E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
BANK SENTRAL, SISTEM PEMBAYARAN, DAN ALAT
PEMBAYARAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
EKONOMI KELAS X
PENYUSUN
ANNISA YULISTYA (1805110730)
PE-AKUNTANSI 6
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat karunia-Nya dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan E-
Modul Praktik Inovasi Pembelajaran Pendidikan Ekonomi yang bertajuk “Bank
Sentral, Sistem Pembayaran, Dan Alat Pembayaran dalam Perekonomian Indonesia”
dengan baik serta lancar. Penyusunan E-Modul ini dalam rangka memenuhi tugas
Mata Kuliah Praktik Inovasi Pembelajaran Pendidikan Ekonomi yang diampu oleh
Bapak Dr. H. Gimin, M. Pd.
Dalam proses penyusunannya tidak lepas dari bantuan, arahan dan masukan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan E-Modul ini.
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan di dalam
penulisan E-Modul ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga
penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. Untuk
itu, penulis berharap E-Book ini dapat bermanfaat dan mampu menambah wawasan
bagi semua orang.
Pekanbaru, 6 Juni 2021
Penulis
i
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... iii
PETA KONSEP ................................................................................................................ iv
KEGIATAN PEMBELAJARAN I : Bank Sentral ........................................................ 1
A. Indikator Pertemuan Pertama.................................................................................. 1
B. Pengertia Bank Sentral............................................................................................ 2
C. Tujuan, Fungsi, Tugas Dan Wewenang Bank Sentral Republik Indonesia ............ 2
D. Stabilitas Pembayaran ............................................................................................. 4
E. Tugas Mandiri ......................................................................................................... 4
KEGIATAN PEMBELAJARAN II: Sistem Pembayaran ............................................ 5
A. Indikator Pertemuan Kedua..................................................................................... 5
B. Pengertian Sistem Pembayaran ............................................................................... 6
C. Peran Bank Sentral Republik Indonesia dalam sistem pembayaran ....................... 6
D. Penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh Bank Sentral ......................... 6
E. Tugas Kelompok ..................................................................................................... 10
KEGIATAN PEMBELAJARAN III: Alat Pembayaran .............................................. 11
A. Indikator Pertemuan Ketiga .................................................................................... 11
B. Pengertian Alat Pembayaran ................................................................................... 12
C. Alat Pembayaran Tunai........................................................................................... 12
D. Alat Pembayaran NonTunai.................................................................................... 19
E. Tugas Kelompok ..................................................................................................... 21
EVALUASI........................................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 27
ii
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
DAFTAR ISI
Gambar 1.1 Tiga Oilar dan Fungsi Bank Indonesia ..................................................... 3
Gambar 2.1 Peran BI dalam Sistem Pembayaran......................................................... 6
Gambar 2.2 Bagan Pelaksanaan Sistem Pembayaran ................................................. 8
Gambar 2.3 Alur Transaksi dengan Menggunakan BI-RTGS .................................... 9
Gambar 3.1 Uang Koin..................................................................................................... 16
Gambar 3.2 Uang Kertas ................................................................................................. 16
Gambar 3.3 Tahapan Pengelolaan Uang Rupiah oleh BI ............................................. 17
Gambar 3.4 Jenis-Jenis Alat Pembayaran ..................................................................... 19
Gambar 3.5 Cek ................................................................................................................ 19
Gambar 3.6 Giro Bilyet .................................................................................................... 20
Gambar 3.7 Nota Debit..................................................................................................... 20
Gambar 3.8 Kartu Debit .................................................................................................. 20
Gambar 3.9 Kartu Kredit ................................................................................................ 20
Gambar 3.10 E-Money ..................................................................................................... 21
iii
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
PETA KONSEP
BANK SENTRAL, SISTEM
PEMBAYARAN, DAN ALAT
PEMBAYARAN
BANK SENTRAL SISTEM ALAT
PEMBAYARAN PEMBAYARAN
Fungsi Bank Pengertian Evolusi Alat
Sentral Sistem Pembayaran
Pembayaran
Peranan BI dalam Pengertian
Sistem Sistem
Pembayaran Pembayaran
Penyelenggaraan
Sistem
Pembayaran
iv
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
PENDAHULUAN
A. IDENTITAS MODUL
Mata Pelajaran :Ekonomi
Kelas : X Semester Genap
Alokasi Waktu : 3 x 3 JP
Juduk Modul : Bank Sentral, Sistem Pembayaran, Dan Alat Pembayaran
dalam Perekonomian Indonesia
B. KOMPETENSI DASAR
3.6 Mendeskripsikan bank sentral, sistem pembayaran, dan alat pembayaran
dalam perekonomian Indonesia.
4.6 Menyajikan peran bank sentral, sistem pembayaran, dan alat pembayaran
dalam perekonomian Indonesia.
C. DESKRIPSI SINGKAT MATERI
E-Modul disusun bertujuan untuk memudahkan peserta didik mempelajari
bahan ajar Ekonomi KD.3.6-4.6 yakni Bank Sentral, Sistem Pembayaran, Dan
Alat Pembayaran dalam Perekonomian Indonesia. Penggunaan E-Modul untuk 3
kali tatap muka atau sama dengan 6 jam pelajaran. Modul berisi Subkompetensi
tentang Bank Sentral, Sistem Pembayaran, Dan Alat Pembayaran dalam
Perekonomian Indonesia.
E-Modul dibuat sebagai referesnsi bahan bacaan untuk siswa dalam
pembelajaran yang menarik , dengan mempelajari materi modul ini, Anda mampu
menerapkan sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Modul ini terbagi menjadi 3 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat
uraian materi, soal latihan dan soal evaluasi.
Bagian I : Bank Sentral, terdiri dari Fungsi, Tugas,Wewenang BI,
Stabilitas Sistem Keuangan
Bagian II : Sistem Pembayaran, terdiri dari pengertian sistem pembayaran,
peran BI dalam sistem pembayaran, , dan Penyelenggaraan
Sistem Pembayaran oleh BI
Bagian III : Alat Pembayaran, yang terbagi ke dalam alat pembayaran tunai
dan nontunai
v
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
BANK SENTRAL
Kompetensi Dasar 3.6 : Mendeskripsikan Bank Sentral, Sistem
Pembayaran, Dan Alat Pembayaran Dalam Perekonomian Indonesia.
Indikator Pertemuan Pertama :
1. Menjelaskan Pengertian Bank Sentral.
2. Mengidentifikasi Tujuan, Fungsi, Tugas Dan Wewenang Bank
Sentral Republik Indonesia.
3. Menjelaskan Stabilitas Pembayaran
Tujuan Pembelajaran :
1. Setelah melihat video dan membaca e-modul peserta didik dapat
menjelaskan Pengertian Bank Sentral.
