The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul berbentuk digital untuk kelas 5 Sekolah Dasar

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by astriadindap, 2022-06-27 12:28:28

Sastra Anak: Menulis Pantun

Modul berbentuk digital untuk kelas 5 Sekolah Dasar

Keywords: Modul Digital

MODUL BAHASA INDONESIA:
PEMBELAJARAN SASTRA PANTUN

SASTRA ANAK:
MENULIS PANTUN

Disusun untuk: Disusun oleh:
SD/MI Kelas V Astri Adinda Putri

Kata Pengantar

Bismillahirahmannirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
menyelesaikan modul digital pembelajaran menulis pantun untuk siswa kelas V
sekolah dasar yang berjudul “Sastra Anak:Menulis Pantun”.
Dalam modul digital ini, para siswa khusunya siswa Sekolah Dasar dapat
mempelajari materi pantun secara lebih mendalam dan detail. Selain itu dalam
modul digital ini, siswa dapat mengetahui bagaimana cara menulis pantun dengan
baik. Penulis berharap, setelah menggunakan modul ini, siswa dapat lebih
memahami dan mampu membuat pantun baik secara tertulis maupun lisan dengan
baik dan benar.

Penulis juga menyadari bahwa modul digital ini dapat terwujud karena adanya
bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan
kepada penulis. Tidak lupa, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Dr. Arie Rakhmat Riyadi, M.Pd. dan Ibu Dra. Effy Mulyasari, M.Pd.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada kepala SDN 053 Cisitu Kota Bandung
yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
Tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Paripah, S.Pd. yang telah
bersedia peneliti wawancarai untuk keperluan pengembangan modul digital ini.
Penulis juga menyadari bahwa modul digitall ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca, agar modul
ini ke depannya menjadi lebih baik. Akhir kata, semoga modul digital ini dapat
bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi siswa kelas V Sekolah Dasar.

Bandung, Juni 2022





Astri Adinda Putri



i

Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................................ii
Petunjuk Penggunaan...................................................................................................1
Tujuan...........................................................................................................................2
Pengertian Pantun........................................................................................................3
Ciri-ciri Pantun..............................................................................................................4
Makna/Isi Pantun..........................................................................................................6
Jenis-jenis Pantun..........................................................................................................7
Amanat Pantun.............................................................................................................9
Latihan 1......................................................................................................................10
Rangkuman..................................................................................................................11
Menulis Pantun............................................................................................................12
Latihan 2......................................................................................................................16
Rangkuman..................................................................................................................17
Contoh-contoh Pantun.................................................................................................18
Uji Kompetensi.............................................................................................................20
Kunci Jawaban.............................................................................................................22
Daftar Pustaka............................................................................................................24

ii

Petunjuk Penggunaan

Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan modul digital ini:
1.Mempelajari modul mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V disarankan untuk
dilakukan secara berurutan.
2.Membaca tujuan yang ingin dicapai melalui modul, agar dapat memperoleh
gambaran yang utuh mengenai modul.
3.Bacalah modul dari awal sampai akhir secara berurutan, karena sajian modul di
susun dengan urutan tersebut.
4.Pada modul digital ini terdapat intruksi "Ayo membaca", "Ayo mengamati" dan
"Ayo memahami".
5.Ikuti perintah yang terdapat dalam modul digital.
6.Kerjakan semua tugas yang harus dikerjakan. Tugas-tugas tersebut dimaksudkan
untuk memperkuat pemahaman akan materi yang telah disajikan.
7.Pada beberapa bagian dalam modul ini diberikan ruang untuk menuliskan
jawaban. Dalam menuliskan berbagai tugas tersebut dapat ditulis pada buku
catatan lainnya.

1

Tujuan

Setelah mempelajari modul digital ini, anda diharapkan akan mampu:
1.Menguraikan kembali pengertian pantun.
2.Menguraikan kembali ciri-ciri pantun.
3.Menguraikan makna/isi pantun.
4.Menguraikan kembali jenis-jenis pantun.
5.Menggali amanat pantun.
6.Menciptakan sebuah pantun yang indah.

