K etawanggede
EDISI 1 Tahun 2022 Hitam Putih Brawijaya
MENUNGGU
KETIDAK
JELASAN
YANG JELAS
INFOGRAFIS
Wacana Hybrid vs Full
Daring
FEATURE
Safe House UB yang
Masih Samar di Mata
Mahasiswa
PUISI
Elegi Musim Pandemi
SALAM REDAKSI
Editorial Pendek untuk Sejarah yang Tak Pernah Usai
Tahun 1981 adalah tahun di mana Majalah Tempo buletin PKKMABA dan ditambah tiga edisi
diberedel oleh Orde Baru untuk pertama kalinya berturut-turut Trilogi E-Bulletin. Terjadinya
dan terjadi kembali di tahun 1994. Runtuhnya perubahan-perubahan nama media barangkali
Sang Tangan Besi merupakan pertanda didasari oleh perkembangan teknologi serta
kebangkitan Tempo untuk kembali terbit dan aktif dinamisnya kebutuhan awak Kavling10 dari
bersuara hingga saat ini. Memang bukan perkara zaman ke zaman.
mudah ketika mendengar cerita Leila S. Chudori
tentang “menghidupkan kembali Tempo” pasca Lantas, sebagaimana kisah Leila S. Chudori
Orde Baru.
“menghidupkan kembali Tempo” di sini kami hadir
dengan tekad “menghidupkan kembali
Bersamaan dengan diberedelnya Majalah Tempo Ketawanggede.” Yang menjadi pertanyaan
untuk kedua kalinya, majalah Ketawanggede
mengalami hal serupa: 1994 dan diberedel adalah, dari banyaknya media yang pernah
dengan alasan tertentu. Padahal majalah
Ketawanggede baru terbit tiga kali berturut- diterbitkan Kavling10, mengapa harus
turut. Sementara itu, tulisan-tulisan dalam
Ketawanggede disalurkan melalui Mimbar Ketawanggede? Mengapa tidak Mimbar
Mahasiswa dalam format majalah. Mimbar
Mahasiswa sudah ada lebih dulu dari Mahasiswa saja yang berumur lebih panjang?
Ketawanggede dan berumur panjang. Dalam
catatan sejarah Kavling10, Mimbar Mahasiswa Bukan kah Ketawanggede hanya terbit tiga kali
terhenti eksistensinya di tahun 2009 dengan
alasan adanya intervensi rektorat terhadap kemudian diberedel?
berita-berita di dalamnya.
Sudah barang pasti bahwa penyematan nama
Ketawanggede pada buletin ini bukan untuk
sekedar menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut. Melainkan, makna sejarah adalah suatu
hal yang pantas untuk dihayati serta dihidupkan
kembali. Kami meyakini catatan sejarah bukan
ditulis sebagai kisah pengantar tidur atau
Selain dua nama media di atas, LPM Kavling10 sebatas mengabadikan nama-nama yang telah
memiliki beberapa media yang pernah terbit di berjasa dalam lini sejarah, melainkan tekad dan
tahun-tahun sebelumnya. Tentu saja majalah semangat yang harus terus diwariskan dari
Kavling10 yang menggantikan Mimbar generasi ke generasi.
Mahasiswa. Kemudian adalah Ketawanggede
dalam bentuk manuskrip tembok. Dalam bentuk Diberedelnya majalah Ketawanggede setelah
buletin, ada juga Kronik Kampus, Swara tiga kali terbit secara berturut-turut,
Brawijaya, Jurnal PKKMABA dan (lagi-lagi) menunjukkan betapa tajamnya perlawanan para
Ketawanggede. Tidak dapat dipungkiri bahwa awak Kavling10 di masa itu. Diberedel,
produk media Kavling10 setelah tahun 2010-an barangkali, bagi sebuah media, setara dengan
selalu mengalami transformasi di tiap periode mati dalam keadaan syahid. Memang,
kepengurusan. diberedelnya suatu media merupakan bentuk
pembunuhan terhadap kebebasan bersuara dan
Di periode kepengurusan tahun 2020, Kavling10 Ketawanggede adalah satu-satunya produk
hanya menerbitkan buletin PKKMABA dalam
bentuk digital. Dan periode setelahnya, juga media Kavling10 yang pernah “dibunuh” meski
menerbitkan
selalu terlahir kembali: immortal.
i
SALAM REDAKSI
Ketawanggede pertama kali terbit dalam bentuk SUSUNAN REDAKSI
majalah, kemudian dilahirkan kembali dalam Pelindung
bentuk manuskrip tembok, dan terakhir kali terbit Rektor Universitas Brawijaya
berformat buletin. Ketawanggede telah Pembimbing
melintasi banyak waktu, hadir dalam berbagai Arif Budi Prasetya, S.I.Kom., M.I.Kom
generasi, dan mewarisi semangat perjuangan Penanggung Jawab
yang takkan pernah mati. Emha Ilhami Rais
Di tahun pemberedelan Ketawanggede, kami Pemimpin Redaksi
membayangkan bahwa pemerintah atau rektorat Moch. Fajar Izzul Haq
kampus begitu alergi dengan media pers yang Redaktur Pelaksana
mengamati setiap jengkal kerja mereka Alda Silvia Fatmawati
sehingga sikap kritis mahasiswa cenderung Reporter
dimatikan dan menutup segala pintu akses Novera Putri Karina, Alda Silvia F, Khairunnisa
Andari P, Lydia Wahyuni, Ayuni Kusumawati,
menuju fakta yang sebenarnya dari mata publik. Salsabila Yuliana Citra, Jihan Nabilah Yusmi,
Zahratul Nurjana Buana Putri,Tita Tungga Dewi,
Terkecuali peran media yang membesarkan Alifiah Nurul Izzah, Saiva Qotrunnada
nama mereka. Kami pun merasa keadaan yang Infografis
demikian terus berlanjut hingga saat ini. Maka Adilla Sekar Aulia Permatasari, Nafisah Aulia
Rachma
dari itu, masih ada alasan kenapa
Layouter
Ketawanggede harus hadir kembali dan
Isna Nurhaliza, Maulidiya Alvin Alviona, Ilham
menjalankan fungsinya yang sesungguhnya. Nuansa, Mahesa Fadhalika Ninganti
Nama Ketawanggede sendiri sebetulnya adalah Editor
nama kelurahan di Kecamatan Lowokwaru, Kota Moch. Fajar Izzul Haq, Alda Silvia Fatmawati,
Alifiah Nurul Izzah, Mahesa Fadhalika Ninganti
Malang. Persisnya adalah kelurahan di sekitar
Sastrawan
kampus Universitas Brawijaya. Di kelurahan itulah
Senia Nefalina, Nurkholis Fahroni
bangunan fisik yang bernama Kav. 10 pernah
Ilustrator
berdiri. Sebelum dikenal dengan nama Kavling10,
Isna Nurhaliza, Maulidiya Alvin Alviona
UAPKM lebih dikenal dengan nama
Karikaturis
Ketawanggede, yang saat itu juga menjadi
Ach Rizal Fahmi Ilhami
forum diskusi eksternal, khususnya para
Fotografer
mahasiswa.
Mahesa Fadhalika Ninganti, Alifiah Nurul Izzah
Oleh karenanya, Ketawanggede bukan hanya
nama kelurahan yang sekarang banyak dihuni Komikus
mahasiswa kos. Ketawanggede adalah nama
bagi sejarah Kavling10, sejarah pergerakan, dan Ach Rizal Fahmi Ilhami
sejarah alat perlawanan, yang sejarah itu masih
menuliskan kisahnya dan menjadi legenda hidup! Kolumnis
Moch. Fajar Izzul Haq Laras Ciptaning Kinasih, Moch. Fajar Izzul Haq
@lpmkavling10
@lpmkavling10
@taz3417q
www.kavling10.com
onlinekavling10@gmail.com
ii
DAFTAR ISI
SALAM REDAKSI
iEditorial Pendek untuk Sejarah yang Tak Pernah Usai
SUSUSAN REDAKSI ii
DAFTAR ISI iii
EDITORIAL
ivTren Gol di Menit-Menit Akhir
LIPUTAN UTAMA
INDEPTH - Sikap Universitas Brawijaya Terhadap
1Diberlakukannya Kembali Perkuliahan Daring
INDEPTH - Kebijakan-kebijakan Hybrid yang Dipersiapkan
di Beberapa Fakultas Rumpun Saintek UB
5pada Masa Pandemi
INDEPTH - Kelangsungan Kegiatan Non-Akademik
8Mahasiswa di Tengah Perkuliahan Daring
FEATURED - Safe House UB yang Masih Samar di Mata
10Mahasiswa
KARIKATUR
12Online Lagi?
