The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

e-book ini memuat kumpulan materi bimbingan teknis kegiatan inovasi teknologi tema organik

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penyuluhan batubarakab, 2023-11-02 02:28:56

Kumpulan materi bimbingan teknis kegiatan inovasi teknologi

e-book ini memuat kumpulan materi bimbingan teknis kegiatan inovasi teknologi tema organik

Keywords: ebook

KUMPULAN MATERI BIMBINGAN TEKNIS KEGIATAN INOVASI TEKNOLOGI TEMATIK OKTOBER 2023 BIDANG PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN


DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PENDAHULUAN i ii PEMBUATAN PHOTOSYNTHETIC BACTERIA A. PROFIL BALAI PENYULUH PERTANIAN SEI SUKA DERAS B. LATAR BELAKANG 1.1 1.2 C.MANFAAT PHOTOSYNTHETIC BACTERIA PADA TANAMAN 1.2 D. PROSES PEMBUATAN E. TAHAP PEMBUATAN F. DOSIS DAN CARA APLIKASI G. PENUTUP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BOKASHI JERAMI A. PROFIL BALAI PENYULUH PERTANIAN DURIAN B. LATAR BELAKANG C. MANFAAT PUPUK ORGANIK BOKASHI JERAMI D. PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BOKASHI JERAMI E. LANGKAH PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BOKASHI JERAMI F. CARA PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK BOKASHI JERAMI G. PENUTUP PEMBUATAN POC DARI URINE KAMBING A. PROFIL BALAI PENYULUH PERTANIAN AIR PUTIH B. LATAR BELAKANG C. MANFAAT PUPUK ORGANIK CAIR DARI URINE KAMBING D. PROSES PEMBUATAN E.TAHAP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR F. DOSIS DAN CARA APLIKASI G. PENUTUP PEMBUATAN POC DARI AIR KELAPA A. PROFIL BALAI PENYULUHAN PERTANIAN LUBUK BESAR B. LATAR BELAKANG C. MANFAAT PUPUK ORGANIK CAIR DARI AIR KELAPA D. PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR E. TAHAP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR 1.2 1.3 1.3 1.3 2.1 2.2 2.3 2.3 2.3 2.4 2.4 3.1 3.2 3.2 3.2 3.3 3.3 3.3 4.1 4.2 4.2 4.2 4.3


HALAMAN F. CARA PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR G. PENUTUP 4.3 PEMBUATAN PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBAKTERI A. PROFIL BALAI PENYULUH PERTANIAN TALAWI B. LATAR BELAKANG 5.1 5.2 C.MANFAAT PENGGUNAAN PGPR 5.2 D. PROSES PEMBUATAN PGPR E. TAHAP PEMBUATAN F. PROSES PENGAPLIKASIAN PADA TANAMAN G. PENUTUP PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI BATANG PISANG A. PROFIL BALAI PENYULUH PERTANIAN TANJUNG TIRAM B. LATAR BELAKANG C. MANFAAT PUPUK ORGANIK CAIR DARI BATANG PISANG D. PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BATANG PISANG E. TAHAP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BATANG PISANG F. CARA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BATANG PISANG G. PENGAPLIKASIAN PUPUK ORGANIK BATANG PISANG H. PENUTUP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT A. PROFIL BALAI PENYULUHAN PERTANIAN SEI BALAI B. LATAR BELAKANG C. MANFAAT PUPUK ORGANIK PADAT D. PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT E. TAHAP PEMBUATAN F. CIRI PUPUK ORGANIK YANG TELAH JADI G. PENUTUP KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA 5.2 5.4 5.4 5.4 6.1 6.2 6.3 6.3 6.3 6.4 6.5 7.1 7.2 7.2 7.3 7.4 7.4 6.5 7.4 9.1 8.1 4.3


Ibu Ir. Susilistiawati Ritonga, M.Si selaku Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara. Bapak Arizar Juni, SP, M.Si selaku Kepala Bidang Penyuluhan Dan Pengembangan Pertanian. Bapak Kennedi, SST Selaku Subkoordinator kelembagaan dan pengembangan SDM Ibu Titir Butar – Butar, SP, MP selaku Subkoordinator tata dan metode penyuluhan. Ibu Mariani, SP selaku Subkoordinator Pengembangan Teknologi dan Informasi Pertanian Bapak / Ibu Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kabupaten Batu Bara Keluarga Besar Dinas Pertanian dan Perkebunan KabupatenBatubara khususnya Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian serta Seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan atas bantuan dan kerjasamanya selama ini. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya. Berkat petunjuk dan kehendak-Nya pula penulisdapat menyelesaikan penyusunan E-Book Kumpulan Materi dengan judul “Kumpulan Materi Pada Kegiatan Bimbingan Teknis Inovasi Teknologi” sebagai salah satu Upaya dalam penyebarluasan bahan bimbingan teknis kegiatan inovasi teknologi yang dilakukan di seluruh balai penyuluhan pertanian dan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXVIII Tahun 2023. Salah satu upaya dalam memberikan informasi dan meningkatkan peran Balai Penyuluh Pertanian pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara diantaranya dengan penyebarluasan bahan Bimbingan Teknis kegiatan inovasi teknologi menggunakan E-Book. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini menjadi sarana bagi penyuluh dalam meningkatkan kompetensinya dalam memberikan pelayan prima bagi petani. Dalam penyusunan E-Book ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu dengan segala ketulusan hati saya sampaikan terima kasih kepada yang terhormat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Penulisberharap E-Book ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam meningkatkan peran penyuluh pertanian dilapangan di Dinas Pertaniandan Perkebunan KabupatenBatu Bara serta memberi sumbangsih kepada semua pihak yang membutuhkan. Penulis menyadari dalam pembuatan E-Book ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kebaikan kedepan. Mengetahui, Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian Arizar Juni, SP, M.Si NIP. 198006152010011023 KATA PENGANTAR Oktober 2023 Peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2023 Ahmad Pauzi, A.Md NIP. 198902232022031002 i Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian


Pertanian organik (Organic Farming) adalah suatu sistem pertanian yang mendorong tanaman dan tanah tetap sehat melalui cara pengelolaan tanah dan tanaman yang disyaratkan dengan pemanfaatan bahan-bahan organik atau alamiah sebagai input, dan menghindari penggunaan pupuk buatan dan pestisida kecuali untuk bahan-bahan yang diperkenankan ( IASA, 1990). Produk organik adalah produk (hasil tanaman/ternak yang diproduksi melalui praktekpraktek yang secara ekologi, sosial ekonomi berkelanjutan, dan mutunya baik (nilai gizi dan keamanan terhadap racun terjamin). Oleh karena itu pertanian organik tidak berarti hanya meninggalkan praktek pemberian bahan non organik, tetapi juga harus memperhatikan caracara budidaya lain, misalnya pengemdalian erosi, penyiangan pemupukan, pengendalian hama dengan bahan-bahan organik atau non organik yang diizinkan. Dari segi sosial ekonomi, keuntungan yang diperoleh dan produksi pertanian organik hendaknya dirasakan secara adil oleh produsen, pedagang dan konsumen (Pierrot, 1991). Budidaya organik juga bertujuan untuk meningkatkan siklus biologi dengan melibatkan mikro organism, flora, fauna, tanah, mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan segala bentuk polusi dan mempertimbangkan dampak social ekologi yang lebih luas. Sistem pertanian yang sama sekali tidak menggunakan input kimia anorganik (kecuali yang diizinkan) tetapi hanya menggunakan bahan alami berupa bahan atau pupuk organik disebut sebagai Sistem Pertanian Organik Absolut. Sistem pertanian yang menggunakan bahan organic sebagai salah satu masukan yang berfungsi sebagai pembenah tanah dan suplemen pupuk buatan (kimia anorganik), disertai dengan aplikasi herbisida dan pestisida secara selektif dan rasional dinamakan Sistem Pertanian Organik Rasional (Fagi dan Las, 2007). Akhir-akhir ini dan kedepan masyarakat dunia mulai sadar akan bahaya dan dampak negative yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintesis dalam bidang pertanian. Orang semakin arif memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya hidup sehat “back to nature” makin menggaung mengurangi dominasi pola hidup lama yang mengandalkan penggunaan bahan kimia non alami, seperti pupuk anorganik, pestisida kimia sintesis dan hormone tumbuh dalam produksi pertanian. Pangan yang sehat dan bergizi dapat diproduksi dengan cara yang dikenal sebagai pertanian organik. Pertanian organik merupakan teknik budidaya pertanian yang berorientasi pada pemanfaatan bahan-bahan alami (lokal) tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintesis seperti pupuk, pestisida (kecuali bahan yang diperkenankan). Teknik budidaya lainnya bertumpu pada peningkatan produksi, pendapatan serta berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen dan tidak merusak lingkungan. Slogan “hidup sehat” telah melembaga secara internasional sehingga produk-produk pertanian disyaratkan memiliki atribut jaminan mutu “ aman konsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes), dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). PENDAHULUAN ii Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian


Pupuk organik telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan kesadaran akan pentingnya pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan telah mendorong penggunaan dan pengembangan pupuk organik.Sementara itu, pupuk organik dapat diproduksi melalui proses pengomposan, fermentasi, atau dekomposisi bahan organik. Pupuk organik memiliki berbagai manfaat penting dalam pertanian dan lingkungan. Berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan pupuk organik : 1.Meningkatkan kesuburan tanah Pupuk organik memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan dengan menambahkan bahan organik ke tanah. Bahan organik ini meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air, meningkatkan sirkulasi udara, dan memperbaiki drainase tanah.e 2.Menyediakan nutrisi yang seimbang Pupuk organik mengandung berbagai nutrisi penting, termasuk nitrogen, fosfor, kalium, dan mikronutrien. Nutrisi ini tersedia dalam bentuk yang mudah diserap oleh tanaman. Pemberian pupuk organik membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman secara seimbang dan memastikan pertumbuhan yang optimal. 3.Meningkatkan kualitas hasil panen Pupuk organik membantu dalam menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan berkualitas. Tanaman yang diberi pupuk organik cenderung memiliki pertumbuhan vegetatif yang baik, sistem akar yang kuat, serta produksi buah dan biji yang lebih tinggi. Pupuk organik juga dapat meningkatkan kualitas organoleptik produk pertanian, seperti rasa, aroma, dan warna. 4.Mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia Dengan menggunakan pupuk organik, petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis. Hal ini membantu mengurangi dampak negatif penggunaan pupuk kimia terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, serta menjaga keberlanjutan sistem pertanian jangka panjang. 5.Meningkatkan kesehatan tanah dan ekosistem Pupuk organik meningkatkan aktivitas mikroba dan organisme tanah yang bermanfaat. Hal ini menghasilkan siklus nutrisi yang sehat dan meningkatkan kualitas tanah. Pupuk organik juga membantu meminimalkan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran air tanah dan degradasi tanah. 6.Mendukung pertanian berkelanjutan Penggunaan pupuk organik merupakan salah satu komponen utama dalam pertanian berkelanjutan. Pupuk organik membantu menjaga keberlanjutan sumber daya tanah, mengurangi erosi, dan meminimalkan dampak negatif pada lingkungan. Selain itu, pupuk organik juga mendukung praktik pertanian organik yang bebas dari pestisida sintetis dan bahan kimia berbahaya lainnya. Penggunaan pupuk organik secara teratur dan tepat dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi produktivitas pertanian, keberlanjutan lingkungan, dan kesehatan manusia. iii Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian


Forum bertajuk Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh itu diselenggarakan di 7 Balai Penyuluh Pertanian kabupaten Batu Bara. Tema yang diusung dalam bimtek tersebut memang terkait dengan pupuk organik. Sejumlah materi yang diberikan dalam bimtek di antaranya: pembuatan pupuk kompos, peranan bahan organik bagi kesuburan tanah, pupuk organik cair, pupuk organik padat dan kontribusi pupuk terhadap peningkatan produktivitas pertanian. Adapun narasumbernya yakni dari Penyuluh Pertanian lapangan di masing – masing Balai Penyuluh Pertanian kecamatan. Dalam kegiatan bimbingan teknis tersebut, dihadiri Kepala Bidang Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian, Seluruh Subkoordinator Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian. Dengan adanya kegiatan bimbingan teknis inovasi teknologi diharapkan bisa meningkatkan peran penyuluh dilapangan dalam meningkatkan pertanian dan pembinaan kelompok tani. Selain itu, perlunya petani untuk dapat membuat pupuk organik secara mandiri karena melimpahnya bahan baku di kabupaten Batu Bara. Kegiatan bimtek bagi petani dan penyuluh ini sejalan dengan misi Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL). Mentan SYL menyebut Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian. iv Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian


I Wilayah kerja BPP Sei Suka Deras meliputi Kecamatan Sei Suka dan Kacamatan Laut Tador dengan luas wilayah 78.25 KM2, dengan komoditas unggulannya adalah Padi sawah yang dikembangkan pada lahan seluas 904.58 Ha. BPP membina 179 Kelompok Tani (POKTAN) dan 18 Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN). BPP dipimpin oleh Mahmuddin, SP selaku Koordinator penyuluh. Petugas pelayanan di BPPsejumlah 17 orang terdiri dari 1 Pimpinan, 10 Penyuluh PNS, THL TBPP 3 THL Provinsi 2 dan 1 Tenaga Administrasi. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan di BPP antara lain: 1.Kegiatan Pembelajaran yang dilakukan BPP berupa Demonstrasi (demplot, demfarm dan demarea), Kaji terap, Kursus TanI, Anjangsana/Pertemuan Kelompok dan Regenerasi Petani. 2.Kegiatan Pelayanan Konsultasi Agribisnis masih dilakukan secara konvensional dengan frekuensi konsultasi ,mingguan dan bulanan 3.Kegiatan Pengembangan kemitraan di BPP dalam bentuk Farm Field Day (FFD), Temu usaha serta Pameran dan promosi. 4.Penyediaan data dan informasi pertanian terdiri dari: Display, Bahan tercetak, Digital display, Video, Media Website/Blog/IG/Fb/Youtube, BPP sebagai lembaga penyuluhan pertanian menyadari peran strategis dalam pembangunan pertanian di kecamatan. Keseluruhan aktifitas penyuluhan pertanian yang dilakukan di BPP bertujuan untuk mensukseskan pembangunan pertanian, memenuhi kebutuhan kelembagaan petani serta meningkatkan kesejahteraan petani. BPP Sei Suka Deras merupakan lembaga penyuluhan pertanian di kecamatan sebagai lembaga non struktural yang ditetapkan berdasarkan peraturan Bupati. BPP beralamat di Jl. Nenas Siam Desa Sei Suka Kabupaten Batu bara, dengan status bangunan milik sendiri dan kondisi bagunan baik serta bersertifikat Hak Milik. BPP Sei Suka Deras berusaha mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana IT untuk mendukung fungsi balai penyuluhan. Sarana meliputi PC (ada). Laptop (ada). 1.1 PEMBUATAN PHOTOSYNTHETIC BACTERIA A. PROFIL BALAI PENYULUH PERTANIAN SEI SUKA DERAS Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian


I Mengoptimalkan proses fotosintesis tanaman Memaksimalkan metabolisme tanaman Membuat tanaman tumbuh lebih kuat, lebih sehat, dengan vigor yang lebih baik, dan hasil panen yang lebih bagus dan melimpah Mengurangi pemakaian pupuk tambahan Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit PSB adalah probiotik yang baik untuk nutrisi ikan dan hewan air lainnya Sebagai pupuk kocor yang akan memperbaiki kesuburan tanah, meningkatkan jumlah bahan organik tanah, memaksimalkan kesehatan dan keragaman mikroba tanah, serta merangsang pertumbuhan akar yang sehat Bakteri fotosintesis atau photosynthetic bacteria (PSB) adalah bakteri autotrof yang bisa berfotosintesis dengan sendirinya. PSB punya pigmen Bakteriofil A atau B yang bisa memproduksi pigmen warna merah, hijau, hingga ungu untuk menangkap energi matahari yang digunakan sebagai bahan bakar fotosintesis. Bakteri fotosintetik memiliki vakuola berisi enzim untuk menambat CO2 bebas yg disebut Rubisco atau ribulosa bipospat karboksilase. Enzim ini bertugas untuk mempermudah Ribulosa Bi Pospat atau RuBP dalam menangkap karbon dioksida bebas yang ada di udara dan kemudian mengubahnya menjadi senyawa organik. Seperti halnya pada tumbuhan, maka bakteri fotosintetik juga melakukan reaksi penyusunan senyawa organik dari karbondioksida dengan memanfaatkan energi dari cahaya. Reaksinya akan dimulai dari reaksi terang yang melibatkan penangkapan energi cahaya menggunakan pigmen khusus yang kemudian prosesnya akan berlanjut pada penyusunan senyawa organik dari karbon dioksida. 1.2 PEMBUATAN PHOTOSYNTHETIC BACTERIA B. LATAR BELAKANG C. MANFAAT PHOTOSYNTHETIC BACTERIA PADA TANAMAN D. PROSES PEMBUATAN Botol Mangkok sendok ALAT : Telur Vetsin (MSG) Terasi Air BAHAN : Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian


I Campurkan 5-10ml PSB per Liter air Kocok rata dan semprotkan pada tanaman Spray di Waktu pagi yang cerah Kocor disore hari Pecahkan telur dalam mangkok Kemudian tambahkan dengan vetsin dan terasi Lalu kocoklah hingga homogen Masukkanlah ke dalam wadah yang bersih dan diamkan selama 3 hari Kumpulkanlah macam-macam air lalu dijemur selama 3 hari Masukkan air yang sudah dijemur ke dalam botol transparan Lalu tambahkan adonan ke dalam botol air tersebut sebanyak 2sdm Tutuplah botol dengan rapat lalu kocoklah hingga homogen Jemurlah dibawah sinar matahari hingga berubah warna 1.3 PEMBUATAN PHOTOSYNTHETIC BACTERIA E. TAHAP PEMBUATAN F. DOSIS DAN CARA APLIKASI G. PENUTUP Bakteri fotosintetik merupakan bakteri yang dapat mengubah bahan organik menjadi asam amino atau zat bioaktif dengan bantuan sinar matahari. Penggunaan PSB bagi tanaman yaitu Membantu menstimulasi kekebalan tanaman dengan baik. Membuat kulit kayu atau batang yang kuat dan lebih tahan terhadap serangga, Membantu menstimulasi pertumbuhan akar tanaman untuk berkembang dan bercabang dengan baik sehingga menghasilkan serat yang baik, Bila digunakan secara teratur dan terus menerus bisa mengurangi pemakaian suplemen. Pupuk bisa dikurangi hingga 50% sehingga menurunkan biaya produksi dan Jika PSB dikombinasi dengan pupuk hasil fermentasi akan meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kualitas pupuk. Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian


II Kegiatan Pembelajaran yang dilakukan BPP berupa Demonstrasi (demplot, demfarm dan demarea, Kaji terap, Kursus Tani, Anjangsana/Pertemuan Kelompok serta Regenerasi Petani. Kegiatan Pelayanan Konsultasi Agribisnis masih dilakukan secara konvensional dengan frekuensi konsultasi mingguan dan bulanan. Kegiatan Pengembangan kemitraan di BPP dalam bentuk Farm Field Day (FFD), Temu usaha serta Pameran dan promosi. Penyediaan data dan informasi pertanian terdiri dari: Display, Bahan tercetak, Digital display, Video, Media Website/Blog/IG/Fb/Youtube. BPP Durian Kecamatan Medang Deras berusaha mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana IT untuk mendukung fungsi balai penyuluhan. Sarana meliput PC dan Laptop. Wilayah kerja BPP Durian Kecamatan Medang Deras meliputi Kecamatan Medang Deras dengan luas wilayah 8.333 Ha, dengan komoditas unggulannya adalah Padi Sawah yang dikembangkan pada lahan seluas 2.502,32 Ha. BPP membina 145 Kelompok Tani (POKTAN) 18 Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dan 0 Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP). BPP dipimpin oleh Pida Sontina Purba, SP selaku koordinator penyuluh. Petugas pelayanan di BPP sejumlah 19 orang terdiri dari 1 Pimpinan, 8 Penyuluh PNS, 0 PPPK, 7 THL TBPP, 3 Penyuluh Pertanian Swadaya, serta 0 Penyuluh Pertanian Swasta. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan di BPP antara lain: 1. 2. 3. 4. BPP sebagai lembaga penyuluhan pertanian menyadari peran strategis dalam pembangunan pertanian di kecamatan. Keseluruhan aktifitas penyuluhan pertanian yang dilakukan di BPP bertujuan untuk mensukseskan pembangunan pertanian, memenuhi kebutuhan kelembagaan petani serta meningkatkan kesejahteraan petani. (AC) BPP Durian Kecamatan Medang Deras merupakan lembaga penyuluhan pertanian di kecamatan sebagai lembaga non struktural yang ditetapkan berdasarkan SK Kepala Dinas. BPP beralamat di Jl. Pematang Raden Desa Durian Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara, dengan status bangunan milik sendiri dan kondisi bangunan baik serta bersertifikat Hibah. 2.1 PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BOKASHI JERAMI A. PROFIL BALAI PENYULUH PERTANIAN DURIAN Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian


II Menurut Peraturan Menteri Pertanian No. 2/Pert./HK.060/2/2006, yang dimaksud dengan pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari sisa tanaman atau hewan yang telah mengalami rekayasa berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memasok bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah (Direktorat Sarana Produksi, 2006). Pengomposan atau pembuatan pupuk organik merupakan suatu metode untuk mengkonversikan bahan-bahan organik menjadi bahan yang lebih sederhana dengan menggunakan aktivitas mikroba. Proses pembuatannya dapat dilakukan pada kondisi aerobic dan anaerobik. Pengomposan aerobik adalah dekomposisi bahan organik dengan kehadiran oksigen (udara), produk utama dari metabolis biologi aerobik adalah karbodioksida, air dan panas. Pengomposan anaerobik adalah dekomposisi bahan organik tanpa menggunakan oksigen bebas. Produk akhir metabolis anaerobik adalah metana, karbondioksida dan senyawa tertentu seperti asam organik. Pada dasarnya pembuatan pupuk organik padat maupun cair adalah dekomposisi dengan memanfaatkan aktivitas mikroba, oleh karena itu kecepatan dekomposisi dan kualitas kompos tergantung pada keadaan dan jenis mikroba yang aktif selama proses pengomposan. Kondisi optimum bagi aktivitas mikroba perlu diperhatikan selama proses pengomposan, mislanya aerasi, media tumbuh dan sumber makanan bagi mikroba (Yuwono, 2006) Kenaikan harga pupuk serta dosis penggunaan pupuk Anaorganik (kimia) semakin besar saat proses produksi, akan membebani petani dalam mengeluarkan biaya saprodi dalam berusahatani dan juga semakin banyak pupuk Anorganik (kimia) yang digunakan setiap tahun oleh petani pada lahan yang sama tanpa diimbangi dengan pupuk Organik ( bukan kimia ), maka lahan atau tanah semakin kurus bahkan rusak. Untuk itu perlu diupayakan alternative lain (Bokashi). Bokashi yaitu hasil fermentasi bahan organik berupa jerami, pupuk kandang, dedak, daun-daun Leguminosa, dengan teknologi EM-4 ( Efektive Mikroorganisme ). Berkaitan dengan permasalahan pembangunan pertanian, Indonesia telah mengupayakan perubahan orientasi sistem pertanian, yaitu dari sistem pertanian tradisional menuju sistem pertanian modern. Masalah tersebut berkaitan dengan peranan pupuk dalam kegiatan usahatani menjadi sangat penting. Adanya kelangkaan pupuk serta kenaikan harga pupuk akan membebani petani sebagai pengeluaran biaya sarana produksi dalam berusahatani, sehingga petani dapat melaksanakan praktek tentang pertanian alternatif dengan pembuatan pupuk bokasi yang menitik beratkan pada penggunaan masukan dari dalam usahatani dalam membangun kesuburan tanah. Hal tersebut ditandai dengan berkembangnya sebagai usaha pertanian dengan menggunakan pupuk organik dengan tujuan mempertahankan kesuburan tanah dalam rangka meningkatkan kebutuhan pangan, produktivitas secara berkelanjutan serta meningkatkan pendapatan usahatani. 2.2 PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BOKASHI JERAMI B. LATAR BELAKANG Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian


II Memperbaiki kultur tanah dilahan pertanian yang sudah rusak Mengurangi biaya saprodi. Lingkungan tetap terjaga dan lestari. 2.3 PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BOKASHI JERAMI C. MANFAAT PUPUK ORGANIK BOKASHI JERAMI Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian D. PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BOKASHI JERAMI Berkaitan dengan permasalahan pembangunan pertanian, Indonesia telah mengupayakan perubahan orientasi sistem pertanian, yaitu dari sistem pertanian tradisional menuju sistem pertanian modern. Masalah tersebut berkaitan dengan peranan pupuk dalam kegiatan usahatani menjadi sangat penting. Adanya kelangkaan pupuk serta kenaikan harga pupuk akan membebani petani sebagai pengeluaran biaya sarana produksi dalam berusahatani, sehingga petani dapat melaksanakan praktek tentang pertanian alternatif dengan pembuatan pupuk bokasi dalam membangun kesuburan tanah. Pupuk Kandang/ Kotoran hewan Jerami, Dedak Padi, Batang Pisang Sampah rumah tangga Gula Pasir, EM-4 Air Bahan : Parang, Drum, Ember, Terpal Skop Alat : Larutan EM-4, Gula Pasir yang sudah dicampur dengan air dan diendapkan minimal 1 -2 jam sebelum pembuatan pupuk organic padat. Masukkan Jerami kedalam compos bag sampai ketinggian 20 cm Tambahkan kohe sampai menutupi permukaan jerami Selanjutnya tambahkan sampah rumah tangga. Setelah itu masukkan dedak sampai merata. Kemudian masukkan batang pisang dan siram dengan EM4 Kembali masukkan Jerami, kohe dan seterusnya sampai memenuhi compos bag setelah 2 – 4 minggu kompos siap dipanen dan digunakan. E. LANGKAH PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BOKASHI JERAMI


II Penggunaan pupuk secara seimbang akan meningkatkan produksi tanaman. Keseimbangan unsur hara tentang pengembalian 80% sisa – sisa tanaman dapat memperkaya cadangan unsur hara, sehingga mengurangi kebutuhan hara yang harus ditambahkan. Perlakuan ini jika dilakukan secara terus menerus akan mengurangi kebutuhan hara sehingga akan dicapai kondisi hara yang cukup untuk pertumbuhan dan produksi tanaman tinggi tanpa ada masukan pupuk dari luar. Penggunaan Pupuk Organik ini akan memperbaiki sifat – sifat kimia dan fisika tanah, meningkatkan kemampuan menyimpan air, meningkatkan kemudahan pengolahan dan kesuburan tanah. Adapun kelebihan dari pupuk bokashi adalah dapat meningkatkan kandungan organik dalam tanah, memperbaiki struktur tanah, mempermudah dalam pengolahan tanah, menghasilkan tanaman organik, dan mengurai kepadatan tanah. Sementara, kekurangannya adalah unsur hara yang hanya sedikit, dan perlu jumlah pupuk yang relatif lebih banyak dibandingkan penggunaan pupuk kimia. Lahan kering dengan cara olah lubang dimasukan bokasi dengan takaran tergantung jenis tanaman yang akan ditanami. Khusus pada jagung diberikan 2 kali pemupukan sebelum ditanam dan 15 – 30 hari setelah ditanam (HST) Lahan basah (padi sawah) : Saat disisir ditabur didalam lahan sawah Setelah padi berumur 15 – 30 HST 1. 2. Bokasi dapat diberikan pada semua jenis tanaman baik palawija, padi, tanaman umur panjang, pembibitan dan sayur – sayuran. Bokasi juga dapat dijadikan mulsa (penutup tanah). 2.4 PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BOKASHI JERAMI F. CARA PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK BOKASHI JERAMI Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian G. PENUTUP


