The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

3-Kelompok Preferensi 3-implementasi UAP

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by niussj, 2021-11-09 03:52:51

3-Kelompok Preferensi 3-implementasi UAP

3-Kelompok Preferensi 3-implementasi UAP

PREFERENSI 3:
MENEMANI KAUM MUDA

Percakapan Tiga putaran kelompok implementasi UAP

3.

Daftar Isi:
Anggota kelompok … 2
Langkah-Langkah Percakapan Rohani Tiga Putaran:

• A. Persiapan … 3
• B. Panduan Percakapan Rohani Tiga Putaran … 4

o Putaran Pertama … 4
o Putaran Kedua: Sharing Reflekstif … 5
o Putaran Ketiga: Konsensus … 5
o Doa Ucapan Syukur … 6
o Pertanyaan Reflektif … 6
o Langkah-langkah Percakapan Rohani … 6
Bahan Pendalaman Implementasi UAP:
• Refleksi Personal sebagai Pribadi … 7
• Refleksi Personal sebagai bagian dari KBKL … 16
• Refleksi Personal sebagai bagian dari lembaga … 23
Notula Sharing Percakapan Tiga Putaran
• Notula Putaran Pertama 3A (… 30) dan 3B (… 32)
• Notula Putaran Kedua 3A (… 34) dan 3B (… 36)
• Notula Putaran Ketiga … 38

18 Anggota kelompok Preferensi 3:

Kelompok Preferensi 3A Kelompok Preferensi 3B
1. Maria Ana Septiana Stefani Putri
1. P. Martinus Jupri Bulu
Toding,S.J Utami
2. Monika Laras Ratri Ardiana
2. Ag. Bekti Sriraharjo 3. Petrus Joko Sulistyo

3. Anastasia Rah Aji Angging 4. Petrus Sudiyono
Rosari 5. Valentine Novita Asthereni Putri

4. Benedictus Singgih Prasetyo 6. Veronika Oktaviani Astuti
7. Yashinta Krisna Isdi Prawestri
5. Carolina Yuni Rahastri 8. Yohanes Haryanto
Kusumarani 9. Yulius Anggit Dwi Kuncara

6. Doohan Kristiawan

7. Gregorius Kriswan Cahyanto

8. Ivan Nathaniel

9. Joseph Army Sadhyoko

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 2

LANGKAH-LANGKAH
PERCAKAPAN ROHANI TIGA PUTARAN

A. PERSIAPAN

1. Setiap anggota kelompok membaca Bahan Pendalaman Implementasi UAP
(hlm. 7-32)
a. Pembacaan dilakukan secara mandiri dan tenang (tidak terburu-buru).
Luangkanlah waktu untuk membaca.
b. Setiap anggota menyiapkan buku catatan pribadi untuk mencatat kata,
kalimat, bagian yang dirasa menyentuh, mengena, menarik, inspiratif;
c. Bila ada beberapa kata, kalimat, bagian yang dirasa menyentuh, mengena,
menarik, inspiratif, tentukan maksimum tiga prioritas kata, kalimat, bagian
untuk disharingkan.

2. Fasilitator kelompok (nama yang dicetak tebal) bertugas:

a. membuat link di google meeting atau zoom meeting bila pertemuan

dilaksanakan secara daring;

b. mengumpulkan anggota kelompoknya untuk menentukan jadwal

pertemuan pertama;

c. menentukan PIC Notula (PIC yang mencatat sharing tiap anggota kelompok

percakapan tiga putaran);

d. menentukan jadwal percakapan rohani tiga putaran;

e. mengatur jalannya proses percakapan tiga putaran hingga sampai pada

penyusunan bundling/kesimpulan/rekomendasi di putaran ketiga;

f. menyerahkan kepada Pater Kepala Sekolah

bundling/kesimpulan/rekomendasi sebagai bahan penyusunan rencana

strategis Yayasan Loyola.

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 3

B. PANDUAN PERCAKAPAN ROHANI TIGA PUTARAN

Percakapan rohani adalah berbagi pengalaman tentang buah-buah
doa/bacaan rohani pribadi dan mendengarkan pengalaman refleksi dari anggota
lainnya dalam kelompok.

“Apa yang akan kita bagikan dalam percakapan rohani
kelompok adalah pengalaman rohani. Percakapan rohani ini
adalah cara menemukan Tuhan dalam pengalaman-
pengalaman tersebut dengan memperhatikan gerakan-
gerakan emosi kita, kehendak dan mimpi atau harapan kita”
(Luz Marina Diaz, PhD).

Putaran Pertama

Percakapan rohani dalam putaran pertama ini, kita diajak untuk berbagi
pengalaman rohani dalam kelompok dengan pertanyaan-pertanyaan refleksi, doa
dan pendalaman (bacaan) rohani pribadi. Setiap orang diberi waktu 5 – 10 menit
untuk membagikan pengalamannya dan perlu ditunjuk orang yang menjaga
waktu dan mengingatkan setiap pembicara. Pembicaraan hendaknya langsung
pada inti masalahnya dan dirumuskan secara singkat, padat dan jelas.

Langkah-Langkah:
1. Setiap orang akan berbicara gerakan-gerakan batin apa yang muncul dalam

doa/refleksi pribadi dan masing-masing akan diberi waktu sekitar 5-10 menit
untuk berbicara;
2. Dengarkan orang yang berbicara – jangan memikirkan apa yang akan Anda
sharingkan untuk giliran Anda.
3. Buka hati dan pikiran pada orang yang sedang berbicara; pahami dari
perspektif orang yang sedang berbicara.
4. Setiap selesai orang berbicara, ciptakan hening sekitar 30 detik untuk
mengingat-ingat lagi apa yang baru saja disharingkan. Setelah itu bisa
dilanjutkan dengan giliran orang lain untuk berbicara.
5. Fasilitator kelompok menunjuk seseorang untuk memulai sharing, lalu
dilanjutkan dengan orang lain secara berurutan. Setiap kali orang selesai
bicara, berikan waktu
hening sekitar 30 detik dan setelah semua orang berbicara, hening beberapa
menit untuk mengingat-ingat kembali dan merangkum
kecenderungan/gerakan umum apa yang telah disharingkan.

Catatan yang perlu diperhatikan dalam sharing pengalaman ini pada Putaran
Pertama ini.

Sharing pribadi:
1. Semua harus mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian,
2. Mendengarkan orang lain tanpa memberi penilaian (judgment),
3. Memperhatikan tidak hanya apa yang dikatakan tetapi juga nada/intonasi

bicara dan perasaan orang yang sedang berbicara,
4. Hindari godaan untuk mempersiapkan diri bahan sharing pribadi Anda sendiri

ketika orang lain sedang berbicara.

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 4

Berbicara intensional:
1. Ungkapkan pengalaman, pemikiran, perasaan Anda sejelas mungkin,
2. Dengarkan secara aktif (perhatikan) pikiran dan perasaan Anda sendiri ketika

berbicara,
3. Pantau kecenderungan mementingkan diri Anda sendiri ketika berbicara.

Putaran Kedua: Sharing Reflektif

Mendengarkan (mengacu pada Sharing Putaran Pertama)
1. Apakah Anda tersentuh secara khusus dengan apa yang disharingkan dalam

Putaran Pertama? Apa yang mengesan dari sharing Putaran Pertama?
2. Tema atau isu umum mana saja yang banyak disharingkan dan yang

menyentuh/menggerakkan hati Anda?
3. Adakah sesuatu yang Anda harapkan muncul namun tidak Anda dengarkan

dalam sharing pada Putaran Pertama?

Perasaan/Gerakan Batin – Feeling/sensing:
Sharing dalam Putaran Kedua ini akan melahirkan kesadaran setiap anggota
sebagai kelompok. Di sinilah tanda-tanda Roh yang berkarya dalam kelompok
mulai terwujud, dan percakapan mulai mengarah pada kualitas penegasan Roh
bersama.

Dalam Putaran Kedua ini, Anda bisa berbicara secara spontan sesuai dengan
dorongan batin Anda. Dalam putaran kedua ini bicaranya singkat. Di sini bukan
bicara tentang apa yang lupa dikatakan dalam putaran pertama, bukan juga
untuk berargumentasi atau membantah sharing orang lain, namun bicara untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif sebagai berikut:
1. Di mana Anda mengalami adanya harmoni atau disharmoni ketika

mendengarkan sharing dari orang lain? Mengapa Anda merasa demikian?
2. Emosi atau perasaan-perasaan apa yang sedang Anda rasakan sekarang?

Apa arti/makna dari perasaan-perasaan ini menurut Anda?
3. Apakah ada hal-hal yang sama/mirip/sesuai yang Anda sharingkan dengan

yang disharingkan anggota kelompok lain?
4. Ide-ide atau inspirasi apa saja yang muncul dalam diri Anda dalam Putaran

Kedua ini?

Putaran Ketiga: Diskusi dan Konsensus

1. Gerakan-gerakan Roh semacam apa yang Anda kenali dari sharing Putaran
Pertama dan Kedua di atas?

2. Apakah muncul hal-hal yang perlu disepakati bersama?
3. Langkah-langkah atau rencana ke depan apa yang menurut Anda perlu

diambil bersama?

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 5

Doa Ucapan Syukur

Untuk menutup proses, setiap orang berdoa secara spontan untuk
mengungkapkan rasa syukur dengan satu kata atau kalimat singkat.

Pertanyaan Reflektif untuk mempertajam bahan pendalaman implementasi UAP:

Bagaimanakah hidup kita, komunitas kita, dan lembaga kita
mau mendengarkan dan peduli pada anak muda dan
generasi masa depan?

Catatan:
1. Yang dimaksudkan anak muda di sini adalah diri anak-anak dalam
keluarga kita, saudara kita, tetangga kita, anak-anak dari rekan kerja kita,
anak-anak dari komunitas kita, siswa kita, anak-anak muda dari para
alumni, anak muda yang bekerja sama dengan kita, dan anak muda
dalam masyarakat kita.
2. Kata tanya “Bagaimana” mengundang kita untuk memikirkan,
mengimajinasikan, membayangkan cara-cara dan sarana-sarana yang
mampu membawa kita mau mendengarkan dan peduli pada anak muda
dan generasi masa depan.

Langkah-Langkah Percakapan Rohani Tiga Putaran

1. Mohon Rahmat: Mohon keterbukaan budi dan hati, kerendahan hati, dan
kebesaran jiwa dalam membagikan pengalaman pribadi, mendengarkan
sharing orang lain dalam kelompok, dan mampu mendengarkan Roh Allah
yang berbicara melalui budi, hati, dan melalui orang lain.

2. Membagikan pengalaman pribadi terkait teks bahan pendalaman
implementasi UAP dan pertanyaan reflektif. Yang lain mendengarkan
secara atentif (Putaran Pertama)

3. Menanggapi sharing anggota kelompok lain yang menyentuh dan
menggerakkan batin (Putaran Kedua)

4. Bersama anggota kelompok lain mencermati gerakan-gerakan Roh yang
sama-sama dirasakan anggota kelompok, merumuskan hal-hal yang perlu
disepakati bersama, membuat rekomendasi yang menurut Anda perlu
diambil bersama (Putaran Ketiga)

5. Berdoa secara spontan untuk mensyukuri proses percakapan rohani tiga
putaran.

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 6

BAHAN PENDALAMAN IMPLEMENTASI UAP

1. Sebagai Pribadi, sejauh yang Saudara pahami dan alami, bagaimanakah
dinamika Saudara menemani kaum muda (yang melek teknologi digital) :
mendengarkan dan mendukung ide/gagasan kreatif mereka atau menggurui dan
menghalangi ide/gagasan mereka?

Yg saya lakukan adalah mencoba melek teknologi lewat belajar. Dengan keterbatasan
sy, sy juga tidak malu untuk bertanya dan belajar dari murid sy meski sy adalah gurunya.
Saling belajar itu penting bagi sy. Sy sangat senang jika ada siswa berbeda pendapat
dan mau bersama-sama berdiskusi mencari solusi dari perbedaan tersebut.