19Fears of Virues
INFOGRAFIS
13Wacana Hybrid Vs Full Daring
KABAR KAMPUS
- Auditorium Graha Brawijaya, Hibah Pembangunan
14PUPR dari Kementerian PUPR
- Penyelenggaraan Perkuliahan Luring Bertahap Pasca
16UTS Diatur Sepenuhnya oleh Masing-masing Fakultas
KILAS
Menelisik Kembali Kebijakan Pemberlakuan Bus Kampus
17dan Restril Ojol di Dalam Lingkungan UB
ISU NASIONAL
20Chemtrail, Mega Hoax yang Hantui Langit Indonesia
OPINI
22Saya Setuju Banyak Polisi di Wadas
KOLOM SASTRA
24PUISI - Keluar Lagi
25PUISI - Elegi Musim Pandemi
KOMIK
26Meteran
iii
EDITORIAL
Tren Gol di Menit-menit Akhir
Gol di menit-menit menjelang pertandingan usai, Bagaimana tidak? Protokol di fakultas begitu
menjadi tren tersendiri dalam laga sepak bola ketat, tapi di luar itu, meski masih dalam
nasional, Liga 1. Kemenangan Arema atas Persela lingkungan kampus, masih sangat kurang.
pada pertandingan terakhir juga tercipta melalui
Gol Ridwan Tawainela di menit 89. Gol-gol lain Namun, hal ini semua pantas diapresiasi karena
di tambahan waktu pun sering kali terjadi. secara tidak langsung telah melatih mahasiswa
Agaknya tambahan waktu adalah kutukan. untuk tidak berharap banyak terhadap kuliah
luring. Surat keputusan rektor tahun lalu, yang
Begitu lah tren naiknya kasus Covid-19 seperti gol mengumumkan bahwa perkuliahan dilakukan
secara hybrid mendapat tanggapan yang
di menit akhir, kasusnya selalu naik menjelang berlebihan. Pro dan kontra di sisi mahasiswa
terasa begitu tebal. Kejadian ini semoga menjadi
awal perkuliahan. Bahkan kuliah luring mulai sebuah pembelajaran bahwa itu semua tidak
pasti.
berjalan satu minggu, didaringkan lagi karena
Di sisi lain, mahasiswa yang telah hadir ke
lonjakan kasus. Padahal, fakultas telah Malang pada akhirnya mulai banyak yang pulang
ke daerahnya. Padahal, tidak sedikit dari mereka
mempersiapkan banyak hal untuk memulai yang telah membayar uang kos selama satu
semester. Tentu saja tidak sedikit biaya yang
perkuliahan campuran, mulai protokol kesehatan dikeluarkan untuk berangkat ke Malang dan
pulang lagi.
hingga pemenuhan fasilitas lainnya. Pada
Artinya, ada harga mahal yang dibayar untuk
akhirnya, itu semua seolah sia-sia. perkuliahan campuran selama satu minggu.
Semua pasti akan menyalahkan keadaan dengan
Memang dalam menilai kesiapan UB jawaban super benar abad ini, “Ya mau gimana
lagi?”. Jadi kalau kita berbicara perihal
menyelenggarakan kuliah hybrid, tidak bisa mengukur kesiapan UB dalam pelaksanaan
perkuliahan hybrid tentu bisa dibilang memiliki
dikatakan benar-benar siap. Pemilihan anggota tingkat kesiapan yang baik. Namun untuk
pelaksanaannya, mari kita menonton tayangan
kelas yang hadir secara luring dan daring, masih ulang Gol yang lahir dari kaki Ridwan Tawainela
di menit 89.
simpang siur. Di beberapa fakultas masih belum
Moch. Fajar Izzul Haq, Pemimpin Redaksi
sepenuhnya pasti, mahasiswa diberi kebebasan
memilih atau semua ditentukan oleh fakultas.
Ketika sudah dibebaskan memilih pun, keputusan
fakultas juga akan berbeda: yang ingin daring
mendapat kelas luring dan sebaliknya.
Tapi tentu saja universitas tidak mau dibilang plin
plan setelah kebijakan terbaru diterbitkan. Dalam
beberapa keterangan tentu saja hal ini
merupakan kebijakan yang terukur dan telah
mendapat rekomendasi dari banyak pihak seperti
Satgas. Akan tetapi, meluringkan dan
mendaringkan perkuliahan tidak seharusnya
dilakukan seperti mematikan keran air,
mendadak.
Kita tentu berkeyakinan bahwa sudah dipastikan
akan ada lonjakan kasus ketika perkuliahan
dilakukan secara luring dan protokol kesehatan
yang diterapkan tentu saja diperuntukkan untuk
meminimalisir penyebaran, syukur-syukur tidak
tersebar.
1
INDEPTH
Sikap Universitas Brawijaya Terhadap
Diberlakukannya Kembali Perkuliahan
Daring
MALANG-KAV.10 Kasus Covid-19 yang terus “Dengan mempertimbangkan kondisi pandemi
Covid-19 di mana Indonesia masuk ke gelombang
melonjak sejak awal perkuliahan membuat Rektor 3 pandemi dalam pandangan saya keputusan ini
Universitas Brawijaya mengeluarkan Surat Edaran sudah tepat,” ungkap Andi Kurniawan.
Rektor Nomor 2196/UN10/TU/2022 pada Jumat,
(11/02) pagi. Surat edaran tersebut memberikan Dr. Sujarwo, S. P., M.P. selaku Wakil Dekan
perintah untuk menyelenggarakan perkuliahan bagian akademik Fakultas Pertanian juga setuju
secara full daring sampai dengan pemberitahuan akan keputusan tersebut. Menurutnya, keputusan
lebih lanjut. untuk melakukan pembelajaran secara daring
merupakan salah satu tindakan preventif yang
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Aulanni'am, baik agar tidak memperburuk keadaan.
menyampaikan bahwa keputusan untuk kembali
daring merupakan masukan dari Tim Satgas Meskipun hal ini memunculkan pro dan kontra di
Covid-19 UB dan menjadi langkah yang paling kalangan mahasiswa, namun ia menuturkan
efektif untuk menekan penyebaran kasus Covid- bahwa selalu ada cost atas keputusan.
19. Untuk menekan kasus Covid-19, pihak kampus Menurutnya, kita dihadapkan pada masa yang
UB aktif mengontrol setiap proses pembelajaran tidak dapat diprediksi, peluangnya memang
di setiap fakultas. dapat ditentukan tetapi kemungkinannya sangat
lemah karena itu semua tergantung bagaimana
“Secara umum pelaksanaan kuliah dapat aksi dari setiap individu untuk terjadi atau tidak
dipantau dari berbagai cara, mulai dari terjadinya sesuatu.
pelaporan secara riil time dari semua Wakil
Dekan Bidang Akademik untuk proses perkuliahan Kebijakan terkait proses pembelajaran di UB
yang dijalankan di fakultas. Juga berdasarkan memang beberapa kali mengalami perubahan
aktivitas mengajar yang dilakukan dosen di dan dalam waktu yang tidak menentu. Sisi lain
SIADO,” ungkap Prof. Aulanni'am ketika yang bisa kita lihat yaitu adanya proses untuk
diwawancarai awak Kavling10 pada Selasa, taking risk. Maksudnya, keputusan ini dibuat
(15/02). berdasar imbauan Dikti untuk menjadikan
universitas sebagai agen perubahan di tengah
Keputusan untuk kembali menyelenggarakan pandemi dengan suasana pembelajaran yang
tidak mati yang tentunya proses tersebut harus
pembelajaran secara daring tentu berdampak disertai dengan protokol kesehatan dan indikator
lainnya.
pada aktivitas beberapa fakultas yang ada di
Universitas Brawijaya. Hal ini memunculkan pro
dan kontra di kalangan fakultas khususnya
Fakultas Saintek yang menyelenggarakan
praktikum. Salah satu pertimbangan kembalinya
pembelajaran daring didasarkan pada data
Namun, Andi Kurniawan, S.Pi, M.Eng, D.Sc selaku analisis yang dilakukan oleh Tim Satgas. Indikator
Wakil Dekan bagian Akademik Fakultas Perikanan yang digunakan seperti okupasi di RS yang
dan Kelautan (FPIK) memandang bahwa sudah mulai penuh dan data persebaran kasus di
redkeputusan (kembali daring,) ini sudah tepat. Brawijaya.
2
INDEPTH
Ketika angka tersebut naik maka hal itu akan Menyikapi kejadian yang ada, pihak UB
memberikan bantuan atau fasilitas untuk
menjadi sinyal lampu merah untuk melindungi mahasiswa dan civitas akademik. Tim
Satgas Covid-19 UB menyediakan layanan untuk
memberhentikan kegiatan tatap muka di konsultasi melalui Whatsapp Hotline Satgas
Covid-19 atau untuk penanganan darurat bisa
lingkungan UB dan melakukan sosialisasi serta langsung ke RSUB. Fasilitas itu yang kemudian
diberikan kepada mereka yang memiliki gejala
evaluasi agar persebaran kasus dapat atau sudah dinyatakan terpapar Covid-19.
dikendalikan.