III Kegiatan Pembelajaran yang dilakukan BPP berupa Sekolah Lapang, Demonstrasi (demplot, demarea), Kursus Tani, Anjangsana/Pertemuan Kelompok, pemberdayaan petani dalam pemasyarakatan PHT . Kegiatan Pengembangan kemitraan di BPP dalam bentuk Learning Farm yang bekerja sama dengan PT Cap Panah Merah. Penyediaan data dan informasi pertanian terdiri dari : Bahan tercetak, Media Face Book Pengelolaan Data Berbasis TIK BPP Kecamatan Air Putih berusaha mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana IT untuk mendukung fungsi balai penyuluhan. Sarana meliput PC (ada). Laptop (ada). Wilayah kerja BPP Kecamatan Air Putih meliputi Kecamatan Air Putih dengan luas wilayah 7638.30 Ha dengan komoditas unggulannya adalah Padi Sawah yang dikembangkan pada lahan seluas 3260.27 Ha. BPP membina 183 Kelompok Tani (POKTAN) 18 Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dan 1 Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP). BPP dipimpin oleh Junita Sitompul selaku (koordinator) penyuluh. Petugas pelayanan di BPP sejumlah 20 orang terdiri dari 1 Pimpinan, 11 Penyuluh PNS, 9 THL TBPP, 5 Penyuluh Pertanian Swadaya, serta 0 Penyuluh Pertanian Swasta. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan di BPP antara lain: 1. 2. 3. BPP sebagai lembaga penyuluhan pertanian menyadari peran strategis dalam pembangunan pertanian di kecamatan. Keseluruhan aktifitas penyuluhan pertanian yang dilakukan di BPP bertujuan untuk mensukseskan pembangunan pertanian, memenuhi kebutuhan kelembagaan petani serta meningkatkan kesejahteraan petani. BPP Kecamatan Air Putih merupakan lembaga penyuluhan pertanian di kecamatan sebagai lembaga (non struktural) yang ditetapkan berdasarkan (peraturan Bupati) BPP beralamat di Jl. H. Ja’far Nasution Kelurahan Indrasakti Kabupaten Batu Bara, dengan status bangunan (milik sendiri) dan kondisi bagunan (kurang baik) serta bersertifikat hak milik. 3.1 PEMBUATAN POC DARI URINE KAMBING A. PROFIL BALAI PENYULUHAN PERTANIAN AIR PUTIH Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian


III Berkaitan dengan permasalahan pembangunan pertanian, Indonesia telah mengupayakan perubahan orientasi sistem pertanian, yaitu dari sistem pertanian tradisional menuju sistem pertanian modern. Masalah tersebut berkaitan dengan peranan pupuk dalam kegiatan usahatani menjadi sangat penting. Adanya kelangkaan pupuk serta kenaikan harga pupuk akan membebani petani sebagai pengeluaran biaya sarana produksi dalam berusahatani, sehingga petani dapat melaksanakan praktek tentang pertanian alternatif dengan pembuatan pupuk bokasi yang menitik beratkan pada penggunaan masukan dari dalam usahatani dalam membangun kesuburan tanah. Hal tersebut ditandai dengan berkembangnya sebagai usaha pertanian dengan menggunakan pupuk organik dengan tujuan mempertahankan kesuburan tanah dalam rangka meningkatkan kebutuhan pangan, produktivitas secara berkelanjutan serta meningkatkan pendapatan usahatani. Pupuk organik cair adalah pupuk yang bahan dasarnya berasal dari hewan atau tumbuhan yang sudah mengalami fermentasi dan bentuk produknya berupa cairan. Pupuk organik cair mengandung unsur hara makro seperti, fosfor, nitrogen, kalium dan unsur hara mikro lainnya yang dibutuhkan oleh tanaman serta dapat memperbaiki unsur hara dalam tanah. Pupuk organik cair atau POC dapat dibuat dari berbagai macam bahan organik yang mudah kita dapatkan dan tersedia disekitar kita, diantara bahan organik tersebut adalah urin kambing. Dalam pembuatan pupuk organik cair ini, urin kambing yang memiliki kandungan nitrogen tinggi dikombinasikan dengan bahan-bahan penunjang lainnya sehingga POC yang dihasilkan dapat memberikan manfaat lebih bagi tanaman. 3.2 PEMBUATAN POC DARI URINE KAMBING B. LATAR BELAKANG Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian C. MANFAAT PUPUK ORGANIK CAIR DARI URINE KAMBING Untuk memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah Memperbaiki biologis tanah Meningkatkan kesuburan tanah Penyerapan hara lebih optimal Menjaga kelembaban tanah Memperbaiki struktur, aerase, dan porositas tanah Menggemburkan tanah Meningkatkan pertumbuhan tanaman Meningkatkan produktivitas tanah D. PROSES PEMBUATAN Pupuk organik cair adalah pupuk yang bahan dasarnya berasal dari hewan atau tumbuhan yang sudah mengalami fermentasi dan bentuk produknya berupa cairan. Pupuk organik cair mengandung unsur hara makro seperti, fosfor, nitrogen, kalium dan unsur hara mikro lainnya yang dibutuhkan oleh tanaman serta dapat memperbaiki unsur hara dalam tanah.


III Drigen Drum Kayu pengaduk Alat : 3.3 PEMBUATAN POC DARI URINE KAMBING Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian E. TAHAP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI URINE KAMBING Tuangkan 15 liter urin kambing ke dalam drum kapasitas 200 liter, tambahkan MA 11 1 Botol, Tambahkan 1 Kg gula. Lakukan pengadukan hingga merata MOL tape atau bisa juga menggunakan MOL buah sebanyak 500 ml. Tambahkan pula nanas yang telah diblender sebanyak 1 liter, tambahkan asam amino sebanyak 1 liter, tambakan pula empon-empon yang sudah dihaluskan. Terakhir tambahkan air leri atau air cucian beras sambil diaduk. Aduk semua bahan hingga merata, dan pada saat pengadukan ini akan muncul banyak busa yang menandakan pupuk organik cair yang kita buat benar-benar berkualitas. Tutup dan diamkan selama 7 hari kemudian setelah 7 hari dibuka dan diaduk, selanjutnya ditutup Kembali dan didiamkan selama 21 hari. Setelah 21 hari POC dari urin kambing sudah jadi yang ditandai dengan bau urin yang sudah berkurang dan dapat diaplikasikan pada tanaman atau disimpan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. F. DOSIS DAN CARA APLIKASI Larutkan 100-200 ml POC urine kambing ke dalam 10 liter air dan tambahkan pula molase atau gula sebanyak 5-10 ml, aduk hingga merata. Cara aplikasinya adalah dikocorkan pada tanaman dengan dosis 100-200 ml per tanaman dengan interval 3 hari sekali. Bisa juga diaplikasikan dengan disemprotkan pada tanaman sebagai pestisida nabati dan mempercepat proses fotosintesis. 50 liter urin kambing MA 11 1 Botol Gula pasir 1 Kg sebagai sumber energi bagi mikroba Bahan : G. PENUTUP Penggunaan pupuk secara seimbang akan meningkatkan produksi tanaman. Keseimbangan unsur hara tentang pengembalian 80% sisa – sisa tanaman dapat memperkaya cadangan unsur hara, sehingga mengurangi kebutuhan hara yang harus ditambahkan. Perlakuan ini jika dilakukan secara terus menerus akan mengurangi kebutuhan hara sehingga akan dicapai kondisi hara yang cukup untuk pertumbuhan dan produksi tanaman tinggi tanpa ada masukan pupuk dari luar. Penggunaan Pupuk Organik ini akan memperbaiki sifat – sifat kimia dan fisika tanah, meningkatkan kemampuan menyimpan air, meningkatkan kemudahan pengolahan dan kesuburan tanah. Adapun kelebihan dari pupuk Organik Cair dari Urine Kambing adalah dapat meningkatkan kandungan organik dalam tanah, memperbaiki struktur tanah, mempermudah dalam pengolahan tanah, menghasilkan tanaman organik, dan mengurai kepadatan tanah. Sementara, kekurangannya adalah unsur hara yang hanya sedikit, dan perlu jumlah pupuk yang relatif lebih banyak dibandingkan penggunaan pupuk kimia.


IV 4.1 PEMBUATAN POC DARI AIR KELAPA Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian A. PROFIL BALAI PENYULUHAN PERTANIAN LUBUK BESAR Kegiatan Pembelajaran yang dilakukan BPP berupa Anjangsana/Pertemuan Kelompok, pemberdayaan petani dalam pemasyarakatan PHT . Penyediaan data dan informasi pertanian terdiri dari : Pengelolaan Data Berbasis TIK BPP Lubuk Besar Kecamatan Datuk Lima Puluh berusaha mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana IT untuk mendukung fungsi balai penyuluhan. Sarana meliput PC (ada). Laptop (ada). Wilayah kerja BPP Lubuk Besar Kecamatan Datuk Lima Puluh meliputi Kecamatan Datuk Lima Puluh dengan luas wilayah 6432 Ha dengan komoditas unggulannya adalah Padi Sawah yang dikembangkan pada lahan seluas 1312,38 Ha, Kecamatan Lima Puluh Pesisir dengan luas wilayah 73,88 Km2 dengan komoditi unggulannya Padi Sawah yang dikembangkan pada lahan seluas 2019,23 Ha dan Cabai Merah seluas 613,13 Ha. Dan Kecamatan Lima Puluh dengan luas wilayah 10251 Km2 dengan komoditas unggulannya adalah Padi Sawah yang dikembangkan pada lahan seluas 67,12 Ha. BPP Lubuk Besarmembina 288 Kelompok Tani (POKTAN) 32 Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dan 0 Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP). BPP Lubuk Besar dipimpin oleh Jimmy Lenon Hutapea, SST selaku (koordinator) penyuluh. Petugas pelayanan di BPP sejumlah 26 orang terdiri dari 1 Pimpinan, 16 Penyuluh PNS, 6 THL TBPP, 3 Penyuluh Pertanian Swadaya, serta 0 Penyuluh Pertanian Swasta. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan di BPP antara lain: 1. 2. BPP Lubuk Besar sebagai lembaga penyuluhan pertanian menyadari peran strategis dalam pembangunan pertanian di kecamatan. Keseluruhan aktifitas penyuluhan pertanian yang dilakukan di BPP bertujuan untuk mensukseskan pembangunan pertanian, memenuhi kebutuhan kelembagaan petani serta meningkatkan kesejahteraan petani. BPP Lubuk Besar Kecamatan Datuk Lima Puluh merupakan lembaga penyuluhan pertanian di kecamatan sebagai lembaga (non struktural) yang ditetapkan berdasarkan (peraturan Bupati). BPP Lubuk Besar beralamat di Jl. Besar Lima Puluh Simp. Dolok KM 8 Pulau Sejuk Kecamatan Datuk Lima Puluh Kabupaten Batu Bara, dengan status bangunan (Numpang) dan kondisi bagunan (baik).


