The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Kinerja Penyuluh Agama Fungsional pada masa Covid 19:
1. Face to face
2. Bermedia
3. Prokes
4. Bermedia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by jayintojawa1979, 2021-04-21 22:50:17

Kinerja Penyuluh Agama Fungsional pada Masa Covid 19

Kinerja Penyuluh Agama Fungsional pada masa Covid 19:
1. Face to face
2. Bermedia
3. Prokes
4. Bermedia

Keywords: Komunikasi Efektif

biaya per unit akan menjadi murah, namun aspek kemampuan jamaah
majelis taklim dari segi finansial dan kemampuan operasional juga wajib
menjadi perhatian.
c. Tehnology: kemajuan teknologi merupakan salah satu harapan yang
diberikan pada dunia untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Namun
pemilihan teknologi haruslah memperhatikan ketersediaan yang ada, sebagai
contoh ketersediaan alat bantu, listrik, dan daya listrik yang mencukupi.
d. Interactivity: media yang baik dapat memunculkan komunikasi dua arah
atau interaksi (interactivity) antara pengajar dan peserta.
e. Organization: dukungan Lembaga/institusi merupakan pertimbangan yang
tidak dapat diabaikan.
f. Novelty: ke-baru-an (novelty) media yang dipilih harus menjadi
pertimbangan, karena media yang lebih baru biasanya lebih menarik.

46

BAB V
PENUTUP

a. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penyuluh Agama Islam Fungsional pada Kankemenag Kota Medan
melakukan bimbingan dan penyuluhan secara tatap muka.

2. Kuantitas pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan yang dilakukan selama
bulan Maret-Agustus 2020 melanglami penurunan dibandingkan dengan
bulan-bulan sebelumnya.

3. Dalam rangka menembus keterbatasan kesempatan melakukan bimbingan
dan penyuluhan secara tatap muka, penyuluh agama Islam fungsional pada
Kankemenag Kota Medan menggunakan media Zoom dan Whatshap

b. Saran-saran
Adapun saran-saran agar kegiatan bimbingan dan penyuluhan tetap dapat

dilakukan selama pandemic covid 19, adalah :
1. Melakukan peningkatan kemampuan menggunakan media teknologi

komunikasi praktis untuk pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan.
2. Penyuluh agama Islam fungsional melakukan penetrasi kelompok binaan

yang adaptif dengan teknologi informasi.
c. Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat direkomendasikan sebagai berikut:
1. Kepada Kantor Kemnterian Agama Kota Medan Cq. Kasi Bimas Islam agar

mengadakan pemantauan kinerja penyuluh agama Islam fungsional
kemudian meriview pelaksanaan kinerjanya.
2. Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kota Medan hendaknya
meningkatkan kemampuan pemanfaatan media komunikasi teknologi para
penyuluh agama Islam fungsional untuk menunjang kelancaran kegiatan
bimbingan dan penyuluhan.

47

3. Balai Diklat Keagamaan Medan selaku lembaga yang melatih dan mendidik
Aparatur Sipil Negara (ASN) hendaknya merancang pelatihan yang
menunjang peningkatan ketrampilan pemanfaatan teknologi informasi
komunikasi dikalangan penyuluh agama Islam fungsional di Kanwil
Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara.

48

DAFTAR PUSTAKA

Baron, A. a. (1998). Perfect Management. London: Institut of Personal and Development.
Basit, A. (2014). Tantangan Profesi Penyuluh Agama Islam dan pemberdayaannya. Jurnal

Dakwah, 157-178.
Hamzah, A. (2018). Kinerja Penyuluh Agama Non PNS Kementerian Agama. Jurnal Islamika: Jurnal

Ilmu-ilmu Keislaman, 37-48.
https://www.who.int/health-topics. (2020). Coronavirus. Jakarta: Healt-Topics.
Indonesia, B. N. (2020). Badan Nasional Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan

Bencana Republik Indonesia Nomor 13.A . Jakarta: Direktorat BNPB.
Indonesia, K. K. (2020). Pedoman Pencegahan dan pengendalian coronavirus desease (covid 19.

Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Pencegahan dan
pengendalian corona Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Indonesia, K. K. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Jenderal, B. K. (2003). Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Penyuluh Agama dan Angka
Kreditnya. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.
M. Kholili, S. H. (2015). Penyuluhan Agama dan Produktivitas Masyarakat. Jurnal Kanal, 107-266.
Moeheriono. (2012). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Grafindo Persada.
Moleong, J. L. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nashrullah, F. E. (2020). Majelis Taklim Diimbau Hentikan Kegiatan Cegah Virus Corona. Jakarta:
Republika.co.id.
Nawawi, H. (2006). Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan Industri.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rakhmat, J. (1984). Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi contoh analisis statistik. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
RI, D. A. (2012). Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Agama. Jakarta:
Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji.
Riyanto, Y. (2001). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.
Sagala, S. (2007). Manajemen Strategik dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Sifatul Aliyah, B. M. (2019). Tuntutan Kinerja Dalam Keterancaman Kerja: Dilema Karir Penyuluh
Agama Non PNS. Jurnal Ilmiah Syiar, 55-67.
Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi Pengukuran
dan Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sugiman, I. N. (2020). Kinerja Penyuluh Agama HinduNON PNS ditinjau Dari Fungsi Penyuluh di
Masa Pandemic COVID- 19. Jurnal Agama Hindu Widya Aksara, 152-163.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan kombinasi (mixed methods).
Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra, U. (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.
Tempo. (2020). Pageblug. Jakarta: PT. Tempo Inti Media.
Wahab, Z. (2018). Kinerja Penyuluh Agama Islam Fungsional Dalam Pembinaan Umat di Kota
Padang. Jurnal Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban, 67-76.
Wibowo. (2007). Manajemen Kerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.

49


Click to View FlipBook Version