The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nazlanurfauzi06, 2022-12-26 01:52:16

MANAJEMEN PEMASARAN

EbookPemasaran_

Keywords: Manajemen pemasaran

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat,karunia, dan hidayah-Nya saya dan teman kelompok saya dapat menyelesaikan

tugas ini yaitu membuat ebook seputar tentang Manajemen Pemasaran. Penyusunan
ebook ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata
kuliah Manajemen Pemasaran. Dalam pengerjaan tugas ini dibuat sebaik mungkin dan

begitu juga dalam tugas ini ada beberapa kata yang kurang baik atau salah . Segala
sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benardatangnya
hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Tuhan Yang Maha Esa, meski jadi

tentu tugas inimasih jauh dari kesempurnaan,oleh karena itusegala saran dan
kritikyangmembangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi perbaikan pada
tugas selanjutnya.Harapan saya semoga mandat ini bermanfaat khususnya bagi saya dan

kelompok saya serta bagi pembaca lain padaumumnya.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................i

DAFTAR ISI .....................................................................................ii

BAB 1. MEMAHAMI MANAJEMEN PEMASARAN................

1.1 Definisi Pemasaran , Fungsi Manajemen,

Komponen Pemasaran............................................

1.2 Rencana Pemasaran...............................................

1.2.1 Pengertian Perencanaan Pemasaran..........

1.2.2 Tujuan Perencanaan Pemasaran................

1.2.3 Perbedaan Perencanaan Pemasaran.........

Marketing Plan dan Bisnis Plan....................

BAB 2 MENGUMPULKAN INFORMASI DAN MENCARI

PELUANG DI LINGKUNGAN PEMASARAN..................

2.1 Pengumpulan Informasi dan

BAB 3 Lingkungan Pemasaran....................................
BAB 4 2.2 Riset Pemasaran...............................

BAB 5 2.2.1 Definisi Menurut Para Ahli.....................
BAB 6 2.2.2 Tujuan Riset Pemasaran........................
PENELITIAN PEMASARAN......................................
3.1 Definisi Penelitian Pemasaran..........................
3.2 Design Penelitian Pemasaran...........................
3.3 Metode Penelitian Pemasaran...........................
3.4 Menyusun Rencana Penelitian.........................
3.5 Metode Pengambilan Contoh / Sampel...........
PERILAKU KONSUMEN...............................................
4.1 Teori Perilaku Konsumen.....................................
4.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi perilaku.......
Konsumen...........................................................
4.3 Keterlibatan..........................................................
4.4 Proses Pembelajaran Konsumen.......................
4.5 Sikap Konsumen..................................................
SEGMENTASI, POSITIONING, HARGA........................
5.1 Segmentasi...........................................................
5.2 Targeting...............................................................
5.3 Positiong..............................................................
BAURAN PEMASASARAN (HARGA)..........................
6.1 Tujuan Penetapan Harga....................................
6.2 Faktor yang mempengaruhi penetapan...........
harga...................................................................

6.3 Metode Penetapan Harga.................................

Definisi pemasaran adalah
Apabila dikutip dari laman Investopedia, pemasaran adalah sebuah strategi bisnis yang
mengacu pada aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mempromosikan penjualan suatu
produk.

Di sini, pemasaran adalah mencakup periklanan, penjualan, dan pengiriman produk kepada
konsumen atau bisnis lain. Beberapa aktivitas pemasaran seringkali dilakukan oleh perusahaan
lain. Tujuan dari pemasaran adalah tentunya untuk memaksimalkan keuntungan dengan
membuat strategi penjualan.

Dalam pemasaran, perusahaan membutuhkan strategi yang harus disesuaikan dengan target
yang disasar. Sehingga seringkali pemasaran banyak melibatkan artis, olahragawan, figur
publik, hingga selebrgam.

Contohnya dalam strategi pemasaran produk kosmetik, tentulah yang digunakan adalah artis
wanita yang selama ini populer dengan aspek perawatan dan kecantikan.

Pemasaran tak hanya soal aktivitas beriklan, namun juga mencakup berbagai aspek. Bahkan
penentuan desain kemasan pun masuk dalam strategi pemasaran. Semakin menarik kemasan,
semakin menarik pula calon konsumen untuk membelinya.Jenis-jenis pemasaran
Ada banyak sekali strategi pemasaran yang dikenal hingga saat ini, berikut beberapa di
antaranya:

1. Iklan
Iklan adalah jenis pemasaran paling umum dan mudah ditemui. Iklan adalah strategi

pemasaran berbayar yang menggunakan beragam media yang meliputi televisi, surat kabar,
radio, media daring, hingga billboard.2. Internet
Pemasaran via internet mulai populer sejak era digital. Biasanya pemasaran ini dilakukan
dengan beriklan melalui website, mesin pencari, media online, hingga media sosial.

3. MLM
MLM atau multi level marketing adalah pemasaran dengan menjaring konsumen dari
penjualan langsung dan biasanya menerapkan sistem berjenjang. Seringkali metode MLM tak
hanya menjual namun juga seringkali merekrut orang menjadi tenaga pemasarnya.
4. . Branding
Branding pemasaran adalah metode untuk mengenalkan produk lebih dikenal masyarakat
sebagai calon konsumen. Branding bisa dilakukan dengan beragam cara, seperti menjaga
kualitas, pelayanan pasca penjualan, hingga logo
.Fungsi pemasaran adalah
Berikut ini beberapa fungsi dari pemasaran
. Peningkatan penjualan
Fungsi pemasaran adalah tentunya meningkatkan penjualan yang pada akhirnya meningkatkan
laba. Semakin banyak aktivitas pemasaran, maka semakin besar peluang produk atau jasa
terjual.

2. Pengenalan produk
Pengenalan produk jadi salah satu fungsi dari pemasaran. Dengan adanya aktivitas pemasaran,
maka produk akan lebih mudah dikenal oleh konsumen.

3. Riset
Fungsi pemasaran adalah satunya terkait riset. Dengan pemasaran, maka bisa diketahui secara
detail target konsumen, sebaran konsumen, dan produk yang disukai konsumen.

4. Kepuasan konsumen
Strategi pemasaran adalah tidak cukup dengan membuat produk berkualitas saja, tetapi juga
terkait kepuasan konsumen. Karena kepuasan konsumen akan menjadikan penjualan produk di
masa mendatang tumbuh.

5. Kompetisi
Tujuan pemasaran adalah tentunya sebagai kompetisi. Untuk memenangkan persaingan, maka
perusahaan harus melakukan strategi pemasaran dengan menonjolkan keunggulannya
dibandingkan produk pesaing.
Komponen pemasaran
Pada tingkat yang paling dasar, pemasaran adalah berusaha mencocokkan produk dan layanan
perusahaan dengan pelanggan yang menginginkan akses ke produk tersebut. Mencocokkan
produk dengan pelanggan pada akhirnya memastikan produk tersebut akhirnya bisa terbeli.