2

Pengertian, Ciri-Ciri dan Makna/Isi
Jenis-Jenis dan Amanat Pantun

Pengertian Pantun
Ayo Membaca!

Di kelas 4 anda sudah mempelajari mengenai puisi. Nah, di kelas 5 ini, anda
akan mempelajari mengenai pantun. Pantun merupakan bentuk karya sastra
yang terikat oleh aturan dan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas
dikenal dalam berbagai bahasa di Nusantara. Dalam bahasa Minangkabau
pantun berasal dari kata patuntun yang berarti “petuntun”. Dalam bahasa Jawa
dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan , dan
dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca:uppasa).

Pantun umumnya sama dengan aturan atau
susunan yang mengandung sebuah ide yang

kreatif dan kritis serta padat kandungan
makna di dalamnya. Pantun bukanlah
sekedar gubahan kata-kata yang memiliki
rima dan irama, melainkan rangkaian kata
yang indah untuk menggambarkan sebuah
kehangatan seperti cinta, kasih, sayang dan

rindu serta dendam si penuturnya.

3

Ciri-ciri Pantun

Pantun merupakan sebuah karya sastra yang terikat oleh aturan dan
memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakannya dengan karya sastra yang
lain.

Umumnya pantun terdiri atas empat larik atau empat baris, setiap barisnya
terdiri atas 8-12 suku kata, bersajak akhir atau berima a-b-a-b atau a-a-a-a
(tidak boleh a-a-b-b atau a-b-b-a).
Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya dan ciri-ciri pantun ini
tidak boleh diubah. Ciri-ciri pantun sebagai berikut:
1. Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
2. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
3. Rima akhir setiap baris a-b-a-b atau a-a-a-a.
4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
5. Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Adapun ciri-ciri pantun menurut seorang ahli yakni menurut Utami terdiri
atas empat, sebagai berikut:
1) Setiap bait terdiri atas empat larik (baris).
2) Setiap suku kata, setiap larik sama atau hampir sama, biasanya terdiri atas
delapan sampai dua belas suku kata.
3) Bersajak/Berima a-b//a-b.
4) Larik atau baris pertama dan kedua merupakan sampiran, larik ketiga dan
keempat merupakan isi (pada pantun biasa yang terdiri atas empat larik sebait).

4

Ayo mengamati!

Elok rupa kumbang janti Berima : a Elok rupa kumbang janti
Di bawa itik pulang petang Berima : b Di bawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati Berima : a Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang Berima : b Melihat ibu sudah datang

Elok rupa kumbang janti Sampiran
Di bawa itik pulang petang Isi
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang

E-lok ru-pa-nya kum-bang jan-ti 9 suku kata
Di ba-wa i-tik pu-lang pe-tang 9 suku kata
Ti-dak ter-kata be-sar ha-ti 9 suku kata
Me-li-hat i-bu su-dah da-tang 9 suku kata

Setelah anda mengamati pantun diatas, maka pantun tersebut
memiliki ciri sebagai berikut:
1. Pantun diatas terdiri atas empat larik (baris).
2. Sajak pada pantun di atas a-b-a-b. Mengapa a-b-a-b padahal
akhiran pantun tersebut i-g-i-g? Ini karena pada baris pertama
dan ketiga diakhir bunyi ti diberi simbol a. Pada baris kedua dan
keempat diakhiri dengan bunyi tang/ng diberi simbol b. Dengan
demikian, pantun diatas memiliki pola sajak atau rima a-b-a-b.

5

Makna/Isi Pantun

Ayo Membaca!

