ASUHAN
KEPERAWATAN
IBU HAMIL DENGAN
GAGAL GINJAL KRONIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
VETERAN JAKARTA
Berthalia Veronica Aprilyani, S. Kep
Desmawati, MKep., SpMat., Ph.D
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan anugrah dan berkatNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan buku ini ditengah situasi
pandemik Covid – 19. Buku ini mengangkat tentang asuhan
keperawatan pada ibu hamil dengan penyakit ginjal kronik.
Penulis berharap buku ini dapat menjawab pertanyaan dan
pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil mengenai
tindakan apa yang dapat dilakukan. Kami tim penulis buku ini
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
berkontribusi dalam penerbitan buku ini. Semoga buku ini
dapat memberikan manfaat dan dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat umum, khususnya bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Jakarta, Maret 2021
Tim Penulis
ii
Daftar Isi
1) Cover .....................................................................................i
2) Kata pengantar ............................................................ii
3) Daftar isi .........................................................................iii
4) Pendahuluan ...................................................................1
5) Definisi ..............................................................................3
6) Klasifikasi ........................................................................4
7) Etiologi .............................................................................5
8) Tanda dan gejala .........................................................8
9) Patofisiologi ...................................................................12
10) Pemeriksaan untuk ibu hamil...............................13
11) Asuhan Keperawatan.................................................19
12) Tindakan Keperawatan menurut SDKI, SLKI,
SIKI..........................................................................................30
13) Daftar Pustaka..........................................................39
iii
Pendahuluan
tdcbsrsebdKaieeeedruicleorpmsoalahrtearnlaruaaabonnamnmmduabautbialgkua(bkyaAsnheatsiiyeranuhkduysaseuwaaudnnyntaaaktggawlnhile,annaiaamtngyhtitabdaei,rawk2tdnkaaa0agoarpnnt1nnukea9iaaytdntsdmn)aiiiaa.afasgi kytseseaapmehdlpnt(eluaiiWaagrhrnrmuimmagiodtigagad9aluiaitdeunykanbadgoiuuhraala&unamoaa-ldnvuuekdPaaainiaukrkrrsblrai2aaiatnueln8rhe1ormuh00nmtbaadebodserempi,ehruireu2lnla,aran0garpinntysiat1eget6aanlirrsu)uwyuta.snsaaenka4eamnlghl0rgiar
Kehamilan didefinisikan sebagai 1
fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan
atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa kehamilan adalah bertemunya
sel telur dan sperma di dalam atau
diluar Rahim dan berakhir dengan
keluarnya bayi dan plasenta melalui
jalan lahir (Desmawati & Arfiyanti,
2020)
Kehamilan pada pasien mengalami
kerusakan ginjal ialah suatu kelainan medis
yang serius. Kelainan atau gangguan yang
sering terjadi pada wanita yang menderita
gagal ginjal adalah tidak terjadinya
pembuahan, menstruasi tidak rutin maka
wanita menjadi tidak dapat membuahi.
Kehamilan pada pasien yang mengalami
kerusakan ginjal mengakibatkan penurunan
fungsi ginjal dan menyebabkan meningkatnya
kematian janin dikandungan serta angka
kematian ibu dan janin (Wiles & Oliveira,
2018). Penanganan dan perawatan yang baik
pada pasien gagal ginjal kronis yang
mengalami kehamilan menjadikan perubahan
paradigma dan meningkatkan minat pasien
gagal ginjal untuk hamil (Fitzpatrick et al.,
2016). Kehamilan pada wanita yang sehat dan
wanita yang menjalani peritoneal dialisis
sangat berbeda (Wulandari, Purwanti and
Surakarta, 2020).
Oleh karena itu, buku ini dibuat untuk
memberikan informasi lebih lanjut tentang
perawatan ibu hamil dengan kerusakan ginjal
kronis, memberikan tindakan selama
kehamilan mengenai fungsi ginjal ibu dan
efek samping pada janin.
2
Kerusakan ginjal kronik???
Kerusakan ginjal kronik dapat disebut
dengan kerusakan ginjal yang terjadi
lebih dari 3(tiga) bulan dengan
menurunnya fungsi ginjal karena
penurunan fungsi ginjal maka terjadi
penumpukan sisa metabolism tubuh
(Jeremi et al., 2020).