Neil Borden mempopulerkan gagasan bauran pemasaran dan konsep Empat P pada 1950-an.
Apa saja Empat P dalam marketing:

1. Produk
Produk mengacu pada barang atau barang yang direncanakan untuk ditawarkan kepada
pelanggan. Produk harus berusaha untuk memenuhi ketidakhadiran di pasar, atau memenuhi
permintaan konsumen untuk jumlah yang lebih besar dari produk yang sudah tersedia.

Sebelum mereka dapat menyiapkan marketing yang tepat, tenaga marketing perlu memahami
produk apa yang dijual, apa yang menonjol dari pesaingnya, apakah produk tersebut juga dapat
dipasangkan dengan produk sekunder atau lini produk lain, dan apakah ada produk pengganti
di pasar. .

2. Harga
Harga mengacu pada berapa banyak perusahaan akan menjual produk. Ketika menetapkan
harga, perusahaan harus mempertimbangkan harga biaya per unit, biaya pemasaran, dan biaya

distribusi.

Perusahaan juga harus mempertimbangkan harga produk pesaing di pasar dan apakah titik
harga yang diusulkan cukup untuk mewakili alternatif yang masuk akal bagi konsumen.

3. Tempat
Tempat mengacu pada distribusi produk. Pertimbangan utama termasuk apakah perusahaan
akan menjual produk melalui etalase fisik, online, atau melalui kedua saluran distribusi.

Ketika dijual di etalase, penempatan produk fisik seperti apa yang didapatnya? Jika dijual
online, penempatan produk digital seperti apa yang didapat?

4. Promosi
Marketing adalah promisi. Promosi, P keempat, adalah kampanye komunikasi pemasaran
terpadu. Promosi mencakup berbagai kegiatan seperti periklanan, penjualan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung, sponsorship, dan pemasaran gerilya.

Promosi bervariasi tergantung pada tahap siklus produk di mana produk tersebut berada.
Tenaga marketing adalah diharapkan bisa memahami bahwa konsumen mengaitkan harga dan
distribusi produk dengan kualitasnya, dan mereka mempertimbangkan hal ini ketika
merancang strategi pemasaran secara keseluruhan.
Tenaga pemasaran
Bicara pemasaran, tentu tak bisa dilepaskan dari tenaga pemasar itu sendiri. Nah berikut ini
tugas dari para tenaga marketing:

Sebagai pihak yang pertama kali memperkenalkan produk atau jasa yang dimiliki perusahaan
kepada calon konsumen, terutama pada produk-produk baru sehingga membutuhkan banyak
promosi.
Bertugas sebagai pihak yang menjualkan produk perusahaan kepada konsumen, sehingga

perusahaan bisa memperoleh keuntungan dari setiap produk yang dijual.
Bertugas guna mencari informasi dan menyampaikannya kepada perusahaan terkait kelebihan
dan kekurangan dari sebuah produk yang dijual.
Punya tugas menjalin hubungan baik dengan konsumen.
Bertugas menjadi penghubung antara perusahaan dengan lingkungan sekitar.

RENCANA PEMASARAN
Pengertian Perencanaan Pemasaran
Perencanaan pemasaran atau marketing plan adalah sebuah perencanaan tertulis yang
didalamnya berisi beberapa komponen pemasaran yang meliputi analisis, target, kegiatan dan
anggaran pemasaran. Perencanaan pemasaran menguraikan deskripsi rinci
komponen-komponen tersebut agar dipahami pihak internal dan eksternal usaha. Perencanaan
pemasaran akan menjawab pertanyaan apa, bagaimana, kapan strategi pemasaran sebuah usaha
Tujuan Perencanaan Pemasaran
Menyelaraskan tujuan pemasaran dengan visi dan misi usaha
Mengidentifikasi target pemasaran yang sesuai dengan nilai usaha
Menetapkan anggaran pemasaran yang efektif dan tepat sasaran
Menjelaskan pembagian tugas dan tanggung jawab kegiatan pemasaran kepada pemilik,
karyawan, dan pihak-pihak yang bersinggungan.

Perbedaan Perencanaan Pemasaran (Marketing Plan) dan Bisnis Plan
Marketing Plan Bisnis Plan
Menjelaskan deskripsi tujuan dan strategi pemasaranMenjelaskan deskripsi kerangka usaha
dan bisnis secara keseluruhan

Komponen marketing plan:Ringkasan tujuan pemasaranTarget pemasaranStrategi konten
pemasaranAnalisis kompetitorKey Performance Indicator (KPI) pemasaranAnggaran
pemasaranKegiatan pemasaranMarketing tools Komponen bisnis plan:Ringkasan visi dan
misi bisnisProfil bisnisManajemen sumber daya manusiaManajemen operasionalProduk atau
layananAnalisis pasarStrategi pemasaranRancangan biaya operasional dan pendapatan
Tidak memasukkan komponen bisnis plan karena spesifik membahas strategi pemasaran

Memasukkan strategi pemasaran
Dibuat dalam bentuk dokumen, presentasi, proposal fisik maupun file Dibuat dalam bentuk
dokumen, presentasi, proposal fisik maupun file
Seperti yang tertera pada tabel di atas, strategi pemasaran yang terdapat di bisnis plan adalah
gambaran singkat rencana strategi yang akan diterapkan untuk mencapai tujuan pemasaran.
Hal ini disebabkan bisnis plan mencakup keseluruhan rencana operasional usaha dari setiap
aspek.

CARA MEMBUAT PERENCANAAN PEMASARAN
Di bawah ini terdapat cara membuat Perencanaan Pemasaran yang meliputi delapan komponen.
Langkah-langkah menyusun delapan komponen tersebut disusun secara urut supaya pola
analisis Perencanaan Pemasaran usahamu bisa dilakukan secara terstruktur. Simak dengan teliti
satu persatu, ya.

1. Membuat Ringkasan Eksekutif Pemasaran
Langkah pertama yang harus kamu lakukan saat membuat Perencanaan Pemasaran yaitu
membuat ringkasan eksekutif pemasaran. Seperti sebuah prolog, ringkasan eksekutif harus
singkat, padat, jelas dan disertai kalimat yang mengajak orang lain membaca hingga akhir.

Kamu cukup menuliskan visi dan misi pemasaran usaha secara singkat disertai dengan strategi
apa saja yang akan dituangkan pada ketujuh komponen lainnya.

2. Menentukan Target Pemasaran (Buyer Persona)

Target pemasaran adalah akan menjawab “siapa” yang ditujukan produk atau layanan usahamu.
Target pemasaran akan menjadi patokan keenam komponen Perencanaan Pemasaran lainnya.
Hal ini karena strategi pemasaran akan mengikuti hasil analisis selera, kebutuhan dan
kebiasaan apa saja yang diminati target pemasaran.

