3.2.a.10. Aksi Nyata - Pemimpin dalam Pengelolaan
Sumber Daya di SDIT Al Istiqomah
Kelapa Dua - Tangerang
Heni Dyanarti
CGP_Angkatan 3
Kab. Tangerang
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mempraktikkan pengetahuan dan keterampilannya
tentang pengelolaan sumber daya yang memanfaatkan pendekatan Pengembangan
Komunitas Berbasis Aset
SDIT Al Istiqomah Kelapa Dua - Tangerang
Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu
memetakan 7 aset sumber daya di sekolah yang
terdiri atas aset manusia,aset sosial,aset fisik,
finansial, politik, lingkungan, dan agama budaya.
Pemetaan aset berpedoman pada prinsip Asset
Based Thinking atau berpikir berbasis aset untuk
memaksimalkan potensi yang ada di sekolah.
Untuk memaksimalkan potensi yang ada
disekolah seorang pemimpin pembelajaran harus
menggunakan manajemen perubahan
menggunakan perubahan Inkuiri Apresiatif model BAGJA atau 5 D sebagai cara menginisiasi
sebuah perubahan positif berdasarkan aset yang ada untuk tujuan pembelajaran yang berpihak
kepada murid.Dalam aksi nyata modul 3.2 ini,saya akan melakukan pemetaan terhadap aset
sekolah,berdasarkan aset tersebut,saya bersama komunitas sekolah merancang sebuah
perubahan yang bertujuan mengembangkan kepemimpinan murid dengan adanya program
sekolah adiwiyata maka kami dengan kmunitas akan melaksanakan program pembelajar
kontekstual berbasis lingkungan.
A. Latar Belakang
Aset atau sumber daya hal baku dalam menunjang kemajuan sekolah,untuk itu saya mencoba
bersama dalam memetakan dan mengelola aset yang ada menggunakan pendekatan Inkuiri
apresiatif model BAGJA,dengan model ini akan memaksimalkan manfaat aset bagi ekosistem
sekolah dan mendukung pembelajaran kontekstual berbasis lingkungan.
Lingkungan sekolah adalah ruang yang sangat berharga bagi penghuninya khususnya murid
dan guru,wellbeing murid akan terbentuk manakala proses pembelajaran murid sangat
menyenangkan didukung lingkungan sekolah yang bersih dan rapi.Saya bersama komunitas
sekolah berupaya melakukan inisiasi perubahan berpedoman pada prinsip murid sebagai agen
perubahan,sehingga siswa dengan kesadaran sendri tergerak dan bergerak dengan bimbingan
guru menjadi agen perubahan bagi lingkungan sekolah yang bisa murid merasa
nyaman,mewujudkan impian murid belajar dengan bahagia.
B. Tujuan
Pemetaan dan pengelolaan aset atau sumber daya dilakukan untuk meningkatkan kemajuan
sekolah, baik kuantitas maupun kualitas, meningkatkan kebahagiaan, kesenangan, kenyamanan
murid “Well-being”, mewujudkan kepemimpinan murid, sekolah yang berpihak pada murid
menuju profil pelajar pancasila, sehingga sekolah mempunyai harapan peningkatan kualitas
pendidikan secara umum.
C. Tolak Ukur
Tolak ukur perubahan di sekolah saya adalah tercapainya suasana sekolah yang
menyenangkan, nyaman dan tercapainya kualitas pembelajaran yang lebih berpihak kepada
murid sesuai profil pelajar Pancasila.
D. Dukungan yang dibutuhkan
Aksi nyata ini diperlukan adanya kolaborasi dan kerjasama semua aset sekolah khususnya aset
manusia,Kepala sekolah,teman sejawat,murid,tenaga kepegawaian,komite sekolah,orang tua
murid,dukungan sarana prasarana,aset finansial dan semua komunitas terlibat baik aktif
maupun pasif.
E. Linimasa Tindakan Yang akan dilakukan
Dalam melaksanakan aksi nyata ini saya menggunakan prosedur BAGJA antara lain:
1. Buat pertayaan : Meminta murid untuk menggali cita-cita dan harapan tentang sekolah
impian kita dengan inventarisi potensi dan kekuatan yang dimiliki komunitas
sekolah.Contohnya : Apa yang bisa kita lakukan untuk membuat belajar lebih
menyenangkan?