Kerusakan ginjal pada kehamilan dapat
disebut juga suatu keanehan yang dapat
mengakibatkan menurunnya fungsi ginjal
dan terjadi peningkatan penyakit dan
kematian janin dan wanita hamil (Aprillia,
2019).
3
Perempuan hamil yang
menderita ginjal kronik dapat
di bagi menjadi 3 bagian
(Aprillia, 2019) :
Perempuan hamil dengan
kegagalan ginjal ringan
yaitu dengan kreatinin
serum kurang dari 1,4 mg/dl
& tanpa darah tinggi
4
Perempuan hamil
dengan kegagalan
ginjal sedang/tengah
yaitu dengan kreatinin
serum antara 1,4-2,8
mg/dl
5
Perempuan hamil dengan
kegagalan ginjal berat/resiko
tinggi yaitu dengan kreatinin
serum lebih dari 2,8 mg/dl
6
PENYEBAB
Tingginya Infeksi Anemia Diabetes
tekanan Saluran militus
darah Kemih
(Aprilia, 2019)
7
TANDA & GEJALA
Meningkatnya
Tekanan
Darah
Ketidakse
imbangan
Cairan
8
LANJUTAN
Gula
Darah
Tinggi
Mual
dan
muntah
9
LANJUTAN
Pusing
Kurang
Darah
merah
10
LANJUTAN
(Fitzpatrick, Mohammadi
and Jesudason, 2016)
Infeksi
di
saluran
kemih
Mudah
Lelah
11
PATOFISIOLOGI
Memburuknya kerusakan ginjal akibat kehamilan
masih tanda tanya atau belum diketehui. Suatu
penelitian berpendapat bahwa menurunya fungsi
ginjal berkaitan dengan peningkatan perfusi
glomerolus sehingga terjadinya penurunan laju filtas
glomerolus yang berujung pada berbagai komplikasi.
Namun ada penelitian menunjukan kebanyakan
penemuan dengan terjadinya penurunan fungsi
ginjal selama kehamilan tidak terbukti mengalami
kelebihan asupan nutrisi yang diperlukan oleh organ
atau jaringan tubuh secara awal, contoh penurunan
awal konsentrasi kreatini serum. Penelitian
menyatakan bahwa penyakit ginjal membentuk
akumulasi platelet sehingga terjadi peningkatan
penggumpalan darah dan pembentukan thrombin
dan fibrin, proses pembekuan darah yang berukuran
kecil, tidak berfungsinya sel yang membentuk suatu
jaringan di ginjal (Aprilia,2019).
12
PENGECEKIN
RUTIN UNTUK IBU
HAMIL DENGAN
KERUSAKAN
GINJAL KRONIK
AIR SENI
Pengecekin air seni
dilakukan setiap 4-
6 minggu, supaya
mengetahui
apakah ada infeksi
di saluran kemih
13
Untuk mengontrol tekanan
supaya tidak tinggi. Batas
tekanan darah ibu 120/70
mmHg dan jika mencapai
140/90 mmHg maka di beri
obat antihipertensi
14
Pemeriksaan ini
dilakukan untuk
memastikan
serum kreatinin
dan uream
15
Pemeriksaan sel darah
di perlukan untuk
melihat hemoglobin
dan pemeriksaan
feritin serum. Batas
hemoglobin 10 sampai
dengan 11 mg/dl
16
USG GINJAL
Pemeriksaan ini dilakukan
pada kehamilan usia 12
minggu atau 3 bulan
gunanya untuk melihat
dimensi pelvikalis ginjal
dan jika ada tanda-tanda
penyempitan maka
pemeriksaan ini dapat di
ulang. 17
Phpkme(aSepeWrsndmeereeueaiilusnrtnkaritioilltgotatikaannuoglnonaennutdkargekndatoslaoaeaerallinnikrntnd,jytuaagaderPandoaaniualidnngnrliiwayasgkpnilaaelsiausntlmsieekttshpieibpoeeiarisapnanahdatengpaar(gdginPtadleuiieSgcbannbucanusdaoirlihkaimlbihakgihlaneenaaeiennstnmrbmudjtagiaalhiilogbilln.,n,duatg2y2aeisnnaa0a0dredaykla2na1diakaasp60glipakinaki)s)na.h.itt
18
ASUHAN
KEPERAWATAN
Asuhan
Keperawatan
Suatu proses atau rangkaian
kegiatan praktik keperawatan
langsung dilakukan pada klien di
berbagai pelayanan kesehatan
yang penerapannya berdasarkan
aturan profesi keperawatan dan
bagian dari praktik keperawatan
(Munthe, 2019).
