Sajak
ISBEDY STIAWAN ZS ISBEDY STIAWAN ZS
Enam Hari Sesudah Masa Laluku
Pekerjaan di Sepuluh Jarimu
enam hari sesudah pekerjaanmu ternyata, masa laluku masih
selesai, kita bertemu untuk kali ada di 10 jemarimu; kini kembali
pertama. dan waktu percakapan terbaca meski aku terbata. mengeja
tanpa lelah. sampai kita diusir sehuruf sehuruf, kata dan kalimat
dari sini, menuju kotakota baru
ruangruang temaram, langitlangit
memulai bercocok tanam, mengolah kelam, sepijar lampu di meja hanya
bumi untuk sawah, ladang, kebun, untuk saling mencuri wajah: mukamu
hutan, sungai. serta kolam kita mulaku
berenang pada pagi dan petang
berapa jarak antara masa lalu
alangkah lelah. kota demi kota dan sekarang? putaran waktu, berulang
kita tiduri, tak memberi dengkur hingga lelah jemari ini menghitung
alangkah perih. rumah demi rumah kecuali untuk mengeja kenangan
kita singgahi, hanya menyediakan walau terbata. sebab ia sejarah
ruang kecil karena ia masa silam: datang
alangkah gulana. kotakota yang dan hilang!
kita lalu, akan selalu menampik
pintu itu, pintu itu
di mana mesti kita temui?
Taman Untung, 8 Juni 2021
Isbedy Stiawan ZS. Lahir dan besar di
Tanjungkarang, Lampung. Ia menulis puisi,
cerpen, esai, dan karya jurnalis. Pada 2020,
tiga buku puisinya masuk 5 besar Majalah
Tempo (Belok Kiri Jalan Terus ke Kota Tua),
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kemendikbud RI (Kini Aku Sudah Jadi Batu!).
elipsis | Edisi 002 / Tahun I Juli—Agustus 2021 | 51
Sajak
POLANCO S. ACHRI
Sebuah Upaya Mendefinisikan Rumah
dari Apa-apa yang Membentuknya
—Nona K.
1. DINDING
Adalah kertas gambar yang segera menjadi epigraf
setelah crayon, pensil, dan spidol menuliskan nama-nama
atau serangkaian peristiwa. Adalah tempat menyimpan
barang-barang kecil yang penting seperti jarum dan benang
—juga kenangan. Adalah sebuah layar pertunjukan, yang
mengubah bayang tangan dan obrolan sederhana menjadi
sebuah pertunjukan wayang sebelum tidur.
2. PINTU
Adalah pembatas yang mempertegas: mana kepergian,
mana kepulangan. Adalah patokan di mana nama keluarga
serta nomor penanda diletakkan. Adalah altar bagi penantian
yang tersembunyi atau yang terang-terangan. Adalah saksi
bagi doa keselamatan—agar lekas pulang. Adalah instrumen
yang menandai ketukan kedatangan juga serangkaian kabar.
3. JENDELA
Adalah pigura yang membuat diri berada di sana, meski
masih duduk di sini. Adalah buku cerita yang menunjukkan
bagaimana cara Alice masuk ke Wonderland atau cara Peter Pan
mengajak Wendy turut serta ke Neverland. Adalah arah bagi
segala harapan, kenangan masa kanak, dan rintik merdu hujan.
4. TIANG
Adalah penggaris besar-panjang yang dipakai untuk
mengukur tinggi badan serta harapan. Adalah gulungan sejarah
yang ditulis dalam bentuk kuatren. Adalah tempat menitipkan
kunci, jaket, atau oleh-oleh perjalanan. Adalah sandaran duduk
yang pandai menunjukkan arah untuk melamun berangan-angan.
elipsis | Edisi 002 / Tahun I Juli—Agustus 2021 | 52
Sajak
5. LANTAI
Adalah taman bermain bagi bayangan dan kenangan
dari masa kanak. Adalah pencatat bagi jejak-jejak kaki, debu,
dan juga jatuh yang aduh. Adalah peta harta karun yang menanti
untuk dibaca, meski tak paham filologi. Adalah dingin yang
menyelimuti di hari-hari yang panas. Adalah pembaca-penafsir
dari jejak yang paling sabar dan paling setia.
6. ATAP
Adalah pelengkap agar hujan tiada terlalu membasahi
kenangan, dan mentari tidak terlalu membakar harapan. Adalah
pembaringan di kala ingin memandang gemintang dan menerka
nasib atau takdir. Adalah penerima layang-layang yang putus,
kucing kawin, dan antena televisi yang menanti sentuhan tangan
pemiliknya. Adalah tanda untuk menetap.
7. DIRIMU
Adalah kepulangan—yang menjadi
hakikat sebuah rumah! Adalah sesuatu yang mengubah sebuah
ruangan kecil menjadi dimensi tanpa sisi dan sudut. Adalah
arah kembali dari kembara mahapanjang. Adalah buku dongeng
yang menjadikanku tokoh tanpa nama yang akan selalu bisa
berbahagia—meskipun tiada kebahagiaan atau harapan di dunia.
(2019—2020)
Polanco S. Achri. Lahir di Yogyakarta, Juli
1998. Menetap di Yogyakarta. Seorang lulusan
jurusan sastra dan pengajar di sebuah sekolah
menengah kejuruan. Menulis sajak, cerpen,
dan esai-esai pendek. Dapat dihubungi di FB:
Polanco Surya Achri dan/atau di Instagram:
polanco_achri.
elipsis | Edisi 002 / Tahun I Juli—Agustus 2021 | 53
Pariwisata
Foto: Dok. Pokdarwis Desa Wisata Kubu Gadang
Silek Lanyah, Ikon Desa Wisata
Kubu Gadang Padang Panjang
Oleh Muhammad Subhan
Kubu Gadang beberapa tahun terakhir Ikon wisata unggulan Kubu Gadang adalah
tenar. Kampung di Kelurahan Ekor Silek Lanyah; bersilat di dalam lumpur sawah.
Tentu, sawahnya sudah tidak ditanami padi. Di
Lubuk, Kota Padang Panjang ini telah sawah itulah para pendekar silat yang
menjadi desa wisata. Penggeraknya merupakan pemuda-pemuda berbakat Kubu
Gadang unjuk kebolehan. Jurus-jurus maut
tokoh masyarakat setempat, pemuda, dipertontonkan. Pukulan, tendangan,
dan didukung pemerintah melalui memukau banyak mata yang takjub
Dinas Porbudpar Kota Padang menyaksikan hiburan itu.
Panjang.
Konon, seni tradisi ini sudah berurat berakar di
Kubu Gadang dan dipraktikkan masyakaratnya
secara turun-temurun.
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 54
Pariwisata
Namun, sempat mati suri. Bahkan, merujuk Banyak paket wisata ditawarkan Kubu
sejarah, salah seorang pandeka silek tuo Gadang, di antaranya Wisata Pendidikan (Edu
perempuan Minangkabau yang menguasai Tourism). Pengunjung khususnya anak-anak
aliran silat Gunuang bernama "Inyiak Upiak diajarkan cara membajak sawah, menanam
Palatiang" berasal dari desa ini. padi, menangkap ikan, hingga mengikuti
game dan outbound. Belajar sambil bermain di
Setelah mati suri, muncul keinginan alam tentu sangat asyik dan menyenangkan.
masyarakat untuk menghidupkan kembali Bukan saja untuk anak-anak, tetapi juga
seni tradisi Silek Lanyah yang dapat untuk orang dewasa, baik di Padang Panjang,
mengangkat nama Kubu Gadang di bidang Sumatra Barat, maupun mancanegara.
pariwisata, bukan saja di Ranah Minang,
tetapi juga di Indonesia, bahkan Metode klasik pembelajaran di kelas tentu
mancanegara. Mimpi itu pun terwujud. menciptakan kejenuhan bagi siswa. Maka,
Seiring waktu, Kubu Gadang kian menjadi sekali waktu mengajak siswa belajar di alam
perbincangan, khususnya di media sosial, terbuka, melakoni pekerjaan seperti halnya
bahkan mengundang ketertarikan sejumlah pekerjaan seorang petani, menimbulkan efek
fotografer profesional di Indonesia, tak kegembiraan yang menghilangkan rasa
terkecuali Malaysia, untuk datang melihat suntuk dan menjadi alternatif pembelajaran.
langsung seperti apa Silek Lanyah yang Menggandengkan teori dan praktik membuat
tersohor di kampung itu. siswa cepat menangkap ilmu yang diajarkan
guru kepada mereka. Di Kubu Gadang, semua
Multiplier Effect tentu terjadi. Kubu Gadang itu bisa didapatkan.
semakin ramai. Masyarakat mulai sadar
wisata. Jalan dibersihkan. Lingkungan tertata Selamat kepada masyarakat Kubu Gadang
apik. Kesantunan dan keramahtamahan yang sukses membangun kampung wisata di
masyarakat menjadi modal utama ketika kaki Marapi dan Singgalang. Embusan angin
menyambut tamu-tamu yang datang gunung dan sekali waktu disinggahi kabut,
mengunjungi daerah itu. melengkapi keindahan Desa Wisata Kubu
Gadang.