IV 4.2 PEMBUATAN POC DARI AIR KELAPA Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian B. LATAR BELAKANG Untuk memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah Memperbaiki biologis tanah Meningkatkan kesuburan tanah Penyerapan hara lebih optimal Menjaga kelembaban tanah Memperbaiki struktur, aerase, dan porositas tanah Menggemburkan tanah Meningkatkan pertumbuhan tanaman Meningkatkan produktivitas tanah Air kelapa terkadang hanya menjadi limbah yang tidak berguna terbuang cuma-cuma karena tidak dimanfaatkan. Padahal limbah air kelapa dapat digunakan menjadi pupuk organic cair (POC). Pupuk organik cair (POC) air kelapa ini sangat aman digunakan untuk tanaman dan lingkungan sekitarnya. Penggunaannya sangat mudah dan memiliki manfaat untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen, serta memberikan cita rasa hasil panen yang lezat dan sehat untuk dikonsumsi. Untuk memanfaatkan air kelapa menjadi POC dibutuhkan proses perombakan dari dekomposisi melalui peran mikroorganisme yang lebih dikenal dengan istilah fermentasi. Pada proses fermentasi mikroorganisme akan merombak bahan organik sehingga menghasilkan kandungan unsur hara yang mudah diserap oleh tanaman. Unsur hara yang terkandung di dalam air kelapa adalah unsur kalium, sedangkan zat perangsang tumbuh yang terdapat didalamnya adalah sitokinin dan giberelin yang sangat berperan untuk memacu pertumbuhan tanaman, sehingga air kelapa ini akan sangat baik untuk digunakan sebagai pupuk organik cair. Akan tetapi sebelum digunakan air kelapa harus diolah terlebih dahulu agar dapat diperoleh manfaat yang lebih optimal. Untuk mengetahui Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Air Kelapa, silakan simak penjelasan selengkapnya pada artikel berikut ini. C. MANFAAT PUPUK ORGANIK CAIR DARI AIR KELAPA D. PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI AIR KELAPA Agar pupuk organik cair dari air kelapa memiliki kandungan yang lengkap yaitu N, P dan K, maka perlu ditambahkan bahan-bahan lain. Karena air kelapa mengandung kalium (K) berarti masih dibutuhkan unsur fosfor (P) dan nitrogen (N), untuk melengkapinya berikut bahan-bahan dan alat yang dibutuhkan.


IV 4.3 PEMBUATAN POC DARI AIR KELAPA Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian Saring air kelapa yang telah disediakan masukkan ke dalam wadah ember Larutkan gula dan EM4 pada tempat terpisah aduk hingga merata Masukkan larutan gula dan EM4 ke dalam wadah ember yang berisi air kelapa,lalu aduk hingga tercampur merata Tutup rapat dan simpan di tempat yang sejuk Aduk setiap hari selama 1 menit dan tutup kembali Proses pengadukan dilakukan selama 10 hari Proses fermentasi dianggap berhasil ditandai dengan timbulnya bau seperti bau tape atau tidak berbau busuk Air kelapa sebanyak 25 liter Ember penutup kapasitas 30 liter sebanyak 1 buah Alat penyaring halus Pengaduk kayu EM4 sebanyak 25 ml Molases atau tetes tebu 50 ml atau gula aren, gula jawa/gula pasir sebanyak 50 gram Alat dan Bahan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. E. TAHAP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI AIR KELAPA F. CARA PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI AIR KELAPA POC air kelapa dapat diaplikasikan pada tanaman dengan cara diencerkan terlebih dahulu menggunakan air dengan perbandingan 1:10. Pupuk disemprotkan pada bagian daun tanaman atau bisa juga langsung disiramkan pada permukaan tanah di sekitar tanaman dengan cara dikocor. Pengaplikasian sebaiknya dilakukan sebanyak 1-2 kali dalam 1 minggu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. G. PENUTUP Pupuk Daun : Ambil 10 ml POC air kelapa lalu larutkan ke dalam 1 liter air. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman . Lakukan penyemprotan setiap seminggu sekali Pupuk Akar : Ambil 10 – 20 ml POC air kelapa lalu larutkan ke dalam 5 liter air. Siramkan ke media tanam sekitar perakaran sebanyak 250 ml Lakukan aplikasi tersebut setiap 10 hari sekali Penggunaan Pupuk Organik ini akan memperbaiki sifat – sifat kimia dan fisika tanah, meningkatkan kemampuan menyimpan air, meningkatkan kemudahan pengolahan dan kesuburan tanah. Cara Pemupukan Tanaman menggunakan Pupuk Organik Cair (POC) dari Air Kelapa sebagai berikut:


V Kegiatan Pembelajaran yang dilakukan BPP berupa Pelatihan Penyuluh (dagang teknologi), Kursus Tani, Anjangsana/Pertemuan Kelompok serta Regenerasi Petani. Kegiatan Pelayanan Konsultasi Agribisnis masih dilakukan secara konvensional dengan frekuensi konsultasi mingguan dan bulanan. Penyediaan data dan informasi pertanian terdiri dari: Display, Bahan tercetak, Digital display, Video, Media Website/Blog/IG/Fb/Youtube. BPP Kecamatan Talawi berusaha mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana IT untuk mendukung fungsi balai penyuluhan pertanian. Sarana meliput PC, Laptop serta sarana ruang data dan informasi. Wilayah kerja BPP Kecamatan Talawi meliputi Kecamatan Talawi dan Kecamatan Datuk Tanah Datar dengan luas baku sawah 805,72 Ha dengan komoditas unggulannya adalah padi sawah. BPP Talawi membina 118 Kelompok Tani (POKTAN) 16 Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) . BPP Kecamatan Talawi dipimpin oleh NIDA UL HUSNA, SP selaku koordinator penyuluh. Petugas pelayanan di BPP Kecamatan Talawi berjumlah 16 orang terdiri dari : 1 Pimpinan, 7 Penyuluh PNS, 4 Penyuluh THL-TBPP, 1 Penyuluh THL Provinsi, 2 Penyuluh Pertanian Swadaya, 0 Penyuluh Pertanian Swasta serta 1 staf Tata Usaha. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan di BPP antara lain: 1. 2. 3. BPP Talawi sebagai lembaga penyuluhan pertanian menyadari peran strategis dalam pembangunan pertanian di kecamatan. Keseluruhan aktifitas penyuluhan pertanian yang dilakukan di BPP bertujuan untuk mensukseskan pembangunan pertanian, memenuhi kebutuhan kelembagaan petani serta meningkatkan kesejahteraan petani. 5.1 PEMBUATAN PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBAKTERI Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian BPP Kecamatan Talawi merupakan lembaga penyuluhan pertanian di kecamatan sebagai lembaga non struktural yang ditetapkan berdasarkan SK Kepala Dinas. BPP Kecamatan Talawi beralamat di Jl. Simpang Sidodadi Desa Binjai Baru Kecamatan Datuk Tanah Datar Kabupaten Batu Bara dengan status bangunan milik sendiri dan kondisi bangunan mengalami kerusakan serta bersertifikat Hibah. A. PROFIL BALAI PENYULUHAN PERTANIAN TALAWI


V Meningkatkan pertumbuhan tanaman, antara lain: Memperbaiki dan merangsang pertumbuhan akar Meningkatkan daya berkecambah benih Memperbanyak produksi buah 1. 2.Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit, seperti antraknosa pada cabai & layu fusarium pada melon dan semangka. 5.2 PEMBUATAN PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBAKTERI Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian PGPR adalah singkatan dari (Plant Growth Promoting Rhizobakteri) atau (Bakteri Pemacu Pertumbuhan). Bakteri PGPR hidup berkoloni disekitar perakaran tanaman dan bersifat menguntungkan bagi tanaman. Bakteri ini memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman dan member keuntungan bagi proses fisiologi tanaman. Akar adalah sumber kehidupan, disana terjadi pertukaran udara, unsure hara, dekomposisi. Dalam istilah bahasa Indonesia, PGPR dikenal dengan istilah RPTT atau (Rhizobakteria Pemacu Tumbuh Tanaman). Fungsi PGPR bagi tanaman yaitu mampu memacu pertumbuhan dan fisiologi akar serta mampu mengurangi penyakit atau kerusakan oleh serangga. Fungsi lainnya yaitu sebagai tambahan bagi kompos dan mempercepat proses pengomposan. Pengurangan pestisida dan rotasi penanaman dapat memacu pertumbuhan populasi dari bakteri – bakteri yang menguntungkan seperti PGPR. B. LATAR BELAKANG C. MANFAAT PENGGUNAAN PGPR D. PROSES PEMBUATAN PGPR Akar bambu 1 ons Dedak 1 kg Terasi 2 ons Molasses/tetes tebu, air nira, gula merah atau gula pasir 4 ons Kapur sirih 1 ons Air bersih 10 liter Jerigen atau Tong Aplikasi PGPR mampu mengurangi kejadian dan keparahan penyakit. Beberapa bakteri PGPR yang diinokulasikan pada benih sebelum tanam dapat member pertahanan pada tudung akar tanaman. Hal inilah yang membuat bakteri PGPR mampu mengurangi keparahan dari penyakit dumping-off (Pythium ultimatum) di tanaman. Beberapa bakteri PGPR mampu memproduksi racun bagi pathogen tanaman, misalnya bakteri Bacillus subtilis mampu melawan cendawan patogen. Alat dan Bahan


