditulis H2O bukan OH2 dan rumus kimia amonia NH3
bukan H3N
Penamaan dimulai dari nama non-logam pertama diikuti nama nonlogam kedua
yang diberi akhiran –ida.
Jika pasangan unsur lebih dari satu senyawa maka nama unsur depan dan belakang
diberi angka indeks Yunani.
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka
4
Penulisan angka indeks 1 (mono) tidak dipakai pada nama depan, dan tidak wajib
pada nama belakang.
Contoh:
CO = karbon monoksida
CO2 = karbon dioksida
N2O3 = dinitrogen trioksida
N2O5 = dinitrogen pentoksida
HBr = hidrogen bromida
HF = hidrogen fluorida
CS2 = karbon disulfida
Senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu mengikuti aturan di atas.
Contoh:
• H2O = air
• NH3 = amonia
• CH4 = metana
1) Tata Nama Senyawa Ion
Senyawa ion umumnya terdiri dari unsur logam dan non-logam. Unsur logam
membentuk ion positif (kation) dan non-logam membentuk ion negatif (anion). Jenis -jenis
kation dan anion sebagai berikut:
Tabel jenis kation
Kation Nama Kation Nama
Na + Natrium Pb 2+ Timbal (II)
K + Kalium Pb 4+ Timbal (IV)
Ag + Argentum/ Perak Fe 2+ Besi (II)
Mg 2+ Magnesium Fe 3+ Besi (III)
Ca 2+ Kalsium Hg + Raksa (I)
Sr 2+ Stronsium Hg 2+ Raksa (II)
Ba 2+ Barium Cu + Tembaga (I)
Zn 2+ Seng Cu 2+ Tembaga (II)
Ni 2+ Nikel Au + Emas (I)
Al 3+ Alumunium Au 3+ Emas (III)
5
Sn 2+ Timbal (II) Pt 4+ Platina (IV)
Sn 4+ Timbal (IV) NH3 + Amonium
Tabel jenis anion
Anion Nama Anion Nama
C2O4 2- Oksalat
OH - Hidroksida PO3 3- Fosfit
PO4 3- Fosfat
F - Fluorida AsO3 3- Arsenit
AsO4 3- Arsenat
Cl - Klorida SbO3 3- Antimonit
SbO4 3- Antimonat
Br - Bromida ClO - Hipoklorit
ClO2 - Klorit
I - Iodida ClO3 - Klorat
ClO4 - Perklorat
CN - Sianida MnO4 - Permanganat
MnO4 2- Manganat
O2- Oksida CrO4 2- Kromat
Cr2O7 2- Dikromat
S2- Sulfida
NO2 - Nitrit
NO3 - Nitrat
CH3COO - Asetat
SiO3 2- Silikat
SO3 2- Sulfit
SO4 2- Sulfat
CO3 2- Karbonat
Aturan dalam pemberian nama senyawa ion:
Penulisan nama kation (di depan) dan nama anion (di belakang), angka indeks tidak
disebut. Contoh:
• NaCl = Natrium Klorida
• CaCl2 = Kalsium Klorida
• Na2SO4 = Natrium Sulfat
• Al(NO3)3 = Aluminium Nitrat
Perbandingan muatan kedua unsur yang membentuk senyawa harus netral.
Contoh: Natrium Klorida
• Na+ + Cl– ⎯⎯→ NaCl Natrium Sulfat
• 2Na+ + SO4 2– ⎯⎯→ Na2SO4
6
Kation logam transisi yang memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi (biloks) atau
muatan diberi angka Romawi dalam kurung setelah nama umumnya.
Contoh:
• Cu2O = Tembaga(I) Oksida
• CuO = Tembaga(II) Oksida
• FeCl2 = Besi(II) Klorida
• FeCl3 = Besi(III) Klorida
Selain dinamakan secara IUPAC, senyawa kimia dapat dinamakan berdasarkan nama
dagang yang disebut dengan nama trivial. Dalam penamaan trivial, nama Latin logam
diikuti dengan akhiran “o” (muatan lebih rendah) dan akhiran “i” (muatan lebih tinggi).
