Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I
Tugas Individu 2, Konsepsi STULA
Nama : Taufik M
Kelompok : 2
Lesson learn apa yang ingin Anda capai pada studi lapangan pada best practices kepemipinan
pelayanan dan pengendalian pekerjaan dan bagaimana proses persiapan dalam kegiatan stula:
1. Lesson Learnt yang akan kami capai pada studi lapangan terkait best practice
kepemimpinan pelayanan.
a. Keberhasilan (kekuatan)
Kepemimpinan pelayanan yang menjadi kekuatan dalam kepemimpinan pada lokus yang
menjadi tempat studi lapangan nanti adalah kemampuan pimpinan untuk selalu melibatkan
karyawan secara individu maupun sebagai tim kerja, baik dalam penyelesaian suatu pekerjaan,
masalah, maupun pengambilan keputusan yang penting dalam instansi tersebut. Hal yang
terpenting untuk kami capai adalah bagaimana cara penyampaian dan penjelasan terkait
penyampaian visi, rencana jangka panjang , dan memberikan motivasi kepada pegawai.
Nantinya akan dapat kami simpulkan bahwa kepemimpinan yang melayani ditempat studi
lapangan dapat diterapkan dalam instansi kami, karena mungkin dapat membantu pegawai
untuk tumbuh kembang dalam perilaku kerja dengan pengetahuan, pengalaman, dan adaptasi
dalam lingkungan kerja. Pemimpin dilokus studi lapangan dapat dijadikan contoh dan teladan,
sehingga dapat menimbulkan rasa keterbukaan dan kerjasama untuk pencapaian tujuan
Bersama ditempat kami.
b. Solusi mengatasi masalah dan strateginya
Maka kami membuat pertanyaan untuk mendapatkan strategi penyelesaian yang
dilakukan dari pimpinan di tempat studi lapangan.
1. Pada saat karyawan sedang mengalami suatu permasalahan dengan pekerjaannya
dan mendatangi Bapak, bagaimanakah Bapak menjadi pendengar yang baik? Cara-
cara apa yang Bapak lakukan?
2. Pada saat meeting berlangsung, ada karyawan yang menyampaikan ide.
Bagaimanakah tanggapan Bapak dalam hal ini?
3. Bagaimanakah kebiasaan Bapak dalam memahami setiap persoalan yang
dialami oleh karyawan terkait pekerjaannya?
4. Pada saat ada persoalan yang terjadi di lingkungan pekerjaan, saran dan
tanggapan dari bawahan juga diperlukan. Bagaimanakah pendapat Bapak
mengenai hal ini?Bagaimanakah sikap Bapakdalammenanggapi saran yang
datang dari karyawan?
5. Bagaimanakah peran Bapak dalam membantu karyawan yang sedang
mengalami masalah?
6. Bagaimanakah kebiasaan Bapak dalam memberikan motivasi atau semangat
pada saat karyawan sedang mengalami patah semangat dalam bekerja? Caracara
apa sajakah yang Bapak lakukan?
7. Bagaimanakah cara Bapak dalam menghadapi permasalahan yang dilematis
yang terjadi di lingkungan pekerjaan? Misalnya pada saat Anda harus
mengambil keputusan untuk memberhentikan bawahan Anda, apa saja yang
menjadi pertimbangan Anda dalam pengambilan keputusan terkait hal
tersebut?
8. Bagaimanakah cara Bapak dalam memonitor diri sendiri (emosi, mood,
penempatan diri) sehingga Bapak mampu membaca situasi sosial dan
memahami bawahan?
9. Bagaimanakah cara Bapak dalam mengajak dan meyakinkan karyawan untuk
dapat melaksanakan segala kebijakan dan peraturan perusahaan secara
sukarela?
10. Bagaimanakah cara Bapak dalam mengidentifikasi dasar dari permasalahan
yang terjadi?
11. Bagaimanakah konsep atau pandangan Bapak mengenai rencana jangka
panjang perusahaan ini?
12. Bagaimanakah kebiasaan Bapak dalam setiap pengambilan keputusan yang
penting dalam organisasi?
13. Bagaimanakah cara Bapak dalam membantu bawahaan sehingga pekerjaan
yang rumit yang diberikan kepada bawahan dapat terselesaikan dengan baik?
14. Bagaimanakah kebiasaan Bapak dalam mengutamakan kepentingan
organisasi di atas kepentingan pribadi? Mengapa Bapak melakukan hal
tersebut?
15. Bagaimana pendapat Bapak terhadap pelaksanaan training dan bagaimanakah
bentuk dukungan yang Bapak berikan terkait training?
16. Bagaimanakah komitmen Bapak terhadap pertumbuhan spiritual para
karyawan?
17. Bagaimanakah sikap Bapak dalam menyikapi pentingnya pelaksanaan
kegiatan-kegiatan seperti outbond dan team building?
18. Bagaimanakah cara Bapak dalam mendorong terjadinya kerjasama tim?
19. Menurut pendapat Bapak, karakter apa sajakah yang wajib dimiliki oleh
seorang pimpinan?
20. Menurut pendapat Bapak mengapa kemampuan melayani itu perlu diterapkan
dalam kepemimpinan?
2. Lesson learnt yang akan kami capai pada studi lapangan terkait pengendalian pekerjaan
Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan merupakan bagian penting dari sebuah Siklus tersebut.