Dampak yang paling terasa, ekonomi
masyarakat kian menggeliat. Warung-warung Selain itu, Sapta Pesona sebagai “mantra”
tradisional bertumbuhan, yang berlanjut ke pengembangan dan pengelolaan daya tarik
homestay-homestay sebagai rumah singgah wisata harus terus disosialisasikan,
atau penginapan bagi wisatawan yang ingin diamalkan, yaitu: Aman, Tertib, Bersih, Sejuk,
tinggal beberapa waktu menikmati keindahan Indah, Ramah, dan Kenangan. Harapannya,
alam Kubu Gadang yang dikelilingi Kubu Gadang benar-benar menjadi Kampung
persawahan dan hamparan bukit di kejauhan. Wisata yang dikenang banyak orang. (*)
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 55
Puisi
FARIS AL FAISAL
Di Halte
FARIS AL FAISAL Di halte, bangku panjang pun tak lebih panjang
Lahir dan berdikari d(ar)i Indramayu, Dari penunggu bus
Sehimpun para penumpang telah bersiap,
Jawa Barat, Indonesia. Bergiat di menancap
Komite Sastra Dewan Kesenian Sebuah perjalanan. Kota dan tujuan
Indramayu (DKI) dan Lembaga Persinggahan yang tak kenal
Kebudayaan Indramayu (LKI). Kekal
Namanya masuk buku Apa dan Siapa
Penyair Indonesia Yayasan Hari Keluh pun hanya siasia, sebab setia
Adalah sikap terbaik daripada memilih ke
Puisi. Puisinya mendapat kelokan
Penghargaan dalam Sayembara Lain. Ke jalan lain
Menulis Puisi Islam ASEAN Sempena Mencari apa saja yang membuat hati teguh
Mahrajan Persuratan dan Kesenian Tak tertukar tawaran angin
Islam Nusantara ke-9 (2020) di Di tangan para penipu
Membakut, Sabah, Malaysia. Kutangkap bunyi klakson, menebus
Anugerah “Puisi Umum Terbaik” Lelahnya rindu
Disparbud DKI 2019 dalam Perayaan Orangorang berlarian ke pintu
Aku pun melompat. Mendadak hatiku disusupi
7 Tahun Hari Puisi Indonesia, ragu
Yayasan Hari Puisi. Juara 1 Lomba Untuk apa naik
Kalau aku telah lupa pada jalan menuju pulang
Cipta Puisi Anugerah RD. Dewi
Sartika, Bandung (2019). Puisi- Indramayu, 2019
puisinya tersiar di surat kabar
Indonesia dan Malaysia. Buku puisi
keduanya Dari Lubuk Cimanuk ke
Muara Kerinduan ke Laut Impian
(2018). Pos-el:
[email protected].
elipsis | Edisi 002/ Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 56
Puisi
FARIS AL FAISAL
Setelah Bangun
Waktu murung—setelah bangun
Tubuh masih ingin berlabuh
Di atas sekumpulan katakata yang memar
Ke mana hendak beranjak, ke sanjak
Kampung yang terkepung
Mesinmesin pabrik dan bubuk mesiu
Yang terkapar: dalam sebuah perang
Rumah yang tersungkur
Orangorang yang susah mendengkur
Indramayu, 2019
elipsis | Edisi 002 / Tahun 1 / Juli—Agustus 2021 | 57
FIRMAN FADILAH Puisi
Lahir dan besar di Sumberejo,
Tanggamus, Lampung. Suka menulis FIRMAN FADILAH
cerpen dan puisi. Beberapa di
antaranya telah tayang di media Pelangi di Ujung
cetak maupun online. Buku puisi Senja
pertamanya Kamu dan Secangkir
Engkau pelangi di ujung senja
Puisi (2020). Pos-el: yang sebentar meringkus pecah suasana
[email protected]. dan kelam meninggi
sebelum aku mencuri sempat
membaca potongan-potongan
sajak di keningmu.
Awan bertahta di pekat pelipismu
sebentar lagi aku
adalah serangga yang habis
diterkam keganjilan malam
waktu hanyalah jembatan untuk
melupakan segalanya
Ketika senja datang lagi,
kau bukanlah selekuk pelangi
yang meninggalkan jejak
paling puisi, tetapi kenangan
yang tersangkut jauh di degup
jantung tak terandaikan
Sebab aku tak mampu mencintai
sekukuh langit
Pada akhirnya,
geliat ranting akan menggugurkan
daun-daun di suatu musim.
Kekasih, tanpa kautahu
aku rindu.
Tanggamus, 24 Mei 2021
elipsis | Edisi 002 / Tahun 1 / Juli—Agustus 2021 | 58
Puisi
FIRMAN FADILAH
Rindu Terlunta-lunta
Perasaan itu datang lagi sebagai rindu
tergesa-gesa seumpama riuh jalanan kota
di atas kepedihan pengamen dan penjual asongan;
merampas suaramu
Aku sendiri,
Entahpada rindu yang keberapa
kerap menanyakan kabar dan kedatangan
Di kotamu, apakah hujan turun sederas ini?
Menepikan para pelancong di kedai-kedai
dan halte
aku lelah menerka gambar
punggung itu adalah punggungmu yang dapat
mengenali getar dadaku
Perasaan itu lahir kembali sebagai rindu
seperti alarm weker yang membangunkanku
untuk bekerja; merindumu
Dingin merembes ke mana-mana
sewaktu-waktu, di jalanan ramai
yang bisu
Bolehkah kupinjam pelukanmu?
17 Februari 2021
elipsis | Edisi 002 / Tahun 1 / Juli—Agustus 2021 | 59
Puisi
SUHENDI RI SUHENDI RI
Lahir di Bekasi 1986. Selain aktif di
grup sastra Facebook (FB), saat ini Tuan Bertangan
juga aktif berkegiatan sastra di Kelas Pena
Puisi Bekasi (KPB). Puisi-puisinya
pernah dimuat di media massa, juga kemarin malam masih terdengar
tergabung dalam beberapa antologi batuk yang menyiksa dada
puisi bersama. Menulis puisi dan
mendengarkan musik underground dalam kesunyian
Indonesia adalah hobinya. Podium tak terduga sang waktu
(2015) adalah buku antologi puisi menjemput tuan bertangan pena
tunggalnya yang diterbitkan oleh selepas subuh berlabuh
Rose Book. siapa kini penerus generasi kata-kata?
ruang berbincang dengan sepi
gelap pekat
di sana tiada lagi
pengayun pedang bermata satir
tangan berbudi bahasa
jiwa bermata sastra
adakah penggantinya kelak?
di senja yang tak berwarna tembaga
rindu menghujani tanah merah
membaca buku-buku puisi
tuan bertangan pena seperti
ada denyut nadi dan detak jantung
di tiap larik baitnya
mungkinkah ini pesan yang tertulis
pada tubuh kertas?
