The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Noir El, 2024-06-10 07:14:27

Manajemen Proses Bisnis

Kelompok 4, H6B.4

99 BAB VII INTEGRASI KEILMUAN AGAMA DAN MANAJEMEN PROSES BISNIS: MENUJU BISNIS YANG ETIS DAN BERKELANJUTAN 7.1. Definisi dan Konsep Dasar Keilmuan Agama: • Keilmuan agama mencakup ajaran, prinsip, dan nilai-nilai yang berasal dari agama-agama yang dianut oleh masyarakat. • Dalam konteks ini, keilmuan agama yang dibahas mencakup etika, moralitas, dan hukum-hukum yang mengatur perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Manajemen Proses Bisnis: • Manajemen proses bisnis adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. • Ini mencakup analisis, desain, implementasi, dan perbaikan berkelanjutan dari proses-proses bisnis. Tujuan Integrasi: • Meningkatkan Etika Bisnis: Integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan etika bisnis mereka. Nilai-nilai agama seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab dapat menjadi panduan bagi perusahaan untuk mengambil keputusan yang etis dalam menjalankan bisnis mereka. • Meningkatkan Keputusan Bisnis: Integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis dapat membantu perusahaan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Nilai-nilai agama seperti kebijaksanaan, pertimbangan, dan musyawarah dapat membantu perusahaan untuk mempertimbangkan semua aspek dari suatu masalah sebelum mengambil keputusan. • Meningkatkan Manajemen Risiko: Integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis dapat membantu perusahaan untuk mengelola risiko mereka dengan lebih baik. Nilai-nilai agama seperti kehati-hatian dan kesabaran dapat membantu


100 perusahaan untuk menghindari risiko yang tidak perlu dan mengambil langkahlangkah untuk memitigasi risiko yang tidak dapat dihindari. • Meningkatkan Motivasi Karyawan: Integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan motivasi karyawan mereka. Nilai-nilai agama seperti kerja keras, dedikasi, dan pengabdian dapat membantu karyawan untuk merasa lebih terhubung dengan pekerjaan mereka dan termotivasi untuk member ikan yang terbaik. • Meningkatkan Kinerja Perusahaan: Integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan. Etika bisnis yang baik, keputusan bisnis yang lebih baik, manajemen risiko yang efektif, dan karyawan yang termotivasi dapat berkontribusi pada peningkatan profitabilitas dan keberhasilan perusahaan. Manfaat Integrasi: • Meningkatkan citra perusahaan: Perusahaan yang menjalankan bisnis secara etis dan berkelanjutan akan mendapatkan citra yang positif di mata masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. • Meningkatkan kepercayaan konsumen: Konsumen semakin sadar akan pentingnya bisnis yang bertanggung jawab. Perusahaan yang menerapkan integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis akan lebih mudah menarik dan mempertahankan konsumen. • Meningkatkan profitabilitas jangka panjang: Bisnis yang berkelanjutan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami masalah hukum dan reputasi, sehingga lebih mungkin untuk mencapai profitabilitas jangka panjang. Tantangan Integrasi: • Perbedaan interpretasi agama: Prinsip-prinsip agama dapat diinterpretasikan dengan cara yang berbeda oleh orang yang berbeda. Hal ini dapat menimbulkan tantangan dalam menerapkan integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis secara konsisten. • Kurangnya kesadaran: Banyak perusahaan dan karyawan yang belum memiliki kesadaran tentang pentingnya integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis.


101 • Kurangnya sumber daya: Perusahaan mungkin tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menerapkan integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis secara efektif. Strategi Integrasi: • Membangun budaya etis: Perusahaan dapat membangun budaya etis dengan: 1. Menetapkan kode etik yang jelas dan tegas. 2. Memberikan pelatihan etika kepada karyawan. 3. Memberikan penghargaan kepada karyawan yang berperilaku etis. 4. Menindak tegas karyawan yang melanggar kode etik. • Mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam proses bisnis: Perusahaan dapat mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam proses bisnis dengan: 1. Melakukan shalat berjamaah di kantor. 2. Menyelenggarakan kajian agama secara rutin. 3. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk beribadah. 4. Mendukung kegiatan sosial dan filantropi. 7.2. Penerapan Integrasi Keilmuan Agama dan Manajemen Proses Bisnis dalam Praktik Membangun Budaya Etis Membangun budaya etis dalam perusahaan merupakan langkah fundamental dalam mengintegrasikan keilmuan agama dan manajemen proses bisnis. Budaya etis ini mengacu pada nilai-nilai dan norma yang dianut dan dipraktikkan oleh seluruh anggota organisasi. Berikut beberapa langkah untuk membangun budaya etis: • Menetapkan Kode Etik: Kode etik perusahaan harus memuat prinsip-prinsip moral dan etika yang jelas dan tegas yang harus dipatuhi oleh semua karyawan. Kode etik ini harus dikomunikasikan secara efektif kepada seluruh karyawan dan diintegrasikan ke dalam proses bisnis perusahaan.


