The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Agnes Miryati Ishak

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by agnesishak, 2022-11-10 01:16:02

3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Agnes Miryati Ishak

3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Agnes Miryati Ishak

MODUL 3.2

3.2.A.8. KONEKSI
ANTAR MATERI

PREPARED BY

AGNES MIRYATI ISHAK, S.Kom

CGP ANGKATAN 5

Kota Gorontalo

Almen Hutagalung, M.Pd
Fasilitator

Gunadi Sioni, M.Pd
Pengajar Praktik

Agnes Miryati Ishak, S.Kom
CGP

APA YANG DIMAKSUD DENGAN
‘PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM
PENGELOLAAN SUMBER DAYA’?

Dalam ruang lingkup “Sekolah” Seorang
Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan
sumber daya dapat memanfaatkan dan
mengelola ekosistem sekolah yang saling
bersinergi antara faktor biotik dan abiotik.
Selain itu pula dalam memberdayakan sumber
daya, aset yang dimiliki tersebut sangat erat
kaitannya dengan masyarakat sekitar yang
merupakan bagian dari aset sekolah yang bisa
diberdayakan dalam pengembangan program
agar menjadi lebih berdaya guna dan
mendorong komunitas yang ada dilingkungan
sekolah agar dapat berdaya guna dan
mendorong kemandirian untuk dapat
menyelesaikan suatu tantangan dengan modal
kekuatan dari dalam diri dengan suatu harapan
akan berhasil guna dan terus berkelanjutan

BAGAIMANA ANDA BISA MENGIMPLEMENTASIKAN
PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN
SUMBER DAYA DI DALAM KELAS, SEKOLAH, DAN
MASYARAKAT SEKITAR SEKOLAH ?

Dalam pengimplementasian pengelolaan sumber daya sehubungan dengan pemimpin
pembelajaran :
A. Kelas
Merupakan tempat dimana komunitas manusia yakni guru dan siswa saling berkolabirasi
melakukan kegiatan yang positif dengan menggunakan lingkungan untuk dapat bersosialisasi
sehingga kelas merupakan modal fisik yang menjadi bagian pemetaan yang merupakan bagian
dari aset atau sumber daya yang utama
B. Sekolah :
merupakan komunitas yang mempunyai hak mengatur, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan
pendidikan agar efisiensi dan efektivitas penyelenggara pendidikan dapat tercapai seperti yang
diisyaratkan dalam standar pengelolaan pendidikan.
Dalam pengelolaan sumberdaya yang ada di sekolah, seorang pemimpin pembelajaran harus
mengetahui 2 komponen penting dalam ekosistem sekolah, maka sebagai pemimpin
pembelajaran harus bisa memetakan 7 aset atau modal utama yang ada di sekolah antara lain:
1. Modal Manusia
2. Modal Fisik
3. Modal Sosial
4. Modal Finansial
5. Modal Politik
6. Modal Lingkungan/ Alam
7. Modal Agama dan budaya
Dalam bentuk pengelolaan asset terdapat dua pendekatan antara lain :
1. Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking) akan melihat dengan
cara pandang negatif. memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang
kurang, dan apa yang tidak bekerja.
2. Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking) adalah memusatkan pikiran pada
kekuatan positif, pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan
ataupun potensi yang positif

C. Masyarakat :
Pemanfaatan sumber daya yang dimiliki sekolah dapat memanfaatkan konsep yang digunakan
pada pendekatan pengembangan komunitas berbasis aset. Sebagai pemimpin pembelajaran
dalam Pengelolaan Sumber Daya yang ada hubungannya dengan masyarakat dapat
mengembangkan asset-aset tersebut berdasarkan kekuatan dan kelebihannya yang ada
hubungannya dengan modal politik dan modal sosial