V 5.3 PEMBUATAN PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBAKTERI Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian Langkah pertama yang harus disiapkan adalah biang PGPR. Biang PGPR diperoleh dengan cara merendam 250 gr akar bambu, (bias juga kombinasinya) yang sudah dipotong-potong kedalam 1 liter air matang dingin selama 3-6 hari. Setelah 3-6 hari, rendaman akar disaring kemudian disisihkan. Setelah biang PGPR jadi, rebus 1 kg gula pasir, 0,5 kg terasi, 0,5 kg dedak, 1 sdm kapursirih dan 20 liter air sampai mendidih, biarkan mendidih selama 20 menit dengan api kecil, kemudian didinginkan sampai pada suhu ruang (25°C). Larutan ini merupakan makanan biang PGPR. Setelah dingin, air rebusan disaring kemudian dicampur dengan biang PGPR kemudian difermentasikan di dalam jerigen/tong yang ditutup rapat Selama proses fermentasi udara yang keluar masuk wadah fermentasi harus lancar. Fermentasi dilakukan selama 15 sampai 21 hari. Setelah itu PGPR sudah jadi. Tanda PGPR sudah jadi adalah munculnya busa kental berwarna putih kekuningan di atas larutan PGPR yang difermentasikan dengan bau amoniak yang menyengat. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Selama proses Fermentasi untuk menghindari kontaminasi udara disarankan menggunakan alat fermentasi yang dirangkai sebagaiberikut: Aerator -> botol 1 (larutan obat biru) ->pipa penyaring udara -> jerigen (larutan PGPR) -> botol 2 (air putih) -> botol 3 (air putih) -> pembuangan udara E. TAHAP PEMBUATAN F. PENGAPLIKASIAN PADA TANAMAN Berikut adalah cara aplikasi PGPR pada setiap bagian tanaman: PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) adalah mikroorganisme yang menguntungkan yang hidup disekitar perakaran.Jika di daerah perakaran suatu tanaman kekurangan mikroorganisme menguntungkan maka akan menyebabkan tanaman menjadi terserang berbagai macam penyakit akar seperti layu dan busuk akar. Selain itu tanaman juga akan mengalami hambatan dalam pertumbuhannya (kurangsubur) Bisa dikatakan PGPR sangat diperlukan oleh tanaman karena memiliki banyak manfaat. Manfaat yang dapat terlihat secara nyata adalah bahwa PGPR mencegah dan mengendalikan penyakit layu dan dapat memacu pertumbuhan tanaman. Perlakuan untuk benih : Benih yang dibeli dari took dan diduga mengandung pestisida cuci dulu sampai bersih hingga 3 – 4 kali. Rendam benih dalam larutan PGPR dengan konsentrasi 10 ml per liter air selama 10 menit hingga 8 jam tergantung jenis benihnya. Kemudian kering anginkan di tempat yang teduh sebelum dilakukan penanaman.


V 5.4 PEMBUATAN PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBAKTERI Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian Perlakuan untuk bibit : Jika untuk perlakuan bibit dan stek atau biakan vegetative lain tinggal direndam beberapa saat saja lalu langsung ditanam. Konsentrasi yang diperlukan adalah 10 ml per liter air. Sebelum digunakan PGPR disaring agar terpisah ampas dengan airnya. Cara aplikasinya bias disemprotkan kelahan, disemprotkan ketanaman, atau merendam benih atau bibit yang akan digunakan. PGPR juga bias diaplikasikan dengan cara pengocoran langsung keakar tanaman. G. PENUTUP PGPR mampu memacu pertumbuhan tanaman dan fisiologi akar serta mampu mengurangi penyakit atau kerusakan oleh serangga serta sebagai tambahan bagi kompos serta mempercepat proses pengomposan. Pengurangan pestisida dan rotasi penanaman dapat memacu pertumbuhan populasi dari bakteri – bakteri yang menguntungkan seperti PGPR. Aplikasi PGPR mampu mengurangi kejadian dan keparahan penyakit. Beberapa bakteri PGPR yang diinokulasikan pada benih sebelum tanam dapat memberi pertahanan pada tudung akar tanaman. Hal inilah yang membuat bakteri PGPR mampu mengurangi keparahan dari penyakit dumpingoff (Pythium ultimatum) di tanaman. Beberapa bakteri PGPR mampu memproduksi racun bagi patogen tanaman, misalnya bakteri Bacillus subtilis mampu melawan cendawan patogen. Kelebihan yang dimiliki PGPR diantaranya adalah Menambah fiksasi nitrogen di tanaman kacang – kacangan, Memacu pertumbuhan bakteri fiksasi nitrogen bebas, Meningkatkan ketersediaan nutrisi lain seperti phospat, belerang, besi dan tembaga, Memproduksi hormone tanaman, Menambah bakteri dan cendawan yang menguntungkan dan Mengontrol hama dan penyakit tumbuhan


VI BPP Tanjung Tiram Kecamatan Tanjung Tiram berusaha mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana IT untuk mendukung fungsi balai penyuluhan. Sarana meliput PC (ada). Laptop (ada). Wilayah kerja BPP Tanjung Tiram meliputi Kecamatan Tanjung Tiram ini merupakan kecamatan yang berada diwilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian dengan luas 2.585,4 Ha sedangkan Kecamatan Nibung Hangus merupakan sentral pertanian dan perkebunan dengan luas sekitar 12.837 Ha. BPP Tanjung Tiram membina 148 Kelompok Tani (POKTAN) 21 Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) . BPP Tanjung Tiram dipimpin oleh Eko Kurniawan, S.Pt selaku (koordinator) penyuluh. Petugas pelayanan di BPP sejumlah 14 orang terdiri dari 1 Pimpinan, 10 Penyuluh PNS, 3 THL TBPP, 0 Penyuluh Pertanian Swadaya, serta 0 Penyuluh Pertanian Swasta. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan di BPP antara lain: 1.Kegiatan Pembelajaran yang dilakukan BPP berupa Anjangsana/Pertemuan Kelompok, pemberdayaan petani dalam pemasyarakatan PHT . 2.Penyediaan data dan informasi pertanian terdiri dari : Pengelolaan Data Berbasis TIK BPP Tanjung Tiram sebagai lembaga penyuluhan pertanian menyadari peran strategis dalam pembangunan pertanian di kecamatan. Keseluruhan aktifitas penyuluhan pertanian yang dilakukan di BPP bertujuan untuk mensukseskan pembangunan pertanian, memenuhi kebutuhan kelembagaan petani serta meningkatkan kesejahteraan petani. 6.1 PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI BATANG PISANG Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian A. PROFIL BALAI PENYULUHAN PERTANIAN TANJUNG TIRAM BPP Tanjung Tiram Kecamatan Lima Puluh Pesisir merupakan lembaga penyuluhan pertanian di kecamatan sebagai lembaga (non struktural) yang ditetapkan berdasarkan (peraturan Bupati). BPP Tanjung Tiram beralamat di Desa Suka Jaya Kec. Tanjung Tiram Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batu Bara, dengan status bangunan dan kondisi bagunan (baik).


VI 6.2 PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI BATANG PISANG Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian B. LATAR BELAKANG Merusak tanah dan mengganggu keseimbangan unsur hara tanah Membunuh organisme dan mikroorganisme tanah. Kesuburan tanah akan menurun Menghambat penyerapan unsur hara oleh akar. Produktivitas akan menurun dan biaya produksi meningkat. Di sektor pertanian, penggunaan pupuk kimia merupakan sebuah tren yang sangat populer, dibandingkan dengan pupuk organik, misalnya, pupuk kimia dianggap lebih praktis karena bisa tinggal dibeli saja, sementara pupuk organik belum tentu bisa didapat dengan mudah. Mengkonsumsi makanan yang terkena zat kimia (pupuk) secara langsung atau tidak langsung tentu akan sangat berbahaya bagi kesehatan, padahal, penggunaan pupuk kimia memiliki banyak dampak negatif, baik untuk lahan, tanaman, bahkan bagi orang-orang yang mengonsumsi makanan hasil tanaman yang mengandung pupuk kimia tersebut. Efek penggunaan pupuk Kimia : Tanaman pisang bersifat monokarfik artinya hanya berbuah sekali dan kemudian mati (Manis, dkk, 2017). Tanaman pisang yang sudah selesai dipanen harus di tebas dan digantitunas pisang yang baru. Limbah batang pisang yang berasal dari hasil panen biasanya tidak diolah sehingga menyebabkan tumpukan serta menimbulkan bau busuk yang tidak sedap. Padahal batang pisang memiliki kandungan yang berperan besar dalam pupuk organik dan belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar pupuk organik. Pada dasarnya pisang tidak memiliki batang sejati, batang pohonnya terbentuk dari pertumbuhan dan perkembangan pelepah-pelepahnya yang mengelilingi poros lunak panjang. Batang pisang mengandung kalsium sebesar 16%, kadar kalium sebesar 23% dan kadar fosfor sebesar 32% (Suprihatin, 2011). Ketiga nutrisi tersebut merupakan unsur hara yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk organik terbuat dari bahan-bahan alami yang dapat didaur ulang, diperbaharui, dan diurai menjadi unsur hara dengan bantuan mikroorganisme dekomposer. Untuk memudahkan unsur hara diserap oleh tanaman, maka bahan organik tersebut diubah menjadi pupuk cair agar unsur-unsur hara lebih mudah diserap oleh tanaman. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari material makhluk hidup seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang di gunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis tanaman, sumber pupuk organik dapat berupa organik cair, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen, limbah ternak, limbah pertanian, limbah rumah tangga yang mengunakan bahan bahan organik. Pupuk organik cair (POC) adalah larutan hasil pembusukan bahan organik yang berasal dari kotoran hewan, sisa tanaman dan manusia. Pada batang pisang mengandung mengandung unsur (N) nitrogen dan fosfor (P) yang berfungsi untuk mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman. Limbah batang pisang yang selama ini tidak termanfaatkan dapat di jadikan pupuk organik cair yang berbiaya murah, bahan utama nya melimpah, dan dapat memiliki nilai lebih bagi tanah.