19
Perawatan kehamilan meupakan
suatu perawatan selama
kehamilan. Ibu yang datang ke
pusat kesehatan masyarakat
atau ke pelayanan kesehatan,
maka perawat harus melakukan
pengkajian pada ibu hamil
(Kemenkes RI, 2016).
20
Beberapa tujuan dari perawatan
ibu hamil antara lain (Kemenkes
RI, 2016) adalah:
Pemantauan kesehatan janin
Penentuan keakuratan umur
kehamilan.
Rujukan ke pelayanan
kesehatan yang tepat.
Penilaian berkelanjutan untuk status risiko dan tindakan
manajemen risiko dengan intervensi yang tepat
21
PENGKAJIAN
Dilakukan untuk mengidentifikasi
keadaan klien mulai dari identitas,
riwayat kesehatan, pemeriksaan
fisik dari kepala hingga kaki untuk
menegakan diagnose keperawatan
(Guswanti, 2019).
22
Wawancara
Pemeriksaan fisik
23
Pemeriksaan
USG
Pemeriksaan Laboratorium
24
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Penilaian mengenai respons klien
terhadap masalah klien yang aktual
atau potensial (Guswanti, 2019)
25
RENCANA
KEPERAWATAN
Suatu rencana tindakan keperawatan
yang sudah disusun sesuai dengan
diagnose keperawatan yang telah di
tegakan (Guswanti, 2019)
26
Menetapkan
prioritas
diagnosa
keperawata
n
Menetapkan
tujuan dan
kriteria hasil
Menetapkan
perencanaan
dan rasional
(Kemenkes RI,2016)
27
TINDAKAN
KEPERAWATAN
Sd(yGauaunlaasgtmwusaeitnnbitnteied,lur2avm0ke1ann9nys)ai kkseeuppdeearrhaadwwiabatutaaannt
28
EVALUASI
KEPERAWATAN
Sc(sskGaeuluimtduaeaastnutuhwaasnaendtpleiitaevnlimar,adkk2laaueu0kamk1das9ainbin)arnaydawgaatanaarngtii
29
INTERVENSI
KEPERAWATAN
MENURUT SDKI,
SLKI, SIKI
Keseimbangan cairan
(SLKI, hal 41)
1. Asupan cairan meningkat.
2. peningkatan keluaran urin
3. Edema berkurang.
4. Tekanan darah naik.
5. Memperbaiki turgor kulit.
Manajemen Hipervolemia
(SIKI, hal 181)
Pemantauan: Terapeutik: Pendidikan: Kerja sama:
1. Periksa 1. Diet 1. Memah 1.Saat meresepkan
darah untuk masukn ami diuretik / obat-
tanda dan ya tujuan obatan, bekerja
gejala cairan dan sama untuk
volume dan prosedu meningkatkan
cairan yang garam. r laju produksi urin
berlebihan pengen sehingga cairan
(bengkak, 2. Letakka dalian berlebih tidak
sesak napas, n cairan. masuk ke aliran
suara napas kepala darah.
ekstra). tempat 2.Bekerja sama
tidur untuk mengganti
2. Pantau lebih kehilangan
saluran tinggi. kalium dengan
masuk dan diuretik.
3. Berkolaborasi
dengan
keluar Continuous Renal
cairan. Supplemental
Therapy (CRRT)
3. Pantau sesuai kebutuhan.
jumlah dan
warna air
seni / urine.
30
Status Nutrisi
(SLKI, hal 121)
1.Proporsi makanan yang
dikonsumsi semakin
meningkat.
2.Massa tubuh menurut
BMI meningkat.
3.Nafsu makan membaik.
4. Frekuensi asupan
makanan meningkat.
5.Selaput lendir diperbaiki.