Salah satu cara yang umum digunakan pada Perencanaan Pemasaran yaitu dengan membuat
buyer persona. Buyer persona merupakan representatif individu dari target pemasaran. Kamu
bisa mengambil salah satu contoh calon pembeli dengan menjelaskan usia, jenis kelamin,
pekerjaan, lokasi tempat tinggal dan ciri khas lain. Buyer persona berfungsi supaya kamu dan
pembaca bisa memiliki gambaran target pemasaran secara spesifik.

3. Menyusun Konten Strategi Pemasaran
Setelah mengetahui target pemasaran, penyusunan konten strategi pemasaran akan terasa lebih
mudah. Konten strategi pemasaran merupakan rencana aktivitas pengenalan produk atau
layanan usaha yang disesuaikan dengan target calon pembeli.

Agar tepat sasaran, kamu bisa membagi tiga jenis konten strategi pemasaran sesuai dengan
tujuanmu memasarkan produk/layanan. Tiga jenis konten tersebut yaitu recognition,
consideration, dan action.

Recognition Consideration Action
Pengertian Memperkenalkan produk/layanan kepada calon pembeli Memberikan
kesempatan kepada pembeli untuk mempertimbangkan produk/layanan Menarik pembeli
untuk menentukan produk/layanan yang dipilih
Konten Artikel blog dan esai Live interaction dari owner di sosial media tentang
produk/layanan yang tersedia, video perbandingan produk/layanan satu dan lainnya Promo,
diskon, testimoni, review

4. Menganalisis Kompetitor
Dalam hal apapun, kompetitor masih menjadi tempat belajar yang baik bagi perkembangan
suatu bidang. Termasuk di bidang strategi pemasaran usaha. Oleh karena itu, menganalisis

kelebihan, kekurangan dan celah apa yang bisa kamu manfaatkan dari kompetitor menjadi
tahapan wajib pada Perencanaan Pemasaran.
5. Membuat KPI (Key Performance Indicator) Strategi Pemasaran
Untuk mengukur keberhasilan strategi pemasaran, perlu sebuah indikator penilaian yang sering
disebut KPI (Key Performance Indicator). Agar efektif, kamu perlu membuat KPI di setiap
kegiatan pemasaran dan marketing tools yang digunakan. Berisi matrik penilaian, KPI akan
menjadi patokan kinerja pemasaran usahamu agar sesuai dengan tujuan awalnya
6. Merencanakan Anggaran Kegiatan Pemasaran
Kesalahan membuat merancang anggaran pemasaran bisa berakibat fatal pada prosesnya. Oleh
karena itu, kamu harus merencanakan setiap pengeluaran sesuai dengan budget usaha saat ini
dan strategi apa yang akan diusung. Jangan lupa untuk memisahkan anggaran pemasaran dan
operasional, ya. Campuran antara keduanya bisa mengakibatkan ketidakefektifan kegiatan
pemasaran dan berkurangnya pendapatan usaha.warung-pintar-group-logo

7. Membuat Kegiatan Pemasaran
Pelaksanaan kegiatan pemasaran sebaiknya dilakukan sesuai tanggung jawab dan job desk
masing-masing tim. Kamu bisa melimpahkan kegiatan-kegiatannya sesuai dengan kemampuan
setiap individu yang tersebar di seluruh tim. Untuk mengaturnya kamu juga perlu sebuah
manajemen pemasaran. Dengan adanya manajemen pemasaran, alur instruksi, perencanaan,
dan evaluasi kegiatan pemasaran bisa dipertanggung jawabkan dengan tepat.
warung-pintar-group-logo
wpg-logo
Tempatnya Juragan Dapat Informasi Terbaru Seputar Bisnis Warung!

Blog/Bisnis/Artikel/Perencanaan Pemasaran: Perencanaan Strategi Pemasaran Usaha Agar
Tepat Guna!
Perencanaan Pemasaran: Perencanaan Strategi Pemasaran Usaha Agar Tepat Guna!
Oleh Juanny/01 December 2021

Share:

8. Merencanakan Penggunaan Marketing Tools
Nah, setelah menentukan target hingga membuat kegiatan perencanaan, kamu bisa mulai
merencanakan marketing tools yang tepat untuk mewujudkan strategi pemasaran. Pemilihan
marketing tools disesuaikan dengan tipe strategi marketing apa yang ingin dibangun. Kamu
boleh menentukannya sesuai dengan jenis usaha, tidak harus FOMO, kamu bisa menggunakan
marketing tools yang out of the box agar unik dan menyita perhatian konsumen.

Beberapa marketing tools yang bisa digunakan:

Sosial media: Instagram, Facebook, Youtube, TikTok
Iklan di media cetak seperti koran dan majalah
Mailchimp: aplikasi pembuat email marketing untuk menyebar informasi promo dan diskon
SociaBuzz: website pencari influencers atau KOL Contoh Perencanaan Pemasaran
Pasti tidak sedikit dari kamu yang masih berada pada tahap awal pembuatan Perencanaan
Pemasaran dan bingung memilih inspirasinya. Tenang aja, di bawah ini kamu bisa melihat
beberapa contoh Perencanaan Pemasaran perusahaan-perusahaan terkenal.

MENGUMPULKAN INFORMASI DAN
MENCARI PELUANG DI LINGKUNGAN

PEMASARAN

1. Komponen-komponen Sistem Informasi Pemasaran Modern

Tanggung jawab utama untuk mengidentifikasi peruhahan besar yang terjadi
dalam pasar ada pada pemasar perusahaan. Lebih dari kelompok lain dalam
perusahaan, pernasar harus rnenjadi penelusur tren dan pencari peluang. Walaupun
setiap manajer dalam sebuah organisasi perlu mengobservasi lingkungan luar,
pemasar memiliki dua kelebihan: mereka telah mendisiplinkan metode-metode
untuk mengumpulkan informasi dan menghabiskan banyak waktu untuk berinteraksi
dengan para pelanggan dan mengobservasi persaingan.

2. Pencatatan Internal dan Intelijensi Pemasaran

a. Siklus Pesanan Sampai dengan Pembayaran

Inti sistem pencatatan internal adalah siklus pesanan sampai dengan
pembayaran. Perwakilan penjualan, pedagang perantara, dan pelanggan
mengirimkan surat pesanan ke perusahaan. Departemen penjualan mempersiapkan
faktur penjualan dan memberikan beberapa salinannya ke berbagai departemen.
Jenis barang yang persediaannya habis akan dipesan kembali.

b. Sistem Informasi Penjualan

Para manajer pemasaran membutuhkan laporan yang akurat dan
tepat waktu mengenai penjualan terkini.

c. Basis Data, Gudang Data, dan Penggalian Data

Perusahaan dewasa ini mengorganisasi informasi mereka ke basis
data-basis data pelanggan, basis data produk, basis data tenaga penjual, dan
lain-lain dan kemudian menggabungkan data dari-basis data yang
berbeda-bed

d. Sistem Intelijen Pemasaran .