Catatan Akhir, 2021
elipsis | Edisi 002 / Tahun 1 / Juli—Agustus 2021 | 60
Puisi
SUHENDI RI
Perempatan Cikarang
cairan hitam mengalir hangat penuhi mulut
tapi aromanya tidak sesegar pagi
kemarin trotoar ini adalah padang rumput hijau
ya, itu masa beberapa tahun lalu di belakang
kini riuh suara burung diganti pekikan klakson roda dua dan empat
yang berebut memutar papan waktu dalam permainan angka-angka absurd
gemersik simfoni dedaunan, hilir mudik kumbang
tinggal sebuah album pada mozaik remah budaya di saku pembangunan
sebatang rokok dinyalakan asapnya tak memberi makna apa-apa
seperti sampah plastik, sisa-sisa pedagang sayuran, botol minuman bekas
telah memiliki realitas bentuk tersendiri di wajah bersih dan beriman
bagaimana kota ini menjadi tempat hidup para malaikat
dengan membagikan brosur kavling surga di perempatan jalan
sedang tuhan asyik mengejar para bidadari lalu ditangkap 'tuk mencekik leher wiski
di sudut taman kota bau pesing anjing-anjing pasar seharum kasturi
sekumpulan gagak, serigala yang sembunyi di ketek matahari
mengintai jejak keramaian pada berhala kenyataan kabur
inilah cermin jati diri di mana manusianya peduli sangat
hingga amfetamin nalar yang menjadi stimulan wajah kota
melampaui batas kesadaran sesaat, berembus angin ambisi menerbangkan
timbunan sampah logika yang disulut api emosi
Sinar Jaya, 23 Februari 2021
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 61
Puisi
SULTAN MUSA SULTAN MUSA
Berasal dari Samarinda, Kalimantan
Timur. Tulisannya tersiar di berbagai Negeri Manusia
platform media daring dan luring. Membasuh Usia
Selain itu, karyanya tercatat dalam
beberapa antologi bersama penyair /1/
nasional dan internasional. Namanya Ucapan pinta beresonansi dalam sajak yang tak
tercatat pula di buku Apa & Siapa melupakan apa yang harus dirasakan
Penyair Indonesia Yayasan Hari Puisi
Indonesia (Jakarta, 2017) dan masuk /2/
Di saat hujan negeri ini mengingatkan apa yang
ke dalam 10 Penulis Terbaik versi pantas untuk didapat
Negeri Kertas Awards Indonesia bertahan melihat melampaui apa yang dipercaya
(2020). Karya tunggal terbarunya dan bergumam lirik pelangi dalam pencarian di saat
hujan
berjudul Titik Koma (2021). bahkan berlarian lunglai cari bintang di saat gelap
/3/
Dikagumi negeri ini dalam merindu diam
Dihiasi negeri ini dalam cerita berjam-jam
Tampak manusia menghuni ruang dan batas di
negeri ini
diselimuti beda budaya, beda bahasa, lain adat, lain
silsilah
/4/
Saat ini bukanlah hal mudah berjuang dalam kotak
senja usia
Hanya yang percaya dan lebih menjiwai mampu
membasuh momen usia
Siap untuk semua manusia
Segera!
#2021
elipsis | Edisi 002 / Tahun 1 / Juli—Agustus 2021 | 62
Puisi
SULTAN MUSA
Aku, Kau dan Suluk Sajak
aku putih, pada cahaya sajakmu
kau putih, pada nyawa sajakku
tapi kita selalu bersama dalam lembaran aksara
segala liku pelik, di lintas kata
lembaran seraya berkata
"teruntuk denyut putih, merekam ribuan suluk sajak"
#2021
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 63
Puisi
RIAMI
Kereta Kenangan
RIAMI Suara kereta terdengar gemuruh
lebih bising di telinga
Tinggal di Kabupaten Malang, Jawa dua pasang mata membicarakan masa lalu
Timur. Berprofesi sebagai guru di yang menikam dada hingga harus menahan air
SMPN 2 Pakisaji Kab. Malang. Pernah mata
menulis di Malang Post. Meraih Juara 2 sampai ke tenggorokan bahkan dada
Anugerah Competer Idonesia (2021).
Bukunya yang telah terbit adalah Sandaran kursi yang kian usang
Catatan Harian Belajar di BukitNuris, juga payung merah, peneduh di pinggir rel
Pelangi Kerinduan, Kisah Romansa di adalah saksi yang tak pernah bicara apa-apa
Negeri Awan, Serpihan-serpihan Kisah tentang mereka berdua
cinta adalah keunikan bagaimana
Kita, Dua Mata Haiku bersama sebuah perpisahan dimaknai sebagai kebiasaan
Mohamad Iskandar, Sajak Biru, dan
"Begitulah, engkau setiap hari membiarkan aku
Harmoni Tiga Penjuru bersama menunggu hingga larut" kata sang perempuan.
Mohamad Iskandar dan Ani Herinia.
hujan membasahi wajah kusam mereka.
Aktif menulis di kompasiana.com.
Berkegiatan di Grup Sahabat Guru "Apa kau bahagia berpisah denganku?"
Super Indonesia, Competer, Kepul
(Kelas Puisi Alit), Ruang Kata, dan Kelas Pertanyaan yang tak mungkin terjawab
sebab perempuan telah menyembunyikan
Puisi Bekasi (KPB). kepedihan di langit-langit hatinya
dan pertemuan ini bukan alasan untuk kembali
mengulangi kesepian
Tidak.
(Bukit Nuris, 2021)
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 64
Puisi
RIAMI Mendung di langit keputren
sang raja hatinya terbelah
Batik Truntum tangannya menggamit cinta yang lain
dalam Kisah
Kanjeng Ratu Suatu ketika
Kencana raja berkata
hendak nikah
sang selir
Hancur kalbu sang ratu Kencana
hingga kelu lidahnya
dalam hening ia melukis luka menjadi bintang
Hati ratu lara
meradang jiwa
tak berucap
menyepi
Jemari melukis kembang di langit
serupa kelopak kecil dalam kuncup-kuncup yang
indah
begitulah harapan dipahat dalam selembar kain dan
jiwa
seperti bunga taruntum
yang membawa kembali kasih yang hancur
Lukisan yang indah
laksana batin
ibu ratu
yang putih
Dalam kisah mengharu kalbu
mengetuk sang raja
untuk kembali jatuh hati
(Bukit Nuris, 2021)
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 65
Puisi
MASYA FIRDAUS MASYA FIRDAUS
Berasal dari Cilacap. Tinggal dan Pandemi
bekerja di Jakarta sebagai babysitter. Mematahkan
Wanita yang memiliki hobi menulis ini Tulang Punggung
telah melahirkan empat buku solo:
Di sebuah kerumunan, bara api berebut takhta
Mimpi yang Tertunda (2020), Menghalalkan segala macam cara
Mendobrak Jeruji Imajinasi (2020), Saling sikut bahkan saling bunuh
Anak Langit dan Bumi (2020), dan
Menjemput Bola Keajaiban (2021). Takhta, membutakan mata hati teman
sahabat bahkan saudara
Mungkinkah akan terjadi Perang Dunia Ketiga?
Oh, ternyata tidak
Lebih parah dari yang kusangka
Perang Covid-19 yang menimpa
Meresahkan penduduk bumi
Mungkinkah ini murka Tuhan?
Tulang punggung bumi patah
Berguguran satu persatu
Tuhan, jangan lenyapkan negeri kami
hanya karena pandemi Covid-19
Jakarta, 18 Juni 2021
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 66
Puisi
MASYA FIRDAUS
Perahu Kehidupan
Badai menyapu anak remaja
yang tak lanjut sekolah
terdampar di gang sempit
di dapur rumah tangga
di pinggiran jalan menjadi pedagang kaki lima
Gelap kehidupan Yang menyelamatkan diri sendiri
tanpa cahaya ilmu tertatih-tatih pergi
saling menyalahkan dalam adu mulut yang tetap bersama
lumpuh imajinasi hidup bahagia
duduk menukuk menerima takdir
bahkan menerima perjodohan dini Mereka itulah
yang berpelampung buku,
Malang rapuh jiwa, tak siap raga tak tenggelam
terjebak di ambang kehancuran atau terdampar pada kesesatan
ada yang selamat
ada yang karam
Jakarta, 18 Juni 2021
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 67
Dialektika
Sastra Populer Dipandang
dari Teori Hegemoni
Karya sastra sangat bermuatan untuk dikendalikan oleh berbagai kepentingan
ideologis dibaliknya karena dalam hal operasinya ideologi dibalik sastra populer
ada mekanisme ketersembunyian (invisibility) dan ketidaksadaran
(unconsciousness) yang merupakan keberhasilan sebuah ideologi.
Riyani Vadilla Encyclopedia Britanica bahwa dalam
prakteknya di Yunani, diterapkan untuk
Penulis menunjukkan dominasi posisi yang
diklaim oleh negara-negara kota (polis
TEORI Hegemoni merupakan gagasan atau citystates) secara individual, misal
Antonio Gramsci (1891-1937) yang bersumber Athena dan Sparta, terhadap negara-
dari buku Selection from Prison Notebooks. negara lain yang sejajar (Hendarto dalam
Buku ini adalah catatan Gramsci selama Patria dan Arif, 2015: 115).
berada dipenjara antara tahun 1929-1935.