“Jadi ketika buka tutup keputusan sebenarnya
merupakan bentuk optimalisasi untuk
meminimumkan resiko kehilangan kompetensi
adek-adek mahasiswa ketika semuanya daring, “Seringkali mahasiswa yang positif tidak diterima
di kosnya sehingga kita menyiapkan safe house
tidak bisa langsung dikatakan plin-plan ini yang yang di RSUB dan yang ada di Dieng,” ujar Prof.
Andarini selaku Ketua Satgas Covid-19 UB saat
dinamakan trade off. Jadi kita harus sadar untuk diwawancarai awak Kavling10 pada Rabu,
(09/02).
menjaga kesehatan agar rencana hybrid dapat
berjalan,” jelas Dr. Sujarwo ketika diwawanarai
awak Kavling10 pada (12/02).
Perlindungan tersebut juga diberikan oleh setiap
fakultas, salah satunya FPIK yaitu dengan
memberikan pendampingan dengan
mengoptimalkan fasilitas safe house. Pada
prinsipnya untuk dapat mengaksesnya dibutuhkan
surat pengantar dari fakultas atau unit kerja.
Selain itu FPIK juga mengimbau mahasiswanya
untuk menerapkan protokol kesehatan secara
ketat apabila terdapat mahasiswa yang akan
melaksanakan pratikum untuk tugas akhirnya.
Fakultas Kedokteran UB juga berusaha
memberikan perlindungan bagi mahasiswa dan
civitas akademiknya. Namun, menanggapi
fasilitas safe house yang disediakan, Prof. Saifur
Rohman selaku Wakil Dekan bagian Akademik FK
UB meminta untuk jangan terlalu mengandalkan
SE Rektor UB Nomor 2
196/UN10/TU/2022
safe house karena kapasitasnya yang juga
Foto: Dokumen
tasi Kavling10
terbatas.
Perlindungan Untuk Mahasiswa
“Safe house itu adalah upaya terakhir dari isolasi
Perubahan kebijakan yang terjadi telah membuat mandiri terpusat bagi orang orang yang
sebagian besar mahasiswa di UB mulai menetap bergejala sedang sebelum berat ditaruh rumah
dan melakukan mobilisasi di Malang. Hal ini yang sakit. Kalau misalnya yang ringan kita tetap
kemudian mulai memunculkan kasus persebaran berharap di rumah,” jelasnya ketika
di kalangan mahasiswa itu sendiri. diwawancarai oleh awak Kavling10 pada
(23/02).
3
INDEPTH
Oleh sebab itu, ia juga meminta kesadaran Prof. Saifur Rohman juga ikut menambahkan
masing-masing mahasiswa untuk disiplin diri. bahwasanya pendataan yang dilakukan oleh
universitas melalui SIAM memberikan banyak
“Sekali lagi kami tidak menanggung sesuatu yang manfaat dalam proses pengambilan keputusan.
di luar kehendak kami karena keterbatasan Ia menganggap bahwa ini menjadi salah satu
tenaga, resources, keuangan dst. Di sinilah kita cara untuk mencegah adanya penularan di
pada saat pandemi ini, kita bersama-sama kampus.
diminta kesadaran masing masing,” tutur Prof.
Saifur Rohman. “Data-data tersebut kita gunakan untuk tracing.
Selain itu, kita punya petugas analisa data. Itu
Evaluasi Keputusan Sebelumnya kita pakai untuk data ketika dia mulai ada gejala
maka tidak boleh datang ke kampus. Ini adalah
Universitas Brawijaya yang sempat melaksanakan usaha yang kami upayakan agar tidak terjadi
pembelajaran secara hybrid (daring dan luring) penularan di kampus,” imbuhnya.
dianggap membuat keputusan yang terburu-buru.
Namun, sebenarnya kebijakan tersebut telah Oleh sebab itu, untuk mengambil keputusan
dipertimbangkan sejak lama. melakukan hybrid kembali pada semester ini,
pihak UB masih menunggu kondisi yang aman
“Kita sudah memutuskan untuk kuliah hybrid sejak dan mahasiswa bersedia hadir di kampus
bulan November melihat kondisi sampai dengan kembali.
bulan Januari perkembangan pandemi landai-
landai saja, dan juga melaksanakan imbauan dari Penulis: Alda Silvia Fatmawati, Novera Putri
kementerian dan pemerintah kota agar mulai Karina
kuliah luring di kampus dengan batasan-batasan Editor: Moch Fajar Izzul Haq
yang sudah disiapkan, tetapi begitu kuliah satu
minggu kondisi tidak sesuai dengan yang kuliah online lagi?
direncanakan,” jelas Prof. Aulanni'am.
Agar tidak dianggap sembarangan dalam
mengambil keputusan, pihak UB terus melakukan
evaluasi agar menjadi perbaikan kebijakan
sebelumnya.
“Selalu akan dilakukan monitoring dan evaluasi
secara rutin baik dari Tim Satgas Covid-19, dari
Tim WD 1 juga dari Pimpinan Universitas untuk
memastikan kondisi-kondisi dapat dilakukan atau
tidak untuk perkuliahan secara luring atau hybrid,”
tutur Prof. Aulanni'am.
4
INDEPTH
Kebijakan-kebijakan Hybrid yang
Dipersiapkan di Beberapa Fakultas
Rumpun Saintek UB pada Masa Pandemi
MALANG-KAV.10 Pelaksanaan praktikum di "Kami sudah menyiapkan camera di setiap kelas
dan link zoom yang terprogram, sehingga
beberapa fakultas rumpun Saintek Universitas diharapkan semua dapat menangkap materi
Brawijaya sudah direncanakan hybrid walaupun pembelajaran dengan baik,” tambah Prof. Dr. Teti
angka lonjakan Covid-19 masih tinggi. Banyak hal Estiasih.
yang sudah dipersiapkan oleh fakultas masing-
masing seperti ruangan, peralatan untuk zoom, Mengacu dari SE terbaru Rektor Nomor
dan alat-alat lainnya yang diperlukan. 2196/UN10/TU/2022 di mana penyelenggaraan
perkuliahan dilaksanakan full daring kembali
Salah satu fakultas yang sudah mempersiapkan hingga waktu yang belum ditentukan, masing-
praktikum hybrid adalah Fakultas Kedokteran masing fakultas telah menerbitkan SE Dekan
(FK), namun belum bisa terlaksana karena tertanggal 25 Februari. SE Dekan tersebut rata-
menunggu pencabutan PPKM dari pemerintah rata menjelaskan bahwa perkuliahan dilakukan
daerah setempat. Hal ini dibenarkan oleh Prof. secara daring. Namun ada beberapa fakultas
Dr. Mohammad Saifur Rohman, Wakil Dekan I FK. yang tetap menerapkan regulasi sendiri untuk
praktikum.
red“Ada (rencana hybrid, ). Kita tunggu edaran
Kebijakan FK dan FMIPA Dalam Menerapkan
dari pencabutan PPKM oleh walikota karena kami Praktikum Hybrid
sudah rapat dan sudah kami siapkan semua. Merujuk SE Dekan terbaru (25/02), fakultas
seperti FK dan FMIPA menyebutkan bahwa seluruh
Tinggal nanti keputusannya dari walikota. perkuliahan harus dilakukan daring hingga selesai
UTS sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Walikota dan rektor mengizinkan, kita langsung Namun, beberapa fakultas sudah mempersiapkan
dan memprioritaskan untuk perkuliahan metode
redblended (praktikum, ),” ujar Prof. Dr. hybrid.
Mohammad Saifur Rohman pada awak Kavling 10 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UB
Foto: Mahesa Fadhalika Ninganti
(23/02).
Selain FK, ada Fakultas Teknologi Pertanian (FTP)
yang juga merencanakan metode hybrid. Wakil
Dekan I FTP, Prof. Dr. Teti Estiasih, mengatakan
hal serupa, akan ada praktikum terpadu di FTP
jika sudah diperbolehkan hybrid.
“Menunggu SE rektor tentang diperbolehkan
hybrid kembali, kami sudah siap untuk praktikum.
Akan ada praktikum terpadu bagi angkatan yang
ketinggalan karena sebelumnya full online,” ujar
Prof. Dr. Teti Estiasih pada awak Kavling10
(25/02).
Dikarenakan pembelajaran semester lalu di FTP
dilakukan full daring termasuk kegiatan
praktikum, maka akan ada upaya pembelajaran
secara hybrid.
5
INDEPTH
FK sudah menyiapkan SOP untuk isolasi mandiri Keputusan untuk praktikum ditunggu satu atau
bagi mahasiswa/i yang datang dari luar kota, dua minggu kemudian, jika nantinya ada
menjaga diri di luar kampus agar tidak tertular perubahan maka berpotensi untuk dilakukan
dan pengaturan di dalam kampus. Pengaturan di secara luring.
dalam kampus meliputi jam datang, jam keluar,
alur, tracing, dan terkait pengaktifan Satgas. “Praktikum dari semester kemarin sudah kami
Sehingga, harapannya ketika pelaksanaan persilakan untuk luring, sesuai kebijakan kepala
blended learning, masing-masing mahasiswa lab masing-masing. Namun, tidak semua kepala
dapat bertanggung jawab untuk dirinya sendiri lab juga yang memilih untuk luring, tergantung
dan lingkungannya sehingga ikut membantu skala prioritas. Kebijakan penuh ada di kepala
Satgas yang bertugas. lab, karena akan berbeda-beda,” ujar Wakil
Dekan 1 FMIPA, Nurjannah, S. Si. M. Si.