Contoh:
• FeCl2 = Ferro Klorida
• FeCl3 = Ferri Klorida
2) Tata Nama Senyawa Asam dan Basa
a. Asam
Asam memiliki kation H+ dalam senyawanya, sehingga ditulis didepan.
Kation H+ tidak ditulis hidrogen, melainkan asam. Contoh:
H3PO4 ⎯⎯→ 3 H+ + PO43–
↓↓
ion asam ion fosfat
Nama asam tersebut adalah Asam fosfat.
H2SO4 : Asam Sulfat (dalam aki)
HNO3 : Asam Nitrat
H3PO4 : Asam Fosfat
CH3COOH : Asam Asetat (Asam Cuka)
b. Basa
Basa adalah zat yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH–. Pada umumnya
basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH– (hidroksida).
Nama senyawa basa yaitu nama kationnya yang diikuti kata hidroksida di akhir.
Contoh:
7
NaOH ⎯⎯→ Na+ + OH–
↓↓
Ion Natrium Ion Hidroksida
Nama basa tersebut adalah Natrium hidroksida
Mg(OH)2 = magnesium hidroksida
Fe(OH)2 = besi (II) hidroksida
Tata Nama Senyawa Organik
Senyawa organik adalah senyawa-senyawa karbon dengan sifat-sifat tertentu. Pada
awalnya, senyawa organik ini tidak dapat dibuat di laboratorium, melainkan hanya dapat
diperoleh dari makhluk hidup. Oleh karena itu, senyawa-senyawa karbon tersebut dinamai
senyawa organik. Senyawa organik mempunyai tata nama khusus. Selain nama sistematis,
banyak senyawa organik mempunyai nama lazim atau nama dagang (nama trivial). Beberapa
di antaranya sebagai berikut.
Rumus Senyawa Nama Lazim Rumus Senyawa Nama Lazim
CHI3 Iodoform
CH4 Metana CHCl3 Kloroform
C2H5OH Alkohol
C2H6 Etana CH3OH Metanol
CH3CH2OH Etanol
C2H4 Etena C6H12O6 Glukosa
C11H22O11 Sukrosa
C3H6 Propena CH3COOH Asam asetat
C6H6COOH Asam benzoat
C2H2 Etuna CH3CHO Asetaldehida
C6H6COOH Asam benzoat
C3H4 Propuna
CH2O Formaldehida
CH3CHO Asetaldehida
C6H6 Benzena
C6H5OH Hidroksi benzena
C6H5CH3 Metil benzena
8
Mengasosiasi
Silahkan diakses link ini : testmoz.com/11212184
Passcode : kimiaoke
Yuk Berlatih
1. Tuliskan nama senyawa dibawah ini sesuai aturan IUPAC!
a. NaBr f. KCl
b. CuCl g. NaCl
c. N2O5 h. MgI2
d. Na2SO3 i. MgO
e. Cu(OH)2 j. Na2S
2. Tuliskan rumus kimianya !
a. Natrium Hipoklorit
b. Kalium Permanganat
c. Kalsium Karbonat
d. Kalium Nitrat
Jawaban :
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
9
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
Mengkomunikasikan
o Tata nama senyawa ada 2 yaitu senyawa organik dan anorganik
o Tata nama senyawa anorganik dikelompokkan menjadi:
a) Tata nama senyawa kovalen
b) Tata nama senyawa ion
c) Tata nama senyawa asam
d) Tata nama senyawa basa
o Tata nama senyawa biner dari non logam dan non logam yaitu: Nama non logam 1 –
nama non logam 2 - ida
o Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka
senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa
Yunani.
o Nama indeks 1 (mono) di depan tidak perlu disebutkan.
o Tata nama senyawa ion : Nama kation – nama anion
o Tata nama senyawa asam : Asam – nama anion
o Tata nama Basa : Nama kation – hidroksida
10
Persamaan Reaksi
Kegiatan 2
Tujuan Pembalajaran
Dapat menjelaskan definisi persamaan reaksi
Dapat menyetaran reaksi dari persamaan reaksi
Mengamati
Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3
(sumber : (sumber : (sumber :
https://images.app.goo.gl/ https://images.app.goo.gl/ https://images.app.goo.gl/
nYYtP4kWvv13URuF6) MxtMmboRj9nbzswbA) zVSJFqxXdWFLcvo3A)
Amatilah gambar diatas! Apa yang kamu ketahui? Benar sekali pada gambar terdapat
besi yang berkarat dan pembakaran. Pada Proses pengkaratan dan pembakaran terjadi suatu
reaksi sehingga dapat menghasilkan produk. Begitupula terjadi pada fotosintesis di mana
produk yang dihasilkan berupa cadangan makanan (buah) pada tumbuhan. Hal itu dinamakan
proses reaksi kimia yang merupakan perubahan kimia.