102 • Memberikan Pelatihan Etika: Pelatihan etika secara berkala harus diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang kode etik dan bagaimana menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari. Pelatihan ini dapat mencakup studi kasus, diskusi kelompok, dan simulasi. • Memberikan Penghargaan kepada Karyawan yang Berperilaku Etis: Karyawan yang menunjukkan perilaku etis yang luar biasa harus diakui dan dihargai. Hal ini dapat dilakukan melalui pemberian penghargaan, promosi, atau insentif lainnya. • Menindak Tegas Karyawan yang Melanggar Kode Etik: Karyawan yang melanggar kode etik harus dikenakan sanksi yang tegas dan adil. Sanksi ini dapat berupa teguran lisan, teguran tertulis, demosi, atau bahkan pemecatan. Mengintegrasikan Nilai-nilai Agama dalam Proses Bisnis Nilai-nilai agama dapat diintegrasikan ke dalam proses bisnis perusahaan dengan berbagai cara, berikut beberapa contohnya: • Melakukan Shalat Berjamaah di Kantor: Shalat berjamaah di kantor dapat membantu meningkatkan rasa kebersamaan dan spiritualitas antar karyawan. Hal ini juga dapat membantu karyawan untuk lebih fokus dan disiplin dalam bekerja. • Menyelenggarakan Kajian Agama Secara Rutin: Kajian agama secara rutin dapat membantu karyawan untuk mempelajari dan memahami nilai-nilai agama dengan lebih baik. Hal ini juga dapat membantu karyawan untuk menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pekerjaan mereka. • Memberikan Kesempatan kepada Karyawan untuk Beribadah: Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada karyawan untuk beribadah sesuai dengan keyakinan mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan ruang ibadah di kantor atau memberikan waktu istirahat untuk beribadah. • Mendukung Kegiatan Sosial dan Filantropi: Perusahaan dapat mendukung kegiatan sosial dan filantropi yang sesuai dengan nilai-nilai agama. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan donasi, menyediakan relawan, atau mengadakan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).


103 Menerapkan Praktik Bisnis yang Berkelanjutan Praktik bisnis yang berkelanjutan adalah praktik bisnis yang memperhatikan dampak lingkungan dan sosial. Berikut beberapa contoh praktik bisnis yang berkelanjutan yang dapat diterapkan oleh perusahaan: • Mengurangi Penggunaan Sumber Daya Alam: Perusahaan dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam dengan menerapkan prinsip-prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan kertas, plastik, dan energi. • Meningkatkan Efisiensi Operasional: Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan hemat energi. Hal ini juga dapat dilakukan dengan mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas. • Melindungi Lingkungan: Perusahaan dapat melindungi lingkungan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, mengelola limbah dengan benar, dan menjaga kelestarian alam. • Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat: Perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan peluang kerja, menyediakan pelatihan, dan mendukung program-program pemberdayaan masyarakat. • 7.3. Tantangan dan Solusi Meskipun integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis memiliki banyak manfaat, namun ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi, seperti: • Perbedaan Interpretasi Agama: Prinsip-prinsip agama dapat diinterpretasikan dengan cara yang berbeda oleh orang yang berbeda. Hal ini dapat menimbulkan tantangan dalam menerapkan integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis secara konsisten. • Kurangnya Kesadaran: Banyak perusahaan dan karyawan yang belum memiliki kesadaran tentang pentingnya integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis.


104 • Kurangnya Sumber Daya: Perusahaan mungkin tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menerapkan integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis secara efektif. Solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan ini: • Meningkatkan Pendidikan dan Pelatihan: Pendidikan dan pelatihan tentang integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis harus ditingkatkan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang manfaatnya. • Membangun Kerjasama: Kerjasama antara perusahaan, organisasi keagamaan, dan akademisi harus dibangun untuk mengembangkan pedoman dan standar yang Manfaat Integrasi Keilmuan Agama dan Manajemen Proses Bisnis Integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, di antaranya: • Meningkatkan Reputasi dan Kepercayaan: Perusahaan yang menjalankan bisnis secara etis dan berkelanjutan akan mendapatkan reputasi yang positif di mata masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Konsumen semakin sadar akan pentingnya bisnis yang bertanggung jawab. Perusahaan yang menerapkan integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis akan lebih mudah menarik dan mempertahankan konsumen. • Keseimbangan antara Profit dan Tujuan Sosial: Integrasi keilmuan agama membantu perusahaan mencapai keseimbangan antara tujuan ekonomi dan sosial. Perusahaan tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga pada dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan. • Pengembangan Sumber Daya Manusia: Nilai-nilai agama dapat membantu dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Karyawan yang bekerja dalam lingkungan yang etis dan bermoral cenderung lebih loyal, produktif, dan berkomitmen. • Mengurangi Risiko Bisnis: Bisnis yang dijalankan dengan integritas dan kejujuran cenderung lebih stabil dan kurang rentan terhadap risiko hukum dan