Pantun merupakan sebuah karya sastra yang dapat menghibur sekaligus
menegur pembaca. Pada bagian isi pantun biasanya memiliki makna tertentu.
Makna pada pantun menurut Mihardja, makna pantun sesuai tujuannya,
misalnya pantun bermakna nasihat, pengajaran, ungkapan hati, menghibur,
keagamaan atau religi, budaya, makna mengajak untuk berpikir atau makna
lelucon.

Apa guna berkain batik Ayo mengamati!
Kalau tidak dengan sujinya
Apa guna berparas cantik Pantun di samping memiliki makna
Kalau tidak dengan budinya bahwa sebagai manusia harus
memiliki budi yang baik. Berparas
cantik/tampan tetapi tidak memiliki
budi yang baik sama saja tidak ada
gunanya. Jika anda berbudi, maka
kecantikan/ketampanan tidak hanya
terpancar dari luar tetapi dari dalam
juga (hati dan paras).

6

Jenis-Jenis Pantun
Ayo Membaca!

Pantun banyak macamnya dan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan
usia dan berdasarkan isinya.
1. Pantun berdasarkan usia, dapat dibedakan menjadi tiga.

a. Pantun anak-anak/pantun kanak-kanan ini memiliki kaitan dengan masa
kanak-kanak yang menggambarkan makna bersuka cita maupun berduka cita.

Di Lembang membangun rumah
Rumah dibangun di tengah desa
Persahabatan yang paling indah
Tak akan kulupa sepanjang masa

b. Pantun muda-mudi/Pantun orang muda ini merupakan pantun mengenai
kehidupan di masa muda sesuai dengan tingkat perkembangan jiwanya, anak-
anak yang sudah menginjak dewasa dan menjadi muda-mudi atau bahkan
sudah melewati masalah kehidupan remajanya. Pantun muda-mudi ini berisi
atau bermakna nasib atau dagang, kasih sayang, hubungan asmara dan rumah
tangga, beriba hati, jenaka, perkenalan dan teka-teki.

Dari mana hendak ke mana
Dari kota hendak ke Tasik
Kalau boleh abang bertanya
Siapa nama adik yang cantik

c. Pantun orang tua ini merupakan pantun mengenai orang tua, adat, agama,
budaya dan nasihat.

Pagi-pagi pergi berlari
Berlari kecil di halaman depan
Jangan anda menyombongkan diri
Semua ini hanya titipan

7

2. Pantun berdasarkan isinya, dapat dibedakan menjadi empat.
a. Pantun jenaka merupakan pantun yang berisikan hal-hal lucu dan menarik.

Orang Rengat menanam betik
Betik disiram air berlinang
Hilang semangat penghulu itik
Melihat ayam lomba berenang

b. Pantun nasihat merupakan pantun yang berisikan sebuah nasihat dengan
tujuan untuk mendidik dan memberikan pesan moral, budi pekerti dan lainnya.

Ikan mas bawa berlayar
Masak ikan di atas peti
Utang mas boleh dibayar
Utang budi dibawa mati

c. Pantun teka-teki merupakan pantun yang berisikan teka-teki. Pembaca atau
pendengar diberikan kesempatan untuk menjawab atau membalas teka-teki
pantun tersebut.

Tinggi diatas bersinar sekali
Bukan bulan bukan matari
Bila malam ia berseri
Bila siang ia berganti
Jawaban: Bintang

d. Pantun kiasan merupakan pantun yang berisikan perumpamaan atau ibarat
atau bukan sebenarnya yang biasanya digunakan untuk menyampaikan suatu
hal secara tersirat.

Bagai ikan di dalam tambak
Ikan dipancing pagi dan petang
Bagai kerja menolak ombak
Makin ditolak semakin datang

8

Amanat Pantun
Ayo Membaca!