Manajemen Nutrisi
(SIKI, hal 200)
Pe2m1..asnkPamTtnaulpeaaitnnteaktayrenuauianssnsaktiuyanuakan:ananngTer21a.. mbSkmJsdpeiileieaaakilbneuapkkaegntskaaliauannkpmnmn.a:eunrlluut, Pendidikan: Kerja sama:
3. Kontrol ypeannygajian 1. Cobalah 1. Bekerja
atas menarik untuk sama
asupan ydaanng suhu duduk dengan
makanan. sesuai. jika ahli diet
memung untuk
4. Kontrol kinkan. merencana
2. Biasakan kan jumlah
diet kalori
terprog yang
ram. dibutuhka
n dan jenis
berat 3. pBeorlaikmanakan nutrisinya,
badan tinggi jika
diperlukan
mseernacteugnathuk 2.Kerja sama
sembelit minum
obat
sebelum
makan
31
Tingkat nausea
(SLKI hal 144)
1.Selera makan membaik.
2.Keluhan mual sudah
berkurang.
3.Pucat membaik.
4.Detak jantung membaik
(60-100 kali per menit).
Manajemen Mual
(SIKI, hal 197)
Pemantauan:
1. Definisik Ter21a..ykmkdsb(pmlfkpmkaMmMpiCeaeeeotaneeaaeeeueoeedkanlctnnngununnnaennnaatuedyggtkgyylltggropkmiialeuokaheesruoiu,hbnhia(hnbninrmt:lagasanagaataaanibatyrnbsnnnsna)anoagagg,ks,ttnylnul,kaikiingddaaanayanaarnnakgank),Pe2n31d...m(muomsrAmDAyAdmbitmismeidebanaaonnjtdeueeeelaliiitnanrdjdaanmtnrakasruruotgaoamaakygakalkbrkndnlsshnaiaakcnuakgae.s:tauunayaaesatttneknniattriis,nddoutiinunauapgk-kkr. Ker1j.amn/mskhmbeaeaeueussnbrnautnaotiu.miabtlkikteaiaaauht:
an
pengala terapi
man musik,
sakit
2. Waspada
i mual
(misalny
a,
seberap
a sering,
berapa
lama
berlangs
ung, dan
seberap
a
parahny
a)
akupresur).
32
Integritas kulit dan
jaringan
(SLKI, hal 33)
1.Meningkatkan elastisitas
2.Asupan cairan meningkat.
3.Mengurangi kerusakan
jaringan.
4.Suhu kulit meningkat.
5. Keadaan kesehatan
membaik.
6.Teksturnya ditingkatkan.
Perawatan integritas
kulit (SIKI, hal 316)
Pemantauan: Terapeutik: 1. Pendidikan:
1. Mengiden 1.AUnbdaah setiapposis2i merekomendas
tifikasi jam saat Anda ikan
penyeba tbeemripstaitratihdautr. di menggunakan
b 2.Jika perlu, pijat pelembab
ganggua 3. aHrinedaatrui lang. (seperti lotion
n kulit penggunaan atau serum)
(misalnya, bpreordbuaksis
perubaha alkohol pada 2. Anjurkan
n aliran 4.Bkuillaist kepreirnign.eum untuk mandi
darah, dengan air dan
perubaha hangat. menggunakan
n status sabun yang
gizi) cukup.
3.Dorong minum
cukup air.
4.Hindari suhu
ekstrim.
33
Pertukaran gas
(SLKI, hal 94)
1.Fungsi vital dalam batas
normal
2.Sesak napas menurun.
3. Suara pernapasan
tambahan berkurang.
4.Pusing berkurang.
5.Turunnya napas cuping
hidung.
6.Sianosis membaik.
7.Pernapasan membaik.
8.Warna kulit membaik.
Pemantauan respirasi
(SIKI, hal 247)
Pemantauan: Ter21a..dpJApksmhnpeiaeeaeietukdklunfmusaluuriagurteaaensitanknsrgni.:tk.aainunktapsoeennerdsdrdvuaaliaarusnliii,Pe2n1d.. pLJdputmhiudeaaaeraojliomnnpsnuakis.olisaaaetrknnndoaa:trunnairnker1j.asKondpaskaeeamsmlrmaijagbamadeeonrsiias
1. Pantau 3.Btaemribkaahnaonksigen g
frekuensi, sesuai
ritme, 4. Dkeobkuutmuehnatna.sika
kedalama
n, dan n hasilnya
upaya
pernapas
an.
2. •Lacak
pola
pernapas
an Anda.
3. Pantau
saturasi
oksigen
4. Dengar
bunyi
napas
34
Toleransi aktivitas
(SLKI, hal 149)
1. Keluhan kelelahan sudah
berkurang.