“Kami ada satgas di tingkat dosen dan ada Ph.D.Med.Sc saat dihubungi melalui WhatsApp
Satgas di tingkat tendik serta Satgas di tingkat pada Senin (21/02).
mahasiswa. Dan ini ada google form, formulir Resmi Adanya Pembatalan Penerapan
yang sebagai surveilans yang harus rutin Praktikum Offline oleh FTP, padahal Sudah
dilaporkan bagi mereka mahasiswa FK UB,” ujar Dilakukan Persiapan
Prof Saifur Rohman.
FTP sudah mempersiapkan perkuliahan hybrid
Dalam rencana hybrid FK, faktor angkatan bukan untuk semua mata kuliah, setiap kelas dilengkapi
perlengkapan seperti kamera dan link zoom
yang menjadi prioritas melainkan item terprogram untuk mendukung pembelajaran
hybrid tersebut. Upaya ini bertujuan agar
perkuliahan. mahasiswa bisa lebih baik dalam mencapai
kompetensi setiap mata kuliah dibandingkan
“Yang menjadi alasan utama adalah untuk skill. dengan pembelajaran online. Selain itu, akan
Mereka-mereka yang mau co-ass, yang sudah ada kontrol dari fakultas berupa pemantauan
harus ke rumah sakit, panum, kemudian skill-skill protokol kesehatan dari Satgas Covid-19 di
yang tidak bisa didaringkan itu harus luring kita bawah pengawasan WD 2. Semua angkatan
utamakan yang luring. Kuliah-kuliah yang tidak memiliki prioritas yang sama dalam perkuliahan
harus butuh skill didaringkan,” ujar Prof. Saifur hybrid tersebut, namun sayangnya pembelajaran
Rohman. hybrid tersebut hanya dapat berjalan seminggu
pada awal semester ini dan harus kembali online
Selain itu, akan diutamakan juga bagi penelitian- sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari
Rektor.
penelitian mahasiswa yang akan lulus. Penelitian
Begitu pula dengan rencana praktikum hybrid
akan difasilitasi luring dengan tetap yang belum sempat terlaksana dan tertunda.
memperhatikan kapasitas dan mematuhi protokol “Praktikum offline era pandemi belum berjalan
karena setelah seminggu hybrid berjalan, belum
kesehatan. ada praktikum yang dilaksanakan. Praktikum
berjalan biasanya pada minggu ke-3,” ujar Prof.
Sementara itu, berdasarkan informasi Dr. Teti Estiasih.
sebelumnya, semester lalu jurusan Kimia di FMIPA
telah lebih dulu melaksanakan praktikum luring
terbatas khusus angkatan 2019 pada praktikum
Kimia Fisika, Kimia Analitik 3, dan Kimia Organik
Lanjut.
Kemudian, di semester genap tahun ajaran
2021/2022 ini pihak dekanat FMIPA
mengonfirmasikan sendiri bahwa kebijakan ini
akan dinamis mengikuti kondisi nantinya.
6
INDEPTH
Fakultas Teknologi Pertanian UB
Foto: Alifiah Nurul Izzah
Praktikum hybrid akan dilaksanakan ketika telah diterbitkan SE Rektor yang memperbolehkan hybrid
kembali. Namun, di hari yang sama setelah mewawancarai WD 2, telah terbit SE terbaru Dekan FTP
Nomor 1076/UN10.F10/PK01.03/2022 yang menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran dilakukan full
daring termasuk kegiatan praktikum hingga UTS selesai. Selanjutnya akan dilakukan pemantauan dan
pengkajian berkala. Sehingga SE bisa berubah tergantung angka persebaran Covid-19 dan persetujuan
rektor serta pemerintah daerah.
Penulis: Lydia Wahyuni, Khairunnisa Andari
Editor: Mahesa Fadhalika Ninganti
7
INDEPTH
Kelangsungan Kegiatan Non-Akademik
Mahasiswa di Tengah Perkuliahan Daring
MALANG-KAV.10 Kembalinya perkuliahan secara Dr. Eng Abu Bakar Sambah, S.Pi, MT juga
daring yang berdasar pada Surat Edaran Rektor red)menanggapi (kegiatan mahasiswa, ini. Ia
Nomor 2196/UN10/TU/2022 tidak hanya menjelaskan bahwa kegiatan yang akan
memengaruhi kegiatan akademik saja melainkan dilakukan tetap harus disesuaikan dengan surat
kegiatan non-akademik mahasiswa. Dalam situasi edaran yang berlaku. Kalau mengharuskan
ini kegiatan non-akademik mahasiswa tetap dilakukan secara offline maka kegiatan harus
menjadi perhatian penting dalam menentukan melalui perizinan dengan prosedur yang ada,
kebijakan agar dapat berlangsung secara misalnya mendapat surat izin dari Tim Satgas
seimbang dengan kegiatan akademik. Covid fakultas maupun pihak universitas.
Wakil Dekan III FPIK, Dr. Eng Abu Bakar Sambah,
S.Pi, MT mengatakan bahwa banyak sekali
kegiatan non-akademik mahasiswa yang harus
dilaksanakan secara online karena mengacu pada
surat perintah rektor tersebut.
“Surat perintah rektor mengenai aktivitas di Kegiatan Non-Akademik LPM Kavling10 via Zoom Meeting
kampus yang harus dilaksanakan secara online Foto: Dokumentasi Kavling10
belum dicabut sehingga memang direncanakan
secara daring semuanya. Hal ini menyulitkan ketika seperti studi banding atau yang lainnya itu bisa
harus melaksanakan program yang menanamkan dilakukan secara offline biar kita juga bisa jalan
kompetensi ke mahasiswa, tetapi dilakukan secara sekalian pakai izin kampus,” ucap Kepala
daring. Itu tantangan tersendiri, bisa saja hanya Departemen Humas UAP UB, Auril Tiberias
tercapai 50% tidak 100%,” ujarnya saat Manalu pada (16/2).
diwawancarai awak Kavling10 pada (25/2).
Perubahan pelaksanaan perkuliahan dari yang Proses Perizinan Kegiatan Non-Akademik
sebelumnya hybrid menjadi kembali online tentunya Secara Luring
sangat disayangkan oleh organisasi mahasiswa
dan juga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan oleh
khususnya bagi yang kegiatannya lebih banyak
dilakukan outdoor. Mereka telah mempersiapkan setiap organisasi yang dilakukan secara luring
acara maupun kegiatan secara hybrid namun harus
kembali online seperti sedia kala. memang dianjurkan untuk mendapatkan
perizinan melalui prosedur tertentu. Hal ini
red“Sebelum ada (surat edaran,) dari rektor yang ditujukan untuk meminimalisir adanya hal yang
baru, sebetulnya kami berharap ada penambahan tidak diinginkan sehingga kegiatan non-
kuota untuk teman-teman yang dapat mengikuti akademik yang berlangsung tetap dalam
latihan secara offline. Kami juga berharap pengawasan pihak universitas.
8
INDEPTH
Ketua Umum UASB UB, Roni Wahyu Pradestya, Hal itu dikarenakan dari awal pihak universitas
menjelaskan bahwa dalam kegiatan luring yang memang sudah memberikan izin untuk melakukan
mereka lakukan khususnya kegiatan latihan kegiatan secara offline dengan aturan yang
bersama anggota telah melewati perizinan dari harus dipenuhi.
pihak universitas. Dalam pelaksanaannya pun
dilakukan dengan menaati protokol kesehatan. “Jadi sistemnya dalam satu lapangan maksimal
ada 15 orang sehingga kita membuat form agar
red“(Perizinan,) biasanya kami langsung ke setiap anggota itu dapat mengisi akan latihan di
hari apa, dimana form tersebut dikumpulkan
pembina, setelah ke pembina kami melalui pihak sehari sebelum jadwal latihan,” jelasnya.
rektorat bagian kemahasiswaan. Kalau dari
kemahasiswaan sudah setuju kami langsung
menghubungi ke divisi lapangan terkait sarana dan Urgensi Kegiatan
prasarana seperti yang ada di UB Dieng dan UB Pelaksanaan kegiatan non-akademik secara
Sport Center. Kalau persyaratan harus sudah luring tidak semata-mata mengharuskan
vaksin dua kali dan menjaga jarak sebelum masuk melewati perizinan dan menaati protokol
ruangan,” jelasnya pada (8/2). kesehatan. Lebih jauh lagi Dr. Eng Abu Bakar
Sambah, S.Pi, MT menjelaskan bahwa dalam
Hal serupa juga dilakukan oleh Khosy Zufar Annafi melaksanakan kegiatan secara luring juga harus
selaku Presiden BEM Vokasi 2021. Ia mengatakan
bahwa di tengah pandemi ini ada beberapa diperhatikan urgensi dari kegiatan tersebut.