Teori hegemoni Antonio Gramsci Sementara itu, sebagai tambahan,
menganalisa berbagai relasi kekuasaan dan Ransome dalam Strinati menjelaskan
penindasan di masyarakat. Lewat perspektif hegemoni sebagai berikut:
hegemoni, akan terlihat bahwa penulisan,
kajian suatu masyarakat, dan media massa Gramsci menggunakan konsep
merupakan alat kontrol kesadaran yang hegemoni untuk menerangkan
dapat digunakan kelompok penguasa. berbagai macam cara kontrol sosial
bagi kelompok sosial yang dominan.
Hegemoni berasal bahasa Yunani, Dia membedakan antara pengendalian
‘eugemonia’ yang berarti penguasa atau koersif yang diwujudkan melalui
pemimpin, yang sebagaimana diungkapkan kekuatan langsung atau ancaman
kekuatan, dengan pengendalian
konsensual yang muncul ketika
individu-individu “secara sengaja”
atau “secara sukarela”
mengasimilasikan pandangan dunia
atau hegemoni kelompok dominan
tersebut; sebuah asimilasi yang
memungkinkan kelompok itu untuk
bersikap hegemonik. (Strinati, 2007:
189)
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 68
Dialektika
Secara ringkas, pengertian hegemoni Ilustrasi: Riyani Vadilla
adalah bentuk penguasaan terhadap
kelompok tertentu dengan menggunakan dan media massa merupakan alat kontrol
kepemimpinan intelektual dan moral kesadaran yang dapat digunakan kelompok
secara konsensus. Artinya, kelompok- penguasa. Tak terkecuali sastra populer
kelompok yang terhegemoni menyepakati jika dipandang dari sudut pandang teori
nilai-nilai ideologis penguasa. hegemoni dapat digambarkan sebagai
media untuk menyampaikan ideologi
Hegemoni menekankan pada bentuk kelompok tertentu berkenaan dengan
ekspresi, cara penerapan, mekanisme yang sesuatu hal.
dijalankan untuk mempertahankan dan
mengembangkan diri melalui para Karya sastra sangat bermuatan untuk
korbannya, sehingga upaya itu berhasil dikendalikan oleh berbagai kepentingan
mempengaruhi dan membentuk alam ideologis dibaliknya karena dalam hal
pikiran mereka. Melalui hegemoni, ideologi operasinya ideologi dibalik sastra populer
kelompok dominan dapat disebarkan, nilai
dan kepercayaan dapat dipertukarkan.
Akan tetapi, berbeda dengan manipulasi
atau indoktrinasi, hegemoni justru terlihat
wajar, orang menerima sebagai kewajaran
dan sukarela.
Antonio Gramsci membangun suatu teori
yang menekankan bagaimana penerimaan
kelompok yang didominasi terhadap
kehadiran kelompok dominan berlangsung
dalam suatu proses yang damai, tanpa
tindakan kekerasan. Media dapat menjadi
sarana di mana satu kelompok
mengukuhkan posisinya dan merendahkan
kelompok lain. Proses bagaimana wacana
mengenai gambaran masyarakat bawah
bisa buruk di media berlangsung dalam
suatu proses yang kompleks. Proses
marjinalisasi wacana itu berlangsung
secara wajar, apa adanya, dan dikhayati
bersama. Khalayak tidak merasa dibodohi
atau dimanipulasi oleh media. Konsep
hegemoni menolong kita menjelaskan
bagaimana proses ini berlangsung.
Lewat perspektif hegemoni, akan terlihat
bahwa penulisan, kajian suatu masyarakat,
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 69
Dialektika
ada mekanisme ketersembunyian menyeragamkan pendapat atau
(invisibility) dan ketidaksadaran membentuk suatu konsensus yang sama
(unconsciousness) yang merupakan dan disepakati oleh semua pihak.
keberhasilan sebuah ideologi.
Seperti yang kita ketahui, sastra populer
Sastra Populer dari Sudut Pandang berbeda dengan sastra kanon. Jika sastra
Hegemoni kanon adalah milik kaum elite, sastra
populer dimiliki oleh kelompok-kelompok
Sastra Populer yang bisa melakukan tertentu yang ingin memperjuangkan
hegemoni tentu saja tidak ditulis oleh sesuatu. Pengarang yang menulis karya
sekedar penulis terkemuka saja. Hegemoni sastra populer dapat dikategorikan sebagai
dibentuk oleh intelektual organik dalam hal intelektual organik yang memiliki
ini penulis terkemuka yang memiliki kecendekiawanan. Melalui tulisannya,
kemampuan atau fungsi kecendikiawanan. seorang pengarang mampu berbicara
(Gramsci dalam Strinati, 2007: 195) melalui sudut pandang kelas sosial, ras,
budaya dan komunitas etnik tertentu dan
Konsep hegemoni dari sastra populer disanalah hegemoni akhirnya dilancarkan
adalah pengendalian konsensual. Mengapa pada pada kelas yang mendominasi atau
bisa dikatakan demikian? Karena sastra ruling class.
populer adalah suatu bentuk ide untuk
menyampaikan pendapat atau gagasan Cara melakukan hegemoni yang ekspansif
yang dituangkan dalam bentuk tulisan oleh menurut Gramsci adalah ketika grup yang
suatu kelompok tertentu dan didalamnya terhegemoni mengadopsi kepentingan
terkandung penyampaian tujuan atau yang sama terhadap subalternnya secara
maksud dari hegemoni itu sendiri tentunya menyeluruh (Jones, 2006: 53). Maka
dilakukan tanpa kekerasan atau ancaman hegemoni pun dilakukan oleh pengarang
kekuatan. Orang yang membaca karya sebagai intektual organik yang memiliki
sastra atau pembaca pastilah tidak pernah kecendekiawanan yang nantinya
terpaksa untuk membaca. Mereka mempengaruhi masyarakat melalui
melakukannya dengan suka rela atau tanpa karyanya tanpa paksaan atau melalui
paksaan. Mereka memang membaca apa konsensus sehingga tujuannya tercapai
yang menjadi minat mereka. sehingga orang-orang akan sadar dan
menunjukkan kepeduliannya pada
Ketika suatu karya sastra menjadi suatu lingkungan juga sebagai hasil akhirnya atau
karya sastra populer dan memiliki ide, bahkan menjadi seorang aktivis lingkungan
gagasan sekelompok orang tertentu yang juga seperti dirinya, seperti contohnya
tentu saja sangat berbeda dengan sastra novel Surfacing karya Margaret Atwood
kanon, hal ini memungkinkan proses dan novel Tanah Tabu karya Anindita S.
hegemoni dapat dengan mudah dilakukan Thayf. Kedua novelis ini menulis dari sudut
dan tentu saja tanpa paksaan sama sekali. pandang perempuan pribumi yang tinggal
Sastra populer menjadi sesuatu yang di tanah kelahirannya. Mereka keduanya
berterima dengan suka rela dan mampu sama-sama menunjukkan kepedulian
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 70
Dialektika
terhadap lingkungan. Ilustrasi: Canva.com
Dapat dikatakan karya mereka penuh melancarkan hegemoni kekuatan budaya
dengan kritik terhadap pihak swasta atau kepada para pembaca novelnya berupa
pendatang yang datang mengeruk rasa nasionalisme yang tinggi terhadap
keuntungan di tanah yang mereka cintai Kanada karena yang berkembang pada
atau bahkan merusak keanekaragaman tahun sebelum tahun 1972 adalah
hayati yang seharusnya terpelihara baik. berkobarnya semangat nasionalisme di
Pada novel Tanah Tabu terjadi eksploitasi Kanada melawan invasi budaya dan
besar-besaran pada sektor pertambangan ekonomi dari Amerika seperti dikutip dari
emas tanpa memperhatikan aspek ensiklopedia Kanada bahwa:
lingkungan dan perempuan yang dijadikan
sebagai warga kelas dua dan mengalami “Kesadaran nasional Kanada dan
kekerasan dalam rumah tangga sementara artikulasi kepentingan nasional ditunda
pada novel Surfacing, Margaret Atwood selama satu dekade. Invasi budaya dan
mengkritisi lingkungan yang mengalami ekonomi yang luas dari AS terjadi
degradasi, pepohonan yang tidak lagi hijau, dengan persetujuan diam-diam Kanada.
danau yang mengalami erosi dan Laporan Komisi Massey Royal tentang
ketidaksadaran manusia dalam menjaga Pengembangan Nasional Dalam Seni,
lingkungan yaitu pekemah yang menembak Surat, Dan Ilmu Pengetahuan (1951)
burung gagak di sebuah bumi perkemahan. mencatat bahwa masyarakat Kanada
tidak hanya menghadapi penyebaran
Pengarang atau intelektual organik
memiliki peluang untuk memasukkan
hegemoni berupa kekuatan budaya, nilai-
nilai sosial, agama, dan keyakinan dll.
