The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E book ini cara membuat e book secara online dan gratis

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by heriyati23, 2021-03-22 01:58:24

Tutorial E Book Anyflip

E book ini cara membuat e book secara online dan gratis

Keywords: Kisah Nusantara

Timun Mas mudah, tapi tentu ada syaratnya.
Apakah kau bersedia?” tanga si
Cerita dari Jawa Tengah raksasa.

Mbok Sarni tinggal sebatang “Baiklah, aku bersedia,” sahut
kara di hutan yang sepi. Ia sangat Mbok Sarni menjawab walau hatinya
menginginkan kehadiran seorang takut melihat sosok raksasa yang
anak. Tiap hari ia tiada henti selalu besar dan seram.
berdoa, “Tuhan, karuniai seorang anak
padaku. Sesungguhnya hidupku “Peliharalah anak yang
sangat sepi. Jika engkau mengaruniai kuberikan padamu nanti. Beri ia
aku seorang anak tentunya aku akan makan yang bangak supaya gemuk.
semakin bersyukur dan taat Aku akan menjemputnya saat ia
kepadamu.” berusia 6 tahun.” Ucap si Raksasa
menggelegar.
Suatu hari, raksasa yang
kebetulan lewat mendengar doa Mbok “Menjemputnya? Untuk apa?” tanya
Sarni. Dengan suaranya yang Mbok Sarni heran.
menggelegar, raksasa itu bertanya,
“Hei wanita tua! Apakah kau “Tentu saja untuk kumakan. Anak yang
sungguh-sungguh menginginkan gemuk adalah hidangan yang paling
seorang anak?” aku sukai. Ha… ha… ha…”, raksasa
tergelak. Suaranya menggelegar
Mbok Sarni terkejut. Dengan menggetarkan hutan yang tadinya
gemetar, ia menjawab, “Benar sekali. sepi.
Aku mendambakan seorang anak
yang bisa menemaniku. Namun Tidak ada pilihan lain, Mbok
sepertinya hal itu tak mungkin, usiaku Sarni menerima syarat tersebut.
sudah tua, dan suamiku telah Raksasa itu memberinya segenggam
meninggal.” biji mentimun untuk ditanam.

“Ha… ha… ha… aku bisa Mbok sarni pun mengikuti saran
mengabulkan keinginanmu dengan si Raksasa untuk menanam biji
mentimun yang didapatkanya. Biji itu
tumbuh dan berbuah dalam waktu
singkat, dalam beberapa hari saja
pohon mentium tumbuh dengan
buahnya yang sangat besar siap untuk
dipanen. Betapa terkejutnya Mbok
Sarni ketika sedang memetik salah
satu mentimun, di hadapannya
terdapat bayi perempuan yang cantik.
Bayi itu dinamai Timun Mas, karena ia

lahir dari mentimun yang berwarna pertapa di gunung. Pertapa itu
keemasan. menguruh Timun Mas untuk
menemuinya. Ia akan menolong Timun
Hari ini Timun Mas genap Mas. Saat Mbok Sarni terbangun, ia
berusia 6 tahun. Mbok Sarni ingin merasa tak ada salahnya untuk
memasak nasi kuning sebagai ucapan mencari pertapa itu. Ia lalu
syukur. Ketika ia sedang sibuk di menceritakan semuanya pada Timun
dapur, Bumi bergetar. Buumm… Mas, termasuk perjanjiannya dengan
bumm… buumm… seperti langkah raksasa. Timun Mas memang anak
kaki raksasa. “Gawat, raksasa itu pemberani, ia tak takut ketika tahu
sudah datang. Untung Timun Mas bahwa raksasa akan menyantapnya.
sedang pergi. Aku harus mencari akal Timun Mas bertekad untuk menemui
untuk mengusir raksasa itu,” kata pertapa di gunung. Sebelum
Mbok Sarni dalam hati berangkat, ia memohon restu pada
ibunya.
“Hai, Ibu Tua… keluarlah! Mana
anakmu?” teriak raksasa itu. Setelah berhari-hari mendaki,
Timun Mas akhirnya mencapai puncak
Mbok Sarni cepat keluar gunung. Ia melihat seorang lelaki tua
menghampiri si Raksasa, “Sabar, aku berambut putih dan berjubah putih.
akan menyerahkannya padamu, tapi “Permisi, Kek. Namaku Timun Mas.
Ibuku bilang, Kakek akan membantuku
apakah kau mau? Tubuhnya masih melawan raksasa jahat yang hendak
kecil dan kurus, aku rasa ia belum menyantapku,” sapa Timun Mas.
cukup lezat untuk kau makan,”
“Oh, kau yang bernama Timun
“Hah? Berarti kau tidak menjaganya Mas? Ya, aku memang mendatangi
dengan balk! Mana anak itu?” teriak ibumu lewat mimpi. Cucuku, jika
raksasa lagi. raksasa itu kembali, berlarilah dengan
kencang,” pesan si pertapa itu.
“Ia sedang pergi. Percayalah
padaku, kembalilah dua tahun lagi, “Langkah kakinya lebar, aku pasti
aku jamin ia sudah gemuk,” jawab mudah tertangkap,” kata Timun Mas
Mbok Sarni. Raksasa itu percaya pada heran.
perkataan Mbok Sarni. “Dua tahun
bukanlah waktu yang lama,” pikirnya.