VI 6.3 PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI BATANG PISANG Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian C. MANFAAT PUPUK ORGANIK CAIR DARI BATANG PISANG Meningkatkan kesuburan tanah Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah Meningkatkan ketersediaan hara dalam tanah Meningkatkan aktifitas mikroba tanah 1. 2. 3. 4. D. PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI BATANG PISANG Batang pisang : Bahan ini mengandung unsur (N) nitrogen dan fosfor (P) yangberfungsi untuk mendukungpertumbuhan vegetatif tanaman EM4 : Yang di dalamnya terkandung bakteri fermentasi yang berguna untuk memfermentasikan bahan organik menjadi unsur unsur organik yang dapat di serap oleh tanaman Gula pasir : Merupakan sumber energi atau sumber makanan bagi bakteri fermentasi, sehingga bakteri fermentasi dapat memfermentasi bahan organik Air : Yang digunakan untuk campuran dari larutan EM4 dan gula pasir Umumnya pohon pisang yang sudah berbuah dan pisangnya matang akan dipanen dan biasanya pohonya langsung ditebang. Tak jarang, batangnya pun dibiarkan terbengkalai hingga membusuk lalu terurai menjadi kompos yang kerap kali menganggu pemandangan. Oleh sebab itu, diperlukan cara membuat pupuk organik cair dari limbah batang pisang. Bahan yang di gunakan untuk membuat pupuk organik cair dari batang pisang di antara nya: 1. 2. 3. 4. Sabit/parang Ember Karung Alat : Batang Pisang 5 kg 1. Gula Pasir 250 gr 2. Air 10 Ltr 3. EM4 100 ml Bahan : E. TAHAP MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR DARI BATANG PISANG batang pisang 5 kg. Gedebog pisang yang dianjurkan untuk pembuatan pupuk organik cair yaitu bagian dalamnya berwarna putih. Sediakan juga gula pasir 250 g atau bisa menggunakan gula aren. Bahan selanjutnya yaitu air 10 ltr Em4 100 ml Berikut langkah-langkah yang harus anda lakukan, diantaranya : 1.Menyiapkan Bahan-Bahan Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Batang Pisang Bahan yang utama untuk membuat pupuk organik cair dari limbah batang pisang adalah gedebog pisang itu sendiri, selain itu terdapat bahan tambahan untuk membantu proses selanjutnya. Adapun bahan-bahan yang diperlukan antara lain sebagai berikut :


VI 6.4 PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI BATANG PISANG Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian Alat pemotong atau pencacah misalnya pisau, parang, dan lain sebagainya. Sediakan juga tong, ember atau lainya yang bisa ditutup. Jangan lupa siapkan juga karung bekas. 2.Menyiapkan Alat-Alat Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Batang Pisang Setelah menyiapkan bahan-bahan seperti batang pisang, gula pasir atau gula aren, dan air tanah maka anda harus menyediakan alat-alat seperti : F. CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR DARI BATANG PISANG Hal pertama yang harus dilakukan yaitu mencincang atau mencacah gedebog pisang. Kemudian masukan kedalam karung. Setelah itu, larutkan gula ke dalam tong yang sudah di isi dengan air, selanjutnya anda harus mengaduknya hingga merata. Berikutnya, anda harus memasukkan cacahan batang pisang tadi ke dalam larutan air gula, langsung saja masukkan bersamaan dengan karungnya. Bila sudah dimasukkan, tutup tong selama 10 hari. Agar hasil pupuk organik cair dari limbah batang pisang menjadi maksimal serta untuk mengeluarkan uap di dalam tong yang berasal dari bahan-bahan tadi maka buka tong setiap satu kali sehari, selanjutnya tutup kembali rapat-rapat. Umumnya dalam jangka waktu 7 hingga 10 hari, pupuk organik cair dari limbah batang pisang akan mengeluarkan tanda berupa bau tape pada saat dicium. Itu menandakan bila proses pembuatan pupuk organik cair sudah berhasil, bila mana aroma yang timbul adalah bau comberan bisa dipastikan pembuatan pupuk organik cair dari limbah gedebog pisang gagal dan wajib hukumnya untuk langsung dibuang. Bila mana cara pembuatan pupuk organik cair dari limbah batang pisang berhasil maka langsung saja angkat karung yang berisi cacahan gedebog pisang tadi lalu ambil air bekas rendaman karung tersebut. Air tersebut merupakan pupuk organik cair yang bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman, sedangkan cacahannya jangan dibuang sebab dapat difungsikan sebagai kompos. Jika dirasa waktu 7 hingga 10 hari terlalu lama, anda bisa melakukan proses penyingkatan waktu. Untuk menyingkat waktu saat proses pembuatan pupuk organik cair dari limbah gedebog pisang, maka anda harus menggunakan gula sebanyak 1 kg kemudian bahan lainnya tinggal mengalikannya sebanyak lima kali. Misalnya 1 kg gula maka anda memerlukan 5 kg batang pisang kemudian 15 iter air sumur maupun air tanah. Setelah bahan-bahan dan juga alat-alat sudah siap, sekarang menginjak pada proses pembuatan pupuk organik cair dari limbah batang pisang. Berikut adalah prosesnya :


VI 6.5 PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI BATANG PISANG Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian Setelah proses pembuatan pupuk organik cair dari limbah batang pisang selesai, maka anda sudah bisa menggunakannya pada tanaman dengan langkah-langkah sebagai berikut : Dalam mengaplikasikannya POC memerlukan air sebagai bahan pencampurnya, karena POC tidak dapat digunakan secara langsung, adapun pencampuran POC dengan air menggunakan perbandingan 1:10 (Misalnya: 1 liter POC dicampur dengan 10 liter air), setelah dicampur kemudian diaduk secara merata. Jika kedua bahan sudah tercampur dengan merata pupuk siap untuk digunakan. Pupuk organik cair ini dapat digunakan dengan cara menyiram secara langsung pada sekitar batang tanaman atau dengan cara mencampur tanah dengan POC terlebih dahulu lalu ditanami tanaman. Kedua cara ii dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Untuk keefektifan dalam menggunakan pupuk organik cair ini dapat digunakan setiap minggu seara rutin. Penggunaan POC ini tidak memiliki efek samping, karena menggunakan bahan alami yang memang diperlukan oleh tumbuhan dan tidak merusak struktu maupun fisik tanah. Berbeda dengan pupuk kimia, jika pupuk kimia digunakan secara terus menerus dapat mengakibatkan rusaknya struktur maupun fisik tanah sehingga tanah tidak akan baik untuk tanaman lagi. Namun jika menggunakan pupuk organik cair ini perlu diperhatikan takaran dan jadi atau belumnya pupuk organik cair tersebut ketika digunakan. Karena jika takarannya berlebihan atau belum jadi, dapat meningkatkan pH tanah sehingga tanah menjadi lebih asam, dan dapat menyebabkan tumbuhan menjadi layu dan akhirnya akan mati. Sehingga kedua hal tersebut harus diperhatikan agar hasil yang diperoleh maksimal dan sesuai dengan harapan. G. PENGAPLIKASIAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI BATANG PISANG H. PENUTUP Pupuk organik merupakan jalan keluar bagi petani dalam menghadapi masalah pupuk yang selalu melanda dalam setiap musim tanam. Pupuk organik terbagi menjadi 2 jenis, pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk berbahan organik dapat dengan mudah di buat oleh petani dengan memanfaatkan bahan yang murah dan berada di sekitar kita. Pembuatan pupuk organik cair dari batang pisang dapat dilakukan dengan memanfaatkan EM4 sebagai bakteri fermentasi dari senyawa organik. Pupuk organik cair dari batang pisang yang digunakan sebagai pupuk bagi tanaman, tidak merusak lahan dan mempunyai kandungan hara yang tidak kalah dengan pupuk kimia. . Pada batang pisang mengandung mengandung unsur (N) nitrogen dan fosfor (P) yang berfungsiuntuk mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman.