Margaret Atwood, penulis kelahiran
Ottawa, Ontario, Kanada ini banyak
menulis tentang isu lingkungan. Alasan dia
memilih isu lingkungan untuk tema
sebagian novelnya bukan tidak berdasar.
Tak dapat dipungkiri pastilah ada ideologi
tersendiri di dalam karya-karyanya.
Berbicara tentang lingkungan adalah
passion atau hasrat dari Margaret Atwood
itu sendiri. Penulis yang juga aktif
membicarakan politik melalui tulisan-
tulisannya dan kerap mendapatkan
penghargaan-penghargaan adalah seorang
anak dari seorang ahli entomologi hutan.
Margaret Atwood memiliki kemampuan
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 71
Dialektika
dalam lanskap yang luas, tetapi juga tertentu bahkan melibatkan aktivitas
"pengaruh dari seberang perbatasan, yang tertentu di dalam masyarakat sipil. (*)
merembes karena mereka bersahabat. "
Dalam bidang pendidikan, penerbitan Daftar Pustaka:
buku, penerbitan majalah, pembuatan film Jones, Steve. 2006. Antonio Gramsci. New
dan radio, komisi tersebut mensurvei York: Routledge.
pengaruh Amerika pada kehidupan Kanada
dan memperingatkan "bahaya Nationalism. http://www.thecanadianen-
ketergantungan permanen yang ada cyclopedia.ca/en/article/nationalism/
sekarang." (thecanadianencyclopedia.ca) diakses 25 Mei 2018.
Sebagai tambahan, seperti dikutip dari penguinrandomhouse.com
penguinrandomhouse.com, Atwood Strinati, Dominic. 2007. Popular Culture:
menghabiskan sebagian besar masa Pengantar Menuju Teori Budaya Populer.
kecilnya di padang belantara Kanada. Pada Bandung: Jejak.
usia enam tahun dia mulai menulis "puisi,
drama moral, buku komik, dan sebuah Surfacing Reader’s Guide.
novel yang belum selesai tentang seekor https://www.penguinrandomhouse.com/
semut." Pada usia enam belas dia books/6120/surfacing-by-margaret-
menemukan bahwa menulis adalah tiba- atwood/9780385491051/readers-guide/
tiba satu-satunya hal yang ingin dia diakses 30 Mei 2018.
lakukan. (penguinrandomhouse.com)
Sebagai kesimpulan, dapat dipahami bahwa Biodata:
sastra populer memang ditulis oleh Riyani Vadilla. Lahir di Solok, 13 Juli 1989.
intelektual organik yang memiliki Penyuka puisi ini beberapa bulan terakhir
kecendikiawanan. Bentuk kecendikiawanan bergiat sebagai Tim Kreatif di Kelas
antara lain bekerja dengan gagasan- Menulis Daring (KMD). Beberapa puisinya
gagasan dengan cara pernah dimuat di Kompas.com.
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 72
Pustakawan
“Inovasi” Suatu Keharusan
dalam Perpustakaan
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta telah membentuk Tim Reformasi Birokrasi
melalui inovasi-inovasi yang dilakukan untuk mendekatkan pemustaka ke koleksi
perpustakaan yang dikemas ulang sehingga menarik dan informatif.
Toha Sutono, S.IP Hal ini sejalan dengan pidato Presiden
Joko Widodo saat menyampaikan pidato
Pustakawan Ahli Muda kenegaraan di hadapan anggota DPR dan
UPT Perpustakaan Proklamator DPD dalam rangka HUT ke-73 Proklamasi
Kemerdekaan RI di Gedung Parlemen,
Bung Hatta Bukittinggi Jakarta, Kamis (16/8/2018) tentang
revolusi industri 4.0 bahwa Indonesia
PANDEMI Covid-19 yang telah berlangsung harus memanfaatkan perkembangan yang
selama setahun terakhir belum bisa ada untuk membawa Indonesia semakin
diperkirakan kapan akan berakhir meskipun maju.
sudah ditemukan vaksin-vaksin oleh
berbagai pihak, baik di dalam maupun luar Artinya, arus globalisasi sudah semakin
negeri. Pandemi membuat semua fasilitas tidak terbendung masuk ke Indonesia,
pelayanan publik harus beradaptasi dengan apalagi disertai dengan perkembangan
kondisi new normal. teknologi yang semakin canggih dan
maju. Dunia saat ini telah memasuki era
Layanan publik dituntut untuk menciptakan Revolusi Industri 4.0 yang salah satu
inovasi baru dalam hal pelayanan tekanannya adalah digitalisasi di semua
menggunakan digitalisasi layanan publik. lini kehidupan, atau yang lebih dikenal
dengan fenomena disruptive innovation.
Perpustakaan harus secepatnya berbenah
diri dan beradaptasi menghadapi
tantangan new normal dan era revolusi
industri.
Upaya menghadapi tantangan di era 4.0
ini adalah perpustakaan harus berani
beradaptasi terhadap perkembangan
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 73
Pustakawan
teknologi saat ini, tidak menutup diri atas
kemajuan teknologi, sebab perpustakaan
memiliki peran penting sebagai pusat
sumber ilmu pengetahuan. Sedangkan saat
ini, masyarakat menginginkan informasi
yang cepat dan mudah aksesnya. Oleh
karena itu, dalam rangka menghadapi
fenomena tersebut UPT Perpustakaan
Proklamator Bung Hatta telah membentuk
Tim Reformasi Birokrasi melalui inovasi-
inovasi yang dilakukan untuk mendekatkan
pemustaka ke koleksi perpustakaan yang
dikemas ulang sehingga menarik dan
informatif.
Terdapat lima inovasi yang dilaksanakan Foto: Canva.com
oleh perpustakaan, yaitu: 1) Virtual Library
Tour, mengajak pemustaka untuk suatu kisah maupun cerita, layaknya
menelusuri UPT Perpustakaan Proklamator sedang mendongeng. Dalam Storytelling,
Bung Hatta secara daring melalui kanal- diperlukan penghayatan lebih oleh
kanal media sosial diperuntukkan bagi seorang storyteller agar pendengar bisa
pemustaka yang rindu dengan suasana di larut ke dalam cerita yang disampaikan.
dalam perpustakaan ketika pandemi yang Kegiatan ini bertujuan informasi tentang
memaksa untuk stay at home; 2) Podcast Bung Hatta dan Sumatra Barat sehingga
koleksi Ke-Bung Hatta-an, Podcast sendiri dapat diakses oleh khalayak luas; 4)
merupakan hasil rekaman audio yang Resensi/review kajian ke-Bung Hatta-an
dapat didengarkan oleh khalayak umum yang telah dilakukan oleh UPT
melalui media internet. Berbeda dengan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta
radio yang harus dilakukan dan sejak tahun 2018 sampai saat ini. Kegiatan
ditayangkan secara langsung dalam ini dilaksanakan dalam rangka diseminasi
frekuensi tertentu. Podcast dapat informasi mengenai pemikiran Bung
diimplementasikan kapan pun serta dapat Hatta dalam banyak hal, mulai dari
didengarkan melalui berbagai media biografi beliau, dasar negara, konsep
elektronik yang ada. Podcast ke-Bung NKRI, proklamasi, hingga gagasan tentang
Hatta-an menyediakan konten podcast- ekonomi kerakyatan. Hasil kajian disajikan
podcast koleksi ke-Bung Hatta-an yang melalui video dan disebarluaskan melalui
dikemas sedemikian rupa dan semenarik kanal-kanal media sosial; dan 5)
mungkin sehingga intisari dari koleksi Perpustakaan Keliling, kegiatan ini
tersebut dapat tersampaikan kepada dilaksanakan setiap hari dengan sasaran
pemustaka. Koleksi yang dikemas ulang adalah masyarakat dan siswa sekolah
merupakan karya abadi Bung Hatta yang dasar, dimana perpustakaan keliling ini
disajikan dalam bentuk synopsis; 3) menyediakan peminjaman buku ke
Pembuatan video storytelling, merupakan
sebuah teknik menyampaikan
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 74
Pustakawan
sekolah-sekolah di sekitar Kota Foto: Canva.com
Bukittinggi.