Menanya
Pada peristiwa besi yang berkarat terjadi rekasi di mana besi (Fe) bereaksi dengan oksigen (O2)
sehingga membentuk karat (Fe2O3). Rumus reaksinya adalah:
Nah, peristiwa ini disebut sebagai reaksi redoks (reduksi dan oksidasi). lalu bagaimanakah
dengan persamaan reaksi kimia lainnya? Dan bagaimana cara menyetarakan reaksinya? Yuk,
kita bahas bersama!
11
Mengumpulkan Data
Persamaan Reaksi
Dalam kehidupan sehari-hari biasa kita jumpai perubahan kimia. Perubahan kimia
merupakan suatu perubahan yang menghasilkan zat baru. Contohnya . Perubahan kimia ini
disebut juga reaksi kimia.
Persamaan reaksi didefinisikan sebagai persamaan yang menyatakan kesetaraan jumlah
zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia. Dalam reaksi kimia
terdapat zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi. Rumus kimia pereaksi dituliskan di ruas kiri
dan rumus kimia hasil reaksi dituliskan di ruas kanan. Antara kedua ruas itu dihubungkan
dengan tanda panah ( → ) yang menyatakan arah reaksi kimia.
Pada reaksi kimia yang belum setara (jumlah atom unsur ruas kiri tidak sama dengan
jumlah atom unsur ruas kanan), maka harus disetarakan dulu atau lebih dikenal dengan istilah
penyetaraan reaksi kimia. Untuk dapat menyetarakan reaksi kimia silakan dipahami uraian
sebagai berikut
A. Koefisien Reaksi
Koefisien reaksi merupakan angka yang berada di depan senyawa yang
menyatakan jumlah partikel dari setiap pereaksi dan produk reaksi. Untuk menghitung
jumlah atom unsur, perhatikan berikut.
Rumus menghitung jumlah atom unsur pada persamaan kimia :
Jumlah atom unsur = indeks X koefisien
Contoh : 3H2O
3O2
Keterangan : koefisien = 3, Keterangan : koefisien = 3, indeks H =
indeks = 2 . Maka jumlah atom 2, indeks O = 1 . Maka jumlah atom
unsurnya 2 x 3 = 6 atom O unsur H = 2 x 3 = 6 dan jumlah atom
unsur O = 1 x 3 = 3
Pada suatu persamaan reaksi kimia berlaku :
Jumlah atom tiap unsur ruas kiri = jumlah atom tiap unsur ruas kanan
12
Urutan atom-atom yang disetarakan sebagai berikut :
Atom Logam – Atom Non Logam selain H dan O – Atom H – Atom O
B. Wujud Zat
Wujud zat merupakan bentuk zat. Pada persamaan reaksi, kita perlu
mencantumkan wujud dari zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi. Wujud zat ditulis
dengan singkatan dalam tanda kurung, sebagai berikut:
Wujud zat Simbol
Padat (solid) s
Cair (liquid) l
Gas (gas) g
Larutan air (aqueous) aq
C. Penyetaraan Reaksi
Dalam menyetaran reaksi terdapat dua cara sebagai berikut :
1. Cara menyetarakan reaksi dengan sederhana
Setarakan reaksi berikut:
Fe + O2 → Fe2O3
Atom Fe di kiri ada 1 dan di kanan ada 2, maka yang di kiri dikalikan 2:
2Fe + O2 → Fe2O3
Atom O di kiri ada 2 dan di kanan ada 3, maka yang di kiri dikalikan 3/2 :
2Fe + 3/2 O2 → Fe2O3
Agar tidak ada pecahan, maka semua ruas dikalikan 2:
4Fe + 3O2 → 2Fe2O3 (setara)
2. Cara menyetaraan reaksi dengan metode abjad
Sebagian besar persamaan reaksi sederhana dapat disetarakan dengan mudah. Namun untuk
menyetarakan reaksi-reaksi yang cukup sulit, kita dapat memakai “metode abjad”.
