The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Azizi Zee, 2023-05-08 11:22:55

personal branding

ebook ini untuk materi

Keywords: smp

PERSONAL BRANDING Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah BK Entrepreneurship Dosen Pengampu : Prio Utomo, M.Pd Disusun Oleh : Dikdik Febianto 19010287 Reza Bastian Putra 19010268 M. Ilham Nurzaman 19010272 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) SILIWANGI 2022


KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah BK Entrepreneurship dengan judul “Personal Branding”. Dalam penyusunan ini melibatkan banyak pihak baik dari rekan di kampus maupun di luar kampus, oleh karena itu kami mengucapkan banyak terimakasih atas segala dukungan dan bantuan yang diberikan untuk menyelesaikan makalah ini. Meski telah disusun secara maksimal, akan tetapi kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang membangun dan berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat. Cimahi, 21 Desember 2022 Penyusun


DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2 DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3 BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 4 A. Latar Belakang................................................................................................................... 4 B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 4 C. Tujuan................................................................................................................................. 5 BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 6 A. Pengertian Personal Branding.......................................................................................... 6 B. Elemen Dasar dan Karakteristik Personal Branding..................................................... 7 C. Konsep Membangun Personal Branding......................................................................... 8 D. Tujuan dan Manfaat Personal Branding......................................................................... 9 E. Pengelolaan Personal Branding Bagi Entrepreneur .................................................... 10 BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 13


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang memiliki ciri yang khas yang berbeda pada dirinya. Hal itu dapat dilihat, baik dari ciri fisik maupun nonfisik, yang melekat atasnya. Mulai dari bentuk wajah, postur tubuh, karakter, hingga bakat yang dimiliki. Ciri tersebut dinilai sebagai pembeda antara orang yang satu dengan yang lain. Hal tersebut pada akhirnya akan membentuk suatu keunikan diri yang tidak hanya sebagai pembeda, namun mulai dipahami sebagai upaya untuk mengembangkan diri. Termasuk di dalamnya adalah wujud eksistensi sebagai media aktualisasi diri. Sebagaimana dinyatakan oleh Chaplin (2002:12), “eksistensi merupakan cara untuk menunjukkan keberadaan manusia, situasinya dalam dunia, kebebasannya memilih tujuan hidup, serta berusaha memahami arti kehidupannya sendiri. Eksistensi diri merupakan segala kemungkinan yang apabila direalisasikan dapat mengarahkan individu pada keberadaan autentik, yaitu manusia menjadi dirinya sendiri, mengambil tanggung jawab untuk menjadi dirinya sendiri dengan menyeleksi kemungkinan-kemungkinan yang ada dan disediakan dalam kehidupannya” Atas alasan itulah memahami konsep personal branding menjadi hal penting sebagai cara untuk meningkatkan ‘nilai jual’ seseorang. Personal branding merupakan upaya untuk membentuk citra diri, melalui personal branding seseorang menampilkan karakter, kemampuan, dan keunikan pada dirinya menjadi sebuah identitas untuk menciptakan kesan diri yang ingin dipersepsikan oleh orang lain. Tolak ukur keberhasilan dari personal branding adalah citra yang diberikan orang lain kepada kita sesuai dengan apa yang kita bentuk. Melalui personal branding, dapat disatukan hal-hal utama pada individu yang melibatkan skill, kepribadian, dan karakter yang dibungkus sebagai identitas yang kuat dibanding identitas diri orang lainnya (Montoya & Vandehey, 2008). Dalam hal entrepreneur personal branding sangat diperlukan karena Dengan pengelolaan personal branding yang baik maka seorang entrepreneur akan menjadi acuan pertama atau top of mind dari market. B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Personal Branding?


2. Apa Elemen Dasar dan Karakteristik Personal Branding? 3. Bagaimana Konsep Membangun Personal Branding? 4. Apa Tujuan dan Manfaat Personal Branding? 5. Bagaimana Pengelolaan Personal Branding Bagi Entrepreneur? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Pengertian Personal Branding? 2. Elemen Dasar dan Karakteristik Personal Branding? 3. Konsep Membangun Personal Branding? 4. Tujuan dan Manfaat Personal Branding? 5. Pengelolaan Personal Branding Bagi Entrepreneur?


BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Personal Branding Personal Branding Menurut David A Aaker dalam Rangkuti (2009) “Brand adalah nama dan simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap, atau kemasan) dengan maksud mendefinisikan barang atau jasa dari seorang penjual atas sebuah kelompok penjual tertentu”. American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang, simbol, desain, atau kombinasi dari halhal tersebut. Tujuan pemberian merek adalah untuk mengidentifikasikan produk atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual yang dihasilkan sehingga berbeda dari para pesaing (Kotler & Kellerdalam Haroen, 2014).Agar brand suatu produk itu meresap kuat dalam hati khalayak sesuai dengan harapan yang punya produk maka dibutuhkan upaya dengan proses yang terus menerus untuk menancapkan brand itu ke hati publikdengan berbagai cara. Upaya dan proses inilah yang biasa disebut branding. Sedangkan menurut Peter Montonya dalam Rampersad (2008) “branding adalah sebuah proses menciptakan identitas yang dikaitkan dengan persepsi, emosi dan perasaan tertentu terhadap identitas tersebut. Brandingterjadi sebelum pemasaran dan penjualan. Tanpa sebuah merekyang kuat, pemasaran tidaklah efektif. Menurut Haroen (2014) branding adalah aktivitas yang kita lakukan untuk membangun persepsi orang lain terhadap kita mengenai siapa kita.Dengan kata lain brandingadalah kebutuhan dari semua orang yang punyakepentingan untuk mendapatkan sesuatu dari seseorang lain melalui proses-proses komunikasi. Branding sebagai upaya memperkenalkan produk hingga produk itu dikenal, diakui, dan digunakan oleh khalayak. Branding dilakukan dengan maksud untuk menciptakan pencitraan yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pemilik produk.Personal brandingmerupakan sebuah kegiatan yang dapat mengontrol cara pandang/ persepsi orang lain terhadap diri seseorang, sehingga dengan melakukan Personal brandingmaka seseorang dapat mempengaruhi pandangan orang lain terhadap dirinya sesuai dengan kehendaknya. Personal Brand menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk dibahas,


karena makin banyaknya seseorang yang sadar akan pentingnya merek diri yang dimiliki agar mendapatkan posisi yang diinginkan. Personal Branding menurut Montoya dalam Haroen (2014) adalah sebuahproduk, baik barang atau jasa, agar branditu terus menancap di hati masyarakat dengan segala atribut dan diferensiasinya maka dibutuhkan upaya yang disebut branding. Jadi, Personal branding adalah segala sesuatu yang ada pada diri seseorang yang menjual dan membedakan, seperti pembawaan diri dan taktik pemasaran. Personal branding adalah sebuah seni dalam menarik dan memelihara banyak klien dengan cara membentuk persepsi publik secara aktif. Maka Personal branding dengan kata lain adalah proses membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek-aspek yang dimiliki seseorang, diantaranya adalah kepribadian, kemampuan, atau nilai-nilai, dan sebagaimana semua itu menimbulkan persepsi positif dari masyarakat yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai alat pemasaran. B. Elemen Dasar dan Karakteristik Personal Branding Pada sebuah personal branding yang kuat paling tidak terdapat 3 (tiga) elemen dasar yang harus dibangun secara bersamaan dan saling terintegrasi, yakni : a. Kompetensi; atau kemampuan khusus adalah menjawab pertanyaan “peran apa yang anda lakukan dalam suatu hubungan tertentu dengan orang lain?”. Oleh karena itu personal branding seseorang akan terlihat nyata apabila seseorang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan semua orang yang berhubungan dengan orang tersebut. b. Gaya; atau style adalah cara seseorang berhubungan dengan orang lain, yang merupakan bagian yang menjadikan diri seseorang unik dalam benak orang lain. c. Standar; adalah di mana seseorang harus menetapkan standar dan harus mampu merealisasikannya. Dengan menggunakan analogi aturan tata bahasa, maka kompetensi diartikan sebagai kata bendanya, gaya adalah kata sifatnya, sedangkan standar adalah kata keterangannya. Jadi dengan menggabungkan ketiga dimensi utama tersebut, yaitu kompetensi, gaya, dan standar, seseorang dapat memulai membangun dan mengembangkan pilihan spesialisasi yang dikuasai, yang prosesnya akan berlangsung


