Pembelajaran Sosial Emosional Yani Mulyani CGP Angkatan 9 SDN 3 Cigedug 2.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.2 Yani Mulyani Mulyani Mulyani
Arowwai Industries Perkenalkan YANI MARIA, S.Pd.,M.M.Pd FASILITATOR INAR SUMINARSIH, S.Pd.,M.Pd PENGAJAR PRAKTIK www.reallygreatsite.com YANI MULYANI, S.Pd CALON GURU PENGGERAK Yani Mulyani Mulyani Mulyani
Pertanyaan Pemantik 1 Apa kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai pemimpin pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sosial dan emosional? Sebagai pemimpin pembelajaran, mempelajari dan menguasai pembelajaran sosial emosional tentunya akan sangat bermanfaat dan menunjang kepribadian dalam memahami dan mengelola emosi, empati terhadap orang lain, menjalin kolaborasi yang baik, serta mampu mengelola diri dan mampu membuat keputusan yang bertanggung jawab. Dalam penerapannya 5 kompetensi sosial emosional (kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, kemampuan berelasi, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab) ini akan mewujudkan pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi murid sehingga akan terwujud sikap positif. Yani Mulyani Mulyani Mulyani
Apa kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah anda pelajari dengan modul-modul sebelumnya? Pertanyaan Pemantik 2 Yani Mulyani Mulyani Mulyani
Koneksi Antar Materi Pembelajaran sosial emosional berkaitan dengan menciptakan well-being (kesejahteraan psikologi) sehingga murid akan merasa bahagia, menyenangkan ketika mengikuti proses pembelajaran. Hal ini tentu saja sejalan dengan filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu menuntun kodrat anak agar mencapai kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya sehingga anak menemukan kemerdekaan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran Sosial Emosional dengan Modul 1.1 Filosofi Ki Hadjar Dewantara Yani Mulyani Mulyani Mulyani
Melalui nilai dan peran guru penggerak dapat menciptakan well-being dalam pembelajaran sehingga tercipta kondisi nyaman, sehat, dan bahagia. Guru penggerak harus mampu mewujudkan kondisi pembelajaran sosial emosional yang berpihak pada murid, pengajaran reflektif, inovatif, mandiri dan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah sehingga memungkinkan semua komunitas sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan serta sikap positif mengenai 5 Kompetensi Sosial Emosional (5 KSE) Koneksi Antar Materi Pembelajaran Sosial Emosional dengan Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak Yani Mulyani Mulyani Mulyani
Koneksi Antar Materi Melalui Pembelajaran Sosial Emosional, guru mampu mewujudkan visi guru penggerak dengan mengintegrasikan 5 kompetensi sosial emosional (KSE) melalui kemampuan guru dalam mengenali dan memahami emosi yang dirasakan murid dengan menyesuaikan metode pembelajaran di sekolah yang tetap berpihak pada murid. Sehingga terwujud visi guru penggerak yaitu mewujudkan murid yang memiliki karakter profil pelajar pancasila yang berakhlak mulia. Pembelajaran Sosial Emosional dengan Modul 1.3 Visi Guru Penggerak Yani Mulyani Mulyani Mulyani
Melalui pembelajaran sosial emosional guru dan murid dapat mengenali dan memahami emosi masing-masing sehingga mampu mengontrol diri sehingga mampu menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan menyenangkan yang berpengaruh kepada penerapan Budaya Positif dengan kesadaran diri yang penuh. Koneksi Antar Materi Pembelajaran Sosial Emosional dengan Modul 1.4 Budaya Positif Yani Mulyani Mulyani Mulyani
Dengan memahami emosi serta kemampuan mengontrol emosi akan mudah bagi guru untuk menentukan kebutuhan belajar murid serta dalam menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan minat serta profil belajar murid. Dengan kemampuan membangun, mengelola sosial emosional akan mudah menciptakan suasana yang dibutuhkan oleh murid dalam mempelajari materi yang disampaikan guru. Koneksi Antar Materi Pembelajaran Sosial Emosional dengan Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi Yani Mulyani Mulyani Mulyani