program kerja yang mengharuskan pelaksanaan
secara offline sehingga mereka melewati “Tergantung urgensi, apakah kegiatan itu
serangkaian perizinan agar kegiatan tersebut
dapat berlangsung. melibatkan banyak orang. Kalau berkumpul
mengatasnamakan institusi harus melalui
perizinan karena kalau ada yang terpapar dan
dilaporkan ke pihak kampus akan menjadi
Kegiatan kemahasiswaan yang berjalan di setiap tanggung jawab UB,” jelasnya pada (25/2).
organisasi berada di bawah pengawasan Wakil
Rektor III yang kemudian di setiap fakultas juga Khosy Zufar Annafi, juga menjelaskan dalam
terdapat Wakil Dekan III yang turut memberikan kegiatan luring yang mereka jalankan seperti
perizinan. Selain pengawasan, Khosy Zufar Annafi halnya kegiatan pengabdian di lingkungan sosial
juga menyampaikan bahwa fakultas memberikan tentu sudah melewati pertimbangan yang
fasilitas terhadap berlangsungnya kegiatan yang mengedepankan urgensinya.
ada.
“Dari vokasi akan memfasilitasi untuk antigen di “Pertimbangannya kalau program kerja dibidang
sosial masyarakat sangat menyayangkan kalo
Klinik UB satu hari sebelum kegiatan berlangsung. dilakukan daring. Urgensinya dilihat program
kerjanya di bidang apa, sehingga untuk
Selain itu ada pengawasan dari salah satu dosen kegiatannya dapat disesuaikan,” terangnya.
untuk mendampingi mahasiswa dalam
kegiatannya. Adapun persyaratannya yaitu
diwajibkan antigen, ada sop membawa masker, Perubahan kebijakan kegiatan akademik maupun
non-akademik yang semula hybrid menjadi
hand sanitizer, dan pengecekan suhu ketika kembali full daring tentunya menimbulkan
kekecewaan bagi mahasiswa. Segala kegiatan
kegiatan berlangsung,” jelasnya. yang sudah direncanakan luring harus kembali
dilaksanakan secara daring. Akan tetapi, hal ini
Berbeda dengan UASB UB dan BEM Vokasi yang dilakukan semata-mata untuk menekan kenaikan
melakukan perizinan terlebih dahulu, Kepala kasus Covid-19 dan menjaga kesehatan bersama.
Departemen Humas UAP UB, Auril Tiberias Manalu
mengaku tidak melewati proses perizinan yang Penulis: Ayuni Kusumawati
serupa. Kontributor: Salsabila Yuliana Citra, Alifiah Nurul Izzah
Editor: Alda Silvia Fatmawati
9
FEATURE
Safe House UB
yang Masih
Samar di Mata
Mahasiswa
Penulis: Jihan Nabilah Yusmi, Zahratul Nurjana
Buana Putri
Editor: Alda Silvia Fatmawati
Rusunawa UB (Safe House)
Foto: Mahesa Fadhalika Ninganti
M eningkatnya kasus virus Omicron disertai Hafizh, mahasiswa Ilmu Komunikasi UB
dengan level PPKM Kota Malang yang terus
menjelaskan pada awak Kavling10 saat
meningkat seakan menjadi kekhawatiran tersendiri diwawancarai pada Rabu, (23/02) bahwa saat
bagi mahasiswa Universitas Brawijaya (UB). mengetahui dirinya terpapar Covid-19, ia
Harapan menjalani perkuliahan secara hybrid langsung melapor ke pihak Satgas Covid-19 UB
seakan pupus begitu saja setelah munculnya yang kemudian mengarahkannya untuk
keputusan pihak rektorat untuk kembali melakukan isolasi mandiri di kos atau safe house
memberlakukan perkuliahan secara full daring UB. Hafizh pun memilih untuk melakukan isolasi di
setelah seminggu perkuliahan hybrid berlangsung. safe house UB.
Adanya kebijakan hybrid membuat sebagian besar Sebelum akhirnya bisa melakukan isolasi di safe
mahasiswa UB datang ke Malang dan melakukan house UB, terdapat beberapa prosedur yang
berbagai kegiatan yang lebih berisiko karena menjadi syarat mutlak untuk calon pasien.
banyak melakukan kontak fisik dengan orang lain. Mahasiswa Ilmu Komunikasi UB ini melakukan
Hal ini menjadi sebab yang tidak bisa dipungkiri berbagai prosedur tes kesehatan seperti
dapat menimbulkan fakta bahwa banyak civitas pemeriksaan darah, paru-paru melalui rontgen,
akademika, khususnya mahasiswa UB turut dan juga pemeriksaan oleh dokter yang akan
terpapar virus Omicron. menentukan apakah ia dapat melakukan isolasi
di safe house atau tidak.
“Jika tanpa gejala sampai ringan mahasiswa masih
bisa mengikuti kegiatan perkuliahan secara daring Setelah melalui prosedur tersebut, akhirnya
karena kegiatannya secara hybrid. Namun, jika Hafizh bisa masuk dan menjalani isolasi di safe
sakit sedang hingga berat yang membutuhkan house UB selama 10 hari. Selama isolasi
perawatan intensif, kemungkinan mahasiswa tidak berlangsung, ia mendapatkan beberapa fasilitas
bisa mengikuti kegiatan perkuliahan,” ungkap Dr. seperti kamar tidur dan kamar mandi, jatah
Andrew selaku Tim Satgas Covid-19 saat makanan tiga kali sehari, makanan ringan, obat-
diwawancarai awak Kavling10 pada (09/02). obatan, kipas angin, alat kesehatan, mesin cuci,
10
FEATURE
pengering, dan wifi. Ia menuturkan bahwa Selama 3 hari ia mendekam di ruang isolasi dan
pelayanan safe house UB ini cukup baik dan
memiliki petugas yang ramah. Selama melakukan karena syarat isolasi minimal 10 hari, maka 7 hari
isolasi pun dirinya tidak mengeluarkan biaya sama
sekali. Adanya surat pengantar dari fakultasnya selanjutnya perawat menawarkan padanya untuk
menjadikan semua biaya isolasinya ditanggung
oleh pihak fakultas. melanjutkan ke safe house atau ke Rumah Sakit
Tak seberuntung Hafizh, hal yang berbeda terjadi Lapangan Ijen Boulevard (RSL IB). Syarat ke safe
kepada Philip (nama samaran) selaku mahasiswa
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK). Bagai house haruslah menunjukkan surat rekomendasi
jatuh tertimpa tangga, mungkin seperti itu hal yang
dipikirkan oleh mahasiswa satu ini. yang biayanya dibebankan kepada mahasiswa
"Niatnya mau ke safe house fasilitas UB, syarat kalo dengan skema nantinya pihak RS UB melakukan
mau ke safe house harus ada surat rekomendasi
dari fakultas soalnya pembiayaannya diserahkan konfirmasi terlebih dahulu ke pihak fakultas untuk
ke fakultas masing-masing. Terus aku minta dari
FPIK, tapi malah disuruh tanya ke orang yang keputusan apakah mengharuskan bayar
pernah isolasi ke safe house terkait gimana
biayanya. Aku sudah bilang tidak tahu menahu. sepenuhnya atau hanya setengah saja. Kondisi
Saat itu aku sakit ya masa aku yang disuruh cari
informasi,” tutur Philip saat diwawancara melalui pada saat itu tepat di hari Minggu di mana
platfrom online WhatsApp pada Senin, (14/02).
konfirmasi tidak bisa dilakukan dan harus
menunggu hingga hari Senin sehingga ia lebih
memilih melanjutkan isolasi ke RSL IB.
“Satgas UB pusat aja kaget kenapa di FPIK itu
tidak ada penyebaran informasi secara jelas
mungkin di IG BEM atau IG FPIK UB terkait
narahubung jika ada mahasiswa terpapar. Jadi
redaku akhirnya lanjut (isolasi,) ke RSL IB soalnya
jika ke safe house takut kalau nanti bayar,” lanjut
Philip.
Tidak sampai disitu saja, ketika surat rekomendasi
terbit tercantum bahwa biaya dibebankan kepada
mahasiswa yang bersangkutan dan FPIK hanya
membantu sesuai ketentuan. Mengetahui hal itu, ia
mencoba memastikan kembali dan meminta
penjelasan kepada pihak pegawai TU FPIK terkait
dengan pembiayaan tersebut. Namun, penjelasan
yang ia dapat adalah pihak FPIK sendiri akan
membantu biaya yang ada, tetapi perihal
nominalnya belum dapat dipastikan.