JELASKAN DAN BERIKAN CONTOH BAGAIMANA HUBUNGAN
PENGELOLAAN SUMBER DAYA YANG TEPAT AKAN MEMBANTU
PROSES PEMBELAJARAN MURID MENJADI LEBIH BERKUALITAS.
DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN YANG LEBIH
BERKUALITAS DENGAN MEMBERDAYAKAN SUMBERDAYA
BERBASIS ASET DENGAN PENGELOLAAN 7 ASET SECARA
MAKSIMAL ANTARA LAIN :

a. Modal Manusia
1). Pengawas sekolah :
aset manusia yang memberikan motivasi, dorongan, contoh,
inovasi, berbagi dan berdiskusi dengan hasil refleksi dan
monitoring untuk tundak lanjut yang dilakukan bersama
2). Kepala Sekolah :
Sebanyak 1 orang berstatus PNS sebagai motivator, manajerial
yang dapat memberikan dukungan penuh
3). Guru dan Tenaga Kependidikan
Dengan kekuatan sebanyak 55 orang berstatus PNS dan 18
orang berstatus Guru Tidak Tetap dan 8 orang Tenaga
Kependidikan
4). Murid
Merupakan aset terbesar dalam ruang lingkup sekolah yang
menjadi bagian pendorong terjadinya interaksi antara guru dan
murid. Dengan jumlah aset sebaran 1322 murid yang menempati
kelas X, XI dan XII
5). Orang tua dan Komite
b. Modal Sosial
Dalam mendukung kegiatan proses belajar dan mengajar ada
beberapa potensi yang dapat dijadikan motor dalam
menjalankan suatu kegiatan yang mendukung potensi antara
lain paguyuban orang tua, kerjasama dengan LANAL, Perguruan
Tinggi Negeri dan Swasta, dan lembaga pendidikan lainnya

a. Modal fisik
Berikut yang menjadi modal fisik yang menjadi
bagiand ari fasilitas penunjang kegiatan
pembelajaran yang menjadi kebutuhan murid
yaitu Ruang Kelas, Lab Fisika, Lab, Biologi, Lab
Kimia, Lab Komputer, Ruang Guru, Ruang Kepala
Sekolah, Ruang Tenaga Admnistrasi, Ruang Seni,
Ruang Olahraga, Ruang BK, Ruang Osis, Ruang
Pramuka, Perpustakaan, Aula, Pos Satpam, UKS,
Toilet, Masjid, Lapangan Olahraga dan Tempat
Parkir
b. Modal Lingkungan
Modal lingkungan yang dapat digunakan
sebagai sumber belajar murid antara lain, sudut
literasi dan taman kelas
c. Modal Finansial
Berasal dari dana BOS, Dana Sosial, Dana Kantin,
dan Dana Busines Center
d. Modal Politik
Antara lain : Kepolisian, LANAL, Koramil,
Kejaksaan, Perguruan Tinggi
Dengan dukungan 7 aset , menjadikan
pembelajaran murid berkualitas dan
berkelanjutan

BERIKAN BEBERAPA CONTOH BAGAIMANA
MATERI INI JUGA BERHUBUNGAN DENGAN
MODUL LAINNYA YANG ANDA DAPATKAN
SEBELUMNYA SELAMA MENGIKUTI
PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

a. Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantoro
Tujuan pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantoro yaitu:
“menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat”.
Sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan
sumber daya, pendidik harus mengelola sumber daya
yang ada secara maksimal, mulai dari modal manusia,
modal sosial, modal fisik, modal finansial, modal
lingkungan, politik, dan modal agama dan budaya, dengan
berbagai modal/aset tersebut diharapkan murid tumbuh
maksimal sesuai dengan kodratnya

b. Nilai dan Peran Guru Penggerak
Modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak, juga
membahas tentang sumber daya manusia yaitu dari segi
guru, dimana untuk bisa mengelola potensis siswa, maka
seorang gru harus memiliki kapasitas, komepetensi dan
dasar nilai dalam mengelola asset yang ada.

5 (lima) nilai guru penggerak yakni
berpihak pada murid,
mandiri,
kolaboratif,
reflektif dan
inovatif

Peran guru penggerak ada lima yakni:
menjadi pemimpin pembelajaran,
menggerakkan komunitas praktisi,
mendorong kolaborasi antar guru,
menjadi coach bagi guru lain, dan
mewujudkan kepemimpinan murid.

