The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mtsyayasan, 2022-10-19 22:19:24

sombong

sombong

IBLIS DI KELUARKAN
DARI SURGA KARENA

SOMBONG

MANUSIA BELUM
MASUK SURGA TAPI

SOMBONGNYA
MELEBIHI

IBLIS

By Makhluk abtral

Allah Subhanahu Wa ta’ala
berfirman:

‫َوِإْذ ُقْلَنا ِلْلَم اَل ِئَكِة اْس ُجُدوا آِل َدَم َفَس َجُدوا ِإاَّل ِإْبِليَس َأَبٰى‬
‫َواْس َتْكَبَر َوَكاَن ِم َن اْلَكاِفِريَن‬

Artinya : “Dan (ingatlah) keika Kami berfirman
kepada para malaikat: “Sujudlah kalian kepada
Adam,” maka bersujudlah mereka kecuali Iblis;
ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk
golongan mereka yang kafir.” (Q.S. Al-Baqarah
[2]: 34).

Ayat ini merupakan tanda kemuliaan dari Allah
kepada Adam (manusia), yang juga
dianugerahkan kepada anak keturunannya.
Begitu mulianya Adam (manusia) itu, hingga
Allah pun memerintahkan para malaikat untuk
bersujud kepada Adam.

Adapun maksudnya, bahwa ketika Allah
menyuruh para malaikat bersujud kepada
Adam, maka Iblis pun termasuk dalam perintah
itu. Karena, meskipun iblis bukan termasuk
golongan malaikat, namun ia telah menyerupai
dan meniru tingkah laku mereka. Oleh karena
itu iblis termasuk dalam perintah yang
ditujukan kepada para malaikat.





*

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Al-Hasan Al-Bashri, “Iblis itu bukan
golongan malaikat, tapi iblis adalah golongan jin, sebagaimana

Adam adalah golongan manusia.”



Sebagian ulama mengatakan bahwa bersujud itu adalah
penghormatan, penghargaan, dan pemuliaan.



Sedangkan sujud terhadap makhluk itu tidak dibenarkan secara
syariat. Ini seperti disebutkan di dalam hadits Nabi dari Mu’adz,
ia mengatakan, “Aku pernah datang ke Syam, setibanya di sana

aku melihat mereka sujud kepada para pendeta dan para
pemuka agama mereka. Lalu kukatakan (pada Nabi), “Engkau ya
Rasulallah, lebih berhak untuk dijadikan tempat bersujud.” Maka

beliau (Nabi) pun bersabda: “Tidak, seandainya aku
diperbolehkan memerintah manusia sujud kepada seseorang,
maka aku akan menyuruh seorang isteri untuk sujud kepada
suaminya karena keagungan haknya [atas] isteri.” (HR Abu Daud,

Al-Hakim dan At-Tirmidzi).


Click to View FlipBook Version