Amanat pada pantun menurut seorang ahli yakni Kosasih ialah sebuah pesan
yang disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui tulisan-tulisannya,
agar pembaca bisa menarik kesimpulan dari apa yang telah pembaca nikmati.
Mari simak pantun berikut:

Pak yusuf membeli tebu
Tebu dijual di anak cina
Jangan anda melawan ibu
Nanti kelak hidup merana

Pantun di atas memiliki amanat bahwa anda sebagai anak tidak boleh melawan
kepada orang tua terutama kepada ibu, karena surga ada di bawah telapak ibu.
Anda harus menuruti apa yang ibu ucapkan, agar kelak anda dapat menjalani
hidup dengan sejahtera.

9

Latihan 1

Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Jelaskan kembali menurut bahasamu sendiri pengertian dari pantun!

2. Sebutkan kembali ciri-ciri pada pantun yang kamu ingat!

3. Jelaskan kembali makna pantun menurut Mihardja!

4. Perhatikan pantun berikut!
Jawi hitam tidak bertanduk

Memakan rumput di depan pintu
Lihatlah ayam tidak bertanduk

Demikian aku hidup piatu
Apa makna yang terkandung dalam pantun tersebut?

5. Sebutkan kembali jenis-jenis pantun yang dibagi berdasarkan usia!

6. Sebutkan kembali jenis-jenis pantun yang dibagi berdasarkan isinya!

7. Pantun yang dalamnya berisikan perumpamaan atau bukan sebenarnya
adalah pantun …

8. Ayo perhatikan pantun berikut!
Tangan dicuci menjadi wangi
Kaki dicuci tangan berkelit
Apalah arti punya ilmu tinggi
Kalau hati setinggi langit

Tuliskan amanat yang terdapat pada pantun berikut!

10

Rangkuman

1.Pantun merupakan karya sastra yang terikat oleh aturan dan salah satu
jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam berbagai bahasa di
Nusantara. Pantun umumnya sama dengan aturan yang mengandung
sebuah ide yang kreatif dan kritis dan pantun juga bukanlah sekedar
gubahan kata-kata yang memiliki rima dan irama, melainkan rangkaian
kata yang indah untuk menggambarkan sebuah emosi yang dirasakan oleh
penuturnya.

2.Ciri pantun umumnya terdiri atas empat larik atau empat baris, setiap
barisnya terdiri atas 8-12 suku kata, bersajak akhir atau berima a-b-a-b atau
a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b atau a-b-b-a), baris pertama dan kedua
merupakan sampiran, baris ketiga dan keempat merupakan isi.

3.Jenis-jenis pantun dibedakan berdasarkan usia dan isinya.
4.Berdasarkan usia dibedakan menjadi tiga yaitu pantun anak-anak/pantun

kanak-kanak (bersuka cita maupun berduka cita), pantun muda-mudi (nasib
atau dagang, kasih sayang, hubungan asmara dan rumah tangga, beriba
hati, jenaka, perkenalan dan teka-teki), dan pantun orang tua (orang tua,
adat, agama, budaya dan nasihat).
5.Berdasarkan isinya dibedakan menjadi empat yaitu pantun jenaka (lucu dan
menarik), pantun nasihat (moral dan budi pekerti), pantun teka-teki (tebak-
tebakan dengan pendengar atau pembaca), dan pantun kiasan
(perumpamaan atau ibarat).
6.Amanat pantun merupakan sebuah pesan atau nasihat yang ingin
disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui karya/tulisan-
tulisannya agar pembaca dapat menarik kesimpulan dari apa yang telah
pembaca nikmati.

11

Menulis Pantun

Ayo Memahami!

Pada pertemuan sebelumnya, anda sudah mempelajari mengenai pengertian,
ciri-ciri, makna/isi dan amanat pada pantun. Hari ini, anda akan mempelajari
mengenai menulis pantun.
Nah, sebelum mulai menulis pantun mari anda mengingat kembali ciri-ciri
pantun. Ciri-ciri pantun sebagai berikut:
1. Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
2. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
3. Rima akhir setiap baris a-b-a-b/a-a-a-a.
4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
5. Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Setelah mengingat kembali ciri-ciri yang terdapat di dalam pantun, sekarang
mari ingat kembali jenis pada pantun. Jika berdasarkan usianya, ada pantun
anak, orang muda dan pantun orang tua. Jika berdasarkan isinya, ada pantun
jenaka, pantun nasihat, pantun teka-teki dan pantun kiasan.