2. Saturasi oksigen dalam batas
normal (95% - 100%).
3. Denyut jantung dalam batas
normal (60-100 denyut per
menit).
4. Sesak napas berkurang selama
dan setelah aktivitas (16-20 kali
per menit).
Manajemen Energi
(SIKI, hal 176)
Pemantaua Terapeutik pen1.dMideiknadnorong kerja sama
n: 1. Lakuka tindakan 1. Bekerja
n sama
1. Perha latihan 2. Mbeerntdaohraopng dengan ahli
tikan geraka anggota diet untuk
kelela n kuenltuuakrga meningkatk
han pasif/ak memperku an jumlah
fisik tif amtereka diri makanan
2. ajak sendiri yang
2. Panta keluarg dcaernaganyang dikonsumsi.
u jam a dalam positif.
dan kegiata
pola n sesuai
tidur
kebutu
han
35
Curah Jantung
(SLKI, hal 20)
1.Kekuatan impuls perifer
meningkat.
2.Tekanan darah naik 100-
130 / 60-90 mm Hg.
3.Bosan menuruni bukit
4.Sesak napas berkurang
dengan kecepatan 16
hingga 24 kali per menit.
Perawatan Jantung
(SIKI, hal 317)
Pemantauan: Terapeuti Pendidikan: Kerjasama
1.Periksa k: 1. Ajarkan 1. pemberian
tanda dan 1.Posisi teknik antiaritmi
gejala kseamni- relaksasi jika perlu
utama fowle
penurunan froawtaleu pernapasa
curah r n dalam
jantung 2. aBnerik 2. mendoron
(contohnya terapi g aktivitas
sesak noksige fisik sesuai
napas, toleransi
fatique).
2. Pantau
tekanan
darah
Anda.
3. Pantau
saturasi
oksigen
36
Perfusi perifer
(SLKI, hal 84)
1. Peningkatan denyut
jantung Perifer
2.Pengurangan warna kulit
pucat
3.penurunan kelemahan
otot
4. pengisian kapiler
ditingkatkan
5.akral membaik
6.memperbaiki turgor kulit
Perawatan sirkulasi
(SIKI, hal 345)
Pem1.apep(nPsmindaeeertirednrksaiimgiu.kfuilpeasasaarei,nsa,riNn:ifaedri Ter21a.. midHppHtpneaeeeiietnnkrnruenddafagtrgaaunihavkurrasmeikiin:ntubdaeriilrdabjnaaaaartrltaaueahuars Pendidikan : Kerjasama:
1. Mendorong 1.Berkolabor
orang untuk asi dengan
berhenti resep
merokok kortikoster
2. Dorong oid sesuai
olahraga kebutuhan
kapiler, ptuabduah angygaontga teratur
warna, perfusi 3. Dorong
suhu) 3. Alamngbkilahlanguknathu-k pengujian
2. Perhatikan mencegah air mandi
perubahan 4. Linafkeukksian untuk
kulit perawatan kaki menghindari
3. Perhatikan dan kuku kulit
demam, terbakar
kemerahan, 4. Mendorong
nyeri atau penggunaan
bengkak obat
4. Identifikasi tekanan
faktor darah
risiko secara
gangguan teratur
peredaran
darah
37
Tingkat nyeri
(SLKI, hal 145):
1.Melaporkan peningkatan
kontrol nyeri
2. Kemampuan mengenali
timbulnya nyeri meningkat
3.Kemampuan menggunakan
metode nonfarmakologis
semakin meningkat
4.Keluhan nyeri, penurunan
penggunaan analgesik
5.Meringis menurun
6.Denyut jantung meningkat
7.Pernapasan membaik
8.Tekanan darah meningkat
Manajemen Nyeri
(SIKI, hal 201)
Pemantauan : Teraupetik : Pen1d. npaJidanedimkwaannnaytl:kaeauriKer1j.aksoaePsbenasebaaummlutagatbienue:syhriekaiarnin)
1. Identifikasi 1. Ajarkan independe
factor Tneoknn-iokbat n
pemicuu untuk
dan pereda idsatinratihdautr 2. Mendoron
nyeri 2. Memperm g
2. Pantau uudntauhkklien pengguna
kualitas istirahat
nyeri dan tidur an
3. Pantau analgesik
lokasi dan yang
distribusi benar
nyeri
4. Pantau
intensitas
nyeri
menggunak
an skala
5. Pantau
durasi dan
frekuensi
nyeri
38
DAFTAR PUSTAKA
Aprillia, D. (2019) ‘Penyakit Ginjal Kronis pada Kehamilan’, Jurnal
Kesehatan Andalas, 8(3), p. 708. doi: 10.25077/jka.v8i3.1060.