105 reputasi. Etika bisnis yang baik dapat mengurangi kemungkinan terjadinya skandal dan litigasi. • Meningkatkan Motivasi Karyawan: Integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan motivasi karyawan mereka. Nilai-nilai agama seperti kerja keras, dedikasi, dan pengabdian dapat membantu karyawan untuk merasa lebih terhubung dengan pekerjaan mereka dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik. • Meningkatkan Kinerja Perusahaan: Integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan. Etika bisnis yang baik, keputusan bisnis yang lebih baik, manajemen risiko yang efektif, dan karyawan yang termotivasi dapat berkontribusi pada peningkatan profitabilitas dan keberhasilan perusahaan. Manfaat Bagi Masyarakat Integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis juga dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, di antaranya: • Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat: Perusahaan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan akan memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas produk dan layanan, dan mendukung program-program pemberdayaan masyarakat. • Melestarikan Lingkungan: Praktik bisnis yang berkelanjutan dapat membantu melestarikan lingkungan dan mencegah kerusakan alam. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, mengelola limbah dengan benar, dan menggunakan sumber daya alam secara bertanggung jawab. • Meningkatkan Kualitas Kehidupan: Bisnis yang etis dan bertanggung jawab dapat membantu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan produk dan layanan yang aman dan berkualitas, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, dan mendukung programprogram sosial dan kemanusiaan. Manfaat Bagi Agama


106 Integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis juga dapat memberikan manfaat bagi agama, di antaranya: • Memperluas Penerapan Nilai-nilai Agama: Integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis dapat membantu memperluas penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan dengan menunjukkan bahwa nilai-nilai agama dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis. • Meningkatkan Citra Agama: Bisnis yang dijalankan dengan prinsip-prinsip agama dapat membantu meningkatkan citra agama di mata masyarakat. Hal ini dapat menunjukkan bahwa agama bukan hanya tentang ibadah dan ritual, tetapi juga tentang bagaimana menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan nyata. • Mendorong Dialog Interfaith: Integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis dapat mendorong dialog interfaith antara berbagai kelompok agama. Hal ini dapat dilakukan dengan menunjukkan bahwa nilai-nilai agama yang universal dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk dalam dunia bisnis. Dampak Jangka Panjang Integrasi Keilmuan Agama Integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang yang positif bagi perusahaan, masyarakat, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa dampak jangka panjang dari integrasi ini: Sustainabilitas Bisnis • Meningkatkan Kepercayaan Konsumen: Konsumen semakin sadar akan pentingnya bisnis yang bertanggung jawab dan etis. Perusahaan yang menerapkan integrasi keilmuan agama dan manajemen proses bisnis akan lebih mudah menarik dan mempertahankan konsumen dalam jangka panjang. • Memperkuat Hubungan dengan Pemangku Kepentingan: Penerapan nilai-nilai agama dalam bisnis dapat membangun kepercayaan dan hubungan yang lebih kuat dengan pemangku kepentingan seperti investor, pemasok, dan komunitas. Hal ini dapat meningkatkan stabilitas dan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.


107 • Meningkatkan Ketahanan Terhadap Krisis: Bisnis yang beretika dan bertanggung jawab cenderung lebih tahan terhadap krisis dan gejolak ekonomi. Nilai-nilai agama seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab dapat membantu perusahaan melewati masa-masa sulit dan bangkit kembali dengan lebih kuat.


