44 Asisten Deputi Manajemen Karier dan Talenta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi negara dapat mengembangkan kompetensi melalui Pendidikan, pelatihan, seminar, kursus dan penataran sebagaimana ketentuan dalam Pasal 70 ayat (2). Tugas Belajar merupakan pengembangan kompetensi yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian PNS melalui Pendidikan formal. Tujuan tugas belajar bagi PNS adalah mengurangi kesenjangan antara standar kompetensi dan/atau persyaratan jabatan dengan kompetensi PNS yang akan mengisi jabatan, memenuhi kebutuhan tenaga yang memiliki keahlian atau kompetensi tertentu dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi serta pengembangan organisasi, dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap, dan kepribadian profesional PNS sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam pengembangan karir. Tugas Belajar bagi PNS memiliki multiplier effect terhadap peningkatan kinerja birokrasi dan mendorong percepatan implementasi merit sistem pada manajemen Pegawai Negeri Sipil. Kompetensi yang dibangun dalam Tugas Belajar bagi PNS ini adalah kompetensi yang sesuai dengan Standar Kompetensi Jabatan yang termuat dalam Peraturan Menpan dan RB No 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan. Standar kompetensi untuk Jabatan meliputi kompetensi manajerial, kompetensi sosial kultural, dan kompetensi teknis. C. Sertifikasi Kompetensi Beberapa pengertian yang perlu diatur antara lain: pembina uji kompetensi, penyelenggara uji kompetensi, akreditasi, metode uji kompetensi, sertifikat kompetensi, dan profil kompetensi. Sedangkan materi yang akan diatur meliputi: 1. Instansi pembina uji kompetensi yang dibagi berdasarkan urusan pemerintahan yang diamanatkan dalam peraturan perundangan. 2. Penyelenggara uji kompetensi yang ditunjuk oleh instansi pembina. 3. Pemberian akreditasi bagi penyelenggara oleh instansi pembina sebagai bukti kelayakan dalam penyelenggaraan uji kompetensi. 4. Metode penyelenggaraan uji kompetensi.
45 Asisten Deputi Manajemen Karier dan Talenta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 5. Pemberian sertifikat dan mekanisme yang ada dalam rangka standardisasi sertifikat kompetensi. 6. Sistem informasi yang terintegrasi dengan sistem kepegawaian nasional. D. ASN Corporate University ASN Corpu adalah model pengembangan kompetensi pegawai ASN yang dilakukan secara terintegrasi dengan kerangka strategi nasional dan instansional. ASN Corpu perlu dikembangkan sebagai sarana pengembangan kelompok rencana suksesi (talent pool) nasional dalam mencetak pegawai ASN yang andal (Smart ASN). Penerapan ASN Corpu juga diharapkan dapat mendukung pemerintah dalam menciptakan birokrasi berkelas dunia (world-class bureaucracy). Selain itu, dengan ASN Corpu, daya saing bangsa melalui investasi pengembangan SDM (human capital) dapat ditingkatkan, sehingga pada akhirnya turut mendukung pemeirntah dalam mewujudkan sasaran strategis pembangunan nasionalnya. Hal ini dapat terwujud karena melalui ASN Corpu, pembelajaran terjadi pada tingkat individu, instansi, hingga nasional secara selaras dan terpadu. Arah pengembangan kompetensi ASN tidak akan lepas dari arah kebijakan pembangunan nasional. Pengelolaan ASN Corpu dilakukan oleh setiap instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan memperhatikan kepentingan strategis nasional, arah kebijakan nasional, dan kebijakan-kebijakan terkait pengembangan kompetensi sebagaimana ditetapkan oleh Penyelenggara. Pengelolaan ASN Corpu membutuhkan sejumlah infrastruktur sebagai faktor pendorong (enabling factor) keberhasilan ASN Corpu, antara lain rencana pengembangan kompetensi, pola karier, manajemen talenta, manajemen kinerja, teknologi informasi dan komunikasi, manajemen pengetahuan, dan jejaring pembelajaran. Untuk dapat mengelola ASN Corpu secara efektif, setiap instansi pemerintah harus membangun infrastruktur tersebut secara komprehensif.