Ayusatwati. (2019). Kehamilan: Buku Kesehatan Reproduksi. Informasi
medika
Desmawati and Arfiyanti. (2020). Konsep Kehamilan dan Pencegahan
Stunting. Edited by K. Rosyidi. KHD Production.
Fitzpatrick, A., Mohammadi, F. and Jesudason, S. (2016) ‘Managing
pregnancy in chronic kidney disease: Improving outcomes for mother
a10n.d21b4a7b/yIJ’,WInHt.Se7r6n8at19io.nal Journal of Women’s Health, 8, pp. 273–285. doi:
RGSuUswDaAnbtidu(2l0W19a)ha‘AbsuShjaahnraKneipeerSaawmaartianndap’a, dKaarPyaasieTnuliGsaIglamliaGhinjPaolliKterkonniikk
Kesehatan Kementerian Kesehatan. Available at:
shttrtupkst:/u/rm-eadkitai.vnae-liutki.ucorman/pmeerduisaa/hpau.bpldicfa%t0ioAncs/h1o12la3r5.g5o-oIDg-lep.eesn/gscahruolha-r?
hl=es&as_sdt=0%2C5&q=Funcionalidad+Familiar+en+Alumnos+de+1°
++ygr+a2d° o+de+secundaria+de+la+institución+educativa+parroquial+“Peq.
Jhetrtpems:/i,/pCu.,blPikaaastihil,mGia.,h.Mumassi.,acG.i.d, /Ohnainbdallea/,11161917/E1-2I2S6SN1 :Se2m7i1n5a-r616NXaUsiRonLal:
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2020
FD.u, kKuendgoaknteKrealnu,arFg., aSaDmen, gUa.n, …KepUattaurhaa, nS.H(e2m0o2d0ia).lisSatuPdaydaCProasssienSe. c8t,io10na6l–:
112.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016). Modul Bahan Ajar
Keperawatan Maternitas.Pusdik SDM Kesehatan.
Munthe,A. (2019) 'Konsep Dasar Asuhan
Keperawatan',https://google.com/url?
saat=%t&25so2u0racseu=hwane%b&2r5c2t0=jk&epurelr=ahwttaptas:n//%os2f5.o2i0/4mnehr3u2p/adkoawnn%lo2a5d2/0%p3rFofsoersm,d
engan%2520standar%2520asuhan%2520keperawatan%2520berguna
&OvvVeadw=23aSQhmUKHEVwOtiM_BzkaiWZRse0P52ryvcAxh8XYR7XMBHb6QAQEQFjABegQlAhAG&usg=A
39
Piccoli, G. B., Minelli, F., Versino, E., Cabiddu, G., Attini, R.,
Vigotti, F. N., … Todros, T. (2016). Original Articles
Psyrsetgenmaantciyc in rdeivaileywsis paatniednts minettahreegnreewssimonillennainuamly:sias
correlating dialysis schedules and pregnancy outcomes.
h(Nttopvse:m//bdeori.org/10.109230/1n5d)t, /gfv395 1915– 1934.
PDPeNfiIn.is(i20d1a8n). ISntadnikdaatrorDiaDgiaognnaosastiKke, pEedriaswi a1.taJnakIanrdtoan:esDiaPP:
PPNI
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia :
DDePfPinPiPsiNdIan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta:
AWnatgeinyaotal&, IntPruarnnaotmalo.Dan(2B0a1y6i). BaArusuLhaahnir KFiespioeloragwis aDtaann
Patologis. Yogyakarta: Andi Offiset
Wiles, K., & Oliveira, L. De. (2018). Dialysis in pregnancy.
Best Practice & Research Clinical Obstetrics &
G18y.n11a.0e0co7logy. https://doi.org/10.1016/j.bpobgyn.20
(W2u0la2n0d)ar‘Li,iteMr.atPu.,r PRuervwieawnti,InOte. rSv.eannsid PSeurritaoknaeratla,DUia.liMsis.
pada Kehamilan’, Seminar Nasional Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta, pp. 110–119.
40