yang disediakan dan bisa ditempati dalam
Di masa pandemi seperti saat ini, tentunya waktu lama.
masyarakat sangat sulit untuk keluar
rumah, bahkan pemerintah daerah juga Diharapkan, dari inovasi-inovasi yang
telah menggalakkan bahwa selama dilakukan oleh UPT Perpustakaan
pandemi Covid-19 ini masyarakat tetap Proklamator Bung Hatta dalam rangka
berada di rumah saja kecuali yang ada kemudahan akses informasi dapat
urusan penting. Prof. Sulistyo Basuki dalam mendekatkan akses kepada pemustaka
webinar "Library Is A Lifestyle" yang dengan memanfaatkan teknologi
diselenggarakan melalui aplikasi Zoom dan informasi. Sejalan dengan Undang-
Youtube, menekankan perpustakaan bisa Undang Dasar Negara Republik Indonesia
sebagai gaya hidup jika pemustaka dapat Tahun 1945 mengamanatkan bahwa
mendayagunakan jasa dan fasilitas "Setiap orang berhak mengembangkan
perpustakaan di mana saja. Seperti apabila diri melalui pemenuhan kebutuhan
di tempat perpustakaan disediakan dasarnya, berhak mendapat pendidikan
semacam tempat duduk virtual. Sehingga dan memperoleh manfaat dari ilmu
pemustaka bisa menggunakan fasilitas pengetahuan dan teknologi, seni dan
perpustakaan dari tempat duduk virtual budaya demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia". (*)
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 75
Keluarga
Robohnya Poligami Kami
(Sebuah Analisis Perubahan Sosial pada Institusi Keluarga)
Lismomon Nata, S.Pd., M.Si, C.Ht. Motivasi penulis untuk fokus mempelajari
Sosiolog keluarga disebabkan oleh beberapa alasan. Di
samping tuntutan pekerjaan, juga dengan
Widyaiswara Perwakilan BKKBN kesadaran bahwa institusi keluarga
Provinsi Sumatra Barat merupakan sistem yang penting dalam sebuah
bangsa negara. Di mana di dalamnya terdapat
"Tak ada hal yang paling pola relasi sosial yang unik. Apalagi konteks
menyakitkan, kecuali cinta yang kekinian, di mana pola kehidupan keluarga
dibagi." telah banyak mengalami perubahan, demikian
halnya juga keluarga di Indonesia. Di sisi lain,
JUDUL di atas yang hendak penulis berikan dirasakan belum adanya pola baku yang
untuk buku yang telah ditulis sejak beberapa menjelaskan secara teknis dan rinci untuk
tahun yang lalu (2015), namun belum juga dijadikan pedoman bagaimana tata cara
kunjung selesai. Benar adanya bahwa judul menjalani kehidupan berkeluarga secara pasti
tersebut terinspirasi dari salah satu cerpen dan ideal, karena memang masih belum
yang hidup sepanjang masa dalam ingatan banyaknya pakar ilmu keluarga, sementara
sebahagian besar manusia Indonesia karya A.A memahami keluarga banyak aspek di
Navis, yaitu Robohnya Surau Kami (1956). dalamnya dan seringkali dilalui secara alami,
Ketertarikan penulis untuk mengkaji tentang sehingga setiap keluarga manapun rentan
poligami adalah dalam rangka memfokuskan terhadap berbagai dinamika serta
keilmuan pada kajian keluarga. Di mana data romantikanya, seperti konflik, perselingkuhan,
dalam tulisan ini merupakan beberapa temuan dan perceraian. Salah satunya, bisa saja
dari penelitian yang dilakukan. diakibatkan oleh praktik poligami.
Praktik poligami beberapa tahun belakangan
ini, terutama bila dilakukan oleh seorang laki-
laki yang memiliki status sosial yang tinggi
atau publik figur, seringkali dianggap seperti
melakukan sebuah kejahatan (dosa yang tidak
dapat dimaafkan), dihakimi hingga dihujat dan
kemudian seringkali menjadi awal ‘kejatuhan’
dalam kehidupannya. Dengan demikian,
poligami tidak lagi menjadi hak pribadi, akan
tetapi menjadi urusan orang banyak. Jika
ditilik dari pengalaman masa lalu, cukup
banyaknya praktik poligami di Indonesia,
termasuk di Sumatra Barat hingga
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 76
Keluarga
era 90-an awal. Poligami dianggap sesuatu dipertanyakan lebih lanjut, bukan
yang biasa saja. Cukup banyak narasi perihal memberikan arti mereka menolak ayat-
poligami, baik apakah dari tema-tema ayat Tuhan yang memperbolehkan laki-laki
sinetron, FTV, novel, dan cerpen, dikemas berpoligami, terutama ketika dalam ajaran
dengan satir. Di layar lebar kita dapat agama Islam praktik poligami hukumnya
menontonnya, seperti film Berbagi Suami boleh, yaitu seorang laki-laki dapat
(2006), Ayat-Ayat Cinta (2008), Inayah (2009), menikah hingga sebanyak empat orang
Surga yang Tak Dirindukan (2015), Suami yang perempuan dengan syarat adil. Walaupun
Menangis (2019), Suara Hati Istri (2021), dan sebetulnya poligami sudah ada jauh
berbagai macam cerita pada karya satra sebelum Islam datang, seperti pada
lainnya yang penuh dengan indikasi bahwa masyarakat Babilonia, Persia, Cina kuno,
poligami merupakan ‘pangkal bala’ yang Hindu kuno, Arab kuno, Asia masa lalu,
menyebabkan perpecahan dalam rumah atau di berbagai macam masyarakat
tangga atau setidaknya memberikan banyak tradisonal lainnya. Bahkan, memiliki banyak
dampak negatif daripada dampak positif. perempuan sebagai bentuk tingginya status
Walapun tentu ada juga praktik-praktik sosial seseorang pada masa itu.
poligami yang dapat dijalani oleh keluarga
tertentu dengan baik-baik saja. Pertanyaan awal yang diberikan adalah
bagaimana hakekat sifat perempuan dalam
Penulis menyadari bahwa telah banyak berbagi? Mereka menjawab, tentu saja
referensi yang ditulis terkait poligami. Namun, perempuan memiliki sifat dasar mau untuk
penulis menyadari bahwa mendiskusikan berbagi, bahkan sangat besar sekali.
poligami sebuah perkara yang tidak habis- Namun, tidak untuk soal cinta. Cinta dalam
habisnya untuk hangat diperbincangkan. artian, jika mereka telah dipilih sebagai
Selalu saja ada dua kubu yang saling istri, maka "cukup dirimu hanya untuk aku
bertentangan, ada yang setuju dan ada yang saja yang punya, selama aku masih hidup,
menolak dengan mempertahankan alasan dan jangan dibagi!" Walaupun suami (laki-laki)
dalil masing-masing (pro monogami dan pro memberikan syarat untuk akan bersikap
poligami). adil kepada mereka, namun akhirnya
hanyalah kesia-siaan, tetap saja ditolak! Hal
Agar memiliki persamaan persepsi, maksud ini disebabkan konsep adil bagi mereka
poligami di sini adalah lebih dekat dengan adalah absurd dan diragukan untuk dapat
poligini, yaitu sistem perkawinan yang dilakukannya secara baik oleh seorang laki-
membolehkan seorang suami memiliki lebih laki.
dari satu orang istri. Manarik lagi dari 60
perempuan yang dijadikan sebagai informan Informan beranggapan bahwa cinta antara
dari kabupaten/kota di Sumatra Barat seorang perempuan dengan seorang laki-
terhadap pandangan mereka pada praktik laki yang diikat dengan pernikahan
poligami, baik yang telah, maupun belum diibaratkan seperti kristal yang harus selalu
menikah dengan teknik wawancara mendalam dijaga, jika retak, maka akan serta merta
(in depth interview). Hampir semua informan hancur. Begitupun halnya, apabila suami
(perempuan) tersebut secara terang-terangan telah melakukan praktik poligami, maka
menolak suaminya untuk melakukan praktik akan menghancurkan ikatan perkawinan
poligami atau merasa berat untuk menjadi istri tersebut. Ia menolak suaminya memadu
kedua. Meskipun jika perempuan lain, cukup hanya dirinya
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 77
Keluarga
seorang. Jika itu terjadi, maka membuat merujuk kepada salah satu filsafat cinta
merasa didustai, perasaannya luka dan sakit. menurut Erich Fromm, seorang ahli
Pada akhirnya satu prinsip yang disimpan psikologi sosial dalam bukunya The Art of
dalam diri perempuan kini adalah "aku yang Loving menceritakan hakekat cinta.
pertama dan terakhir". Namun, berbeda Menurut Fromm kecendrungan banyak
halnya jika ia sudah meninggal, justru orang menganggap cinta hanya sebagai
menganjurkan suami agar menikah kembali sesuatu hal yang datang begitu saja, sebuah
karena tidaklah elok secara etika ketika anak anugerah, sehingga manusia sering kali
yang mengurusinya, apalagi anak perempuan mencari cinta dan jatuh cinta (falling in
yang telah dewasa dan bersuami. Maka saat love). Namun bagi Fromm itu keliru. Lebih
kondisi seperti itu, "tidak ada malang semujur jauh Fromm mengatakan bahawa cinta
itu" bagi laki-laki, ungkap mereka dan ia adalah sebuah seni yang mesti dipelajari
menerima dengan setulus hati. karena cinta itu bersifat aktif.