2. Setelah melihat video dan membaca e-modul peserta didik dapat
Mengidentifikasi Tujuan, Fungsi, Tugas Dan Wewenang Bank
Sentral Republik Indonesia.
3. Setelah melihat video dan membaca e-modul peserta didik dapat
Menjelaskan Stabilitas Pembayaran
Kata Kunci : Bank Sentral, Pengertian, Tujuan, Fungsi, Tugas dan
Wewenang.
1
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
Menurut Undang-Undang RI Nomor 1998 tentang Perbankan, Bank adalah “badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Pengertian Bank Sentral menurut UNdnag-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang
Bank Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004
menjelaskan bahwa Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk
mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan
kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan
mengaasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai leader of the last resort (Penjelasan
Pasal 4 ayat (1)).
1) Fungsi,Tugas &Wewenang Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral
a) Fungsi Bank Indonesia
Dalam struktur moneter, fungsi bank sentral adalah sebagai pengendali peredaran
uang. Fungsi tersebut antara lain:
a. Bank sirkulasi Bank sentral adalah pemegang hak tunggal (hak oktroasi) dalam
pengedaran uang kertas dan uang logam sebagai alat pembayaran yang sah.
b. Banker’s Bank Bank sentral adalah bankir dari bank-bank. Dalam hal ini, bank
sentral berkedudukan sebagai salah satu sumber dana bagi bank lain.
c. Lender of last resort Bank sentral adalah pemberi pinjaman pada tingkat terakhir.
Artinya, bank sentral dapat memberikan pinjaman kepada bank dalam bentuk
fasilitas kredit likuiditas darurat.
b) Tugas Bank Indonesia
a. Tujuan Tunggal
Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu
tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata
uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek
kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang
negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas
sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya.
Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan
dapat diukur dengan mudah.
b. Tiga Pilar Utama
Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang
merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas tersebut perlu diintegrasi
2
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Berikut tugas dan fungsi Bank Indonesia yang telah
dituangkan dalam bentuk gambar berisi tiga pilar.
Gambar 1.1 Tiga Pilar dan Fungsi BI
c) Wewenang Bank Indonesia
BI selaku bank sentral di Indonesia mempunyai wewenang khusus yang
sebelumnya sudah diatur dalam UU Republik Indonesia, yakni:
a. Kewenangan Membuat Kebijakan Moneter
BI harus bisa menentukan dan menetapkan adanya tingkat diskonto, jumlah
cadangan minimal bank umum, serta harus membuat kebijakan pembiayaan atau
kredit. Selain itu, BI harus bisa menetapkan dan juga menentukan target moneter
dengan cara menentukan tingkat inflasi yang terjadi di Indonesia setiap tahun.
Lebih dari itu, BI juga memiliki wewenang dalam mengendalikan moneter
dengan tidak dibatasi pada kegiatan pasar terbuka di pasar uang.
b. Kewenangan Mengatur Sistem Pembayaran
Dalam hal ini, BI memiliki tiga wewenang utama. Pertama BI memiliki
wewenang dalam menentukan dan juga menetapkan penggunaan alat
pembayaran. Kedua, membuat serta memberikan persetujuan izin atas adanya
penyelenggaraan sistem pembayaran. Terakhir, mengawasi penyelenggaraan
sistem pembayaran.
c. Kewenangan Mengatur dan Mengawasi Perbankan
Untuk poin terakhir ini, BI selaku bank sentral memiliki empat wewenang utama.
Pertama, membuat dan juga menetapkan kebijakan terkait pelaksanaan perbankan
yang berlaku di Indonesia. Kedua, memberikan sanksi kepada pihak yang sudah
melanggar kebijakan yang sebelumnya sudah ditetapkan sesuai dengan peraturan
UU.
3
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
Ketiga, memberikan atau mencabut izin kelembagaan dan kegiatan usaha bank.
Terakhir, mengawasi berbagai kegiatan bank konvensional, baik itu dalam sistem
perbankan atau secara individu.
2) Stabilitas Pembayaran
Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia mempunyai suatu tujuan, yaitu
mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah. Oleh karena itu, dalam dunia perbankan
dikenal dengan istilah stabilitas sistem keuangan.SSK ini belum memiliki pengertian
baku. Adapun pengertian SSK menurut berbagai sumber adalah sebagai berikut:
a. Sistem keuangan yang stabil mampu mengalokasikan sumber dana dan menyerap
kejutan yang terjadi sehingga dapat mencehag gangguan terhadap kegiatan sektor rill
dan sistem keuangan.
b. Sistem keuangan yang stabil merupakan sistem keuangan yang kokok dan tahan
terhadap berbagai gangguan ekonomi sehingga mampu melakukan fungsi
intermediasi, melaksanakan pembayaran dan menyebar resiko secara baik.
c. Stabilitas sistem keuangan merupakannsuatu kondisi dimana mekanisme ekoonomi
dalam penetapan harga, alokasi dana, dan pengelolaan resiko berfungsi secara baik
dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dengan melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan
instabilitas di sektor keuangan, SKK dapat diidentifikasi dengan mudah. Kestabilan
sistem keuangan dapat terjadi karena berbagai macam penyebab dan gejolak.
Tugas Mandiri
1. Buatlah tulisan tentang peran tugas dan wewenang Bank Indonesia dalam
mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah.
2. Laporakn hasil tulisan kepada guru
4
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
KEGIATAN PEMBELAJARAN II
SISTEM PEMBAYARAN
Kompetensi Dasar 3.6 : Mendeskripsikan Bank Sentral, Sistem
Pembayaran, Dan Alat Pembayaran Dalam Perekonomian Indonesia.
Indikator Pertemuan Kedua :
1. Menjelaskan Sistem Pembyaran.
2. Mengidentifikasi Peran Bank Sentral Republik Indonesia dalam
sistem pembayaran.
3. Mengidentifikasi Penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai
oleh Bank Sentral.
Tujuan Pembelajaran :
1. Setelah melihat video dan membaca e-modul peserta didik dapat
menjelaskan Sistem Pembayaran
2. Setelah melihat video dan membaca e-modul peserta didik dapat
Mendeskripsikan Peran Bank Sentral Republik Indonesia dalam
sistem pembayaran.
3. Setelah melihat video dan membaca e-modul peserta didik dapat
Mengidentifikasi Penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai
oleh Bank Sentral.
Kata Kunci : Sistem Pembayaran, Peran Bank Sentral, NonTunai
5
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
1) Pengertian Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan
mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi
suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Kelancaran sistem
pembayaran dalam suatu perekonomian akan mendukung pelaksanaan kebijakan moneter
yang ditetapkan Bank Indonesia.