Sistem pencatatan internal memberikan data basil (result data),
sistem intelijen pemasaran mernberikan data kejadian (happenings data).
Sistem intelijen pemasaran adalah seperangkat prosedur dan sumber yang

digunakan oleh para manajer untuk memperoleh informasi harian mengenai
perkembangan di lingkungan pemasaran.
3. Menganalisis Lingkungan Makro
Perusahaan yang berhasil biasanya mengenali dan menanggapi kebutuhan
dan tren yang belum terpenuhi dengan mendapatkan laba. Perusahaan
mendapatkan laba yang sangat besar jika mereka dapat memecahkan salah satu
masalah berikut: penyembuhan kanker, penyembuhan penyakit jiwa secara
kimiawi, penyulingan air laut, makanan bergizi tanpa lemak yang lezat, mobil
listrik yang praktis, dan perumahan yang harganya terjangkau.

4. Lingkungan Makro Utama Lainnya

Kekuatan lingkungan makro lainnya sangat memengaruhi nasib para pemasar.
Di sini kita memandang perkembangan lingkungan ekonomi, budaya sosial, alamiah,
teknologi, dan lingkungan.

a. Lingkungan Ekonomi
Selain orang, pasar juga mensyaratkan adanya daya beli. Daya beli pada
perekonomian bergantung pada penghasilan, harga, tabungan, utang, dan
ketersediaan kredit terkini. Para pemasar harus memperhatikan dengan cermat tren
utama yang memengaruhi pembelian. karena tren-tren itu bisa berdampak besar
pada bisnis, khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang produknya diangkat ke
konsumen yang peka terhadap harga dan berpendapatan tinggi.
b. Lingkungan Sosial Budaya
daya beli diarahkan langsung pada barang dan jasa tertentu serta jauh dari
barang dan jasa lain sesuai selera dan kesukaan orang. Masyarakat membentuk

keyakinan, nilai, dan norma kita. Manusia menyerap, hampir secara tidak sadar,
pandangan dunia yang merumuskan hubungan mereka dengan dirinya sendiri,
dengan sesama, dengan organisasi, dengan masyarakat, dengan alam sekitar, dan
dengan alam semesta.

RISET PEMASARAN
Riset Pemasaran (Marketing Research) adalah sebuah proses yang perlu Anda lakukan
sebelum memulai bisnis maupun usaha. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang
objektif dan akurat untuk selanjutnya dapat dijadikan acuan dalam membuat keputusan. Proses
yang ada meliputi pengumpulan data, observasi, serta pengolahan data yang ada pada objek
penelitian di dunia pemasaran. Baik itu bisnis skala kecil maupun besar, siapa saja bisa
menggunakan riset pemasaran.

Definisi Riset Pemasaran Menurut Para Ahli
Robby Susatyo

Menurut Robby Susatyo, yang dimaksud dengan Riset Pemasaran adalah
upaya mengidentifikasikan secara objektif dan sistematis.

Maholtra

Maholtra sendiri mengartikan riset pemasaran sebagai bentuk kegiatan berupa
pengumpulan, analisis, dan perangkaian informasi yang bertujuan untuk mengambil
keputusan atas masalah yang dihadapi.

Tujuan Riset Pemasaran

1. Evaluating
Bertujuan untuk mengevaluasi strategi pemasaran yang telah diterapkan
sebelumnya. Selain itu Evaluating juga berfungsi untuk mengevaluasi atau me-review
brand positioning dengan cara membandingkan produk kita dengan kompetitor.
Singkatnya, Evaluating bertujuan untuk mengetahui apa yang perlu dievaluasi dari
strategi pemasaran Anda.

2. Understanding
Tujuan yang kedua yaitu understanding. Hal ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman bahwa feedback atau masukan dari konsumen adalah yang paling penting.
Karena sejatinya, perusahaan perlu mengetahui apa kebutuhan konsumen demi
meciptakan produk yang sesuai dengan keinginan mereka. Pada tahap ini, riset yang
dilakukan biasanya berupa kebiasaan konsumen, perilaku, harapan, serta keluhan yang
ada terkait produk.

3. Predicting
Yang ketiga yaitu Predicting, bertujuan untuk memprediksi pasar. Tentunya
tahapan yang satu ini tidak bisa dianggap mudah karena dunia ini penuh dengan
ketidakpastian. Hal ini menjadikan predicting sangat beresiko karena hasil yang ada
cenderung relatif.

Predicting dilakukan ketika perusahaan atau brand ingin menyasar target pasar
dan menyusun strategi pemasaran yang baru.

4. Controlling

Terakhir yaitu controlling yang bertujuan untuk menjaga setiap proses bisnis
yang tengah berjalan dan dilakukan secara reguler untuk mengatasi zero defect.
Beberapa hal yang menjadi acuan dalam tahapan ini antara lain: posisi produk di
hadapan konsumen, tren, serta efektifitas marketing tools yang digunakan, dan lain
sebagainy

Manajemen Pemasaran
Bab 3

PENELITIAN PEMASARAN

DEFINISI PENELITIAN PEMASARAN

Yaitu kegiatan perencanaan, pengumpulan, analisis dan pelaporan yang sistematis dari data atau
penemuan yang relevan dengan situasi pemasarn tertentu yang dihadapi perusahaan. Cakupan yang
luas adalah:
 Pengembangan produk
 Identif ikasi pasar
 Mencari desain yang cocok untuk cakupan penjualan, distribusi, promosi
dan f asilitas pelayanan jual.

DESIGN PENELITIAN PEMASARAN
1. Penelitian Produk
- Analisa biaya, analisa laba, elastisitas harga, analisis permintaan
dan penetapan harga
- Berhubungan dengan desain produk

- Pengembangan produk yang sudah ada
- Peramalan trend dalam pref erensi konsumen sesuai dengan gaya
hidupnya
- Penampilan produk
- Kualitas bahan baku

2. Penelitian Penjualan
Meliputi distribusi, studi kerja dalam distribusi dan studi ekspor dan kondisi Negara lain.
Pengajuan secara menyeluruh terhadap aktif itas penjualan dan perusahaan yang biasanya
dilakukan oleh outlet penjualan/daerah penjualan.

3. Penelitian Konsumen
Meneliti maksud pembelian, kemasan produk dan studi segmentasi.Penelitian tentang perilaku
konsumen mempelajari pengaruh sosial, ekonomi dan psikologi terhadap keputusan pembelian
baik pada tingkat konsumen. Distribusi perdagangan maupun laporan industri.