Teknologi adalah sebuah sarana, bukan sebuah tujuan. Di zaman saat ini, teknologi
berkembang sangat pesat. Penguasaan teknologi akan tidak ada artinya jika tidak
dibarengi dengan karakter yang baik. Di sinilah saya sebagai guru mengarahkan pada
pentingnya karakter itu sendiri. Sampai kapanpun saya yakin, karakter jauh lebih
bermakna dari teknologi itu sendiri. Teknologi harus diarahkan pada proses menuju
kedalaman intektual dan kepribadian.

mendengarkan dan mendukung ide/gagasan kreatif kaum muda.

Saat ini lebih banyak mendengarkan dan mengarahkan, karena kaum muda sekarang
banyak yang ingin 'eksistensi' dirinya dihargai atau diakui. akan tetapi perlu diarahkan
sesuai pengalaman yang saya miliki, yang bisa saya sharingkan.

Mendengarkan dan mendukung ide/gagasan kreatif mereka

Dengan mendukung dan memberikan arah serta tujuan yang hendak di capai dengan
memberikan kebebasan dalam berkarya sekreatifnya melalui berbagai projek kegiatan
pembelajaran.

Saya merasa sangat beruntung bisa menjadi guru bagi remaja remaja di usia peralihan
kedewasaan mereka. Dinamika hidup mereka sangat menarik, penuh dengan pilihan
pilihan hidup, perjuangan dan pergulatan untuk mencapai yang terbaik. Dan anak anak
Loyola adalah anak anak dengan kekokohan komitmen dan tekad yang besar untuk
mencapai yang terbaik. Disinilah peran saya untuk mendampingi mereka, menjadi orang
tua kedua bagi mereka.
Tentang kesenjangan tekonologi dengan anak anak, bagi saya bukan sesuatu yang
terlalu dirisaukan karena hal ini malah mendorong saya untuk semakin mau berkembang
agar bisa mendampingi keinginan anak anak.

saya secara pribadi masih belajar untuk hal ini, dan saya akan melihat sisi yg memang
cocok terhadap pelajaran saya, dengan memanfaatkan teknologi sekarang untuk
menunjang pembelajaran agar semakin seru dan menarik.

Saya mendengarkan dan mendukung gagasan kreatif mereka, hanya saya sering harus
minta diajari oleh mereka dalam hal teknologi digital.

saya menyadari perkembangan teknologi semakin pesat dan saya merasa kesulitan
mengikutinya . Kaum muda sekarang ini lebih melek dalam hal teknologi, sebagai guru
saya tentunya akan mendukung ide / gagasan kreatif mereka sebisa saya dan semampu
saya. Sejauh teknologi itu mengembangkan kaum muda pasti akan saya dukung, tetapi
ekses negatif dari perkembangan teknologi juga perlu disampaikan ke anak muda ( siswa
kita)

Anak-anak muda dalam konteks siswa siswi Kolese Loyola tumbuh dalam ekonomi
keluarga yang menengah ke atas, namun sayangnya perhatian akan bakat dan kasih
sayang tampaknya masih banyak yang kurang. Ketika dalam proses pendampingan yang
saya pribadi lakukan melalui kompetisi dan Organisasi Hobi, saya menemukan ide-ide

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 7

liar dan gila, serta sangat kreatif dan inovatif dari segala referensi visual mereka. Mereka
anak-anak cerdas yang perlu untuk didampingi, didengarkan, dan dipantik semangatnya

Mendengarkan.

Saya selalu mensuport kaum muda yang memiliki ide yang cemerlang. Namun, jika ide
mulai menyimpang maka saya sebagai pendidik memiliki tanggung jawab moral untuk
mendampingi

Murid-murid lebih terampil dalam penguasaan teknologi daripada saya. Mereka bukan
hanya self learner, tetapi juga fast learner. Kadangkala saya merasa justru harus belajar
banyak dari mereka. Sering saya mendengarkan mereka ketika presentasi, menyimak
bagaimana mereka menggunakan beberapa aplikasi dalam pembelajaran. Intinya, saya
lebih banyak belajar dari mereka. Ide/gagasan kreatif mereka selalu saya bri ruang untuk
dicoba dan dikembangkan. Saya selalu memberi kesempatan untuk menemukan
"kegagalan" sebelum kelak mereka menemukan keberhasilan.

Saya senang melihat kreatifitas para siswa dalam mengerjakan tugas atau project. Dalam
pengerjaannya, mereka menampilkan kreatifitas dan kemampuan mereka beradaptasi di
dunia yang bergerak daam teknologi digital. Mereka sangat terampil memanfaatkan
teknologi untuk mewujudkan ide/gagasan kreatifnya.

Dalam hal ini saya memang harus masih belajar dan menyesuaikan diri dengan
perubahan teknologi. Anak-anak tampaknya perlu pendampingan dengan catatan saya
paham dan mengerti mereka. Anak-anak punya potensi besar untuk tumbuh dan
berkembang. Maka saya wajib menyesuaikan diri untuk menjadi teman mereka dalam
perkembangan teknologi digital. Saya juga banyak belajar dengan mereka, dimana
mereka sudah lebih maju.

Saya cenderung mendengarkan terlebih dahulu lalu jika ada yang tidak benar (sering kali
dalam hal sopan santun), saya mengajari mereka bagaimana berkata dan bertindak
sopan supaya tidak menyakiti orang lain.

Saya lebih cenderung untuk mendegarkan dan medukung mereka.

Saya memberikan banyak kesempatan bagi teman-teman muda untuk mampu
mengembangkan teknologi dan kreatifitas mereka. Karena dengan berkreasi dan melek
teknologi adalah tantangan pada masa akan datang

Peran guru sekarang tidak bisa lagi sebagai "kata akhir" dari setiap permasalahan.
Dalam dunia kaum muda sekarang, ada banyak second, third, fourth bahkan belasan
opinion lainnya yang kadang bertentangan dengan yang guru sampaikan. Kreativitas
kaum muda tak terbendung karena daya dukung infrastruktur dan finansial yang
memadai. Di tengah tsunami gagasan yang dijejalkan kepada mereka, guru menjadi
nurani atau suara hati supaya mereka memilih yang benar. Disposisi pemilihan dan
eksekusi gagasan tetap ada pada mereka berdasarkan pada passion kaum muda. Hanya
pemetaan resiko, melihat jauh ke depan, nilai-nilai yang menjadi pertimbangan dalam
pengambilan keputusan di tiap ide atau gagasan menjadi masukan moral yang
seharusnya dipertimbangkan oleh kaum muda.

Mendengarkan dan mendukung mereka, membantu mengembangkan ide2nya serta
belajar bersama sehingga tidak ada kesan menggurui

Penguasaan teknologi digital tanpa dilandasi dengan pemahaman akan hidup bersama
saling menghargai adalah sangat berbahaya. Benar, tanpa penguasaan teknologi, kita
sulit berkembang. Namun kenyataannya. tidak sedikit teknologi digital digunakan untuk
kejahatan dan pelecehan terhadap sesama. Oleh karena itu saya selalu berusaha untuk
mengingatkan hal ini pada mereka.

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 8

tentunya saya sendiri juga harus paham teknologi. kecepatan Z generation dalam belajar
teknologi bak bumi dan langit dengan kami generasi milenial, generasi X, atau baby
boomer. dengan turut belajar, tentunya ini adalah salah satu bentuk support kita terhadap
eksistensi mereka (para kaum muda). jika ada yang kreatif, kita fasilitasi dan beri
apresiasi, sehingga mereka akan terpacu untuk terus berkarya dan berinovasi.

Saya bersifat sebagai fasilitator bagi kaum muda, kadang saya juga belajar dari mereka
terutama terkait teknologi

memberikan wilayah ekspresi yg luas

mendengarkan dan mendukung

saya juga belajar untuk mendengarkan dan mendukung ide/gagasan kreatif mereka,
hanya saja kita perlu tahu melihat kedalaman yang dibuat ide/gagasan kaum muda.

Sejauh ini saya mengusahakan anak untuk tetap bergerak dan berolahraga sehingga
seimbang antara ilmu, seni, budaya dan olahraga

Sebagai pribadi saya mencoba untuk belajar dari mereka tentang teknologi dan tentunya
mendukung gagasan kreatif mereka dengan tetap memberikan pengertian dan arahan
yang benar.

Mendengarkan dan mendukung ide dan gagasan anak muda.

Bekerja bersama kaum muda serta menemani mereka merupakan sesuatu yang menarik
dalam kehidupan saya. Rekan-rekan muda sangat dinamis, baik mereka yang ada di
Loyola atau pun mereka yang saya temukan di tingkat paroki atau pun keuskupan. Kaum
muda sangat maju dalam teknologi, tetapi mereka tidak pelit berbagai pengalaman dan
ketrampilan dalam hal tenologi. Berkolaborasi dengan kaum muda menjadikan hidup
menjadi berwarna, karya semakin dapat bermanfaat bagi banyak orang. Orang muda itu
terbuka terhadap kehadiran generasi pendahulu (generasi yang lebih tua), mereka
terbuka untuk berdiskusi, dan terbuka terhadap hal-hal baru. Menghalangi atau
menggurui kaum muda bukanlah sikap yang baik, mereka tidak suka akan hal terebut.
Rekan muda tidak suka dengan pribadi otoriter, sombong, atau merasa paling bisa.
Mereka lebih suka berkolaborasi dengan orang-orang yang hadir dan terbuka dengan
gagasan-gagasan baru.

1. Belajar mengenai sifat dan sikap generasi kaum muda zaman sekarang (generasi Z).
2. Memberikan fasilitas dan kesempatan belajar kepada kaum muda dari berbagai
referensi yang jelas dan benar (akurat).
3. Mengajarkan bagaimana kritis terhadap berita yang dibaca, ilmu pengetahuan yang
diperoleh dan sopan santun dalam mengutip atau menggunakan referensi sebagai
sumber data.
4. Memberikan kesempatan kaum muda untuk bercerita, sharing pengalaman,
mengajukan ide/pendapat terhadap penyelesaian masalah matematika.

Mencoba menjadi pendengar dan teman yang baik dengan sesama kaum muda dan
mencoba. Mencoba tidak menolak gagasan kaum muda melainkan mendampingi
gagasan mereka agar menjadi karya yang baik

Dalam hal ini, saya bisa menjelaskan dengan lebih detail karena saya mengalami setiap
hari secara langsung. Mengajar di kelas, berkenalan dengan masing-masing anak didik,
memahami karakter mereka satu per satu, lalu mendampingi proses belajar mereka di
kelas. Selain itu, saya juga mengampu ekskul Jurnalistik Serigala dimana saya bertemu
banyak sosok luar biasa yang berbakat. Semenjak di Loyola, saya jadi senang belajar
banyak hal, mengupgrade ilmu saya khususnya dalam bidang teknologi. Ada banyak
aplikasi baru yang asing di telinga saya. Memang saya masih tergolong muda, usia pun
tak terpaut jauh dari mereka. Tetapi rasanya agak berat untuk mengikuti ritme belajar

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 9

mereka dengan teknologi. Saya banyak mendengar, bahkan saya diajari oleh mereka
untuk mengoperasikan aplikasi baru saat di kelas maupun saat ekskul.

Sebagai pribadi, saya sangat cenderung untuk mendengarkan dan mendukung ide kreatif
mereka. Tidak dipungkiri bahwa bertambahnya usia didampingi dengan perubahan
zaman (trend). Sangat bisa terjadi trend di usia saya SMA dulu akan tenggelam dan
digantikan dengan trend baru yang tentunya sekarang banyak peserta didik alami. Cara
yang saya lakukan, bisa juga sebagai wujud dari cura personalis, adalah dengan
berusaha untuk berjalan berdampingan mengikuti trend digital (up to date). Ikut masuk ke
kehidupan kaum muda zaman ini, mengenal trend dan habit mereka, sambil tetap
mempertimbangkan batasan. Dengan ini kita jadi ikut memahami apa 'makanan' mereka
sehari-hari, sebagai pertimbangan untuk mengawasi kebebasan mereka.

Sebagai pribadi, saya sangat cenderung untuk mendengarkan dan mendukung ide kreatif
mereka. Tidak dipungkiri bahwa bertambahnya usia didampingi dengan perubahan
zaman (trend). Sangat bisa terjadi trend di usia saya SMA dulu akan tenggelam dan
digantikan dengan trend baru yang tentunya sekarang banyak peserta didik alami. Cara
yang saya lakukan, bisa juga sebagai wujud dari cura personalis, adalah dengan
berusaha untuk berjalan berdampingan mengikuti trend digital (up to date). Ikut masuk ke
kehidupan kaum muda zaman ini, mengenal trend dan habit mereka, sambil tetap
mempertimbangkan batasan. Dengan ini kita jadi ikut memahami apa 'makanan' mereka
sehari-hari, sebagai pertimbangan untuk mengawasi kebebasan mereka.