Lebih jauh, sebagian dari perempuan Pada masyarakat modern, ia membagi
menganggap poligami hanyalah suatu hal beberapa tipe orientasi cinta manusia
untuk memuaskan hawa nafsu lelaki semata. menjadi empat jenis, yaitu: Pertama,
Kecendrungan dahulu perempuan mau dan orientasi reseptif. Di mana cinta seseorang
menerima untuk dipoligami karena mereka terhadap yang ia cintai karena adanya
tidak mau suaminya melakukan dosa dan objek. Sumber kebahaagiaan dan
pemahaman bahwa untuk masuk surga pemenuhan keinginannya ada di luar
tergantung pada rida suami. Demikian juga dirinya tersebut, objek. Kedua, orientasi
dengan beberapa pemahaman bahwa eksploitatif. Gaya cinta ini bentuk ekstrem
menginginkan gen yang terbaik dari seorang dari orientasi represif. Dalam relasi cinta
laki-laki, maka tidak mengherankan bagi bentuk ini ada unsur memanipulasi atau
beberapa orang yang dianggap tokoh untuk pemaksaan agar yang dicintai dapat
memiliki istri lebih dari satu atau konteks hari memuaskan keinginannya. Ia akan
ini tidak lagi sama dengan masa lalu. Sekarang, mencintai terhadap apa yang dapat
ketika perempuan telah mendapatkan memberikan manfaat untuk
pendidikan, membanjirnya berita-berita, kepentingannya, sehingga apabila "yang
pengetahuan akan hak-hak dan emansipasi dicintai" tidak lagi memberikan keuntungan
wanita memberikan posisi tawar yang kuat atau bisa dieksploitasi, maka akan
bagi perempuan, termasuk untuk menolak mengurangi rasa cintanya. Ketiga, tipe
dipoligami. Demikian juga dengan pemahaman orientasi menimbun. Pada tipe ini,
beberapa perempuan bahwa untuk perilakunya adalah bergaya kepemilikan. Ia
mendapatkan pahala yang "besar" tidak hanya akan merasa senang, aman, dan nayaman
dengan merestui suami berpoligami, akan apabila merasa memiliki apa yang ia cintai.
tetapi masih banyak jalan lain yang dapat Ia akan menjaga, "menyimpannya" hingga
dipilih dan dilakukan selain berpoligami. merasa bersalah apabila "memanfaatkan",
apalagi "membuang" yang yang dimiliki
Seringkali yang menjadi alasan dan motivasi (dicintai), meskipun berupa kenangan masa
seorang laki-laki untuk menikahi seorang lalu. Keempat, tipe orinetasi pasar. Konsep
perempuan setidaknya karena alasan dan tipe ini, layakanya sebuah transaksi pasar,
aktualisasi dari bentuk rasa cinta. Bila kita jual beli, dan tukar menukar. Di mana cinta
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 78
Keluarga
dianggap seperti halnya komoditas yang bisa Seperti halnya menjadi
saja mendatangkan keuntungan (laba). Orang pemahaman bersama
yang bertipe pasar, ia akan berupaya untuk bahwa poligami adalah
"membungkus dirinya", menampilkan diri sebuah fenomena sosial
sebaik mungkin agar banyak orang tertarik yang selalu ada dan
padanya. Tipe semacam inilah yang mungkin saja dekat dalam
mendominasi banyak orang menurut Fromm. kehidupan sosial kita.
Dari tipe-tipe orientasi cinta yang ditawarkan Apakah ia akan tetap ada dan hidup atau
oleh Fromm di atas, tentu semakin manarik benar-benar "roboh" sebagai pilihan
bila dikaitkan dengan fenomena poligami, kehidupan manusia ke depannya? Seperti
tepatnya bagaimana relasi cinta dalam sebuah halnya pandangan seorang Djenar Maesa
ikatan perkawinan, terlepas dari segala hal Ayu mengatakan bahwa dirinya
yang bersifat justifikasi secara subjektif. Oleh menganggap bahwa monogami sebagai
karena itu, Fromm mengingatkan untuk setiap puncak dari idealisasi relasi laki-laki dan
orang mempelajari dan memahami cinta perempuan atau pandangan Syed Ameer Ali
secara baik dan benar, yaitu dengan cara yang menyebutkan bahwa dalam
meletakkan cinta sebagai sesuatu yang suci pandangan Mu’tazilah rasionalis sangat
dan mulia, sehingga sudah semestinya menentang sistem perkawinan poligami,
mendatangkan kebahagiaan, bukan sebaliknya, dan mereka adalah termasuk kalangan
menyakitkan. penganut monogami yang taat. Di mana,
bagi paham Mu’tazilah perkawinan
Di mana cinta merupakan representasi dari dimaknai sebagai “persatuan untuk seumur
watak. Dengan demikian, hal yang mesti hidup antara pria dan perempuan dengan
dibangun pertama adalah bagaimana menjauhkan yang lainnya, untuk itu,
membentuk watak yang baik dan benar pula. dewasa ini, mungkin mahar lebih baik
Fromm menganalogikan seorang yang diganti dengan komitmen seperti: “hidup
memiliki cinta itu, seperti halnya seorang bersatu, dan hanya boleh dipisahkan oleh
pelukis, tidak hanya mencari objek yang bagus kematian (dalam Alimuddin Hassan Palawa,
untuk dilukiskan, melainkan juga bagaimana 2016)”. Mungkin hanya waktu yang akan
berupaya untuk dapat menjadi pelukis yang dapat menjawabnya. (*)
baik. Dengan demikian, sudah semestinya
cinta yang baik dan benar dalam sebuah relasi
keluarga (suami istri) yang telah diikat oleh
perkawinan yang selama ini didalihkan oleh
rasa cinta itu sendiri.
elipsis | Edisi 001 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 79
Kolom
Teater dan Kuah
Pliek: Kuliner Aceh
SULAIMAN JUNED PERTUNJUKAN teater menjadi tempat pertemuan segala
jenis di atas panggung. Ragam seni tersebut kemudian
Sastrawan, Sutradara Teater, menjadi sebuah pertunjukan yang dinikmati dengan
Pendiri/ Penasihat Komunitas estetika tersendiri. Nilai rasa yang bercampur
menjadikan satu rasa baru. Kuah Pliek adalah jenis kuliner
Seni Kuflet Kota Padang Aceh yang di dalamnya terdapat beragam jenis sayuran
Panjang, dan Ketua Jurusan Seni yang berbeda rasa. Kumpulan sayuran tersebut diramu
dengan bumbudengan nama Pliek oleh masyarakat Aceh.
Teater ISI Padang Panjang, Pliek adalah hasil pragmentasi kelapa yang dilakukan
Sumatra Barat. dengan cara dijemur dalam kurun waktu tertentu. Ragam
rasa sayuran yang diramu dengan Pliek menghasilkan
cita rasa tersendiri yang disebut dengan Kuah Pliek
begitulah sesungguhnya teater.
