3.3.a.8. Koneksi AntarmaterivModul 3.3
Pengelolaan Program Yang
Berdampak Positif Pada Murid
Ririn Andriayani
SMAN 1 Soko
CGP A-5 Kab. Tuban
1.Bagaimana perasaan anda setelah mempelajari modul ini?
Perasaan saya setelah mempelajari modul 3.3 tentu sangat senang dan bahagia,
karena disini saya belajar modul terakhir dan banyak hal yang menarik, seperti
ketika kita memiliki sebuah program atau ide akan sebuah program yang akan
dikembangkan disekolah haruslah bermula dari pemetaan aset atau sumber daya
di sekolah, barulah sebuah program akan lebih terarah, memiliki tingkat
kesuksesan dan keberhasilan yang tinggi.
Setelah melakukan pemetaan terhadap aset atau sumber daya sekolah barulah
sebuah program yang berdampak pada murid bisa direncanakan berbasis aset yang
ada. Berikut adalah 4 alat bantu yang membantu dalam merencanakan sebuah
program yang berdampak pada murid di sekolah: Tahapan Bagja, 7 aset atau modal,
Tipe resiko, 12 pedoman MELR.
2. Apa intisari yang anda dapatkan dari modul ini?
Modul 3.3 merupakan modul terakhir dari rangkaian modul dalam Diklat calon guru
penggerak, yang berhubungan dengan praktik di lapangan, yaitusuatu program yang
berdampak pada murid guna meningkatkan keberpihakan pada murid, dengan
menguatkan aset yang dimiliki sekolah, mengajarkan murid mendorong
kebermaknaan/komitmen dan mengimplementasikan kepemimpinan murid secara
kontekstual.
Kepemimpinan murid adalah bagaimana murid mengambil peran aktif dalam pendidikan.
Kepemimpinan murid itu mengacu pada tiga hal penting yaitu:
1.voice, memberikan kesempatan murid untuk bersuara/menyampaikan pendapatnya
2.chice, memberikan kesempatan murid untuk mengkonsep program kegiatan maupun
penyusunan struktur kegiatan
3.ownership, memberikan kesempatan murid untuk menjalankan rangkaian kegiatan
sesuai dengan arahan dari guru.
3. APA KETERKAITAN YANG DAPAT ANDA
LIHAT ANTARA MODUL INI DENGAN
MODUL_MODUL SEBELUMNYA?
MODUL 1.1 - FILOSOFI KHD
Peran guru adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada murid,
sehingga mereka bisa selamat dan bahagia sebagai individu masyarakat.
Dalam mengelola program yang berdampak pada murid haruslah menitik
beratkan pada keterlibatan murid dan berorientasi pengembangan potensi
(kodrat anak), mengembangkan keterampilan atau kepemimpinan dalam diri
murid sehingga bermanfaat untuk mereka baik sebagai individu maupun
kehidupan bermasyarakat. Dalam modul ini juga penghambaan pada murid
lebih ditekankan pada bagaimana melihat murid sebagai pribadi yang utuh,
dan menuntun murid sesuai kodratnya dengan mengelola program-program
yang berdampak pada murid.
MODUL 1.2 - Nilai & Peran Guru Penggerak
Menitik beratkan pada dasar nilai atau pedoman seorang guru dalam
pengelolaan program yang berdampak pada murid. Nilai-nilai mandiri,
reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid merupakan
nilai-nilai yang harus di pedomani dalam menyusun program yang
berdampak pada murid. salain itu guru penggerak tidak hanya
berperan sebagai pemimpin dalam pembelajaran di kelas, namun
memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin dalam hal pengelolaan
program yang berdampak pada murid di sekolah.
MODUL 1.3 - Visi Guru Penggerak
Dalam merencanakan dan mengelola program yang berdampak pada
murid dilakukan dengan menggunakan pendekatan inkuiri Apresiatif
model BAGJA, dengan terlebih dahulu memetakan aset atau sumber
daya sekolah, dan mengembangkan aset atau potensi yang bisa
dikembangkan untuk merencanakan program yang berdampak pada
murid.
MODUL 1.4 - Budaya Positif
Membiasakan komunikasi dua arah dan nilai-nilai pendidikan karakter
untuk mundukung terlaksananya program sekolah yang berdampak
pada murid.