Sikap saya dalam mendampingi kaum muda yang notabenenya melek akan teknologi
digital saat ini adalah berbuka dan selektif untuk memberikan arahan kepada kaum muda
supaya bersikap dewasa dalam mengelola kemajuan yang sedang terjadi saat ini dan
mengingatkan kepada mereka jangan sampai ikut arus. Karena tidak semua kemajuan
yang terjadi saat ini dapat berdampak positif bagi perkembangan dan kemajuan
pendidikan mereka. Sehingga mengingatkan mereka untuk selalu berhati-hati dan
bersikap dewasa dengan adanya kemajuan dala berbagai hal di jaman sekarang. Karena
kemajuan sekarang juga ada banyak hal yang bisa berdampak positif dan dapat
membantu dalam pembelajaran disekolah supaya tidak ketinggalan jaman.

Saya akan selalu berusaha mendengarkan dan mendukung para kaum muda terutama
yang saya temui di kelas. Saya selalu membuka kesempatan bagi mereka berpendapat
dan sebisa mungkin memberikan tugas yang bermanfaat bagi mereka dan mendukung
tumbuhnya kreativitas mereka.

Bagi mendengarkan dan mendukung ide/gagasan kreatif bagi kaum muda itu harus.
Apalagi didalam dunia teknologi masa kini segala lini kehidupan dituntun untuk melek
teknologi. Termasuk pula dalam aktivitas rohani, seperti misa daring, doa bersama
secara daring, maupun bentuk aktivitas rohani lain yang banyak beralih secara daring.
Tentu, aktivitas semacam ini dibutuhkan kecapan yang utuh yang umumnya dikuasai
oleh para orang muda. Sebab, jika orang muda ini bisaa secara maksimal menguasi
dunia perteknologian bisa menjadi pendamping dan penjembatani bagi orang 'kuno' yang
mencap diri mereka gagap teknologi untuk belajar dab berkembang menyesuaikan
ketergantungan kuta manusia xengan teknologi dimasa kini.

Sebagai guru yang lahir dari golongan “kolonial” yang sekarang mendampingi anak-anak
dalam generasi ”milenial” memeang ada gap yang bisa menghalangi komunikasi, tetapi
sebagai guru ya harus sadar dan sebisa mungkin mengukuti perkembangan dunia digital
yang sedang terjadi saat ini. Tidak bisa ditolak memang perubahan harus terjadi, maka
sejauh saya bisa mengikuti dan mengembangkan sarana2 digital ini akan saya ikuti
sejauh bisa, dan tentu akan bekerja sama dengan rekan guru yang muda ataupun tidak
malu belajar dari para siswa.

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 10

Saya berusaha menemani mereka dengan memberikan arahan dan mempercayakan
mereka untuk mengembangkan ide kreatifnya baik secara digital maupun non digital

Mereka sangat peka terhadap perkembangan teknologi, kita perlu menyesuaikan dan
dengan rendah hati tidak malu untuk mau dievaluasi atau meminta saran.

Saya lebih cenderung mendengarkan mereka, mungkin memberi masukan di beberapa
aspek, namun lebih cenderung mendengarkan.

dengan menyelami dunia mereka sedikit - sedikit, selalu update dengan berbagai hal
yang sedang hits dengan dunia mereka dan ikut memainkan game yang mereka
mainkan. Dari situ kita sudah dapat gambaran tentang dunia mereka, sehingga tau
langkah yang harus diambil dalam mendampaingi mereka dalam berdinamika

Saya sangat senang berada dalam kumpulan anak-anak muda, saya juga banyak
belajara dari mereka. mereka memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Banyak dari mereka yang membuat saya kagum, di umur yang masih muda sudah
berkembang pesat talenta-taelnta yang mereka miliki, dari segi musik, dunia IT, bahasa,
pelajaran dll. Saya terbuka dengan ide dan gagasan mereka, meskipun kadang berbeda
pendapat dengan saya. Asalkan dalam penyampaian baik, saya akan mengapresiasi itu.
Saya selalu berusaha untuk menjadi teman belajar mereka karena saya dan mereka
sama-sama belajar. Belajar untuk semakin lebih baik lagi.

Berdinamika dengan kaum muda sehari hari dimulai mendengarkan dari apa yang
mereka butuhkan, melalui percakapan, mendengarkan keluhan dll. Memberikan ruang
bagi mereka untuk berkreasi dan gagasan kreatifnya.

Saya banyak belajar dari anak2muda yang saya temui baik mereka itu siswa ataupun
rekan guru bahkan saya tidak malu mengakui keterbatasan saya dalam menggunakan
medsos yang sekarang sangat booming

Bersedia "hadir" menyatu dengan mereka dalam aktifitas kegiatan mereka.

Dalam pembelajaran, saya selalu berusaha untuk update informasi sehingga apa yang
saya lakukan bisa diterima dengan baik oleh para siswa. Saya selalu mendukung
perkembangan teknologi dan ide gagasan-gagasan kreatif siswa.

Sejauh yang saya alami dan pahami, saya cenderung mendengarkan dan mendukung
ide/gagasan kreatif para kaum muda, dengan cara membebaskan mereka berekspresi
dan terbuka untuk masukan2 yang mereka ajukan dengan diiringi diskusi bersama
sehingga apa yg mereka maksud bisa saya pahami.

Tentu saja saya mendampingi dengan serius berkaitan dengan teknologi digital saat ini
dimana di era teknologi informasi digital yang sangat gencar ini sering muncul informasi
sesat dan tidak bertanggung jawab. Tugas saya adalah mendampingi mereka dengan
mengarahkan pada informasi yang tepat dan benar dan menghindarkan mereka dari
informasi yang salah dan tidak bertanggungjawab.

Ini yang paling saya suka. Mendampingi kaum muda adalah upaya untuk memberikan
ruang hijau bagi hiruk pikuk ibu kota yang semakin kacau. Saya selalu berupaya untuk
melakukan pendampingan yang aktual dan faktual seiring perkembangan zaman, baik
dari sisi esensi maupun metodologi. Saya memang harus mengakui usia yang semakin
menua, namun juga harus terus memberikan performa terbaik untuk kebebasan ruang
pikir anak muda.

Tak bisa dipungkiri bahwa di era saat ini kaum muda sangat melek teknologi digital. Saya
akan mendengarkan dan mendukung ide atau gagasan kreatif mereka sejauh itu baik
tetapi saya akan menasehati atau memberi saran kepada mereka jika ide atau gagasan
mereka kurang baik. Contohnya penggunaan media sosial yang bijak ketika saya melihat
siswa perwalian saya menggunakan stiker wa menggunakan wajah temannya maka saya

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 11

menasihati mereka bahwa boleh menggunakan stiker tersebut asalkan yang punya wajah
tahu dan tidak keberatan karena kalau tidak maka itu dapat dianggap sebagai
cyberbullying.

selalu mensuport semampu saya terkait masalah teknologi untuk pengembangan ke
depannya

saya sangat setuju bila kaum muda diberi panggung untuk berekspresi mengutarakan
ide/gagasannya dengan kreatif dan teraarah. untuk menemani kaum muda saya sendiri
saya memilih untuk mendengarkan dan mendukung ide mereka bila memadai pun perlu
difasilitasi sebagai bukti dan apresiasi kita untuk mereka. pengalaman saya sendiri dalam
menemani kaum muda seperti kegiatan Orang Muda Katolik (OMK), ikut berbaur dan
membawakan diri seperti mereka dan meberikan saran yang membangun tanpa terkesan
menggurui

Sejauh ini sudah cukup optimal. Tidak buta / gaptek pada kemajuan teknologi sebagai
pintu masuk untuk menemani dan mendampingi kaum muda milenial

Sering berkomunikasi dgn mereka

Dengan kaum muda, berdasarkan pengalaman saya adalah mendampingi, menjadi
teman dan sahabat dalam mencapai cita2 mereka. Karena pada dasarnya semua kaum
muda pasti lebih pandai dari saya, tetapi mereka blm mempunyai pengalaman yg cukup
dalam mengarungi kehidupan maka mereka butuh teman/pen damping.

Dgn kaum muda yg paham teknologi digital mendukung gagasan kreatif mereka ,
memberikan pendampingan dan sarana2 untuk tujuan yg positif mewujudkan ide/
gagasan mereka.

.

Mendukung mereka

Mendengar dan mendukung,bahkan saya ingin belajar dari pengalaman mereka juga..
karna ilmu terbesar sebuah pengalaman

Mendengarkan dan mencoba merealisasikan ide ide kaum muda yang terkadang mereka
mempunyai ide yg lebih fresh dan update

Ya mengikuti saja jika saling mengisi

ikut memahami teknologi digital, saat ujicoba praktikum offline Juni 2021, selain
praktikum langsung di lab, modulnya diberikan dalam bentuk softcopy dan tidak perlu
membuat laporan tertulis sehingga murid-murid tidak malas ikut.

Saya hanya bisa mendukung ..soalnya saya gak begitu memahami soal digital

Saya pribadi disini saya mersa masih muda ^^, pointnya justru saya banyak belajar
dengan kepada rekan-rekan seniornya saya terkait teknologi digital

Dinamika saya terhadap kamu muda sangatlah menarik sekali, banyak hal yang bisa
berbagi dan dilakukan. Banyaknya pemikiran yang ada, menerima masukan, saran, dan
kritik, melakukan pembaharuan dan inovasi yang mana itu bermanfaat

Selama sy bertugas di perpustakaan, keuangan dan peayanan foto kopi banyak yang sy
dengar "suara" mereka, macam2. Terutama saat bertugas di kegiatan Loni ( Loyola Night
). tetapi karena sy gaptek ya kami hanya bicara, bertukar cerita di luar teknologi,
wawanhati: bagaimana, apa n mengapa yang mereka alami dan rasakan dihari yang
meeka hadapi. memang benar istilah "Tidak kenal maka tak sayang" ... kita harus
beruaha mendekati mereka dengan pembicaraan yang mengena, halus tapi tidak
"merayu, menjilat".

MENDENGARKAN & MENDUKUNG IDE GAGASAN KREATIF MEREKA

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 12

Sebagai orang yang menyukai kreatifitas, ide baru dan keterbukaan, saya siap dan rela
ada bagi para kaum muda baik siswa Loyola ataupun komunitas muda Katolik, justru ide
mereka meskipun belum matang tetapi justru segar, kontekstual dan wajib diberi wadah
yang tepat agar tidak keluar dari jalurnya

Dinamika yang saya alami dengan kaum muda saya sangat mendengarkan
danmendukung memberi pelayanan dengan baik,saya pribadi juga ingin belajar bersama,
apa yang saya tahu dan kurang tahu tentang teknologi contohnya banyak hal melalui
kepanitiaan- panitiaan.

Sangat baik dan detuju

Mendengar dan mendukung ide² kreatif mereka.

Mendukung ide kreatif mereka

Saya mendengarkan dan mendukung ide/gagasan kreatif mereka

Saya cenderung mendengar dan mendukung ide/gagasan kreatif mereka

Secara pribadi kita harus bisa menyesuaikan era digital dan mendukung kaum muda
untuk berkarya

Sangat kreatif dan secara tidak langsung mendorong untuk mengeksplore teknologi

Saya mendengarkan, mendukung ide/gagasan kreatif dan mendamping mereka

Manusia hidup sekarang ini tidak bisa jauh dari teknologi, teknologi yang semakin hari
semakin berkembang mempermudah manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya bantuan teknologi yang semakin canggih menjadikan manusia berfikir
lebih kreatif dalam memberikan ide dan gagasan yang mereka punya. Seperti halnya
dengan kaum muda yang semakin berkembang dan berfikir dengan kreatif dengan
didukung oleh teknologi yang canggih. Dalam hal ini lebih baik kita mendukung setiap
gagasan yang diutarakan oleh kaum muda yang memberikan ide dan inovasi yang baru
selama itu positif.