Hasil tahapan : Bagaimana memanfaatkan ruang hijau yang ada dilingkungan sekolah
bisa berdaya guna?.Bagaimana cara meningkatkan kepemimpinan murid dalam hal
pengelolaan ruang hijau dikelas maupun lingkungan sekolah ?
2. Ambil Pelajaran : Mengindentifikasikan hal-hal yang diinginkan
murid,contohnya,pengalaman menyenangkan yang pernah murid alami dengan belajar
di luar ruang kelas.
Hasil tahapan : Guru dan murid menyusun kesepakatan kelas masalah tata tertib dalam
kegiatan pembelajaran di ruang terbuka secara sadar,bertanggung jawab.
3. Gali mimpi : mengali pertanyaan ke siswa untuk mengetahui pendapat,aspirasi
murid,perasaan tentang sekolah impian yang bersih dan rapi bebas dari
sampah.Contohnya : Seperti apa sekolah yang menyenangkan ? Bagaimana perasaan
belajar di luar ruangan?
Hasil tahapan : Murid dan wali kelas melakukan kegiatan pembelajaran berbasis
lingkungan dengan tertib, dan disiplin serta bertanggung jawab. Murid sudah
merealisasi impian dengan pembelajaran kontekstual berbasis lingkungan dengan tetap
memperhatikan dan menjaga sekolah yang bersih,rapi dan nyaman
4. Jabarkan Rencana : membuat capaian yang nyata atau relistis misalkan langkah-
langkah untuk meningkatkan potensi yang dimiliki siswa sehingga siswa terlibat aktif
dalam proses belajar mengajar.
Hasil Tahapan : Murid berkolaboasi dengan warga sekolah telah melaksanakan rencana
aksi dari Melatih siswa agar dapat berpikir kritis dan terampil dalam memproses
pengetahuan agar dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan
orang lain serta Pembelajaran yang dialami siswa lebih bermakna.
5. Atur Eksekusi atau Deliver : Menyusun tim kerja, contoh : setiap kelas terdapat ketua
kelompok belajar.
Hasil tahapan : adanya koordinasi penanggung jawab pelaksana program,adanya yang
memonitor,mengevaluasi jalannya program pembelajaran kontekstual berbasis
lingkungan supaya saling bekerja sama dan berkolaborasi.
Feeling atau Perasaan
Perasaan yang dirasakan saat melaksanakan aksi nyata ini antara lain menyenangkan bisa
menumbuh kembangkan kepemimpinan murid,mengelola sumber daya atau aset yang dimiliki
sekolah,melatih murid melakukan perubahan-perubahan sesuai impian dan harapan murid
tentang sekolah yang menyenangkan dan bermakna.
Finding atau Pembelajaran
Berpikir berbasis aset atau asset based thinking memberikan pembelajaran baik guru maupun
murid sebuah perubahan dari belajar yang hanya di dalam ruangan dan menjadi belajar yang
menyenangkan dan bermakna. Guru sejatinya menuntun,memfasilitasi murid agar
mendapatkan hal yang bermanfaat untuk bekal dalam hidup bermasyarakat.
Future atau Penerapan ke depan
Sebagai pemimpin pembelajaran haruslah bisa memetakan 7 aset atau sumber daya yang ada
di sekolah dan mengelola aset atau sumber daya yang ada untuk kepentingan pembelajaran
yang berdampak pada murid.Aksi nyata pengelolaan aset sekolah bisa saya terapkan secara
konsisten dalam membuat sebuah perubahan dari sekolah yang kurang menyenangkan menjadi
sekolah yang dirindukan dan menyenagkan bagian dari budaya positif warga sekolah.Hal yang
tidak kalah penting adalah mengubah pola pikir khususnya tenaga pendidik dari pemikiran
lama yang cenderung negatif,berbasis kekurangan,dan kelemahan ke arah pola pikir positif
yang berbasis pada kekuatan yang akan membuka harapan dan impian bagi murid kita.
Dokumetasi kegiatan
kordinasi dengan kepala sekolah
Lingkungan sekolah/ aset
yang digunakan
Proses kegiatan pembelajaran kontekstual berbasis lingkungan
pemanfaatan bahan alam dari lingkungan dalam proses pembelajaran