12

a. Menentukan topik
atau tema pantun dan
jenis pantun

Langkah pertama yakni menentukan isi pantun. Pada langkah pertama ini, anda
dapat menentukan tema apa saja. Misalnya tema anak-anak, maka anda bisa
menulis pantun sukacita atau tema muda-mudi, maka anda bisa menulis pantun
nasib atau dagang, kasih sayang, hubungan asmara dan rumah tangga, beriba
hati, jenaka, perkenalan dan teka-teki.

b. Menulis sampiran
dan isi pantun

Setelah anda menentukan apa yang akan anda tulis. Misalnya anda sudah
menentukan anda akan menulis pantun jenaka. Coba pikirkan kata-kata untuk
sampiran pantun. Jangan memikirkan kata-kata yang sulit, carilah kata yang
mudah anda pahami maknanya. Anda bisa menggunakan kelompok kata seperti
nama kota, nama bunga, nama buah atau lainnya. Lalu rangkailah kata-kata
yang sudah anda tentukan tersebut dengan kata kerja atau kata sifat. Misalnya
teringat kata atau kelompok kata berikut:
- Pohon jati
- Tumbuh rimbun
Maka, kelompok kata tersebut dapat anda susun menjadi dua kalimat pantun
yang berfungsi sebagai sampiran.

Pohon jati di tepi batu
Tumbuh rimbun menjadi pagar

Nah, dua baris pantun yang berfungsi sebagai sampiran sudah selesai anda tulis.
Sekarang, anda menulis bagian isi pantun yang juga terdiri atas dua baris.
Dalam menuliskan kalimat isi pantun, anda harus memperhatikan rima yang
digunakan. Jika anda ingat kembali, pantun berima kan a-b-a-b atau a-a-a-a.
Maka, ketika anda akan menuliskan isi pantun, anda harus memperhatikan
rimanya. Karena, pada sampiran pantun yang anda tulis memiliki rima yaitu a-
b-a-b atau a-a-a-a, sehingga ketika anda akan membuat isi pantunpun anda
harus memiliki rima a-b-a-b atau a-a-a-a.

Menangis adik di depan pintu 13
Melihat ibu pergi ke kantor

Namun, apabila dalam menulis pantun anda merasa kesulitan bila harus
menuliskan sampiran terlebih dahulu, anda bisa menuliskan isi pantunnya (larik
ketiga dan keempat) baru membuat sampirannya. Isi pantun ini harus
mencerminkan tema. Isi pantun yang anda tulis dapat anda gunakan untuk
menasehati, menghibur atau menjelaskan sesuatu.

Setelah anda menuliskan isi, selanjutnya anda membuat sampiran. Perlu diingat
dalam membuat pantun, bunyi akhir larik pertama harus sama dengan bunyi
akhir larik ketiga, dan bunyi akhir larik kedua sama dengan bunyi akhir larik
keempat. Jadi, anda bisa membuat sampiran dengan bunyi akhir yang sama
dengan isi yang telah anda buat. Pada kalimat sampiranpun tidak harus
berhubungan dengan kalimat isinya. Jadi, anda boleh menuliskan kalimat apa
saja, yang terpenting kedua larik sampiran harus berhubungan dan bunyi akhir
pada sampiran harus sama dengan bunyi akhir kalimat isi.

c. Menggabungkan pantun

Setelah anda melakukan kedua tahap tersebut, tahap yang selanjutnya adalah
menggabungkan pantun dengan menuliskan sampiran terlebih dahulu setelah
itu baru menuliskan isinya.