Saya sebagai pribadi dan orang tua sangat mendukung sekali kepada kaum muda dalam
ide dan gagasan selam itu baik dan bertangung jawab

Mendengarkan dan mendukung ide/gagasan kreatif mereka

Sekolah sebagai wadah kaum muda selalu berusaha mengakomodir gagasan kreatif
para siswa, selalu melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan, dan juga dari berbagai
ekstrakulikuler yang ditawarkan, mereka selalu antusias untuk mengikutinya.

mendukung ide atau gagasan kreatif mereka dengan memberi masukan jika ada yang
kurang pas

mendengarkan dan mendukung ide gagasan kreatif mereka

saya membantu orang yg lebih muda utk bisa menjadi seseorang yg positif dan
bermanfaat melalui tingkah laku dan sopan santun

Komunikasi,kegiatan langsung dalam hal apapun misal olah raga,ngobrol,dan
lain2,dengan kegiatan digital harus di seimbangkan,,supaya tdk akan menjadikan diri kita
atau anak muda di era digital ini menjadi roh dengan rasa robot atau robot yg dipaksakan
didalamnya akan roh yg belum sempurna,tdk akan peduli apa yg terjadi disekitar
kita,harus ada kedekatan emosional yg hakiki akan kemanusiaan,dan harus ada rasa
kemanusiaan yg betul2 manusia,bukannya manusia rasa robot yg tdk peduli akan apa yg
terjadi disekitar.

Berjalan bersama dengan mendukung ide gagasan berbasis teknologi

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 13

kami selalu menyesuaikan dengan dinamika dan kebiasaan kaum muda yang mereka
lakukan

Ruang terbuka dalam hal ini adalah komunitas yang tidak dibatasi dalam hal kreatifitas
merupakan hal yang patut di adakan untuk dapat menampung gagasan-gagasan kreatif
yang kemudian dapat menciptakan suatu perubahan

Kaum muda lebih kreatif dalam hal ide-ide baru , sebaiknya kita dukung selama tidak
menyimpang dari norma agama

Dalam banyak perubahan teknologi, saya justru banyak belajar dari anak muda.

Diimplemantasikannya materi dengan kehidupan nyata dan aplikasi dunia kerja untuk
menarik semangat dan membuka wawasan global murid

Dengan dialog dan diskusi secara intensif untuk mencapai pengetahuan

Tentu saja mendukung gagasan mereka, walau justru salama LOC ini memiliki tantangan
berupa keaktifan siswa, namun itu menjadi peluang bago saya pribadi sebagai guru
harus mampu merangsang rasa mereka untuk bisa mengembangkan ide dan poyensi
yang mereka miliki dengan maksimal

Saya sangat menghargai dan mendukung kreatifitas dari setiap anak. Kaum muda
cenderung untuk mengikuti perkembangan jaman dan hal - hal yang sedang trend di
media sosial. Sebagai seorang pendidik kita tidak boleh menutup mata akan hal baru.
Memang tidak semua hal baru baik tetapi juga tidak semuanya buruk. Untuk dapat
menemani orang muda kita juga harus punya pola pikir muda. Kita harus sadar bahwa
kita tidak bisa meminta mereka untuk punya pola pikir yang sama dengan kita. Justru
harus kita yang selalu belajar dan mau terbuka dengan perkembangan dunia ini.

Teknologi bisa berpengaruh positif dan negatif terutama terhadap kaum remaja di masa
dewasa ini. Selalu berusaha untuk mengingatkan para siswa untuk menggunakan
internet secara positif, mengembangkan diri, bukannya memanfaatkan untuk tindakan
tidak jujur dan merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kaum muda bukanlah musuh kaum yang lebih dulu. Kaum muda adalah partner dimana
kita bisa belajar dari kaum muda. Saya secara pribadi banyak belajar dari siswa saya
sendiri bahkan ada beberapa fenomena-fenomena sosial yang saya belum tahu tapi
kemudian akhirnya ada beberapa siswa yang menjelaskan dan akhirnya kami berdiskusi
bersama untuk membuat materi sebagai bahan ajar karena fenomena itu memang
fenomena yang baru-baru saja muncul. Diperlukan kerendahan hati untuk mau menerima
masukan apalagi dari yang lebih muda. Mereka ingin dihargai sebagai manusia maka
perlakukan sebagai manusia bukan mesin untuk menghapalkan materi pelajaran tapi
mereka membutuhkan sentuhan sebagai anak, teman, sahabat, bahkan guru.

Pengalaman mendampingi orang muda di Loyola merupakan sebuah pengalaman yang
luar biasa kaya. Melalui mereka, saya belajar banyak. Misalnya, memahami sesama,
membaca 'tanda jaman' melalui 'anak jaman', dsb. Secara pribadi, saya sungguh
merasakan "Tuhan Maha Asyik" melalui pendampingan anak muda. Bagaimana Tuhan
yang penuh kejutan dan gairah kehidupan sungguh saya rasakan melalui mereka.

Selama berdinamika dengan kaum muda, saya lebih banyak belajar, belajar tentang
kemajuan teknologi yang sedang berkembang saat ini, contohnya berbagai aplikasi yang
sedang diminati oleh mereka. Dari situlah saya mengetahui sejauh mana pemahaman
mereka tentang teknologi dan penggunaannya. saya selalu mendengarkan dan bahkan
bertanya serta mendukung ide dan gagasan kreatif yang muncul dari mereka, dengan
demikian saya pun mendapatkan banyak pengetahuan dari mereka.
Akan tetapi sebagai pendidik, saya pun memberikan nasehat jika dalam penggunaan
teknologi sudah terlampau diluar batas.

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 14

Sebagai guru dan wali kelas, tentu lebih sering mendengarkan dan mendukung ide
kreatif anak-anak. KKL itu multitasking. semakin diberi peran, mereka semakin produktif.
di kelas perwalian, pengurus kelas didesain agar semakin banyak anak yang dilibatkan.
membentuk kelompok tutor sebaya, membentuk tim IT. dengan demikian semakin
banyak anak bisa mengambil bagian dalam mendukung dan menghidupkan kelas.
memberi peran, mendengarkan dan mendukung mereka adalah fasilitas yang mereka
dapatkan.

Saya berada di generasi tengah-tengah. Saya paham teknologi digital meskipun tidak
sehebat generasi di bawah saya yang sudah hampir 100% melek teknologi digital.
Sikap saya terhadap ide mereka adalah mencari tahu dan mendukung jika itu dilakukan
secara positif. Terhadap ide yang negatif atau memiliki celah negatif, saya tidak akan
melarang secara langsung namun lebih ke memberi penjelasan tentang efek dan
konsekuensinya. Dengan cara tersebut, saya bisa memastikan bahwa mereka akan lebih
menaruh trust kepada saya dan timbul rasa sungkan jika sewaktu-waktu ide negatif
tersebut muncul.

Sejauh yang kualami dan kuamati, aku amat mendukung ide dan kreatifitas mereka untuk
terus berkembang dengan tetap memerhatikan penerapan pedagogi pendampingan yang
disiplin, tegas, dan humanis. Aku pun belajar dari mereka bagaimana mempelajari
sebuah teknologi baru dan ide baru.

Tantangannya adalah
1. bagaimana cara mengakomodasi masukan-masukan yang bisa dikatakan liar, kreatif,
out of the box dari cara-cara mereka bertindak, apakah kita berani menghadapi
tantangan ini? Atau malah menghindar agar tidak dibuat repot?
2. bagaimana mendorong anak-anak muda ini lebih berani untuk kreatif dan inovatif di
masa pandemi ini.
3. bagaimana menciptakan ruang-ruang bertumbuh bagi talenta-talenta anak-anak muda
ini?

Mendukung gagasan/ide tersebut

Mendukung, membantu utk tercapai gagasan mereka

Tidak bisa dipungkiri kemajuan teknologi digital menjadi tuntutan,,,banyak ide/gagasan
kreatif yg tercipta dan kita perlu dukung dan banyak belajar

Saya selalu senang ketika bisa saling berbagi ilmu dan saling mendukung karena dari
sana kita bisa saling belajar

Baik,bisa mengikuti perkembangan era digital yg serba modern.

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 15

2. Sebagai bagian dari Keluarga Besar Kolese Loyola (Komunitas), menurut
pendapat Saudara, bagaimanakah komunitas kita mendukung terciptanya ruang-
ruang terbuka, kreatif, inovasi, bertumbuh dan berkembang bagi talenta kaum
muda, baik secara digital maupun non-digital?

Komunitas sangat mendukung lewat dinamika2 pembelajaran, misalnya penelitian di
tahun ajaran ini. Ada kegiatan2 ekstra dan OH: seni , jurnalistik, dan digital (MH) di mana
guru2 muda selalu siap mendampingi. Selain itu sekolah juga memberikan izin kepada
para siswa untuk mengikuti lomba2 untuk mengasah kemampuan mereka.

Di masa pandemi memang terasa kurang, meskipun tetap diupayakan kreativitas para
siswa terwadahi melalui dukungan finasial,sarana,juga pendampingan lomba-lomba,
penelitian, kegiatan dkkl.

Harus lebih baik lagi dalam mendukung perkembangannya.

Dengan membangun budaya (mindset) 'pembelajar' dan 'kesetaraan' posisi dan harkat-
martabat seluruh komunitas Loyola (tidak membeda-bedakan secara usia/senioritas,
posisi: guru-murid, dsb) --> kita semua pembelajar (perlu kerendahan hati, dan
keterbukaan pikiran) --> dengan demikian sharing secara seimbang, terbuka dan
konstruktif dapat terwujud.

Dengan mengadakan event2 yang bisa menampung ide & gagasan orang muda seperti
miped, obrolan komunikatif dgn tema tertentu dan ada narasumber, lomba game edukatif

Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya mereka dalam mengemukakan pendapat,
dalam berkarya serta memberikan ruang bagi mereka yang memiliki ide, gagasan.

Kegiatan - kegiatan yang KBKL lakukan, didampingi oleh guru - guru muda yang
potensial dan energik, saya kira sangat mendukung energi positif dari anak anak.

dengan memberikan tentang rencana les bahasa inggris bagi guru yg belum maksimal
didalam bahasa ini, karena ini menurut saya sebuah dukungan yg sangat berguna bagi
perkembangan guru di SMA Kolese Loyola.

Guru-guru Kolese Loyola saling mengajari hal-hal baru termasuk teknologi digital untuk
berkreasi membuat suasana pelajaran lebih nyaman.

komunitas juga mendukung terciptanya ruang ruang terbuka, kreatif, inovasi, bertumbuh
kembangnya bagi talenta kaum muda secara digital maupun non digital dengan
meluangkan waktu untuk mendampingi anak anak muda . Hal ini dilakukan oleh teman
teman komunitas dengan mendampingi Ekstra dan OH yang terdapat di sekolah

belum sepenuhnya mendukung. Beberapa hal yang perlu seperti rancangan
penganggaran perbaikan alat-alat dan fasilitas penunjang kegiatan anak-anak muda
standar untuk pengembangan karakter, bakat, dan minat berjalan ala kadarnya. Perlu
terobosan yang berani dari yayasan untuk menyediakan fasilitas yang menjamin anak-
anak didik kita berkembang. Misalnya wall climbing, alat-alat band, dan peralatan lainnya
bisa disediakan untuk menunjang pendampingan mereka secara utuh dan paripurna di
sekolah.

Memberikan kesempatan bagi peserta didik.

Mendukung kaum muda dalam mengaktulisasi diri. Misalnya mendukung baik guru/siswa
salam ajang-ajang kompetisi.

Berbagai kegiatan yang sudah dijalankan komunitas sepenuhnya menajdi ruang yang
sangat terbuka untuk perkembangan semua orang. Berlaku baik di masa pandemi
maupun tidak. Kegiatan selalu mengundang keterlibatan penuh para murid, guru,
karyawan, dan staf perkantoran Yayasan. Bahkan, meskipun kita banyak keterbatasan di
masa pandemi ini tetapi pendampingan terhadap anak-anak muda terus digagas dan
dijalankan. Retreat online, live in online, pendampingan lomba mapel, pelatihan

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 16

leadership murid dan guru, dan induksi guru muda yang dilakukan secara intens. Semua
diarahkan untuk membantu anak-anak muda (murid-guru) menemukan masa depan yang
penuh harapan.