Di tengah keadaan demam tinggi hampir
ᵒmencapai 40 C, Philip memutuskan untuk tidak
memperdulikan surat rekomendasi dan langsung
menuju RS UB. Dengan gejala yang sudah genting,
tergolong sedang, perawat menuturkan bahwa
opsi terbaik adalah rujukan ke ruang isolasi karena
safe house pada dasarnya memang hanya mau
menerima pasien tanpa gejala atau gejala ringan.
11
KARIKATUR
Karikaturis: Ach Rizal Fahmi Ilhami
12
INFOGRAFIS
Infografis: Adilla Sekar, Nafisah Aulia Rachma
13
KABAR KAMPUS
Auditorium Graha Brawijaya, Hibah
Pembangunan dari Kementerian PUPR
MALANG-KAV.10 Auditorium Universitas
Brawijaya atau yang juga lebih dikenal sebagai
Gedung Kebudayaan Mahasiswa UB (GKM UB)
sedang dalam masa pembangunan pada tahun
ini. Kepala Sub Bagian Perencanaan Arif Hidayat,
S.Kom, MM menuturkan bahwa gedung yang
dibangun oleh Kementerian PUPR dalam tahap
perencanaan disebut dengan gedung Auditorium
tetapi, pada saat Ground Breaking rektor
memberi nama Graha Brawijaya.
red“Jadi, kita (kampus,) menyediakan lahannya.
Kemudian, Kementerian PUPR membangun
gedung tersebut, sehingga proses pelelangan Pembangunan GKM UB
Foto: Mahesa Fadhalika Ninganti
sampai dengan selesainya pembangunan gedung
itu sepenuhnya menjadi kewenangan dari
Kementerian PUPR”, ujar Arif Hidayat saat “PT. Adhikarya itu kan mengerjakan bohirnya
diwawancarai awak Kavling10, Rabu (09/02). Kementerian PUPR. Jadi, yang memerintahkan PT.
Adhikarya itu Kementerian PUPR dan kita ini
Arif juga menyinggung soal bagaimana hanya menyediakan lahan saja untuk dibangun
pembangunan Graha Brawijaya adalah oleh Kementerian PUPR. Kita juga nggak ada
keuntungan yang akan dimiliki Universitas timbal balik ke Kementerian PUPR karena, kita
Brawijaya kedepannya. kan sama-sama pemerintah, UB juga pemerintah
tapi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
“GKM lama kan usianya sudah tua ya. Jika hanya Riset, dan Teknologi. Sementara, yang
diperbaiki saja, peningkatan layanannya jadi membangunkan Kementerian Pekerjaan Umum
rednggak maksimal. Kita (kampus, ) mendapatkan kan begitu”, imbuhnya.
hibah gedung dari Kementerian PUPR, (nantinya, Gedung Auditorium sendiri merupakan gedung
red) tinggal digunakan. Apa tidak untung?
Mendapatkan gedung yang representatif untuk yang digadang-gadang mampu merealisasikan
pertemuan kapasitas besar. Ya, kan sangat visi misi dari Universitas Brawijaya dan mampu
diuntungkan itu. Nggak keluar uang sama sekali dimanfaatkan dengan baik untuk keperluan
redkita (kampus,) itu”, pungkasnya. proses Pendidikan. Namun, Prof. Dr. Ir. Moch.
Sasmito Djati, MS., IPU selaku Wakil Rektor IV
Kendati demikian, ia juga menuturkan bahwa Bidang Perencanaan dan Kerjasama
tidak ada hubungan timbal balik antara pihak
Universitas Brawijaya dengan Kementerian PUPR mengungkapkan bahwa Gedung Auditorium
atau bahkan kepada pihak pemenang PT.
Adhikarya selaku pihak pemenang dari hasil yang dalam masa pembangunan ini rencananya
pelelangan tersebut.
adalah Gedung Rektorat yang baru dengan dalih
Gedung Rektorat yang lama difungsikan sebagai
pusat administrasi.
14
KABAR KAMPUS
“Gedung Auditorium ini rencananya adalah rektorat. Jadi, ketika kita nanti sudah PTN-BH seperti
sekarang ini. Ada gedung untuk majelis wali amanah, ada gedung untuk senat akademik, terus ada
gedung untuk rektor dan wakil rektor. Nah itu nanti akan yang sedang dibangun di Gedung Kebudayaan
Mahasiswa,” tutur Prof. Moch. Sasmito saat dimintai keterangan pada Senin (21/02).
“Gedung Kebudayaan Mahasiswa ini kebetulan gedung yang sudah sangat lama beberapa kali di
renovasi, rusak lagi. Sehingga, memang satu-satu jalan ya dibongkar. Lebih produktif, lebih
menguntungkan, terus kita juga sudah membatasi ruang, yang ada di kampus kita dulu, tidak menambah-
nambah lagi. Di satu sisi kita sudah menjadi PTN-BH, di kantor pusat yang ada ini sudah tidak cukup lagi
maka kita buat yang baru. Nah, kantor pusat yang lama ini sebagai pusat administrasi”, tutup Prof. Moch.
Sasmito.
Penulis: Tita Tungga Dewi
Editor: Alifiah Nurul Izzah
15
KABAR KAMPUS
Penyelenggaraan Perkuliahan Luring Bertahap Pasca
UTS Diatur Sepenuhnya oleh Masing-masing Fakultas
MALANG-KAV.10 Mengacu pada Surat Edaran
tentang Perkuliahan Hybrid Semester Genap
Tahun Akademik 2021/2022, perkuliahan luring
akan diselenggarakan bertahap secara hybrid
pasca ujian tengah semester.
“Dalam artian secara bertahap, jumlah
mahasiswa yang bisa hadir di kampus akan diatur
kembali oleh fakultas, siapa saja yang bisa hadir
dan yang tetap daring,” jelas Wakil Rektor Bidang
Akademik Universitas Brawijaya, Prof. Aulanni’am, SE Rektor UB Nomor 2196/UN10/TU/2022
Foto: Dokumentasi Kavling10
ketika dihubungi melalui WhatsApp pada Rabu,
(02/03). yang mana dari pengalaman tatap muka empat
redhari (kemarin, ) banyak dosen, staf, dan
Beliau menambahkan bahwa mekanisme ini juga redmahasiswa yang positif (Covid-19,),” terang
berlaku untuk pembimbingan dan ujian skripsi
hingga disertasi dan diatur lebih lanjut di setiap Prof. Aulanni’am.
fakultas. Masing-masing fakultas punya kebijakan
tersendiri dalam mengatur proses penjadwalan Universitas Brawijaya mengakui bahwa
kelas setelah ujian tengah semester sehingga
pihak universitas tidak mengatur sampai ke detail pengambilan kebijakan pelaksanaan perkuliahan
aturan yang ada. Meski pihak fakultas yang
melakukan proses penjadwalan, tetap mahasiswa di masa pandemi Covid-19 tidaklah mudah.
seharusnya tetap punya pilihan untuk menentukan
akan mengikuti perkuliahan daring atau luring Kampus melihat bahwa pelaksanaan perkuliahan
pasca ujian tengah semester.
daring secara terus-menerus berpotensi
menghambat proses transfer ilmu ke mahasiswa,
tetapi kampus juga menyadari bahwa tidak ada
yang bisa memprediksi gejolak pandemi Covid-
19.
Akan tetapi, kebijakan pelaksanaan perkuliahan “Saat kebijakan diambil sebelum perkuliahan
luring secara bertahap ini masih dalam tahap
pertimbangan karena Universitas Brawijaya masih red(semester genap berlangsung, ) pandemi
memantau perkembangan sebaran kasus Covid-19
pasca ujian tengah semester. red(sedang, ) landai, tetapi begitu Omicron
datang semua kampus di Malang ditutup,” kata
Prof. Aulanni’am.
Wakil Rektor Bidang Akademik menegaskan Menanggapi keresahan mahasiswa terhadap
bahwa kebijakan pelaksanaan perkuliahan daring
hingga ujian tengah semester ini dikeluarkan kebijakan pelaksanaan perkuliahan yang
untuk menghindari penyebaran kasus Covid-19 di
Universitas Brawijaya dan di Kota Malang, serta berubah-ubah, Wakil Rektor Bidang Akademik
mempertimbangkan keterbatasan termpat untuk
isolasi terpadu di Kota Malang. berharap agar mahasiswa bisa memahami
langkah-langkah yang ditempuh oleh Universitas
Brawijaya dalam menghadapi pandemi Covid-19
yang masih berlangsung.
“Keselamatan mahasiswa, dosen, dan tenaga Penulis: Saiva Qotrunnada
pendidik lebih diutamakan daripada memaksakan Editor: Alda Silvia Fatmawati
kuliah secara hybrid,
16
KILAS
Menelisik Kembali Kebijakan
Pemberlakuan Bus Kampus dan Restriksi
Ojol di Dalam Lingkungan UB
U mumnya fasilitas alternatif dimanifestasikan Adapun, kebijakan ini dilaksanakan untuk
sebagai pengganti dari ketentuan terdahulu, mendukung pengadopsian prinsip green metric
pada UB, yakni perguruan tinggi yang mampu
sehingga melahirkan suatu ekspektasi yang mengelola daerah kampusnya menjadi lebih
nyaman, bersih, damai, ramah lingkungan,
mampu memenuhi kebutuhan fasilitas terdahulu sekaligus memiliki reputasi sekuritas yang baik.