Pengendalian pekerjaan fokus pada Check (periksa) dan Act (A) sebagai tindaklanjut pengendalian,
jika terdapat kekurangan atas pelaksanaan pekerjaan maka akan ada perbaikan, jika pelaksanaan
pekerjaan telah sesuai dengan perencanaan, maka aktivitas pengendalian akan fokus pada menjaga
kinerja atau memelihara situasi yang sudah baik
Lesson learn yang ingin kami capai dalam studi lapangan terkait pengendalian pekerjaan
adalah :
• Proses perencanaan pekerjaan itu disusun oleh seorang pemimpin dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
• Proses pekerjaan itu dilakukan sehingga selesai dikerjakan sesuai rencana, tepat waktu,
efektif dan efisien.
• Pemeriksaan mulai dari proses hingga selesai dan bagaimana melakukan pemeriksaannya.
• Ketika terjadi masalah atau kendala dalam melaksanakan pekerjaan bagaimana mengatasi
masalah nya dan apa tindaklanjut penyelesaiannya
3. Proses kegiatan studi lapangan
a. Persiapan ke Lapangan
b. Topik dan Lokasi Studi Lapangan
c. Penyusunan Instrumen Pengumpulan Data
d. Pengumpulan Data
e. Analisis Data
f. Ketentuan dan Sistematika Penulisan Laporan
g. Seminar
Lesson learn mata pelatihan agenda 2 dan lesson learnt agenda 3. Bagaimana metode
pengumpulan data yang akan dilakukan, kesiapan bahan pengumpulan data, proses
pengambilan data, seperti persiapan bahan pengumpulan data.
1. Metode pengumpulan data
Terdapat banyak metode atau cara dalam pengumpulan data, antara lain metode tes, angket/
kuesioner, observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam suatu penelitian kadang-kadang
tidak hanya menggunakan satu cara pengumpulan data. Misalnya di samping metode
wawancara (interview), kadang-kadang perlu dilengkapi dengan observasi (pengamatan)
atau sebaliknya. Metode angket juga kadang-kadang perlu dilengkapi dengan wawancara
dan sebagainya.
2. Persiapan pengumpulan data
sebelum berangkat ke lokasi studi lapangan, kami akan menyiapkan instrumen guna
pengumpulan data, antara lain dapat berupa :
a) Angket
b) Form checklist/ pengamatan
c) Pedoman Wawancara
3. Proses pengambilan data
Dalam teknik pengumpulan data, tentu saja ada proses yang harus dilakukan. Prosesnya
harus terlaksana secara sistematis dan terarah agar data yang dikumpulkan bisa dibuktikan
kebenarannya. Karena pada dasarnya, proses pengumpulan data dalam teknik
mengumpulkan data ini nanti harus bisa membuktikan hipotesis dari data yang hasilnya
sudah dikumpulkan oleh peserta.
Ada 8 tahap atau proses yang harus dilakukan sebagai tahapan pengumpulan data:
a. Tinjau literatur dan konsultasi dengan ahli
Proses atau tahap pertama yang harus dilakukan untuk mengumpulkan data yakni
mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Informasi ini diperoleh melalui tinjauan literatur dan konsultasi dengan para ahli sehingga
peneliti benar-benar mengerti isu, konsep, dan variabel yang ada di dalam penelitian.
b. Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat (pegawai)
di mana data akan dikumpulkan
Tahap kedua atau proses yang dilakukan setelah tinjauan literatur adalah kami harus
mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat (pegawai) yang
kemudian penelitiannya bisa diterima dan juga berkaitan dengan tokoh-tokoh yang
bersangkutan.
c. Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan
lingkungannya
Tahap selanjutnya adalah membina hubungan baik dengan responden dan lingkungannya.
Ini termasuk pada mempelajari bagaimana kebiasaan yang dilakukan responden dan cara
berpikir mereka, melakukan sesuatu, bahasa yang digunakan, dan lain sebagainya untuk
mendukung berlangsungnya penelitian.
d. Uji coba atau pilot study
Selanjutnya, tahapan yang harus dilakukan adalah melakukan uji coba instrumen penelitian
pada kelompok masyarakat yang merupakan bagian dari populasi, bukan sampel.
Maksudnya untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan cukup dipahami, bisa
digunakan, komunikatif atau tidak, dan lain sebagainya.
e. Merumuskan dan menyusun pertanyaan
Setelah itu, instrumen yang sudah didapatkan disusun dalam bentuk pertanyaan yang
relevan dengan tujuan penelitian. Pertanyaan yang dirumuskan harus mengandung makna
yang signifikan dan substantif.
f. Mencatat dan memberi kode (recording and coding)
Setelah instrumen penelitian disiapkan, dilakukan pencatatan terhadap data yang
dibutuhkan dari setiap responden. Berbagai informasi yang diperoleh ini perlu dicatat guna
memudahkan proses analisis.
g. Cross checking, validitas, dan reliabilitas
Setelah itu, dilakukan metode cross checking terhadap data yang didapatkan untuk menguji
lagi kebenarannya dan memeriksa sehingga tidak ada keraguan terhadap validitas dan
reliabilitasnya.
h. Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul supaya dapat dianalisis
Terakhir, setelah data terkumpul, penulis harus melakukan koordinasi terhadap berbagai
data yang sudah dikumpulkan, dan Anda bisa mulai menganalisis data tersebut sehingga
tidak ada data yang kurang valid.