Definisi sistem pembayaran yang lebih lengkap diungkapkan oleh Bank Indonesia
dalam UU Nomor 23 Pasal 1 Ayat 6 tahun 1999. Sistem pembayaran merupakan
seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan
pemindahan dana, guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan
ekonomi. Jadi sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan
sejumlah nilai uang dari satu pihak kepihak lainnya. Hal ini dialkukan dengan media
yang sangat beragam, dari yang paling sederhana sampai pada media yang paling
kompleks.
Berdasarkan alat yang digunakan dalam sistem pembayaran, secara umum alat
pembayaran dapat terbagi atas:
a. Alat pembayaran tunai, yaitu pembayaran yang menggunakan uang kartal/uang tunai
yang meliputi Uang Kertas (UK) dan Uang Logam (UL).
b. Alat pembayaran nontunai, yaitu pembayaran yang menggunakan berbagai media
atau instrumen selain uang tunai, seperti kartu kredit, ATM, kartu debet, dan uang
elektronik.
2) Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran sebagaimana
diamanahkan oleh Undang-Undang Bank Indonesia bahwa Bank Indonesia berwenang
untuk menetapkan kebijakan, mengatur, melaksanakan, memberi persetujuan, perizinan
dan pengawasan atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran. Untuk lebih jelasnya
perhatikan bagan berikut ini:
Gambar 2.1 Peran BI dalam Sistem Pembayaran
6
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
Berdasarkan bagan di atas, dapat diketahui bahwa terdapat lima peranan Bank
Indonesia dalam sistem pembayaran yaknisebagai berikut:
a. Regulator
Bank Indonesia berperan dalam membuat peraturan-peraturan yang mendukung
kelancaran sistem pembayaran. Contohnya Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor
14/23/PBI/2012 tentang Transfer Dana dan Surat Edaran (SE) Nomor 15/23/DASP
tanggal 27 Juni 2013 tentang Penyelenggaraan Transfer Dana yang diantaranya
menegaskan bahwa penyelenggaraan transfer dana harus Badan HukumIndonesia.
b. Perizinan
Bank Indonesia berperan dalam memberikan izin terhadap pihak- pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan sistem pembayaran. Seperti izin terhadap lembaga yang akan
melakukan kegiatan transfer dana, Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK),
dan uang elektronik.
c. Pengawasan
Agar kegiatan pembayaran berjalan dengan baik, maka Bank Indonesia perlu
melakukan pengawasan. Kegiatan pengawasan dilakukan terhadap proses
pembayaran maupun terhadap aktivitas para pelaku yang terlibat dalam sistem
pembayaran. Dalam menjalankan fungsi pengawasan sistem pembayaran, Bank
Indonesia berwenang melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem
pembayaran, melalui kegiatan monitoring (pemantauan) penilaian dan melakukan
upaya yang mendorong penyelenggaraan Sistem Pembayaran ke arah yang lebih
baik.
d. Operator
Bank Indonesia menyediakan layanan sistem pembayaran yakni Bank Indonesia Real
Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
(SKNBI). Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, mulai 31 Mei 2013 batas nilai
nominal transfer kredit yang dapat dikliringkan melalui kliring kredit dalam
penyelenggaraan SKNBI mengalami peningkatan menjadi maksimal
Rp500.000.000,00 Adapun untuk Bank Indonesia Scripless Securities Settlement
System (BI-SSSS), BI menyediakan layanan sarana penatausahaan dan setelmen
surat berharga.
e. Fasilitator
Agar penyelenggaraan sistem pembayaran semakin aman dan efisien, maka Bank
Indonesia memfasilitasi pengembangan sistem pembayaran oleh industri yang
bergerak dalam bidang jasa keuangan. Selain melaksanakan peran sebagaimana
digambarkan dalam bagan di atas, Bank Indonesia juga melakukan transaksitransaksi
seperti operasi pasar terbuka, menyelesaikan tagihan-tagihan, serta transaksi yang
terkait dengan rekening Pemerintah dan lembaga keuangan internasional yang ada di
Bank Indonesia. Bank Indonesia juga berperan sebagai pengguna dan sebagai
anggota sistem pembayaran.
7
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
3) Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Nontunai oleh Bank
Indonesia
Bank Indonesia yang berwenang mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran secara terus menerus mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, cepat,
aman, dan andal. Oleh karena itu, Bank Indonesia mengembangkan Blue Print Sistem
Pembayaran Nasional. Sistem Pembayaran Nasional yang dikembangkan oleh Bank
Indonesia bertujuan untuk mengurangi risiko pebayaran antarbank dan peningkatakn
efisiensi pelayanan jasa sistem pembayaran.
Penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia dilakukan dengan
dua cara, yakni;
a. Pertama, transaksi yang bernilai besar (high value) diselenggarakan dengan
menggunakan perangkat Bank Indonesia Real Times Gross Settlement (BI-RTGS)
dan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System(BI-SSSS);
b. Kedua, transaksi yang bernilai kecil (retail value) diselenggarakan dengan
menggunakan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Untuk lebih
jelasnya perhatikan bagan berikut:
Gambar 2.2 Bagan Pelaksanaa Sistem Pembayaran
Berdasarkan bagan di atas, dapat diketahui bahwa penyelenggaraan transaksi oleh
Bank Indonesia terdiri atas BI-RTGS, BI-SSSS dan SKNBI. Untuk lebih jelasnya, simak
penjelasanberikut:
a. Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)
Transaksi pembayaran bernilai besar merupakan urat nadi sistem pembayaran
suatu negara. Berjalannya kegiatan pasar uang dan pasar modal yang aman dan
efisien bergantung kepada kelancaran sistem pembayaran yang bernilai besar. Sistem
pembayaran bernilai besar yang digunakan oleh banyak negara termasuk Indonesia
adalah Real Time Gross Settlement (RTGS). Sistem BI-RTGS adalah suatu sistem
transfer dana elektronik antar pesertadalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya
dilakukan secara seketika per transaksi. Sistem BI-RTGS pertama kali digunakan
pada tanggal 17 November 2000. Sistem BIRTGS mampu menjadi sumber informasi
yang sangat bermanfaat, baik dalam rang pengawasan bank maupun pelaksanaan
kebijakan moneter. Pengembangan sistem BI-RTGS antara lain bertujuan:
8
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
Menyediakan sarana transfer dana antarbank yang lebih cepat, efisien, andal,
dan aman kepada
bank dan
nasabahnya.
Memberikan
kepastian setelmen
dan penatausahaan
dapat diperoleh
dengan segera.
Menyediakan
informasi rekening
bank secara real Gambar 2.3 Alur Transaksi dengan
time dan Menggunakan BI-RTGS
menyeluruh.
Meningkatkan disiplin dan profesionalisme bank dalammengelola
likuiditasnya.
Mengurangi risiko-risiko setelmen dan penatausahaan.
b. Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System(BI-SSSS)
Selain sistem BI-RTGS, Bank Indonesia memiliki sebuah sarana khusus untuk
mencatat dan menatausahakan transaksi surat berharga secara elektronik yang
dikenal dengan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS).
BISSSS adalah sarana transaksi Bank Indonesia untuk setelmen dan penatausahaan
surat berharga secara elektronik yang terhubung langsung antara peserta,
penyelenggara, dan sistem BI-RTGS.
c. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)
Jika sistem pembayaran yang bernilai besar merupakan urat nadi sistem
pembayaran, sistem pembayaran yang bernilai kecil diibaratkan sebagai jaringan
pembuluh darah yang menghubungkan seluruh perekonomian suatu negara. Sistem
kliring adalah pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar peserta kliring,
baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta, yang perhitungannya
diselesaikanpadawaktutertentu. Transaksikliring yangdapatdilakukan meliputi:
Transfer debet (menggunakan cek, bilyet giro, atau warkat debet lainnya).
Transfer kredit (mengisi formulir isian yang disediakan oleh bank) yang
kemudian akan dikirim oleh bank melalui data keuangan elektronik yang
disediakandalamSKNBI.
d. Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK)
Alat pembayaran dengan menggunakan Kartu merupakan alat pembayaran
melakukan transaksi menggunakan karti kredit (Credit Card), kartu Automated Teller
Machine (ATM) dan kartu debit
e. Uang Elektronik (Electronic Money)
Uang elektronik merupakan alat pembayaran nontunai dengan syarat-syarat
tertentu. Adapun syarat-syarat uang elektonik adalah sbb:
Penerbitan uang elektronik berdasarkan nilai uang yang disetor oleh pemegang
kepada penerbit
Uang elektronik ini disimpan dalam bentuk server atau chip sesuai dengan nilai
yang ditentukan
9
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
Uang elektronik digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang
bukan penerbit uang elektronik tersebut.
Nilai uang yang disetor oleh pemegang bukan merupakan simpanan, melainkan
digunakan sebagai alat pembayaran.
Nilai uang elektronik merupakan nilai uang yang disimpan secara elektronik
pada suatu media dapat dipindahkan sebagai keperluan transaksi pembayaran
atau transfer dana.
Tugas Kelompok
1. Buatlah tulisan tangan peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran Nasional
(SPN)
2. Persentasikan hasil tulisan kalian didepan kelas
3. Lakukan diskusi kelompok
4. Buatlah analisis dan kesimpulan dari hasil diskusi kelas kalian. Lalu hasilnya
kumpulkan kepada guru
10
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
KEGIATAN PEMBELAJARAN III
ALAT PEMBAYARAN
Kompetensi Dasar 3.6 : Mendeskripsikan Bank Sentral, Sistem
Pembayaran, Dan Alat Pembayaran Dalam Perekonomian Indonesia.
Indikator Pertemuan Ketiga :
1. Menguraikan Alat Pembayaran Tunai
2. Menguraikan Alat Pembayaran NonTunai
Tujuan Pembelajaran :
1. Setelah melihat video dan membaca e-modul peserta didik dapat
menguraikan Alat Pembayaran Tunai
2. Setelah melihat video dan membaca e-modul peserta didik dapat
menguraikan Alat Pembayaran NonTunai.
Kata Kunci : Alat Pembayaran Tunai, Alat Pembayaran NonTunai
11
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
Alat pembayaran yang ada di dunia ini boleh dibilang berkembang sangat pesat dan
maju. Tentu saja mengikuti perkembangan zaman. Kalau kita menengok ke belakang, yakni
awal mula alat pembayaran itu dikenal, sistem barter antarbarang yang diperjualbelikan
adalah kelaziman di era pramoderen.
Dalam perkembangannya, mulai dikenal satuan tertentu yang memiliki nilai
pembayaran yang lebih dikenal dengan uang. Hingga saat ini uang masih menjadi salah satu
alat pembayaran utama yang berlaku di masyarakat.
Selanjutnya alat pembayaran terus berkembang dari alat pembayaran tunai (cash based)
ke alat pembayaran nontunai (noncash) seperti alat pembayaran berbasis kertas (paper based),
misalnya, cek dan bilyet giro. Selain itu dikenal juga alat pembayaran paperless seperti
transfer dana elektronik dan alat pembayaran memakai kartu (cardbased) (ATM, Kartu
Kredit, Kartu Debit dan Kartu Prabayar).
1) Alat Pembayaran Tunai (Uang)
Alat pembayaran tunai lebih banyak memakai uang kartal (uang kertas dan logam).
Uang kartal masih memainkan peran penting khususnya untuk transaksi bernilai kecil.
Dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran tunai
seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral. Namun, tentu
saja perkembangan zaman pula yang akan membuat jumlah ini terus bertambah.
Sebenarnya, pemakaian uang kartal memiliki kendala dalam hal efisiensi. Hal itu bisa
terjadi karena biaya pengadaan dan pengelolaan (cash handling) terbilang mahal. Hal itu
belum lagi memperhitungkan inefisiensi dalam waktu pembayaran. Misalnya, ketika
Anda menunggu melakukan pembayaran di loket pembayaran yang relatif memakan
waktu cukup lama karena antrian yang panjang. Mungkin Anda masih ingat kejadian
antre di pintu tol setiap masa liburan atau mudik lebaran yang bisa mencapai berharihari.
Sementara itu, bila melakukan transaksi dalam jumlah besar juga mengundang risiko
seperti pencurian, perampokan dan pemalsuan uang.
Menyadari ketidaknyamanan dan inefisien memakai uang kartal, BI berinisiatif dan
akan terus mendorong untuk membangun masyarakat yang terbiasa memakai alat
pembayaran nontunai atau Less Cash Society (LCS). Alat pembayaran yang akan
dibahas di bawah ini adalah uang.
a. Sejarah Uang
Sebelum ada uang, pertukaran dilakukan dengan cara barter yaitu pertukaran
antara barang satu dengan barang yang lain. Kita mengenal beragam jenis uang
dewasa ini. (Yuliasari et al., 2017) Namun, apakah Anda tahu kapan uang pertama
ditemukan? Uang dikenalpertama kali di Cina lebih kurang 2700 SM oleh Huang
(Kaisar Kuning). Namun, sejarah purba juga telah mencatat bahwa orang Assyria,
Phunisia, dan Mesir juga telah menggunakan uang sebagai alat tukar. Cikal bakal
12
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
uang diawali dengan kegiatan tukar menukar barang atau disebut dengan istilah
barter. Namun, seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan manusia, maka barter
mulai mengalami kesulitan.
Di antara faktor yang menyebabkan sulitnya barter, di antaranya adalah:
Kesulitan untuk menemukan orang yang memiliki barang yang dibutuhkan dan
mau menukarkan barangnya.
Tidak adanya standar nilai untuk dipertukarkan.
Dengan kesulitan tersebut di atas, akhirnya cara barter pun ditinggalkan dan
manusia mulai mencari alternatif benda lain untuk dipergunakan dalam proses
pertukaran. Setidaknya terdapat beberapa syarat agar sebuah benda dapat digunakan
sebagai uang, yakni;
dapat diterima;
setiap waktu dapat ditukar dengan barang apa saja;
sulit mendapatkannya.
Benda-benda yang dijadikan sebagai alat pertukaran berupa kulit binatang,
kerang dari laut, dan benda-benda yang memiliki syarat di atas.Benda itu kemudian
disebutuangbarang.
Uang barang tidak dapat terus dipergunakan sebagai alat pertukaran. Hal tersebut
disebabkan karena ada kesulitan dalam ukuran, berat, dan bentuk. Berdasarkan
permasalahan tersebut, orang mulai mencari benda/logam yang memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
Tidak mudah rusak.
Diterima oleh umum.
Mudah disimpan dan mudah dibawa-bawa.
Harganya tinggi walaupun dalam jumlah yang kecil
Sifatnya sama dan dapat saling mengganti.
Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai.
Harganya tetap dalam jangka waktu panjang.
Berdasarkan persyaratan di atas, alternatif benda yang dijadikan alat tukar adalah
emas dan perak. Misalnya mata uang India, Rupee yang artinyaperak ataumata uang
Belanda, Gulden yang artinya emas. Uang emas dan perak tersebut dinamakan uang
logam dan disebut full bodied money yang mengandung arti bahwa nilai uang
tersebut dijamin penuh (100%) oleh body-nya, artinya antara nilai nominal dan nilai
bahan sama.
Dalamperkembangannya, sehubungandenganterbatasnyajumlah logam, orang
mencari benda lain untuk dijadikan uang. Akhirnya, dibuatlah uang dari bahan
kertas, haltersebut karena beberapa alasan sebagai berikut:
Jumlahnya dapat memadai sesuai dengan kebutuhan
Biaya pembuatannya tidak terlalu mahal.
13
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
Mudah disimpan dan dibawa-bawa.
Penerimaan uang kertas oleh masyarakat diantaranya karena adanya
kepercayaan.
b. Pengertian Uang
Pengertian uang sebagai berikut:
Secara Umum, uang merupakan alat yang dapat diterima untuk melakukan tukar
menukar atau transaksi
Berdasarkan Hukum, uang merupakan benda yang dirumuskan oleh undang-
undang sebagai alat pembayaran yang sah
Berdasarkan Tujuan Analisis Perekonomian, uang merupakan satuan nilai dan
standar yang tertunda
Berdasarkan Fungsinya Dalam Kegiatan Sehari-Hari, suatu benda yang dapat
digunakan sebagai alat pembayaran disebut dengan uang
Berdasarkan Nilainya, uang merupakan satuan hitung untuk menyatakan nilai.
c. Syarat-Syarat Uang
Agar masyarakat menerima dan menyetujui penggunaan benda sebagai uang,
maka harus memenuhi dua persyaratan sebagai berikut:
a) Persyaratan Psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan
bermacammacam keinginan dari orang yang memilikinya, sehingga semua orang
mau mengakui dan menerimanya.
b) Persyaratan Teknis, yaitu syarat yang melekat pada uang, di antaranya:
1) Tahan lama dan tidak mudah rusak
2) Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai.
3) Mudah disimpan dan dibawa.
4) Nilainya relatif stabil.
5) Jumlahnya tidak berlebihan.
6) Terdiri atas berbagai nilai nominal.
7) Harganya tetap dalam jangka Panjang
d. Fungsi Uang
Fungsi uang dibagi atas dua jenis, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan penjelasan sebagai berikut:
a) Fungsi Asli
Fungsi asli disebut juga fungsi primer dari uang. Fungsi asli ini terdiri atas:
1) Uang sebagai alat tukar (medium of exchange)
Uang digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang
dapat berfungsi dengan baik, maka diperlukan kepercayaan masyarakat,
sehingga bersedia dan rela menerimanya.
2) Uang sebagai satuan hitung (a unit of account)
14
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
Untuk menentukan harga suatu barang diperlukan satuan hitung. Dengan
adanya uang, seseorang dapat mengadakan perbandingan harga satu barang
dengan barang lain.
b) Fungsi Turunan
Fungsi turunan adalah fungsi uang sebagai akibat dari fungsi asli. Fungsi tersebut
terdiri atas:
1) Uang sebagai alat pembayaran yang sah.
Uang kartal adalah uang rupiah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia,
sedangkan uang giral dikeluarkan oleh bank umum. Uang tersebut dapat
digunakan sebagai alat pembayaran bagi masyarakat untuk melakukan
transaksi. Contohnya untuk melakukan pembayaran angkutan umum,
pembayaran listrik, pembayaran telepon, pembayaran barang yang dibeli,
pembayaran biaya sekolah, dan sebagainya.
2) Uang sebagai alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan.
Masyarakat dapat menyimpan uang sebagai salah satu bentuk kekayaan.
Selain itu, uang juga dapat digunakan sebagai alat pemindah kekayaan.
Contohnya Bambang Suroso ingin membeli tanah, untuk mendapatkannya ia
menjual mobil yang dimilikinya, uang hasil penjualan mobil ia belikan tanah.
Kegiatan yang dilakukan Bambang Suroso menunjukkan uang berfungsi
sebagai alat pemindah kekayaan.
3) Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi.
Uang yang beredar di masyarakat dapat mendorong daya beli, peningkatan
daya beli mendorong permintaan terhadap suatu barang di pasar. Tingginya
permintaan dapat memicu produsen untuk memproduksi barang dan jasa.
Kejadian tersebut menunjukkan uang berfungsi sebagai pendorong kegiatan
ekonomi.
4) Uang sebagai standar pencicilan utang.
Uang dapat berfungsi sebagai standar untuk melakukan pembayaran atas
transaksi yang dilakukan secara kredit. Dengan kata lain, uang dapat
digunakan untuk melakukan cicilan utang.
e. Jenis-Jenis Uang
Secara umum, uang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu uang kartal dan
uang giral.
a) Uang Kartal
Pasti semua orang mengenal uang kartal karena kita memang masih
menggunakan uang jenis ini dalam kegiatan transaksi masyarakat. Uang kartal
adalah uang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat
pembayaran yang berbentuk logam dan kertas.
1) Uang Logam
Berdasarkan sejarah perkembangannya, uang logam merupakan uang yang
pertama dibuat. Menurut macamnya mata uang logam dibagi tiga macam:
a. Mata Uang Standar (Full Bodied Money)
15
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
Mata uang standar adalah mata uang yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah dengan nilai nominal uang sama dengan nilai
intrinsiknya (bahannya).Contohnya uang logamemas atauperak.
b. Mata Uang Tandap (Token
Money)
Mata uang tandap (bercap)
adalah mata uang yang
dapat dipakai sebagai alat
pembayaran yang sah
dengan nilai nominal yang
tidak sama dengan nilai
intrinsiknya. Contohnya Gambar 3.1 Uang Koin
uang logam. Rp100 Rp200 atau
Rp500.
2) Uang Kertas
Uang kertas awalnya
merupakan surat tanda
penyimpanan yang serupa
dengan deposito emas, perak,
atau deposito uang logam.
Pedagang menyerahkan uangnya
ke bank dan bank memberikan
surat bukti deposito. Uang kertas
pada dasarnya surat pengakuan
utang oleh bank yang sewaktu-
waktu selalu dapat ditukar
dengan emas. Gambar 3.2 Uang Kertas
Dalam perkembangannya, surat
pengakuan utang bank ini beredar sebagai uang. Saat ini uang kertas yang
beredar disebut uang kepercayaan dan terdiri atas beberapa nilai pecahan,
seperti Rp1.000, Rp2000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, hingga
Rp100.000. Uang kertas dibuat dengan kertas khusus dan terdapat unsur
pengaman untuk menghindari pemalsuan.
b) Uang Giral (Demand Deposit)
Uang giral merupakan saldo rekening koran yang ada di Bank dan sewaktu-waktu
dapat digunakan. Uang giral merupakan uang yang sah, namun hanya berlaku
pada kalangan tertentu saja. Contoh uang giral adalah cek dan bilyet giro (BG).
16
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
f. Pengelola Uang Rupiah oleh
Bank Indonesia
Dalam menjalankan kegiatan
pengelolaan uang rupiah tersebut,
Bank Indonesia merupakan satu-
satunya lembaga yang berwenang
melakukan pengeluaran,
pengedaran, serta pencabutan dan
penarikan uang rupiah dari
peredaran di masyarakat.
Sementara itu, untuk pelaksanaan
kegiatan pengelolaan uang lainnya
yaitu perencanaan, pencetakan dan Gambar 3.3 Tahapan Pengelolaan
pemusnahan uang rupiah, dilakukan Uang Rupiah oleh BI
oleh Bank Indonesia melalui koordinasi dengan Pemerintah. Uang rusak salah satu
target pemusnahan uang ini.
Kegiatan pengelolaan uang rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menjaga
ketersediaan uang rupiah sebagai alat pembayaran tunai di masyarakat. Untuk itu,
agar uang rupiah tersediadimasyarakat dalam jumlah nominal yang cukup dan jenis
pecahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tepat waktu serta dalam kondisi
uang yang layak edar, maka kegiatan pengelolaan uang rupiah harus dilakukan
dengan efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.(Siti Mugi Rahayu, 2020)
g. Unsur Pengaman Uang Rupiah
Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang diberikan
kewenanganuntuk mengedarkan uang rupiah kepada masyarakat. Agar uang rupiah
aman dari pemalsuan, maka Bank Indonesia menetapkan unsur-unsur pengaman pada
setiap pecahan uang rupiah, baik pada bahan uang ataupun pada waktu proses
pencetakan. Bank Indonesia senantiasa melakukan penelitian dalam upaya
meningkatan unsur pengaman uang rupiah agar lebih andal dan sulit dipalsukan.
Pada umumnya pemilihan unsur pengaman mempertimbangkan dua hal sebagai
berikut:
1) Semakin besar nominal uang rupiah, maka diperlukan unsur pengaman yang
semakin komplek dan semakin baik;
2) Untuk uang rupiah nominal besar, diupayakan penerapan satu atau beberapa
unsur pengamanyangcanggihyangmemungkinkan hasil pemalsuan tidak
sempurna.
Secara umum, Bank Indonesia membagi unsur pengaman uang rupiah dalam tiga
tingkatan sebagai berikut:
a) Terbuka(overt) adalah unsur pengaman yang dapat dideteksi tanpa bantuan
alatpanca indra. Unsur pengaman ini diperuntukkan bagi masyarakat biasa
17
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
agar dapat dengan mudah mengenali keaslian uang rupiah dengan cara 3D
(Dilihat, Diraba, Diterawang).
Unsur- unsur pengaman yang bersifat terbuka (overt), yang saat ini terdapat
pada uang rupiah yaitu:
1) Warna uang terlihat dan jelas
2) Optically Variable Ink (OVI), yaitu hasil cetak dengan tinta khusus berupa
logo BI dalam bidang tertentu, yang akan berubah warna apabila dilihat
dari sudut pandangberbeda
3) Cetak Pelangi (Rainbow Printing), yaitu cetak pelangi
dalambidangtertentuyang akanberubahwarna apabila dilihat dari sudut
pandang yang berbeda.
4) Benang Pengaman (Security Thread), yaitu bahan tertentu yang ditanam
pada kertas uang dan tampak sebagai suatu garis melintang atau beranyam.
Pada pecahan Rp100.000 dan Rp50.000, benang pengaman akan berubah
warna apabila dilihat dari sudut pandang berbeda
5) Gambar Tersembunyi (Latent Image), yaitu teknik cetak dimana terdapat
tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu
6) Cetak Intaglio, yaitu hasil cetak berbentuk relief yang terasa kasar bila
diraba. Cetak intaglio terdapat pada angka nominal, huruf terbilang, tulisan
Bank Indonesia, gambar utama dan Lambang Negara Burung Garuda
7) Kode Tunanetra (Blind Code), yaitu kode tertentu untuk mengenali jenis
pecahan bagi tunanetra. Pada umumnya, kode tunanerta terletak di bagian
muka uang di atas tulisan Bank Indonesia.
8) Tanda Air (Watermark), yaitu suatu gambar tertentu pada bahan kertas
uang yang akan terlihat bila diterawangke arah cahaya, umumnya berupa
gambar pahlawan.
9) Gambar Saling Isi (Rectoverso), yaitu hasil cetak pada bagian muka dan
belakang uang yang beradu tepat dan saling mengisi, menghasilkan
gambar logo BI secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya
b) Semi tertutup (semicovert) adalah unsur pengaman yang dapat dideteksi
dengan menggunakan alat bantu yang sederhana seperti kaca pembesar dan
lampu ultraviolet. Unsur pengaman ini diperuntukkan bagi profesional seperti
kasir bank, kasir supermarketdanbendahara,agardapatdenganmudahmengenali
keaslian uang rupiah dengan menggunakan alat bantu tersebut. Unsur-unsur
pengaman yang bersifat semi tertutup (semicovert) yang saat ini terdapat pada
uang rupiah yaitu:
1) Tulisan Mikro (Micro Text), yaitu tulisan berukuran sangat kecil yang
hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar.
2) Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink), yaitu hasil cetak tidak kasat mata yang
akan memendar di bawah sinar ultraviolet.
3) Tinta Tampak (Visible Ink), yaitu gambar tertentu yang dicetak dengan
tinta tampak dan akan terlihat memendar apabila disinari dengan lampu
ultraviolet.
18
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
4) Nomor seri(Serial Number), yaitu nomor seri uang yang pada umumnya
dibuat asimetris dan apabila disinari lampu ultraviolet akan memendar
berubah warna dari merah menjadi orange dan hitam menjadi hijau.
c) Tertutup (covert/forensic) adalah unsur pengaman yang hanya dapat dideteksi
dengan menggunakan media peralatan laboratorium/forensik.
2) Alat Pembayaran Nontunai
Terdapat beberapa jenis alat pembayaran nontunai, agar lebih jelas mengenai alat
pembayaran nontunai, simaklah materi berikut dengan seksama.
Gambar 3.4 Jenis-Jenis Alat Pembayaran
a. Pengertian Alat Pembayaran Nontunai
Alat pembayaran nontunai merupakan alat pembayaran menggunakan cek, bilyet
giro, uang elektronik, atau alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), seperti
kartu debit dan kartu kredit. Selain itu, bank Indonesia mengembangkan sistem
transfer dana secara bekesinambungan . untuk melakukan hal tersebut, Bank
Indonesia menyediakan BI-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)
Dan BI-Sistem Kriling Nasional (BI-SKN).
b. Jenis-Jenis Alat Pembayaran Nontunai
Alat pembayaran nontunai secara umum dibagi menjadi dua, yakni:
1) Alat Pembayaran Berbasis Kertas
(Paper Based) yaitu cek, bilyet giro,
dan nota debet.
Cek
Merupakan suatu perintah
kepada bank untu membayar
sejumlah dana. Cek dikenal ada
tiga macam yakni cek atas Gambar 3.5 Cek
unjuk, cek atas nama, dan cek
19
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
silang. Gambar 3.6 Giro Bilyet
Giro Bilyet
Surat perintah nasabah bank
untuk memindahkan sejumlah
uang dari rekening kepada
rekening nasabah yang lain
ditunjuk. Giro Bilyet tidak
dapat ditukarkan dengan uang
tunai di bank penerimanya.
Nota Debit
Merupakan warkat atau surat
yang digunakan untuk menagih
nasabah bank lain melalui
kliring. Nota debet juga
digunakan untuk keperluan
transksi antarkantor, baik nota Gambar 3.7 Nota Debit
debet dengan surat maupun nota
debet dengan telegram, untuk nota
debet dengan surat atau dengan telegram dapat disampaikan melalui kantor
pos.
2) Alat Pembayaran Berbasis Elektronik (Electronic Based) yaitu Kartu
ATM/Debet, kartu kredit dan uang elektronik (e-money). Untuk lebih jelasnya,
perhatikan bagan berikut :
Adapun Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) adalah alat pembayaran
berupa kartu kredit dan kartu ATM/Debet.
ATM/Debit
Merupakan kartu yang
digunakan untuk melakukan
penarikan tunai atau
pemindahan dana dimana
kewajiban pemegang kartu
dipenuhi seketika dengan
mengurangi secara langsung
simpanan pemegang kartu pada Gambar 3.8 Kartu Debit
bank atau lembaga selain bank
yang berwenang untuk menghimpun dana sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
Kartu Kredit
Merupakan alat pembayaran menggunakan
kartu yang dapat digunakan untuk
melakukan pembayaran atas kewajiban
Gambar 3.9 Kartu Kredit
20
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang tibul
dari suatu kegiatan ekonomi. dapat digunakan untuk berbelanja pada
pedagang dan debet tunai. Sumber dana berasal dari simpanan dan saldo
simpanan akan berkurang secara langsung pada saat transaksi. Kartu debet
dapat diartikan juga sebagai alat pembayaran berbasis kartu yang
pembayarannya dilakukan dengan pendebetan langsung ke rekening nasabah
pada bank penerbit kartu. Beberapa bank penerbit kartu telah
mengombinasikan kartu debet dan kartu ATM dalam satu kartu (kartu debet
ATM).
E-Money (Uang Elektronik)
Merupakan alat pembayaran yang
diterbitkan atas dasar nilai uang yang
disetor terlebih dahulu kepada
penerbit uang elektronik. Nilai Uang
disimpan secara elektronik dalam
suatu media server atau chip. Uang
elektronik dapat digunakan sebagai
alat pembayaran kepada pedagang Gambar 3.10 E-Money
yang bukan merupakan penerbit uang
elektronik tersebut. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang kartu
bukan simpanan, artinya tidak mendapatkan bunga dan tidak dijamin
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Tugas Kelompok
1. Diskusikan dalam kelompok mengapa Bank Indonesia wajib melaporkan
pengelolaan rupiah secara periodic setiap 3 (tiga) bulan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat
2. Buatlah rangkuman secara umum
3. Laporkan hasilnya kepada guru, dan presentasikan didepan kelas
21
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
EVALUASI
Uji Kompetensi
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Suatu sistem yang berkenaan dengan kegiatan pemindahan sejumlah nilai uang suatu
pihak ke pihak lainnya disebut….
a. Sistem Pembelian
b. Alat Pembayaran
c. Sistem Penjualan
d. Sistem Pembayaran
e. Sistem Perdagangan
2. Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/11/PBI/2009 tentang penyelenggaraan kegiatan
Alat Pembayaran dengan menggunakan Kartu. Pengaturan tersebut mengatur tentang..
a. Bilyet Giro
b. Kartu Debit
c. Kartu NPWP
d. Kartu Asuransi
e. Kartu Kesehatan
3. Berikut ini bukan merupakan penyelenggaraan sistem pembayaran sistem
pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia adalah…
a. Mean Of Payment
b. Uang Elektronik (ElectroniC Money)
c. BI-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)
d. Sistem Kriling Nasional Bank Indonesia (SKNBI)
e. Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK)
4. Pada awal kehidupan manusia kebutuhan hidup sehari-hari dipenuhi dengan cara…
a. Barter
b. Tukar-Menukar
c. Mengambil dari Alam
d. Menghasilkan Sendiri
e. Pertukaran Langsung
5. Nilai yang tertera setiap mata uang disebut nilai…
a. Riil
b. Beli
c. Tukar
d. Nominal
e. Intrinsik
22
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
6. Fungsi asli uang adalah….
a. Alat Tukar
b. Alat Pembayaran
c. Penimbun Kekayaan
d. Alat Untuk Menabung
e. Standar Pencicilan Utang
7. Sistem pembayaran nontunai secara online menggunakan internet disebut…
a. Paypal
b. Creadit Card
c. Western Union
d. Liberty Reserve
e. Electronic Money
8. Berikut ini yang bukan jenis-jenis pembayaran nontunai adalah…
a. Cek Dan Bilyet Giro
b. Kartu Debit (Debit Card)
c. Kartu Kredit (Credit Card)
d. Surat Wesel Bank Atas Tunjuk
e. Kegiatan Usaha Pengiriman Uang (KUPU)
9. Menjaga dan mengatur stabilitas nilai uang merupakan tugas bank…
a. BPR
b. Asing
c. Umum
d. Sentral
e. Tabungan
10. Bank sentral bisa disebut juga …
a. Bank Sirkulasi
b. Bank Umum
c. Bank Sekunder
d. Bank Perkreditan Rakyat
e. Bank Syari’ah
11. Uang bernilai penuh (full bodied money) adalah ..
a. Untuk membuat uang Rp10.000,00 dibutuhkan biaya Rp9.000,00
b. Untuk membuat uang Rp15.000,00 dibutuhkan biaya Rp15.000,00
c. Untuk membuat uang Rp15.000,00 dibutuhkan biaya Rp5.000,00
d. Untuk membuat uang Rp5.000,00 dibutuhkan biaya Rp6.000,00
e. Untuk membuat uang Rp5.000,00 dibutuhkan biaya Rp9.000,00
23
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
12. Uang yang berbentuk saldo rekening di bank milik nasabah, yang dapat digunakan
sebagai alat pembayaran. Cara pembayaran dapat menggunakan cek, giro, telegraphic
transfer, travel chek (cek dengan perjanjian). Jenis uang yang dimaksud adalah:
a. Uang kartal
b. Uang giral
c. Uang logam
d. Uang kertas
e. Full bodied money
13. Berikut ini adalah fungsi uang:
1) Alat pembayaran utang
2) Alat satuan hitung
3) Alat tukar
4) Alat pemindah kekayaan
5) Alat penimbun kekayaan
Berdasarkan data di atas, fungsi turunan adalah ..
a. 1, 2, dan 3
b. 1,4 dan 5
c. 1,2 dan 5
d. 1,3 dan 4
e. 1,3 dan 5
14. Perhatikan kesulitan barter dan kesulitan menyimpan uang barang :
1) Sulit menemukan barang untuk kebutuhan yang mendesak
2) Sulit menentukan perbandingan barang yang ditukarkan
3) Sukar disimpan
4) Sukar dibawa keana-mana
5) Tidak tahan lama
6) Sulit memenuhi kebutuhan yang bermacam-macam
Yang menjadi kesulitan barter adalah:
a. 1, 2, dan 3
b. 1,5 dan 6
c. 2,3 dan 4
d. 3,4 dan 5
e. 4,5 dan 6
15. Perhatikan wacana berikut:
Sejak krisis melanda, Indonesia sudah berbenah. Setidaknya ada empat reformasi
struktural yang telah dan sedang dilakukan sehingga bisa bertahan di tengah
perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Pertama, pascakrisis ekonomi 1998,
Indonesia menjalankan kebijakan baik fiskal maupun moneter yang mengedepankan
macroprudential.
Dari wacana di atas, tugas yang diperankan Bank Indonesia adalah
24
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
a. Menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
c. Stabilitas sistem keuangan
d. Menerima tabungan masyarakat demi keuangan negara
e. Mencetak dan mengedarkan uang kertas
16. Kegiatan yang dilakukan oleh bank sentral:
No A B
1. Transfer dana (uang) Mengatur sistem pembayaran
2. Mencetak dan mengedarkan Memberikan kredit kepada
uang kertas masyarakat
3. Mencetak dan mengedarkan Menetapkan tigkat diskonto bank
uang logam
4. Menghimpun dana masyarakat Menetapkan kebijakan moneter
a. A1, B2, dan B3
b. A3, B2, dan B4
c. A3, B1, dan B4
d. A4, B4, dan B2
e. A4, B2, dan B3
17. Untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar Bank Sentral menaikkan suku bunga
bank, usaha tersebut termasuk…..
a. Politik Cadangan Luas
b. Politik Diskonto
c. Politik Pasar Terbuka
d. Kebijakan Fiscal
e. Kebijakan Perdagangan Internasional
18. Harga sebuah sepeda motor sebesar Rp. 12.000.000.00, dalam hal ini uang sebagai..
a. Alat Tukar
b. Pembayaran
c. Satuan Hitung
d. Standar Pencicilan Utang
e. Alat Penimbun Kekayaan
19. Berikut ini yang merupakan fungsi uang adalah….
a. Sebagai Satuan Hitung
b. Sebagai Penentu Pendapatan
c. Sebagai Alat Ukur Kemakmuran
d. Sebagai Standar Pencicilan Utang
e. Berpengatuh Terhadap Penawaran Pasar
25
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
20. Prinsip sistem pebayaran yang menekankan dalam penyelenggaraan sistem
pembayaran harus dapat digunakan secara menyeluruh dan mencukupi segala aspek
sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan lebih mudah disebut prinsip…
a. Aman
b. Efisiensi
c. Ekonomi
d. Hasil Guna
e. Kesetaraan Akses
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar
1) Deskripsikan empat prinsip kebijakan sistem pembayaran yang diterapkan di
Indonesia!
2) Deskripsikan peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran!
3) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi jumlah penawaran uang yang beredar di
masyarkat!
4) Deskripsikan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/7/PBI/2012 tanggal 27 Juni 2012
tentang pengelolaan uang rupiah!
5) Masyarakat harus mengetahui keaslian uang rupiah. Deskripsikan ciri-ciri keaslian
uang rupiah yang dikenali!
C. Proyek Ekonomi
1) Kumpulkan Data atau Informasi Tentang Hal-Hal berikut
a. Sistem Pembayaran yang Berlaku Diindonesia
b. Alat Pembayaran yang Berlaku Di Indonesia
c. Unsur Pengaman Rupiah
2) Simulasikan Didepan Kelas Tentang Hal-Hal Beriku
a. Sistem Pembayaran
b. Unsur Pengaman Rupiah
c. Teknik Pencetakan Uang
26
E-MODUL EKONOMI Kelas X KD.3.6-4.6
DAFTAR PUSTAKA
Siti Mugi Rahayu, M. . P. . S. A. M. B. (2020). Modul Pembelajaran SMA Ekonomi.
Yuliasari, I., Nurlaela, N., Kurniati, & Sukanto, S. (2017). Modul Lembaga jasa keuangan
dan Bank Sentral dalam perekonomian Indonesia. Jurnal Sosial Politik, 3(2).
Link :
https://sman3simpanghilir.sch.id/download/file/Salinan_X_Ekonomi_KD_3_6_Final.pdf
http://direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL/TAHUN%202017/Model%20
Paket%20C%20Mahir%20Dalam%20Jaringan/3-
Model%20Bahan%20Ajar/BahanAjar/9.MODUL%203%20ekonomi.pdf
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-bank-sentral/#Wewenang_Bank_Sentral
27