Sampiran: Pohon jati di tepi batu
Pohon jati di tepi batu Tumbuh rimbun menjadi pagar
Tumbuh rimbun menjadi pagar Menangis adik di depan pintu

Isi: Melihat ibu pergi ke kantor
Menangis adik di depan pintu
Melihat ibu pergi ke kantor

Maka, apabila digabungkan akan menjadi seperti ini

14

d. Memeriksa kembali
pantun yang ditulis

Setelah anda berhasil menulis sebait pantun, langkah yang terakhir adalah coba
periksa kembali pantun tersebut. Hal-hal yang harus diperiksa yaitu jumlah
baris pada tiap bait, jumlah suku kata pada tiap baris, rima akhir, sampiran dan
isi.
Ayo perhatikan kembali pantun yang sudah di tulis berikut sebagai contoh!

Pohon jati di tepi batu
Tumbuh rimbun menjadi pagar
Menangis adik di depan pintu

Melihat ibu pergi ke kantor

Pantun tersebut terdiri atas empat baris dalam satu bait. Setiap baitnya terdiri
atas 8-10 suku kata. Pantun tersebut berima a-b-a-b, memiliki sampiran dan isi.
Isi pantun tersebut adalah ungkapan sedih seorang anak melihat ibunya pergi
bekerja.
Dari hasil uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pantun tersebut sudah
ditulis dengan benar dan sesuai dengan ciri-ciri pantun.

15

Latihan 2
Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Apa hal pertama kali yang harus dilakukan sebelum menulis sebuah pantun?
2. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah dalam membuat pantun!
3. Coba lengkapi pantun di bawah ini dengan bagian isi yang tepat!

Ambil segulung rotan tua,
Sudah diambil mari diurut
4. Coba lengkapi pantun di bawah ini dengan bagian sampiran yang tepat!

Melihat kucing meminta damai,
Ayam memasak pulut kuning

16

Rangkuman

1.Sebelum menulis pantun, anda harus mengingat terlebih dahulu ciri-ciri
pantun. Ciri-ciri pantun yaitu tiap bait terdiri atas empat baris (larik), tiap
baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata, berima a-b-a-b/a-a-a-a, baris
pertama dan kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan keempat
merupakan isi.

2.Langkah dalam menulis pantun ada tiga, pertama menentukan topik atau
tema pantun dan jenis pantun, kedua menulis sampiran dan isi, serta
memeriksa kembali pantun yang telah ditulis.

3.Pada langkah pertama anda harus menentukan tema dan jenis pantun yang
akan anda jadikan patokan.

4.Langkah selanjutnya setelah menentukan tema dan jenis pantun, mulailah
dengan menulis sampiran baru menuliskan isi pantun. Namun, pada langkah
kedua ini apabila dirasa sulit dalam membuat sampiran, anda bisa membuat
isinya terlebih dahulu baru membuat sampirannya. Perlu diingat, dalam
membuat sampiran, boleh menulis kalimat apa saja yang terpenting kedua
larik sampiran harus berhubungan dan bunyi akhir (rima) harus sama
dengan bunyi akhir kalimat isi.

5.Langkah selanjutnya yaitu menggabungkan pantun yang telah dibuat dan
langkah terakhir yaitu memeriksa kembali pantun yang telah anda tulis
sesuai dengan ciri-ciri yang terdapat dalam pantun.

17

Contoh-Contoh Pantun

Pantun Bersuka Cita Pantun Berduka Cita

Pohon manga banyaklah batang Lihatlah lihatlah manga itu
Begitu pula pohon jati Tumbuh lebat di tepi ara
Bunda sampai ayah pun datang Saya ini yatim piatu
Kamu semua senanglah hati Tak ada teman lagi saudara

Pantun Perkenalan Pantun Dagang
Mencari ikan di tebing tinggi
Jalan-jalan ke pasar ikan Ikan berenang di balik karang
Tidak lupa membeli kerang Mengingat nasib jangan ditangisi
Wahai kawan bolehkah kenalan Nasib badan di kota orang
Banyak kawan hati pun senang