4. Penelitian Promosi
- Berkenaan dengan pengujian dan pengevaluasian ef ektif itas
berbagai metode yang digunakan dalam mempromosikan barang
dan jasa perusahaan.
- Aktif itas
Ekshibisi, PR, iklan konsumen dan perdagangan, tawaran promosi
spesial.
- Media/sarana
TV, Koran, bioskop, radio, majalah, poster, billboard dan pameran.

METODE PENELITIAN PEMASARAN
1. Eksploratoris Design

- Bersangkutan dengan identif ikasi masalah penelitian yang
sesungguhnya dan mungkin f ormulasi hipotesis yang relevan
untuk pengujian berikutnya.
- Didasarkan atas data yang sudah ditertibkan dapat memberikan
pengetahuan yang cukup memadai untuk keputusan pemasaran
yang harus diambil.

2. Studi Deskriptif
- Berakar pada pengetahuan tentang variable-variabel pemasaran sehingga dapat menghasilkan
inf ormasi khusus. Contoh: perf ormasi produk, pangsa pasar, strategi bersaing dan distribusi.
- Laporannya bersif at deskriptif seperti:
 Permintaan pasar
 Prof il konsumen
 F enomena ekonomi dan industri
 F aktor-f aktoir lain yang merupakan cirri perilaku pasar secara umum, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif .

3. Studi Kasual
- Mengidentif ikasi f aktor-f aktor yang mendasari perilaku pasar
dan mengevaluasi hubungan dengan interaksinya
- Analisis pasar dengan segmentasi pasar.

MENYUSUN RENCANA PENELITIAN P EMASARAN
1. Sumber data: data sekunder dan data primer
2. Pendekatan riset:
- Observasi yaitu dengan cara mengamati pelaku dan keadaan
yang relevan.
- Kelompok terf okus yaitu kumpulan dari 6-10 orang yang
diundang untuk menghabiskan waktu beberapa jam dengan moderator terlatih untuk membahas

suatu produk, jasa, organisasi atau satuan pemasaran lainnya.
- Survey yaitu studi untuk mempelajari pengetahuan, keyakinan, pref erensi, kepuasan masyarakat
dan lain-lain serta untuk mengukur besarnya dalam populasi.
- Experiment yaitu kegiatan yang mengharuskan penyelesaian kelompok subyek yang sesuai,
menghubungkan dengan mereka dengan perlakuan, dan menguji apakah ada perbedaan tenggapan
yang diamati signif ikan secara statistik.
3. Instrumen riset - Quisioner
Pertanyaan tetutup yaitu daf tar pertanyaan yang sudah ditentukan sebelumnya semua jawaban
yang mungkin dan responden memilih jawaban yang telah disediakan.
4. Rencana pengambilan sample
-Unit pengambilan sample (siapa yang akan disurvei, who, how, many, how)
- Ukuran sample (beberapa orang yang harus disurvei)
- Prosedur pengambilan sample (prosedur pengambilan sample)
5. Metode kontrak
Bagaimana subyek harus dihubungi, apakah melalui surat, telpon, secara pribadi (rumah, tempat
kerja).

METODE PENGAMBILAN CONTOH/SAMPEL
Pengambilan contoh (sampling) adalah suatu proses pemilihan satu bagian (contoh) yang
representative dari suatu populasi. Metode ini berperan agar:
- Penemuan hasil penelitian tersebut bisa digeneralisasikan terhadap populasi
bila sampelnya dipilih dengan cara yang tepat, sehingga penelitian tersebut
dapat dievaluasi secara obyektif .
Secara umum, metode pengambilan contoh yang diinginkan harus mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti.
2. Prosedur sederhana sehingga mudah dilaksanakan.
3. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya
tertentu.
4. Merupakan penghematan dalam waktu, tenaga dan biaya.

Bab 4

Perilaku Konsumen
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Gerald Zaldman dan Melanie Wallendorf (1979:6) menjelaskan bahwa : “Consumer behavior are
acts, process and social relationship exhibited by individuals, groups and organizations in the
obtainment, use of , and consequent experience with products, services and other resources ”
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu,
kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai
suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber- sumber lainya.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
F aktor-f aktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :

Faktor individu
MOTIVASI dan KEBUTUHAN
Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri
muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya
dirasakan dengan yang sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong
seseorang untuk melakukan tindakan memenuhi kebutuhan tersebut. Inilah yang disebut dengan
MOTIVASI.

Kebutuhan yang diarasakan/f elt needs seringkali dibedakan berdasarkan kepada manf aat yang
diharapkan dari pembelian dan dan penggunaan produk. Pertama adalah kebutuhan utilitarian yang
mendorong orang membeli produk karena manf aat f ungsional dan karakteristik objektif dari
produk tersebut. Misalnya obengmemudahkan dalam membuka dan memasang kembali mur pada
peralatan. Yang kedua kebutuhan ekspresive atau hedonik psikologis seperti rasa puas, gengsi ,
emosi, dan perasaan subjektif lainnya. Misalnya konsumen yang sering memakai dasi di kantor.
Dasi tidak memberikan manf aat f ungsional tetapi memberikan manf aat estetika dan tuntutan
sosial.

KEPRIBADIAN DAN GAYA HIDUP

kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri (inner
psychological characteristics) manusia, perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik
dari masing-masing individu. Perbedaan karakteristik akan mempengaruhi respon individu
terhadap lingkungannya (stimulus) secara konsisten. Perbedaan karakteristik akan mempengaruhi
perilaku individu tersebut. Individu dengan karakteristik yang sama cenderung akan bereaksi yang
relatif sama terhadap situasi lingkungan yang sama. Contohnya seseorang yang senantiasa cepat
menangis ketika mendengar berita sedih pada saat kapan dan dimanapun.

Gaya Hidup didef inisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menggunakan uang dan waktunya.
Berbeda dengan kepribadian lebih menggambarkan karakteristik terdalam yang ada pada diri
manusia. Meskipun berbeda tetapi keduanya saling hubungan. Kepribadian meref leksikan
karakteristik internal dari konsumen sedangkan gaya hidup menggambarkan manif estasi eksternal
dari perilaku seseorang. Contohnya, orang yang berkepribadian pemberani mungkin akan memilih
hobi yang menantang alam, sebaliknya yang kurang berani mungkin akan memilih hobi bermain
bulu tangkis.

PENGETAHUAN KONSUMEN

Pengetahuan konsumen adalah semua inf ormasi yang dimiliki oleh konsumen mengenai berbagai
macam produk dan jasa serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan
inf ormasi yang berhubungan dengan f ungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan konsumen akan
mempengaruhi keputusan pembelian.