Setarakan reaksi berikut:
Pb (NO3)2 → PbO + NO2 + O2
13
Masing-masing koefisien dimisalkan dengan huruf:
a Pb (NO3)2 → b PbO + c NO2 + d O2
ruas kiri = ruas kanan
Jumlah atom Pb : a = b
Jumlah atom N : 2a = c
Jumlah atom O : 6a = b + 2c + 2d (*)
Salah satu koefisien huruf dimisalkan dengan angka. Misalnya, a =1:
b = a maka b = 1
c = 2a
c=2×1
c=2
Untuk mencari d, maka harga a, b, c dimasukkan ke persamaan (*):
6a = b + 2c + 2d
6 × 1 = 1 + (2 x 2) + 2d
6 = 5 + 2d
d = 1/2
Diperoleh harga koefisien a = 1, b = 1, c = 2, dan d = 1/2, maka: 1Pb (NO3)2 → 1PbO
+ 2NO2 + 1/2O2
Agar tidak ada koefisien berbentuk pecahan, maka masing-masing ruas dikalikan 2:
2Pb (NO3)2 → 2PbO + 4NO2 + O2 (setara)
Mengasosiasi
Silahkan diakses link ini : testmoz.com/11212524
Passcode : kimiaasik
14
Yuk berlatih
Setarakan persamaan reaksi berikut !
1) N2 + H2 → NH3
2) N2O5 + H2O → HNO3
3) C3H8 + O2→ CO2+ H2O
4) Pb(NO3)2 + NaCl → PbCl2 + NaNO3
5) NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + H2O
Jawaban :
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
15
Mengkomunikasikan
Pada suatu reaksi kimia terdapat zat pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk).
Jumlah atom unsur reaktan (ruas kiri panah) harus sama dengan jumlah atom unsur
produk (ruas kanan panah).
Cara menghitung jumlah atom unsur menggunakan rumus indeks dikalikan koefisien.
Urutan atom yang disetarakan adalah atom logam – atom non logam selain H dan O –
atom H – atom O.
Untuk menyetarakan reaksi-reaksi yang cukup sulit, dapat memakai “metode abjad”
16
Ayat Berkaitan dengan Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi
Segala kehidupan di alam semesta baik yang diketahui manusia atau yang belum diketahui,
semua telah dijelaskan didalam kitab suci umat islam yaitu Al-qur’an serta hadist nabi
Muhammad saw. Adapun ayat atau hadist yang berkaitan dengan tata nama senyawa dan
persamaan reaksi kimia adalah sebgai berikut:
1. Tata nama senyawa
QS. Maryam: 7
Artinya : “Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang
anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu
sebelumnya.”
Hadis Rasulullah saw
Artinya : “Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian
dan nama bapak-bapak kalian. Maka baguskanlah nama-nama kalian” [HR. Abu Dawud
& Al-Baihaqi, Sebagian ulama menilai sanadnya munqathi’, Sebagian menilai sanadnya
jayyid]
Berdasarkan ayat dan hadis diatastelah dijelaskan bahwa pemberian nama itu penting
karena pada hakikatnya berfungsi untuk menunjukkan definisi/identitas penyandang
nama (yang diberi nama), karena jika ia didapati tanpa diketahui (tanpa nama), maka ia
tidak bisa dikenali. Selain itu pemberian nama yang baik akan dipanggil dengan nama
yang baik pula. Begitupun pada senyawa kimia pemberian nama sesuai fungsi akan
memudahkan dalam pembelajaran sehingga memberikan manfaat. Maka dari itu agama
Islam memandang nama adalah suatu hal yang penting dan terkait dengan beberapa
hukum baik di dunia maupun di akhirat.
17
2. Persamaan Reaksi
QS. Mulk: 3
Artinya : “Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu
yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali
lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?”