MODUL 2.1 - Pembelajaran Berdiferensiasi
Merupakan metode pembelajaran yang berpihak pada murid karena
berdasarkan pada pemetaan kebutuhan belajar anak yang beragam.
Pemetaan kebutuhan belajar anak menjadi dasar guru dalam
mengelola program yang berdampak pada murid, karena kekuatan
anak yang beragam menjadi aset atau modal melakukan diferensiasi
program yang berdampak pada murid dan sesuai dengan kebutuhan
murid.
MODUL 2.2 - Pembelajaran Sosial Emosional
Merupakan metode pembelajaran tentang bagaimana mencapai
tujuan pendidikan, mengantarkan anak-anak mencapai kebahagiaan
dan keselamatan dengan mengembangkan aspek sosial emosional
pada diri anak. Tehnik mindfulness menjadi strategi pengembangan
lima kompetensi sosial emosional yang didasarkan pada keberpihakan
pada murid dan dilakukan untuk tujuan sebesar-besarnya memiliki
dampak positif pada anak-anak.
MODUL 2.3 - Coaching untuk supervisi akademik
Merupakan sebuah tehnik atau strategi seorang pemimpin
pembelajaran dalam menuntun murid, untuk menggali potensi anak
dan memaksimalkannya. Coaching memberikan kesempatan murid
berkembang dan menggali proses berfikir pada diri. Dalam
pengelolaan program yang berdampak pada murid, maka coaching
dapat digunakan sebagai strategi untuk mengembangkan sumber
daya murid, mengembangkan kepemimpinan murid, menggali potensi
murid untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu keselamatan dan
kebahagiaan murid yang setinggi-tingginya.
MODUL 3.1 Pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai
kebajikan sebagai pemimpin
Seorang guru dibekali dengan pengetahuan bagaimana mengambil
keputusan. Keputusan yang diambil harus dengan alasan
keberpihakan pada murid. Dasar, Prinsip serta paradikma atau nilai
dalam pengambilan keputusan hendaknya bisa mendukung dan tetap
dipegang teguh dalam mengambil keputusan terutama yang
berhubungan dengan dilema etika dalam pengelolaan program yang
berdampak pada murid.
MODUL 3.2 Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya
Seorang pemimpin harus mulai melakukan pemetaan aset (Modal
Manusia, Modal Sosial, Modal Fisik, Modal Lingkungan/alam, Modal
finansial, Modal Politik, Modal Agama dan budaya) yang ada disekolah
untuk dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, sehingga paradikma
berfikir haruslah melihat segala sesuatu dengan sisi yang positif atau
berbasis aset. Dengan berfokus pada apa yang kita miliki/aset maka
pengelolaan program yang berdampak pada murid dapat terencana
dengan baik.
4. Setelah melihat keterkaitan antara modul 3.3
dengan modul-modul lainya jelaskanlah perspektif
anda tentang program yang berdampak positif pada
murid. Bagaimana seharunya program-program atau
kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan,
dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat
berdampak positif pada murid?
Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah
harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar
program-program tersebut dapat berdampak positif pada
murid?
Dalam menyusun program di sekolah, penting sekali dilakukannya
pemetaan potensi murid. Untuk mempermudah dalam melakukan
pemetaan, dilakukan suatu pendekatan yang berbasis pada aset. Selain
pemetaan kompetensi/kekuatan/aset yang ada di sekolah, dalam
pengembangan program ini, diperlukan juga pemetaan kebutuhan murid
dan semua warga sekolah. Untuk dapat melakukan pemetaan kebutuhan
dengan baik, terstruktur dan terarah, maka dierlukannya suatu
pendekatan yang baik. Suatu pendekatan yang dapat menghimpun semua
harapan warga sekolah, terutama kebutuhan murid. Serta sebagai
pengalaman baik yang menjadi faktor penentu keberhasilan program di
sekolah dengan menggunakan model BAGJA. Selain pemanfaatan
kebutuhan ataupun kekuatan yang ada di sekolah, dalam pengelolaan
program yang berdampak pada murid juga harus memperhatikan visi yang
merupakan buah kreativitas murid.
Terima kasih!