seumur hidup dan dengan harapan semakin bertambah usia akan semakin kuat brandnya di masyarakat. Sedangkan karakteristik personal branding yang diartikan sebagai persepsi yang tertanam dalam dan terpelihara baik dalam benak orang lain, adalah : a. Khas. Merek yang Khas yakni merek yang mewakili sesuatu. Merek tersebut memiliki suatu sudut pandang. Disini merek harus memiliki ciri yang berbeda dari yang lainnya melalui keunikan yang dimiliki. b. Relevan. Apa yang diwakili oleh merek tersebut terkait dengan apa yang dianggap penting oleh orang lain. Relevansi ini terkait dengan objek atau target dari konsumen yang dibidik, karena jika tidak sesuai maka persepsi positif tidak akan timbul dan terkadang jika sudah mengganggu malah akan timbul persepsi negatif. c. Konsisten. Orang menjadi yakin di dalam suatu hubungan berdasarkan kepada perilaku konsisten yang mereka rasakan atau mereka amati. Seperti halnya perlakuan pada produk, image positif yang telah terbentuk pada konsumen haruslah konsisten, karena pada personal branding yang lebih terkait pada jasa, hubungan atau relasi konsumen sangat kental sehingga jika sampai image dari seseorang berubah maka dapat merubah persepsi dari masyarakat yang tidak mungkin akan menjadikan persepsi yang negatif. Tindakan, perilaku, gaya (style) dan cara berkomunikasi lisan dan tulisan seseorang yang unik-khas, relevan, serta konsisten akan membuat orang lain memandangnya sebagai sebuah personal branding yang kuat. C. Konsep Membangun Personal Branding Menurut Montoya dalam Haroen (2014) terdapat delapan konsep pembentukan personal branding. Adapun delapan konsep pembentukan personal branding sebagai pondasi dari personal brand yang kuat, yaitu: 1. Spesialisasi (The Law of Specialization) Ciri khas dari sebuah Personal brand yang hebat adalah ketepatan pada sebuah spesialisasi, terkonsentrasi hanya pada sebuah kekuatan, keahlian, atau pencapaian tertentu.


2. Kepemimpinan (The Law of Leadership) Personal Brand dilengkap dengan sosok pemimpin yang dapat memutuskan sesuatu dalam suasana penuh ketidakpastian dan memberikan suatu arahan yang jelas. 3. Kepribadian (The Law of Personality) Sebuah Personal brand yang hebat didasari pada sosok kepribadian yang apa adanya dan hadir dengan ketidaksempurnaan. Konsep ini menghapuskan beberapa tekanan pada konsep kepemimpinan (The Law of Leadership). Seorang harus memiliki kepribadian yang baik, namun tidak harus sempurna. 4. Perbedaan (The Law of Distinctiveness) Personal brand yang efektif harus ditampilkan dengan cara yang berbeda dari yang lainnya. Diferensiasi diperlukan supaya membedakan antara satu dengan lainnya. Selain itu, dengan perbedaan seorang akan lebih dikenal oleh khalayak. 5. Terlihat (The Law of Visibility) Personal brand berarti harus dilihat secara konsisten dan terus menerus sampai personal brand seseorang dikenal. Maka visibility lebih penting dari ability. Supaya visible seseorang, seseorang perlu mempromosikan dirinya dan menggunakan setiap kesempatan untuk membuat dirinya terlihat. 6. Kesatuan (The Law of Unity) Kehidupan pribadi yang berada di balik personal brand harus sejalan dengan etika moral dan sikap yang telah ditentukan dari brand tersebut. kehidupan pribadi selayaknya menjadi cerminan dan citra yang diinginkan dalam personal brand. 7. Keteguhan (The Law of Persistence) Personal brand tidak bisa terjadi secara instan, ia membutuhkan waktu untuk tumbuh. Selama proses tersebut berjalan, penting untuk selalu memperhatikan tiap tahapan dan trand yang terjadi. 8. Nama Baik (The Law of Goodwill) Sebuah personal brand akan memberikan hasil yang baik dan bertahan lebih lama, jika seseorang dibelakangnya dipersepsikan dengan citra yang positif. Seorang tersebut harus di aosiasikan dengan sebuah nilai atau ide yang diakui secara umum positif dan bermanfaat. D. Tujuan dan Manfaat Personal Branding Tujuan sebuah personal branding yang kuat bagi seseorang dibelakangnya, antara lain:


a. Media mempengaruhi orang lain tentang persepsi diri seseorang, sekaligus berupaya menempatkan dirinya di atas kompetisi karena terlihat unik dan khas. b. Memberitahu orang lain tentang siapa diri seseorang, apa yang dilakukannya, apa yang menjadikannya berbeda dengan orang lain, bagaimana membuatnya bernilai untuk mereka, dan apa yang diharapkan orang lain ketika berhubungan dengannya. c. Membuat orang lain melihatnya sebagai satu-satunya solusi untuk memecahkan problem mereka. d. Merangsang persepsi yang bermakna tentang nilai dan kualitas yang dimilikinya. Sedangkan manfaat dan keuntungan yang dapat diperoleh seseorang dari personal branding-nya, antara lain : a. Menjadi Top of mind, atau menjadi hal pertama yang diingat oleh orang lain tatkala mendengar atau membaca nama orang yang dibelakang personal branding karena sudah tertanam dalam dibenak orang lain tersebut. b. Menempatkan diri dalam peran leadership serta mampu meningkatkan wewenang dan kepercayaan dari orang lain. c. Meningkatkan prestise diri ditengah persaingan. d. Menjadi peluang untuk mencapai tujuan akhir sebuah personal branding. Dengan kata lain, tujuan dan manfaat personal branding bagi seseorang adalah menanamkan persepsi dan image orang lain atas konsistensi personality, kompetensi dan keunikan yang dimiliki agar menjadi top of mind pada srtiap orang lain dan memiliki positioning dalam persaingan. E. Pengelolaan Personal Branding Bagi Entrepreneur Dengan pengelolaan personal branding yang baik maka seorang entrepreneur akan menjadi acuan pertama atau top of mind dari market. Top of mind adalah saat dimana suatu brand menjadi peringkat utama dalam memori konsumen. Oleh karena itu bila suatu atau seseorang ingin menjadi pemimpin dan yang paling menonjol diantara para pesaingnya maka top of mind merupakan hal yang terpenting dan suatu keharusan. Seperti yang dikatakan Al Ries dan Jack Trout, dalam bukunya 22 Immutable Laws of Branding, proses branding adalah sebuah umpan balik dari yang ada dalam pikiran orang