Berdasarkan ayat di atas, Allah swt menjelaskan bahwa segala penciptaan dari-
Nya itu sempurna dan seimbang serta tidak ada yang cacat. Begitu pula pada suau reaksi
kimia yang terjadi di alam semseta ini semuanya terjadi secara seimbang tanpa
kelebihan dan tidak pula kekurangan artinya sesuai ukuran dan perhitungan Allah swa
sangat akurat.
18
RANGKUMAN MATERI
Tata nama senyawa
Tata nama senyawa ada 2 yaitu senyawa organik dan anorganik
Tata nama senyawa anorganik dikelompokkan menjadi:
a. Tata nama senyawa kovalen
b. Tata nama senyawa ion
c. Tata nama senyawa asam
d. Tata nama senyawa basa
Tata nama senyawa biner dari non logam dan non logam yaitu: Nama non logam 1 –
nama non logam 2 - ida
Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka
senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa
Yunani.
Nama indeks 1 (mono) di depan tidak perlu disebutkan.
Tata nama senyawa ion : Nama kation – nama anion
Tata nama senyawa asam : Asam – nama anion
Tata nama Basa : Nama kation – hidroksida
Persamaan reaksi
Pada suatu reaksi kimia terdapat zat pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk).
Jumlah atom unsur reaktan (ruas kiri panah) harus sama dengan jumlah atom unsur
produk (ruas kanan panah).
Cara menghitung jumlah atom unsur menggunakan rumus indeks dikalikan koefisien.
Urutan atom yang disetarakan adalah atom logam – atom non logam selain H dan O –
atom H – atom O.
Untuk menyetarakan reaksi-reaksi yang cukup sulit, dapat memakai “metode abjad”
19
LATIHAN SOAL
Pilihan Ganda
1. Senyawa berikut termasuk senyawa biner dari gabungan unsur logam dan non logam
adalah . . . .
a. CO2
b. CCl4
c. CaCl2
d. H2S
e. HF
2. Nama dari senyawa dengan rumus kimia K2O adalah . . . .
a. Dikalium oksida
b. Kalium dioksida
c. Kalsium oksida
d. Dikalsium oksida
e. Kalium oksida
3. Rumus kimia yang terbentuk dari kation Al3+ dan O2- adalah . . .
a. AlO3
b. Al3O
c. Al3O2
d. Al2O3
e. AlO6
4. Apabila ion Mg+2 bertemu dengan ion Cl; maka akan terbentuk senyawa dengan rumus…
a. MgCl
b. Mg2Cl
c. MgCl2
20
d. Mg3Cl2
e. Mg2Cl3
5. Nama-nama senyawa di bawah ini tidak sesuai dengan rumus kimianya, kecuali……
a. Na2O = dinatrium monoksida
b. AlCl3 = aluminium trioksida
c. Fe2O3 = besi (II) trioksida
d. CaCO3 = kalsium karbonat
e. Cu(NO3)2 = tembaga nitrat
6. Pada satu persamaan reaksi, zat-zat yang berbeda disebelah kanan anak panah disebut…
a. zat pereaksi
b zat reaktan
c. Zat yang di reaksikan
d. zat dalam reaksi
e. zat hasil reaksi
7. Untuk reaksi : aFeS2 + bO2 ‘→ cFe2O3 + dSO2 Koefien reaksi beturut-turut adalah
………
a. 4, 2, 2, 8
b. 2, 4, 11, 8
c. 4, 11, 2, 8
d. 8, 2, 4, 11
e. 11, 4, 8, 2
8. Perkaratan terjadi saat logam besi berkasi dengan oksigen di udarasehinggamembentuk
endapan merah kecoklatan dari senyawa besi(III)oksida. Persamaan reaksi yang
menggambarkan peristiwa tersebut adalah . . . .
a. 4Fe(s) + 3O2(g) ==> 2Fe2O3(s)
21
b. 2Fe(s) + O2(g) ==> Fe2O3(s)
c. 2Fe(s) + O2(g) ==> 2FeO(s)
d. 3Fe(s) + O2(g) ==> Fe3O2(s)
e. Fe(s) + O2(g) ==> Fe2O3(s)
9. Dalam suatu persamaan reaksi, suatu senyawa yang berbentuk larutan dilambangkan
dengan huruf . . . .