46 Asisten Deputi Manajemen Karier dan Talenta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi E. Sekolah Kader Sekolah kader merupakan sarana untuk mewujudkan salah satu nilai-nilai dasar dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, dalam rangka mempersiapkan para calon pimpinan aparatur sipil negara. Dimana penyelenggaraan aparatur sipil negara harus mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi. Sekolah kader merupakan sistem pengembangan kompetensi yang bertujuan untuk menyiapkan pejabat administrator melalui jalur akselerasi jabatan. Sekolah kader bertujuan untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin berkualitas tinggi yang memiliki multiplier effect terhadap peningkatan kinerja birokrasi dan mendorong percepatan implementasi merit sistem pada manajemen pegawai negeri sipil. Berdasarkan PP 11 Tahun 2017 dijelaskan bahwa manajemen talenta merupakan salah satu output dalam merit sistem yang harus dilaksanakan di Kementerian/Lembaga di Indonesia. Untuk meningkatkan kinerja birokrasi, tentunya para calon pemimpin dalam program sekolah kader ini akan dikembangkan kompetensinya sesuai dengan Standar Kompetensi Jabatan Adminstrator yang termuat dalam dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan, yaitu: 1) Kompetensi manajerial yakni kompetensi yang mutlak dimiliki oleh pejabat administrator meliputi integritas, kerjasama, komunikasi, orientasi pada hasil, pelayanan publik, pengembangan diri dan orang lain, mengelola perubahan serta pengambilan keputusan. 2) Kompetensi sosial kultural, kompetensi yang dibangun adalah Perekat Bangsa yakni mempromosikan pengembangan dan sikap toleransi dan persatuan. 3) Kompetensi Teknis sesuai dengan bidang tugas peserta. Sementara itu, dalam upaya membentuk kualitas kepemimpinan yang tinggi, maka agenda pembelajaran sekolah kader dilaksanakan selama 18 Bulan, yang meliputi Classical learning (In Class, E-learning, Pembekalan Kemampuan Manajerial, Sosial Kultural dan Teknis) dan Non-Classical learning (Job Shadowing). Diharapkan dengan sistem pembelajaran tersebut, peserta lulusan sekolah kader diharapkan menjadi agen perubahan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, daya saing bangsa dan
47 Asisten Deputi Manajemen Karier dan Talenta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kesejahteraan masyarakat, dengan kualitas kepemimpinan tinggi yang dibangun melalui sekolah kader. “A problem-solving mind focuses on keeping the end in mind, to solve problems in optimal ways.” - Pearl Zhu
48 Asisten Deputi Manajemen Karier dan Talenta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Pengembangan kompetensi merupakan hak untuk setiap ASN yang bekerja di lingkungan instansi pemerintah. Instansi pemerintah memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan pengembangan kompetensi tersebut. Pengembangan kompetensi yang dilakukan harus didasari adanya gap kompetensi untuk setiap jabatan. Gap kompetensi dapat diketahui setelah adanya pengukuran kompetensi yang dimiliki pegawai dibandingkan dengan standar kompetensi jabatan yang telah disusun. Berdasarkan hasil pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa urgensi program pengembangan kompetensi SDM yang dilakukan secara berkesinambungan sangat diperlukan oleh setiap instansi pemerintah. Seluruh instansi pemerintah harus ikut berpartisipasi secara aktif dalam penyusunan program pengembangan kompetensi SDM. Hal tersebut guna memudahkan dan menghasilkan output atas hasil pengembangan kompetensi SDM. Dengan pelaksanaan pengembangan kompetensi SDM yang dilakukan secara berkesinambungan diharapkan akan menciptakan kinerja pegawai serta kinerja organisasi yang meningkat sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik oleh instansi pemerintah. Saat ini, Kementerian PANRB bersama dengan instansi terkait sedang merumuskan kebijakan tentang tugas belajar sebagai bagian dari pengembangan kompetensi melalui pendidikan, kebijakan tentang pedoman rencana pengembangan kompetensi ASN secara nasional, dan kebijakan sertifikasi kompetensi sebagai instrumen untuk menjamin profesionalisme ASN. Selain itu Kementerian PANRB mendukung penuh Lembaga Administrasi Negara dalam penyusunan kebijakan Sekolah Kader dan ASN Corporate University sebagai bagian yang terpisahkan dalam pengembangan kompetensi ASN dan akselerasi karier ASN. Harapannya dengan pengaturan tersebut, tercipta ASN yang unggul dan berkualitas sehingga tujuan dan sasaran pemerintah serta pembangunan SDM ASN dapat berjalan optimal. BAGIAN VI PENUTUP