lain. Karena, branding adalah semua hal yang orang lain pikirkan tentang Anda. Oleh karena itu proses personal branding dimulai dengan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh target audience saat ini dan apa pendapatnya mengenai existing brand, bukannya cara pandang brand terhadap diri sendiri. Sebagai contoh dari proses personal branding adalah semakin banyaknya artis Indonesia yang mencalonkan diri sebagai pejabat pemerintahan baik sebagai legislatif maupun eksekutif. Mereka menciptakan personal brand baru berdasarkan kebutuhan masyarakat akan perlindungan dan pengayoman dan posisi mereka sebagai public figure yang telah dikenal oleh masyarakat. Pada saat proses pemilihan, ketenaran mereka sebagai public figure akan dapat mempengaruhi pikiran pemilih. Mereka akan menjadi Top of Mind sebagai sosok yang sudah mereka kenal dibandingkan tokohtokoh lain yang mungkin asing bagi mereka. Dan dengan mengetahui apa yang ingin didengar dan dibutuhkan oleh masyarakat maka tentu saja mereka akan mendapatkan suara dari pemilih. Pengelolaan brand haruslah proporsional dan diperhitungkan keseimbangan antara personal brand dengan brand produk atau perusahaan. Contoh pengelolaan personal branding yang baik dan proporsional adalah personal branding dari Steve Jobs dan Apple, Steve Jobs berhasil mengembangkan brand Apple menjadi brand computer ternama di dunia, dan dengan begitu dia juga sekaligus mengembangkan personal brandingnya sebagai seorang inovator. Hal ini menjadi sebuah simbiosis mutualisme antara brand produk dan personal branding, dimana brand apple dianggap sebagai trendsetter karena dipimpin oleh seorang dengan personal branding sebagai inovator, dan personal branding Steve Jobs sendiri sebagai inovator semakin dikenal karena dia memiliki wadah untuk berkembang dalam brand Apple. Bila Steve Jobs lebih dikenal dari pada brand Apple maka yang mungkin terjadi adalah brand apple akan dilupakan, dan akan lebih dikenal sebagai Steve’s Computer atau Steve’s gadget.


BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Personal branding adalah segala sesuatu yang ada pada diri seseorang yang menjual dan membedakan, seperti pembawaan diri dan taktik pemasaran. Personal branding adalah sebuah seni dalam menarik dan memelihara banyak klien dengan cara membentuk persepsi publik secara aktif. Membangun personal brand membutuhkan waktu dan usaha yang serius, Personal branding dapat dibangun jika seseorang bersedia untuk merubah diri dan berpikiran. Terdapat 8 konsep dalam pembentukan personal branding yaitu Spesialisasi (The Law of Specialization), Kepemimpinan (The Law of Leadership), Kepribadian (The Law of Personality), Perbedaan (The Law of Distinctiveness), Terlihat (The Law of Visibility), Kesatuan (The Law of Unity), Keteguhan (The Law of Persistence) dan Nama Baik (The Law of Goodwill). Proses personal branding bagi seorang entrepreneur haruslah proporsional sehingga personal branding tersebut bisa saling mendukung dan melengkapi dengan brand produk dan perusahaannya.


DAFTAR PUSTAKA Anggrianto, C. (2012). Personal Branding Dan Entrepreneurship. Media Mahardika, 11(1), 31 38. https://www.stiemahardhika.ac.id/jurnal-media-2010-2012-6 Priyono, B. (2014). Strategi Menciptakan, Mempertahankan Dan Menjual Personal Branding Jelang Pemilu 2014. Jurnal Visi Komunikasi, 13(2), 265-280. SETIAWAN, D. (2018). Strategi Membangun Personal Branding Dalam Meningkatkan Performance Diri. Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, 4(1). Soraya, I. (2017). Personal Branding Laudya Cynthia Bella Melalui Instagram (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Akun Instagram@ Bandungmakuta). Jurnal Komunikasi, 8(2).


Click to View FlipBook Version