108 DAFTAR PUSTAKA Simatupang, H, B. (2019). Peranan Perbankan Dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma, 6(2), 136-146. Fure, J, A. (2016). Fungsi Bank Sebagai Lembaga Keuangan Di Indonesia Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan. Lex Crimen, 5(4), 116-122. Sabri., Resti, O. (2022). Produk Dan Jasa Bank Syariah Dalam Kajian Literatur. Manageable, 1(2), 1-8. Fatwa, N. (2017). Persaingan Perbankan Berdasarkan Jenis Bank Di Indonesia. Akmen Jurnal Ilmiah, 14(4), 630-644. Sampurno, R, D., & Pradana, Y. (2013). Analisis Pengaruh LDR, CAR, ROA, Dan Faktor Eksternal Perbankan Terhadap Volume KPR Pada Bank Persero Periode 2008-2012. Diponegoro Journal Of Management, 2(3), 1-15. Hartati, N. (2017). Analisis Komparasi Kinerja Keuangan; Bank Devisa Dan Bank Non Devisa. Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro, 5(2), 34-49. Amelia, L., & Marlius, D. (2018). Pengendalian Kredit Dalam Upaya Menciptakan Bank Yang Sehat Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatra Barat Cabang Utama Padang. https://doi.org/10.17605/OSF.IO/PW27E. Angel, C, G. (2014). Analisis Perbandingan Kinerja Pada Bank Nasional, Bank Campuran, dan Bank Asing Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Dan Auditing, 5(2), 16-29. Anjani, D, P., & Pakpahan, R. (2020). Komparasi Kinerja Keuangan Bank Pemerintah dan Bank Swasta Nasional. Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS), 14(1), 1048-1053. Yushita, A, N. (2008). Implementasi Risk Management Pada Industri Perbankan Nasional. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 6(1), 75-86. Fauzan, R., Wishanesta, I, K, D., Ruswaji., Nasution, T., Damanik, D., Wahyuarini, T., Faliza, N., Sudirjo, F., Manan, M, A., & Sofyanty, D. (2023). Manajemen Perbankan. PT Global Eksekutif Teknologi. https://www.researchgate.net/publication/371968822_MANAJEMEN_PERBANKAN Irwan, M, A. (2019). Analisis Manajemen Proses Bisnis Terhadap Kemampuan Inovasi Karyawan Pada PT Duta Buana Makassar. (Skripsi Sarjana, Universitas Bosowa). https://repository.unibos.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/745/MUH%20ALDRIYA NTO%20IRWAN%204515012094.pdf?sequence=1&isAllowed=y


109 Jati, L. Jatmiko, M. Najmul Fadli, Helna Wardhana, and Irwan Cahyadi, Sistem Pengendalian Manajemen sebagai Kunci Peningkatan Kinerja pada Perusahaan Penyedia Layanan Internet PT. Benknet, Target: Jurnal Manajemen dan Bisnis, 5.1 (2023), pp. 57–64, doi:10.30812/target.v5i1.2888 Natalia, Yohana Fransiska, Penerapan Fungsi Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Andalan Inti Indonesia. Sagala, Polarista Mariani, Krisna Melida Br Tarigan, Sonja Andarini, and Indah Respati, ANALISIS PENTINGNYA PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN BISNIS DALAM MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Sari, Maya, and Irpa Herawati, PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. Robbins, S. P., Coulter, M., & DeCenzo, D. A. (2017). Fundamentals of Management (10th ed.). Pearson Pearce, J. A., & Robinson, R. B. (2019). Strategic Management: Planning for Domestic & Global Competition (15th ed.). McGraw-Hil Wheelen, T. L., Hunger, J. D., Hoffman, A. N., & Bamford, C. E. (2017). Strategic Management and Business Policy: Globalization, Innovation, and Sustainability (15th ed.). Pearson. Cooper, D. R., & Schindler, P. S. (2019). Business Research Methods (13th ed.). McGraw-Hill Education. Pinto, J. K. (2016). Project Management: Achieving Competitive Advantage (4th ed.). Pearson. Kerzner, H. (2017). Project Management: A Systems Approach to Planning, Scheduling, and Controlling (12th ed.). Wiley. Ahmad, L., & Munawir. (2018). SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BUKU REFERENSI. Banda Aceh: Lembaga Komunitas Informasi Teknologi Aceh (KITA). Anggraeni, E. Y., & Irrviani, R. (2017). Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Beuty, S. (2020). Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Dalam Pengelolaan Data Peserta Didik.


110 Budiman, T. (2019). Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan. Information System Journal. Didit, H. (2011). Teknik Penyusunan Anggaran Operasional Perusahaan. In Penerbit Gosyen Publishing. Zainab, Khasanah, U., Seto, A. A., Marthika, L. D., Febrian, W. D., Putra, I. G. C., Wati, Y., Suaebah, E., Azmi, Z., Harmadji, D. E., & Santoso, A. (2022). Penganggaran perusahaan (Issue 1). https://www.google.co.id/books/edition/Penganggaran_Perusahaan/s56YEAAAQBAJ?hl= en&gbpv=0 Atik, A. (2014). The Integration of Islamic Values in Business Ethics. International Journal of Business Ethics, 123(1), 1-15. Crane, A. (2008). The Significance of Virtue Ethics for Business. Business Ethics Quarterly, 18(2), 225-243. Deen, S., & Ibrahim, A. R. (2008). Islamic Business Ethics: A Conceptual Framework. Management Decision, 46(10), 1414-1436. Donaldson, T. (2003). Ethics in International Business. Oxford: Oxford University Press. Paine, L. E. (2001). Managerial Ethics: Integrity in Action. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.


Click to View FlipBook Version