Maka dari itu, pilihan UB untuk menggunakan bus
dengan lebih efektif dan efisien. Dalam hal ini, kampus sebagai transportasinya dianggap tepat
demi mengurangi emisi gas karbon dan
pengaplikasian kebijakan bus kampus sebagai mewujudkan kampus dengan kondisi-kondisi
yang selaras dengan prinsip green metric.
solusi dari regulasi perestriksian ojek online (ojol)
di lingkungan sekitar kampus Universitas Brawijaya
(UB) merupakan salah satu penerapan fasilitas
alternatif dalam ruang lingkup perkuliahan yang
diaplikasikan tahun 2019 silam. Awal mula
munculnya kebijakan ini sebenarnya merupakan
solusi dari kebijakan sebelumnya, yaitu Kendati demikian, kebijakan ini dengan cepat
pemberlakuan stiker UB yang ditempel pada menuai pro maupun kontra dari massa secara
kendaraan tertentu. Pemberlakuan stiker UB bersamaan. Penyediaan fasilitas bus kampus
menyebabkan hanya kendaraan dengan stiker UB sebagai transportasi pengganti ojol yang
saja yang dapat memasuki area kampus sehingga merupakan penerapan ulang dari regulasi
memungkinkan kendaraan tanpa stiker UB terdahulu, sekitar tahun 2014, sempat
dilarang masuk, termasuk ojol. Hingga akhirnya mendapatkan berbagai respon serupa.
pihak kampus pun membuat kebijakan lanjutan
berupa bus kampus guna menunjang fasilitas
terutama untuk mahasiswa yang tidak memakai
kendaraan pribadi.
Pengimplikasian fasilitas bus kampus untuk
menggantikan ojol ini diharapkan mampu
memperlancar mobilitas penghuni kampus secara
lebih baik.
Di dalam pengimplementasiannya, terdapat Bus Putih UB
serangkaian mekanisme yang berlaku seperti Foto: Mahesa Fadhalika Ninganti
pengelompokkan bus ke dalam waktu, jeda, serta
rute tertentu demi menjangkau seluruh area
kampus dengan intensitas yang memadai. Selain
itu, kendaraan-kendaraan yang menuai izin masuk
kampus selain bus kampus itu sendiri pun ditandai
dengan stiker atau identitas pengenal serta kartu
parkir.
17
KILAS
Perbincangan tersebut menyangkut-pautkan Aksi ini pun kemudian menuai respon dari pihak
kampus yang pada akhirnya memutuskan untuk
ragam problematika yang tetap muncul dari memenuhi keinginan para mahasiswa tersebut
dengan mencabut regulasi yang sedang berlaku.
kebijakan ini. Salah satunya adalah rendahnya
efektivitas serta efisiensi transportasi sehingga
menjadikan program bus ini disayangkan. Selain
itu, jam operasional bus yang dianggap belum Meskipun begitu, demi tetap mengedepankan
mampu menyamakan ojol sekaligus belum mampu keteraturan kampus, pihak universitas
memenuhi kebutuhan penghuni kampus secara memberlakukan beberapa ketentuan lain
keseluruhan. sekaligus syarat-syarat ojol yang mampu
memasuki area kampus. Di antaranya adalah
Di sisi lain, pemberlakuan ojol pun dianggap pemberlakuan drop zone, penyertaan bukti
berpartisipasi dalam tingginya lalu lintas kampus transaksi, pengenaan atribut ojol, sekaligus
yang pada akhirnya mampu menyebabkan kehadiran penumpang dalam ojol. Dengan
ketidakteraturan mobilitas. Dalam hal ini, salah diberlakukannya kembali kebijakan awal maka
satu tujuan bus kampus yang berkecimpungan UB turut berperan di balik pendongkrakan
dalam bidang sekuritas yang nyaman dan aman pendapatan ojol, selayaknya ketentuan tersebut
pun justru menjadi pertanyaan. Bus kampus malah ikut disambut baik oleh kedua pihak, ojol dan
berpotensi untuk meningkatkan risiko mahasiswa yang bernotabene sebagai penghuni
ketidakamanan dikarenakan jam operasionalnya kampus. Terkait bus kampus yang sudah sempat
yang kurang efisien. dioperasikan, penggunaannya akan
dialihfungsikan sebagai fasilitas pendukung
Hal ini mempertimbangkan kondisi beberapa untuk memenuhi kegiatan praktik berbasis
mahasiswa yang tidak dapat memanfaatkan akademik.
fasilitas setempat pada malam hari, yakni waktu
di mana intensitas kriminalitas meningkat.
Sejumlah massa yang diidentifikasikan sebagai Penulis : Laras Ciptaning Kinasih
Editor: Alifiah Nurul Izzah
bagian dari Aliansi Mahasiswa Resah Brawijaya
atau yang kerap kali disebut Amarah Brawijaya
pun mendeklarasikan keberatannya terkait
kebijakan restriksi ojol di lingkungan UB.
18
KARIKATUR
Karikaturis: Ach. Rizal Fahmi Ilhami
19
ISU NASIONAL
Chemtrail, Mega Hoax yang Hantui Langit
Indonesia
Penulis: Alifiah Nurul Izzah
Editor: Mahesa Fadhalika Ninganti
T idak ada yang menyangka bila pandemi
Covid-19 mencapai tahun keduanya hadir di
Apa itu Chemtrail?
Chemtrail sebenarnya merupakan sebuah kata
Indonesia di bulan Maret. Sering kali, akronim dari chemistry (kimia) dan trails (jejak).
ketidakteraturan kondisi ekonomi, lingkungan, Jadi, istilah ini dapat dipahami juga sebagai
serta sosial membuat masyarakat dan “penyebaran suatu zat kimia beracun yang
pemerintah pusing tiada kepalang. Atmosfer berbahaya melalui asap dari pesawat terbang,”
stres memenuhi kehidupan, baik di dunia nyata seperti yang dijelaskan oleh Urip Haryoko selaku
maupun dunia maya, menciptakan asumsi-asumsi Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG untuk
yang sebenarnya belum tentu benar, tapi dapat Kompas.com (17/2/2022).
diyakini setengah mati terutama dari pihak-pihak
yang merasa paling dirugikan.
Seperti yang tengah viral di media sosial Twitter, Chemtrail di Langit Biru
Selasa (15/2/2022) lalu. Sebuah video pendek Foto: Kompas.com
berdurasi 15 detik menghebohkan netizen
Indonesia. Di dalam video tersebut, terdapat Namun sebenarnya, sampai saat ini chemtrail
garis putih memanjang berada di awan Jakarta.
“Jakarta digempur chemtrail 14 Februari pukul 1 tidak pernah terbukti secara ilmiah dapat
tengah malam. Stay safe untuk warga Jakarta ya,
berdoalah mereka semua yang terlibat cepat meninggalkan dampak buruk terhadap badan
menerima hukumannya”, ujar @YogaswaraWahyu
dalam cuitannya yang telah meraup lebih dari manusia. Di tahun 2020, peneliti JM Herndon dan
170 retweet dan 280 likes. Ternyata saat
ditelusuri lebih lanjut, video tersebut telah RD Hoisington mengeluarkan hasil studi mereka
diambil dari akun propaganda @T3luuur di
platform media sosial lain, Instagram sehari dengan pernyataan serupa lewat tulisan yang
sebelumnya.
berjudul “Chemtrails are not contrails:
Uniknya, fenomena hoaks “bawah tanah” ini
sudah mencuat sejak kurang lebih enam bulan Radiometric evidence”. Contrails sendiri adalah
yang lalu. Akun @mhd zakaria dari TikTok juga
termasuk pihak yang menebar-viralkan teori istilah untuk jejak kondensasi udara yang
konspirasi ini pada (10/07/2021).
Memperlihatkan kecurigaan besar terhadap garis membentuk jejak asap putih akibat emisi dari
putih di awan salah satu wilayah di Indonesia,
menegaskan fakta bahwa hoaks ini sebenarnya mesin jet yang pesawat terbang miliki, ketika
justru semakin besar di media sosial.
bertabrakan dengan suhu udara yang tergolong
rendah.
20
ISU NASIONAL
Untungnya, partikel virus tidak akan bisa bertahan di dalam langit berketinggian 7.000-13.000 meter yang
hanya dapat dilalui oleh pesawat karena tipisnya kadar oksigen. Apalagi di tengah pancaran sinar
ultraviolet (UV) matahari, virus Covid-19 tidak akan bisa bertahan, bahkan sebelum virus itu menyebar di
lapisan udara yang kaya oksigen seperti yang kebanyakan makhluk hidup di bumi dapat hirup saat ini.