Faktor lingkungan
BUDAYA DAN DEMOGRAFI
Budaya merupakan suatu kepercayaan, nilai-nilai dan kebiasaan yang dipelajari seseorang, yang
dapat mengarahkan seseorang tersebut dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Kepercayaan,
nilai-nilai dan kebiasaan itu dapat muncul bila seseorang melakukan interaksi, hubungan dan saling
mempengaruhi dalam berperilaku.
Karakteristik demograf i menunjukkan identitas seseorang bisa berdasarkan usia, agama, suku
bangsa, pendapatan, jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan, lokasi geograf is, dan lain-lain.
Sub budaya merupakan kelompok budaya berbeda sebagai segmen yang dapat dikenali dalam
masyarakat tertentu yang lebih luas dan lebih kompleks.

KELUARGA
Keluarga merupakan dua orang atau lebih yang dikaitkan oleh hubungan darah, perkawinan, atau
pengadopsiam yang tinggal bersama-sama atau terpisah.
Peranan dalam pengambilan keputusan keluarga antara lain:
 sebagai Inf luencer, para anggota keluarga yang memberikan pengaruh pada anggota keluarga
lain untuk mengambil keputusan
dalam pembelian atau tidak membeli suatu produk.
 sebagai gate keeper, para anggota keluarga yang mengontrol arus
inf ormasi
 sebagai decision, anggota keluaga yang menentukan membeli atau
tidak suatu produk
 sebagai buyer, anggota keluarga yang dengan nyata melakukan
pembelian
 sebagai preparer, anggota yang mengubah produk mentah menjadi
bentuk yang bisa dikonsumsi

 sebagai user, anggota keluarga yang menggunakan produk tersebut
 sebagai maintancer, anggota keluarga yang merawat atau
memperbaiki produk
 sebagai organizer, anggota keluarga yang mengatur apakah produk
tersebut bisa dimulai dipakai atau dibuang atau dihentikan

KELAS SOSIAL
Kelas sosial merupakan pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hirarki status kelas sosial
yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan
para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Pendekatan sistematis untuk mengukur kelas social tercakup dalam berbagai kategori yang luas,
berikut ini:
- ukuran subyektif (kelas bawah, menengah-bawah, menengah-atas, atas)
- ukuran reputasi
- ukuran obyektif terdiri dari variabel demograf is atau sosioekonomis
(pekerjaan, pendidikan, penghasilan, konsumsi, tabungan, hutang dan
lain-lain)

Factor Psikologis
PENGOLAHAN INFORMASI / PERSEPSI
Apa yang didengar oleh telinga, apa yang dilihat oleh mata dan apa yang dicium oleh hidung, itulah
yang disebut dengan stimulus. Tidak semua stimulus tersebut semua kita ingat dan simpan dalam
ingatan kita, karena kita sebagai konsumen melakukan proses pengolahan inf ormasi. Stimulus bisa
berbentuk produk, nama merk, kemasan, iklan, nama produsen. Engel, Blackwell and Miniard
menyatakan ada 5 tahap pengolahan inf ormasi yaitu
1. Pemaparan (exposure)pemaparan stimulus, yang menyebabkan konsumen menyadari stimulus
tersebut melalui pancainderanya.
2. Perhatian (attention)kapasitas pengolahan yang dialokasikan konsumen terhadap stimulus yang
masuk
3. Pemahaman (comprehension)  interpretasi terhadap makna stimulus 4. Penerimaan
(acceptance)  dampak persuasif stimulus kepada

konsumen
5. Retensi  pengalihan makna stimulus & persuasi ke ingatan jangka
panjang

Menurut W.B. Dodds Monroe dan Dhruv Grewal, persepsi merupakan hubungan konseptual nilai
yang dirasakan dengan adanya pengaruh harga, merek , nama toko.

KETERLIBATAN
Keterlibatan adalah status motivasi yang menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif dan
perilaku konsumen pada saat mereka membuat keputusan. Contoh: konsumen akan membeli suatu
produk akan menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga untuk berkunjung ke beberapa toko
atau bertanya pada lebih banyak pramuniaga.

PROSES PEMBELAJARAN KONSUMEN
Sebagai seorang konsumen baik dari anak sampai orang tua melakukan proses belajar. Seorang
konsumen yang menyukai produk tertentu, memilih produk tertentu dan loyal terhadap merek
tertentu, merupakan hasil dari suatu proses belajar konsumen. Pemasar perlu memahami
bagaimana konsumen belajar, karena pemasar berkepentingan untuk mengajarkan konsumen agar
konsumen bisa mengenali iklan produknya, mengingatnya, menyukainya dan membeli produk
yang dipasarkan.
Proses belajar perilaku terbagi atas:
1. Proses belajar classical conditioning adalah suatu teori belajar yang
mengutarakan bahwa makhluk hidup baik berupa manusia atau binatang adalah makluk pasif yang
bisa dijarkan perilaku tertentu melalui pengulangan (conditioning/repetition)
2. Proses belajar instrument conditioning/operant conditioning adalah proses belajar yang terjadi
pada diri konsumen akibat konsumen menerima imbalan yang positif atau negatif (reward) karena
mengkonsumsi suatu produk sebelumnya.

3. Proses belajar vicarious learning/observational or social learning adalah proses belajar yang
dilakukan oleh konsumen ketika ia mengamati tindakan dan perilaku orang lain dan konsukuensi
dari perilaku tersebut.

SIKAP KONSUMEN
Sikap konsumen adalah f aktor penting yang akan mempengaruhi konsumen. Konsep sikap sangat
terkait dengan kepercayaan dan perilaku. Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang
suatu obyek apakah disukai atau tidak.
Sikap ditujukan pada konsep: (a) obyek (f isik, social,pemasaran) dan (b) perilaku terhadap obyek
(tindakan masa lalu dan tindakan masa depan). F aktor-f aktor yang mempengaruhi pembentukan
sikap antara lain:
a) pengalaman pribadi
b) pengaruh keluarga dan teman-teman
c) direct marketing
d) media masa
e) karakteristik individu

Bab 5

SEGMENTASI , POSITIONING , DAN TARGETING

1. SEGMENTASI
Pembahasan pertama dari strategi digital marketing STP dimulai dari tahap
pertama terlebih dahulu yaitu segmenting atau menentukan segmentasi pasar. Apa
itu segmentasi pasar?

Segmentasi pasar merupakan tahapan di mana Anda menentukan segmen pasar
yang hendak Anda jadikan taget strategi pemasaran ini. Di tahap segmenting, Anda
harus membagi pasar dan melakukan pemetaan konsumen sesuai dengan
karakteristik, gaya hidup, dan ketertarikan mereka. Maksud dari pemetaan ini adalah
pebisnis harus melakukan identifikasi segmen terlebih dahulu tentang konsumen
seperti apa yang ideal dan pasti tertarik untuk membeli produk atau jasa yang mereka
tawarkan.

Kesalahan yang sering dilakukan oleh para pebisnis pemula adalah mereka
selalu menargetkan konsumen secara general dengan tujuan untuk meningkatkan
penjualan. Tujuan dari dilakukannya hal tersebut memang tidak salah, namun cara
yang diterapkan malah akan membawa sebuah bisnis menjadi terperosok.