VII BPP Kecamatan Sei Balai berusaha mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana IT untuk mendukung fungsi balai penyuluhan. Sarana meliput PC (ada). Laptop (tidak ada). Wilayah kerja BPP Kecamatan Sei Balai meliputi Kecamatan Sei Balai dengan luas wilayah 92,64 Km2 dengan komoditas unggulannya adalah Tanaman Pangan yang dikembangkan pada lahan seluas 1.706,05 Ha. BPP membina 68 Kelompok Tani (POKTAN) 13 Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dan 4 Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP). BPP dipimpin oleh Misiadi, S.ST selaku (koordinator) penyuluh. Petugas pelayanan di BPP sejumlah 15 orang terdiri dari 1 Pimpinan, 110 Penyuluh PNS, 4 THL TBPP, 0 Penyuluh Pertanian Swadaya, serta 0 Penyuluh Pertanian Swasta. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan di BPP antara lain: 1.Kegiatan Pembelajaran yang dilakukan BPP berupa Sekolah Lapang, Demonstrasi (demplot, demarea), Kursus Tani, Anjangsana/Pertemuan Kelompok, pemberdayaan petani dalam pemasyarakatan PHT . 2.Kegiatan Pengembangan kemitraan di BPP dalam bentuk Learning Farm yang bekerja sama dengan PT Cap Panah Merah. 3.Penyediaan data dan informasi pertanian terdiri dari : Bahan tercetak, Media Face Book Pengelolaan Data Berbasis TIK. BPP sebagai lembaga penyuluhan pertanian menyadari peran strategis dalam pembangunan pertanian di kecamatan. Keseluruhan aktifitas penyuluhan pertanian yang dilakukan di BPP bertujuan untuk mensukseskan pembangunan pertanian, memenuhi kebutuhan kelembagaan petani serta meningkatkan kesejahteraan petani. 7.1 PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian BPP Kecamatan Sei Balai merupakan lembaga penyuluhan pertanian di kecamatan sebagai lembaga (non struktural) yang ditetapkan berdasarkan (peraturan Bupati). BPP beralamat di Dusun VI Desa Sei Balai Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu Bara, dengan status bangunan (milik sendiri) dan kondisi bagunan (kurang baik) serta bersertifikat Hibah. A. PROFIL BALAI PENYULUHAN PERTANIAN SEI BALAI


VII 7.2 PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Pengomposan adalah proses di mana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Dalam proses pengomposan di tingkat rumah tangga, sampah dapur umumnya menjadi material yang dikomposkan, bersama dengan starter dan bahan tambahan yang menjadi pembawa starter seperti sekam padi, sisa gergaji kayu, ataupun kulit gandum dan batang jagung (Yusuf, 2000). Mikroorganisme starter umumnya berupa bakteri asam laktat, ragi, atau bakteri fototrofik yang bekerja dalam komunitas bakteri, memfermentasikan sampah dapur dan mempercepat pembusukan materi organik. B. LATAR BELAKANG Memperbanyak mikrobia dalam tanah. Meningkatkan kandungan unsur hara makro dan mikro dalam tanah. Memperbaiki struktur tanah, aerasi dan drainase tanah. 1. 2. 3. C. MANFAAT PUPUK ORGANIK PADAT D. PROSES PEMBUATAN Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit. Pupuk Organik padat yang dibuat dengan menggunakan bahan utama dari limbah rumah tangga yang berupa sampah sisa sayuran, dedaunan dan lainnya. Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam membuat kompos. Cangkul Ember Kantong Plastik Gembor Parang Alat : Kotoran Ternak Enceng gondok Sekam padi Dedak Dolomit EM4 Air Secukupnya Bahan :


VII 7.3 PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian Lakukan pencincangan enceng gondoknya, Campur air dengan EM4 dan aktivator untuk membuat larutan starter dan diaduk rata. Tumpuk kotoran sapi setebal 20 cm, siram dengan larutan starter. Berikan daun – daunan dan siram dengan larutan starter. Taburkan dedak, sekam padi dan kapur dolomit. Ulangi cara 2 – 4 sampai tinggi tumpukan minimal 1 meter. Masukkan bahan kedalam kantong plastik agar tidak terkena sinar matahari langsung dan hujan. Setiap 1 minggu sekali dibalik dan jika bahan kering dapat ditambahkan air untuk menjaga kelembaban bahan. Setelah 4 minggu pupuk organik siap untuk digunakan. Untuk mempermudah dalam penggunaan perlu dilakukan adanya penggilingan dan pengayakan. E. TAHAP PEMBUATAN F. CIRI PUPUK ORGANIK YANG TELAH JADI G. PENUTUP Pupuk Organik Padat adalah sebuah metode pengomposan yang dapat menggunakan starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik. Kelebihan penggunaan pupuk ini adalah dapat memperbaiki sifat kimia, fisik dan biologi tanah, lebih efektif dan ramah lingkungan, Menyediakan unsur hara bagi tanaman (menyuburkan tanah). Pupuk Organik Padat adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisms 4). EM4 mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa. Keunggulan penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik (kompos) dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan cara konvensional. Jika digenggam bahan tidak terasa hangat/panas. Volume bahan menyusut 50% – 60% dari awal. Pupuk organik berkualitas baik berwarna coklat kehitaman sampai hitam, berbau menyerupai tanah, partikel halus dan pH normal.


VIII 8.1 KESIMPULAN Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian Pembuatan Photosynthetic Bakteria (Bakteri Fotosintetik) Pembuatan Pupuk Organik Bokashi Jerami Pembuatan Pupuk Cair Dari Urine Kambing Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Air Kelapa Pembuatan Plant Growth Promoting Rhizobakteri atau (Bakteri Pemacu Pertumbuhan) Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Batang Pisang Pembuatan Pupuk Organik Padat Dengan sudah dilakukannya bimbingan teknis kegiatan inovasi teknologi bertema pertanian organik dalam hal ini pembuatan pupuk organic dan sejenisnya di seluruh Balai Penyuluhan Pertanian Kabupaten Batu Bara, maka diharapkan dapat meningkatkan peran dan fungsi penyuluh pertanian lapangan dalam meningkatkan produktifitas pertanian dan memaksimalakan pembinaan petani serta kelompok tani di masing – masing wilayah kerjanya. Dilaksanakannya bimbingan teknis kegiatan inovasi teknologi ini, diharapkan penyuluh pertanian lapangan dapat menerapkan dan mensosialisasikan pertanian organic dan pembuatan pupuk organik terhadap petani dan kelompok tani, sehingga kedepanya pertanian organik khusunya di kabupaten Batu Bara bisa dilaksanakan serta bisa mengatasi petani dalam menanggulangi kelangkaan dan mahalnya harga pupuk kimia. Dengan adanya e-book Kumpulan materi ini, diharapkan membawa banyak manfaat dan kegunaan bagi penyuluh pertanian lapangan dalam hal memperoleh bahan materi bimbingan teknis kegiatan inovasi teknologi dalam hal ini pembuatan pupuk organik yang dilaksanakan di 7 Balai Penyuluhan Pertanian kabupaten Batu Bara dengan Tema Sebagai Berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan pupuk organik: 1.Meningkatkan kesuburan tanah Pupuk organik memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan dengan menambahkan bahan organik ke tanah. Bahan organik ini meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air, meningkatkan sirkulasi udara, dan memperbaiki drainase tanah 2.Menyediakan nutrisi yang seimbang Pupuk organik mengandung berbagai nutrisi penting, termasuk nitrogen, fosfor, kalium, dan mikronutrien. Nutrisi ini tersedia dalam bentuk yang mudah diserap oleh tanaman. Pemberian pupuk organik membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman secara seimbang dan memastikan pertumbuhan yang optimal. 3.Meningkatkan kualitas hasil panen Pupuk organik membantu dalam menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan berkualitas. Tanaman yang diberi pupuk organik cenderung memiliki pertumbuhan vegetatif yang baik, sistem akar yang kuat, serta produksi buah dan biji yang lebih tinggi. Pupuk organik juga dapat meningkatkan kualitas organoleptik produk pertanian, seperti rasa, aroma, dan warna.


VIII 8.2 Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian Prinsip dasar pertanian organik yaitu pemanfaatan bahan-bahan alam(lokal) tanpa bahan kimia sintesis (kecuali yang diizinkan) dalam proses produksi. Pertanian organik merupakan system pertanian yang menghasilkan produk pangan yang sehat, aman konsumsi, dan mampu menopang pembangunan pertanian berjalan secara berkelanjutan. Cara pertanian organik prospektif dikembangkan di Indonesia, walaupun akan menghadapi beberapa masalah dan tantangan dari aspek teknis ekonomis, sosial dan kebijakan. Manfaat dan makna pertanian organik perlu disosialisasikan ke masyarakat, petani, pengguna, pedagang, pemerintah, penyuluh dan lain-lain 4.Mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia Dengan menggunakan pupuk organik, petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis. Hal ini membantu mengurangi dampak negatif penggunaan pupuk kimia terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, serta menjaga keberlanjutan sistem pertanian jangka panjang. 5.Meningkatkan kesehatan tanah dan ekosistem Pupuk organik meningkatkan aktivitas mikroba dan organisme tanah yang bermanfaat. Hal ini menghasilkan siklus nutrisi yang sehat dan meningkatkan kualitas tanah. Pupuk organik juga membantu meminimalkan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran air tanah dan degradasi tanah. 6.Mendukung pertanian berkelanjutan Penggunaan pupuk organik merupakan salah satu komponen utama dalam pertanian berkelanjutan. Pupuk organik membantu menjaga keberlanjutan sumber daya tanah, mengurangi erosi, dan meminimalkan dampak negatif pada lingkungan. Selain itu, pupuk organik juga mendukung praktik pertanian organik yang bebas dari pestisida sintetis dan bahan kimia berbahaya lainnya. Penggunaan pupuk organik secara teratur dan tepat dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi produktivitas pertanian, keberlanjutan lingkungan, dan kesehatan manusia.


IX 9.1 Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Sei Suka; Pembuatan Potosyntetic bacteria. 2023 Balai Penyuluhan Pertanian Durian; Pembuatan Pupuk Organik Bokhasi Jerami. 2023 Balai Penyuluhan Pertanian Air Putih; Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Urine Kambing. 2023 Balai Penyuluh Pertanian Lubuk besar; Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Air Kelapa. 2023 Balai Penyuluhan Pertanian Talawi; Pembuatan PGPR. 2023 Balai Penyuluhan Pertanian Tanjung Tiram; Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Batang Pisang. 2023 Balai Penyuluhan Pertanian Sei Balai; Pembuatan Pupuk Organik Padat. 2023 Http:// www.kampustani.com-cara-membuat-pupuk-cair-dari-urin-kambing Cara Membuat Pupuk Organik Urin Kambing, Untuk Hasil Tanam Maksimal | Pak Tani Digital Pembuatan Bokhasi (pupuk Organik Padat) (pertanian.go.id) Ida Syamsu Roidah. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kesuburan Tanah. Michelle Rizky Yuditha, SP; pembuatan PGPR DAFTAR PUSTAKA


Click to View FlipBook Version