Kuah Pliek adalah salah satu masakan seperti gulai yang
berasal dari Aceh. Masakan ini memiliki bahan dasar
ampas dari sisa minyak kelapa tua yang telah melalui
proses pemerasan minyaknya. Hal ini tentu berhubungan
dengan proses kreatif dalam teater. Teater memiliki
konfleksitas keilmuan dengan adanya sastra (naskah
lakon), aktor (pemeranannya), tari (gerak/movement),
musik, seni rupa (cahaya, rias, dan setting), dan busana
(fashion). Segala ragam ini dikelola dengan baik menjadi
pertunjukan teater dalam proses latihannya. Mempelajari
seni akting tidaklah mungkin tanpa pembimbing yang
mengetahui seluk-beluk seni berperan. Akting dewasa ini
bukan lagi sekadar hobi tetapi telah menjadi sebuah
kajian keilmuan, kedudukannya sama dengan ilmu
terapan lainnya seperti; ekonomi, hukum, sosial politik,
agama, bahasa, psikologi, dan lain-lain. Melakukan
latihan akting menjadi seorang aktor/pemeran juga tidak
terlepas dari unsur-unsur kemanusian pada umumnya.
Modal utama seorang aktor/pemeran adalah akting.
Pencapaian menuju aktor berkualitas dapat dicapai
dengan kerja keras lewat latihan secara periodik (terus
menerus). Kemampuan atau bakat tidak mungkin
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 80
Kolom Ilustrasi: Canva.com
ditingkatkan apabila tidak berangkat dari Aktor dan lakon dalam membawakan peran
proses latihan tanpa henti, latihan dengan terdapat raga (tubuh) dan sukma,
penuh kedisiplinan. Disiplin yang dimaksud sementara dalam sukma terdapat unsur-
terhadap diri sendiri, baru kemudian unsur emosi, kemauan, semangat, pikiran,
terhadap perintah serta petunjuk instruktur. dan fantasi. Dalam raga ada tubuh, gerak,
Seorang aktor/pemeran dalam melakukan pernapasan, kekuatan. Maka di dalam
pemeranannya haruslah terus belajar, latihan secara langsung terlaksana tiga
berkarya, berdisiplin serta bertanggung bentuk proses latihan yaitu; olah tubuh,
jawab. Sedangkan Kuah Pliek dengan vokal, dan sukma secara bersamaan tanpa
beragam kumpulan sayur mayur sehingga disadari. Namun hal ini harus dilakukan
memiliki berbagai cita rasa. Bahan utama dengan pembebasan tubuh terlebih dahulu.
sayurannya dapat berupa buah nangka muda, Pembebasan tubuh bagi seorang
pepaya muda, daun melinjo, kacang panjang, aktor/pemeran dilakukan melalui latihan
kacang tanah, buah melinjo, daun singkong, dengan memerdekakan diri untuk
udang kecil, rebung, dan lain-lain mengikuti mengabdi kepada akting. Hal yang teramat
selera. Bumbu yang digunakan berupa penting untuk diperhatikan membuat atau
ketumbar, cabai, bawang merah, bawang menciptakan tubuh agar berada dalam
putih serta rempah-rempah lainnya. Bumbu keadaan pasif. Ini dilakukan kepada tubuh
serta sayuran dicampur dan diaduk-aduk sebelum memasuki tahap aktivitas.
hingga merata. Kemudian bahan yang sudah Sedangkan tekanan diberikan kepada gerak
dicampur dengan bumbu dimasukkan ke yang sifatnya menurun. Selanjutnya pada
dalam belanga, diberi air santan dan direbus gerak menurun dan menarik. Berat atawa
hingga matang. Disajikan bersama nasi ringan tergantung berapa banyak satuan
hangat dan disantap bersama ikan asin akan berat jatuh pada titik pusat ini. Titik-titik
lebih terasa nikmat. Hal yang sangat penting puncak menaik dan menurunkan tubuh,
karena sayurannya bervariasi tentu memiliki segalanya harus menyatu dalam bentuk
kandungan vitamin dan gizi yang dapat yang utuh di dalam tubuh. (*)
meningkatkan kekebalan tubuh yang sangat
baik untuk kesehatan.
Sama halnya dengan teater, seorang
aktor/pemeran harus benar-benar mampu
mempersiapkan dirinya baik secara fisik
maupun mental. Mental disiapkan bagi calon
aktor/pemeran dalam memasuki latihan
teater, sehingga tidak mengalami
keterkejutan ketika menjumpai hal-hal yang
tidak pernah ada dalam kehidupan
sebelumnya (tidak pernah terpikirkan bahwa
latihan teater itu sangat berat. Latihan teater
yang dimaksud bukan baca naskah lalu
pentas).
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 81
Ota Lepau
Semangat
SEHARI sesudah dari Padang, pergilah dia ke
Batusangkar. Ditumpanginya bendi, singgah di Lima
Kaum.
Ditemuinya kawan lamanya yang membuka lepau, tak
jauh dari makam raja-raja saisuak, yang di hari itu
ramai dikunjungi anak-anak sekolah berwisata.
Berkodak-kodak anak-anak itu di sana dengan
mengangkat kedua jari tangannya di wajah, seperti
gaya berfoto artis-artis Korea. Lupa, kalau tak jauh dari
kaki mereka, puluhan jasad telah berkalang tanah,
menjadi tulang belulang berserakan.
Sehabis minum teh telur di lepau kawannya di Lima
Kaum, berjalanlah lagi Engku Kari. Didengarnya ada
orang membuat acara kepenulisan di sebuah kampus.
Tergerak pula dia hendak melihat, dan datang ke sana.
Ditanya-tanyanya kepada orang yang lewat, di mana
letak kampus itu. Ditunjuklah oleh orang bahwa
kampus itu tak jauh lagi jaraknya. Benarlah, tak lama
dia berjalan, Engku Kari bersua sebuah gedung kampus
yang megah, pintu gerbangnya di tepi jalan, sehingga
terus dia masuk ke dalam.
Di sebuah ruang pertemuan yang besar, orang sudah
ramai. Agak malu dia, sebab hanya dia saja yang
bersarawa galembong, berkain sarung menyelempang di
pundak hingga ke pinggang, berterompah jepang, dan
berkopiah hitam lusuh miring ke kanan. Orang lain di
ruangan itu, mahasiswa dan mahasiswi, muda-muda,
gagah, kamek, rancak-rancak, anggun, dan santun.
Karena hasratnya ingin mendengar ota orang di acara
yang dihalo-halokan pembawa acara sebagai Seminar
Menulis Kreatif itu, pembicaranya dari Ibu Kota, tanpa
segan Engku Kari duduk di kursi paling belakang
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 82
Ota Lepau
—karena tidak mendapat kursi paling depan—, di
samping seorang mahasiswa yang ramah, dan
belakangan dia tahu kalau mahasiswa itu adalah tim
panitia yang menghelat acara yang diikutinya.
Asyik benar Engku Kari menyimak. Sekali dua
ditunjuknya juga tangan hendak bertanya. Tapi, sebab
banyaknya orang yang menunjuk tangan pula, tak
mendapat kesempatan dia bertanya. Diturunkannya
tangan dengan malu-malu, pelan-pelan, tangan itu
mendarat di kepalanya, lalu digaruk-garuknya
kepalanya yang tidak gatal, kemudin berujung ke
lubang hidung. Ngupil.
Banyak motivasi yang dia dapat di acara itu,
menambah semangat hidupnya pula. Bahagia
memang harus dicari, diciptakan, tidak ditunggu,
demikian kata dia punya guru.
Dan, tak terasa, acara yang asyik tersebut sudah usai.
Bubarlah semua orang di dalam ruangan itu. Tampak
wajah mereka berbinar, bercahaya, memperlihatkan
kegembiraan hatinya.
“Engku, sepulang dari sini, saya hendak jadi penulis,”
kata seorang mahasiswa yang duduk di samping
Engku Kari sembari menyalami tangan orang tua itu
erat-erat. Semangat benar dia.
Sebelum meninggalkan kampus itu, teringat Engku
Kari ota Engku Raoh temannya di Simpang Lapan
yang menggalas teh telur.
“Engku, minum teh telur memang menambah
stamina dan semangat, tapi orang yang diberi
semangat hidup, dan didukung berkarya, akan
menumbuhkan semangat-semangat baru. Kelak, ia
akan menularkan semangat kepada orang lain pula,”
ujarnya.
Dalam hati Engku Kari bergumam, “Ah, teh telur
memang roso!”
Muhammad Subhan
elipsis | Edisi 002 / Tahun I / Juli—Agustus 2021 | 83
SEGERA
TERBIT DI EGYPT VAN ANDALAS
EgyptP e n e r b i t B u k u
van Andalas
egypt_van_andalas Egypt van Andalas