Ketika Anda hanya menentukan konsumen secara general, maka akan ada
banyak waktu, uang, dan tenaga yang terbuang dengan sia-sia dan tentu saja segala
jenis strategi pemasaran tidak akan membuahkan hasil. Lain halnya jika
dibandingkan dengan pebisnis yang sudah membuat segmentasi pasar secara spesifik,
maka mereka dapat membuat sebuah strategi yang terarah dan tentu saja akan lebih
efektif.

Apabila Anda membandingkan hasil penjualan dari pebisnis yang menargetkan konsumen secara
general dengan yang spesifik, maka hasil penjualan yang lebih tinggi tentu akan didapatkan oleh
pebisnis yang menentukan segmentasi pasar secara spesifik. Kegiatan promosi yang dilakukan
secara general memang dapat dilihat oleh lebih banyak orang, namun tidak semua orang yang
melihat promosi tersebut akan langsung tertarik untuk melakukan transaksi pembelian.

Di lain sisi, ketika Anda membuat kegiatan promosi yang spesifik sesuai dengan segmentasi
pasar yang sudah ditentukan, maka konsumen akan merasa bahwa kegiatan promosi tersebut
langsung ditujukan kepada mereka.

Untuk menentukan segmen pasar dengan tepat, Anda dapat membagi pasar ke dalam

3 jenis segmentasi yang paling umum digunakan, yaitu:

 Segmentasi Demografis: Segmentasi ini untuk menentukan kelompok

konsumen yang akan dituju berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat

pendidikan, tingkat pendapatan, dan lainnya. Anda perlu memahami
terlebih dahulu mengenai bisnis yang dijalankan untuk melihat tipe
konsumen seperti apa yang akan tertarik untuk membeli produk atau
jasa yang dipasarkan.
 Segmentasi Geografis: Segmentasi ini untuk menentukan kelompok
konsumen berdasarkan letak daerahnya. Misalnya, Anda membuka
sebuah kafe di daerah Jakarta Selatan, maka strategi digital
marketing yang disusun dapat ditujukan kepada konsumen yang tinggal
di daerah Jakarta Selatan dan sekitarnya.
 Segmentasi Psikologis: Segmentasi ini untuk menentukan kelompok
konsumen berdasarkan ketertarikan atau minat mereka akan produk
atau jasa yang Anda tawarkan. Sebagai contoh, Anda merupakan
eksportir mainan Gundam sehingga strategi digital marketing yang
dibuat dapat ditujukan kepada para konsumen yang tertarik dengan
Gundam, puzzle, atau mainan rakitan.

Dengan melakukan identifikasi segmen pasar berdasarkan 3 jenis segmentasi
di atas, maka Anda sudah bisa mendapatkan gambaran mengenai target
konsumen yang akan dituju sesuai dengan bisnis yang dijalani. Setelah
melakukan segmenting, Anda bisa melanjutkan ke tahapan proses berikutnya
yaitu targeting.

Targeting

Saat segmentasi pasar sudah ditetapkan, maka selanjutnya Anda perlu
melakukan analisis terhadap target market yang akan dituju. Anda perlu
meninjau kembali apakah segmentasi pasar yang sudah ditetapkan sesuai
dengan realitas lapangan atau tidak.

Di dalam tahapan targeting ini, Anda dapat mempertimbangkan beberapa faktor seperti apakah
segmentasi pasar yang sudah ditetapkan sebelumnya dapat menghasilkan profit yang baik ketika

diterapkan secara langsung atau tidak. Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan apakah
target pasar yang dituju bisa membantu pertumbuhan perusahaan hingga beberapa waktu ke
depan.

Tentu saja, dalam membangun sebuah bisnis, Anda ingin bisnis tersebut dapat berjalan dalam
waktu yang lama, bukan? Maka dari itu, proses targeting ini sangat perlu dilakukan agar Anda
dapat melakukan penjualan kepada target pasar yang tepat.

Untuk melakukan targeting ini juga, Anda dapat menggunakan beberapa strategi, seperti:

Undifferentiated Targeting Strategy: Strategi ini digunakan untuk menganalisa target pasar
dalam skala besar dengan segmentasi yang serupa. Seperti misalnya, jika Anda membuat sebuah
bisnis dengan produk barang yang dapat digunakan oleh masyarakat umum, maka dapat
menggunakan strategi ini untuk dapat membuat strategi digital marketing yang bisa dilihat oleh
banyak audiens.

Differentiated Targeting Strategy: Strategi ini digunakan untuk menganalisa target pasar secara
spesifik, sesuai dengan ketertarikan atau kebutuhan mereka. Strategi ini cocok diterapkan bagi
perusahaan yang memiliki berbagai macam pilihan produk dengan variasi yang beragam agar
konsumen tertarik untuk memiliki seluruh varian produk yang dikeluarkan oleh satu perusahaan
tersebut.

Concentrated Targeting Strategy: Strategi ini digunakan untuk menganalisa target pasar secara
spesifik yang akan membeli salah satu atau beberapa produk tertentu. Jadi, Anda hanya
melakukan pemasaran untuk beberapa produk yang diyakini mampu menarik perhatian
konsumen dan nantinya akan memberikan efek domino kepada produk lainnya tanpa harus
dipromosikan melalui digital marketing.

Custom Targeting Strategy: Strategi ini digunakan untuk menganalisa target pasar yang
memerlukan pendekatan secara individual. Biasanya, Anda dapat melakukan strategi digital
marketing seperti email marketing yang bersifat individual atau tertuju secara khusus kepada satu
konsumen.

Keempat strategi dalam proses targeting ini dapat memudahkan Anda dalam melakukan analisis
target pasar yang akan dituju dengan tepat.

Positioning

Tahapan terakhir dari strategi STP ini adalah proses positioning. Dalam

tahapan ini, Anda perlu melakukan analisis terkait di mana kegiatan promosi

akan dilaksanakan.

Untuk melaksanakan strategi digital marketing, Anda dapat

memilih platform online mana yang sesuai dengan bisnis yang akan

dipromosikan. Anda bisa memanfaatkan berbagai platform online seperti
media sosial, website, hingga marketplace sesuai dengan target pasar mana
yang akan dituju.

Perlu Anda ketahui, setiap platform online memiliki segmentasi pengguna
yang juga berbeda-beda sehingga untuk memasarkan bisnis di dunia digital,
setiap pebisnis harus memahami terlebih dahulu segmentasi pengguna dari
masing-masing platform. Secara umum, dalam menentukan platform
online yang akan dituju Anda dapat menggunakan 2 segmentasi pengguna
yang utama yaitu segmentasi B2C dan juga B2B.