Pantun Jenaka

Lebat sungguh padi di paya
Kayu tumbang tepi pangkalan
Heran sekali hati saya
Burung terbang di sambar ikan

18

Contoh-Contoh Pantun

Pantun Adat Pantun Kiasan

Lihat kakek membawa bambu Berburu kepadang datar
Pergi berjalan ke kampung Naga Dapatkan rusa belang kaki
Dari nenek turun ke ibu Berguru kepalang ajar
Adat budaya perlu dijaga. Bagaikan bunga kembang tak jadi

Pantun Teka-teki Artinya: Jika kita melakukan
sesuatu tidak boleh setengah-
Berlayar bersama ke pulau Bintan setengah
Menyusuri tepi Selat Malaka
Lebar kepala dari badan Pantun Nasihat
Ikan apakah cobalah terka? Ayam hitam tidak berbulu
(Jawaban: Ikan pari) Kalau dilihat membuat tertawa
Kalau bicara dipikir dulu
Pantun Agama Supaya tidak membuat kecewa

Pergi ke toko membeli obat
Obat diminum di dalam rumah
Dunia akhirat takkan selamat
Jika kamu tidak ibadah

19

Uji Kompetensi

Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Perhatikan pantun berikut!

Jangan bersembunyi di kolong
Di kolong meja banyak hewan
Janganlah engkau jadi sombong
Orang sombong sedikit kawan

Dari pantun di atas, tuliskan ciri-ciri pantun pada tabel berikut!

Rima


Sampiran


Isi


Jumlah suku kata


Makna/Isi


Amanat Pantun


2. Perhatikan pantun berikut!

Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat tetap kalah juga
Asam di gunung ikan di laut
Dalam belanga bertemu juga

a. Pantun diatas merupakan jenis pantun …
b. Arti dari pantun di atas adalah …

20

3. Perhatikan pantun berikut!
Anak-anak bermain batu
Batu ditata satu per-satu
Badannya lurus bermata satu
Ekornya tajam apakah itu?
a. Pantun diatas merupakan jenis pantun …
b. Jawaban untuk pantun diatas adalah …

4. Lengkapilah pantun yang rumpang berikut!
Saya suka sekali bergaya
Tapi paling anti hura-hura
Sudah belajar semampu saya

5. Buatlah pantun nasihat dengan menuliskan langkah-langkah dalam membuat
pantun!

6. Buatlah sebuah pantun berdasarkan isinya (jenaka, teka-teki dan kiasan)!

7. Buatlah sebuah pantun dengan tema kesehatan, lingkungan dan pendidikan!

21

Kunci Jawaban

Latihan 1

1. Pantun merupakan bentuk karya sastra yang terikat 5. Jenis-jenis pantun berdasarkan usia yaitu ada
oleh aturan dan salah satu jenis puisi lama yang sangat pantun anak-anak, pantun muda-mudi dan pantun
luas dikenal dalam berbagai bahasa di Nusantara, yang orang tua.
mengandung sebuah ide kritis serta kreatif. Di 6. Jenis-jenis pantun berdasarkan isinya yaitu
dalamnya terdapat rangkaian kata yang indah untuk pantun jenaka, pantun nasihat, pantun teka-teki
menggambarkan sebuah emosi yang dirasakan oleh dan pantun kiasan.
penuturnya. 7.Pantun kiasan
2. Terdiri atas empat baris atau empat larik, setiap suku 8. Amanat pada pantun tersebut adalah walaupun
kata terdiri atas 8 sampai 12 suku kata, bersajak a-b-a- kita memiliki ilmu/pendidikan yang tinggi, tetap
b atau a-a-a-a, baris (larik) pertama dan kedua kita tidak boleh sombong. Tidak boleh merasa paling
sampiran, baris (larik) ketiga dan keempat isi. pintar sehingga merendahkan orang yang tidak
3. Makna/isi pada pantun menurut Mihardja adalah setara ilmu/pendidikannya dengan kita.
sebuah tujuan yang disampaikan oleh penuturnya
kepada pembaca, misalnya bermakna nasihat,
ungkapan hati, menghibur dan lain-lain.
4. Makna pada pantun tersebut adalah nasib ayam dan
seorang anak yang sama-sama tidak memiliki seorang
ibu.