SMA Kolese Loyola menyediakan ekstrakurikuler, organisasi hobi, sarana penelitian,
keleluasaan untuk mengembangkan kreatifitas bagi siswa maupun bagi guru.

Komunitas sudah mendukung pertumbuhan dan perkembangan talenta kaum muda.
Hanya yang penting untuk selanjutnya sangat bijak dan tanggung jawab jika semua
sarana itu ada logic model yang bisa dijadikan tuntunan pendampingan, bukan apa-apa
yang terjadi lebih terkesan reaktif terhadap sikon yang ada. Ini kelemahan kita. Lebih baik
semua by design. Segala sesuatu yang dijadikan sarana pengembangan harus dipikirkan
dan dirancang secara matang untuk sekalian memberikan contoh kita bertindaknya juga
demikian.

Sangat mendukung dengan fasilitas yang diberikan sekolah

Sudah baik

Komunitas ini sangat mendukung akan melek teknologi dan berbagi apa yang menjadi
perkembangan saat ini.

Ada banyak kanal yang menjadi saluran bertumbuh kembangnya talenta kaum muda.
Fasilitas tersebut disediakan oleh Kolese Loyola. Keterbatasan guru baik dari segi jumlah
maupun wawasan membuat pendampingan sedikit terhambat.

Dengan meminta siswa untuk ikut berkegiatan di sekolah walaupun mungkin secara
online maupun offline, bila ada yg ingin pentas/maju lomba didampingi, diarahkan,
sehingga talenta yg mereka miliki akan berkembang

Guru-guru LC banyak yang muda dan menguasai teknologi. Mereka mampu
mengembangkan sekolah dengan penguasaan ini. Yang menjadi pertanyan; mengapa
banyak hal yang sebenarnya bisa dilakukan guru-guru justru diserahkan kepada pihak
luar? Catatan: rasa handarbeni (rasa memiliki) akan lebih kuat manakala seseorang
terlibat di dalamnya.

komunitas kami sangat mendukung dalam hal ini, misal saat kami kesulitan membuat
video pembelajaran, Pak Ardy dengan sigap mengadakan tutorial membuat video, Pak
Unggul yang siap sedia 24 jam membantu para guru senior dan medior dalam hal teknis
IT, dan Pak Tius yang selalu ringan tangan mengajari kami dalam mengoperasikan
beberapa software pendukung pembelajaran.

Untuk sekarang ini sudah baik dengan adanya inovasi fssilitas yang dilakukan, namun
bisa lebih diutamaakan lagi bagi siswa yang memang berbakat dan talenta untuk support
IT nya contoh seperti anak yang berbakat dibidang desain grafis bisa difasilitas ipad
untuk sarana upgrade dan update kompetensi

sudah baik diajak untuk memeluk dunia digital lewat berbagai pelatihan

banyak kegiatan yang melibatkan kaum muda

menurut saya komunitas kita sudah baik, tetapi bisa lebih baik lagi

Loyola kuat karena pelibatan siswa, guru, karyawan dan semua. Wadah ini penting untuk
mengembangkan talenta muda disinilah pendampingan cura personalis. Memang era
pandemi ini memang susah untuk itu, cuma semoga nanti lebih baik

Komunitas kita membuka ruang bagi anak2 untuk berkembang melalui pendampingan-
pendampingan. Entah lewat CM, OH maupun ekstrakurikuler.

Komunitas KBKL menyambut perubahan jaman di era digital dengan terbuka. Kami
mengadakan workshop dan pelatihan bersama bagaimana mengelola kelas secara

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 17

virtual/daring melalui Google Classroom, Video Conference GMeet/Zoom, penggunaan
raport digital, penggunaan LMS.

Komunitas Loyola, melalui para guru sangat mendukung dan intens dalam kegiatan
pendampingan kaum muda. Sebisa mungkin kegiatan-kegiatan kepanitiaan yang
melibatkan KKL dan guru dimaksimalkan untuk melatih mereka berorganisasi, oleh diri,
dan belajar tentang kehidupan.

Memfasilitasi kebutuhan dan ide-ide yang mendukung kemajuan sekolah.

Komunitas Loyola memberikan ruang gerak yang leluasa untuk kaum muda
mengembangkan talentanya, dengan memberikan apresiasi dan dukungan disetiap karya
komunitas.

Dalam hal dinamika komunitas, saya tidak terlalu banyak bertemu dengan rekan kerja
yang lain. Saya cenderung bergabung dengan kelompok yang membuat saya nyaman
menjadi diri saya sendiri. Saya mendapatkan beberapa teman yang klop, yang tahu
seperti apa saya yang sebenarnya. Rasa syukur saya menjadi berlipat-lipat karena saya
merasakan banyak apresiasi serta dukungan bagi saya ketika saya mengalami
kegagalan.

Sejauh yang bisa saya alami, komunitas sudah sangat aktif dalam mendukung para
kaum muda dalam berkarya. Peran komunitas di sini lebih terlihat dalam pendampingan
dan wawanhati. Menjadi hal yang bisa disyukuri juga ketika tahu bahwa jiwa dan
semangat muda yang tinggal di dalam diri guru-guru baik yang masih muda maupun
yang sudah tua sangat berperan aktif dalam pengembangan kaum muda.

Sejauh yang bisa saya alami, komunitas sudah sangat aktif dalam mendukung para
kaum muda dalam berkarya. Peran komunitas di sini lebih terlihat dalam pendampingan
dan wawanhati. Menjadi hal yang bisa disyukuri juga ketika tahu bahwa jiwa dan
semangat muda yang tinggal di dalam diri guru-guru baik yang masih muda maupun
yang sudah tua sangat berperan aktif dalam pengembangan kaum muda.

Dalam komunitas Loyola dalam mendampingi kaum muda untuk maju dalam berbagai hal
sudah sangat baik dan layak untuk diacungi jempol. Karena sangat mendukung jika ada
KKL yang mau maju dalam hal yang positif atau baik, dan secara terbuka memberi ruang
kepada mereka untuk mengasah kemampuan juga kreativitas mereka dalam bertumbuh
dan berinovasi dalam tumbuh kembang mereka dari segi pendidikan maupun non
pendidikan. Ruang yang diciptakan juga sangat mendukung karena diikuti dengan
kemajuan teknologi dan sarani prasarana juga ilmu yang terus berkembang. Sehingga
semakin bermanfaat.

Sangat baik, karena seperti contoh, saya sebagai orang muda di MGBS Biologi, merasa
sangat nyaman sebagai yang paling baru dan paling muda karena semua guru disini
percaya terhadap kemampuan saya. Saya tidak pernah merasa diawasi atau takut untuk
mengajar di kelas.

Menurut saya komunitas loyola sudah menerapkan terbukaan inovasi kreatif
menyesuaikan dunia teknologi sekarang ini. Contohnya, dalam penyelenggaraan rapat
daring yang bisa diikuti seluruh anggota yang terlibat dengan menyesuaikan adaptasi
kebiasaan baru yang sedang dìlaksanakan saat ini, yaitu mengurangi kerumuman &
social distancing.

Dari ide awal Ignasius bahwa mengubah dunia dengan mendidik kaum muda maka
sangat tepatlah bahwa kolese kita adalah ajang “kawah candradimuka” bagi kaum muda
yang berada dalam kolese kita. Maka seyogyanyalah kita atau saya pribadi sebagai
pendidik dan pendamping generasi muda ini wajib untuk bersama2 mengembangkan,
mendukung para siswa agar secara maksimal mengembangkan bakat mereka. Dengan
terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengikutsertakan para siswa maka kita sebagai

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 18

komunitas bisa membentuk karakter ereka sesuai dengan visi komunitas di kolese ini.
Tentu ini akan bisa terwujud jika kita sebagai pendidik juga menyadari, mengerti dan
mengembangkan visi itu bersama.

Komunitas sudah berusaha memfasilitasi kaum muda dengan adanya ekstrakurikuler dan
kelompok-kelompok hobi. Wadah yang lain masih dibuka juga untuk mengembangkan
talenta mereka lewat proses pembelajaran di kelas dengan penugasan-penugasan yang
menyenangkan. Komunitas sangat mendukung talenta mereka dan memberikan
kesempaan untuk mengembangkannya dengan memberikan pendampingan-
pendampingan.

Komunitas loyola sangat mendukung kreatifitas dan inovasi2 anak2 dalam
mengembangkan potensi dirinya, baik secara formal lewat sekolah maupun informal
secara komunikasi pribadi sebagai guru dan siswa atau sebagai karyawan dan siswa.
Kegiatan edufair *yang dulu) sesungguhnya sangat baik karena kami semua berinteraksi
kkl dengan sigap bekerja bersama karyawan dan guru menjadi bagian dari seksi seksi
terkait, misalnya dekorasi, acara, tim komunikasi. Mereka secara tidak langsung belajar
ketrampilan diluar akademik.

Komunitas kita sudah berusaha dengan baik mengikuti energi dan pace para murid
namun mereka senantiasa mengejutkan kita dengan ide-ide dan keunikan mereka dan
terkadang kita tidak siap dengan hal itu

Mengusahakan tersedianya perangkat terbaik yang bisa digunakan , selain itu juga
menciptakan ruang - ruang seperti studio, theater, dsb yang semakin mendukung
berbagai kegiatan yang akan mendukung siswa untuk berkembang dalam banyak hal

Menurut saya sudah baik, banyak dinamika yang ada di komunitas untuk
mengembangkan talenta-talenta lebih baik lagi. Banyak kegiatan yang adda misalnya
adanya ekstra, OH, kegiatan-kegiatan di luar pembelajaran, dll

Memberikan ruang dan waktu untuk berkreasi melalui ide/ gagasan baru untuk penelitian.

KBKL saat ini sangat terispirasi dan mendukung terciptanya kreativitas anak muda dalam
berkarya

Loyola sangat mendukung perkembangan kaum muda dengan memberikan "wadah"
mereka mengembangkan diri.

Dalam membuka ruang kreatif, inovasi sebenarnya komunitas ini sudak melakukannya
dengan memberikan "kebebasan" dalam memberikan ruang untuk ide-ide baru dan
kreatif.

Dengan adanya budaya kekeluargaan saling membantu dan berbagi informasi baik
secara digital maupun non digital

Komunitas KBKL sangat mengakomodir dalam pengembangan teknologi informasi
seperti adanya pelatihan-pelatihan contohnya my campus, pelatian classroom dan juga
membuat video pembelajaran. Hal-hal seperti ini yang membuat saya sendiri merasa
tidak dibatasi ruang geraknya dalam keterbukaan teknologi informasi saat ini.

Secara manusiawi, komunitas ini sangat baik dalam memberikan ruang terbuka bagi
insan muda (jika dibandingkan dengan sekolah negeri yang semakin ngeri). Para guru
senantiasa memberikan opsi-opsi menantang untuk perkembangan arus kreatifitas para
siswa dan memberikan ruang terbuka untuk pertumbuhan talenta (ekstra dan hobi).

Menurut saya komunitas kita sudah mendukung terciptanya ruang terbuka bagi talenta
kaum muda titik Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran secara intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler dan kegiatan organisasi hobi yang menjadi wadah bagi
kreativitas dan inovasi kaum muda.

sudah tercipta dan terfasilitasi dengan baik tinggal meningkatkan dan mengembangkan

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 19

Dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang lebih semangat dan mungkn perlombaan-
perlombaan baik secara digital mauun no-digital. selain dari itu juga perlu difasilitasi
dengan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatan
tersebut.

Sudah lumayan. Perlu diperkuat dengan memberikan lebih banyak ruang digital untuk
berkembang. Secara konkret dengan membuat koneksi internet yang baik dan fasilitas
digital yang memadai

0

Relatif sudah memberi kesempatan dan mendukung

Sebagai pendamping mereka kita harus terbuka, mendengarkan dan memberikan arahan
yg baik dan tdk memberikan penilain negative terhadap ide2 yg mungkin kita kurabg
cocok

Memberi kesempatan dan pendampingan yg sama kpd mereka seluas luasnya sesuai
talenta mereka , baik secara digital maupun non digital.

