Teks Artikel Gandeng Dinas Kesehatan, Polri dan Koramil Gelar fogging dan Distribusi Abate dalam Upaya Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Wilayah Sumber Sari Dinas Kesehatan Lakukan Gotong Royong, Fogging Dan Membagikan ABATE Gratis Di Kampung Sumber Sari Kecamatan Barong Tongkok. SENDAWAR – Seiring ditetapkannya Kubar Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD). Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Barat menggelar Kegiatan Gotong Royong,
Fogging dan Membagikan ABATE gratis, dalam rangka memberantas sarang nyamuk, Selasa (30/1). Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kubar Weda S KM M Si, menjelaskan kenapa kegiatan tersebut dilaksanakan di Kampung Sumbersari Kecamatan Barong Tongkok, karena di Sumbersari kasus DBD cukup tinggi dan hampir setiap hari terjadi kasus DBD. Dalam kegiatan tersebut Dinas kesehatan bekerjasama dengan BPBD, TNI Polri, Kecamatan Barong Tongkok, PKM Barong Tongkok, Aparat kampung Sumbersari serta masyarakat. Dalam upaya menyikapi merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengancam masyarakat Kabupaten Kutai Barat, Polres Kutai Barat melalui Kapolsek Baring Tongkok telah menginisiasi kegiatan gotong royong pemberantasan sarang nyamuk. Pada hari Selasa tanggal 30 Januari 2024 pukul 09.00 WITA, kegiatan ini dilaksanakan di Halaman Kantor Kepala Kampung Sumbersari, Kecamatan Barong Tongkok 30 Januari 2024 Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, antara lain Kabid P2P Dinkes Kutai Barat, Kabid PK BPBD Kutai Barat, petinggi kampung, mewakili kepala puskesmas, mewakili Danramil, mewakili Kapolsek Barong Tongkok, personil Polsek Barong Tongkok, personil Koramil Barong Tongkok, pegawai Puskesmas Barong Tongkok, dan masyarakat Kampung Sumbersari. Rangkaian kegiatan dimulai dengan apel pembukaan yang dipimpin oleh Kabid P2P Dinkes Kutai Barat, Weda, SKM., M. Si. Dalam arahannya, beliau menyampaikan urgensi pemberantasan sarang nyamuk sebagai respons atas merebaknya kasus DBD di wilayah tersebut. Kabid P2P Dinkes juga menginformasikan tentang kegiatan penyemprotan fogging yang telah dilakukan sebelumnya di Kampung Sumbersari dan rencana untuk melaksanakan lagi minggu depan. Selanjutnya, dilaksanakan kegiatan pemberantasan nyamuk dengan cara pemberian abate di penampungan air yang ada di sekitar kampung. Personil Polsek Barong Tongkok dan Koramil Barong Tongkok bersama-sama turun langsung ke lapangan untuk membantu masyarakat dalam kegiatan ini. Kegiatan ditutup pada pukul 11.00 WITA dengan situasi yang aman dan kondusif. Kerjasama antara Polri dan Koramil dalam upaya pemberantasan DBD ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menekan penyebaran penyakit tersebut di Kabupaten Kutai Barat. Dalam kesempatan yang sama Weda menuturkan, kasus DBD tertinggi saat ini berada di 6 Kecamatan yakni di Kecamatan Barong Tongkok, Sekolaq Darat, Melak, Jepang, Muara Lawa dan Kecamatan Bentian Besar. “Untuk Kecamatan Bentian Besar juga ditetapkan KLB
bukan berarti kasusnya sangat tinggi tetapi dikarenakan adanya kasus kematian akibat DBD di Dilang Puti,” ungkap Weda. Perlu diketahui sampai saat ini jumlah kasus/penderita DBD di Kubar sebanyak 139 orang, oleh karena itu gerakan pemberantasan dimulai dari kampung Sumbersari karena salah satu kasus tertinggi di Kubar berada di kecamatan Barong Tongkok yakni di kampung Sumber sari. “Kita targetkan di minggu pertama Februari kasus DBD bisa turun, sekali lagi Dinas Kesehatan Kubar menghimbau kepada seluruh pihak untuk bersama-sama untuk sadar dan melihat apakah dirumah ada jentik nyamuk, jika ada lakukan tindakan 3M Plus, jika didalam bak mandi lakukan pengurasan, mengubur barang bekas yang bisa menampung air, dan jika bak tidak bisa dikuras beri ABATE,” kata Weda. Selanjutnya Weda juga menyampaikan dalam pemberantasan sarang nyamuk Dinas Kesehatan juga melakukan Fogging, Pembagian ABATE secara gratis kepada warga masyarakat. “Ingat Dinas Kesehatan/Puskesmas tidak menjual ABATE jika ada pihak yang menjual ABATE, tentunya pihak luar bukan dari Pemerintah,” tegas Weda. Warga juga diharapkan membuka diri dan bisa ikut sama-sama bekerja jangan hanya menonton, dan kegiatan gotong royong jangan hanya dilakukan hari ini saja tetapi warga diharapkan bisa melakukan pembersihan di lingkungan rumah masing-masing setiap hari. Pananganan DBD menurut Faustinus harus dilakukan dengan cara yang tepat yakni dengan pola 3M-Plus. Yaitu menutup dan menguras tempat-tempat penampungan air Seperti bak mandi, penampungan air umum, tempat minum burung dan mendaur ulang barang bekas serta menghindari gigitan nyamuk. ”Antara lain menggunakan lotion anti nyamuk, menyemprot racun nyamuk, menggunakan kelambu, menghilangkan tempat hinggap nyamuk, menaburkan abate pada penampungan air yang sulit dibersihkan serta fogging atau pengasapan”, pesan mantan kepala Dinas Pemberdayaan Kampung tersebut. Dia juga mengimbau masyarakat untuk proaktif membawa keluarga yang terserang penyakit seperti demam, panas tinggi dan pilek ke puskesmas, klinik atau rumah sakit terdekat. Karena saat ini Fasilitas kesehatan juga siaga 1x24 jam.