a. aq
b. l
c. g
d. p
e. s
10. Perhatikanlah persamaan reaksi setara berikut.
X + HCl(g) ==> NH4Cl(s)
Senyawa Xadalah . . . .
a. N2
b. N2H4
c. NH3
d. HNO2
e. H2
Uraian d. I2Cl6
1. Berikan nama pada senyawa-senyawa berikut: e. S2N4
f. Na2Cr2O7
a. SrO
b. Cu(OH)2
e. LiCN
22
2. Tuliskan rumus untuk senyawa-senyawa berikut:
a. Asam hidrobromat c. Amonium dikromat
b. Magnesium perklorat e. Timbal(II) asetat
3. Tuliskan rumus untuk:
a. Oksida dari Nitrogen dengan biloks unsur N = +5
b. Asam okso sulfur dengan biloks S = +7 dan muatan ioniknya 2-
4. Seimbangkan dan buatlah wujud fisik reaktan dan produk dari reaksi berikut.
a. HCl + CaCO3 → CaCl2 + H2O + CO2
b. P4O10 + H2O → H3PO4
c. Cu + HNO3 → Cu(NO3)2 + NO + H2O
5. Tentukanlah persamaan kimia yang setara dari reaksi: Padatan kalsium posfat dan larutan
asam sulfat bereaksi membentuk kalium sulfat yang berupa padatan. Produk reaksi yang
lain adalah asam posfat, yang tetap berada dalam larutan.
Jawaban :
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
23
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
24
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2021. Tata Nama Senyawa & Persamaan Reaksi Kimia Dalam Islam. Diakses dalam
https://youtu.be/qYpJ2Iz4PKE, pada 20 Maret 2022
Bahraen, Raehanul. 2019. Katanya “Apalah Arti Sebuah Nama?”. Diakses dalam
https://muslim.or.id/45562-katanya-apalah-arti-sebuah-nama.html, pada 24 Maret 2022
Kususmaningrum, Wiwik Indah. 2020. Modul Pembelajaran SMA Kimia Kelas 10. Semarang
Sulastri dan Rahmayani, Ratu Fazila Inda. 2017. Buku Ajar Kimia Dasar 1. Darussalam, Banda
Aceh : Siah Kual University Press
25
GLOSARIUM
Kovalen biner : Senyawa yang terbentuk dari dua unsur yang berbeda.
Nama IUPAC : Penamaan senyawa yang diatur oleh IUPAC (International Union
Nama Trivial Pure and Applied Chemistry) berdasarkan kesepakatan oleh para
Reaksi kimia ahli ilmuan didunia.
Wujud zat : Nama dagang atau nama yang lebih sering digunakan dalam
Koefisen reaksi kehidupan sehari-hari dari senyawa tersebut
Indeks : Suatu proses di mana satu atau lebih zat diubah menjadi satu atau
Persamaan reaksi zat yang berbeda dan menghasilkan produk yang baru
: Bentuk-bentuk berbeda yang diambil oleh berbagai fase materi
berlainan.
: Angka yang berada di depan senyawa yang menyatakan jumlah
partikel dari setiap pereaksi dan produk reaksi.
: Angka yang terletak di kanan bawah lambang unsur. Indeks
menyatakan jumlah dari unsur atau gugus atom.
: Persamaan yang menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat yang
terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia.
Terdapat pereaksi dan hasil reaksi yang setara
26
BIOGRAFI PENULIS
Masithoh Zakiyah Putri adalah pelajar yang saat ini
berusia 21 tahun, ia lahir pada tanggal 23 Februari 2001.
Ia berasal dari desa Kebonagung RT 3 RW 3 Kecamatan
Ujungpangkah Kabupaten Gresik Jawa Timur. Telah
menyelesaikan pendidikan selama 14 tahun di Gresik yaitu
TK Banin Banat, MI Miftahun Ulum, MTs Islamiyah, dan
MAN 1 Gresik dan saat ini sedang menempuh pendidikan
sebagai mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung dengan jurusan Tadris Kimia
jenjang Semester 6 sebagai angkatan 2019.
Motto : Jangan menyerah dengan keadaan, apapun itu lakukan yang terbaik, terus berusaha dan
berdo’a.
27