Perlu dikembangkan lg

Ya biarkan terbuka, klo kreasi itu demi kebaikan akan menajadi inovasi bersama,

Karna saya baru di Loyola,saya melihat luarbisa siswanya membuat content mengenai
kegiatan dan diskusi dengan guru,

Menurut saya sudah baik, karena dengan adanya campus ministry membuat kaum muda
(siswa siswi loyola yg berperan aktif sebagai petugas liturgi)

menciptakan penemuan2 baru dan membinanya

banyak OH, fasilitas lapangan diperbarui, moment hunter tetap berjalan, DKKL masih
aktif ke sekolah

Sangat bagus dengan adanya ruang" Terbuka ..

Sudah baik, jalanya natural

Ikut serta melibatkan baik siswa, guru, tenaga kependidikan dalam satu kegiatan
bersama untuk saling berkolaborasi, sehingga tidak adanya kesenjangan. Munculnya
keterbukaan, kebersamaan, dan solidaritas satu sama lain

Kita berusaha untuk saling mengenal, terbuka, berbagi pengalaman, mendengar apa
yang mereka mau dan cita-citakan, mencari solusi untuk bisa tercapainya tujuan itu.
mestinya dengan kemampuan terbatas yang kita miliki.

MEMBERIKAN PELATIHAN/SEMINAR

loyola? Sejauh saya tahu kami hidup bernafas dan bergerak bagi dan bersama kaum
muda, entah bertalenta "tampak" maupun yang masih labil, KBKL /kami dalam dorongan
Jesuit yang ada dalam tubuh kami, berjuang mati matian memang untuk mengimbangi
jaman bagi mereka

Menurut saya komunitas sudah mendukung terciptanya ruang-ruang terbuka, kreatif,
inovasi, bertumbuh dan berkembang bagi talenta kaum muda, baik secara digital maupun
non-digital

Perkembangan nya begitu pesat

Memberikan fasilitas yang lebih.

Dengan membuat komunitas semakjn dekat sehingga tercipta ide atau konten yg bisa
membangun semua pribadi yg melihat

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 20

Mendengarkan dan memberi kesempatan bagi para muda untuk berinovasi dalam
mengembangkan komunitas menjadi lebih terkenal lewat media sosial

Sdah dilakukan dengan baik sebagai contoh kegiatan ekstra dan OH disertai bapak ibu
guru pendamping yg kompeten

Menurut saya sudah sangat bagus dengan adanya sarana yang memadai

Sangat bagus dengan munculnya beberapa opsi dalam penggunaan teknologi melalui
pengajaran, video

Komunitas sangat mendukung dan menfasilitasi terciptanya ruang-ruang terbuka, kreatif,
inovasi, sehingga bertumbuh dan berkembang bagi talenta kaum muda

Komunitas ini memberikan kebebasan untuk para kaum muda untuk memberikan inovasi
dan gagasan baru untuk semakin berkembang ditengah teknologi yang semakin
canggih.

Menurut saya komonitas kita mendukung sekali terhadap kreativitas inovasi yg
mendukung tumbuh kembangnya kaum nmuda dalam menghadapi era globalisasi

Mendampingi dan membimbing segala ide dan gagasan para kaum muda dalam
pengembangan talenta baik secara digital maupun non-digital

Untuk mendukung ide kreatif, usaha inovasi & perkembangan siswa, anggota komunitas
contohnya guru selalu terlibat aktif dalam pendampingan siswa baik dalam kegiatan
belajar mengajar di sekolah, menyediakan waktu lebih untuk memberikan tutorial serta
mendampingi dalam mengikuti lomba-lomba di luar sekolah.

komunitas mendukung contohnya adanya temu guru karyawan dirumah salah satu guru
karyawan

sangat mendukung

Loyola memiliki organisasi hobi yang menampung talenta kaum muda

Baik

Komunitas mendukung dengan meningkatkan prasarana teknologi digital untuk
mengembangkan talenta kaum muda

sudah baik

Terciptanya berbagai ruang berpendapat dan beraksi

Melakukan pendampingan yang berkesinambungan kepada kaum muda dalam berkarya
dan berinovasi.

Dengan banyaknya guru dan karyawan muda di Loyola, sekolah bisa mendampingi anak-
anak dalam pengembangan teknologi digitalnya. Tetapi ada pula kegiatan keputrian yang
lebih menonjolkan sisi non digital karena lebih fokus ke ketrampilan tangan.

Dengan adanga bidikti week..miped hingga seminar adalah sarana yang cukup efektif
dalam

Lewat beragam agenda komunitas seperti komunitas guru muda, penelitian, kolaborasi
mgbs dll

Berbagai kegiatan campus ministry, lalu program-program yang dilakukan oleh DKKL, dll

Loyola sudah mendukung dan memberikan ruang bagi kreatifitas anak. Hal ini bisa
terlihat dari beberapa penugasan yang diberikan boleh dikerjakan dengan kreatifitas anak
dan tidak dibatasi. Para Guru juga sudah banyak yang melek dengan teknologi dan mulai
memeluk dunia digital untuk berjalan bersama dengan anak. Banyak sekali tugas kreatif
dan menyenangkan yang membuat anak bisa lebih semangat belajar.

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 21

Komunitas Loyola selalu berusaha untuk mendukung perkembangan siswa di bidang
teknologi, terutama di masa LOC ini, di mana kita harus selalu memanfaatkan teknologi
internet. Contohnya membuat video untuk tugas - tugas sekolah, mengikuti lomba -
lomba secara online, podcast di Youtube yang sangat menarik, dan baru - baru ini
kegiatan Gelar Karya yang bisa mendorong siswa untuk selalu kreatif dan inovatif.

Menurut saya Loyola sudah mendukung terciptanya ruang-ruang terbuka, kreatif, inovasi
bagi talenta kaum muda. Buktinya jelas banyak guru karyawan yang masih muda-muda,
banyak agenda-agenda yang fresh, banyak gebrakan-gebrakan seperti akun tiktok, IG
dll. Kalau boleh usul untuk promosi sekolah juga kenapa kita tidak membuat semacam
podcast dengan kekl ataupun kbkl yang dilakukan secara rutin dengan konsep-konsep
yang asik dan EPIC

Saya merasa bahwa KBKL cukup mendukung hal-hal tersebut. Hal ini nampak dari
banyaknya usaha pendampingan anak muda melalui kegiatan-kegiatan, dari lingkup kecil
[kelas], lingkup sedang [OH dan Ekstra], hingga lingkup luas [seluruh KKL]. Aspirasi anak
muda yang cukup diusahakan, diwujudkan, disalurkan, dan diarahkan, merupakan
bentuk pendampingan luar biasa yang saya alami di KBKL ini.

Sebagai KBKL, saya merasakan bahwa saat ini komunitas sangat terbuka pada
perubahan dan tanda-tanda jaman, apalagi kondisi pandemi ini ikut turut ambil bagian
dalam mensukseskan ruang-ruang terbuka, kreatif dan inovasi bagi talenta kaum muda.
Banyak even-even diselenggarakan yang dimotori oleh kaum muda terlebih melalui
media digital. komunitas sangat mendukung dengan turut berpartisipasi dalam kegiatan
yang diselenggaran oleh kaum muda, sebagai peserta maupun pengisi acara.

menurut saya, para guru yang diberi tanggung jawab di luar profesi keguruan misal wali
kelas, pendamping kegiatan kesiswaan, memberikan pendampingan yang humanis
kepada para siswa. Guru maupun karyawan loyola bersikap 'hangat' dan murah hati.
saya kira ini yang kuat nampak ketika mendampingi para siswa.

Sejauh yang saya lihat, saat ini komunitas sudah sangat mendukung kaum muda untuk
berkembang. Terlihat jelas bahwa komunitas memberikan sarana prasarana dalam
pengajaran siswa, memberikan ilmu baru bagi tenaga pengajar untuk memudahkan
dalam memberikan pengajaran kepada siswa dengan tekonologi.

bagi para guru dan karyawan, mereka sudah mengupayakan pendampingan bagi anak-
anak muda di SMA Kolese Loyola melalui pengajaran di kelas virtual, ekskul, organisasi
hobi, kepanitiaan, dan kolaborasi dengan kolese lain.

Sangat mendukung

Sudah baik

Sudah bagus dan perlu pembenahan dan inovasi2 baru

Komunitas kita sudah sangat mendukung

Baik dan perlu dikembangkan..

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 22

3. Sebagai bagian dari Lembaga Karya Pendidikan SMA Kolese Loyola, menurut
pendapat Saudara, bagaimanakah lembaga kita menciptakan ruang-ruang terbuka,
kreatif, inovatif, bertumbuh dan berkembang bagi talenta kaum muda, baik secara
digital maupun non-digital?

Lewat penyediaan sarana2 yang mendukung. Misalnya: Loyola Student Center, Fasilitas
E-Library, komputer dan laboratorium dengan teknologi terkini, dana untuk penelitian .

Melalui beberapa kegiatan penelitian, penugasan guru kreatif, lomba, kegiatan dkkl.

0

Dengan memanfaatkan fasilitas yang dipunyai oleh SMA Kolese Loyola dan dibimbing
oleh para guru dan fasilitator yang mumpuni di bidangnya untuk mendukung terciptanya
penyaluran ide/gagasan kreatif kaum muda.

1. Hal mendasar adalah memahami terlebih dahulu bagaimana karakteristik kaum muda
generasi terbaru (setelah milenial), dan bagaimana kondisi dunia perkembangan dunia
terbaru saat ini dan proyeksi ke depannya. 2. Setelah itu berrefleksi mengenai kelebihan
dan kekurangan guru dan karyawan di hadapan kaum muda dan dunia terkini. 3. Dengan
menerima segala kekurangan dan kelemahan yang ada, menambah ilmu,
mengembangkan diri, dan berbagi peran, ide dan tenaga dalam menciptakan ruang-
ruang tersebut.

Dengan mengadakan acara2 edukatif & komunikatif

Sangat mendukung dengan memberikan ruang kebebasan yang terbuka dalam berkarya
tentu tidak hanya guru tetapi juga siswa-siswi.

Lembaga (Yayasan Loyola) saya kira selalu mendukung pengembangan anak anak
melalui kegiatan - kegiatan yang dirancang untuk anak anak.
Juga pengembangan guru yang sangat saya hargai dan saya apresiasi dengan positif
karena membantu bangkit dan munculnya ide ide kreatif.

baik, karena semua pembelajaran tidak bisa di lihat dari satu sudut pandang, tetapi dari
semua sudut, agar pembelajaran yg diberikan semakin jelas dan menarik serta melihat
keadaan dilapangan dan realita yg ada.

Kolese Loyola mengajari dan mendorong guru-guru untuk memahami dan berkreasi
dengan teknologi digital. Kolese Loyola juga saat ini mengadakan MGBS award untuk
mendorong guru untuk berkreasi.

Lembaga dalam hal ini sekolah telah menciptakan ruang ruang terbuka , kreatif , inovatif
untuk bertumbuh dan berkembangnya bagi talenta kaum muda baik secara digital
maupun non digital melalui kegiatan ekstra kurikuler dan organisasi hobi. melalui Ekstra
dan OH dapat menampung dan mengembangkan bakat dan potensi siswa secara
maksimal.

belum banyak yang sadar hakikat guru SMA. Hal ini terlihat dari pilihan untuk pulan
terlebih dahulu secepat-cepatnya ketika jam mengajar selesai. Kondisi ini menunjukan
betapa penghayatan akan nilai pendampingan masih jauh. Pada beberapa situasipun,
banyak yang menempatkan siswa berjalan sendiri dan tanpa arahan yang jelas. Saya
kira kita harus banyak memberikan pelayanan demikian yang prima kepada para murid
kita. Mereka calon pejuang pembaharu dunia yang siap diutus dan bertarung di dunia
yang semakin kompleks dan rumit ini.

Mengikuti lomba dan mengadakan acara / project yang mendukung.

Memberi dukungan sepenuhnya seperti nomor 2 di atas.

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 23

Saya melihat, beberapa tahun terakhir ini kegiatan-kegiatan di Loyola semakin terarah
dan sesuai dengan fungsi-fungsi organisatorisnya. Semua bisa berekspresi dan
bertumbuh sesuai dengan talenta dan bidang kerjanya masing-masing. Institusi
menjamin adanya kebebasan berekspresi, baik dalam pembelajaran maupun dalam
hidup sehari-hari. Ini sangat bagus.