Latihan 2

1. Hal pertama kali yang harus dilakukan sebelum menulis pantun adalah mengingat
kembali ciri-ciri yang terdapat dalam pantun.
2. Langkah pertama: Menentukan topik atau tema dan jenis pantun.
Langkah kedua: Menulis sampiran dan isi pantun. Pada tahap ini apabila mengalami
kesulitan ketika menulis sampiran, bisa menuliskan isi pantun terlebih dahulu baru
menuliskan sampiran. Bunyi akhir larik pertama harus sama dengan bunyi akhir larik ketiga.
Begitu juga dengan bunyi larik kedua harus sama dengan bunyi larik keempat. Dengan
begitu, pantun yang dibuat akan sesuai dengan salah satu ciri pada pantun yaitu memiliki
rima a-b-a-b atau a-a-a-a.
Langkah ketiga: Menggabungkan pantun
Langkah keempat: Memeriksa kembali pantun yang ditulis sesuai dengan ciri pantun.
3. Duduk termenung harimau tua

Sudah diambil mari diurut
4. Sirih kuning dibawa ke Dumai

Dijemur panas daunnya kering

22

Kunci Jawaban

Uji Kompetensi a-b-a-b

Rima Baris ke 1 dan ke 2
Sampiran
Baris ke 3 dan ke 4
Isi
Jumlah suku kata Baris 1-4 memiliki suku kata 9, sehingga
jumlah seluruh suku kata adalah 38
Makna/Isi
Makna pada pantun tersebut
Amanat Pantun mengingatkan kita agar jangan
sombong supaya memiliki banyak

teman.

Kita tidak boleh sombong agar disenangi
banyak orang sehingga memiliki banyak

teman.

2. a. Pantun Kias
b. Laki-laki dan Wanita yang sudah berjodoh akan bertemu juga akhirnya

3. a. Pantun Teka-teki
b. Jarum

4. Semoga di kelas jadi juara
5. Langkah 1 : menentukan topik atau tema pantun dan jenis pantun (pada
langkah pertama ini siswa hanya tinggal menentukan tema karena untuk
jenisnya sudah ditentukan)
Langkah 2 : menulis sampiran dan isi pantun (di langkah kedua ini siswa dapat
menulis sampiran terlebih dahulu atau isi pantun terlebih dahulu, disesuaikan
dengan kemampuan siswa)
Langkah 3 : memeriksa kembali pantun yang ditulis.
Untuk jawaban nomor 6 dan 7, siswa membuat sendiri pantun sesuai kreatifitas
nya masing-masing.

23

Daftar Pustaka

1.Priyanto, A. (2014). Kamus Lengkap Pantun Indonesia. Jakarta: Kunci Aksara.

2.Oktavianawati, P. (2018). Khazanah Pantun Indonesia. Jakarta: Bee Medua Pustaka.

3.Widya, W. (2008). Serba-Serbi Pantun. Klaten: PT Intan Pariwara.

4.Lina, L. (2021). Namira Belajar Pantun. Jakarta: Penerbit Sulthan Press.

5.Amar, C. (2016). Korelasi Kemampuan Memahami Ciri Pantun dan Kemampuan Menentukan Jenis

Pantun dengan Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Pagaralam. Jurnal

Pembahsi (Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia), 6(1), 37-60.

6.Rosdahliana, W. (2013). Analisis Tema dan Amanat dalam Novel Habibie dan Ainun Karya Bachruddin

Jusuf Habibie. Ejournal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang.

7.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Paket A Setara

SD/MI. Tema 3. Jakarta, 2017.

24


Click to View FlipBook Version