Waspada Hoaks, Peduli Sesama
Sekarang, siapapun dapat menggunakan gawai cerdasnya untuk mengakses informasi seluas-luasnya.
Hanya saja, tidak semua pengguna gawai cerdas dapat menyaring kembali ragam informasi yang
diterima. Bisa karena faktor ketidaktahuan atau bahkan denial terhadap fakta empiris yang positivis nan
terbukti secara ilmiah. Semua tidak bisa dibenarkan, karena dampak yang ditimbulkan bisa fatal dan
mencelakai diri sendiri maupun orang lain.
Peran media untuk saat ini seperti segalanya, baik itu media sosial maupun media massa yang berbasis
cetak serta digital. Cermat memilih media merupakan langkah tepat untuk menghindari malapetaka yang
bisa datang kapan saja. Karena, sekarang ini upaya untuk memperbanyak wawasan di ranah yang tepat
tidaklah sulit, asal ikuti pihak-pihak resmi yang dapat menjamin keselamatan bersama. Nakes, dokter,
atau pemerintah lewat situs covid10.go.id –nya juga tidak masalah, lho!
Sumber:
Herndon, J. M., Hoisington, R. D., & Whiteside, M. (2020). Chemtrails are not contrails: Radiometric
evidence. J. Geog. Environ. Earth Sci. Intn, 24(2), 22-29.
Apa Itu Chemtrails, Fenomena Jejak Asap Pesawat yang Dikaitkan dengan Penyebaran Omicron?
Halaman all - Kompas.com
https://twitter.com/YogaswaraWahyu/status/1493617172966375427?s=20&t=TFhgvy_UWUJOEBvvz1iEwg
https://www.instagram.com/p/CZ7zBgMh-rf/?utm_source=ig_web_copy_link
https://www.tiktok.com/@jaka_jr23/video/6983337236330728705
21
OPINI
Saya Setuju banyak Polisi di Wadas
Penulis: Moch. Fajar Izzul Haq
Editor: Mahesa Fadhalika Ninganti
“Jangan nangis, di depan ada Pak Polisi lo!”, adik
saya berangsur diam.
Dalam kasus ini, polisi setara dengan hantu yang
pantas untuk ditakuti oleh anak kecil. Dan itu lah
yang terjadi di Desa Wadas di awal bulan
Februari ini, kedatangan polisi membawa
ketakutan dan menciptakan suasana yang
mencekam. Lantas barangkali di kemudian hari,
kalau ingin membangun wahana rekreasi Rumah
Hantu di Wadas, tidak perlu ada boneka pocong
dan kuntilanak, karena boneka polisi akan lebih
menakutkan.
Ilustrator: Maulidiya Alvin
Dari sini kita perlu memahami, apakah fungsi dari
keberadaan polisi hanya sebagai alat untuk
menakut-nakuti? Tentu saja tidak.
Dahulu kala, di galaksi yang jauh, sangat jauh, Tidak mungkin sebuah negara menciptakan
ada sekumpulan spesies yang mewarisi darah
Jedi. Itu ada dalam film “Star Wars”. Jedi adalah lembaga kepolisian hanya untuk menjadi “hantu.”
sekumpulan spesies makhluk luar angkasa yang Sedikit lebih serius, dalam fungsi kepolisian pasal
tugasnya menjaga keseimbangan serta 2 disebutkan “Fungsi kepolisian adalah salah
ketertiban di seluruh jagat raya. Selain itu, ciri satu fungsi pemerintahan negara di bidang
seorang Jedi adalah kebijaksanaannya serta pemeliharaan keamanan dan ketertiban
penghormatannya pada hukum yang manusiawi. masyarakat, penegak hukum, perlindungan,
Sehingga peranan Jedi bagi republik, sudah pengayoman dan pelayanan masyarakat.” Sudah
seperti polisi di kehidupan di bumi ini. jelas bukan, tidak ada fungsi “menakuti-nakuti.”
Itu idealnya. Namun, kisah setelah ini justru Praktik di lapangan barang kali tidak sama
menunjukkan sebaliknya. Pada suatu waktu, saya
sekeluarga naik mobil menuju suatu tempat. Di dengan itu. Saya teringat sebuah gambar yang
tengah perjalanan, adik saya menangis hingga
mengganggu konsentrasi bapak saya yang diukir di balok beton sebelah sebuah gang masuk
menyetir. Dan cara ampuh untuk menghentikan
tangis anak kecil adalah menakut-nakutinya, bisa kampung, yaitu gambar seorang polisi
dengan hantu, bisa dengan polisi. Karena sedang
di perjalanan, polisi lebih bisa menakuti anak- berseragam menggenggam tangan seorang
anak ketimbang hantu, tentu saja. Setelah bapak
saya yang terganggu tadi mengatakan, anak kecil dan tangan lainnya menggenggam
buku HAM. Gambar tersebut telah
melambangkan fungsi polisi yang sesungguhnya.
Dan sudah sejak lama, masyarakat menghendaki
adanya kepolisian harus jauh dari tindakan-
tindakan militeristik.
22
OPINI
Baiklah, kita mencoba mengerti bahwa polisi adalah sosok penegak hukum. Sehingga yang perlu takut
terhadap polisi adalah mereka yang melanggar hukum.
Seperti saat berkendara, kita akan takut dengan polisi di pinggir jalan kalau memang kita tidak memakai
helm atau tidak punya SIM. Lantas, warga Wadas yang ketakutan, apakah mereka melanggar hukum?
Mengenai jumlah polisi yang menduduki Desa Wadas dengan dalih melindungi proses pengukuran terkait
proyek pembangunan negara, maka perlu dipertanyakan, apakah harus mendatangkan sebanyak itu?
Jumlah sebanyak itu dengan perlengkapan yang sedemikian rupa, tentu saja menciptakan anggapan
bahwa masyarakat sungguh berbahaya, sehingga butuh tenaga besar untuk mengatasinya. Padahal,
kalau kembali pada kisah Jedi di awal, hanya butuh beberapa Jedi saja untuk menjaga ketertiban jagat
raya. Ingat, jagat raya! Bukan sekedar desa.
Tentu kita berkeyakinan bahwa takut pada aparat kepolisian adalah hal yang salah, meskipun kita adalah
seorang pelanggar hukum. Tentu saja tidak perlu takut, sudah jelas bahwa polisi bukan hantu dan tujuan
dari dibentuknya kepolisian adalah menciptakan kedamaian. Negara ingin negara ini aman, maka
membentuk kepolisian. Sehingga polisi adalah agen yang menyebarkan keamanan serta pengayoman
terhadap masyarakat.
Maka, semakin banyak polisi semakin besar rasa keamanan dan ketentraman masyarakat. Kalau pun
sudah begitu, maka, ribuan desa di negara ini akan iri dengan Wadas yang dijaga oleh banyak polisi dan
Wadas menjadi desa teraman serta tertentram.
Peran polisi yang seperti ini lah yang saya setujui bila banyak polisi di Wadas. Polisi yang menciptakan
perdamaian, polisi yang menenangkan hati masyarakat, polisi yang memberikan pengayoman. Kalau
pada kenyataannya tidak, siapa juga yang setuju.
SURGA WADAS
23
SASTRA
Keluar Lagi
Penulis: Senia Nefalina
Almamater yang dulu di lemari
Kini keluar dipakai pergi
Bertemu kawan di sekolah tinggi
Belajar kembali setelah menanti
Dulu berkenalan lewat jemari
Sekarang akan berjumpa diri
S aat bertemu berkenalan lagi
Karna dulu hanya mengenal imaji
Sesak yang menghampiri
Hal yang selalu menghantui
Setelah dipaksa beradaptasi
Kini memilih kembali
Bertemu di kampus lagi
Di depan lorong sepi
Setengah wajah tertutupi
Jangan sampai lupa diri
Ilustrator: Isna Nurhaliza
24
SASTRA azilahruN ansI :rotartsulI
Elegi Musim Pandemi
Penulis: Nurkholis Fahroni
Bagaimana cara marah pada sepetak layar
yang membuat lelah menyala-nyala.
Seperti lampu merah di ujung kiri kalimat
yang tak selesai itu.
Deretan piksel membuatmu gundah.
Kolom absensi membuatmu resah.
Dan jendela, jadi tempat kau menatap kenangan masa lalu
yang kau tinggalkan di parkiran gedung kampusmu.
Segera dirimu menjelma menjadi udara,
datang dan pergi,
terbang diantara rambut orang-orang
yang mengeluarkan kepalanya dari jendela.
Setiap malam, kepalamu penuh dengan pertanyaan,
cara tetap waras dan tak membunuh diri sendiri.
Lalu kau tertidur dan bermimpi.
Langun pagi, mengaduk kopi dan harus hidup sehari lagi.
25
KOMIK
METERAN
Komikus: Ach Rizal Fahmi Ilhami
26
"Jika kita menunggu sampai kita
siap, kita akan menunggu seumur
hidup kita"
-Lemony Snicket-