Pembangunan Loyola Student Centre, kesempatan melakukan penelitian dan
menyediakan sarana pendukung yang baik merupakan salah satu upaya menciptakan
sarana untuk berkreasi, berinovasi dan bertumbuh kembang bagi talenta kaum muda.

Kiranya lembaga karya pendidikan SMA KL, dalam karya sudah menciptakan ruang
terbuka, kreatif, inovatif, tumbuh dan kembang talenta kaum muda. Yang perlu
diusahakan lebih lanjut adalah perlunya pendampingan yang bertanggung jawab dan
terkontrol dari atasan sekolah. Kiranya perlu sistem yang kuat dalam pengembangan ini.
Mekanisme kontrol dan pertanggungjawaban di setiap unit harus diciptakan secara jelas
dan tegas.

Lembaga sudah mendukung dengan memberikan fasilitas yang baik

Sudah baik

Sudah sangat baik

Lembaga membangun infrastruktur bahkan memberikan renumerasi yang wajar bagi
pendampingan. Itu sungguh luar biasa menurut saya. Hanya saja sepertinya lomba-
lomba untuk siswa atau antar sekolah yang diselenggarakan oleh Kolese Loyola belum
bergulir lagi ya?

Dengan banyaknya laboratorium, komputer ataupun sarana2 pendukung yg lengkap di
sekolah,sangatlah membantu siswa untuk berkembang. Guru2 jg semangat membimbing
anak2 yg akan ikut lomba

Dalam masa pandemi ini memang tidak mudah mengembangkan kreativitas para siswa,
karena jam pembelajaran yang sangat terbatas. Ketika guru-guru memberi tugas, mereka
mengeluh tugasnya banyak. Padahal waktu luang mereka sebenarnya banyak. Yang
perlu dikembangkan selain kreativitas adalah daya juang. Kalau punya daya juang yang
tinggi, kreativitas sebenarnya akan muncul dengan sendirinya.

lembaga sangat mendukung, dengan memfasilitasi para guru berkreasi membuat
pembelajaran secara digital dan mengadakan lomba-lomba bagi siswa melalui IG,
Youtube dll.

Sudah baik

sudah baik

memberi wadah dan sarana

pertama dengan adanya kegiatan pelatihan contoh saja membuat media pembelajaran
secara online

Sudah lumayan baik dengan oh, kegiatan dll

Lembaga memfasilitasi dan mendukung kegaiatan2 lomba dan penelitian untuk anak2

SMA Kolese Loyola memberikan fasilitas untuk menunjang terciptanya ruangnkreatif dan
inovatif lewat workshop dan pelatihan, serta penyediaan fasilitas yang baik: jaringan
internet, gedung dan ruang yang baru dibangun lebih ramah bagi difabel, dsb.

Lembaga sangat terbuka terhadap pengembangan kaum muda, memberi kesempatan
kepada KKL mengembangakan diri. Karena masa pandemi, pengembangan mungkin

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 24

sangat menonjol pada akademik, pengembangan karakter masih perlu ditingkatkan
melalui kegiatan-kegitan kepanitaan.

1. Adanya kegiatan pelatihan.
2. Adanya kegiatan komunitas yang terbuka untuk saling berbagi terhadap ilmu
pengetahuan yang dimiliki dalam bidang tertentu untuk menjadi tim ahli yang membantu
rekannya.
3. Penyediaan sarana prasarana untuk terjadinya diskusi antar pribadi maupun
komunitas, seperti kamera, HP, dan komputer.

Loyola memberikan ruang besar bagi kaum muda untuk berkarya dan mengembangkan
talentanya, seperti adanya ekstra, OH, DKKL dan kegiatan lomba yang diikuti kaum
muda didukung dan di apresiasi oleh Loyola.

Sekolah memfasilitasi ruang gerak yang luas, memberikan izin bagi para peserta didik,
bapak juga ibu guru untuk berkarya dan berekspresi. Saya senang menulis dan mengikuti
kontes menulis. Bulan lalu 2 tulisan saya terpilih masuk dalan antologi, lalu humas LC
menghubungi saya meminta dokumentasi untuk dishare ke IG. Saya merasa terharu,
ternyata apresiasinya luar biasa dengan posisi saya yang guru namun tetap diberi
dukungan dan semangat yang sama kuatnya.

Bila komunitas cenderung memberikan dukungan dalam bidang pelayanan dan
wawanhati, maka lembaga di sini sangat berperan aktif dalam memfasilitasi para kaum
muda untuk berkarya. Adanya gedung baru, ruangan/studio baru, juga dinamika yang
turut dirancang untuk pengembangan kaum muda menjadi hal yang layak untuk
dibanggakan. Menjadi sebuah sinergi yang kuat bila komunitas dapat memanfaatkan
fasilitas yang sudah disediakan oleh lembaha demi pengembangan kaum muda Kolese
Loyola.

Bila komunitas cenderung memberikan dukungan dalam bidang pelayanan dan
wawanhati, maka lembaga di sini sangat berperan aktif dalam memfasilitasi para kaum
muda untuk berkarya. Adanya gedung baru, ruangan/studio baru, juga dinamika yang
turut dirancang untuk pengembangan kaum muda menjadi hal yang layak untuk
dibanggakan. Menjadi sebuah sinergi yang kuat bila komunitas dapat memanfaatkan
fasilitas yang sudah disediakan oleh lembaha demi pengembangan kaum muda Kolese
Loyola.

Dukungan Lembaga Pendidikan Loyola sangat jelas terlihat jika ada KKL yang mau maju
dalam hal yang positif atau baik, dan secara terbuka memberi ruang kepada mereka
untuk mengasah kemampuan juga kreativitas mereka dalam bertumbuh dan berinovasi
dalam tumbuh kembang mereka dari segi pendidikan maupun non pendidikan dengan
menyediakan ruang lingkup yang diciptakan juga sangat mendukung karena diikuti
dengan kemajuan teknologi dan sarani prasarana juga ilmu yang terus berkembang.
Sehingga semakin bermanfaat dan berguna untuk mendukung kemajuan kaum muda
dengan mengembangkan talenta yang mereka miliki.

Sangat baik, dengan didukungnya setiap siswa untuk mengikuti lomba apapun dan
banyaknya informasi lomba. Selain itu, dukungan tersebut sangat konkret karena siswa
diberi pendamping yang mampu membekali dan mendampingi sejak persiapan hingga
lomba.

Ruang bagi kaum muda disituasi saat ini yang diberikan SMA Kolese Loyola cukup
menyeluruh hanya mungkin perlu adanya kepekaan dan keterbukaan informasi dan
perspektif baru yang kekinian bukan hanya berpatokan dengan mode terdahulu yang
kurang bisa disesuaikan pada dunia teknologi saat ini. Misalnya, dalam penyelenggaraan
event yang mengusung tema mengikuti trend kaum muda masa kini yang bisa menarik
minat siswa khususnya utk mengembangkan potensi dan bakat/talenda diri dalam dunia
maya, influncer contohnya.

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 25

Dari pengamantan dan pengalaman yang telah saya alamai dan jika boleh
membandingkan dengan lembaga lain, Kolese Loyola sudah sangat baik menciptakan
dan mengembangkan ruang-ruang bagi apara siswa, guru dan segenap pribadi yang ada
di lembaga ini untuk bisa berinovasi, berkreasi dan bertumbuh untuk mengembangkan
diri mengembangkan talenta yang ada dalam diri setiap anggota lembaga ini. Dengan
berbagai fasilitas dan akhir-akhir ini sudah mengalami renovasi dan pembangunan yang
mengacu pada perkembangan tekniologi informasi yang mengikuti zaman.

Lembaga perlu lebih meningkatkan adanya ruang-ruang untuk tumbuhnya kreativitas
siswa menyediakan fasilitas yang lebih memadai, misalnya studio musik yang baik,
ruang-ruang ekspresi dan macam-macam fasilitas olahraga, ruang-ruang untuk
pengembangan sains dan seni.

Loyola sekarang sangat mendukung perkembangan siswa baik secara digital atau non
digital. Loyola sudah sangat bagus memfasilitasi keunikan dan kreatifitas mereka dengan
ekstra,OH ataupun lomba2 non akademik dan ruang belajar yang mendukung.

Melalui berbagai macam organisasi hobi dan materi-materi yang kontekstual

secara sederhana, guru mulai memberikan tugas yang disesuaikan dengan masa
sekarang, seperti contoh memberikan tugas membuat poster lalu upload ke medsos,
siswa diminta membuat video pembelajaran dengan kreatifitas mereka, dan sebagainya.
Lalu kegiatan yang dilakukan secara online dan mengajak siswa untuk terlibat juga
menciptakan ruang untuk melatih kreatifitas mereka, contoh membuat rekaman eksamen,
misa secara online dan sebagainya

Menurut saya sudah baik, banyak dinamika yang ada di komunitas untuk
mengembangkan talenta-talenta lebih baik lagi. Banyak kegiatan yang adda misalnya
adanya ekstra, OH, kegiatan-kegiatan di luar pembelajaran, dll
Lembaga sudah baik dadlam memfasilitasi demi perkembangan yang lebih baik lagi.

Memberikan ruang dan waktu untuk berkreasi melalui ide/ gagasan baru untuk penelitian

Kalau terhadap KBKL saja didukung maka berarti Lembaga ini mendukung semua
perkembangan yang inspiratif dan inovatif, sejauh hal tersebut baik untuk mendukung
perkembangan anak muda/ kaum muda.

Walau melelahkan, Loyola harus tetap setia memberikan "wadah" mereka untuk
mengembangkan diri.

Dalam membuka ruang kreatif, inovasi sebenarnya sekolah ini sudah melakukan dengan
baik. Baik itu dari kegiatan KBM pagi hari, kegiatan ekstra, organisasi hobi, dan kegiatan-
kegiatan lainnya.

Dengan adanya ruang-ruang diskusi terbuka seperti miped, induksi guru balita, pelatihan
khusus guru, dsb.

Lembaga Karya Pendidikan SMA Kolese Loyola sangat mengakomodir dalam
pengembangan teknologi informasi seperti adanya pelatihan-pelatihan contohnya my
campus, pelatian classroom dan juga membuat video pembelajaran. Hal-hal seperti ini
yang membuat saya sendiri merasa tidak dibatasi ruang geraknya dalam keterbukaan
teknologi informasi saat ini.

Secara kelembagaan, SMA Kolese Loyola adalah sekolah yang ciamik dalam memberi
ruang bagi para siswa untuk tumbuh dan perkembang, sekalipun masa pandemi. Daya
dan upaya dikerahkan untuk kebutuhan siswa yang lebih baik. sehingga dalam beberapa
kasus, sekolah ini layak menjadi sekolah terbaik.

Lembaga kita memberikan support untuk perkembangan talenta kaum muda dengan
memberikan fasilitas fisik seperti sarana dan prasarana yang ada di sekolah maupun
pendampingan seperti pendampingan guru balita.

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 26

Memberikan fasilitas yang sesuai dengan talenta kaum muda dengan baik untuk tumbuh
dan berkembang

Lembaga sangat berperan penting dalam menciptakan ruang-ruang bagi kaum muda
bisa dengan cara membentuk suatu team kegiatan yang terorganisir. dan menyiapkan
sarana prasarana yang memadai.

Sudah lumayan. Perlu diperkuat dengan memberikan lebih banyak ruang digital untuk
berkembang. Secara konkret dengan membuat koneksi internet yang baik dan fasilitas
digital yang memadai

0

Memberi fasilitas dan kesempatan

Sebagai lembaga di Yayasan Loyola, kami siap menerima kritik, saran2 yg sifatnya
membangun

Sebagai bagian dari Lembaga Pendidikan SMA Kolese Loyola untuk terciptanya ruang2
terbuka , kreatif inovatif dsbnya dgn menyediakan sarana pendidikan dan fasilitas yg up
to date sesuai talenta kaum muda baik secara digital maupun non digital: ruang2 jelas yg
nyaman , laboratorium , ruang praktikum , komputer yg up to date , dan semua peralatan
yg memadai , tempat untuk mengembangkan talenta di bidang seni dgn Gamelan Supra ,
Aula untuk olah raga dan kegiatan lain , gedung LSC , dll.
,Juga dgn di selenggarakan MiPED dan BIDikTi .

