PENGAMBILAN DAN PENGUJIAN KEPUTUSAN PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 9 KAB. BANDUNG RUANG KOLABORASI MODUL 3.1. PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH
KELOMPOK 1 we can! Ida Farida Wiarsa SDN Arjasari Barat Anggi Yustiana Dewi SDN Sukamenak 03 Nurlaila Hidayawanti SDN Pamucatan Arjasari Dicky Rahmansyah SMAN 1 Soreang Together
Analisa Pengambilan Keputusan STUDI KASUS Kasus : Ibu Pipih mengajar di Sekolah Dasar kelas I.B, dan memiliki anak didik dengan kebutusan khusus (ABK). Sehingga pada suatu waktu Ibu Pipih merasa tidak sanggup lagi untuk membina siswa ABK tersebut karena usia Bu Pipih yang sudah mendekati Usia Pensiun dan meminta Orangtua Muridnya untuk menyekolahkan ke SLB. Orang tua siswa ABK menolak dan ingin tetap menyekolahkan anak di Sekolah Dasar tersebut, sehingga terjadi diskusi antara Kepala Sekolah, Orang Tua, dan Ibu Pipih dimana Ibu Pipih tetap pada pendiriannya, beliau tidak mau menerima siswa ABK tersebut di Kelasnya. Kepala Sekolah akhirnya memanggil guru kelas lainnya pada tingkat yang sama, yaitu Ibu Ida guru kelas I.A di Sekolah Dasar tersebut kemudian berdiskusi dan meminta Ibu Ida untuk menerima siswa ABK tersebut di kelasnya, akhirnya tanpa berpikir panjang Ibu Ida menerima siswa ABK tesebut dengan mengesampingan segala resiko yang mungkin muncul dan berpengaruh terhadap pekerjaannya ataupun kondisi anak-anak lain di kelasnya nanti. Kasus dialami oleh salah satu anggota kelompok yaitu Ibu Ida dan telah diambil keputusan atas kasus tersebut.
Analisa dan Pengujian atas Keputusan yang telah diambil Nilai Bertentangan Keadilan Kepedulian Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, termasuk anak-anak yang memiliki keterbatasan atau yang berada dalam kondisi kurang beruntung, berhak mendapatkan pendidikan, terutama pendidikan Sekolah Dasar. Kepedulian terhadap rekan sejawat yang sudah mendekati masa pensiun pada usianya saat ini sehingga tidak dapat memberikan pelayanan maksimal terhadap siswa ABK
Fakta Relevan dan Keterlibatan Personil Fakta Ibu Pipih sudah di masa usia mendekati purna bakti, 1. Orang tua tidak mau memindahan siswanya ke Sekolah Luar Biasa (SLB), 2. Sekolah wajib melaksanakan pendidikan Inklusif, 3. 4.Hanya terdapat 2 kelas tingkat 1 di Sekolah Keterliba tan 1.Siswa ABK dan Orangtuanya 2.Ibu Guru Pipih 3.Kepala Sekolah 4.Ibu Ida dan Siswa Kelasnya
Pengujian Benar Salah Uji Legal Uji Regulasi Uji Intuisi Uji Publikasi Tidak ada pelanggaran hukum pada situasi yang dihadapi di dalam kasus ini. Kode Etik Profesionalisme Guru (Diskriminatif) Pasal 31 Ayat (1) UU Sisdiknas PP Nomor 19 Tahun 2005 SNP Sekolah belum siap dengan siswa ABK, tidak ada Guru yang diberikan pelatihan sebelumnya. Kepala Sekolah seharusnya memberikan pembinaan terhadap Guru yang menolak siswa ABK. Tidak nyaman, karena keputusan tersebut jika sudah viral seperti dua mata pisau yang akan berdampak negatif pada diri ibu Ida dan Ibu Pipih. Keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini ? meminta guru lain di tingkat yang sama untuk menerima siswa ABK tsb. 1.memberikan pelatihan kepada seluruh Guru dalam memberikan pelayanan pendidikan terhadap siswa ABK. 2.memberikan pembinaan kepada Ibu Pipih. 3.
DILEMA ETIKA Paradigma Jangka pendek lawan jangka panjang Paradigma Keadilan lawan Rasa Kasihan Jangka Pendek : Kepala Sekolah dan Ibu Ida dengan pertimbangan saat itu untuk menyelamatkan agar siswa ABK tidak putus sekolah maka memutuskan untuk memindahkan siswa ke Kelas I.A Jangka Panjang : Bagaimana dengan masa depan siswa ABK ketika sudah berada di kelas 2, dan tidak bersama ibu Ida sebagai Guru Kelasnya. Bagaimana dengan kondisi siswa di kelas I.A dengan adanya siswa ABK tersebut. Keadilan : Semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan pendidikan, tidak boleh terjadi diskriminasi dalam proses pendidikan. Rasa Kasihan : Ada rasa kepedulian dari Kepala Sekolah dan Ibu Ida terhadap rekan kerjanya yaitu Ibu Pipih, melihat kondisi Ibu Pipih yang tidak muda lagi, dan akan memasuki masa usia pensiun, sehingga memaklumi dengan tindakan Ibu Pipih yang sudah tidak sanggup membimbing siswa ABK.
PRINSIP RESOLUSI Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) Berpikir BerbasisRasa Peduli (Care-Based Thinking) Dari 3 prinsippenyelesaian dilema, Prinsipyang digunakanadalah Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) Karenakeputusanyangakan diambil adalahkeputusanyangterbaikuntuksemua pihak.
Keputusan yang mungkin menjadi alternatif dan kreatif dalam menyelesaikan Kasus yang terjadi antara lain : Sebelum memutuskan, Ibu Ida memberikan pengertian terlebih dahulu kepada anak-anak kelasnya agar ketika siswa ABK masuk di kelas I.A, semua siswa dapat merasakan kenyamanan tanpa terkecuali. 1. Guru kelas pada tingkat selanjutnya, misal guru kelas 2, 3, 4, 5, dan 6, diikutsertakan dalam diskusi sebelum mengambil keputusan, agar permasalahan ini tidak terulang di tingkat selanjutnya, semua Guru ikut berperan dalam memberikan pelayanan pendidikan yang berkesinambungan kepada siswa ABK tersebut. 2. Kepala Sekolah mengadakan pelatihan terhadap Guru-guru untuk membimbing siswa ABK. 3. Melakukan Psikotest oleh ahli, apakah siswa ABK tersebut dapat terus bersekolah di Sekolah Umum, atau harus bersekolah di Sekolah Luar Biasa. 4. Investigasi Opsi Trilema
KEPUTUSAN Ibu Ida atas kesadaran sendiri pada saat itu mengambil keputusan untuk menerima siswa ABK tersebut di kelasnya, yaitu kelas I.A. Dengan dasar bahwasannya semua anak berhak mendapatkan pelayanan pendidikan, dan melihat kondisi Ibu Pipih yang usia nya sudah mendekati masa purna bakti, tentu dengan kondisi fisik dan psikologisnya pasti akan merasa kesulitan dalam memberikan pelayanan optimal terhadap anak ABK tersebut, maka bu Ida pun berusaha memposisikan dirinya, andai ada pada posisi bu Pipih mungkin ia pun akan merasakan hal yang sama.
REFLEKSI Kepala Sekolah dan Ibu Ida telah membuat keputusan yang sesuai dengan unsur keberpihakan pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan dan siap bertanggung jawab dengan segala konsekuensi yang akan muncul dari keputusan yang telah dibuat.
Thank You! Do you have any questions for Us? Guru Penggerak... Tergerak... Bergerak... Menggerakkan...