Segmentasi B2C atau Business-to-Customer merupakan segmentasi pasar
yang menuju kepada end user. Biasanya, bisnis yang memiliki segmentasi
B2C ini berada di bidang kuliner, produk kecantikan, alat rumah tangga, dan
produk serta jasa lainnya yang dapat digunakan oleh pelanggan.

Positioning untuk segmentasi B2C ini dapat melalui platform online seperti
Instagram, Facebook, atau TikTok. Ketiga platform online tersebut merupakan
media sosial yang digunakan oleh user untuk keperluan pribadi sehingga
Anda dapat menjalankan strategi digital marketing di sana.

Sedangkan untuk B2B atau Business-to-Business merupakan segmentasi
pasar yang bersifat profesional. Segmentasi ini dikhususkan untuk proses
penjualan yang bersifat kerjasama.

Seperti misalnya, Anda merupakan seorang supplier kayu jati. Maka
segmentasi pasar yang dapat dituju adalah B2B di mana Anda perlu mencari
perusahaan-perusahaan besar yang membutuhkan kayu jati seperti
perusahaan furniture atau bahkan perusahaan arsitek atau desain interior.

Untuk menjalankan strategi digital marketing B2B ini, Anda dapat
memanfaatkan website yang dapat digunakan sebagai wadah informasi mulai
dari data perusahaan hingga showcase produk dan juga review yang
diberikan dari client yang pernah menjalin kerjasama. Selain website, Anda
juga bisa memanfaatkan media sosial seperti LinkedIn yang didesain khusus
untuk aktivitas profesional.

Bab 6

BAURAN PEMASARAN : HARGA

1. TUJUAN PENETAPAN HARGA
Harga bukanlah suatu elemen pelengkap ketika kita memproduksi, namun menetapkan harga
adalah suatu strategi. Harga harus mengandung suatu nilai tertentu (value pricing), yang menjadi
pertimbangan konsumen saat akan membeli, dan sekaligus menjadi alat perang dalam persaingan
pasar. Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayar konsumen atas pembelian atau
penggunaan suatu produk. Harga dari sisi produsen dipengaruhi oleh biaya produksi, biaya
pemasaran, jumlah pesaing dan sasaran konsumen. Harga dari faktor luar dipengaruhi oleh selera
pembeli, daya beli konsumen, permintaan produk, dan harga pesaing. Tujuan penetapan harga:
1. Bertahan (survival). Terjadi saat perusahaan menghadapi persaingan yang ketat dan adanya
perubahan keinginan konsumen. Selama harga yang ditetapkan dapat menutup biaya, maka
perusahaan dapat bertahan dalam pasar.
2. Memaksimalkan keuntungan, dengan cara menetapkan harga tinggi.
3. Memaksimalkan pangsa pasar, dengan cara menetapkan harga terendah. Perusahaan percaya
dengan menetapkan harga terendah, maka hasil penjualan akan maksimal dan menurunkan biaya
produksi.
4. Memaksimalkan harga tertinggi. Terjadi jika terdapat pembeli yang potensial untuk membeli
dengan harga tertinggi, penetapan harga tertinggi tidak menimbulkan persaingan ketat, dan untuk
menimbulkan image yang baik.
5. Pemimpin produk berkualitas, dengan cara menetapkan harga yang lebih tinggi dibandingkan
pesaing.
Secara umum, ada tiga kebijakan penetapan harga:
1. Penetapan harga diatas harga pesaing.
2. Penetapan harga dibawah harga pesaing.
3. Mengikuti harga pesaing.

2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN HARGA
Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga. Berdasarkan hukum

permintaan dan penawaran, maka suatu permintaan yang akan meningkat dapat menaikkan harga
dan permintaan yang turun bisa menurunkan harga.

Menurut Simamorang (2001) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penetapan harga
produk antara lain adalah sebagai berikut:

1. Starting point, situasi pasar yang meliputi permintaan dan persaingan.
2. Faktor pembatas yang terjadi pada biaya penempatan harga, bauran pemasaran, harapan,

perantara, dan faktor lingkungan makro.
3. Aspek manajerial organisasi sebagai faktor yang berwenang dalam menetapkan harga

dalam perusahaan.
Menurut Swastha (1999), menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi harga meliputi:

1. Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku, seperti periode
resesi misalnya inflasi harga naik, defaluasi harga akan turun. Dengan terjadinya nilai rupiah
terhadap nila dollar menyebabkan barang-barang mengalami kenaikan.

2. Penawaran dan permintaan dimana dengan adanya permintaan yang besar terhadap suatu
barang tertentu akan mengakibatkan harga barang tersebut meningkat, sedangkan apabila
penawaran terhadap suatu produk meningkat maka harga akan naik.

3. Elastisitas permintaan dapat juga dikatakan sifat permintaan pasar, sifatnya tidak hanya
berpengaruh pada penetuan harga tetapi mempengaruhi volume yang dijual apabila terjadi
kenaikan harga maka penjualan akan turun dan sebaliknya.

4. Persaingan dimana harga jual suatu barang juga dipengaruhi oleh keadaan yang
persaingan yang ada antara lain persaingan murni, pada persaingan murni banyak penjual
dan pembeli dalam pasar persaingan tidak sempurna yaitu ada barang sejenis dalam pasar
dengan merk yang berbeda-beda. Oligopoli, adanya beberapa penjual menguasai pasar
sedangkan monopoli jumlah penjual yang ada di pasar hanya satu, sehingga penentuan
harga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti permintaan barang yang
bersangkutan, harga barang substitusi atau pengganti, peraturan harga dari pemerintah.

5. Biaya merupakan dasar penentuan harga dalam penentuan harga. Sebab suatu tingkat harga yang
tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian, apabila suatu tingkat harga melebihi
semua biaya akan menghasilkan keuntungan.

6. Tujuan perusahaan, setiap penentuan harga selalu dikaitkan dengan tujuan perusahaan yang
hendak dicapai antara lain: laba maksimum, volume penjualan, penguasaan pasar, kembalinya
modal yang tertanam dalam jangka waktu tertentu.

7. Pengawasan pemerintah, pengawasan ini dapat berupa penentuan harga maksimum dan
minimum, deskriminasi harga, serta praktekpraktek lain yang mendorong atau mencegah
usaha-usaha ke arah monopoli.

3. METODE PENETAPAN HARGA

Metode penetapan harga mengacu pada model yang dapat Anda gunakan untuk menentukan

harga yang tepat untuk produk Anda.

Penetapan harga mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya produksi suatu barang, persepsi

pelanggan tentang nilai dan jenis produknya—misalnya, barang eceran dibandingkan dengan

layanan.

Mereka sering diwakili secara visual pada grafik seperti kurva permintaan. Model penetapan

harga terbaik adalah model yang memaksimalkan pendapatan untuk bisnis khusus Anda, dan

strategi yang Anda gunakan mungkin berbeda antara produk dan dari waktu ke waktu.


Click to View FlipBook Version