SEBELUM MEMPELAJARI MODUL INI SAYA BERPIKIR BAHWA ...TERNYATA ... SETELAH MEMPELAJARI MODUL INI, TERNYATA ... Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa kompetensi sosial emosional murid akan terbentuk dengan sendirinya sesuai dengan tahap tumbuh kembang murid, sehingga pada proses pembelajaran di kelas saya lebih memfokuskan kepada penyampaian materi dan penguasaan pengetahuan serta ketrampilan murid. Setelah mempelajari modul ini, ternyata pembelajaran sosial emosional sangat penting diterapkan supaya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman sehingga murid dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (wellbeing) selain itu murid yang memiliki kecerdasan sosial emosional yang baik maka akan mampu mengembangkan dirinya secara optimal. 1. Yani Mulyani Mulyani Mulyani
3 HAL MENDASAR DAN PENTING SAYA PELAJARI Lima Kompetensi Sosial Emosional (5 KSE) Kesadaran Penuh (Mindfulness) Kesejahteraan Psikologi (Well-Being) Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (wellbeing), 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah: 1. 2. 3. Yani Mulyani Mulyani Mulyani
Kesadaran Diri : kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilainilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan. Manajemen Diri: kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi. Kesadaran Sosial: kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda. Keterampilan Berelasi: kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat dan suportif. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman, dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, masyarakat, dan kelompok Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan murid dan pendidik serta tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional. Pembelajaran sosial emosional dalam kerangka CASEL mencakup 5 komponen yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. Lima Kompetensi Sosial Emosional Yani Mulyani Mulyani Mulyani
Kesadaran Penuh (Mind fulness) Kesadaran penuh diartikan sebagai kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja/sadar pada kondisi saat sekarang. Dilandasi rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan (dalam Hawkins, 2017, hal. 15) yang sebenarnya telah ada dalam diri manusia secara alami tanpa perlu diajarkan ataupun ditumbuhkan. Akan tetapi pikiran merupakan bagian diri kita yang seringkali sulit dikendalikan. Sehingga kesadaran penuh yang sebenarnya telah dimiliki secara alami mengalami hambatan untuk benar-benar dialami. Supaya kita dapat mengalami kesadaran penuh maka harus berlatih. Praktik paling mendasar dan sederhana adalah melatih dan menyadari napas melalui teknik STOP Yani Mulyani Mulyani Mulyani
WELL -BEING Well - being adalah kondisi nyaman, sehat, dan bahagia. Kondisi individu yang memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik. Memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan diri. Yani Mulyani Mulyani Mulyani
Menerapkan pembelajaran sosial emosional dalam pembelajaran di kelas. Memberikan kesempatan kepada murid untuk menumbuhkan, melatih, serta merefleksikan perkembangan sosial emosionalnya kedalam pembelajaran sehingga akan terwujud well-being. Memenuhi kebutuhan belajar murid dalam peningkatan 5 kompetensi sosial emosional selama proses pembelajaran. Melaksanakan praktik baik dengan rekan sejawat melalui penguatan lima kompetensi sosial emosional melalui keteladanan, proses belajar serta kolaborasi dengan seluruh komunitas sekolah. Menciptakan suasana sehat, nyaman, dan bahagia secara bertahap dan berkelanjutan. Berkolaborasi bersama komunitas di sekolah untuk menyusun kegiatan atau program yang mampu menerapkan Pembelajaran Sosial Emosional di sekolah. Di Kelas (bagi murid-murid) : Di Sekolah (bagi rekan sejawat) : PERUBAHAN YANG AKAN SAYA TERAPKAN DI KELAS DAN SEKOLAH Yani Mulyani Mulyani Mulyani
Terima Kasih TERGERAK, BERGERAK, MENGGERAKKAN Yani Mulyani CGP Angkatan 9 Kab. Garut Yani Mulyani Mulyani Mulyani