Baik

Klo melihat siswa siswi disini mereka sudah kreatif dan inovatif tinggal diasah lagi
mungkin

Lembaga sudah memfasilitasi sepsrti lab,studio dll sehingga kaum muda bisa kreatif

Menurut saya harus lebih ditingkatkan, karena menurut saya terkadang kaum yg lebih
senior hanya mau mendengar saja, namun tidak berani mencoba ide ide dari kaum muda
yg lebih modern dan diminati para kaum muda

menciptakan penemuan2 baru dan membinanya

mendukung kegiatan-kegiatan yang memerlukan izin akses fasilitas yang tertutup seperti
lab (komputer, bio, fis, kimia)

Buat tempat" Belajar di area taman" Halaman kolese loyola

Sudah baik, jalanya natural

Lembaga memberikan inovasi dari non digital menjadi digital, kegiatan menyesuaikan
dengan perkembangan yang ada untuk tidak menjadikan itu kendala atau masalah.

SMA Kolese Loyola yang baru saj tersematkan SMA terbaik di Jawa Tengah , tidak
diragukan lagi dalam hal menciptakan segala keperluan seperti yang terrungkap pada
pertanyaan di atas. Sdh cukup tersedia, apa yang mereka butuhkan tunuk
menumbuhkembangkan talenta para siswa.

ADANYA SEMINAR / PELATIHAN

Tengah berusaha optimal... Kami tidak akan berhenti

Lembaga Karya Pendidikan SMA Kolese Loyola,memberikan fasilitas2 dgn baik dan
komplit menurut saya dengan menciptakan ruang-ruang terbuka, kreatif, inovatif,
bertumbuh dan berkembang bagi talenta kaum muda, baik secara digital maupun non-
digital

Perkembangan nya sangat pesat

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 27

Area skitar hijau penuh tanaman, bersih dan tidak bising.

Terlebih memanfaatkan media digital yg lebih mudah untuh dilihat sehingga orang2 tau
bahwa kita jg bisa bersuara melalui karya yg bermanfaat

Memberikan keleluasaan bagi para siswa untuk berkreasi dalam mengembangkan bakat
mereka misalya kegiatan pensi atau kegiatan lain yang bersifat positif

Sdah dilakukan sebagai contoh kegiatan ekstra dan OH disertai bapak ibu guru
pendamping yg kompeten

Sangat mendukung kreatifitas kaum muda dengan disediakan sarana dan pendampingan

Sangat bagus karena terfasilitasi dengan sumber daya

Idem dengan jawaban no 2

Lembaga Karya Penidikan mendukung kaum muda untuk mencurahkan idenya agar
terciptanya komunitas yang semakin berkembang dan maju.

Pendapat saya lembaga mendukung dengan mengadakan berbagai kegiatan yg diikuti
oleh siswa seperti fesfias ,gelar karyadan malam budaya

Turut serta ambil bagian dan bekerja sama demi terciptanya talenta baru kaum muda

Dalam usaha menciptakan ruang terbuka, kreatif dan inovatif bagi kamum muda di
sekolah, lembaga selalu mengusahakan melengkapi sarana dan prasarana pendukung,
mewadahi kemampuan dan talenta yang mereka miliki lewat berbagai kegiatan
ekstrakurikuler, serta kegiatan-kegiatan lainnya.

komunitas mendukung contohnya pendidikan beberapa guru dan karyawan yg
dikursuskan ketrampilan tertentu

pembangunan fasilitas pendidikan yang sangat baik disertai dengan teknologi yang
mengikuti perkembangan Zaman khususnya dimasa era digital ini

Loyola memiliki organisasi hobi yang menampung talenta kaum muda

Baik

Dengan terus berbenah membangun sarana penunjang untuk pengembangan teknologi
digital

sudah baik

Menerapkan banyaknya kegiatan yang melibatkan berbagai aspek di lingkungan Loyola
dalam berkembang menciptakan inovasi

Menyediakan sarana dan prasarana yang sangat memadai untuk menunjang kreatifitas
kaum muda

Bagus. Perlu ditingkatkan

Selalu memberikan ruang untuk berkembang..mencari waktu luang yg dapat digunakan
untuk pengembangan kaum muda

Memberi siswa eksplorasi lebih dalam sesuai bakat dan talentanya

Berbagai kegiatan campus ministry, lalu program-program yang dilakukan oleh DKKL, dll

Menurut saya Loyola bisa memperbanyak beberapa event kreatif yang memanfaatkan
dunia digital dan tidak terpaku dengan hal lama yang biasa terjadi berulang. Sebagai
contoh dengan membuat kompetisi eSport atau Tik tok. Sebagai manusia dewasa
terkadang kita merasa hal tersebut tidak berguna dan cenderung hanya membuat anak
menjadi malas. Tetapi cobalah pahami dari sudut pandang anak, eSport dan Tik tok juga
bisa menjadi sarana belajar yang baik untuk mengembangkan kerjasama dan kreatifitas.

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 28

Sudah dilakukan dengan cukup baik, contohnya dengan penerapan seperti tugas - tugas
online, podcast Loyola, mengikuti lomba - lomba online, kegiatan Gelar Karya, dll.

Loyola sudah cukup baik untuk menciptakan ruang-ruang terbuka, kreatif, inovatif bagi
talenta kaum muda akan tetapi untuk benar-benar terbuka masih perlu waktu karena ada
beberapa kalangan yang masih gagal move on dari Loyola yang dulu ini perlu waktu
untuk adanya perubahan karena sudah terlalu nyaman dalam zona nyamannya.
Sehingga ketika ada yang memiliki pemikiran kreatif maka akan dipandang aneh karena
dianggap tidak lazim dan tidak seperti budaya yang terdahulu.

Saya merasa lembaga cukup mendukung perkembangan dan pendampingan anak muda
melalui program-program dan sarana prasarana yang disediakan. Mis. pembaharuan
beberapa sarana untuk menunjang KBM daring, pembangunan gedung baru dan LSC,
dsb. Bagi saya, semua itu merupakan sarana-sarana untuk menunjang perkembangan
talenta kaum muda.

Sebagai Lembaga, lembaga sudah cukup baik dalam menciptakan ruang-ruang terbuka,
kreatif, inovatif dan bertumbuh dan berkembang dengan menyediakan berbagai macam
sarana yang diperlukan oleh kaum muda dalam mengkspresikan talentanya dan
mendukung mereka mewujudkan kegiatan-kegiatan secara digital maupun non digital.

Kegiatan non kurikuler di Loyola sangat banyak. ada OH, Ekstra termasuk DKKL adalam
platform yang disediakan di sekolah agar tiap anak ini bisa menemukan tempat mana
yang cocok untuk pengembangan potensi yang mereka miliki. Kebijakan yan mewajibkan
KKL mengikuti ekstra juga hal yang positif.

Sampai dengan saat ini, Loyola mencoba menyediakan sarana dan prasarana tersebut.
Contohnya antara lain: membangun gedung LSC yang nantinya menjadi pusat kegiatan
siswa dalam belajar (perpustakaan), menyediakan fasilitas laboratorium yang inovatif dan
modern, dan masih banyak lagi.

dari sisi Yayasan, Yayasan sudah menciptakan ruang berjumpa para siswa melalui
kehadiran gedung baru Loyola Student Centre, meningkatkan fasilitas dan sarana
pendukung belajar, mendukung program-program sekolah, seperti penelitian, kepanitiaan
siswa, dll. Selain itu, Yayasan juga menciptakan sarana informasi perguruan tinggi bagi
para siswa melalui website BIDIKTI dan BIDIKTI Week, program MIPed untuk siswa
bekerja sama dengan KEKL.

Memberikan leluasa bagi para siswa untuk berkreasi dalam mengembangkan bakat
minat mereka.

Sudah baik

Sudah cukup bagus dan perlu pembenahan dan inovasi2 baru

Sudah sangat mendukung

Baik dan perlu dikembangkan lagi..

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 29

NOTULA PERCAKAPAN ROHANI TIGA PUTARAN

PUTARAN PERTAMA 3A

No Nama Sharing singkat, padat dan jelas
Anggota

1. P. Martinus
Jupri Bulu
Toding,S.J

2. Ag. Bekti
Sriraharjo

3. Anastasia
Rah Aji
Angging
Rosari

4. Benedictus
Singgih
Prasetyo

5. Carolina Yuni 30
Rahastri
Kusumarani

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda

6. Doohan
Kristiawan

7. Gregorius
Kriswan
Cahyanto

8. Ivan
Nathaniel

9. Joseph Army
Sadhyoko

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 31

PUTARAN PERTAMA 3B

No Nama Sharing singkat, padat dan jelas
Anggota

1. Maria Ana
Septiana
Stefani Putri
Utami

2. Monika Laras
Ratri Ardiana

3. Petrus Joko
Sulistyo

4. Petrus
Sudiyono

5. Valentine 32
Novita
Asthereni
Putri

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda

6. Veronika
Oktaviani
Astuti

7. Yashinta
Krisna Isdi
Prawestri

8. Yohanes
Haryanto

9. Yulius Anggit
Dwi Kuncara

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 33

PUTARAN KEDUA 3A

No Nama Sharing singkat tentang tema/sharing putaran pertama
Anggota yang menyentuh dan menggerakkan batin.
Sharing dari:
1. P. Martinus Tema dari:
Jupri Bulu Yang menyentuh/menggerakkan batin:
Toding,S.J

2. Ag. Bekti Sharing dari:
Sriraharjo Tema dari:
Yang menyentuh/menggerakkan batin:

3. Anastasia Sharing dari:
Rah Aji Tema dari:
Angging Yang menyentuh/menggerakkan batin:
Rosari

4. Benedictus Sharing dari:
Singgih Tema dari:
Prasetyo Yang menyentuh/menggerakkan batin:

5. Carolina Yuni Sharing dari:

Rahastri Tema dari:

Kusumarani Yang menyentuh/menggerakkan batin:

6. Doohan Sharing dari:
Kristiawan Tema dari:

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 34

Yang menyentuh/menggerakkan batin:

7. Gregorius Sharing dari:
Kriswan Tema dari:
Cahyanto Yang menyentuh/menggerakkan batin:

8. Ivan Sharing dari:
Nathaniel Tema dari:
Yang menyentuh/menggerakkan batin:

9. Joseph Army Sharing dari:
Sadhyoko Tema dari:
Yang menyentuh/menggerakkan batin:

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 35

PUTARAN KEDUA 3B

No Nama Sharing singkat tentang tema/sharing putaran pertama
Anggota yang menyentuh dan menggerakkan batin.
Sharing dari:
1. Maria Ana Tema dari:
Septiana Yang menyentuh/menggerakkan batin:
Stefani Putri
Utami

2. Monika Laras Sharing dari:
Ratri Ardiana Tema dari:
Yang menyentuh/menggerakkan batin:

3. Petrus Joko Sharing dari:
Sulistyo Tema dari:
Yang menyentuh/menggerakkan batin:

4. Petrus Sharing dari:
Sudiyono Tema dari:
Yang menyentuh/menggerakkan batin:

5. Valentine Sharing dari:
Novita Tema dari:
Asthereni Yang menyentuh/menggerakkan batin:
Putri

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 36

6. Veronika Sharing dari:
Oktaviani Tema dari:
Astuti Yang menyentuh/menggerakkan batin:

7. Yashinta Sharing dari:
Krisna Isdi Tema dari:
Prawestri Yang menyentuh/menggerakkan batin:

8. Yohanes Sharing dari:
Haryanto Tema dari:
Yang menyentuh/menggerakkan batin:

9. Yulius Anggit Sharing dari:
Dwi Kuncara Tema dari:
Yang menyentuh/menggerakkan batin:

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 37

Putaran Ketiga:
1. Gerakan-gerakan Roh semacam apa yang Anda kenali dari sharing Putaran

Pertama dan Kedua di atas?

2. Apakah muncul hal-hal yang perlu disepakati bersama?

3. Langkah-langkah atau rencana ke depan apa yang menurut Anda perlu
diambil bersama?

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda 38

Kelompok Preferensi 3: Menemani Kaum Muda

39 https://www.cheverus.org/faith-service/uap.cfm


Click to View FlipBook Version