49 Asisten Deputi Manajemen Karier dan Talenta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Buku dan Jurnal Afrianto, Riyan, dan Prasojo, Eko. 2020. Jurnal Reformasi Administrasi. Analisis Proses Pengisian Jabatan Administrasi Berbasis Merit System di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Badan Standardisasi Nasional. 2009. Pengantar Standardisasi. Jakarta. Davis, Tony, 2009, Talent Assessment, Mengukur, Menilai, dan Menyeleksi Orang-Orang Terbaik dalam Perusahaan. Jakarta: PPM. Gasperz, Vincent. 2002. All-in-one Talent Management, Bogo: Vinchistro Publication. Krissetyanti, Eunike Prapti. 2013. Jurnal Kebijakan dan Manajemen. Penerapan Strategi Manajemen Talenta dalam Pengembangan PNS. Jakarta. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 2020. Naskah Akademik Sertifikasi Kompetensi. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 2020. Naskah Akademik Tugas Belajar Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara (LAN) c.q Pusat Kajian Reformasi Administrasi Negara. 2015. Kajian Grand Design Pengembangan Kompetensi. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. ASN Corpu: Tata Kelola dan Instrumentasi Penyelenggaraan. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2018. Naskah Akademik Corporate University Aparatur Negara. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 10. Rosda. McCourt, Willy. 2007. The Merit System and Integrity in The Public Service. IDPM, University of Manchester. No. 20. Permana, NI, dkk. 2011. Talent Management Implementation. Jakarta:PPM. Robbins, Stephen. 2007. Organizational Behaviour. United States: Pearson. Sedarmayanti, M.Pd,. APU. 2009, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung : Mandar Maju. DAFTAR PUSTAKA
50 Asisten Deputi Manajemen Karier dan Talenta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Setiadiputra, Raden Yudhy Pradityo. 2017. Jurnal Sawala Vol. 5. Program Pengembangan Kompetensi SDM Secara Berkesinambungan di Lingkungan Instansi Pemerintah. Silitonga, Parlagutan. 2007. Perbandingan Penerapan Sistem Sertifikasi Kompetensi di Indonesia dan di Negara-Negara Lain. Panorama Nusantara. Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YPKN. Spencer, Lyle & Signe M. Spencer. 1993. Competence at Work, Models For Superior Performance. Canada: John Wiley & Sons, Inc. Stahl, G. O. 1962. Public Personnel Administration. London: Harper & Row Peraturan Perundang-undangan Keputusan Menteri Pertama Nomor 224/MP/1961 Tentang Peraturan Pelaksanaan Tentang Pemberian Tugas Belajar Di Dalam dan Di Luar Negeri. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1986 Tentang Tunjangan Tugas Belajar Bagi Tenaga Pengajar Biasa Pada Perguruan Tinggi Yang Ditugaskan Mengikuti Pendidikan Pada Fakultas Pasca Sarjana. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 2/BNSP/III/2014 Tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 Tentang Standar Kompetensi Jabatan. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Manajemen Talenta ASN. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 Tentang Pemberian Tugas Belajar. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor SE/18/M.PAN/5/2004 tanggal 14 Mei 2004 Tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
51 Asisten Deputi Manajemen Karier dan Talenta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Ucapan Terima Kasih “Terima kasih kepada Tim Asdep Manajemen Karier dan Talenta SDM Aparatur, yang telah mambantu kami dalam menyusun buku arah kebijakan pengembangan kompetensi ASN ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan kalian”. Tim Asdep Manajemen Karier dan Talenta SDM Aparatur - 2020 Baris 1 (kiri-kanan) : Astri Dwijayanti, Theodora Aprilia Sari, Raria Meliala, Amansyah, Aba Subagja, Adi Junjunan Mustafa, Mita Nezky, Astrid Putri Herrera, Rahmawita Apriyanti, Diah Ipma FLH. Baris 2 (kiri-kanan) : Mohammad Afid, Roy Hendrawan, Sudibyo Aji Wijaksono, Yudha Kartika, Tamzil Satria, Iqbal Saffariz Santosa “Alone we can do so little, together we can do so much” - Hellen Keller
52 Asisten Deputi Manajemen Karier dan Talenta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi