The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by shulfarm, 2021-07-08 19:52:53

TEORI WARNA

TEORI WARNA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita pannjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia-
nya penulisa E-Book ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktunya.
Tidak lupa sholawat serta salam kita panjatkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW yang mana telah membawa kita dari zaman kezaliman menuju zaman
dengan berbagai macam ilmu pengetahuan.
E-Book ini di buat untuk memenuhi syarat Ujian Akhir Semester 114 kami Mata
Kuliah Teori Warna. Dalam pembuatan E-Book ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Dosen Pengampu Mata Kuliah Teori Warna yang telah mengajarkan
dengan tulus dan sabar.

2. Orang Tua yang telah mendukung E-Book ini
3. Teman-teman Program Studi Perdagangan Mode 2020 sie 2 yang telah

membantu pembuatan E-Book ini.
E-Book ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang kami dapat selama
proses pembelajaran dalam kelas, maupun dari beberapa sumber dengan
harapan yang membaca dapat menilai dan memahami tentang bermacam-
macam pola yang dibahas pada E-Book ini.
Pada akhirnya, kami menyadari bahwa penyusunan E-Book ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan penyusunan E-Book ini dimasa-nya.

Jakarta, Juli 2021

Shulfa Rahmawati Majid

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan penulisan ........................................................................................................... 2
BAB 2 MENDESKRIPSIKAN KONSEP WARNA DAN TEORI WARNA .......... 3
1.1 PENGERTIAN WARNA.................................................................................................... 3
1.2 MENJELASKAN PENGERTIAN DIMENSI WARNA ............................................................ 4
1.3 MENJELASKAN KOMPOSISI WARNA............................................................................ 10
BAB 3 MENDESKRIPSIKAN KONSEP PSIKOLOGI WARNA ....................... 11
3.1 MENJELASKAN PENGERTIAN PSIKOLOGI WARNA....................................................... 11
3.2 MENJELASKAN PRESEPSI VISUAL WARNA................................................................... 13
3.3 MENJELASKAN PENGARUH WARNA TERHADAP EMOSI ............................................. 14
3.4 MENJELASKAN PENGARUH WARNA TERHADAP KEPRIBADIAN .................................. 16
BAB 4 MENDESKRIPSIKAN KOMPOSISI WARNA....................................... 22
4. 1 KOMPOSISI WARNA .................................................................................................... 22
4. 2 SKEMA WARNA ........................................................................................................... 22
BAB 5 MENDESKRIPSIKAN IDENTITY COLOR ........................................... 31
5.1 IDENTITAS WARNA...................................................................................................... 31
5.2 PENERAPAN WARNA MEREK....................................................................................... 31
5.3 ARTI WARNA BRANDING (SIMBOLIS WARNA) ............................................................ 32
5.4 FORMULA UNTUK MEMBANGUN SKEMA MEREK ...................................................... 38
BAB 6 WARNA DAN USIA.............................................................................. 40
BAB 7 WARNA DAN STYLE .......................................................................... 45
BAB 8 PENUTUP ............................................................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 50

ii

1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Selama ini warna seolah hanyalah sebuah bagian partikel dari suatu teori.
Namun taukah bahwa selama ini warna sangatlah bisa untuk membantu
desain pengembangan belajar. Warna memiliki karakteristik yang baik
untuk membantu dalam proses perkembangan belajar mengajar. Contoh
saja warna merah menggambarkan rangsangan suatu emosi yang ada
dalam jiwa.
Karakteristik warna perlu dijadkan pertimbangan dalam aplikasi warna
agar mencapai tujuan yang dinginkan oleh seniman atau pendesain. Disini
kita juga bisa mengetahui bahwa warna mempunyai pengelompokkan.
Pengelompokkan tersendiri baik berdasarkan kejadiannya ataupun
berdasarkan penggabungannya. Warna sangatlah mampu untuk
mempengaruhi emosi dan kepribadian sesorang. Warna-warna juga
memiliki efek psikologis. Kemampuan warna menciptakan impresi
maupun menimbulkan efek-efek tertentu.
Efeknya berpengaruh terhadap pikiran, emosi, tubuh, dan keseimbangan.
Itulah yang akan kita pelajari dalam bab ini. Kita pun nantinya akan
mengetahui bagaimana cara untuk mengplikasikan teori dalam desain.
Waarna mampu dikombinasikan satu sama lain. Tapi pada dasarnya
warna mempunyai karakter atau sifaf yang berbeda-beda. Penggunaan
warna telah dimanfaatkan secara luas dalam bidang industri dan desain.
Dalam E-Book ini akan dibahas bagaimana cara yang baik untuk
memanfaatkan aplikasi warna dalam desain serta karakteristik warna
yang cocok.

1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian warna?

1

2. Apa itu Konsep warna??
3. Bagaimana Psikologi Warna?
4. Bagaimana komposisi warna?
5. Apa aja identity color?
1.3 Tujuan penulisan
1. Mengetahui pengertian warna
2. Mengetahui apa saja komposisi warna

2

2
MENDESKRIPSIKAN KONSEP WARNA DAN TEORI

WARNA

1.1 PENGERTIAN WARNA
Warna adalah suatu fenomena alam yang terjadi karena adanya unsur
cahaya, objek, dan observer (mata atau alat ukur) yang kemudian menjadi
kesan dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda sehingga
menampilkan spektrum warna berdasarkan pengalaman dari indra
penglihatan. Warna merupakan unsur cahaya yang dipantulkan oleh
sebuah benda dan selanjutnya diinterpretasikan oleh mata berdasarkan
cahaya yang mengenai benda tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2007), warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya
yang dipantulkan oleh benda-benda yg dikenainya. Definisi warna secara
obyektif atau fisik adalah sifat cahaya yang dipancarkan. Sedangkan
definisi secara subyektif atau psikologis merupakan bagian dari
pengalaman indra penglihatan. Warna juga diasumsikan sebagai reaksi
otak terhadap rangsangan visual khusus.
Berikut definisi dan pengertian warna dari beberapa sumber buku:
▪ Menurut Dameria (2007), warna adalah fenomena yang yang
terjadi karena adanya tiga unsur yaitu cahaya, objek, dan observer
(dapat berupa mata ataupun alat ukur).
▪ Menurut Sanyoto (2005), warna memiliki definisi secara fisik dan
psikologis. Warna secara fisik adalah sifat cahaya yang
dipancarkan, sedangkan secara psikologis sebagai bagian dari
pengalaman indra penglihatan.
▪ Menurut Nugraha (2008), warna adalah kesan yang diperoleh mata
dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenai
cahaya tersebut.

3

▪ Menurut Prawira (2002), warna adalah suatu fenomena alam yang
berupa cahaya dan mengandung warna spektrum atau pelangi dan
pigmen.

1.2 MENJELASKAN PENGERTIAN DIMENSI WARNA

Warna memiliki tiga dimensi, yaitu berupa warna yang tersusun dari hasil

percampuran hitam putih sebagai porosnya, lingkaran warna yang

melingkari poros, dan skala warna yang bergerak menuju poros. Oleh

sebab itu, dimensi warna pun dapat dilihat dari tiga dimensi warna versi

Munsell, yaitu dimensi nama warna (hue), dimensi nilai (value), dan

dimensi intensitas (chroma). Penjelasan tiap dimensi warna versi Munsell

dapat dilihat dalam pemaparan dimensi-dimensi warna versi Munsell

sebagai berikut:

1. HUE

Berdasarkan huenya, warna dapat dikelompokkan menjadi lima

kelas, yaitu:

a. Warna Pertama (Primary Colors)

Warna pertama (warna primer)

adalah warna yang

keberadaannya sudah demikkian,

artinya bukan tercipta dari

percampuran warna lain. Warna-

warna tersebut yaitu Merah, Gambar 1.1 Warna Pertama
Kuning, dan Biru. Sumber : Jurnal Abdul Azis Said.
(2006, Januari) pd 28 April 2021

b. Warna Kedua (Second Colors)
Warna kedua (warna sekunder) merupakan warna yang tercipta
dari percampuran dua macam warna pertama. Warna sekunder
terdiri atas: hijau (tercipta dari percampuran warn kuning
dengan biru), ungu (tercipta dari percampuran warna biru
dengan merah), jingga (tercipta dari percampuran warna kuning
dengan merah.

4

Gambar 1.2 Warna Kedua, Lingkaran Warna Brewsster
Sumber : Jurnal Abdul Azis Said. (2006, Januari) pd 28

April 2021

Jika 3 warna pertama dan 3 warna dikedua digabungkan maka

akan menjadi kelompok 6 warna. Kelompok enam warna itu

biasa disebut The Six Standard Colors yang terdiri atas warna;

kuning, hijau, biru, ungu, merah, dan jingga.

c. Warna Antara (Intermediate Colors)
Warna Antara sering pula disebut ‘warna intermedit/warna
tengah’ (intermediate colors), yaitu warna-warna yang tercipta
dari percampuran Warna Pertama dengan Warna Kedua.
Warna-warna ini disebut sebagai warna antara karena
warnawarna tersebut berada diantara Warna Pertama dan
Kedua dalam lingkaran warna.

d. Warna Ketiga (Tertiary Colors)

Warna ketiga adalah warna yang

tercipta dari percampuran dua

macam warna kedua. Warna

ketiga terdiri atas tiga warna

yaitu; Coklat kekuning-kuningan

(yang tercipta dari percampuran

warna Jingga dengan warna

Hijau). Gambar 1.3 Warna Ketiga
Sumber : Jurnal Abdul Azis Said. (2006,

Januari) pd 28 April 2021

5

e. Warna Keempat (Quarternary Colors)

Warna kempat adalah warna yang
tercipta dari percampuran dua
macam warna ketiga.

Gambar 1.4 Warna Keempat
Sumber : Jurnal Abdul Azis Said. (2006,

Januari) pd 28 April 2021

f. Warna Panas dan Warna Dingin

Warna panas merupakan kelompok

warna yang memiliki pengaruh

panas sedangkan dingin adalah

kelompok warna yang berpengaruh

dingin terhadap kita. Warna panas

memancarkan energi panas, Gambar 1.5 Warna Panas dan
sebaliknya dingin meancarkan Warna Dingin
energi dingin.
Sumber : Jurnal Abdul Azis Said.
(2006, Januari) pd 28 April 2021

Golongan warna panas yaitu: warna merah, jingga kemerah-
merahan, jingga, jingga kekuning-kuningan, dan kuning . Warna
paling panas adalah warna merah, jingga kemerah-merahan
dan jingga.

Golongan warna dingin yaitu: warna ungu kemerahmerahan,
ungu , ungu kebiru-biruan, biru, dan hijau kebiru-biruan . Warna
paling dingin adalah warna ungu, ungu kebiru-biruan dan biru.

Adapun ‘warna sedang’ atau warna yang tidak panas dan tidak
dingin adalah warna Hijau, tetapi warna Hijau dapat menjadi
panas bila dicampur dengan warna Kuning yang akan menjadi
Hijau kekuning-kuningan. Sebaliknya warna Hijau dapat
berubah menjadi dingin bila dicampur dengan biru yang akan
menjadi Hijau kebiru-biruan

6

2. VALUE WARNA
Value warna merupakan salah satu dimensi warna yang
menguraikan tentang nilai terang-gelapnya warna. Adapun
pembahasan selanjutnya akan mengkaji: terang gelapnya warna;
Tint, Tone dan Shade; Pengaruh Value Warna.
a. Terangnya gelapnya warna
Menurut Denmann W.Rose, nilai terang-gelapnya warna
atas Sembilan tingkatan, yaitu; paling terang putih, terang
tinggi kuning, terang jingga kekuningan, terang terendah
jingga, tengah-tengah jingga kemerah-merahan, gelap
rendah merah, gelap, ungu kemerah-merahan, gelap tingggi
ungu, paling gelap hitam
b. Tint, Tone dan Shade
Warna Putih, Hitam, dan Abu-abu adalah warna netral.
Untuk merubah value sebuah warna dapat dilakukan
dengan cara warna murni tersebut dicampur dengan warna
netral. Misalnya: warna Biru akan menjadi lebih gelap bila
dicampur dengan warna Hitam, dan lebih terang bila
dicampur dengan warna Putih, sedang bila dicampur
dengan warna Abu-abu akan menjadi warna Biru agak
gelap. Value yang lebih terang dari warna murni disebut tint,
dan agak gelap dari warna murni disebut tone, sedang yang
lebih gelap dari warna murni disebut shade. Yang dimaksud
warna murni di sini adalah warna-warna yang belum
dicampur dengan warna Putih.
c. Pengaruh Berbagai Value Warna
Sebuah warna tampak seakan lebih tua bila diletakkan di
hadapan warna Putih, dan tampak seakan lebih pucat bila
berada di hadapan warna Hitam, serta tampak seakan
bercampur dan menjadi kabur. Tint, tone, dan shade
dihadapan Abu-abu yang value warnanya hampir sama,

7

sebagai contoh kita letakkan warna biru di hadapan warna
Putih, Hitam, dan Abu-abu.

3. INTENSITAS WARNA
Intensitas atau chroma merupakan dimensi warna yang
menguraikan tentang kualitas kecerahan warna. Pembahasan
selanjutnya akan mengkaji; warna-warna berkomplemen, cerah
dan suramnya warna, merubah intensitas warna.
a. Warna-warna Berkomplemen

Warna-warna berkomplemen adalah
sepasang warna atau dua warna
yang berhadapan langsung dalam
lingkaran warna. Berhadapan
langsung berarti kedua warna
tersebut berada

Gambar 1.6 Intensitas Warna
Sumber : Jurnal Abdul Azis Said.
(2006, Januari) pd 28 April 2021

pada satu garis lurus yang melalui titik pusat lingkaran
warna. Warna komplemen akan diuraikan lebih lanjut pada
bagian pembahasan Warna-warna kontras yang harmonis.

b. Cearh Dan Suramnya Warna
Warna cerah adalah warna yang belum tercampur dengan
warna kompolemennya dan disebut warna yang memiliki
‘intensitas penuh’, sedang warna suram adalah warna yang
telah tercampur dengan warna komplemennya dan disebut
warna yang memiliki ‘intensitas rendah’. Dengan kata lain,
warna cerah adalah warna yang ber-intensitas penuh;
sedang warna suram adalah warnayang ber-intensitas
rendah.

8

Gambar 1.7 a. Warna berintensitas penuh b. warna
berintensitas rendah

Sumber : Jurnal Abdul Azis Said. (2006, Januari) pd 28
April 2021

c. Merubah Intensitas Warna
Intensitas warna dapat dirubah dengan cara: mendekatkan
dua warna yang berkomplen, mencampurkan dua warna
yang berkomplemen. Mendekatkan dua warna yang
berkomplemen. Bila dua warna yang berkomplemen
didekatkan satu dengan yang lainnya tanpa pemisah atau
jarak akan menimbulkan kesan berteriak atau seakan
menjerit dan membuat batas yang sangat tegas antara
kedua warna itu, sehingga kedua warna tersebut saling
mempengaruhi intensitasnya.

Gambar 1.8 Komposisi dua warna berkomplemen
Sumber : Jurnal Abdul Azis Said. (2006, Januari) pd 28

April 2021

Mencampurkan dua warna yang berkomplemen. Bila dua
warna yang berkomplemen dicampur satu dengan lainnya
dalam perbandingan tertentu akan melahirkan warna yang
berintensitas rendah dan menimbulkan kesan ketenangan
atau seakan berbisik.

9

1.3 MENJELASKAN KOMPOSISI WARNA
Secara gamblang artinya adalah penataan antar elemen warna dalam
satu bidang atau ruang. Penataan itu bisa mencakup posisi, proporsi,
irama dan aksen. Semua itu harus diramu menjadi sebuah harmoni yang
menarik.
Secara sederhana, komposisi warna bisa dibagi menjadi 2 jenis: Pertama
komposisi warna simetris, yaitu pola antar warna dalam satu bidang atau
ruang, sebangun dan seimbang. Bisa seimbang antar kiri dengan kanan,
atas dengan bawah, atau semua sisinya. Sedang jenis yang kedua,
komposisi warna asimetris, yaitu kebalikan dari simetris. Pola antar bidang
warna, secara pengukuran tidak sama dan tidak seimbang, tapi bila
dicermati, tetap terasa seimbang. Boleh dikatakan, ini keseimbangan
warna yang bersifat abtsrak, sebuah komposisi yang membutuhkan
kecerdasan dan kepekaan artistik yang tinggi untuk memahami dan
merasakannya.

Komposisi Warna Simetris

Komposisi Warna Simetris

Komposisi Warna Asimetris

10

3
MENDESKRIPSIKAN KONSEP PSIKOLOGI WARNA

3.1 MENJELASKAN PENGERTIAN PSIKOLOGI WARNA
Arti psikologi warna merupakan cabang dari ilmu psikologi yang
mempelajari tentang warna sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku
mannusia. Ilmu ini mempelajaari tentang pengaruh warna terhadap emosi
dan juga perilaku manusia. Semua warna memiliki efek tersendiri
terhadap psikologi seseorang, karena setiap warna memancarkan
panjang gelombang energi tertentu dan berbeda satu sama lain.
Seorang psikolog bernama Carl Gustav menggunakan warna sebagai alat
psikoterapi. Jung, seorang psikolog lainya juga percaya bahwa setiap
warna memiliki potensi dan kekuatan untuk mempengaruhi psikologi
seseorang. Hal ini disebabkan karena setiap warna memiliki efek emosi,
perubahan suasana hati bahkan dapat mempengaruhi produktivitas
seseorang.
Dalam branding dan marketing bisnis, psikologi wana difokuskan pada
bagaimana warna tersebut mempengaruhi kesan konsumen terhadap
suatu produk. Bidang studi ini pelu dipertimbangkan ketika pelaku bisnis
akan membuat aset pemasaran, membangun bisnis baru maupun
mengubah nama yang lama menjadi baru. Supaya lebih memahami
defenisi psikologi warna, maka akan dijelaskan pengertian menurut para
ahli. Berikut penjelasan lengkapnya:
▪ Menurut Avicenna Pada tahun 980-1037, dokter dari arab yang
bernama Avicenna menyatakan bahwa warna dapat digunakan
untuk mendiagnosa atau melihat tanda-tanda sebuah penyakit
didalam tubuh manusia. Selain itu warna jugaa dapat digunakan
sebagai alat terapi seeprti warna merah untuk memperlancar
pencernaan, warna kuning untuk meredakan nyeri dan
peradangan, seta warna biru dan putih digunakan untuk
memperlambat sirkulasi darah.

11

▪ Menurut Max Luscher seorang psikolog dari Basel University pada
abad ke-10 menjelaskan pengertian psikologi warna adalah bisa
menunjukkan kondisi pikiran dan ketidakseimbangan kelenjar
dalam tubuh seseorang. Argumen tersebut sebagai landasan
bahwa warna dapat dijadkan untuk diagnosa secara fisik maupun
psikis.

▪ 3) Menurut Johann Wolfgang Von Goethe menurut Goethe
dalam bukunya yang berjudul Theory of Colours, menyatakan
bahwa setiap warna memiliki kesan dan pengaruh tertentu, baik itu
kesan negatif, terhadap emosi seseorang. Warna kuning
menurutnya memberikan kesan positif atau memberikan pengaruh
emosi berupa efek suka cita. Sedangkan warna biru lebih
memberikan kesan negatif, yakni emosi berupa sedih.

▪ Menurut Johannes sItten dalam buku The Elements of Color,
Johannes Itten menyatakan bahwa setiap warna memiliki kesan
dan efek yang berbeda pada seseorang. Seperti warna merah yang
memberikan kesan kekuatan, warna biru bearti keyakinan, kuning
memberi kesan ceria, orange adalah kesombongan, hijau adalah
kasih sayang dan ungu adalah kesucian.

1. Sejarah Psikologi Warna
Warrna merupakan suatu proses yang terjadi ketika cahaya menenai
suatu benda. Hadirnya warna tersebut mampu memberikan
keindahan dan juga nilai estetiika. Bahkan keberadaanya bisa
berpengaruh terhadap psikologi manusia. Fakta ini kemudian
mendorong munculnya bebeapa teori yaitu Sir Isaac Newton, teori
Brewster dan teori Munsell. Ketiga teori tersebut kemudian
mendorong munculnya psikologi warna yang berpengaruh pada
emosi, peilaku dan tindakan manusia.

2. Konsep Dasar Psikologi Warna
Warna dipercaya bisa memberikan penagruh pada psikologi, emosi
dan juga tindakan manusia. Tidak hanya itu saja, warna juga menjadi

12

bentuk komunikasi non verbal sehingga bisa mengungkapkan pesan
secara instan dan lebih bermakna. Seorang psikolog ternama dari
Swiss yang bernama Carl Gustav Jung menjadikan warna sebagai
alat penting dalam psikoterapi yanag dilakukan. Carl Guctav
menyakini jika setiap warna memiliki makna, potensi dan juga
kekuatan untuk memperngaruhi. Bahkan warna tersebut
menghasilkan efek tertentu pada emosi, produktivitas hingga mood.
3. Teori Psikologi Warna
Salah satu teori warna yang terkenal di dunia adalah teori Brewster.
Teori warna Brewster memiliki definisi dalam mengelompokkan
warna menjadi empat golongan atau kelompok. Keempat golongan
tersebut yaitu warna primer, skunder, tersier dan juga warna netral.
Adapun yang termasuk warna primer yaitu merah, biru dan kuning.
Warna-warna dalam ilmu psikologi warna yang memiliki kekuatan dan
ciri khas serta kemudian mempengaruhi psikologi manusia dan bisa
dimanfaatkan dalam bisnis.

3.2 MENJELASKAN PRESEPSI VISUAL WARNA
Pada masa sekarang orang memilih warna tidak hanya sekedar mengikuti
selera pribadi berdasarkan perasaanya saja, tetapi telah memilihnya
dengan penuh kesadaran akan kegunaannya. Pada abad ke -15, lama
sebelum para ilmuwan memperkenalakan warna utama yang
fundamental, yang kadang-kadang disebut warna utama psikologis yaitu
merah, kuning, hijau, biru, hitam dan putih. Kini para ilmuawan
memperkenalkan keterlibatan warna terhadap cara otak menerima serta
menginterprestasikan warna. Kemudian perkembangan bidang psikologi
juga membawa warna menjadi obyek perhatian bagi para ahli psikologi.
Para ilmuwan yakin bahwa presepsi visual terutama bergantung kepada
interpretasi otak tehadap suatu rangsangan yang diterima oleh mata.
Warna menyebabkan otak bekerja sama dengan mata dalam membatasi
dunia eksternal. Menurut penelitian, manusia mempunyai rasa yang lebih
baik dalam visi dan lebih kuat dalam persepsi terhadap warna

13

dibandingkan dengan binantang. Dikutip dari buku Warna oleh Sulasmi
Darmaprawira W.A, Maria L. David dalam bukunya Visual Design In Dress
1987:119 menggolongkan warna menjadi dua, yaitu warna eksternal dan
internal. Warna eksternal adalah warna yang bersifat sisika dan faali,
sedangkan warna internal adalah warna sebagai persepsi manusia, cara
manusia melihat warna kemduain mengolahnya diotak dan cara
mengekspresikannya. Sudah umum diketahui bahwa waarna dapat
mempengaruhi jiwa manusia dengan kuat atau dapat mempengaruhi
emosi manuisa.

3.3 MENJELASKAN PENGARUH WARNA TERHADAP EMOSI
Setiap warna memiliki arti emosional. Sejak dulu, keterkaitan warna dalam
bidang psikologi sudah diteliti. Lois B. Wexner pada tahun 1954 meneliti
tentang hubungan atau keterkaitan antara warna dengan suasana hati
(mood). Bahkan penelitian juga oleh psikologi asal amerika pada tahun
1996, yaitu Frank H. Mahnke yang memimpin sebuah penelitian
eksperimental tentang keterkaitan warna dengan emosi. Berikut ini arti
pada Psikologi Warna:

MERAH, Dalam psikologi warna, warna merah memiliki arti
simbol keberanian, kekuatan, melambangkan kegembiraan serta
memberika gairah dan memberikan energi untuk melakukan suatu
tindakan. Warna merah juga dapat mengartikan sebuah kehidupan, yakni
mrah darah dan kehangatan. Dalam dunia kekuasaan, warna
melambangkan sebuah kehebatan. Warna merah memiliki arti negatif,
yakni identik dengan kekerasan.

ORANGE, Warna orange merupakan perpaduan antara merah
dan kuning. Warna orange memberikan kehangatan dan semangat,
symbol petualangan, optimisme, kemampuan bersosialisasi dan
kepercayaan diri. Selain itu, warna orange juga memiliki arti ketenangan
berkaintan dengan suatu hubngan.

14

c KUNING, Warna kuning psikologi memiliki arti paling bahagia
yakni kehangatan, optimisme, semangat, ceria dan rasa bahagia. Warna
kuning biasanya digunakan oleh yang memperoleh perhahtuan, tampil
didepan umum. Warna kuning merangsang aktivitas otak dan mental serta
memiliki aura yang sangat membantudalam penalaran secara logis dan
analitis. Seorang yang cenderung menyukai warna kuning memiliki
kepribadian yang bijak, cerdas, kreatif dan pandai menciptakan ide yang
orisinil.

BIRU, Warna biru mampu mengatasi insomia, kecemasan,
migrain dan tekanan darah yang tinggi. Sedngakan dalam bisnis, warna
biru mampu memberkan kesan professional, kepercayaan dan simbol
kekuatan. Warna biru juga dipercaya mampu merangsang kemampuan
untuk berkomunikasi dan ekspresi aristik. Warna biru juga dapat
menggambarkan seorang yang melakolis. Warna biru tua melambangkan
nuansa ketenangan, sedangkan biru cerah digunakan untuk melambang
perasaan sedih, kesendirian dan refleksi dari kesunyian.

HIJAU, Warna hijau identik dengan warna alam. Dalam dunia
psikologi, warna hijau digunakan untuk membantu seseorang agar
memiliki kemampuan menyeimbangkaan emosi dan keterbukaan dalam
bekomunikasi. Warna hijau memberikan efek relaksasi dan ketenangan.
Warna hijau dapat menunjukkan aura seseorang dengan kepribadian
plegmatis, yakni kedamaian dalam diri. Orang dengan tipe kepribaduan ini
akan menjadi penegah ketika terjadi perbedaan dan mampu menghindari
konflik kepentingan.

HITAM, Warna Hitam meiliki arti keanggunan, kemakmuran,
kecanggihan dan penuh misteri. Seseorang yang memiliki ketertarikan
terhadap warna hitam cenderung berani, menjadi pusat perhatian,

15

ketenangan dan dominasi, kekuatan dan cenderung membenci
kepalsuan.

PUTIH, warna putih bearti suci dan bersih. Warna putih memiliki
arti kebebasan dan keterbukaan. Dalam dunia kesehatan putih
memberkan kesan steril atau tidak tercampur dengan apapun. Warna
putih juga dapat digunakan untuk terapi mengurangi rasa nyeri, sakit
kepala dan mata lelah

COKELAT, warna coklat mengandung unsur tanah atau bumi.
Warna cokelat memberika kesan hangat, nyaman dan aman. Secara
psikologis warna cokelat memiliki arti kuat dan dapat diandalkan serta
melambangkan sebuah pondasi dan kekuatan hidup. Penggunaan warna
cokelat akan memberikan kesan canggih, mahal dan modern karena
memiliki kedekatan dengan warna emas.

PINK, Warna pink atau merah muda merupakan perpaduan dari
warna merah dan putih. Namun secara keseluruhan warna Pink memiliki
arti yang berbeda dengan warna dasarnya. Warna pink
mempresentasikan prinsip feminisme dan memiliki aura kelemahan
lembutan, peduli dan romantis.

UNGU, Warna ungu melambangkan kemewahan, keanggunan
dan kebijaksanaan. Warna Ungu mampu memberikan penggambaran
dengan sifat kesenangan dan kemewahan dalam hidup.

3.4 MENJELASKAN PENGARUH WARNA TERHADAP KEPRIBADIAN
Setiap orang pasti memiliki warna kesukaannya dengan alasan yang
berbeda. Kalau kamu mengaku tidak mempunyai warna favorit, perhatikan
apa yang mendominasi. Karena, bisa jadi kamu memilih barang sesuai

16

dengan warna kesukaan. Dan itu tidak hanya sekali. Ternyata, sebuah
warna pilihan bisa sedikit banyak mencerminkan karaktaer.
1. Hitam

Dikenal sebagai salah satu warna yang
netral. Penyuka warna ini cenderung moody
dan suka dengan hal-hal yang baru. Selain
itu, mereka juga sensitif dan artistik. Mereka
bukan orang yang tertutup, namun sangat
berhati hati jika berbagi dengan orang lain.
Sikap realistis juga menjadi bagian dari
dirinya. Mereka juga perlu menyederhanakan
sesuatu agar nggak terlalu runit jika
memikirkannya.

2. Putih

Penyuka warna putih bukanlah orang yang
berantakan. Mereka suka menata rapi barang-
barangnya. Nggak hanya itu, target profesional
dan personal juga demikian. Nggak heran
kalau mereka punya cara pikir yang logis.
Dalam hal penampilan mereka sangat teliti.
Tapi, terkadang mereka suka membagikan
hal-hal yang sepenuhnya belum mereka
pahami.

3. Abu-abu

Penyuka warna ini dalam suatu hubungan
akan terasa mudah takut terhadap suatu
komitmen. Ini karena perpaduan dari warna
hitam dan putih. Dari sudut pandang psikologi
warna, abu abu ini punya sifat yang datar,
membosankan, dan nggak pasti. Mereka
dapat dengan mudah mengambil keputusan
lalu meninggalkannnya begitu saja.

17

4. Biru Digambarkan sebagai warna laut dan
5. Merah langit. Karakter penyuka warna biru sudah
6. Pink pasti mereka punya sifat yang
menenangkan. Orang disekitar akan
merasakan kalau bisa diandalkan. Ini
karena mereka suka keharmonisan. Dalam
lingkungan sosial mereka juga mudah
bergaul dengan mengetahui etika
pergaulan dengan baik. Mereka juga
termasuk pecinta kebersihan.

Warna ini bisa dikatakan sebagai warna
yang sangat terlihat. Penyuka warna ini
bisa menjalani hidup dengan maksimal dan
sangat ulet. Mereka akan menyadari daya
tarikmu sendiri, sehingga bisa membuat
orang lain terpesona tanpa bersikap yang
berlebihan. Percaya diri dan ekstrovert
adalah dua hal yang sangat melekat bagi
penyuka warna merah.

Identik dengan warna yang cewek banget,
karena kalau dilihat pink adalah warna yang
manis. Karakter penyuka warna ini,
cenderung polos, sedikit kekanakan, dan
cukup sensitif. Digambarkan sebagai
proses pelarian menuju fase yang lebih
dewasa. Suka mencari perhatian dari orang
lain. Ketika mereka sadar kalau sudah
dewasa, beberapa sikap bijak dan dewasa
seharus telah lama dilakukan.

18

7. ungu Dikenal sebagai warna yang misterius.
8. Hijau Tapi, kalau mereka suka dengan warnai
ini, kesan artistik dan unik akan didapat.
Sikap respek dan toleransi kamu sangat
punya, tapi hati-hati mereka punya kesan
sombong. Dalam menjalani hidup,
mereka suka menghubungkan dengan
hal-hal di luar logika. Ini bisa menyulitkan
orang lain. Disisi lain, mereka juga punya
beberapa cita-cita yang utopis.

Warna ini dapat digambarkan dengan
sikap jujur dan setia. Tapi, kamu juga
suka terlalu memikirkan pendapat dan
label yang orang lain katakan
terhadapmu. Suka juga menempatkan
kepentingan pada hal-hal yang berharga.
Karena penyuka warna hijau sangat ingin
merasa aman dalam hal apa pun. Kamu
akan suka dpandang sebagai orang
sukses karena punya beberapa hal dan
eksis di lingkungan sosial.

19

9. Orange Warna cerah ini
10. Kuning
menggambarkan diri mereka yang

ramah dan supel. Senang sekali

menjadi pusat perhatian. Kesan mewah

yang tanpa dibuat-buat juga melekat

padanya. Mereka nggak suka

memikirkan hal yang terlalu serius dan

berat. Semua mereka jalani dengan

cukup santai. Tapi, kalau mereka terlalu

suka dengan kemewahan, teman-

teman yang lain perlahan menjauh.

Digambarkan sebagai warna yang
ceria. Mereka yang suka dengan warna
ini mudah sekali untuk diremehkan
alasannya karena terlalu idealis.
Sikapmu yang selalu optimis yang
menyebabkan demikian. Tapi, penyuka
kuning salah satu karakter yang suka
menambah pengetahuan baru dan
membaginya dengan orang lain.
Menjadi orang yang bahagia telah
menjadi satu ke dalam diri mereka.

20

11. Coklat

Penyuka kesederhanaan dan
kenyamanan. Bukan tipe yang suka
menghambur-hamburkan sesuatu.
Mereka akan senang sekali apabila bisa
diandalkan. Walaupun begitu, mereka
kurang suka menjadi pusat perhatian.
Dalam pertemanan, penyuka warna ini
bisa menjadi teman yang baik.
Keinginannya nggak terlalu tinggi,
cukup dengan bisa menjalani
kehidupan dengan stabil.

21

4
MENDESKRIPSIKAN KOMPOSISI WARNA

4. 1 KOMPOSISI WARNA
Komposisi berasal dari bahasa Inggris composition yang berarti
mengarang, menyusun atau menggubah. Komposisi warna adalah
susunan warna-warna yang diatur untuk tujuan-tujuan seni, baik seni rupa
murni seperti lukisan, patung dan lain-lain. Maupun untuk seni terpakai
atau desain. Warna biru misalkan: akan memiliki sifat yang berlainan pada
penempatan yang berbeda-beda baik penempatan diatas, ditengah,
dibawah dan lain-lain. (Dikutip dari https://slideplayer.info yang diakses 28
april 2021, jam 15.33).

4. 2 SKEMA WARNA
Skema warna adalah penggabungan dua atau lebih warna yang berbeda-
beda kedalam sebuah komposisi. Contoh penggunaan skema warna putih
dipadukan dengan huruf hitam dan widget warna merah.
Fungsi dari skema warna adalah untuk melihat efek yang akan dihasilkan
saat sebuat warna yang berbeda di campur dengan warna yang lainya.
Dengan adanya teori tentang skema warna, kita bisa lebih mudah melihat
warna apa yang cocok di gabungkan degan warna utama kita. (Dikutip
dari https://id.scribd.com yang diakses 28 April 2021, jam 16.02).
Berikut penjelasan tentang macam-macam skema warna:
a. Skema Warna Monokromatis
Skema warna monokromatik adalah warna yang diperoleh dari hasil
gradasi warna yang kita pilih terhadap warna gelap ataupun warna
terang dari warna tesebut. Penggunaan warna monokromatik
dirasakan lebih “aman” karena dapat menghindari kesalahan
pemilihan warna dan mempermudah dalam pemilihan komposisi
warna. Satu warna yang sama, tapi berbeda turunan warna (tints,

22

tones, shades). Kombinasi ini menciptakan suasana sesuai dengan
persepsi warna dasar yang akan digunakan.

Gambar 4.1 skema warna monokromatik Gambar 4.2 skema warna monokromatik

(Sumber lollypop1.polyv (Sumber lollypop1.polyvore.com)

Gambar 3.2 skema warna monokromatik

(Sumber lollypop1.polyvore.com)

b. Skema Warna Analogous

ore.com)

Warna analogous adalah warna yang berdekatan satu sama lain

dalam lingkaran warna. Skema warna analogous ini sering ditemui

dalam alam dan menyenangkan untuk dilihat. Kombinasi ini

memberikan warna terang dan ceria sehingga warna terlihat harmonis.

Warna yang dipadupadankan menggunakan turunan warna utama

sehingga keseluruhan akan terlihat harmonis. Dalam permainan

kombinasi warna analogous diperlukan intuisi pemahaman warna

desain untuk menentukan warna dominan yang akan menjadi warna

utama dalam satu gaya penampilan.

Gambar 4.3 Penerapan Warna Dominan Gambar 4.4 Perbandingan Warna 1:1
Di antara 3 warna (sumber g-styles.polyvore.com)

(sumber zleemabrey.polyvore.com)

c. Skema Warna Komplementer
Merupakan warna yang berseberangan di dalam color wheel memiliki
sudut 180 derajat, dua warna dengan posisi kontras, komplementer

23

menghasilkan perpaduan warna yang sangat menonjol. Contohnya:
Merah-Hijau, Biru-Oranye, Ungu-Kuning.

Gambar 4.5 Warna Komplementer Langsung Gambar 4.6 Warna Komplementer Langsung

tanpa menambahkan tints, tone, shades tanpa menambahkan tints, tone, shades

(sumber jeffreesstar.polyvore.com) (sumber advent68.polyvore.com)

Macam-macam warna komplementer:

Split Komplomenter

Hampir sama dengan skema warna komplementer, hanya saja ada
sedikit penambahan warna. Menggunakan formula huruf “Y” terbalik

untuk mendapatkan harmonisasi warna.

Gambar 4.7 Kombinasi Warna Split Gambar 4.8 Kombinasi Warna Split
Komplementer Komplementer

(sumber vsy06.polyvore.com) (sumber mumusekut.polyvore.com)

Triad
Kontras triad komplementer adalah tiga warna di lingkaran warna yang
membentuk segitiga sama kaki ddngan sudut 60 derajat. Jika sebuah
segitiga sama sisi ditarik di atas roda warna, sudut yang menyentuh 3
warna itulah yang disebut warna triadic. Skema warna triadic memiliki
kombinasi tiga hue yang relatif berjarak sama dalam color wheel.

24

Penggunaan kombinasi triadic menghasilkan warna yang bernada
kontras.

Gambar 4.9 Kombinasi Warna Triadic Gambar 4.10 Kombinasi Warna Triadic

(sumber marastyle.polyvore.com) (sumber www.polyvore.com)

Tetrad
Kontras tetrad komplementer disebut juga dengan double
complementer, yaitu empat warna yang membentuk bangun segi
empat (dengan sudut 90 derajat). (Dikutip dari https://perpus-
maya.blogspot.com yang diakses 30 April 2021, jam 5. 50).

Gambar 4.11 Triad Gambar 4.12 Triad
(sumber https://pin.it/4ySr6OY) (sumber https://pin.it/7syAOhN)

d. Akromatis
Dikutip dari https://www.blogernas.com yang diakses pada 29 April
2021, Warna akromatis maksudnya adalah warna tanpa pigmen.

25

Hanya permainan gelap dengan terang. Hanya permainan gradasi
hitam dengan putih.

Gambar 4.13 Akromatis Gambar 4.14 Kombinasi Warna Triadic
(sumber https://pin.it/78S3jEH) (sumber https://pin.it/4icTUB2)

e. Warna Netral
Warna-warna yang disebut netral dalam busana adalah warna hitam,
putih, abu-abu, dan termasuk dalamnya adalah warna cokelat, perak,
dan emas. Warna-warna tersebut tidak bisa dianggap warna utama
dalam padu padan busana karena warna netral tidak akan pernah
salah jika dikombinasikan ke semua hue yang ada dalam color wheel.
Warna netral bisa berdiri sendiri dengan penerapan warna
monochromatic, sehingga warna akan terlihat harmonis dan
menyenangkan di mata.

Gambar 4.15 Campuran Warna Netral Hitam, Gambar 3.16 Campuran Warna Netral
Putih dan Emas Dengan Dominan Coklat

(sumber cuteym.polyvore.com) (sumber maaja-974.polyvore.com)

f. Susunan Warna Perulangan
Prinsip dasar suatu komposisi: apabila unsur-unsur seni atau unsur-
unsur desain yang terdiri dari bentuk, ukuran, nilai, warna, tekstur

26

disusun dalam suatu komposisi akan terjadi 3 hal utama yaitu:
Pengulangan; Keselarasan; Kontras atau berlawanan. Pada
Komposisi warna pengulangan warna artinya menggunakan warna
yang sama lebih dari sekali yang diatur pada tempat yang berbeda,
pada suatu komposisi. Pengulangan adalah prinsip yang paling mudah
dan paling mendasar diantara semua prinsip desain.
Efek pengulangan warna : Akan membuat mata bergerak mengikuti
arah pengulangan tersebut; dapat dibuat teratur menurut jarak yang
tetap, biasanya akan memperkuat arah pengulangan; jika dibuat tak
teratur,artinya hanya warna saja yang berulang tetapi interval atau
spasinya tidak tetap, akan memperlemah pengulangan; Secara
psikologis pengulangan yang teratur dalam sebuah desain
memberikan kesan tenang dan halus, tetapi bila terlalu sering atau
terlalu banyak ada kecenderungan mengesankan kebosanan; Sebuah
warna dibuat perulangan akan menghasilkan ritme atau irama.
Irama adalah kontinuitas atau kualitas menerus dari suatu karya cipta,
yaitu suatu upaya dari pendesain melalui pengelolaan unsur-unsur
visual untuk maksud membawa mata secara mudah dan cepat
menelusuri desain secara keseluruhan atau sebagian. Dengan
gerakan yang mudah si penglihat akan merasakan kesatuan dari
keseluruhan (Dikutip dari https://slideplayer.info yang diakses 29 April
2021, jam 13.46)

Gambar 4.17 Susunan Warna Perulangan Gambar 3.18 Susunan Warna Perulangan

(sumber https://pin.it/aodQhSv) (sumber https://pin.it/2jh9rvH)

27

g. Susunan Warna Selaras
Warna selaras adalah kombinasi warna yang menyenangkan untuk
suatu kegunaan, walaupun benda yang dipakai berlainan. Dengsn
adanya keselarasan warna tersebut maka kesekuruhan desain
mempunyai kesatuan harmonis, saling memiliki satu sama lain.
Susunan warna selaras dalam kesamaan warna ada 2; Analog: warna-
warna yang g letaknya berdekatan pada lingkaran warna. Warna-
warna tersebut bersifat selaras satu dengan lainnya. Misalkan: K – KH
– H – BH. Bila komposisi menggunakan keselarasan warna analog,
warna akan selalu dalam nilai yg berlainan atau intensitas yg berlainan,
atau kedua2 nya berlainan baik nilai maupun intensitasnya. (Dikutip
dari https://slideplayer.info yang diakses 29 April 2021, jam 13.48).

Gambar 4.19 Susunan Warna Selaras Gambar 4.20 Susunan Warna Selaras

(sumber https://pin.it/7cFpu0F) (sumber https://pin.it/6ybTLnz)

h. Keselarasan Monokhromatis
Adalah campuran warna-warna dari 3 variabel dimensi warna yang
berasal dari satu warna, yang berlainan intensitas serta nilainya.
Susunan warna-warna monokromatik berkembang antara rentangan
warna-warna: Tints yang intensitasnya tinggi. Tones yang
intensitasnya sedang, Shades yang intensitasnya rendah. Skema
warna ini sangat efektif untuk kombinasi pakaian, untuk ruangan kecil
rumah tinggal. Komposisi warna monokromatik memunyai
kecenderungan monoton dan membosankan karena terdiri dari satu
warna saja. Untuk membuat komposisi yg lebih dinamis, warna murni

28

atau salah satu dari deretan cerah dapat digunakan sebagai aksen
juga dengan pemakaian unsur tekstur bisa dikombinasikan untuk
mengatasi kemonotonan atau kebosanan. (Dikutip dari
https://slideplayer.info yang diakses 29 April 2021, jam 14.28).

Gambar 3.21 Keselarasan Monokhromatis Gambar 3.22 Keselarasan Monokhromatis
(sumber https://pin.it/2gXfxQA) (sumber https://pin.it/4HJ7pOX)

i. Keselarasan Polikhromatis
Adalah campuran warna-warna yang berasal dari campuran warna
murni, dicampur dengan salah satu dari deret nilai. Bila campuran dari
warna-warna murni disusun dalam sebuah komposisi, maka dihasilkan
suatu susunan warna yang menarik, dinamis tidak membosankan
sebaimana halnya warna monokromatik. Campuran warna dapat
dibuat dari warna-warna diantara warna analog, dapat juga diambil dari
warna kontras kemudian dicampur dengan sederet atau salah satu dari
deretan nilai netral (Kn). (Dikutip dari https://slideplayer.info yang
diakses 29 April 2021, jam 14.36).

Gambar 4.23 keselarasan Polikhromatis Gambar 4.24 Keselarasan Polikhromatis
(sumber https://pin.it/6ybTLnz) (sumber https://pin.it/7cFpu0F)

29

j. Selera Kontras
ini dapat terjadi pada komposisi warna bahwa dari perbedaan-
perbedaan bisa dibentuk keselarasan. Diantara warna-warna kontras
bila dipadukan dan sering dihasilkan komposisi yang harmonis,
walaupun menyusunnya sangat sulit. (Dikutip dari
https://slideplayer.info yang diakses 29 April 2021, jam 14.40).

Gambar 4.25 Keselarasan Kontras Gambar 4.26 Keselarasan Kontras
(sumber https://pin.it/2CRTYML) (sumber https://pin.it/35SZWt8)

30

5
MENDESKRIPSIKAN IDENTITY COLOR

5.1 IDENTITAS WARNA
Warna merek adalah palet sekitar lima hingga sepuluh warna yagn
digunakan untuk memwakili perusahaan tertentu. Penerapan warna
merek yang konsisten dan strategis dapat meningkatkan kesadaran dan
pengenalan merek. Sebuah logo merek dan identitas visual akan
berkompromi dengan angka dari petunjuk visual, seperti bentuk, simbol,
angka dan kata. Tapi komponen visual nomor satu yang paling diingat
kebanyakan adalah warna. Pada kenyataannya, warna meningkatkana
80% pengakuan merek. Warna memiliki kekuatan untuk menyampaikan
dan mengkomunikasikannarti dan pesan tanpa menggunakan kata.
Dikutip dari https://www.canva.com/id_id/belajar/arti-warna-dan-simbol-
dari-merk/ yang di akses pada 19 Mei 2021 Jam 18.54)

5.2 PENERAPAN WARNA MEREK
Menurut ahli saraf Antonio Damasio, perasaan konsumen tentang suatu
merek memiliki lebih banyak daya tarik daripada apa yang mereka pikirkan
tentang suatu merek. Fakta bahwa warna tertentu membangkitkan emosi
dan voila tertentu: warna merek meiliki kemampuan untuk memengaruhi
penjualan atau kinerja bahkan lebih dari produk yang ditawarkan.
Perulangan warna yang sama bisa memperkuat brand awareness.
Dengan eksposur yang cukup, warna menjadi bagian dari sebuah merek,
jadi jika ingin mendorong asosiasi ini dengan menggunakan warna merek
secara konsisten. Berikut adalah area paling umum yang akan digunakan
untuk warna merek : Logo, website, etalase toko, desain di dalam toko,
seragam staf, iklan.(Dikutip dari https://99designs.com/blog/tips/branding-
colors/ yang diakses pada 19 Mei 2021 Jam 19.16).

31

5.3 ARTI WARNA BRANDING (SIMBOLIS WARNA)
Warna, yang umum dilihat atau sering disebut warna universal,
mempunyai arti dan pengaruh yang berbeda. Sebutan untuk warna pun
berbeda di tiap daerah, misalnya untuk orang yang tingal di daerah pantai
menyebut biru dengan sebutan biru laut dan orang yang lebih sering tingal
di daerah pegunungan mungkin akan menyebutnya biru langit.
Apabila dikaitkan dengan desain grafis, produk, iklan, atau promosi, warna
memberikan peran yang sangat penting dalam menciptakan susasana
pembelian, memperkuat citra sebuah produk serta meningkatkan citra
bisnis. Warna juga mempengaruhi kenyamanan lingkungan, yaitu
lingkungan dimana tempat orang berbelanja atau membeli sesuatu.
Banyak rumah makan atau yang berhubungan dengan makanan dan
minuman menggunakan nuansa warna merah. Karena warna merah
dipercaya dapat memberikan efek penambah nafsu makan. Contohnya
KFC, Pizza Hut, McDonald, Coca Cola dan lain-lain.
Ada beberapa warna yang sudah umum, arti dari masing-masing warna
tersebut serta pengaruhnya terhadap psikologis manusia.
▪ Merah - Arti: Merah berarti gairah, kegembiraan, dan kemarahan.
Itu bisa menandakan pentingnya dan menarik perhatian yang
memiliki asosiasi kontekstual yang berbeda dan didalam branding
dapat menyampaikan pesan yang terlihat. Merah memiliki
kemampuan untuk rev desire; dan tidak mengagetkan ketika merah
adalah warna dari api, bahaya dan darah pada satu sisi; dan cinta,
seksualitas, gairah pada sisi yang lain. Merah itu tebal, berenergi,
dan warna yang hidup yang menyimbolkan kekuatan, kepercayaan
diri dan kekuatan.

32

Gambar 5.1 Kombi Brand Identity
(sumber https://www.kombicanada.com/ )

▪ Oranye - Arti: kesenangan, vitalitas, dan keramahan. Ini
menyegarkan dan membangkitkan energi dan mencampurkan
kehangatan warna merah dan keoptimisan warna kuning, oranye
mengakomunikasikan aktifitas dan energi. Dan tentu saja sulit
rasanya untuk melewatkan warna oranye sebagai warna jeruk, dan
semua produk bervitamin C, yang langsung membuat oranye
terasa segar dan sehat. Oranye tidak untuk semua orang (namun
ini adalah warna dekade dari tahun 1970an) dan oleh karena itu
temasuk kedalam asosiasi bermuda, kreatif dan petualang.

Gambar 5.2 Feeding the Self by Lumo
(sumber https://www.behance.net/gallery/2085762/Feeding-the-Self)

▪ Kuning - Arti: Menjadi warna dari matahari, warna kuning
membawa senyuman. Warna yang mudah dilihat dari jarak yang
jauh (maka dari itu sering digunakan untuk rambu lalu lintas) dan
mengkomunikasikan keceriaan, keramahan, kesenangan dan

33

energi. Warna kuning juga bisa diasosiasikan dengan kejernihan
mental dan kepintaran. Meski pun begitu, kuning juga merupakan
warna hati-hati yang digunakan pada jaket keselamatan, pita
pengaman polisi, dan area berbahaya.

Gambar 5.3 Citrus Brothers by Griselda Marti
(sumber https://www.behance.net/gallery/20949141/The-Citrus-Brothers)

▪ Hijau - Arti: Warna hijau memiliki dua arti umum yang cukup
paradoksal; pertama sebagai alam dan lingkungan, dan yang
kedua sebagai keuangan dan kekayaan. Jika dihubungkan dengan
alam, hijau mewakili tanaman hidup dan petumbuhan dan secara
berkesinambungan digunakan untuk mempromosikan ‘hijau’ pada
lingkungan, kesinambungan, organik, esensi alami dari kata. Dan
tentu saja warna hijau juga disangkut-pautkan dengan ‘warna uang’
(uang Amerika Serikat) dan inilah kenapa dihubungkan dengan
kekayaan dan stabilitas.

Gambar 5.4 Streat Helsinki by Kokoro & Moi
(sumber http://www.kokoromoi.com/streat-helsinki)

34

▪ Biru Muda - Arti: Biru adalah warna universal yang sering dipilih,
mungkin karena kualitasnya yang serba guna. Biru adalah warna
favorit untuk perusahaan yang berharap untuk menyampaikan
kehandalan, dapat dipercaya dan komunikasi dan untuk
mengekspresikan autoritas dan organisasi resmi. Warna biru juga
diapresiasi untuk ketenangan dan kualitias harmoni yang
berasosiasi dengan laut dan langit. Meski pun begitu, diasosiasikan
dengan perasaan emosi ‘blue’ juga digunakakan untuk
mengekspresikan kesedihan atau depresi.

Gambar 5.5 Siegfried by Skinn
(sumber https://www.skinn.be/werk/detail/siegfried)

▪ Ungu - Arti: Ungu adalah warna gairah yang rendah Ungu dapat
menandakan royalti, kreativitas, dan kemewahan. Pink - Pink
berarti feminitas, awet muda, dan kepolosan. Mulai dari yang
modern hingga mewah. Secara tradisional diasosiasikan dengan
kerajaan, keagungan atau kaum bangsawan seiring dengan
kualitas spiritual dan misterius. Nuansa warna yang lebih gelap
sering mereprentasikan kemewahan atau kekayaan, sementara itu
nuansa lavender cukup feminism, sentimentil dan nostalgia.

Gambar 5.6 Intu by Heydays
(sumber https://heydays.no//)

35

▪ Cokelat - Arti: Cokelat banyak digunakan pada era organik dan
makanan alami, kecantikan dan produk. Cokelat menciptakan
tampilan atau suasana hati yang kasar, bersahaja, dan kuno. Alam
yang menginspirasi warna cokelat dengan mereprentasikan
perasaan menyeluruh, ketertiban, dan tetap membumi. Sederhana,
kuat, tahan lama dan sederhana, mungkin mengekspresikan
bahwa merek punya hal lain untuk diperhatkan selain warna yang
tak berguna, ketika sebenarnya.

Gambar 5.7 Everybody Loves Fish & Chips by Studio-JQ
(sumber https://www.techpocket.org/)

▪ Merah Muda – Arti: Feminim, Sentimentil, Romantis &
Menyenangkan. Merah muda sudah lama (secara stereotip)
diasosiasikan dengan wanita dan seringnya dilihat sebagai
‘kewanitaan.’ Meski pun begitu, seperti semua warna pada
umumnya, merah muda adalah warna yang cukup berbeda dan
tingkat intensitasnya dapat memberikan arti. Merah muda pucat,
seringnya dipasarkan untuk warna resmi dari gadis kecil,
mereprentasikan manis sementara itu dusty pink bisa lebih
sentimentil dan merah mudah terang lebih romantis. Di satu sisi
yang lain, hot pink mengindikasikan bermuda, energi, seru dan
menyenangkan.

36

Gambar 5.8 Eleanor Finch by Studio Lane
(sumber http://www.studio-lane.com/#/eleanor/)

▪ Putih - Arti: Putih menggambarkan membangkitkan kebersihan,
kebajikan, kesederhanaan, kemurnian, tidak bersalah dan
kesempurnaan. Dan jika Anda harus mengidentifikasi satu merek
yang menggunakan warna putih untuk menyampaikan pesan
merek tentang kesempurnaan, mungkin Apple contoh yang pas –
putih mereprentasikan kesederhanaan dari produk mereka secara
bentuk dan fungsi. Warna putih juga datang dengan keabsolutan
atau kesterilan, yang sering digunakan oleh desainer untuk
menyampaikan aestetik minimalis dan bersih, kualitas modern.

Gambar 5.9 Orto Botanico by Lucas Leo Catalano
(sumber https://www.behance.net/gallery/4099553/Orto-Botanico)

▪ Hitam - Arti: Hitam membangkitkan perasaan yang kuat, canggih,
tegang, mewah dan modern. Ketika warna biasanya digunakan
untuk meningkatkan pengenalan merek tidak ada alasan warna
hitam – ketika digunakan dengan benar – menjadi warna yang

37

khusus, mudah diingat, dan komunikatif sebagai atribut merek.
Hitam bisa dianggap sebagai warna yang serius. Mewakili
kekuatan, kemewahan, kecanggihan dan eksklusif di satu sisi; dan
kematian, iblis, dan misteri di sisi yang lain. Dari formalitas ke
keinginan untuk kekuasaan, hitam adalah tegas, klasik, tidak untuk
dipermainkan.

Gambar 5.10 SWG_Studio by SWG_Studio
(sumber https://www.swgstudio.com.au/brand-identity/)

5.4 FORMULA UNTUK MEMBANGUN SKEMA MEREK
Saat berurusan dengan abstrak seperti identitas merek, sulit dan tidak
bijaksana untuk membuat aturan yang keras dan cepat. Meskipun
demikian, prosesnya bisa jadi menakutkan dan membingungkan, jadi
sedikit panduan akan membantu. Di sini, akan menjelaskan proses untuk
membangun skema warna yang dapat digunakan lebih banyak sebagai
kerangka kerja, dan lebih sedikit sebagai petunjuk langkah demi langkah.

Gambar 5.1 Formula Skema Warna Merek
(sumber https://99designs.com/blog/tips/branding-colors/)

1. Berencana memilih 3 Warna
Dasar, aksen dan netral. Skema warna merek dapat memiliki 1-4
warna tergantung pada jenisnya (lihat di bawah), tetapi skema warna

38

monokrom akan memerlukan beberapa variasi rona untuk tujuan yang
berbeda.
2. Pilih basis
Dari semua ciri kepribadian merek, mana yang paling penting? Warna
dasar harus mencerminkan tidak hanya ciri kepribadian merek yang
paling dominan, tetapi juga menarik bagi audiens target yang ingin
dijangkau. Akan memilih warna yang tersisa berdasarkan seberapa
cocok warnanya dengan yang ini.
3. Pilih aksen
Aksen akan menjadi warna yang paling sering DIgunakan setelah
warna dasar. Ini sedikit lebih rumit daripada memilih warna dasar,
karena lebih banyak batasan: selain mencocokkan ciri kepribadian
merek, warna aksen juga harus dipasangkan secara visual dengan
warna dasar, belum lagi menenangkan audiens.
4. Memilih netral
Warna netral kemungkinan besar akan menjadi warna latar belakang,
sesuatu yang dipilih untuk menghindari perhatian. Biasanya ini adalah
warna abu-abu yang berbeda, tetapi krem, putih, dan putih juga bisa
digunakan. Hitam juga merupakan pilihan, tapi hati-hati; itu cenderung
mendominasi skema warna apa pun yang menjadi bagiannya.

Gambar 5.2 Formula Skema Warna Merek
(sumber https://99designs.com/blog/tips/branding-colors/)

39

6
WARNA DAN USIA

Warna merupakan elemen yang penting dan besar pengaruhnya dalam
penggunanya. Baik dari suasana yang ingin diciptakan atau kesan yang ingin
dihadirkan. Misalnya, pemilihan warna dalam ruangan seperti kamar pun harus
disesuaikan dengan usia penghuni di dalamnya. Selain memperindah tampilan
ruangan, pemilihan warna yang diaplikasikan pada hunian mempengaruhi
psikologis penghuninya. Apalagi kamar merupakan ruang yang sering digunakan
melepas penat seusai beraktivitas seharian di luar rumah. (Dikutip dari
https://omahalit.com/memilih-warna-berdasarkan-usia/ yang diakses 6 Juli
2021, jam 18.28).

1. Warna Balita (0-2 tahun)

Gambar 6.1 Warna Balita
(Sumber http://www.ariefabian.com/2018/06/infografis-tentang-warna-berdasarkan.html)

Menentukan warna untuk anak dengan usia yang masih sangat belia perlu
berbagai pertimbangan. Karakteristik Kondisi bayi dengan kondisi fisik
yang lemah/kulit lembut; masa tidur yang panjang 8 minggu, 8 ½ jam /
malam; menangis. Karena indra penglihatan si kecil belum sempurna
maka penggunaan warna netral, pastel dengan nuansa lembut cocok
untuk sikecil. Atau bisa juga menghadirkan warna netral untuk dekorasi

40

kamar, misal ada boneka warna putih, atau menggunakan seprai motif
warna abu-abu atau biru pastel sebagai pilihan.
2. Warna Karakter anak pada usia ini memang selalu riang dan gembira.
Maka warna yang cocok adalah dengan pemilihan warna yang cerah
seperti merah, biru, kuning atau hijau. Warna-warna ini mempunyai
nuansa ceria dan melatih daya tangkap serta perkembangan syaraf
motorik anak. Memadukan warna dengan pernak-pernik dari tokoh kartun
bisa menjadi pilihan yang menyenangkanBalita (3-5 tahun)
3. Warna Anak (6-12 tahun)

Gambar 6.2 Warna Anak
(Sumber http://www.ariefabian.com/2018/06/infografis-tentang-warna-

berdasarkan.html)

Seiring tumbuh kembangnya anak yang berjalan antara 6 – 12 tahun, pada
waktu anak mulai menjadi anak remaja. Sebenarnya akhir dari masa ini
suka ditentukan karena ada sebagian dari anak-anak cepat menjadi
remaja sebagian lagi lambat. Pada periode usia ini merupakan
penyempurnaan dari ketrampilan yang sebelumnya telah mereka kuasai
pada periode usia sebelumnya.
Keterampilan dalam kehidupan sosialnya, sekolah dan permainan
membutuhkan rangsangan pengetahuannya karena itu pengenalan jenis
warna pun lebih berkembang pada periode usia ini. Pemilihan warna tak
luput untuk disesuaikan dengan usianya. Memasukan warna bernuansa
ceria bisa jadi pilihan, seperti orange, biru pastel, hijau, merah muda atau
ungu.

41

4. Warna Remaja (12-7 tahun)

Gambar 6.3 Warna Remaja
(Sumber http://www.ariefabian.com/2018/06/infografis-tentang-warna-berdasarkan.html)

Anak remaja biasanya sudah bisa menentukan sendiri warna apa yang
disukainya. Warna-warna sesuai dengan warna yang mereka sukai. Dari
segi gaya, tokoh film atau dunia bisa menjadi panutan mereka. Misal anak
mengidolakan Michael Jordan (basket), nuansa warna kamar yang bisa
digunakan tidak jauh-jauh dari warna oranye.
5. Warna Pasca Remaja (17-25 tahun)

Gambar 6.4 Warna Pasca Remaja
(Sumber http://www.ariefabian.com/2018/06/infografis-tentang-warna-berdasarkan.html)

Bebas menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan pasca remaja.
Kebebasan itulah mendorong mereka untuk mengkreasikan warna sesuai
imajinasi tetapi masih selaras. Warna yang bisa dijadikan pilihan adalah

42

warna-warna cerah seperti merah, oranye, biru ataupun kombinasi warna-
warna tersebut.
6. Warna Dewasa (25-50 tahun)

Gambar 6.5 Warna Dewasa
(Sumber http://www.ariefabian.com/2018/06/infografis-tentang-warna-berdasarkan.html)

Tenang dan bijaksana adalah sifat yang terlihat di usia dewasa. Pada usia
dewasa karakter kedewasaan lebih mendominasi. Dari segi pemakaian
warna juga mengalami perubahan dari usia sebelumnya. Yang dulunya
sedikit ceria, sekarang lebih kearah tenang seperti warna pastel dan
netral. Misal pemilihan warna abu-abu yang sifatnya lebih kalem, tenang
dan berkarakter serta tidak banyak ornamen yang mendominasi.
7. Warna Orang tua (50 tahun keatas)

Gambar 6.6 Warna orang Tua
(Sumber http://www.ariefabian.com/2018/06/infografis-tentang-warna-berdasarkan.html)

43

Warna yang digunakan untuk orang tua cenderung memakai warna-warna
nuansa tenang, hangat, dan santai. Pemilihan warna lebih ke arah warna-warna
alam seperti coklat, hijau, dan biru bisa dipertimbangkan mengingat kesan yang
ditimbulkan nuansa damai dan nyaman. Aksen putih bisa dikombinasikan supaya
menyeimbangkan warna alam yang diterapkan.

44

7
WARNA DAN STYLE

Warna sangat berpengaruh terhadap penampilan seseorang, setiap warna
memberikan efek psikologis tertentu bagi manusia secara mental dan emosional.
Pandangan segi psikologis terhadap warna diantaranya adalah orang yang
bersifat terbuka lebih banyak terpengaruh oleh warna daripada bentuk.
Dikutip dari https://fitinline.com/ pada 6 Juli 2021, Style dapat didefinisikan
sebagai sesuatu hal yang bersifat lebih personal. Berbeda dengan trend fashion
yang mudah sekali berubah. Style ini sering kali digunakan untuk menonjolkan
karakteristik atau ciri khas seseorang dan berlaku untuk jangka waktu yang lebih
panjang.
Ada enam tipe gaya dalam berbusana, yang dapat mengungkapkan karakter dan
kesenangannya yaitu :

1. Classic Elegant
Tipe classic elegant selalu tampil canggih. Istilah klasik mengandung
pengertian abadi. Suatu gaya yang bersifat klasik adalah gaya yang selalu
digemari, up to date dan memukau. Gaya yang menghadirkan keluwesan
dan keluwesan yang abadi. Warna yang dipilih pun juga warna-warna
netral dan tidak mencolok, seperti hitam, putih, nude, khaki, navy. Untuk
aksesoris pun tidak menyukai yang terlalu mencolok, biasanya memilih
aksesoris simple seperti kalung mutiara dan classic watch yang berukuran
kecil, atau bahkan tidak memakai aksesoris sama sekali.

Gambar 7.1 Classic Elegant
(Sumber : https://today.line.me/id/v2/article/215jN6 pada 6 juli 2021, pkl 22.00)

45

2. Feminine Romantic
Tipe feminine romantis adalah tipe yang lembut ramah dan sederhana.
Menyukai warna-warna pucat, Putih gading, Menggemari warna-warna
pastel (Soft, pastel, baby pink, baby blue, turquoise, peach, pale yellow
dan menyukai detail yang manis, seperti floral, lace, renda, dan kerut.

Gambar 7.2 Feminine Romantic
(Sumber : https://today.line.me/id/v2/article/215jN6 pada 6 juli 2021, pkl

22.30)

3. Sporty Casual
Tipe perempuan santai sportif menghadirkan pribadi yang modern.
Gayanya dinamis, cuek, sportif. Busana yang praktis dan nyaman dipakai
dan memberi kebebasan bergerak: bentuk kemeja, blus sportif, rok A line,
berbagai celana dan bahan yang tidak mudah kusut atau luntur. Warna
Busana yang sangat digemari adalah warna netral, hitam, coklat
Penampilannya adalah khaki, bukan putih dan Warna cenderung polos
dan jarang bermotif.

Gambar 7.3 Sporty Casual
(Sumber : https://today.line.me/id/v2/article/215jN6 pada 6 juli 2021, pkl

22.42)

46

4. Art Off Beat
Art of beat memiliki style yang lebih quirky dan unik. Para penggemar style
ini memiliki kepribadian yang unik, sulit ditebak, dan cenderung kreatif
karena mereka senang membuat pakaiannya sendiri. Lalu, wanita yang
memiliki style art of beat lebih memilih pakaian sesuai dengan
keinginannya dan tidak mengikuti trend. Mereka memiliki pilihannya
sendiri dan berani memakai motif yang terang dipadukan dengan warna
terang lainnya. Sangat tidak menyukai basic items, dan memilih untuk
menggunakan statement items untuk menunjang style nya.
Warna busana nya gelap dengan sedikit aksen cerah, paduan warna yang
digunakan bersifat eksentrik, tidak terlalu umum sepertimerah ungu muda
(fuchsia) dengan merah ungu tua (bordeaux) atau kuning oker (curry)
dengan biru ungu (ungu anggur).

Gambar 7.4 Arty Off Beat
(Sumber : https://today.line.me/id/v2/article/215jN6 pada 6 juli 2021, pkl

22.55)

5. Sexy Alluring
Kepribadian wanita yang menggemari style ini cenderung berani, agresif,
dan selalu ingin menjadi pusat perhatian. Mereka lebih senang
menunjukkan bentuk tubuhnya dan lebih suka bergaul dengan laku-laki,
bangga dengan keindahan tubuhnya dan selalu di ekploitasi pada setiap
kesempatan (penampilan sensasional). Warna busananya adalah warna
merah dan warna-warna panas lainnya, dengan motif bentuk floral
dramatis, bentuk geometrik kuat (bukan kotak-kotak kecil atau garis-garis
lemah).

47


Click to View FlipBook Version