Sepeninggal raksasa, Mbok
Sarni mencari akal untuk
menyelamatkan Timun Mas. Ia juga
berdoa supaya Tuhan memberinya
jalan keluar. Suatu malam, Tuhan
menjawab doanya. Mbok Sarni
bermimpi bertemu dengan seorang

“Ambillah empat buah bungkusan kecil cukup berisi, pasti dagingmu nikmat
ini. Lemparkan satu persatu ketika kau sekali.”
melarikan diri,” jawab pertapa itu
dengan tegas. Timun Mas menjawab, “Dasar raksasa
rakus, makanlah aku jika bisa!”
Timun Mas paham. Ia lalu pamit
pulang. Setelah berkata demikian,
Timun Mas lari
Dua tahun berlalu. Saatnya sekencang-kencangnga. Dengan
raksasa kembali untuk mengambil marah, raksasa itu segera
Timun Mas. Benar saja, tiba-tiba mengejarnya. Timun Mas terus berlari
terdengar langkah kaki dan teriakan dan berlari. Namun, ia mendengar
menggelegar, “Mbok Sarni! Mana Iangkah kaki raksasa itu semakin
anakmu? Aku sudah lapar!” teriaknya. mendekat.

“Kumohon, jangan makan dia,” pinta Timun Mas segera membuka
Mbok Sarni. bungkusan pemberian kakek pertapa
itu. Bungkusan pertama, ternyata
“Enak saja. Kau sudah berjanji, berisi biji mentimun. Ia
kau tak boleh mengingkarinya!” jawab melemparkannya ke arah raksasa.
raksasa. Dengan terpaksa, Mbok Sarni Keajaiban pun terjadi. Biji mentimun itu
membawa Timun Mas menemui berubah menjadi ladang timun yang
raksasa itu. buahnya sangat banyak. Langkah
raksasa tertahan oleh ladang timun itu.
Timun Mas berbisik padanya, “Jangan Dengan susah payah ia harus
khawatir, Bu.” melewati rintangan dan batang-batang
pohon yang meliliti tubuhnya. Namun,
“Hahaha… wah… ibumu benar-benar ia berhasil meloloskan diri. Ia
merawatmu dengan baik. Badanmu bertambah marah.

Timun Mas menoleh ke
belakang, “Gawat, ia berhasil lolos.
Aku harus segera membuka
bungkusan kedua,” pikirnya.
Bungkusan kedua itu berisi jarum.
Timun Mas melemparkan jarum- jarum
itu. Apa yang terjadi? Jarum-jarum itu
berubah menjadi pohon-pohon bambu
yang tinggi dan berdaun lebat.
Raksasa harus bekerja keras
menerobos pohon-pohon bambu itu.
Badannya terluka karena tergores
batang-batang bambu. Meskipun
tubuhnya berdarah, ia pantang

menyerah. Justru larinya semakin bahagia melihat kepulangan putrinya.
kencang setelah berhasil melewati Mereka berpelukan dan mengucap
hutan bambu yang dibuat Timun Mas. syukur pada Tuhan atas
Ia kesal karena dipermainkan oleh pertolonganNya. Sejak saat itu, Mbok
Timun Mas. Sarni hidup bahagia bersama Timun
Mas.
Timun Mas membuka
bungkusan ketiga. Sambil terus berlari, Pesan moral dari Cerita
ia me lemparkan isi bungkusan itu, Rakyat Jawa Tengah :
yaitu garam. Lagi-lagi keajaiban Cerita Rakyat Timun Mas
terjadi. Ga ram itu berubah menjadi untukmu adalah Jangan
lautan yang luas. Namun, lautan itu tak berjanji jika kau merasa
menjadi penghalang bagi raksasa. Ia tidak mampu untuk
berenang melintasi lautan itu, dan memenuhinya. Orang
berhasil mencapai tepi. Raksasa mulai akan marah, jika kau
kelelahan, tapi mengingat lezatnya ingkar janji padanya.
daging Timun Mas, ia kembali
bersemangat berlari.

Timun Mas ketakutan melihat
kekuatan raksasa itu. Bungkusan ter
akhir adalah harapan satu-satunya.
Sambil berdoa, Timun Mas membuka
bungkusan keempat. Isinya terasi.
Sekuat tenaga, Timun Mas
melemparkan terasi itu ke arah
raksasa. Apa yang terjadi? Terasi itu
berubah menjadi lautan lumpur yang
panas mendidih. Raksasa yang berlari
kencang tak dapat menghentikan
langkahnya. Ia pun terperosok ke
dalam lumpur. Ia berteriak dan
meronta. Namun semakin ia meronta,
semakin dalam lumpur itu mengisap
tubuhnya. Ia akhirnya tenggelam ke
dalam lumpur panas.

Timun Mas menghentikan
langkahnya. Ia lega karena berhasil
menyelamatkan diri. Dengan kelelahan
ia berjalan pulang ke rumahnya.

Mbok Sarni, yang terus menangis
sepeninggal Timun Mas, sangat


Click to View FlipBook Version