Dalam mewujudkan nilai dan peran guru penggerak perlu
pemikiran yang berbasis aset dan dapat memanfaatkan
sumber daya yang ada pada lingkungan sekolah.
c. Visi Guru Penggerak
modul 1.3 membahas tentang pendekatan inkuiri Apresiatif
model BAGJA dalam melakukan perubahan atau
pengembangan sekolah. Melaui pendekatan IA, Model BAGJA
maka sebagai pemimpin pembelajaran kita bisa melakukan
perubahan yang berbasis asset atau sumber daya untuk
menuju perubahan positif. Model BAGJA memiliki tahapan
sebagai berikut:

d. Budaya Positif
Sebagai pemimpin pemelajaran adalah bagaimana
mengelola budaya positif , mengelola lingkungan
baik biotik maupun abiotic yang mendukung
perkembangan karakter baik pada siswa sehingga
tujuan pendidikan seperti yang diharapkan
terwujud yaitu menjadikan siswa selamat dan
bahagia

e. Pembelajaran berdiferensiasi
Pemimpin pembelajaran harus menyadari bahwa
setiap anak mempunyai kodrat berbeda sehingga
dibutuhkan pembelajaran diferensiasi sebagai
solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa
yang beragam. Dalam proses pembelajaran
berdiferensiasi, seorang pemimpin pembelajaran
harus mengelola dan memanfaatkan sumber daya
yang ada, baik itu sumber daya manusia
komponen biotik maupun sumber daya yang
berupa komponen abiotik, yaitu sarana prasarana
dan keuangan yang dapat mendesain strategi
pembelajaran berdiferensiasi yang dapat
memenuhi kebutuhan belajar siswa.

f. Pembelajaran sosial emosional
KSE dengan pengelolaan sumber daya yang ada dapat
membantu murid mengembangkan bakat sesuai potensi
dengan pengeloalan emosi yang lebih baik.
pembelajaran bukan semata mata berorientasi pada
aspek kognitif tapi bagaimana bisa mengembangkan
kecerdasan sosial emosional pada diri anak agar anak
bahagia
g. Coaching
Coaching memberikan kesempatan anak-anak
berkembang dan menggali proses berpikir pada diri
anak sehingga metakognisinya meningkat dan berpikir
kritis dan mencapai potensi diri yang optimal. Proses
coaching seorang coachee dalam menentukan
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, coach
dan coachee memanfaatkan pengelolaan sumber daya.
h. Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin
Pembelajaran
Dalam modul ini seorang pemimpin pembelajaran,
dituntut untuk bisa mengambil keputusan yang beretika
dengan menggunakan prinsip berpikir berbasis 4
paradigma, 3 resolusi berpikir dan 9 langkah pengujian
keputusan. Prinsip pengambilan Keputusan ini sangat
penting apalagi yang berkaitan dengan pengelolaan
asset atau sumber daya sekolah untuk kepentingan
murid.

CERITAKAN PULA BAGAIMANA
HUBUNGAN ANTARA SEBELUM DAN
SESUDAH ANDA MENGIKUTI MODUL INI,
SERTA PEMIKIRAN APA YANG SUDAH
BERUBAH DI DIRI ANDA SETELAH ANDA
MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN
DALAM MODUL INI.

Sebelum
Sebelum mengikuti pembelajaran modul 3.2, saya
sering berfokus pada kekurangan/masalah, tanpa
melihat potensi atau kekuatan yang mendukung
kegiatan saya dan komunitas menghasilkan kegiatan
yang kurang maksimal
Sesudah
Sesudah mempelajari modul 3.2 dalam pengelolaan
aset atau sumberdaya saya membayangkan di
kemudian hari adanya keberhasilan dalam
memaksimalkan kekuatan untuk mencapai suatu
kesuksesan dengan mengorganisir kompetensi
komunitas dalam sekolah dengan pengelolaan
sumber daya dan merancang sebuah rencana
berdasarkan visi dan kekuatan yang terbangun
dalam komunitas

TKearismiha

Salam dan Bahagia


Click to View FlipBook Version